Anda di halaman 1dari 9

KKN-PPM UNIVERSITAS WARMADEWA

D e s a D a n g i n P u r i K a u h

Om Swastyastu
Sosialisasi Mengenai Ketahanan Pangan

Kelompok 27 KKN-PPM UNIVERSITAS WARMADEWA


Ketahanan Pangan
Pangan merupakan komoditas penting dan strategis bagi bangsa Indonesia
mengingat pangan adalah kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi
oleh pemerintah dan masyarakat secara bersama-sama seperti diamanatkan
oleh Undang Undang Nomor 7 tahun 1996 tentang pangan. Dalam UU
tersebut disebutkan Pemerintah menyelenggarakan pengaturan, pembinaan,
pengendalian dan pengawasan, sementara masyarakat menyelenggarakan
proses produksi dan penyediaan, perdagangan, distribusi serta berperan
sebagai konsumen yang berhak memperoleh pangan yang cukup dalam
jumlah dan mutu, aman, bergizi, beragam, merata, dan terjangkau oleh daya
beli mereka.
Kegiatan Ketahanan Pangan
Upaya mewujudkan ketahanan pangan disesuaikan dengan kebutuhan dan
kemampuan masyarakat. Adapun jenis kegiatan yang dapat dilaksanakan lain:

1. Pemanfaatan lahan pekarangan dan pemanfaatan lahan non


produktif untuk pertanian, peternakan, dan perikanan
2. Pengembangan pertanian keluarga, pekarangan pangan lestari,
hidroponik, atau bioponik
3. Peningkatan ketersediaan dan akses benih dan bibit tanaman,
ternak, dan ikan
4. Pelatihan budidaya pertanian, perkebunan, perhutanan,
peternakan dan/atau perikanan
Tujuan Ketahanan Pangan

Meningkatkan ketersediaan pangan baik dari


hasil produksi masyarakat maupun dari
lumbung pangan

Meningkatkan keterjangkauan pangan bagi


warga masyarakat

Meningkatkan konsumsi pangan yang


beragam, bergizi seimbang, aman, higienis,
bermutu, tidak bertentangan dengan agama,
keyakinan, dan budaya masyarakat, serta
berbasis pada potensi sumber daya lokal
Prinsip Ketahanan Pangan

Ketahanan pangan di Lingkungan Masyarakat dapat dicapai dengan


berdasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Partisipasi
Keikutsertaan secara aktif masyarakat desa dalam pendataan, perencanan, pelaksanaan dan pengawasan
kebijakan ketahanan pangan
2. Kegotongroyongan
Ketahanan pangan di desa dikelola dengan mengutamakan budaya saling membantu, saling menolong
dalam semangat kesetaraan dan kesadaran bekerja sama.
3. Kesetaraan
Penyelenggaraan ketahanan pangan di desa dikelola dengan mengutamakan pemenuhan hak dan
kepentingan seluruh masyarakat desa tanpa membeda-bedakan suku, ras, kelompok, agama dan golongan.
Bahkan, dilakukan tindakan afirmatif untuk memastikan beragam kegiatan penyelenggaraan desa
bermanfaat bagi masyarakat desa yang berada dalam situasi ketidakberdayaan misalnya: masyarakat miskin
yang tidak memiliki aset dan akses terhadap pangan.
Aspek Ketahanan Pangan

Ada beberapa Aspek yang meliputi Konsep Ketahanan Pangan dimana


diantaranya adalah :

1. Aspek Ketersediaan Pangan


yang dimaksud dengan ketersediaan pangan adalah kondisi tersedianya
pangan hasil produksi dalam negeri dan cadangan pangan nasional serta
impor apabila kedua sumber utama tidak dapat memenuhi kebutuhan.
Ketersediaan pangan ditentukan oleh produksi pangan di wilayah tersebut,
perdagangan pangan melalui mekanisme pasar di wilayah tersebut, stok
yang dimiliki oleh pedagang dan cadangan pemerintah, dan bantuan
pangan dari pemerintah atau organisasi lainnya.
Aspek Ketahanan Pangan
2. Aspek Akses Pangan,
Keterjangkauan pangan atau akses terhadap pangan adalah kemampuan
rumah tangga untuk memperoleh cukup pangan, baik yang berasal dari
produksi sendiri, stok, pembelian, barter, hadiah, pinjaman dan bantuan
pangan. Pangan mungkin tersedia di suatu wilayah tetapi tidak dapat
diakses oleh rumah tangga tertentu karena terbatasnya Akses Ekonomi,
Akses Fisik dan Akses Sosial

3. Aspek Pemanfaatan Pangan


Pemanfaatan pangan meliputi:
1. Pemanfaatan pangan yang bisa di akses oleh rumah tangga
2. Kemampuan individu untuk menyerap zat gizi secara efisien oleh tubuh.
Pemanfaatan pangan juga meliputi cara penyimpanan, pengolahan, dan
penyajian makanan termasuk penggunaan air selama proses
pengolahannya serta kondisi budaya atau kebiasaan dalam pemberian
makanan terutama kepada individu yang memerlukan jenis pangan
khusus sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu (saat masa
pertumbuhan, kehamilan, menyusui, dll)
Sosialisasi Mengenai Ketahanan Pangan

Om Santih Santih Santih Om


Kelompok 27 KKN-PPM UNIVERSITAS WARMADEWA

Anda mungkin juga menyukai