Kata Kunci: diversifikasi pangan, kemandirian pangan, manajemen ketahanan pangan, pangan
lokal, pertahanan negara
Abstract - The problem of food security is a very important issue, where food security indicates the
availability of access to food sources to meet the food needs of the community. Diversification of
food consumption is an alternative way that people can do to get various sources of carbohydrates
from plants other than rice. This thesis is written with the aim of analyzing food security
management through the food diversification program carried out by the Food Security and Animal
Keywords: food diversification, food independence, food security management, local food, national
defense
Manajemen Ketahanan Pangan Melalui Program Diversifikasi Pangan Di Sumatera Utara Dalam
Rangka Mendukung Pertahanan Negara | Maria Dyah Ayu Pitaloka, Agus Sudarya, Edy Saptono | 59
daya manusia pengelola pertanian. sumber makanan sehingga dapat
Permasalahan tersebut yang masih memenuhi kebutuhan (Rosales dan
menjadi penyebab dari berkurangnya Mercado, 2020). Kondisi pandemi Covid-
ketahanan pangan di Indonesia. 19 ini mengakibatkan ketersediaan akses
Ketergantungan pangan ini diprediksi terhadap makanan akan diperparah
masih dapat berkembang seiring dengan dengan semakin memburuknya pandemi
bertambahnya jumlah penduduk di itu sendiri serta adanya larangan
Indonesia (Kementerian Pertahanan perpindahan penduduk yang
Republik Indonesia, 2015). mengikutinya. Hal ini juga sesuai dengan
Ketersediaan pangan yang cukup, dengan Burgui (2020), yang menyatakan
aman, bergizi, dan terjangkau bagi bahwa wabah suatu penyakit yang
masyarakat harus dapat terpenuhi. terjadi di dunia akan meningkatkan
Kekurangan pangan yang terjadi dapat jumlah penduduk yang mengalami
mengganggu kegiatan ekonomi, sosial, kelaparan dan malnutrisi.
dan politik suatu negara sehingga dapat Berdasarkan Undang- Undang
mengganggu kestabilan suatu negara. Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan,
Pengalaman menunjukkan bahwa ketahanan pangan adalah kondisi
kelangkaan pangan, terutama beras, terpenuhinya pangan bagi negara
yang menyebabkan melonjaknya harga- sampai dengan perseorangan, yang
harga pada tahun 1966 dan 1998 sangat tercermin dari tersedianya pangan yang
berpengaruh terhadap terjadinya krisis cukup, baik jumlah maupun mutunya,
ekonomi, sosial, dan politik, dan aman, beragam, bergizi, merata, dan
berujung pada jatuhnya rezim terjangkau serta tidak bertentangan
pemerintahan saat itu (Suryana, 2003). dengan agama, keyakinan, dan budaya
Masalah ketahanan pangan masyarakat, untuk dapat hidup sehat,
merupakan permasalahan sangat aktif, dan produktif secara
penting dan juga rentan bermasalah berkelanjutan. Ketahanan pangan
pada kondisi bencana, termasuk pastinya tidak terlepas dari sifat produksi
bencana wabah penyakit yang terjadi pangan yang bergantung pada musiman
saat ini yaitu pandemi Covid-19. dan dapat berfluktuasi tergantung dari
Ketahanan pangan mengindikasikan iklim atau cuaca ataupun kondisi lainnya
pada ketersediaan akses terhadap seperti kasus pandemi Covid-19 yang
Manajemen Ketahanan Pangan Melalui Program Diversifikasi Pangan Di Sumatera Utara Dalam
Rangka Mendukung Pertahanan Negara | Maria Dyah Ayu Pitaloka, Agus Sudarya, Edy Saptono | 61
dapat menjaga ketersediaan pangan pangan melalui berbagai langkah
masyarakat dan dapat mendukung strategis di antaranya, yaitu percepatan
ketahanan pangan. pertanaman, perluasan areal tanam
Ketahanan pangan minimal baru, penguatan cadangan pangan.
mengandung unsur pokok, yaitu Selain itu, juga dapat dilakukan dengan
ketersediaan pangan, aksesibilitas mengembangkan pangan lokal untuk
masyarakat, dan stabilitas harga pangan. menguatkan diversifikasi pangan.
Jika salah satu dari unsur tersebut tidak Pangan lokal dapat meningkatkan
terpenuhi, suatu negara belum dapat ketahanan pangan nasional. Oleh sebab
dikatakan mempunyai ketahanan itu, proses manajemen ketahanan
pangan yang baik. Walaupun pangan pangan nasional dapat ditingkatkan
tersedia cukup di tingkat nasional dan dengan adanya diversifikasi pangan.
regional, tetapi jika akses individu untuk Berdasarkan Undang- Undang
memenuhi kebutuhan pangannya tidak Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program
merata, maka ketahanan pangan masih Pembangunan Nasional, dalam hal
dikatakan rapuh. Aspek distribusi pangan memperkuat landasan pembangunan
sampai ke pelosok rumah tangga ekonomi yang berkelanjutan dapat
perdesaan, merupakan hal yang sangat dilakukan dengan salah satu caranya
penting dalam upaya memperkuat yaitu dengan program pembangunan
strategi ketahanan pangan (Arifin, 2005). ketahanan pangan dengan program
Kebijakan ketahanan pangan yang peningkatan diversifikasi pangan.
dilakukan oleh pemerintah untuk Diversifikasi pangan merupakan upaya
mewujudkan ketahanan pangan untuk mendorong masyarakat agar
dilaksanakan berdasarkan Peraturan memvariasikan makanan pokok yang
Pemerintah (PP) Nomor 68 Tahun 2002 dikonsumsi sehingga tidak terfokus pada
tentang Ketahanan Pangan, yang satu jenis saja, sehingga dapat
menyatakan bahwa penyediaan pangan mengurangi konsumsi beras sebagai
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan pokok dengan adanya
konsumsi rumah tangga yang terus penambahan pangan lokal lainnya,
berkembang dari waktu ke waktu. seperti ubi kayu dan jagung. Upaya
Kementerian Pertanian dalam diversifikasi pangan masih belum
mengantisipasi terjadinya kelangkaan menunjukkan hasil yang baik. Oleh sebab
Manajemen Ketahanan Pangan Melalui Program Diversifikasi Pangan Di Sumatera Utara Dalam
Rangka Mendukung Pertahanan Negara | Maria Dyah Ayu Pitaloka, Agus Sudarya, Edy Saptono | 63
tergantung pada beras sebagai bahan masyarakat sehingga mencapai status
pangan pokok dan sebagai sumber gizi yang baik dan dapat mengurangi
utama karbohidrat. Padahal pangan lokal tingginya konsumsi beras di masyarakat.
seperti umbi- umbian memiliki Penganekaragaman pangan tersebut
kandungan gizi yang tinggi dan dapat dapat mendukung ketahanan pangan,
dijadikan sebagai bahan pangan pokok. sehingga pemberdayaan dan
Selain itu, pangan lokal sangat penting pemanfaatan potensi pangan lokal harus
dan merupakan bagian dalam menjaga terus dilakukan untuk mengurangi
ketahanan pangan nasional. Peningkatan ketergantungan masyarakat terhadap
ketahanan pangan harus didukung pangan pokok beras.
dengan adanya diversifikasi konsumsi Upaya diversifikasi pangan, melalui
pangan yang bertumpu pada pemanfaatan sumber pangan lokal yang
keanekaragaman sumber daya pangan, memiliki kandungan karbohidrat tinggi
khususnya pangan lokal. dapat dilakukan untuk mengurangi
Potensi sumber daya alam sebagai ketergantungan pada beras. Produksi
sumber bahan pangan yang besar beras yang tidak dapat memenuhi
menjamin ketersediaan pangan yang kebutuhan konsumen dalam negeri
beragam sepanjang waktu dan di setiap mengharuskan pemerintah untuk
daerah, maka peluang untuk melakukan impor beras. Seharusnya,
mengembangkan diversifikasi pangan pemerintah dapat melakukan
akan semakin terbuka melalui penganekaragaman pangan agar
pemanfaatan pangan lokal untuk ketergantungan terhadap beras dapat
memenuhi kebutuhan pangan dikurangi. Oleh sebab itu, pemerintah
masyarakat. Semakin meningkatnya harus berupaya dalam mengedukasi
pengetahuan yang didukung dengan masyarakat agar mengurangi konsumsi
perkembangan teknologi informatika beras dan mengalihkannya ke konsumsi
serta strategik komunikasi publik, dapat pangan yang lebih beragam. Salah satu
memberikan peluang bagi percepatan caranya dengan meningkatkan minat
proses peningkatan kesadaran terhadap masyarakat dalam konsumsi pangan
pangan yang beragam gizi, seimbang lokal.
dan aman yang diharapkan dapat Peneliti lebih memfokuskan pada
mengubah perilaku konsumsi program diversifikasi pangan lokal dalam
Manajemen Ketahanan Pangan Melalui Program Diversifikasi Pangan Di Sumatera Utara Dalam
Rangka Mendukung Pertahanan Negara | Maria Dyah Ayu Pitaloka, Agus Sudarya, Edy Saptono | 65
diversifikasi pangan di Sumatera pandemi Covid-19 dalam mendukung
Utara. pertahanan negara.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan Hasil Penelitian
Manajemen Ketahanan Pangan dalam
metode penelitian kualitatif. Penelitian Memenuhi Kebutuhan Pangan Rakyat
Pelaksanaan manajemen
kualitatif berkaitan dengan
ketahanan pangan melalui program
pengembangan atas penjelasan dari
diversifikasi pangan yang dilakukan di
fenomena sosial yang terjadi. Pada
Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan
penelitian ini, peneliti menggunakan
Prov. Sumut serta di Perum Bulog Kantor
desain penelitian fenomenologi.
Wilayah Sumut terdiri dari 4 fungsi, yaitu
Pendekatan fenomenologi dilakukan
perencanaan ketahanan pangan,
untuk menangkap dan melihat berbagai
pengorganisasian ketahanan pangan,
persoalan yang terjadi di masyarakat dan
pelaksanaan ketahanan pangan, dan
mengungkap makna yang terkandung di
pengawasan ketahanan pangan. Berikut
dalamnya. Fenomenologi berupaya
adalah uraian hasil manajemen
mengungkapkan dan memahami realitas
ketahanan pangan yang telah dilakukan
penelitian berdasarkan perspektif subjek
pada penelitian ini:
penelitian. Selanjutnya, data penelitian
akan diolah dan dianalisis lebih lanjut Perencanaan ketahanan pangan
Untuk menghadapi tantangan
dengan berdasarkan teori-teori yang
ketahanan pangan di tengah pandemi
dipelajari dan dijadikan sebagai bahan
Covid-19 ini, Dinas Ketahanan Pangan
pembahasan sehingga dapat
dan Peternakan Prov. Sumut tengah
menghasilkan suatu kesimpulan yang
melakukan gerakan diversifikasi pangan
diharapkan dapat menjadi masukan dan
lokal. Gerakan diversifikasi pangan lokal
referensi bagi pemerintah untuk
merupakan salah satu strategi dalam
membuat suatu langkah strategis dan
mendukung ketahanan pangan.
kebijakan untuk menjamin terpenuhinya
Diversifikasi pangan berarti konsumsi
kebutuhan pangan bagi rakyat, serta
pangan masyarakat tidak hanya
dapat menjadi masukan bagi pemerintah
bergantung pada pangan pokok beras,
untuk dapat melakukan manajemen
tetapi juga pangan lokal seperti jagung
ketahanan pangan dengan baik di era
Manajemen Ketahanan Pangan Melalui Program Diversifikasi Pangan Di Sumatera Utara Dalam
Rangka Mendukung Pertahanan Negara | Maria Dyah Ayu Pitaloka, Agus Sudarya, Edy Saptono | 67
konsumsi pangan lokal dalam rendah. Kabupaten- kabupaten di
mendukung ketahanan dan kemandirian Sumatera Utara yang termasuk
pangan, di mana Dinas Ketahanan dalam kelompok rawan pangan,
Pangan dan Peternakan Sumatera Utara yaitu Nias, Nias Selatan, Nias Barat,
memiliki tugas pokok dalam Nias Selatan, Nias Utara, dan Padang
melaksanakan urusan pemerintahan Lawas Utara. Cadangan pangan yang
daerah atau kewenangan provinsi di sedikit mengakibatkan daerah
bidang ketersediaan dan distribusi tersebut menjadi rawan pangan.
pangan, serta konsumsi dan keamanan Daerah- daerah tersebut
pangan. Sedangkan Perum Bulog Kantor mengandalkan pangan lokal pisang
Wilayah Sumut menjadi perusahaan sebagai makanan pokok. Akan
pangan yang unggul dan terpercaya tetapi, akibat kurangnya variasi
dalam mendukung terwujudnya asupan pangan dan gizi
kedaulatan pangan. mengakibatkan terjadinya stunting
Beberapa daerah yang ada di dan banyak balita yang mengalami
Sumatera Utara masih mengalami gizi buruk.
kerawanan pangan, yaitu kondisi dimana 2) Kerawanan pangan transien
tidak tersedianya bahan pangan. Kerawanan pangan transien dibagi
Kerawanan pangan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu (1) Berulang
menjadi dua, yaitu: (cyclical), dimana terdapat suatu
1) Kerawanan pangan secara kronis pola yang berulang terhadap kondisi
(bersifat menahun) rawan pangan, misalnya ”musim
Kelompok rawan pangan paceklik” yang terjadi pada periode
dibagi menjadi 3 Prioritas, yaitu sebelum panen, dan (2) Temporal
Prioritas 1 adalah tingkat kerentanan (temporary), yang merupakan hasil
terhadap kerawanan pangan dan dari suatu gangguan mendadak dari
gizi kategori tinggi, Prioritas 2 adalah luar pada jangka pendek seperti
tingkat kerentanan terhadap terjadinya bencana alam seperti
kerawanan pangan dan gizi kategori gempa, tsunami, banjir, serta adanya
sedang, dan Prioritas 3 adalah pandemi covid-19 seperti yang
tingkat kerentanan terhadap terjadi saat ini.
kerawanan pangan dan gizi kategori
Manajemen Ketahanan Pangan Melalui Program Diversifikasi Pangan Di Sumatera Utara Dalam
Rangka Mendukung Pertahanan Negara | Maria Dyah Ayu Pitaloka, Agus Sudarya, Edy Saptono | 69
menjadi pangan turunan seperti tepung pemberantasan monopoli perdagangan
atau pun pembuatan beras analog. yang sangat merugikan para petani.
Pangan lokal seperti ubi biasanya hanya Adanya perubahan minat masyarakat
diolah dengan digoreng, direbus, atau dalam konsumsi pangan lokal dapat
dikukus saja sehingga minat masyarakat menguntungkan para petani dimana
untuk mengkonsumsi pangan lokal ubi harga pangan lokal dapat lebih baik
tersebut sangat rendah, masyarakat dibandingkan saat ini.
akan lebih memilih untuk mengkonsumsi Kendala yang dihadapi juga dapat
nasi dibandingkan dengan ubi. dilihat dari segi masyarakat. Masyarakat
Strategi yang dapat dilakukan di Sumatera Utara masih mengandalkan
dalam melakukan diversifikasi pangan beras sebagai makanan pokok sumber
lokal, yaitu dengan cara: karbohidrat. Mereka menganggap
1) Strategi digitalisasi dan inovasi bahwa jika tidak makan nasi sama halnya
produksi dengan belum makan. Nasi merupakan
2) Strategi nilai tambah produk makanan utama yang harus tersedia
3) Strategi segmen pasar dalam menu makanan mereka.
4) Strategi distribusi: digitalisasi dan Adanya pengolahan pangan lokal
komunitas menjadi produk seperti beras analog
5) Strategi literasi dapat meningkatkan konsumsi pangan
Kendala yang dihadapi dapat lokal. Masyarakat masih banyak yang
dilihat dari segi para petani, di mana para mengkonsumsi beras dibandingkan
petani mengharapkan adanya bantuan pangan lokal yang lain, dikarenakan
dari pemerintah agar dapat membantu proses pengolahan beras yang lebih
mengatasi masalah pertanian, salah mudah dan lebih enak untuk dikonsumsi
satunya yaitu permasalahan tidak adanya serta dapat lebih membuat kenyang. Hal
irigasi yang sangat menyulitkan para tersebut yang menjadikan beras masih
petani, dimana mereka hanya terus diminati dan menjadi makanan
mengandalkan air hujan untuk pokok dibandingkan dengan pangan
penyiraman pertanian mereka. Selain itu, lokal lainnya.
penetapan harga hasil panen yang lebih Kendala yang dihadapi dari
baik sehingga tidak merugikan para program diversifikasi pangan di
petani, di mana perlu adanya Sumatera Utara yaitu pertumbuhan luas
Manajemen Ketahanan Pangan Melalui Program Diversifikasi Pangan Di Sumatera Utara Dalam
Rangka Mendukung Pertahanan Negara | Maria Dyah Ayu Pitaloka, Agus Sudarya, Edy Saptono | 71
2) Akses Pangan bakar selama proses pengolahannya.
Akses pangan merupakan Kondisi higienis, budaya, atau pun
kemampuan rumah tangga dalam kebiasaan pemberian pangan perlu
mengakses dan memperoleh pangan diperhatikan terutama pada individu
yang cukup, baik itu berasal dari yang memerlukan jenis pangan
produksi sendiri, pembelian, barter, khusus dan kebutuhan masing-masing
pinjaman, hadiah, dan bantuan individu.
pangan dari kombinasi diantara Berikut adalah uraian hasil
kelimanya. Keterediaan pangan di manajemen ketahanan pangan yang
suatu daerah sudah tercukupi tetapi telah dilakukan pada penelitian ini:
tidak menjamin semua rumah tangga Perencanaan ketahanan pangan
Negara memiliki kewajiban untuk
memiliki kemampuan dalam
menjamin ketersediaan pangan dalam
mengakses pangan tersebut. Akses
jumlah yang cukup dan juga terjamin
pangan mengau kepada kemampuan
mutunya bagi setiap warga negaranya.
dalam membeli kebutuhan pangan.
Hal tersebut dikarenakan setiap warga
Kasus penyebab terjadinya kelaparan
negara memiliki hak atas pangan untuk
atau pun kekurangan gizi seringkali
keberlangsungan hidupnya. Penyediaan
bukan disebabkan karena kelangkaan
pangan oleh negara harus diupayakan
pangan, namun karena
dan terus ditingkatkan melalui produksi
ketidakmampuan dalam mengakses
pangan dalam negeri, dimana produksi
pangan karena faktor kemiskinan.
ini harus mengalami peningkatan dari
3) Pemanfaatan Pangan
tahun ke tahun seiring dengan
Pemanfaatan pangan merujuk kepada
bertambahnya jumlah penduduk.
penggunaan pangan oleh rumah
Hal tersebut sesuai dengan
tangga, dan kemampuan individu
penelitian Handewi Purwati Saliem dkk.
dalam menyerap dan metabolisme zat
(2005), yang menyatakan bahwa
gizi yang diperoleh dari pangan yang
pemantapan ketahanan pangan
dikonsumsi. Pemanfaatan pangan
merupakan prioritas utama dalam
tidak hanya meliputi cara
pembangunan suatu negara. Hal itu
penyimpanan, pengolahan, dan
dikarenakan pangan merupakan
penyiapan pangan, tetapi juga
kebutuhan yang paling dasar bagi
termasuk penggunaan air dan bahan
Manajemen Ketahanan Pangan Melalui Program Diversifikasi Pangan Di Sumatera Utara Dalam
Rangka Mendukung Pertahanan Negara | Maria Dyah Ayu Pitaloka, Agus Sudarya, Edy Saptono | 73
masyarakat dalam bentuk ternak, suatu kawasan yang terhimpun
yaitu ayam, kambing, dan babi. dalam suatu kelompok masyarakat
3) Pengembangan Lumbung Pangan yang diberdayakan untuk
Masyarakat memanfaatkan lahan pekarangan
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara sebagai sumber pangan dan gizi
melakukan pemberdayaan lumbung keluarga. Bantuan yang diberikan
pangan melalui kegiatan yang berupa bibit sayuran dan hewan
dikelola oleh kelompok masyarakat ternak seperti ayam dan itik, serta
untuk dapat dimanfaatkan terutama benih ikan lele. Pemberian bantuan
pada masa sulit, seperti terjadinya tersebut bertujuan untuk
gagal panen, paceklik, dan bencana meningkatkan pola konsumsi tiap
alam. keluarga dalam penganekaragaman
4) Pemberdayaan dan Penanganan makanan dan pemenuhan gizi
Daerah Rawan Pangan/Miskin pangan, serta dapat memenuhi
(PDRP) kebutuhan keluarga tanpa harus
Dinas Ketahanan Pangan dan membeli.
Peternakan melaksanakan kegiatan Pengorganisasian ketahanan pangan
Urusan pangan mempunyai peran
pemberdayaan dan penanganan
strategis dalam pembangunan daerah
desa rawan pangan/miskin melalui
karena: (1) akses terhadap
beberapa kegiatan diantaranya,
pangan dengan gizi yang cukup
yaitu gerakan masyarakat mandiri
merupakan hak paling mendasar
pangan, pengembangan akses
bagi manusia; (2) kualitas pangan dan
pangan, penanganan daerah rawan
gizi yang dikonsumsi merupakan unsur
pangan transien dan kronis, dan
penting dalam pembentukan sumber
penanggulangan gizi buruk.
daya manusia yang berkualitas; dan (3)
5) Percepatan Penganekaragaman
ketahanan pangan merupakan salah satu
Konsumsi Pangan (P2KP)
pilar utama yang menopang ketahanan
Percepatan penganekaragaman
nasional yang berkelanjutan.
konsumsi pangan (P2KP) dilakukan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah
melalui kegiatan Kawasan Rumah
Nomor 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan
Pangan Lestari (KRPL). Kawasan
Pangan dan Gizi, Pemerintah
Rumah Pangan Lestari merupakan
Manajemen Ketahanan Pangan Melalui Program Diversifikasi Pangan Di Sumatera Utara Dalam
Rangka Mendukung Pertahanan Negara | Maria Dyah Ayu Pitaloka, Agus Sudarya, Edy Saptono | 75
yang tercermin dari belum adanya dengan adanya pemanfaatan pangan
peningkatan pendapatan dan lokal.
kesejahteraan. Pada rumah tangga Adanya ketergantungan konsumsi
miskin, pengeluaran pangan akan lebih pangan pokok beras dapat menimbulkan
besar dari pada pengeluaran non pangan permasalahan ketahanan pangan
sehingga dapat berpengaruh pada nasional. Ketergantungan pangan beras
pemenuhan gizi dalam penentuan dapat dikurangi dengan
ketahanan pangan rumah tangga. dikembangkannya diversifikasi pangan
Pemenuhan gizi yang didapat dari sebagai upaya alternatif sekaligus
pangan yang dikonsumsi dapat peningkatan pola pangan yang
menentukan tingkat konsumsi. Semakin memenuhi kecukupan nutrisi dan mutu
tinggi nilai gizi pangan yang dilihat dari gizi (Elizabeth, 2011). Diversifikasi pangan
energi yang dikonsumsi, maka tingkat dapat dilakukan dengan adanya
konsumsi energi juga akan meningkat pemanfaatan pangan lokal sebagai
(Arida dkk., 2015). varian makanan pengganti beras. Di
Kondisi masyarakat di beberapa Sumatera Utara produksi pangan lokal
daerah di Sumatera Utara masih banyak seperti ubi dan jagung cukup besar,
yang mengalami stunting dan gizi buruk sehingga perlu diikuti dengan
yang terjadi pada balita. Hal tersebut peningkatan minat masyarakat dalam
diakibatkan karena kurangnya variasi konsumsi pangan lokal. Peningkatan
asupan pangan dan gizi. Padahal kondisi minat masyarakat dalam konsumsi
masyarakat yang masih mengalami pangan lokal ini dapat dilakukan dengan
stunting tersebut dapat mengganggu adanya pengolahan pangan lokal
pertahanan negara. Oleh sebab itu, perlu tersebut menjadi produk makanan lain,
adanya kekuatan dari dalam dengan misalnya menjadi produk beras.
adanya pelibatan seluruh warga negara, Perum Bulog Pusat telah
wilayah, dan sumber daya nasional menghasilkan produk beras dari
lainnya dalam mendukung pertahanan singkong yang diberi nama Beras Besita.
negara, yang dapat diwujudkan melalui Adanya peluncuran beras singkong
kemandirian pangan agar ketahanan tersebut diharapkan dapat memfasilitasi
pangan dapat tercapai. Peningkatan pemasaran produk dan hasil olahan
ketahanan pangan ini dapat dilakukan singkong petani, sehingga dapat
Manajemen Ketahanan Pangan Melalui Program Diversifikasi Pangan Di Sumatera Utara Dalam
Rangka Mendukung Pertahanan Negara | Maria Dyah Ayu Pitaloka, Agus Sudarya, Edy Saptono | 77
berasal dari produksi sendiri, stok, 1) Strategi digitalisasi dan inovasi
pembelian, barter, hadiah, pinjaman dan produksi
bantuan pangan. Usaha tani dan agroindustri pangan
Pilar ketiga dari ketahanan pangan lokal harus disentuh dengan
adalah pemanfaatan pangan. teknologi 4.0 serta memiliki daya
Pemanfaatan pangan meliputi: (a) tarik bagi generasi digital. Selain itu,
pemanfaatan pangan yang bisa diakses perlu diintegrasikan dengan
oleh rumah tangga dan (b) kemampuan komunitas, edukasi, dan pariwisata
individu untuk menyerap zat gizi, yaitu 2) Strategi nilai tambah produk
pemanfaatan makanan secara efisien Pangan lokal harus ditingkatkan nilai
oleh tubuh. Pemanfaatan pangan oleh tambahnya, perlu adanya
rumah tangga tergantung pada: (i) penambahan kreasi olahan pangan
fasilitas penyimpanan dan pengolahan lokal, inovasi baru terhadap olahan
makanan yang dimiliki oleh rumah pangan lokal, dan penggunaan
tangga; (ii) pengetahuan dan praktek teknologi dalam pembuatan olahan
yang berhubungan dengan penyiapan pangan lokal.
makanan, pemberian makanan untuk 3) Strategi segmen pasar
balita dan anggota keluarga lainnya yang Pasar pangan lokal harus dapat
sedang sakit atau sudah tua; (iii) membus berbagai pasar, baik itu
distribusi makanan dalam keluarga; dan pasar tradisonal, pasar modern,
(iv) kondisi kesehatan masing-masing pasar industri (pangan, pakan,
individu yang mungkin menurun karena bioenergi), dan juga dilakukannya
penyakit, kebersihan, air dan sanitasi ekspor. Hal tersebut dapat
yang buruk dan kurangnya akses ke menguntungkan petani, karena
fasilitas kesehatan dan pelayanan dapat meningkatkan harga jual hasil
kesehatan. panen para petani.
Kendala yang Dihadapi dari Program 4) Strategi distribusi: digitalisasi dan
Diversifikasi Pangan di Sumatera Utara
komunitas
Strategi yang dapat dilakukan
Pangan lokal segar, olahan, dan
dalam menghadapi kendala dari program
fungsional harus mudah untuk
diversifikasi pangan lokal, yaitu dengan
diakses oleh masyarakat, baik secara
cara:
fisik ataupun virtual. Hal tersebut
Manajemen Ketahanan Pangan Melalui Program Diversifikasi Pangan Di Sumatera Utara Dalam
Rangka Mendukung Pertahanan Negara | Maria Dyah Ayu Pitaloka, Agus Sudarya, Edy Saptono | 79
kandungan gizi yang lebih baik pemerintah terhadap harga jual hasil
dibandingkan beras. panen yang layak.
Permasalahan ketahanan pangan Kearifan lokal masyarakat
tidak lepas dari pentingnya peran para merupakan salah satu cara dalam
petani. Petani sangat berperan penting mewujudkan ketahanan pangan. Untuk
dalam pemenuhan pangan bagi mewujudkan ketahanan pangan, maka
masyarakat. Akan tetapi, para petani masyarakat harus memperkuat kearifan
sering tidak begitu diperhatikan, di mana lokal sesuai dengan kondisi sosial budaya
dapat kita lihat dari infrastruktur daerahnya. Hal tersebut dikarenakan
pertanian yang masih belum baik, dalam perwujudan ketahanan pangan
adanya permasalahan irigasi sehingga nasional berawal dari ketahanan pangan
sering menyebabkan para petani daerah, dan ketahanan pangan daerah
kesulitan dalam penyediaan air untuk berawal dari kearifan lokal. Tradisi yang
tanamannya. Selain itu, teknologi paska dimiliki oleh setiap daerah yang
panen yang kurang, di mana para petani merupakan landasan berperilaku
hanya mengandalkan rumah mereka masyarakat sehari-hari terutama dalam
yang seadanya dalam penyimpanan hasil hal pengelolaan pangan, dapat menjaga
panen mereka. Di sisi lain, lahan-lahan ketersediaan pangan masyarakat dan
pertanian terus menyusut akibat dapat mendukung ketahanan pangan.
terjadinya pengalihan fungsi menjadi Kemandirian pangan dapat
perumahan dan industri. mendukung pertahanan negara. Hal
Petani yang masih terus berfokus tersebut dikarenakan suatu negara yang
pada penanaman padi dibandingkan mandiri pangan, atau dapat memenuhi
dengan produk pangan lokal lainnya kebutuhan pangannya sendiri, dapat
dikarenakan harga jual beras yang jauh mencegah terjadinya kekurangan
lebih tinggi dibandingkan pangan lokal pasokan pangan yang dapat
lainnya. Oleh sebab itu, seluruh elemen mengganggu keberlangsungan hidup
masyarakat harus dapat terlibat, di mana suatu negara. Kemandirian pangan dapat
perlu adanya peningkatan minat diwujudkan dengan adanya
konsumsi masyarakat terhadap pangan pemanfaatan pangan lokal.
lokal dan adanya penjaminan dari Makanan pokok masyarakat di
Sumatera Utara adalah beras.
Manajemen Ketahanan Pangan Melalui Program Diversifikasi Pangan Di Sumatera Utara Dalam
Rangka Mendukung Pertahanan Negara | Maria Dyah Ayu Pitaloka, Agus Sudarya, Edy Saptono | 81
peningkatan produksi dan konsumsi belum siap olah membuat masyarakat
pangan lokal dalam mendukung kurang menyukainya.
ketahanan dan kemandirian pangan. Berdasarkan hasil penelitian dan
Pelaksanaan ketahanan pangan yang pembahasan, serta kesimpulan yang
dilakukan yaitu dengan peningkatan telah di uraikan di atas, maka peneliti
ketersediaan bahan pangan sumber merekomendasikan:
karbohidrat non beras, a. Perum Bulog Kanwil Sumut dapat
pengembangan teknologi dalam mulai mengembangkan produksi
menghasilkan pangan berbasis pangan beras berbasis pangan lokal,
sumber daya lokal, dan seperti beras singkong. Dinas
pengembangan gerai atau outlet yang Ketahanan Pangan dan Peternakan
menjual pangan berbahan baku Sumut dan Perum Bulog Kanwil
pangan lokal dengan penampilan Sumut harus terus terlibat untuk
yang lebih menarik dan harga yang mengedukasi masyarakat dalam
terjangkau. Pengawasan ketahanan peningkatan konsumsi pangan lokal
pangan dilakukan dengan sebagai makanan pokok sumber
penyusunan peta ketahanan dan karbohidrat.
kerentanan pangan (Food Security b. Pemerintah harus terus menguatkan
and Vulnerability Atlas/ FSVA). kebijakan diversifikasi konsumsi
b. Kendala yang dihadapi dari program pangan melalui pangan lokal agar
diversifikasi pangan di Sumatera pangan yang dikonsumsi masyarakat
Utara yaitu banyak terjadinya konversi lebih beragam dan dapat menurunkan
lahan pertanian ke nonpertanian, tingkat konsumsi beras.
permasalahan irigasi dan degradasi c. Kebutuhan pangan masyarakat dapat
sumber daya air, ketergantungan terpenuhi dengan tidak hanya dengan
masyarakat terhadap beras yang konsumsi beras sebagai sumber
masih sangat tinggi karena anggapan makanan pokok sumber karbohidrat.
masyarakat bahwa beras lebih mudah Akan tetapi, banyak pangan lokal
untuk disimpan dan memiliki rasa yang kaya sumber karbohidrat yang
yang enak, serta pangan lokal di dapat berpotensi sebagai makanan
pasaran yang masih dalam bentuk pokok masyarakat.
Manajemen Ketahanan Pangan Melalui Program Diversifikasi Pangan Di Sumatera Utara Dalam
Rangka Mendukung Pertahanan Negara | Maria Dyah Ayu Pitaloka, Agus Sudarya, Edy Saptono | 83