Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KOHORT BAYI

DI SUSUN OLEH:
ADONIA PARINDING
CHARANI
DESYIRAH SYAFITRI R.J. TAHUDI
HELLEN KRISTI BATURANGKA
KESYA MEIVIN TAMARA
MIFTAHUL JANNAH

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


POLTEKKES KEMENKES PALU
TAHUN 2022

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak, UPT Puskesmas Wates Mojokerto menggunakan
sistem Kohort. Kohort adalah sumber data pelayanan ibu hamil, ibu nifas, neonatal, bayi
dan balita. Tujuan Kohort untuk mengidentifikasi masalah kesehatan ibu hamil dan bayi.
Kohort menghasilkan informasi mengenai kondisi kesehatan ibu hamil, kondisi bayi dalam
kandungan, serta masih banyak informasi yang menyangkut dengan kesehatan ibu hamil
dan bayi sampai nifas, sehingga bidan dapat mengambil keputusan untuk penanganan nifas
pada pasien. Fungsi dari Kohort sendiri adalah untuk memonitoring kesehatan dan
meminimalkan risiko kematian pada ibu dan bayi sebelum dan setelah nifas. Sistem Kohort
ibu dan anak menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu ketika hamil dan ibu setelah
bersalin.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen pelayanan kebidanan ?
2. Bagaimana cara pemantauan pelayanan kebidanan ?
3. Apa yang dimaksud dengan kohort bayi

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen pelayanan kebidanan.
2. Untuk mengeahui cara pemantauan pelayanan kebidanan.
3. Mengertahui pengertian kohort ibu dan kohort bayi.

2
BAB II
PEMBAHASA
N
A. Manajemen Pelayanan Kebidanan
Dalam pelayanan kebidanan,manajemen adalah proses pelaksanaan pemberian
pelayanan kebidanan untuk memberikan asuhan kebidanan kepada klien dengan tujuan
menciptakan kesejahteraan bagi ibu dan anak ,kepuasan pelanggan dan kepuasan bidan
sebagai provider. Pengelola pelayanan kebidanan memiliki standar asuhan/manajemen
kebidanan yang ditetapkan sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan kepada pasien.

B. Pemantauan Pelayanan Kebidanan


1. kohort
a. pengertian
kohort berasal dari kata cohort yang artinya suatu proses pengamatan prospektif,
survey prospektif terhadap suatu subjek maupun objek. Sedangkan pada pemantauan
pelayanan kebidanan register kohort adalah sumber data pelayanan ibu hamil, ibu nifas,
neonatal bayi dan balita.
b. tujuan
untuk mengidentifikasi masalah kesehatan ibu dan neonatal yang terdeteksi dirumah
tangga yang teridentifikasi dari data bidan.
c. Jenis kohort
Kohort Bayi

1. Kohort Bayi

A. Pengertian Kohort Bayi


Merupakan sumber data pelayanan kesehatan bayi, termasuk neonatal. Tujuan
untuk mengidentifikasi masalah kesehatan bayi yang terdeteksi di rumah tangga yang
teridentinfikasi dari data bidan.
B. Register kohort balita
Merupakan sumber data pelayanan kesehatan balita, umur 12 bulan
sampai dengan 5 tahun.

C. Cara Pengisian Kohort Bayi Dan Balita


1. Cara mengisi kohort yang lama
3
a. Kolom 1
Diisi nomor urut
b. Kolom 2.
Diisi Nama bayi dan orang tua bayi
c. Kolom 3.
Diisi tanggal lahir bayi
d. Kolom 4.
Diisi jenis kelamin bayi
e. Kolom 5 .
Diisi berat badan bayi saat lahir
f. Kolom 6.
Diisi alamat
g. Kolom 7 dan 8.
Kunjungan neonatal (by umur 0-7 hr dan by umur 8- 1 bln)
h. Kolom 9-20 .
Diisi hasil penimbangan bayi
- Berat badan bayi
- Status timbang bayi : N,T,TT,O
- Status gizi : Baik,Kurang ,Buruk
- Diberi warna
i. Kolom 21-27 .
Diisi Tanggal bayi mendapatkan pelayanan imunisasi
j. Kolom 28-31
Diisi tanggal ,jika ditemukan baayi meninggal
k. Kolom 32 .
Diisi bila bayi pindah atau ada yang perlu diterangkan

2. Cara pengisian kohort bayi yang baru


a. Kolom 1-13
- Diisi tanggal dan bulan saat bayi diperiksa
- Diisi S jika sehat,diisi klasifikas/diagnosa penyakit jika sakit
- Diisi + jika meninggal dan tulis penyebab kematiannya
b. Kolom 14-37
- Diisi tanggal periksa
4
- Diisi N jika berat badan sesuai garis pertumbuhan
- Diisi T jika tidak naik berat badannya,tetap,atau kenaikan berat badannya tidak
dapat mengikuti garis pertumbuhannya.
- Diisi O jika tidak ditimbang pada bulan lalu
- Diisi B jika baru pertama kali di timbang
- Diisi E 1/2/3/4/5/6 jika bayi diberi asi ekslusif
- Diisi Ds jika dilakukan KPSP dan hasilnya sesuai
- Diisi Dm jika dilakukan KPSP dan hasilnya meragukan
- Diisi Dp jika dilakukan KPSP dan hasilnya ada penyimpangan

c. Kolom 38-44
Diisi tanggal dan bulan pelayanan
d. Kolom 45
Diisi tanggal dan penyebab kematian(Pnemoni,Diare,DBD,Tetanus,Difteri)
e. Kolom 46
Diisi keterangan baru atau pinda

5
6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam pelayanan kebidanan ,manajemen adalah proses pelaksanaan pemberian
pelayanan kebidanan untuk memberikan asuhan kebidanan kepada klien dengan tujuan
menciptakan kesejahteraan bagi ibu dan anak ,kepuasan pelanggan dan kepuasan bidan
sebagai provider.
Manajemen kebidanan terdiri dari beberapa langkah yang berurutan, yang dimulai
dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Langkah-langkah tersebut
membentuk kerangka yang lengkap yang bisa diaplikasikan dalam semua situasi. Akan tetapi,
setiap langkah tersebut bias dipecah-pecah kedalam tugas-tugas tertentu dan semuanya
bervariasi sesuai dengan kondisi klien.
Perencanan dalam pelayanan kebidanan memperhatikan 3 unsur ,yaitu: input,poses
dan outcome. Pendataan suatu masyarakat yang baik bilamana dilakukan oleh komponen
yang merupakan bagian dari komunitas masyarakat bersangkutan, karena merekalah yang
paling dekat dan mengetahui situasi serta keadaan dari masyarakat tersebut. Sumber daya
masyarakat itu adaIah Kader dan dukun bayi serta Tokoh masyarakat.
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator
penting untuk menilai tingkat kesejahteraan suatu Negara dan status kesehatan masyarakat.
Dalam salah satu upaya untuk kesehatan ibu dan anak maka setiap ibu hamil di suatu daerah
dicatat agar resiko – resiko yang dapat terjadi dapat dideteksi lebih dini lagi yang disebut
register kohort. Register kohort adalah sumber data pelayanan ibu hamil, ibu nifas,
neonatal, bayi dan balita. Register kohort ibu merupakan sumber data pelayanan ibu hamil
dan bersalin, serta keadaan/resiko yang dipunyai ibu yang di organisir sedemikian rupa
yang pengkoleksiaannya melibatkan kader dan dukun bayi diwilayahnya setiap bulan

7
B. Saran
Kami berharap agar para mahsiswa kebidanan memahami tentang manajemen
pelayanan kebidanan. Dengan penulisan makalah ini, penulis berharap agar dapat menambah
ilmu pengetahuan kepada pembaca. Harapan penulis kepada pembaca semua agar bersedia
memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun. Tenaga kesehatan khususnya seorang
bidan, alangkah baiknya untuk menerapkan register kohort di setiap pelayanan kebidanannya.
Agar resiko – resiko yang dapat terjadi pada ibu dapat dideteksi lebih dini.

8
9
10
11
12

Anda mungkin juga menyukai