Anda di halaman 1dari 17

KONSEP DASAR KETAHANAN

PANGAN DAN GIZI


Daniela L.A Boeky, S.KM., M.Kes
Konsep Pangan
 UU RI No.18 Tahun 2012 ttg Pangan : segala
sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk
pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan,
peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah
maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai
makanan atau minuman bagi konsumsi manusia,
termasuk bahan tambahan Pangan, bahan baku
Pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam
proses penyiapan, pengolahan, dan/atau
pembuatan makanan atau minuman.
 Pangan merupakan kebutuhan dasar yang paling
esensial bagi manusianuntuk mempertahankan
hidup dan kehidupan. Pangan sebagai sumber zat
gizi (karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral
dan air) menjadi landasan utama manusia untuk
mencapai kesehatan dan kesejahteraan sepanjang
siklus kehidupan.
Konsep Ketahanan Pangan
 UU RI no. 18 Tahun 2012 : kondisi terpenuhinya
kebutuhan pangan bagi rumah tangga yang
tercermin dari tersedianya pangan secara cukup,
baik dari jumlah maupun mutunya, aman, merata
dan terjangkau.
 USAID (1992) : kondisi ketika semua orang pada
setiap saat mempunyai akses secara fisik dan
ekonomi untuk memperoleh kebutuhan konsumsinya
untuk hidup sehat dan produktif.
 FAO (1997) : situasi dimana semua rumah tangga
mempunyai akses baik fisik maupun ekonomi untuk
memperoleh pangan bagi seluruh anggota
keluarganya, dimana rumah tangga tidak beresiko
mengalami kehilangan kedua akses tersebut.
 FIVIMS (2005) : kondisi ketika semua orang pada
segala waktu secara fisik, social dan ekonomi memiliki
akses pada pangan yang cukup, aman dan bergizi
untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi dan sesuai
dengan seleranya (food preferences) demi kehidupan
yang aktif dan sehat.
 Mercy Corps (2007) : keadaan ketika semua orang
pada setiap saat mempunyai akses fisik, sosial, dan
ekonomi terhadap terhadap kecukupan pangan,
aman dan bergizi untuk kebutuhan gizi sesuai
dengan seleranya untuk hidup produktif dan sehat.
Ruang Lingkup Ketahanan Pangan
 Terpenuhinya pangan yang cukup dari segi jumlah
(aspek ketersediaan/ availability), yaitu pangan
ada dan jumlahnya mencukupi bagi masyarakat,
baik yang bersifat nabati maupun hewani.
 Terpenuhinya mutu pangan (aspek kesehatan/
healthy), yaitu pangan yang ada atau diadakan
memenuhi standar mutu yang baik dan layak untuk
dikonsumsi manusia. Kaitannya dalam pemenuhan
kebutuhan gizi mencukupi kebutuhan akan
karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.
 Aman (aspek kesehatan/healthy), yaitu pangan yang
dikonsumsi memenuhi standar kesehatan bagi tubuh dan
tidak mengandung bahan-bahan yang dapat
membahayakan kesehatan manusia.
 Merata (aspek distribusi/distribution), yaitu pangan
terjamin untuk distribusi secara merata ke setiap
daerah sehingga pangan mudah diperoleh
masyarakat.
 Terjangkau (aspek akses), yaitu pangan memungkinkan
untuk diperoleh masyarakat dengan mudah dan harga
wajar.
Pilar Ketahanan Pangan

Availability
(Ketersediaan)

Accessibility
(Keterjangkauan)

Stability (Stabilitas)
I. Ketersediaan
 Ketersediaan pangan berhubungan dengan suplai
pangan melalui produksi, distribusi, dan pertukaran.
Produksi pangan ditentukan oleh berbagai jenis
faktor, termasuk kepemilikan lahan dan
penggunaannya; jenis dan manajemen tanah;
pemilihan, pemuliaan, dan manajemen tanaman
pertanian; pemuliaan dan manajemen hewan
ternak; dan pemanenan. Produksi tanaman
pertanian dapat dipengaruhi oleh perubahan
temperatur dan curah hujan.
 Distribusi pangan melibatkan penyimpanan,
pemrosesan, transportasi, pengemasan, dan
pemasaran bahan pangan. Infrastruktur rantai
pasokan dan teknologi penyimpanan pangan juga
dapat mempengaruhi jumlah bahan pangan yang
hilang selama distribusi. Infrastruktur transportasi
yang tidak memadai dapat menyebabkan
peningkatan harga hingga ke pasar global.
II. Keterjangkauan
 Akses terhadap bahan pangan mengacu kepada
kemampuan membeli dan besarnya alokasi bahan
pangan, juga faktor selera pada suatu individu dan
rumah tangga.
 Kemampuan akses bergantung pada besarnya
pendapatan suatu rumah tangga untuk membeli bahan
pangan, atau kepemilikan lahan untuk menumbuhkan
makanan untuk dirinya sendiri. Rumah tangga dengan
sumber daya yang cukup dapat mengatasi
ketidakstabilan panen dan kelangkaan pangan
setempat serta mampu mempertahankan akses kepada
bahan pangan.
III. Stabilitas
 Stabilitas pangan mengacu pada kemampuan suatu
individu dalam mendapatkan bahan pangan sepanjang
waktu tertentu. Kerawanan pangan dapat berlangsung
secara transisi, musiman, ataupun kronis (permanen).
 Konflik sipil juga dapat mempengaruhi akses kepada
bahan pangan. Ketidakstabilan di pasar menyebabkan
peningkatan harga pangan sehingga juga
menyebabkan kerawanan pangan. Faktor lain misalnya
hilangnya tenaga kerja atau produktivitas yang
disebabkan oleh wabah penyakit. Musim tanam
mempengaruhi stabilitas secara musiman karena bahan
pangan hanya ada pada musim tertentu saja.
Istilah2 dlm Ketahanan Pangan
 Kedaulatan Pangan : hak negara dan bangsa yang
secara mandiri menentukan kebijakan Pangan yang
menjamin hak atas Pangan bagi rakyat dan yang
memberikan hak bagi masyarakat untuk menentukan
sistem Pangan yang sesuai dengan potensi sumber
daya lokal
 Kemandirian Pangan : kemampuan negara dan bangsa
dalam memproduksi Pangan yang beraneka ragam
dari dalam negeri yang dapat menjamin pemenuhan
kebutuhan pangan yang cukup sampai di tingkat
perseorangan dengan memanfaatkan potensi sumber
daya alam, manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan
lokal secara bermartabat
 Keamanan Pangan : kondisi dan upaya yang
diperlukan untuk mencegah Pangan dari kemungkinan
cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat
mengganggu, merugikan, dan membahayakan
kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan
agama, keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga
aman untuk dikonsumsi.
 Pola Konsumsi Pangan : susunan makanan yang
mencakup jenis dan jumlah bahan makanan rata-rata
per orang per hari yang umum dikonsumsi penduduk
dalam jangka waktu tertentu.
 Pola Pangan Harapan (PPH) adalah susunan ragam
pangan yang didasarkan pada sumbangan energi
dari kelompok pangan utama (baik secara absolut
maupun dari suatu pola ketersediaan dan atau
konsumsi pangan).

Anda mungkin juga menyukai