Anda di halaman 1dari 29

Ekonomi Pangan Dan

Gizi
Astie Trisnawati SKM.,M.kes

Kebijakan Pangan Dan Ketahanan Pangan


Pemerintah Tentang Pangan
Pangan
adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati
produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan,
peternakan, perairan dan air, termasuk bahan tambahan
pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain
 baik yang diolah maupun tidak diolah,
 yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman
bagi konsumsi manusia,
 yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan,
dan/atau pembuatan makanan dan minuman.

SUMBER KALORI, PROTEIN, VITAMIN, ZAT GIZI


MIKRO/MINERAL bagi seseorang untuk dapat hidup sehat, aktif
dan produktif 3
 Posisi Pangan dalam Pembangunan Nasional
 Pangan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang
 pemenuhannya merupakan hak asasi

 pemenuhannya tidak dapat ditunda

 tidak dapat disubtitusi dengan bahan lain

 Pangan adalah bagian dari budaya yang merupakan hasil


adaptasi antara manusi dan lingkungan;
 Sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya
manusia yang berkualitas;
 Pilar utama bagi pembanguan nasional yang berperan dalam
menjaga stabilitas ekonomi, sosial, dan politik.
 Pengertian
 Kedaulatan Pangan:
Hak negara dan bangsa yang secara mandiri:
 menentukan kebijakan pangan
 menjamin hak atas pangan rakyat
 memberikan hak bagi masyarakat untuk menentukan sistem
usaha pangannya sesuai dengan potensi sumber daya lokal

Kemandirian Pangan:
• Kemampuan negara dan bangsa dalam memproduksi pangan
yang beranekaragam dari dalam negeri
• yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan Pangan yang cukup
sampai di tingkat perseorangan
• dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia,
sosial, ekonomi, dan kearifan lokal secara bermartabat.

5
Pengertian..(lanjutan)

 Ketahanan Pangan:
Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi
negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari
− tersedianya pangan yang cukup jumlah maupun mutunya,
aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau;
− untuk hidup sehat, aktif, produktif, dan berkelanjutan
 Sistem Ketahanan Pangan Nasional

•Kebijakan Ekonomi dan Pangan


•Kebijakan Otonomi dan Desentralisasi

Sumberdaya
KETAHANAN PANGAN
SDM yang
 Lahan Ketersediaan
tangguh
 Air (sehat, aktif,
 SDM Keterjangkauan produktif)
 Teknologi
 Kelembagaan Pemanfaatan
 Budaya (Konsumsi)

Pasar Pangan Penduduk, Perubahan Iklim, Kinerja


Ekonomi, Dinamika Pasar Pangan,
Shock/Bencana
7
KEBIJAKAN
1. Menjamin ketersediaan pangan
2. Menata pertanahan & tata ruang / wilayah
3. Pengembangan cadangan pangan
4. Mengembangkan sistem distribusi yg paling efisien
5. Menjaga stabilitas harga pangan
6. Meningkatkan aksesibilitas RT thd pangan
7. Melaksanakan diversifikasi pangan
8. Meningkatkan mutu & keamanan pangan

8
Permasalahan Pangan Nasional
1. Laju pertumbuhan penduduk yang masih tinggi (periode
2000-2010 = 1,49 per tahun) dengan jumlah penduduk yang
besar.
2. Jumlah penduduk miskin dan rawan pangan masih relatif
tinggi (12.4 dari total penduduk).
3. Ketergantungan konsumsi beras dalam pola konsumsi pangan
yang masih tinggi (konsumsi beras 139,15 kg/kapita/th).
4. Konversi lahan pertanian masih tinggi dan tidak terkendali
(sekitar 65.000 ha/th) serta degradasi kesuburan lahan.
5. Kompetisi pemanfaatan dan degradasi sumber daya air
semakin meningkat.
6. Infrastruktur pertanian/pedesaan masih kurang memadai
(jaringan irigasi yang rusak 52).

9
Permasalahan ..... (lanjutan)

7. Prasarana dan sarana transportasi pangan belum memadai,


sehingga meningkatkan biaya distribusi/ pemasaran
pangan.
8. Sebaran produksi pangan yang tidak menentu, baik antar
waktu (panen raya dan paceklik) ataupun antar daerah (di
Jawa surplus, di Papua dan Papua Barat defisit).
9. Sering kali tidak sinkronnya waktu antara pola
tanam/produksi pangan dan pola pembiayaan melalui
APBN/APBD.
10. Beberapa daerah di Indonesia rawan bencana alam,
mengakibatkan frekuensi rawan pangan lokal sangat tinggi.

10
TANTANGAN
 Penerapan pembangunan  Pengembangan sistem
pertanian yang berkelanjutan pembiayaan pertanian yang
mengantisipasi perubahan iklim; berpihak kepada petani.
 Perbaikan dan pembangunan  Penguatan kelembagaan
infrastruktur pertanian (jaringan ekonomi petani dan
irigasi, sarana jalan dan perluasan pemantapan kelembagaan
lahan pertanian) penyuluhan.
 Penerapan Undang-Undang  Kampanye nasional
Nomor 41 Tahun 2009 tentang penganekaragaman pangan
Perlindungan Lahan Pertanian  Peningkatan koordinasi
Pangan Berkelanjutan integrasi, dan sinkronisasi
 Pengembangan sistem perbenihan antarsektor, karena
dan perbibitan nasional pembangunan pangan multi-
sektor.
 Strategi Pembangunan Ketahanan Pangan

Pendekatan jalur ganda (twin-track approach), yaitu:


 Memprioritas pembangunan ekonomi berbasis pertanian dan
pedesaan untuk menyediakan lapangan kerja dan
pendapatan;
 Memenuhi pangan bagi kelompok masyarakat miskin dan
rawan pangan melalui pemberian bantuan langsung agar
tidak semakin terpuruk serta pemberdayaan agar mereka
semakin mampu mewujudkan ketahanan pangannya secara
mandiri.
Strategi mewujudkan ketahanan pangan

1. Membangun ekonomi berbasis pertanian &


pedesaan utk menyediakan lapangan kerja &
pendapatan
2. Memenuhi pangan bagi kelp miskin dgn
pemberian bantuan lgsg

13
STATUS GIZI

Banyak Faktor yang


Penyebab mempengaruhi
Konsumsi zat gizi
langsung Ketersedian Pangan

Ketersediaan pangan di Penyebab tdk


tingkat rumah tangga langsung

KETERSEDIAAN PANGAN Penyebab Utama

KEBIJAKAN EKONOMI DAN POLITIK Akar Masalah


Food security
Ketahanan Pangan
(Food seurity)

Definisi (UU Pangan RI No 7 Th 1996):

Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi


rumahtangga, yg tercermin dari tersedianya pangan yang cukup,
baik jumlah maupun mutu, aman, merata dan terjangkau.

Intinya :

Cukup jumlah dan mutu (gizi, beragam, dll)

Kondisi aman: bebas cemaran

Kondisi merata: setiap saat, dimana saja

Kondisi terjangkau: ekonomi (harga), fisik


Tantangan ketahanan pangan

• Besarnya kesenjangan potensi SDA dan SDM yang ada, →


pengelolaan potensi local/domestic belum optimal
• Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia sangat rendah
bahkan rendah diantara negara-negara Asean → daya saing
dan daya Tarik investasi sangat rendah
• Penduduk yang sangat besar sedang lahan produksi makin
terbatas
• Persaingan pasar global → produk pangan impor makin
membanjir, seiring dengan perubahan gaya hidup
• Ketergantungan terhadap suatu jenis makanan (mis : beras).
Swasembada beras lain dengan Swasembada pangan.
Lanjutan..

• Program Pembangunan pemerintah


(subsidi, pengembangan teknologi, dsb)
masih sangat dominan pada bahan pangan
pokok saja, terutama beras, sedangkan
pangan alternatif masih kurang
dikembangkan
• Semangat partisipasi masyarakat masih
sangat tergantung kepada tersedianya
bantuan atau dukungan dana, belum
termotivasi dengan baik.
Situasi dan Tantangan Nasional

DEMAN
Penduduk 252 juta SUPPLY
Konversi lahan pertanian
masih tinggi dan tidak
Dinamika penduduk: struktur terkendali
piramida, angkatan kerja
Wanita urbanisasi Akses terhadap sumber
pembiayaan, teknologi,
Proporsi penduduk miskin informasi, dan pasar rendah
masih besar (11.4%)
Sebaran produksi pangan
Ketergantungan thdp beras tidak merata, baik antar
(2014: konsumsi per kapita= daerah maupun antar waktu
114,8 kg)
Dampak negative perubahan
Masalah Gizi iklim global

Peningkatan Permintaan Pangan (Jumlah, Mutu, Perlu ada kebijakan terobosan peningkatan
Keragaman dan Keamanan Pangan) produksi pangan
Sistem Kewaspadaan Pangan & Gizi
(SKPG)
Sistem Kewaspadaan Pangan Gizi:

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No 43 th


2010 ttg pedoman SKPG:

SKPG merupakan serangkaian proses untuk


mengantisipasi kejadian kerawanan pangan dan gizi
melalui pengumpulan, pemrosesan, penyimpanan,
analisis, dan penyebaran informasi situasi pangan
dan gizi

SKPG Dilakukan melalui kegiatan analisis situasi


pangan dan gizi yang didasarkan pada data
laporan rutin yang tersedia, atau berdasar hasil
survei-survei khusus
TUJUAN SKPG:

1. Menyediakan data dan informasi tentang keadaan


pangan dan gizi secara rutin yg digunakan
pengambilan keputusan pemerintah di berbagai
tingkat administrasi yg berkaitan dgn penyusunan
prioritas & pengaturan sumberdaya & dana dlm
memenuhi kebutuhan program pangan & gizi.

2. Menghasilkan benchmark setiap indikator yang


digunakan dalam menentukan situasi pangan dan
gizi di suatu daerah
PENGORGANISASIAN SKPG:

 Pemerintah, pemerintah propinsi & pemerintah kab./ kota


membentuk Kelompok Kerja Pangan dan Gizi yg berada di bwh
koordinasi Dewan Ketahanan Pangan

 Pokja dpt terdiri dari unsur2 kesehatan, pertanian, Bappeda,


BKKBN, Sosial, Dolog, statistik dll yg dianggap perlu

 Pengorganisasian (struktur organisasi, tugas dan mekanisme kerja)


Pokja disesuaikan dengan situasi setempat, mengacu pada Petunjuk
Teknis SKPG di Kab./ Kota

 Hasil analisis SKPG oleh Pokja Pangan & Gizi pusat, propinsi &
kab/kota dilaporkan kpd pimpinan msg2 utk penentuan langkah2
intervensi & utk perumusan kebijakan program pd th berikutnya
Apa keluaran SKPG ?
Keluaran SKPG disuatu Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:
1. Tersedianya Peta kecamatan daerah rawan pangan dan gizi.
2. Adanya ramalan produksi dan ketersediaan makanan pokok.
3. Diketahuinya perkembangan pola konsumsi dan status gizi.
4. Adanya rumusan kebijakan bidang pangan dan gizi.

Apa indikator SKPG ?


1.Produksi Pangan.
5.Indikator Status Gizi.
a.Luas Tanam (LT).
a.Prevalensi Gizi Kurang balita
b.Luas Kerusakan (LK).
bPertumbuhan Balita (SKDN).
c.Luas Panen (LP)
c.Kasus Gizi Buruk dari pemantauan KLB
gizi oleh TPG.
2.Non Pangan, dikembangkan oleh
daerah
6.Indikator Keluarga Miskin
3.Harga Pangan.
-Proporsi keluarga miskin
a.Harga Produsen.
b.Harga Konsumen.
7. Indikator lokal dikembangkan sesuai
4.Indikator Konsumsi Pangan.
dengan keadaan daerah
Perubahan jenis, frekuensi, jumlah
makanan pokok.
Manfaat SKPG:
Bagi Kepala Daerah:
Sebagai dasar menetapkan kebijakan penanggulangan masalah pangan
dan gizi dalam:
• Menentukan daerah prioritas
• Merumuskan tindakan pencegahan terhadap ancaman krisis
pangan dan gizi
• Mengalokasikan sumberdaya secara lebih efektif dan efisien.
• Mengkoordinasikan program lintas sektor

Bagi pengelola program:


• Penetapan lokasi dan sasaran
• Menyusun kegiatan terpadu sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
sektor
• Proses pemantauan pelaksanaan
• Pelaksanakan kerjasama lintas sektor
• Mengevaluasi pelaksanaan program
KOMPONEN SKPG

1.ANALISIS 2. ANALISIS 3. DISEMINASI


SITUASI PG SITUASI PG & PENYEBARLUASAN
BULANAN TAHUNAN INFORMASI
Untuk Untuk perencanaan Penyebaran
Kewaspadaan program pangan informasi
Dini terhadap dan gizi jangka PG bagi pihak
perubahan menengah dan terkait dan yg
situasi pangan jangka panjang memerlukan
dan gizi
Investigasi
SKPG SEBAGAI SUATU SISTEM KEWASPADAAN
Pertanian Pertanian
Kesehatan Kesehatan
BPS GUBERNUR/ BULOG
BMG BUPATI/ NAKER
Lainnya WALIKOTA Lainnya

DATA/ PENGAMBILAN TINDAKAN/


INFORMASI KEPUTUSAN INTERVENSI

UMPAN BALIK

Informasi yang dihasilkan dapat bersifat:


• Sbg WARNING atau peringatan dini ttg kemungkinan tjd suatu masalah
• Sbg INFORMASI utk mempertajam kebijakan &
perencanaan program
Pelaksanaan SKPG: tahunan & bulanan

Anda mungkin juga menyukai