2
Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia
yang paling utama dan pemenuhannya merupakan
bagian dari hak asasi manusia yang dijamin di
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 sebagai komponen dasar
untuk mewujudkan sumber daya manusia yang
berkualitas (UU NO 18/2012)
3
PANGAN adalah segala sesuatu yang berasal dari
sumber hayati produk pertanian, perkebunan,
kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air,
baik yang diolah maupun tidak diolah yang
diperuntukkan sebagai makanan atau minuman
bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan
Pangan, bahan baku Pangan, dan bahan lainnya
yang digunakan dalam proses penyiapan,
pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau
minuman (UU NO 18/2012).
18/2012)
4
Negara berkewajiban mewujudkan ketersediaan,
keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi Pangan
yang cukup, aman, bermutu, dan bergizi seimbang,
baik pada tingkat nasional maupun daerah hingga
perseorangan secara merata di seluruh wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia sepanjang
waktu dengan memanfaatkan sumber daya,
kelembagaan, dan budaya lokal (UU NO 18/2012).
5
AZAS PENYELENGGARAAN PANGAN
(UU NO 18/2012)
a. kedaulatan
b. kemandirian;
c. ketahanan
d. keamanan
e. manfaat
f. pemerataan
g. berkelanjutan
h. keadilan.
6
a. Kedaulatan Pangan adalah hak negara dan bangsa yang
secara mandiri menentukan kebijakan Pangan yang menjamin
hak atas Pangan bagi rakyat dan yang memberikan hak bagi
masyarakat untuk menentukan sistem Pangan yang sesuai
dengan potensi sumber daya lokal.
7
c. Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya Pangan bagi
negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari
tersedianya Pangan yang cukup, baik jumlah maupun
mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau
serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan
budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan
produktif secara berkelanjutan.
8
Penyelenggaraan Pangan dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan dasar manusia yang
memberikan manfaat secara adil, merata, dan
berkelanjutan berdasarkan Kedaulatan Pangan,
Kemandirian Pangan, dan Ketahanan Pangan.
9
TEORI KETAHANAN PANGAN
Indikator Swasembada Pangan Kemandirian Pangan Kedaulatan Pangan Ketahanan Pangan
output Peningkatan produksi Peningkatan produksi Peningkatan produksi Status gizi (penurunan :
pangan (dengan pangan yang berdaya pangan(dengan kelaparan, gizi kurang
perlindungan pada saing perlindungan pada dan gizi buruk)
petani) petani)
Outcome Ketersediaan pangan Ketersediaan pangan Kesejahteraan petani Manusia sehat dan
oleh produk domestik oleh produk domestik produktif (angka
(tidak impor) (impor hanya
nuhfil hanani : harapan hidup tinggi)
pelengkap)
www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil
SUBSISTEM KETAHANAN PANGAN
Ketersediaan pangan
(Food Availability)
KEBERLANJUTAN
Akses Pangan/Distribusi
(Food Access)
Penyerapan pangan/konsumsi
(Food Utilization)
Produksi
Bantuan pangan
Luas panen
Produktifitas
Diversifikasi produk Sarana dan
prasarana
pemasaran
Irigasi, teknologi,
kredit, Jumlah Penduduk
Sarana produksi
Harga Pangan
AKSES PANGAN
Infrastruktur pedesaan
Bencana alam
16
A. SISI KETERSEDIAAN
17
B. SISI DISTRIBUSI
18
Keamanan jalur distribusi, adanya pungutan resmi maupun
tidak resmi sepanjang jalur distribusi dan pemasaran.
19
C. KONSUMSI
23
Meningkatnya jaringan distribusi dan
pemasaran
Meningkatnya kemampuan pemerintah dalam
mengantisipasi dan menangani secara dini
serta melakukan tanggap darurat terhadap
masalah kerawanan pangan dan gizi.
24
B. KEBIJAKAN KETAHANAN PANGAN UNTUK
MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN PANGAN
25
Lanjutan …
26
2. ASPEK DISTRIBUSI
27
Lanjutan …..
28
3. ASPEK KONSUMSI
Meningkatkan kemampuan akses pangan rumah tangga sesuai
kebutuhan jumlah, mutu, keamanan dan gizi seimbang.
Mendorong, mengembangkan dan memfasilitasi peran serta
masyarakat (LSM, organisasi profesi, koperasi, organisasi massa)
dalam pemenuhan hak atas pangan khususnya bagi kelompok kurang
mampu.
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas intervensi bantuan pangan dan
pangan bersubsidi kepada golongan masyarakat rawan pangan
termasuk kelompok lanjut usia dan penyandang cacat ganda.
Mempercepat proses diversifikasi pangan ke arah konsumsi yang
beragam dan bergizi seimbang, dengan mengutamakan sumber
pangan lokal
Meningkatkan kerjasama dengan Aliansi Melawan Kelaparan (Seluruh
stakehoders, antara lain LSM, Perguruan Tinggi, Ormas, dan Swasta)
29
IV. KONDISI KETERSEDIAAN
PANGAN DI SUMATERA BARAT
KETERSEDIAAN PANGAN DI SUMATERA BARAT DALAM
BENTUK NATURA BERDASARKAN NBM ATAP 2014
No. Komoditi Ketersediaan Kebutuhan Keterangan (+/-)
(Ton) (Ton)*
A Pangan Nabati
1 Padi
Beras 1.384.570 552.706 831.864
2 Jagung 565 513 52
3 Kedelai 28.554 27.712 841
Jumlah pdd
4 Ubi kayu 22.786 18.988 3.798
5 Ubi jalar 6.158 5.132 1.027
6 Kacang tanah 1.665 1.026 639
7 Kacang hijau 2.114 2.053 61
8 Sayur-sayuran 338.219 316.125 22.094
Cabe 42.298 38.453 3.845
Bawang merah 22.547 20.498 2.049
9 Buah-buahan 244.859 157.549 87.309 5.131.900 jiwa
B Pangan Hewani
10 Daging 40.936 39.516 1.421
11 Telur 46.976 41.568 5.407
12 Susu 10.086 9.237 848
13 Ikan 118.547 107.770 10.777
KETERSEDIAAN PANGAN DI SUMATERA BARAT DALAM
BENTUK NATURA BERDASARKAN NBM ASEM 2015
No. Komoditi Ketersediaan (Ton) Kebutuhan (Ton)* Keterangan (+/-)
A Pangan Nabati
1 Padi
Beras 1.402.770 559.642 843.128
2 Jagung 601 520 81
3 Kedelai 30.715 28.060 2.655
4 Ubi kayu 22.233 19.226 3.007
Jumlah pdd
5 Ubi jalar 6.209 5.196 1.012
6 Kacang tanah 1.147 1.039 108
7 Kacang hijau 2.284 2.079 206
8 Sayur-sayuran 362.687 320.092 42.595
Cabe 54.458 38.936 15.523
Bawang merah 23.789 20.755 3.034
5.196.300 jiwa
9 Buah-buahan 244.859 159.526 85.332
B Pangan Hewani
10 Daging 42.293 40.012 2.281
11 Telur 47.898 42.090 5.808
12 Susu 10.204 9.353 850
13 Ikan 138.669 109.122 29.546
KETERSEDIAAN PANGAN UNTUK DIKONSUMSI
PENDUDUK SUMATERA BARAT TAHUN 2013-2015
Ketersediaan
Pangan
No Kelompok Pangan Konsumsi (Kg/Kap/th)
(Kg/kap/th)
2014 2015 *))
1. Padi-Padian 107,70 269,91
2. Makanan Berpati 5,90 5,97
3. Gula 8,90 9,02
4. Buah Biji Berminyak 8,00 32,11
5. Buah-Buahan 30,70 47,71
6. Sayur-sayuran 67,60 65,91
7. Daging 7,50 7,98
8. Telur 8,10 9,15
9. Susu 1,80 1,97
10. Ikan 19,50 23,10
11. Minyak dan Lemak 11,50 12,59
V. UPAYA PENINGKATAN
KETAHANAN PANGAN
PROVINSI SUMATERA BARAT
A. SUB SISTEM KETERSEDIAAN PANGAN
1. Peningkatan Produksi
jalan
irigasi
35
2. Peningkatan Cadangan Pangan
CP Pemerintah => Bulog => operasi pasar
36
B. SUB SISTEM AKSES PANGAN / DISTRIBUSI