Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN

PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN


KOMPLIKASI ( P4K ) DENGAN STIKER

A. Pendahuluan
Dalam rangka pencapaian target sasaran rencana pembangunan jangka menengah
bidang kesehatan (RPJMN-KN) 2004-2009 yaitu AKI 226/100.000 KH, dan target
pencapaian Millenium Development Golals (MDG’s), yaitu AKI menjadi 102/100.000
KH pada tahun 2015, perlu dilakukan upaya terobosan yang efektif dan
berkesinambungan.
Sebagian besar kematian ibu disebabkan oleh penyebab langsung, yaitu
perdarahan, eklamsi, persalinan lama dan abortus komplikasi abortus. Di samping itu,
kematian ibu juga dilatarbelakangi oleh rendahnya tingkat sosial ekonomi, tingkat
pendidikan, kedudukan dan peran perempuan, faktor sosial budaya serta faktor
transportasi, yang kesemuanya berpengaruh pada munculnya dua keadaan yang tidak
menguntungkan, yaitu : (1) Tiga Terlambat (terlambat mengenal tanda bahaya dan
mengambil keputusan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan, dan terlambat
mendapatkan pelayanan fasilitas kesehatan); (2) Empat Terlalu (terlalu muda melahirkan,
terlalu sering melahirkan, terlali rapat jarak melahirkan, dan terlalu tua untuk
melahirkan). Mengingat penyebab dan latarbelakang kematian ibu yang sangat kompleks
dan menyangkut bidang-bidang yang ditangani oleh sektor, baik di lingkungan
pemerintah maupun swasta, maka upaya percepatan penurunan AKI memerlukan
penanganan yang menyeluruh terhadap masalah yang ada dengan melibatkan sektor
terkait.
Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, telah dilakukan upaya percepatan
penurunan AKI. Pada tahun 2000 Departemen Kesehatan telah mencanangkan Strategi
Making Pregnancy Safer (MPS) yang merupakan strategi terfokus dalam penyediaan dan
pemantapan pelayanan kesehatan, dengan 3(tiga) pesan kunci MPS, yaitu: (1) setiap
persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih, (2) setiap komplikasi obstetri dan
neonatal mendapat pelayanan yang adekuat, dan (3) setiap wanita usia subur mempunyai
akses terhadap pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi
keguguran. Upaya penceptan penurunan AKI tersebut dilaksanakan melalui empat
strategi, yaitu: (1) peningkatan kualitas dan akses pelayanan kesehatatan ibu dan bayi, (2)
Kerjasama lintasan program, lintasan sektor terkait dan masyarakat termasuk swasta, (3)
Pemberdayaan perempuan, keluarga dan pemberdayaan masyarakat, dan (4)
meningkatkan survailance, monotoring-evaluasi KIA dan pembiayaan.
Berbagai upaya peningkatan mutu pelayanan dan pengelolaan manajemen
progranm KIA bersama dengan program terkait dan lembaga internasional telah
dilaksanakan, namun masih perlu adanya peningkatan keterlibatan masyarakat dalam
perhatian dan pemeliharaan kesehatan ibu dan bayi baru lahir. Seperti diketahui bersama
bahwa di tingkat masyarakat masalah keterlambatan, utamanya terlambat mengenali
tanda bahaya dan pengambilan keputusan, serta masalah 4 Terlalu, masih
dilatarbelakangi oleh rendahnya pengetahuan dan kondisi ketidakadilan dan
ketidaksetaraan gender. Di masyarakat kita, seringkali perempuan tidak mempunyai
akses dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan dan kewenangan untuk memutuskan
masalah kesehatannya sendiri. Sehubungan dengan hal tersebut dan sesuai dengan
strategi MPS, upaya percepatan angka kematian ibu diperlukan adanya dukungan lintas
sektor dalam pemberdayaan perempuan, keluarga dan masyarakat dalam perencanaan
persalinan dan kesiagaan dalam menghadapi komplikasi obstetri dan neonatal.
Pada tahun 2007 menteri kesehatan menerangkan P4K (program perencanaan dan
pencegahan komplikasi) dengan stiker yang merupakan “upaya terobosan” dalam
percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir melalui kegiatan
peningkatan akses dan kualitas pelayanan, yang sekaligus merupakan kegiatan yang
membangun potensi masyarakat, khususnya kepedulian masyarakat untuk persiapan dan
tindak dalam menyelamatkan ibu dan bayi baru lahir.
Dari pengalaman lapangan, ditemukan bahwa kemampuan dalam berkomunikasi
merupakan kunci keberhasilan untuk dapat membangun kepercayaan masyarakat
terhadap bidan. Dalam P4K dengan Stiker bidan diharapkan berperan sebagai fasilitator
dan dapat membangun komunikasi persuasif dan setara di wilayah kerjanya agar dapat
terwujud kerjasama dengan ibu, keluarga dan masyarakat sehingga pada akhirnya dapat
meningkatkan kesehatan ibu dan bayi baru lahir.
Melalui P4K dengan Stiker, masyarakat diharapakan dapat mengembangkan
norma sosial bahwa cara yang aman untuk menyelamatkan ibu hamil-bersalin-nifas dan
bayi lahir ke bidan dengan memeriksakan kehamilan, bersalin, perwatan nifas, dan
perawatan bayi baru lahir ke bidan atau tenaga kesehatan terampil di bidang kebidanan,
sehingga kelak dapat mencapai dan mewujudkan Visi Departemen Kesehatan, yaitu
“Masyarakat Mandiri untuk Hidup Sehat”.

B. Latar Belakang
Pertolongan P4K merupakan suatu program yang djalankan untuk mencapai
target MDG’S 2015 ( Millenium Development Goods ), yaitu menekan angka kematian
ibu melahirkan. Program P4K dan desa siaga harus bisa terus berjalan dan harus makin
harmonis. Tidak hanya petugas kesehatan saja yang wajib memantau kesehatan ibu hamil
tetapi juga masyarakat yang di desa, baik itu secara organisasi misalnya pengurus pokja
desa siaga, Tim Penggerak PKK maupun secara perorangan atau individu.

P4K memungkinkan pemantauan ibu hamil dan upaya persalinan sehat bisa
berjalan lebih optimal. Pemantauan yang dilakukan sangat bermanfaat dalam hal deteksi
dini, sebagai pengingat sekaligus kontrol terhadap perkembangan kesehatan ibu hamil
dan proses persalinan. Bidan desa dan kader kesehatan akan mendata, kemudian
menempatkan stiker dirumah-rumah ibu hamil, bagi bumil yang rumahnya telah
memiliki/ ditempeli stiker akan lebih mengingatkan si ibu dan bidan desa untuk selalu
memantau tingkat kesehatannya.Terbukti banyak manfaat yang didapatkan berkat
penggunaan stiker pada rumah ibu hamil pada saat persalinan. Dengan penggunaan stiker
P4K selain pendataan lebih sistimatis, pertolongan, pengadaan, dan penyediaan sarana
kesehatan.juga berjalan lebih baik.
P4K dengan Stiker adalah merupakan suatu kegiatan yang di fasilitasi oleh Bidan
di Desa dalam rangka peran akti fsuami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan
persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil,termasuk
perencanaan penggunaan KB pasca persalinan dengan menggunakan stiker sebagai media
notifikasi sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan Kesehatan
bagi ibu dan bayi baru lahir.

Dasar Hukum

 Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentangKesehatan


 PeraturanPemerintah No. 32 tahun 1996 tentangTenagaKesehatan
 Undang-undang No. 32 tahun 2004 tentangPemerintah Daerah
 KeputusanMentriKesehatan No. 900tahun 2002 tentangregistrasidanpraktekbidan
 KeputusanMenteriKesehatan No. 741 tahun 2008 tentangStandarPelayanan Minimal
BidangKesehatan di Kabupaten/Kota
 KeputusanMenteriKesehatan No. 284 tahun 2004 tentangBuku KIA
 Keputusan Menter iKesehatanNo.564tahun2006 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengembangan Desa Siaga
C. Tata Nilai Puskesmas
Puskesmas Labuan haji memiliki tata nilai dalam pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan
program. Tata nilai di Puskesmas Labuan Haji adalah CERIA. Yang bila didefenisikan
satu persatu maknanya :
C = Cepat dan trampil dalam memberikan pelayanan.
E = Pelayanan yang tulus dan memahmi perasaan dan keluhan pasien.
R = Setiap pelayanan yang di berikan selalu disertai dengan senyum, slam dan
sapa.
I = Pelayanan yang selalu berkembang sesuai kemajuan zaman dan tehnologi.
A = Tidak membeda-bedakan dalam memberikan pelayanan.

D. Tujuan
1. TujuanUmum
Meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan bayi baru
lahir melalui peningkatan peran aktif keluarga dan masyarakat dalam merencanakan
persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi dan tanda bahaya
kebidanan bagi ibu sehingga melahirkan bayi yang sehat.
2. Tujuan Khusus
1) Terdata nya status ibu hamil dan terpasang nya Stiker P4K di setiap rumah
ibu hamil yang memuat informasi tentang : lokasi tempat tinggal ibu hamil,
identitas ibu hamil, taksiran persalinan, penolong persalinan, pendamping
persalinan, Fasilitas tempat persalinan, calon donor darah, transportasi yang
akan digunakan serta pembiayaan.
2) Adanya perencanaan persalinan, termasuk pemakaian metode KB passca
persalinan yang sesuai dan disepakati ibu hamil, suami, keluarga dan bidan.
3) Terlaksananya pengambilan keputusan yang cepat dan tepat bila terjadi
komplikasi selama, hamil, bersalin maupun nifas.
4) Meningkatnya keterlibatan tokoh masyarakat baik formal maupun non
formal, dukun/pendamping persalinan dan kelompok masyarakat dalam
perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi dengan stiker, dan KB
pasca salin sesuai dengannya peran masing-masing.

E. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


 Orientasi P4K dengan stiker
1. Pelaksnaan P4K
 Sosialisasi ditingkat desa

 Pertemuan bulanan ditingkat desa

 Bidan bersama kader atau dukun melakukan kontak

 Bidan bersama kader mengisi dan menempel stiker

 Bidan memberikan pelayanan

 Bidan merekap hasil kegiatan

 Melaporkan hasil

 Pemantauan intensif
 Stiker dilepaskan sampai 40 hari pasca persal

F. Cara Melaksanakan Kegaiatan Dana sasaran


1. Cara Melaksanakan Kegiatan
a. Orientasi P4K dengan Stiker untuk pengelola program dan stakeholder terkait
di tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota, dan Puskesmas.
b. Sosialisasi di tingkat desa kepada kader, dukun, tokoh agama, tokoh
masyarakat, PKK serta lintas sektor di tingkat desa.
c. Pertemuan bulanan di tingkat desa (Forum Desa Siaga, Forum KIA, Pokja,
Posyandu yang melibatkan Kades,Toma,Toga, Kader dengan difasilitasi oleh
Bidan, yg dipimpin oleh kades membahas tentang : Mendata jumlah ibu hamil
di wilayah desa (Updating setiap bulan), Membahas dan menyepakati calon
donor darah, tranportasi dan pembiayaan (Jamkesmas, Tabulin), Membahas
tentang pembiayaa pemberdayaan masyarakat (ADD, PNPM, GSI, Pokjanal
Posyandu, dll).
d. Bidan bersama dengan kader atau dukun melakukan kontak dengan ibu hamil,
suami dan keluarga untuk sepakat dalam pengisian stiker termasuk pemakaian
KB pascasalin.
e. Bidan bersama kader Mengisi dan menempel Stiker di rumah ibu hamil,
Bidan Memberikan Konseling pada ibu hamil, suami dan keluarga tentang
P4K terutama dalam menyepakati isi dalam stiker sampai dengan KB pasca
persalinan yang harus tercatat dalam Amanah Persalinan yang dilakukan
secara bertahap samapai mendapat kan kesepakatan, yang di pegang oleh
petugas kesehatan dan Buku KIA yang di pegang langsung oleh ibu hamil.
f. Bidan Memberikan Pelayanan saat itu juga sesuai dengan standar ditambah
dengan pemeriksaan laboratorium (Hb, protein urine dll).
g. Setelah melayani , Bidan merekap hasil pelayanan ke dalam pencatatan Kartu
Ibu, kohort ibu, PWS KIA, Peta sasaran Bumil, Kantong Persalinan, termasuk
kematian ibu, bayi lahir dan mati di wilayah desa (termasuk dokter dan bidan
praktek swasta di desa tersebut).
h. Melaporkan hasil tersebut setiap bulan ke Puskesmas.

2. Sosialisasi

Sosialisasi ditujukan kepada kepala desa/lurah, bidan, dukun, tokoh agama, tokoh
masyarakat, organisasi perempuan, PKK serta lintas sektor di tingkat
desa/kelurahan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi tentang
tujuan, manfaat dan mekanisme pelaksanaan agar mendapat dukungan dari
seluruh lapisan masyarakat dalam pelaksanaannya di lapangan.

Operasionalisasi P4K dengan Stiker di Tingkat.

a. DesaMemanfaat kan pertemuan bulanan tingkat


deSa/kelurahan.Pertemuan dipimpin oleh kepala desa/lurah, dan di hadiri
bidan di desa, kader, dukun, tokoh masyarakat, bertujuan untuk
meningkatkan partisipasi aktif keluarga dan masyarakat dalam membantu
mempersiapkan persalinan yang aman bagi ibu yang diwujudkan dengan
mendata jumlah ibu hamil yang ada diwilayah desa, serta membahas dan
menyepakati calon donor darah, transport dan pembiayaan. Pertemuan ini
juga dapat dipakai untuk mengembangkan forum yang telah ada
sebelumnya, seperti Pokja Posyandu, Forum GSI yang ditujukan untuk
melaksanakan program P4K dengan stiker ini.Kontak dengan Ibu Hamil
dan Keluarga dalam Pengisian Stiker.
b. Bidan di desa kader dan/dukun melakukan kontak dengan ibu hamil,
suami dan keluarga untuk sepakat dalam pengisian stiker, termasuk
pemakaian KB pasca persalinan. Keterampilan berkomunikasi sangat
penting dimiliki oleh setiap tenaga kesehatan yang melakukan kontak
dengan ibu hamil dan keluarga dalam pengisian stiker.
c. Pemasangan Stiker di Rumah IbuHamil
Setelah melakukan konseling, stiker di isi oleh Bidan, kemudian stiker
tersebut di tempel di rumah ibu hamil (sebaiknya di depan rumah, dan ibu
hamil di berikan buku KIA untuk di pahami isinya. Stiker P4K ini memuat
informasi tentang nama ibu hamil, nama suami, golongan darah ibu hamil,
nama pendamping persalinan diarahkan agar suami yang mendampingi
(tulisnamanya), nama tenaga kesehatan yang akan menolong persalinan,
rencana nama pendonor darah yang akan di minta bila ibu hamil
mengalami kegawat daruratan dan rencana transportasi/ ambulan desa
yang akan dipakai bila ibu hamil mengalami kegawat daruratan, rencana
pembayaran.

Program pemasangan stiker ini menjadi media utama dalam P4K.melalui


stiker, pendataan dan pemantauan ibu hamil dapat di lakukan secara
intensif oleh Bidan bersama dengan suami, keluarga, kader, masyarakat,
Forum Peduli KIA, serta pendeteksi dini kejadian komplikasi sehingga
ibu hamil dapat menjalani kehamilan dan persalinan dengan aman dan
selamat, serta bayi yang dilahirkansehat.
Pemasangan “stiker P4K” bukanlah sekedar menempelkan stiker pada
setiap rumah ibu hamil, tapi harus dilakukan konseling kepada ibu hamil,
suami dan keluarga untuk mendapatkan kesepakatan dan kesiapan dalam
merencanakan persalinan.
d. Pendataan Jumlah Ibu Hamil di Wilayah Desa Pendataan jumlah ibu hamil
di wilayah desa dilakukan setiap bulan secara teratur untuk, up-dating,dan
disampaikan pada setiap pertemuan bulanan .Kemudian pemberian
konseling kepada ibu hamil, dilanjutkan dengan penempelan stiker
dirumah ibu hamil dan pemberian Buku KIA kepada ibu hamil tersebut.

G. Sasaran Kegiatan
Semua Ibu hamil yang ada di wilayah kerja UPTD BLUD Puskesmas Labuan Haji

H. Jadwal Kegitan
Kegiatan pemasangan stiker P4K dilaksanakan setiap bulan , Ketika ada ibu hamil Baru,
sesuai lokasi bumil yang dan harus dipasang stiker P4K.
I. Sumber Pembiyaaan
Sumber pembiayaan untuk kegiatan pemasangan stiker P4K dgn anggaran APBD.
J. Pencatatan/ Pelaporan dan Evaluasi.
Pemasangan stiker P4K oleh bidan kemudian dicatat kedalam buku KIA (warna pink ),
kemudian untuk dicatat Kembali di dalam kohort ibu serta dilaporkan setiap bulan.
Kegiatan monev dilakukan setiap 3 bulan sekali bersama dgn program lainnya.Dan pada
akhir tahun direkaputulasi dalam satu tahun sebagai hasil kegiatan program KIA.
K. Penutup

Demikianlah Kerangka Acuan ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana


mestinnya. Kegiatan kunjungan P4K merupakan kegiatan rutin yang sudah berjalan di
puskesmas Labuan Haji untuk semua sasaran ibu hamil, slah satu bentuk kegiatan untuk
memepesiapkan ibu hamil saat terjadi kegawatdaruratan sehingga tidak ada lagi
keterlabatan dalam penanganan.

Mengetahui,

Kepala UPTD BLUD Puskesmas Bidan Koordinator,

Labuan Haji.

HJ. SITI FITROH, S.T. LAILI SAHIROH,S.KEB

NIP.19760104 200112 2 004 NIP.19711007 199203 2 007

Anda mungkin juga menyukai