Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KABANDUNGAN
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
Jalan Raya Tirta Atmaja Puskesmas Kabandungan Kabupaten Sukabumi Telepon. 0266 - 620766
Email : pkmkabandungan@yahoo.com Kode Pos 43369

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN


PENCEGAHAN KOMPLIKASI ( P4K ) DENGAN STIKER

A. PENDAHULUAN

Dalam rangka meningkatkan mutu sumber daya manusia sebagai potensi


pembangunan bangsa agar dapat membangun dan menolong dirinya sendiri,
merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat, maka
posyandu cukup strategis dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia
sejak dini. Pemeliharaan dan perawatan kesejahteraan ibu dan anak-anak sejak
usia dini, merupakan suatu strategi dalam upaya pemenuhan pelayanan dasar
yang meliputi peningkatan derajat kesehatan dan KIA yang baik, lingkungan yang
sehat dan aman, pengembangan psikososial/emosi, kemampuan berbahasa dan
pengembangan kemampuan kognitif (daya pikir dan daya cipta). Karena
Posyandu merupakan wadah peranserta masyarakat untuk menyampaikan dan
memperoleh pelayanan kesehatan dasarnya, maka diharapkan pula strategi
operasional pemeliharaan dan perawatan kesejahteraan ibu dan anak secara
dini, dapat dilakukan di setiap posyandu (Depdagri RI, 2001).

B. LatarBelakang
Dalam rangka pencapaian target sasaran rencana pembangunan
jangka menengah bidang kesehatan (RPJMN-KN) 2004-2009 yaitu AKI
226/100.000 KH, dan target pencapaian Millenium Development Golals (MDG’s),
yaitu AKI menjadi 102/100.000 KH pada tahun 2015, perlu dilakukan upaya
terobosan yang efektif dan berkesinambungan.

Sebagian besar kematian ibu disebabkan oleh penyebab langsung,


yaitu perdarahan, infeksi, eklamsi, persalinan lama dan abortus komplikasi
abortus. Di samping itu, kematian ibu juga dilatarbelakangi oleh rendahnya tingkat
sosial ekonomi, tingkat pendidikan, kedudukan dan peran perempuan, faktor
sosial budaya serta faktor transportasi, yang kesemuanya berpengaruh pada
munculnya dua keadaan yang tidak menguntungkan, yaitu : (1) Tiga Terlambat
(terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan, terlambat
mencapai fasilitas kesehatan, dan terlambat mendapatkan pelayanan fasilitas
kesehatan); (2) Empat Terlalu (terlalu muda melahirkan, terlalu sering melahirkan,

1
terlali rapat jarak melahirkan, dan terlalu tua untuk melahirkan). Mengingat
penyebab dan latarbelakang kematian ibu yang sangat kompleks dan
menyangkut bidang-bidang yang ditangani oleh sektor, baik di lingkungan
pemerintah maupun swasta, maka upaya percepatan penurunan AKI

memerlukan penanganan yang menyeluruh terhadap masalah yang ada


dengan melibatkan sektor terkait.

Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, telah dilakukan upaya


percepatan penurunan AKI. Pada tahun 2000 Departemen Kesehatan telah
mencanangkan Strategi Making Pregnancy Safer (MPS) yang merupakan strategi
terfokus dalam penyediaan dan pemantapan pelayanan kesehatan, dengan
3(tiga) pesan kunci MPS, yaitu: (1) setiap persalinan ditolong oleh tenaga
kesehatan terlatih, (2) setiap komplikasi obstetri dan neonatal mendapat
pelayanan yang adekuat, dan (3) setiap wanita usia subur mempunyai akses
terhadap pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan
komplikasi keguguran. Upaya penceptan penurunan AKI tersebut dilaksanakan
melalui empat strategi, yaitu: (1) peningkatan kualitas dan akses pelayanan
kesehatatan ibu dan bayi, (2) Kerjasama lintasan program, lintasan sektor terkait
dan masyarakat termasuk swasta, (3) Pemberdayaan perempuan, keluarga dan
pemberdayaan masyarakat, dan (4) meningkatkan survailance, monotoring-
evaluasi KIA dan pembiayaan.

Berbagai upaya peningkatan mutu pelayanan dan pengelolaan


manajemen progranm KIA bersama dengan program terkait dan lembaga
internasional telah dilaksanakan, namun masih perlu adanya peningkatan
keterlibatan masyarakat dalam perhatian dan pemeliharaan kesehatan ibu dan
bayi baru lahir. Seperti diketahui bersama bahwa di tingkat masyarakat masalah
keterlambatan, utamanya terlambat mengenali tanda bahaya dan pengambilan
keputusan, serta masalah 4 Terlalu, masih dilatarbelakangi oleh rendahnya
pengetahuan dan kondisi ketidakadilan dan ketidaksetaraan gender. Di
masyarakat kita, seringkali perempuan tidak mempunyai akses dalam
memanfaatkan pelayanan kesehatan dan kewenangan untuk memutuskan
masalah kesehatannya sendiri. Sehubungan dengan hal tersebut dan sesuai
dengan strategi MPS, upaya percepatan angka kematian ibu diperlukan adanya
dukungan lintas sektor dalam pemberdayaan perempuan, keluarga dan
masyarakat dalam perencanaan persalinan dan kesiagaan dalam menghadapi
komplikasi obstetri dan neonatal.

Pada tahun 2007 menteri kesehatan menerangkan P4K (program

2
perencanaan pencegahan dan penanganan komplikasi) dengan stiker yang
merupakan “upaya terobosan” dalam percepatan penurunan angka kematian ibu
dan bayi baru lahir melalui kegiatan peningkatan akses dan kualitas pelayanan,
yang sekaligus merupakan kegiatan yang membangun potensi masyarakat,
khususnya kepedulian masyarakat untuk persiapan dan tindak dalam
menyelamatkan ibu dan bayi baru lahir.

Dari pengalaman lapangan, ditemukan bahwa kemampuan dalam


berkomunikasi merupakan kunci keberhasilan untuk dapat membangun
kepercayaan

masyarakat terhadap bidan. Dalam P4K dengan Stiker bidan diharapkan berperan
sebagai fasilitator dan dapat membangun komunikasi persuasif dan setara di
wilayah kerjanya agar dapat terwujud kerjasama dengan ibu, keluarga dan
masyarakat sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kesehatan ibu dan bayi
baru lahir.

Melalui P4K dengan Stiker, masyarakat diharapakan dapat


mengembangkan norma sosial bahwa cara yang aman untuk menyelamatkan ibu
hamil-bersalin-nifas dan bayi lahir ke bidan dengan memeriksakan kehamilan,
bersalin, perwatan nifas, dan perawatan bayi baru lahir ke bidan atau tenaga
kesehatan terampil di bidang kebidanan.

P4K dengan Stiker adalah merupakan suatu kegiatan yang di fasilitasi oleh
Bidan dalam rangka peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam
merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi
ibu hamil, termasuk perencanaan penggunaan KB pasca persalinan dengan
menggunakan stiker sebagai media notifikasi sasaran dalam rangka
meningkatkan cakupan dan mutupelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru
lahir.

C. Tujuan
1. TujuanUmum
Meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan bayi
baru lahir melalui peningkatan peran aktif keluarga dan masyarakat dalam
merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi dan
tanda bahaya kebidanan bagi ibu sehingga melahirkan bayi yang sehat.

2. TujuanKhusus

1) Terdatanya status ibu hamil dan terpasangnya Stiker P4K disetiap rumah ibu

3
hamil yang memuat informasi tentang : lokasi tempat tinggal ibu hamil, identitas
ibu hamil,taksiran persalinan, penolong persalinan, pendamping persalinan,
fasilitas tempat persalinan, calon donor darah, transportasi yang akan digunakan
serta pembiayaan.

2) Adanya perencanaan persalinan, termasuk pemakaian metode KB pasca


persalinan yang sesuai dan disepakati ibu hamil, suami, keluarga dan bidan.

3) Terlaksananya pengambilan keputusan yang cepat dan tepat bila terjadi


komplikasi selama, hamil, bersalin maupun nifas.

4) Meningkatnya keterlibatan tokoh masyarakat baik formal maupun non formal,


dukun/pendamping persalinan dan kelompok masyarakat dalam perencanaan
persalinan dan pencegahan komplikasi dengan stiker, dan KB pascasalin sesuai
dengan perannya masing-masing.

D. Kegiatan dan Sasaran


1. Orientasi P4K dengan stiker
Orientasi ditujukan untuk pengelola program dan stakeholders terkait di tingkat
Provinsi, Kab/Kota, Puskesmas. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan
sosialisasi tentang tujuan, manfaat, mekanisme pelaksanaan, system
pencatatan dan pelaporan serta dukungan apa saja yang disiapkan dan
diperlukan agar P4K dengan stiker dapat terlaksana di lapangan.

2. Sosialisasi

Sosialisasi ditujukan kepada kepala desa/lurah, bidan, dukun, tokoh agama,


tokoh masyarakat, organisasi perempuan, PKK serta lintas sektor di tingkat
desa/kelurahan.Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi tentang
tujuan, manfaat dan mekanisme pelaksanaan agar mendapat dukungan dari
seluruh lapisan masyarakat dalam pelaksanaannya di lapangan.

3. Operasionalisasi P4K dengan Stiker


a. Memanfaatkan pertemuan bulanan tingkat desa/kelurahan. Pertemuan
dipimpin oleh kepala desa/lurah, dan dihadiri bidan di desa, kader, dukun,
tokoh masyarakat, bertujuan untuk meningkatkan partisipasi aktif keluarga dan
masyarakat dalam membantu mempersiapkan persalinan yang aman bagi ibu

4
yang diwujudkan dengan mendata jumlah ibu hamil yang ada diwilayah desa,
serta membahas dan menyepakati calon donor darah, transport dan
pembiayaan. Pertemuan ini juga dapat dipakai untuk mengembangkan forum
yang telah ada sebelumnya, seperti Pokja Posyandu, ditujukan untuk
melaksanakan program P4K dengan stiker ini.

b. Kontak dengan Ibu Hamil dan Keluarga dalam Pengisian Stiker Bidan di
desa bersama kader dan/dukun melakukan kontak dengan ibu hamil, suami
dan keluarga untuk sepakat dalam pengisian stiker, termasuk pemakaian KB
pasca persalinan.keterampilan berkomunikasi sangat penting dimiliki oleh
setiap tenaga kesehatan yang melakukan kontak dengan ibu hamil dan
keluarga dalam pengisian stiker.

c. Pemasangan Stiker di Rumah Ibu Hamil


Setelah melakukan konseling, stiker diisi oleh Bidan, kemudian stiker tersebut
ditempel di rumah ibu hamil (sebaiknya di depan rumah, dan ibu hamil
diberikan buku KIA untuk dipahami isinya. Stiker P4K ini memuat informasi
tentang nama ibu hamil, nama suami, golongan darah ibu hamil, nama
pendamping persalinan diarahkan agar suami yang mendampingi (tulis
namanya), nama tenaga kesehatan yang akan menolong persalinan, rencana
nama pendonor darah yang akan diminta bila ibu hamil mengalami kegawat
daruratan dan rencana transportasi/ ambulan desa yang akan dipakai bila ibu
hamil mengalami kegawat daruratan, rencana pembayaran.

Program pemasangan stiker ini menjadi media utama dalam P4K.melalui


stiker, pendataan dan pemantauan ibu hamil dapat dilakukan secara intensif
oleh Bidan bersama dengan suami, keluarga, kader, masyarakat, Forum Peduli
KIA, serta pendeteksi dini kejadian komplikasi sehingga ibu hamil dapat
menjalani kehamilan dan persalinan dengan aman dan selamat, serta bayi
yang dilahirkan sehat.

Pemasangan “stiker P4K” bukanlah sekedar menempelkan stiker pada


setiap rumah ibu hamil, tapi harus dilakukan konseling kepada ibu hamil,
suami dan keluarga untuk mendapatkan kesepakatan dan kesiapan dalam
merencanakan persalinan.

D. Pendataan Jumlah Ibu Hamil di Wilayah Desa

Pendataan jumlah ibu hamil di wilayah desa dilakukan setiap bulan secara
teratur untuk up-dating dan disampaikan pada setiap pertemuan bulanan
kemudian pemberian konseling kepada ibu hamil, dilanjutkan dengan
5
penempelan stiker dirumah ibu hamil.

E.SASARAN
Ibu hamil yang ada di wilayah kerja Puskesmas

F. JADWAL KEGIATAN
Kegiatan pemasangan stiker P4K dilaksanakan setiap bulan sesuai lokasi
bumil yang perlu dipasang stiker P4K.

G. BIAYA
Sumber pembiayaan untuk kegiatan pemasangan stiker P4K dgn anggaran
BOK

H. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI

Pemasangan stiker P4K oleh bidan dicatat kedalam buku KIA (pink) dan
dilaporkan kepada koordinator KIA dilaporkan setiap bulan. Kegiatan monev
dilakukan setiap 3 bulan sekali bersama dgn program lainnya. Pada akhir
tahun direkaputulasi dalam satu tahun sebagai hasil kegiatan program KIA.

Mengetahui, Penanggung Jawab UKM


Kepala Puskesmas
Kabandungan

Titin Sumartini, Am Keb


Hj. Mimin Mintarsih, S.ST
NIP. 197503252003122003
NIP. 196801221988032003

Anda mungkin juga menyukai