Anda di halaman 1dari 13

KETENTUAN, PERATURAN PELAYANAN KEBIDANAN PRIMER DI

INDONESIA (TERMASUK MODEL CONTINUITY


OF MIDWIFERY CARE)

Dosen pembimbing :
Dina Ayuning Tyas, S.ST, M.Kes

Disusun Oleh :
1. Afriasanta Novalina S
2. Arita Marta
3. Asha
4. Asla Wosli
5. Deti Lupina
6. Devita Mila Sari
7. Dewi Novita Sari
8. Dosberia Gultom

Universitas Sumatra Barat (UNISBAR)


Tahun 2022
BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi

Pelayanan Kesehatan primer adalah kontak pertama individu, keluarga,

atau masyarakat dengan sistem pelayanan. Pengertian ini sesuai dengan definisi

sistem kesehatan nasional (skn) tahun 2009, yang menyatakan bahwa upaya kesehatan

primer adalah upaya kesehatan dasar dimana terjadi kontak pertama perorangan atau

masyarakat dengan pelayanan kesehatan.

Primary health care (phc) adalah pelayanan Kesehatan pokok yang

Berdasarkan kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat

diterima secara umum baik oleh individu maupun keluarga dalam masyarakat

melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta dengan biaya yang dapat terjangkau oleh

masyarakat dan negara untuk memelihara setiap tingkat perkembangan

mereka dalam semangat untuk hidup mandiri (self reliance) dan menentukan nasib

sendiri (self determination).

B. Peran bidan dalam pelayanan kesehatan primer

1. Sebagai pelaksana, memberi pelayanan kesehatan (provider care)

Bidan memegang peranan penting untuk meningkatkan pelayanan yang

menyeluruh dan bermutu ditengah masyarakat dengan memberikan pelayanan

kebidanan secaran langsung maupun tidak langsung.

Pelayanan kesehatan yang patut dilaksanakan bidan antara lain :

a. Meningkatkan upaya pengawasan ibu hamil

b. Meningkatkan gizi ibu hamil dan ibu menyusui

c. Meningkatkan penerimaan gerakan kb

d. Meningkatkan kesehatan lingkungan


e. Meningkatkan sistem rujukan

f. Meningkatkan penerimaan imunisasi ibu hamil dan bayi.

2. Sebagai pengelolah

Bidan berperan dalam pengembangan pelayanan dasar kesehatan terutama

pelayanan kebidanan untuk individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat

diwilayah kerja dengan melibatkan keluarga/klien.

Pengembangan pelayanan dasar kesehatan yang dapat dilakukan bidan

antara lain :

a. Bersama tim kesehatan dan pemuka masyarakat mengkaji kebutuhan

Terutama yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak untuk

Meningkatkan dan mengembangan kesehatan di wilayah kerjanya.

b. Mengelolah pelayanan kesehatan masyarakat khususnya kesehatan ibu Dan

anak serta kb sesuai rencana

c. Mengkoordinasi, mangewasi dan membimbing kader, dukun atau

Petugas kesehatan lain dalam melaksanakan program/kegiatan pelayanan

Kesehatan ibu dan anak serta kb

d. Mengembangkan strategi untuk meningkatkan Kesehatan masyarakat,

Khusunya kesehatan ibu dan anak serta kb termasuk pemanfaatan sumber

Yang ada pada program dan sector terkait.

e. Menggerakkan dan mengembangkan kemampuan masyarakat serta

Memelihara kesehatannya dengan memanfaatkan potensi yang ada.

3. sebagai pendidik (health education)

Pendidikan masyarakat memegang peranan penting yang meliputi :

a. Pentingnya arti pengawasan hamil


b. Pentingnya arti imunisasi TT pada ibu hamil pentingnya arti

Pelaksanaan kb

c. Mengarahkan kemana persalinan dilakukan untuk mendapatkan well Born

baby

d. Pengawasan post partum danpersiapan untuk merawat bayi dan

Menyusui.

4. Sebagai Pengamat Kesehatan (Health Monitor)

Melakukan monitoring terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada

individu, keluarga dan masyarakat yang menyangkutkan Masalah-masalah

kesehatan yang tibul serat berdampak terhadap status Kesehatan mereka melalui

kunjungan rumah, pertemuan-pertemuan dengan Cara observasi dan pengumpulan

data.

5. Sebagai Koordinator Pelayanan Kesehatan (Coordinator Of Service)

Mengkoordinasi seluruh kegiatan upaya peeayanan kesehatan puskesmas

dan masyarakat dalam mencapai tujuan kesehatan melalui kerjasama

dengan tim kesehatan lainnya sehingga tercipta keterpaduan dalam sistem

pelayanan kesehatan.

6. Sebagai Pengorganisasian Pelayanan Kesehataan (Organisator)

Berperan serta memberikan motivasi untuk meningkatkan partisipasi

individu, keluarga dan masyarakat dalam setiap upaya pelayanan

Kesehatan yang dilaksanakan oleh masyarakat misalnya posyandu, dana

sehat, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan penilaian dan berpartisipasi aktif

dalamkegiatan pengembangan kegiatan masyarakat dalam bidang kesehatan

C. Ketentuan dan peraturan pelayanan kebidanan primer di Indonesia


Primary health care (phc) diperkenalkan oleh world health

Organization (who) sekitar tahun 70-an, dengan tujuan untuk meningkatkan

Akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. Di indonesia, Phc

memiliki 3 (tiga) strategi utama, yaitu kerjasama multisektoral, partisipasi

Masyarakat, dan penerapan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dengan

Pelaksanaan di masyarakat.

Menurut deklarasi alma ata (1978) phc adalah kontak pertama individu,

Keluarga, atau masyarakat dengan sistem pelayanan. Pengertian ini sesuai dengan

Definisi sistem kesehatan nasional (skn) tahun 2009, yang menyatakan bahwa Upaya

kesehatan primer adalah upaya kesehatan dasar dimana terjadi kontak Pertama

perorangan atau masyarakat dengan pelayanan kesehatan.

Dalam mendukung strategi phc yang pertama, kementerian kesehatan RI

Mengadopsi nilai inklusif, yang merupakan salah satu dari 5 nilai yang harus

Diterapkan dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan, yaitu pro-rakyat, inklusif,

Responsif, efektif, dan bersih. Strategi phc yang kedua, sejalan dengan

misi Kementerian kesehatan, yaitu :

1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan

masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani;

2. melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya

Kesehatan yang paripurna, merata bermutu dan berkeadilan;

3. menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan; dan

4. menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.

Dalam penerapannya ada beberapa masalah yang terjadi di

indonesia. Permasalahan yang utama ialah bagaimana primary health care


belum dapat Dijalankan sebagaimana semestinya. Oleh karena itu, ada beberapa

target yang Seharusnya dilaksanakan dan dicapai yaitu:

1. memantapkan kemenkes berguna untuk menguatkan dan meningkatkan

Kualitas pelayanan dan mencegah kesalahpahaman antara pusat keehatan

dan Masyarakat.

2. pusat kesehatan yang bersahabat merupakan metode alernatif untuk

Menerapkan paradigma sehat pada pelaksana pelayanan kesehatan.

3. pelayanan kesehatan primer masih penting pemberdayaan masyarakat

Dalam bidang kesehatan.

4. pada era desentralisasi, variasi pelayanan kesehatan primer semakin

Melebar dan semakin dekat pada budaya local.

D. Model contunity of midwifery care

Continuity of care (coc) adalah suatu proses di mana pasien dan tenaga

Kesehatan yang kooperatif terlibat dalam manajemen pelayanan kesehatan secara

Terus menerus menuju pelayanan yang berkualitas tinggi, biaya perawatan medis

Yang efektif. Coc pada awalnya merupakan ciri dan tujuan utama pengobatan

Keluarga yang lebih menitikberatkan kepada kualitas pelayanan kepada pasien

(keluarga). Coc dapat membantu bidan (tenaga kesehatan), keluarga

Mendapatkan kepercayaan dan memungkinkan untuk menjadi advokasi pasien.

Kontinuitas perawatan berakar dari kemitraan pasien dan bidan dalam

jangka Panjang di mana bidan tahu riwayat pasien dari pengalamannya dan

dapat Mengintegrasikan informasi baru dan dapat mengambil tindakan yang

efisien Tanpa penyelidikan mendalam atau review catatan. Kontinuitas

perawatan Dipimpin oleh bidan dan dalam pendekatannya bidan bekerjasama

dengan tim Kesehatan lainya (adnani, qe, nuraisya, w., 2013).


Continuity of midwifery care (coc) adalah model asuhan kebidanan yang

Memberikan pelayanan kebidanan oleh satu bidan yang sama dan dapat dilakukan

Pada saat antenatal care (anc) yang bertujuan untuk mempersiapkan persalinan.

Menurut sandall, j. Dalam ningsih (2017) menyebutkan bahwa continuity Of

care memiliki tiga jenis pelayanan yaitu managemen, informasi dan hubungan.

Kesinambungan managemen melibatkan komunikasi antar perempuan dan bidan.

Kesinambungan informasi menyangkut ketersediaan 7 waktu yang relevan. Kedua

Hal tersebut penting untuk mengatur dan memberikan pelayanan kebidanan.

Pemberian informasi kepada perempuan memungkinkan dan memberdayakan

Mereka dalam melakukan perawatan untuk mereka sendiri dan muncul sebagai

Dimensi secara terus menerus sebagai informasi dan kemitraan. Perawatan

Berencana tidak hanya menopang bidan dalam mengkoordinasikan layanan

Komprehensif mereka tetapi juga menimbulkan rasa aman serta membuat

Keputusan bersama. Tidak semua pasien dapat mengasumsikan keaktifan perannya

Namun mereka dapat membuat akumulasi pengetahuan dari hubungan yang

Berkesinambungan untuk bisa mengerti terhadap pelayanan yang mereka terima

(haggerty, freeman, & beaulieu, 2013).

Komponen model pelayanan persalinan berkelanjutan

1. Persalinan difasilitasi yang memenuhi standar

2. Menjamin penduduk miskin untuk bersalin di fasilitas kesehatan.

3. Membangun jaringan rujukan antara fasilitas kesehatan dan rumah sakit

(pemerintah maupun swasta).

4. Menerapkan kebijakan penjaminan kualitas pelayanan di rumah sakit.

5. Menjalankan strategi promosi


6. Menjalankan sistem surveilans kematian ibu dan neonatal (komunitas

dan Fasilitas).

7. Membangun sistem reditasi untuk standar pelayanan persalinan dan rujukan di

Fasilitas kesehatan (diana, 2017).

E. Sistem pelayanan kesehatan primer (pelayanan ibu dan anak oleh bidan dan Dokter

umum)

1. Sistim phc oleh bidan

a. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam mengembangan dan

Mengimplementasi pelayanan kesehatan dan program pendidikan kesehatan

b. Kerjasama dengan individu, keluarga dan masyarakat dalam

Meningkatkan derajat kesehatan

c. Mengajarkan konsep kesehatan dasardan tknik asuhan diri sendiri

Pada masyarakat

2. Sistim phc oleh dokter umum

a. Harus dapat melayani agar terjamin keadilan dalam bidang kesehatan:

1) mengobati sesuai dengan masalah kesehatannya

2) menjawab apa yang menjadi kebutuhan pasien

3) memberi perhatian lebih banyak pada pasien yang pertama kali

Mengunjungi phc untuk menggali risiko kesehatan lainnya mencatat

risiko kesehatan yang ada dan menatalaksana sedini dan Setepat

mungkin

4) pelayanan kesehatan terjangkau oleh masyarakat

5) bekerjasama dengan lintas sektoral dan sumber daya


b. Harus dapat melaksanakan pelayanan kesehatan dengan prinsip

‘patientcentered’:

1) menyadari bahwa setiap orang berbeda secara bio-psiko-sosio-cultural

2) menitik beratkan pada kebutuhan kesehatan

3) pelayanan yang komprehensif, bersinambung dan individu

4) memahami determinan kesehatan yang terjadi pada pasien Menguasai

ketrampilan komunikasi efektif dalam suasana lintas budaya Sekalipun

5) menghargai perbedaan persepsi mengenai kesehatan, namun

mampu Menyamakan persepsi mengenai penatalaksanaan

6) bertanggung jawab pada kesehatan semua siklus kehidupan

7) mengajak masyarakat untuk menatalaksana kesehatan dirinya dan

Komunitasnya.

c. Harus dapat melaksanakan pelayanan pencegahan dalam semua tingkat

1) mengidentifikasi dan melaksanakan kegiatan pelayanan

pencegahan Primer yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat

setempat

2) melaksanakan pelayanan pencegahan sekunder pada gejala yang

timbul

3) melaksanakan pelayanan pencegahan tersier pada penyakit yang telah

Ada

4) melaksanakan pelayanan pencegahan kuartier pada pasien yang telah

Terbebas dari penyakit

d. Harus dapat membangun jaringan kerja demi kepentingan pelayanan

Kesehatan:

1) membangun relasi dengan kader kesehatan di komunitasnya


2) memiliki hubungan dengan rumah sakit, terutama fasilitas pasien untuk

Konsultasi dan rujukan

3) memiliki hubungan baik dengan dinas kesehatan setempat, terutama

Dalam pengadaan obat, bahan habis pakai, dsb.

4) membangun relasi dengan yayasan atau insitusi lain yang

memiliki Kegiatan untuk peningkatan derajat kesehatan

5) merupakan bagian dari kegiatan pengembangan profesional tenaga

Medik dan kesehatan

DAFTAR PUSTAKA

https://www.kemkes.go.id/
article/view/1558/
implementasi-primary-health-
care-
di-indonesia.html
https://
inatiganna.blogspot.com/
2017/04/peran-dan-tugas-
bidan-dalam-phc.html
https://slidetodoc.com/peran-
dan-tugas-bidan-sistem-
pelayanan-kesehatan-
di/#:~:text=Peran%20Bidan
%20dalam%20PHC%20Lima
%20prinsip%20dasar
%20Primary,kesehatan%3B
%20%C2%A7%20Peran
%20serta%20masyarakat
%20dalam%20semangat
%20kemandirian%3B
https://
nenysefty.blogspot.com/
2014/04/phc-primaryhealt-
care-1.html
http://repository.itsk-
soepraoen.ac.id/612/3/BAB
%202.pdf
http://scholar.unand.ac.id/
30506/1/1.%20cover-
abstrak.pdf
https://
www.kebijakankesehatanindon
esia.net/v13/images/2013/DR
%20DHANASARI%20-
%20dokter%20dan%20dokter
%20layanan%20primer.pdf
14
https://www.kemkes.go.id/article/view/1558/implementasi-primary-health-care-di-

indonesia.html

https://inatiganna.blogspot.com/2017/04/peran-dan-tugas-bidan-dalam-phc.html

https://nenysefty.blogspot.com/2014/04/phc-primaryhealt-care-1.html

http://repository.itsk-soepraoen.ac.id/612/3/BAB%202.pdf
http://scholar.unand.ac.id/30506/1/1.%20cover-abstrak.pdf

https://inatiganna.blogspot.com/2017/04/peran-dan-tugas-bidan-dalam-phc.html

https://nenysefty.blogspot.com/2014/04/phc-primaryhealt-care-1.html

http://repository.itsk-soepraoen.ac.id/612/3/BAB%202.pdf

http://scholar.unand.ac.id/30506/1/1.%20cover-abstrak.pdf

Anda mungkin juga menyukai