Anda di halaman 1dari 33

KEBIJAKAN PANGAN
&
KETAHANAN PANGAN

Jonni SR Purba, MKes


KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN

DITEKANKAN PADA TERCIPTANYA KUALITAS
MANUSIA DAN MASYARAKAT YANG MAJU
DAN MANDIRI DALAM SUASANA TENTRAM
DAN SEJAHTERA LAHIR BATIN.

KEBUTUHAN POKOK MASYARAKAT


TERPENUHI
“PANGAN MERUPAKAN
KEBUTUHAN POKOK YG UTAMA”


UNTUK MEMENUHI KEB.
FISIOLOGI : HIDUP SEHAT &
PRODUKTIF

OLEH KARENA ITU :


DISADARI GIZI MERUPAKAN UNSUR YG SANGAT
PENTING DALAM MEMBENTUK KUALITAS MANUSIA.
(MENURUT UU RI NO.7 TAHUN 1996) :


 KETAHANAN PANGAN ADALAH KONDISI
TERPENUHINYA PANGAN BAGI RUMAH
TANGGA YG TERCERMIN DARI
TERSEDIANYA PANGAN YG CUKUP BAIK
JUMLAH MAUPUN MUTUNYA, AMAN,
MERATA, DAN TERJANGKAU.

 DALAM PENGERTIAN INI :


SWASEMBADA MERUPAKAN KP.
SWASEMBADA PANGAN :


ADALAH SITUASI DIMANA PRODUKSI PANGAN
DALAM NEGERI DAPAT MEMENUHI
PERMINTAAN DOMESTIK, BAIK UNTUK
PANGAN, PAKAN MAUPUN CADANGAN.
DIVERSIFIKASI KONSUMSI
PANGAN

 adalah UPAYA UNTUK MENGANEKARAGAMKAN
JENIS PANGAN YG DIKONSUMSI YG MENCAKUP
PANGAN SUMBER ENERGI DAN ZAT GIZI,
SEHINGGA MEMENUHI KEBUTUHAN AKAN
PANGAN DAN GIZI SESUAI DENGAN
KECUKUPAN BAIK DITINJAU DARI KUANTITAS
MAUPUN KUALITASNYA.
TERJADINYA RAWAN PANGAN
BERDASARKAN KELOMPOK MASYARAKAT
MAUPUN WILAYAH TERTENTU, DENGAN
KATEGORI :

1. RAWAN PANGAN KRONIS
2. RAWAN PANGAN AKUT

RAWAN PANGAN KRONIS
DISEBABKAN FAKTOR
STRUKTURAL SEPERTI LETAK
GEOGRAFIS YG TERISOLASI DAN
FAKTOR SOSIAL EKONOMI
BUDAYA.

RAWAN PANGAN AKUT
DISEBABKAN OLEH TERJADINYA
BENCANA YG SULIT DIDUGA
SEPERTI BENCANA ALAM,
GANGGUAN KEAMANAN DAN
KEADAAN DARURAT LAINNYA.
TARGET PENANGGULANGAN
RAWAN PANGAN :

1.

KELOMPOK MASYARAKAT ANTARA LAIN
TERDIRI DARI : BURUH TANI, PEKERJA
HARIAN, PENDUDUK MISKIN DI KOTA DAN
DESA.

2. WILAYAH RAWAN PANGAN : DAERAH-


DAERAH YG SECARA POTENSIAL
PENDUDUKNYA SERING MENGALAMI
KERAWANAN PANGAN.
DALAM HAL KONSUMSI PANGAN
PERMASALAHAN YG DIHADAPI ANTARA
LAIN ADALAH :

1. TINGKAT KONSUMSI YANG MASIH RENDAH.
2. MUTU PANGAN YG DIKONSUMSI MASIH
RENDAH.
3. POLA KONSUMSI YG MASIH KURANG
BERAGAM.
TANTANGAN :

 Sekitar 30% rumah tangga mengatakan bahwa
konsumsi mereka masih berada dibawah kebutuhan
konsumsi yang semestinya.
 Lebih dari seperempat anak balita memiliki bb
dibawah standar, dimana 8 % berada dalam kondisi
sangat buruk.
 Bahkan sebelum krisis, sekitar 42% anak balita
mengalami gejala terhambatnya pertumbuhan
(kerdil)
KEBIJAKAN PANGAN

adalah suatu wilayah kebijakan publik
yang khusus menangani masalah
bagaimana makanan diproduksi,
diproses, didistribusikan, dan
diperjualbelikan
Terdapat tiga komponen
kebijakan ketahanan pangan

1. Ketersediaan Pangan
2. Keterjangkauan Pangan
3. Kualitas Makanan dan Nutrisi
Ketahanan pangan harus mencakup :

1. Faktor Ketersediaan,
2. Faktor Distribusi,
3. Faktor Konsumsi
1. Faktor Ketersediaan

Berfungsi menjamin pasokan pangan
untuk memenuhi kebutuhan seluruh
penduduk, baik dari segi kuantitas,
kualitas, keragaman dan keamanannya
2. Faktor Distribusi

Berfungsi mewujudkan sistem
distribusi yang efektif dan efisien
untuk menjamin agar masyarakat
dapat memperoleh pangan dalam
jumlah, kualitas dan keberlanjutan
yang cukup dengan harga yang
terjangkau.
3. Faktor Konsumsi

Berfungsi mengarahkan agar pola
pemanfaatan pangan secara nasional
memenuhi kaidah mutu, keragaman,
kandungan gizi, kemananan dan
kehalalannya.
Situasi ketahanan pangan di
negara kita masih lemah

1. Jumlah penduduk rawan pangan (tingkat konsumsi
< 90% dari rekomendasi 2.000 kkal/kap/hari) dan
sangat rawan pangan (tingkat konsumsi <70 % dari
rekomendasi) masih cukup besar, yaitu masing-
masing 36,85 juta dan 15,48 juta jiwa untuk tahun
2002;
2. Anak-anak balita kurang gizi masih cukup besar,
yaitu 5,02 juta dan 5,12 juta jiwa untuk tahun 2002
dan 2003
Pertimbangan kenapa sektor pertanian
merupakan sektor unggulan utama yang harus
dikembangkan oleh pemerintah Indonesia ?

1. Indonesia mempunyai potensi
alam yang dapat dikembangkan
sebagai lahan pertanian,

2. Sebagaian besar penduduk tinggal
di pedesaan yang
matapencahariannya di sektor
pertanian.

3. Perlunya induksi teknologi tinggi
dan ilmu pengetahuan yang
dirancang untuk mengembangkan
pertanian tanpa mengakibatkan
kerusakan.

4. Tersedianya tenaga kerja sektor
pertanian yang cukup melimpah.

5. Ancaman kekurangan bahan pangan
yang dapat dipenuhi sendiri dari
produk dalam negeri, sehingga tidak
harus tergantung pada produkproduk
pertanian luar negeri yang suatu ketika
harganya menjadi mahal
Kebijakan Umum

1. Industri hulu pertanian yang meliputi
perbenihan, input produksi lainnya dan alat
mesin pertanian;
2. Pertanian primer (on-farm);
3. Industri hilir pertanian (pengolahan hasil);
4. Jasa-jasa penunjang yang terkait dalam
memajukan agribisnis
Kebijakan lain :

Pembatasan produk impor juga menjadi
salah satu hal yang wajib di pertimbangkan
oleh pemerintah
Di mungkinkan juga dengan peningkatan
biaya masuk barang produk pertanian dari
luar

Membuat blue print peta lokasi
pengembangan sektor pertanian
berdasarkan pada tingkat produktifitas
daerah penghasil produk pertanian
Beberapa azas kebijakan ketahanan
pangan di daerah

1. Mengembangkan keunggulan komparatif yang
dimiliki oleh masingmasing daerah sesuai dengan
potensi sumberdaya spesifik yang dimilikinya, serta
disesuaikan dengan kondisi sosial dan budaya
setempat.
2. Menerapkan kebijakan yang terbuka dalam arti
menselaraskan kebijakan ketahanan pangan daerah
dengan kebijakan ketahanan pangan nasional.
3. Mendorong terjadinya perdagangan antar daerah.
4. Mendorong terciptanya mekanisme pasar yang
berkeadilan.
Beberapa hal yang perlu
dilakukan oleh pemda

1. Pemda perlu menyadari akan pentingnya
memperhatikan masalah ketahanan pangan di
wilayahnya.
2. Perlunya apresiasi tentang biaya, manfaat, dan dampak
terhadap pembangunan wilayah dan nasional program
peningkatan ketahanan pangan di daerah kepada para
penentu kebijakan di daerah.
3. Pemda perlu menyusun perencanaan dan strategi untuk
menangani masalah ketahanan pangan di daerah.
4. Perlu dikembangkan suatu wahana untuk saling tukar
menukar informasi dan pengalaman dalam menangani
masalah ketahanan pangan antar pemda
Pengembangan Teknologi

1. Teknologi pengembangan sarana produksi (benih,
pupuk dan insektisida),
2. Teknologi pengolahan lahan (traktor),
3. Teknologi pengendalian hama terpadu (PHT),
4. Teknologi pengelolaan air (irigasi gravitasi, irigasi
pompa, efisiensi dan konservasi air),
5. Teknologi budidaya (cara tanam, jarak tanam,
pemupukan berimbang, pola tanam, pergiliran
varietas),
6. Teknologi pengolahan hasil
Diversifikasi Produksi Pangan

1. Diversifikasi horizontal; yaitu
mengembangkan usahatani komoditas
unggulan sebagai (core of business) serta
mengembangkan usahatani komoditas
lainnya sebagai usaha pelengkap untuk
mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya
alam, modal, dan tenaga kerja keluarga serta
memperkecil terjadinya resiko kegagalan
usaha

2. Diversifikasi regional; yaitu
mengembangkan komoditas pertanian
unggulan spesifik lokasi dalam kawasan
yang luas menurut kesesuaian kondisi agro
ekosistemnya, dengan demikian akan
mendorong pengembangan sentra-sentra
produksi pertanian di berbagai wilayah serta
mendorong pengembangan perdagangan
antar wilayah

SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai