Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Pengisian Kohort Ibu, Bayi, Balita, dan KB


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas
Dosen Pengampu
1. Rahayu Budi Utami, S.Si.T.,M.Kes

Disusun Oleh Kelompok 8


1. Meliana (191081025)
2. Mutiara Tri Wahyuni (191081026)
3. Niken Yunisa (191081028)
4. Putri Melinda (191081030)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PONTIANAK
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI D-III
2021/2022

1
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ‘Pengisian Kohort Ibu, Bayi, Balita
dan KB’ ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW.
Mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah “Asuhan Kebidanan Komunitas”
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.Untuk itu, kami mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi.Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini penulis mohon maaf yang sebesar- besarnya.Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
dosen kami yang telah membimbing kami dalam menulis makalah ini.
Pontianak, 4 Mei 2021

i
Daftar Isi

Kata Pengantar.......................................................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan...............................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................1
BAB II Pembahasan ..............................................................................................................2
A. Pengisian Kohort ibu, bayi, balita, dan Kb...............................................................3
B. Pendataan data dari dalam dan luar gedung..............................................................4
C. Perencanaan Kegiatan...............................................................................................5-7
D. Pelaksanaan kegiatan................................................................................................7-8
E. Pemantauan hasil kegiatan / mentoring dan evaluasi ..............................................9
BAB III Penutup ...................................................................................................................10
A. Kesimpulan................................................................................................................10
B. Saran .........................................................................................................................10
Daftar Pustaka .......................................................................................................................11

ii
BAB I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bidan dalam pelayanan kebidanan mempunyai peranan penting dalam menurunkan angka
kematian ibu dan anak dan sebagai ujung tombak pemberi asuhan kebidanan. Dalam
memberi asuhan bidan sebagai individu yang memegang tanggung jawab terhadap tugas
kliennya, bio-psiko sosial .Di tengah masyarakat ,bidan juga berperan dalam memberi
pendidikan kesehatan dan mengubah prilaku masyarakat terhadap pola hidup dan gaya hidup
yag tidak sehat.Jadi tidak hanya memberi asuhan pada individu tapi juga terhadap keluerga
dan masyarakat. Oleh karena itu,bidan harus mempunyai pendekatan manajemen agar dapat
mengorganisasikan semua unsur - unsur yang terlibatdalam pelayanannya dengan baik dalam
rangka menuunkan angka kematian ibu dan anak.

Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode
untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-
penemuan, ketrampilan dalam rangkaian / tahapan yang logis untuk pengambilan suatu
keputusan yang terfokus pada klien. (Varney, 1997)

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan manajemen pelayanan kebidanan ?

2. Bagaimana cara pemantauan pelayanan kebidanan ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian manajemen pelayanan kebidanan.

2. Untuk mengetahui cara pemantauan pelayanan kebidanan.

1
BAB II.

PEMBAHASAN

A. Manajemen Pelayanan Kebidanan

Dalam pelayanan kebidanan, manajemen adalah proses pelaksanaan pemberian pelayanan


kebidanan untuk memberikan asuhan kebidanan kepada klien dengan tujuan menciptakan
kesejahteraan bagi ibu dan anak ,kepuasan pelanggan dan kepuasan bidan sebagai provider.

Pengelola pelayanan kebidanan memiliki standar asuhan / manajemen kebidanan yang


ditetapkan sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan kepada pasien.

B. Pemantauan

1. Kohort.

a. Pengertian.

Kohort berasal dari kata cohort yang artinya suatu proses pengamatan prospektif, survey
prospektif terhadap suatu subjek maupun objek. Sedangkan pada pemantauan pelayanan
kebidanan register kohort adalah sumber data pelayanan ibu hamil, ibu nifas, neonatal, bayi
dan balita.

b. Tujuan.

Untuk mengidentifikasi masalah kesehatan ibu dan neonatal yang terdeteksi di rumah tangga
yang teridentinfikasi dari data bidan.

2. Jenis Kohort.

a. Kohort Ibu.

1) Pengertian.

2
Register kohort ibu merupakan sumber data pelayanan ibu hamil dan bersalin, serta
keadaan/resiko yang dipunyai ibu yang di organisir sedemikian rupa yang pengkoleksiaannya
melibatkan kader dan dukun bayi diwilayahnya setiap bulan yang mana informasi pada saat
ini lebih difokuskan pada kesehatan ibu dan bayi baru lahir tanpa adanya duplikasi informasi.

2) Tujuan.

Untuk mengidentifikasi masalah kesehatan ibu yang terdeteksi di rumah tangga yang
teridentinfikasi dari data bidan.

b. Kohort Bayi.

1) Pengertian.

Kohort bayi merupakan sumber data pelayanan kesehatan bayi, termasuk neonatal.

2) Tujuan.

Untuk mengidentifikasi masalah kesehatan bayi yang terdeteksi di rumah tangga yang
teridentinfikasi dari data bidan.

C. Cara Pengisian Kohort.

1. Kohort Ibu.

a. Kolom diisi sebagai berikut :

1) Diisi nomer urut.

2) Diisi nomer indeks dari family folder.

3) Diisi nama ibu hamil.

4) Diisi nama suami ibu hamil.

5) Diisi alamat ibu hamil.

6) Diisi umur ibu hamil.

3
7) Diisi umur kehamilan pada kunjungan pertama dalam minggu / tanggal HPL.

8) Factor resiko : diisi v ( rumput ) untuk ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35
tahun.

9) Paritas diisi Gravidanya.

10) Diisi bila jarak kehamilan <>

11) Diisi bila BB ibu <>

12) Diisi bila TB ibu <>

13) Sampai dengan 17) Resiko tinggi : Diisi dengan tanggal ditemukan ibu hamil dengan
resiko tinggi, HB diperiksa dan ditulis hasil pemeriksaannya.

18) Pendeteksian faktor resiko : Diisi tangga ditemukan ibu hamil dengan resiko tinggi oleh
tenaga kesehatan.

19) Diisi tanggal ditemukan ibu hamil dengan resiko tinggi oleh tenaga kesehatan.

20) Sampai dengan 22) Diisi tanggal imunisasi sesuai dengan statusnya.

23) Sampai dengan 34) Diisi umur kehamilan dalam bulan kode pengisian sebagai berikut :

K I : Kontak pertama kali dengan tenaga kesehatan dimana saja pada kehamilan 1 s/d 5 bulan
dengan rambu – rambu O dan secara langsung juga akses dengan rambu – rambu ◙

K 4 : Kunjungan ibu hamil yang keempat kalinya.

Untuk memperoleh K4 dapat memakai rumus 1 – 1 – 2 atau 0 – 2 – 2 dengan rambu-rambu Δ

Perhatian : K4 tidak boleh pada usia kehamilan 7 bulan.

Pada ibu hamil pertama kali kunjungan pada usia kehamilan 5 bulan pada bulan berikutnya
yaitu 6 bulan harus berkunjung atau dikunjungi agar tidak kehilangan K4.

Pada ibu hamil yang awalnya periksa diluar kota, dan pada akhir kehamilannya periksa di
wilayah kita karena untuk melahirkan dan penduduk setempat bisa mendapatkan K1, K4 dan
sekaligus Akses apabila ibu tersebut dapat menunjukan pemeriksaan dengan jelas

4
Akses :Kontak pertama kali dengan tenaga kesehatan tidak memandang usia kehamilan
dengan rambu-rambu Ο.

35) Penolong Persalinan, diisi tanggal penolong persalinan tenaga kesehatan.

36) Diisi tanggal bila yang menolong bukan tenaga kesehatan.

37) Hasil akhir Kehamilan : Abortus diisi tanggal kejadian abortus.

38) Diisi lahir mati.

39) Diisi BB atau BBL <>

40) Diisi BB atau BBL > 2500 gram.

41) Keadaan ibu bersalin, diberi tanda v bila sehat.

42) Dijelaskan sakitnya.

43) Diisi sebab kematiannya.

44) Diisi sebab kematiannya.

45) Diisi v ( rumput ).

46) Diisi apabila pindah, atau yang perlu diterangkan.

2. Kohort Bayi.

a. Kolom diisi sebagai berikut :

1) Diisi nomor urut. Sebaiknya nomor urut bayi disesuaikan dengan nomor urut ibu pada
register kohort ibu.

2) Diisi nomor indeks dari family folder.

3) Sampai dengan 7) Jelas.

8) Sampai dengan 9) Diisi angka berat bayi lahir dalam gram.

10) Diisi tanggal pemeriksaan neonatal oleh tenaga kesehatan.

11) Diisi tanggal pemeriksaan post neonatal oleh petugas kesehatan.

5
12) Sampai dengan 23) Diisi hasil penimbangan bayi dalam kg dan rambu gizi yaitu : N =
naik, T = turun, R = Bawah garis titik¬ – titik (BGT), BGM = Bawah garis merah.

24) Sampai dengan 35) Diisi tanggal bayi tersebut mendapat imunisasi.

36) Diisi tanggal bayi ditemukan meninggal.

37) Diisi penyebab kematian bayi tersebut.

38) Diisi bila bayi pindah atau ada kolom yang perlu keterangan.

3. Kohort Balita.

a. Kolom diisi sebagai berikut :

1) Diisi nomor urut. Sebaliknya nomor urut bayi disesuaikan dengan nomor urut ibu pada
register khort ibu.

2) Disi nomor indeks dari Family Folder.

3) Sampai dengan 7) Jelas.

8) Sampai dengan 31) Dibagi 2, diisi hasil penimbangan dalam kg dan rambu gizi.

32) Sampai dengan 35) Diisi tanggal pemberian vitamin A bulan Februari dan Agustus.

36) Diisi tanggal bila ditemukan sakit.

37) Diisi penyebab sakit.

38) Diisi tanggal meninggal.

39) Diisi sebab meninggal.

40) Diisi tanggal bila ditemukan kelainan tumbuh kembang.

41) Diisi jenis kelamin tumbuh kembang.

42) Diisi bila ada keterangan penting tentang balita tersebut.

4. Kohort Kb

6
Kohort Kb Register ini igunakan untuk mencatat hasil pelayanan kontrasepsi pada
peser a KBlama dan baru setiap hari pelayanan. Register ini digunakan ntuk kurun
waktuminimal satu tahun kalender. Informasi dalam regis er ini berisikan data hasil
pelayanan, keluhan komplikasi, efek samping, kegagalan KB, dan ganti cara.

C. Monitoring Dan Evaluasi Kegiatan Pelayanan Kebidanan Di Komunitas

Pengertian

Register kohort adalah sumber data pelayanan ibu hamil, ibu nifas, neonatal, bayi dan balita.

Tahap Persiapan atau Perencanaan

Persiapan atau perencanaan adalah tahap awal yang harus dilalui oleh dosen dalam
pembelajaran. Pada tahap ini dosen mempersiapkan segala sesuatu agar pembelajaran yang
akan dilaksanakan dapat berjalan secara efektif dan efisien. Proses pembelajaran dikatakan
efisien apabila penyampaian bahan pembelajaran sesuai dengan waktu yang tersedia.
Sedangkan yang dimaksud dengan pembelajaran yang efektif adalah semua bahan pelajaran
dapat dipahami siswa

Agar proses pembelajaran yang dilakukan efektif dan efisien, dan anak didik aktif mengikuti
pelajaran, dosen perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Tujuan pembelajaran yang diberikan.

b. Ruang lingkup dan urutan bahan yang dimiliki.

c. Sarana dan fasilitas yang dimiliki.

d. Jumlah siswa yang akan mengikuti pelajaran.

e. Waktu jam palajaran yang tersedia.

f. Sumber bahan pelajaran yang bisa digunakan.

Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, aktivitas belajar mengajar berpedoman pada persiapan pengajaran
yang dibuat. Pemberian bahan pelajaran disesuaikan dengan urutan yang telah diprogram
secara sistematis dalam tahap persiapan.

7
Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan
kegiatan akhir. Kegiatan awal merupakan kegiatan awal tatap muka antara dosen dan siswa.
Dalam kegiatan ini dosen memberi petunjuk, pengarahan dan appersepsi, atau dapat juga
dengan menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan memberikan beberapa pertanyaan
(pretest). Dalam kegiatan inti, dosen menjelaskan materi dengan menggunakan pendekatan,
metode dan teknik yang sudah

1 ditentukan. Sedangkan dalam kegiatan akhir dapat berupa umpan balik dan penilaian.

Dalam pelaksanaan program pembelajaran, dosen lebih dahulu harus mengadakan pretest
untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap bahan pelajaran, kemudian pada akhir
pelajaran, dosen mengadakan postest sebagai akhir dari seluruh proses interaksi belajar
mengajar.

Dalam penyampaian bahan pelajaran, dosen menggunakan metode dan fasilitas yang sesuai
dengan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa. Penggunaan fasilitas untuk mengurangi
verbalisme dan membantu siswa memahami pelajaran yang diberikan agar siswa mendapat
penjelasan yang tepat dan benar, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif
dan efisien. Kesalahan penggunaan metode dan fasilitas menyebabkan tujuan pembelajaran
sukar dicapai.

Tahap Penilaian (Evaluasi)

Pada bagian ini proses belajar mengajar dievaluasi untuk mengetahui sejauh mana
penguasaan bahan pelajaran oleh siswa dan untuk mengetahui efektifitas dan efesiensi
pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Menurut Nana Sudjana, inti penilaian adalah “proses memberikan atau menentukan nilai
kepada objek tertentu berdasarkan suatu kreativitas tertentu”.

Sedangkan fungsi dari evaluasi itu sendiri adalah:

a. Penilaian berfungsi selektif.

b. Penilaian berfungsi diagnostik.

c. Penilaian berfungsi sebagai penempatan.

d. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan.

8
Penilaian juga mempunyai fungsi-fungsi yaitu :

a. Alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional. Dengan fungsi ini maka
penilaian harus mengacu kepada rumusan-rumusan tujuan instruksional.

b. Umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar. Perbaikan mungkin dilakukan dalam
hal tujuan instruksional, kegiatan belajar siswa, mengajar dosen, dan lain-lain.

2 Sedangkan tujuan penilaian adalah:

a. Mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat diketahui kelebihan dan
kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau mata pelajaran yang ditempuh.

b. Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pembelajaran yaitu seberapa jauh


keefektifannya dalam mengubah tingkah laku para siswa ke arah tujuan pendidikan yang
diharapkan.

c. Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan dan penyempurnaan
dalam hal program pendidikan dan pengajaran.

d. Memberikan pertanggung jawaban dari pihak institusi kepada pihak-pihak yang


berkepentingan. Pihak yang dimaksud meliputi pemerintah, masyarakat, dan para orang tua
siswa.

Monitoring dan evaluasi (Monitoring dan evaluasi) merupakan kegiatan yang ditujukan untuk
memantau pelaksanaan pembelajaran mencakup perencanaan program, implementasi
program, monitoring program dan evaluasi program. Monitoring dan evaluasi bagian dari
sistem tatakelola yang dikembangkan di Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes guna
menjaga dan memastikan penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan sesuai standar
pendidikan yang tercantum dalam Permenristek Dikti no 44 tahun 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti). Menyadari akan hal ini, maka para pengelola
pendidikan perlu melakukan berbagai upaya dalam memastikan pengelolaan pembelajaran
yang baik, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan hingga proses evaluasinya.

Berdasarkan hal tersebut di atas maka perlu di susun pedoman monitoring dan evaluasi
pembelajaran sebagai acuan untuk memastikan pelaksanaan SN- Dikti di Poltekkes
Kemenkes khususnya sesuai dengan standar nasional pendidikan.

9
BAB III.

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam pelayanan kebidanan ,manajemen adalah proses pelaksanaan pemberian pelayanan


kebidanan untuk memberikan asuhan kebidanan kepada klien dengan tujuan menciptakan
kesejahteraan bagi ibu dan anak ,kepuasan pelanggan dan kepuasan bidan sebagai provider.

Manajemen kebidanan terdiri dari beberapa langkah yang berurutan, yang dimulai dengan
pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Langkah-langkah tersebut membentuk
kerangka yang lengkap yang bisa diaplikasikan dalam semua situasi. Akan tetapi, setiap
langkah tersebut bias dipecah-pecah kedalam tugas-tugas tertentu dan semuanya bervariasi
sesuai dengan kondisi klien.

Perencanan dalam pelayanan kebidanan memperhatikan 3 unsur ,yaitu: input,poses dan


outcome.

Pendataan suatu masyarakat yang baik bilamana dilakukan oleh komponen yang merupakan
bagian dari komunitas masyarakat bersangkutan, karena merekalah yang paling dekat dan
mengetahui situasi serta keadaan dari masyarakat tersebut. Sumber daya masyarakat itu
adaIah Kader dan dukun bayi serta Tokoh masyarakat.

Untuk membantu dalam melakukan pendataan digunaka alat pantau berupa Pemantauan
Wilayah Setempat –Kesehatan Ibu Anak (PWS KIA)

B. Kritik dan Saran

Kami berharap agar para mahsiswa kebidanan memahami tentang manajemen pelayanan
kebidanan

10
Daftar Pustaka

Dunn W, 1994, Public Policy Analysis : An Introduction Prentice Hall

Gomes, Faustino, 2001, Managemen Sumber Daya Manusia Yogyakarta

Fathoni Abdurrahman, 2006 Organisasi dan Managemen Sumber Daya Manusia,

Jakarta ,PT Rineka Cipta

Dimyati dan Mudjiono, 2006, Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi dan Jabar, Safruddin Abdul, 2010,Evaluasi Progaram

Pendidikan Pedoman Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi pendidikan, Bumi

Aksara, Jakarta.

Purwanto, Ngalim, 2010, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran,8

11

Anda mungkin juga menyukai