KETAHANAN PANGAN
jika penghuninya tidak berada dalam kondisi kelaparan atau dihantui ancaman
pada masa depan atau ketiadaan suplai pangan penting akibat berbagai faktor
risiko kegagalan transportasi, namun hal ini sulit dicapai di negara maju karena
profesi masyarakat yang sudah sangat beragam dan tingginya biaya produksi
perorangan yang tinggi tanpa perekonomian yang memadai akan membuat suatu
cukup untuk kebutuhan dasar. Akses pangan adalah kemampuan memiliki sumber
daya, secara ekonomi maupun fisik, untuk mendapatkan bahan pangan bernutrisi.
26
27
komponen keempat, yaitu kestabilan dari ketiga komponen tersebut dalam kurun
bahan pangan, seperti yang terjadi di India. Majelis tinggi India menyetujui
rencana ambisius untuk memberikan subsidi bagi dua pertiga populasi negara itu.
pangan sebagai hak warga negara dan akan memberikan lima kilogram bahan
pangan berharga murah per bulan untuk 800 juta penduduk miskinnya.
Sejarah
telah ada dalam sejarah. Sejak 10 ribu tahun yang lalu lumbung telah digunakan di
di Tiongkok Kuno dan Mesir Kuno. Mereka melepaskan suplai pangan di saat
nasional, dengan definisi bahwa negara akan aman secara pangan jika produksi
Definisi baru mengenai ketahanan pangan dibuka pada tahun 1966 di World Food
negara.
Ketersediaan
distribusi, dan pertukaran. Produksi pangan ditentukan oleh berbagai jenis faktor,
dipengaruhi oleh perubahan temperatur dan curah hujan. Pemanfaatan lahan, air,
pemukiman atau hilang akibat desertifikasi, salinisasi, dan erosi tanah karena
Produksi tanaman pertanian bukanlah suatu kebutuhan yang mutlak bagi suatu
bagaimana sebuah negara yang tidak memiliki sumber daya alam untuk
yang hilang selama distribusi. Infrastruktur transportasi yang tidak memadai dapat
kapita dunia sudah melebihi konsumsi per kapita, namun di berbagai tempat
masih ditemukan kerawanan pangan karena distribusi bahan pangan telah menjadi
Akses
besarnya alokasi bahan pangan, juga faktor selera pada suatu individu dan rumah
terhadap bahan pangan dan juga meningkatkan kerentanan suatu individu atau
bergantung pada besarnya pendapatan suatu rumah tangga untuk membeli bahan
sendiri. Rumah tangga dengan sumber daya yang cukup dapat mengatasi
Terdapat dua perbedaan mengenai akses kepada bahan pangan. (1) Akses
langsung, yaitu rumah tangga memproduksi bahan pangan sendiri, (2) akses
ekonomi, yaitu rumah tangga membeli bahan pangan yang diproduksi di tempat
lain. Lokasi dapat mempengaruhi akses kepada bahan pangan dan jenis akses
yang digunakan pada rumah tangga tersebut. Meski demikian, kemampuan akses
kepada suatu bahan pangan tidak selalu menyebabkan seseorang membeli bahan
pangan tersebut karena ada faktor selera dan budaya. Demografi dan tingkat
edukasi suatu anggota rumah tangga juga gender menentukan keinginan memiih
yang akan dibeli. USDA menambahkan bahwa akses kepada bahan pangan harus
tersedia dengan cara yang dibenarkan oleh masyarakat sehingga makanan tidak
30
Pemanfaatan
jumlah dan kualitas pangan yang dijangkau oleh anggota keluarga. Bahan pangan
pemanfaatan pangan.
Stabilitas
pangan transisi, pangan kemungkinan tidak tersedia pada suatu periode waktu
dan mempengaruhi ketersediaan pangan pada tingkat produksi. Konflik sipil juga
pangan. Faktor lain misalnya hilangnya tenaga kerja atau produktivitas yang
musiman karena bahan pangan hanya ada pada musim tertentu saja. Kerawanan
Degradasi lahan
secara serius. Di Afrika, jika kecenderungan degradasi tanah terus terjadi, maka
benua itu hanya mampu memberi makan seperempat penduduknya saja pada
tahun 2025.
Hama dan penyakit mampu mempengaruhi produksi budi daya tanaman dan
penyakit tanaman Ug99, salah satu tipe penyakit karat batang pada gandum dapat
menyebabkan kehilangan hasil pertanian hingga 100%. Penyakit ini telah ada di
Gandum liar ini dapat diseleksi di habitat aslinya untuk mencari varietas yang
tahan karat, lalu informasi genetikanya dipelajari. Terakhir varietas modern dan
oleh terjadinya defisit air, dan kemungkinan akan terjadi pada negara besar seperti
China dan India. Tinggi muka air tanah terus menurun di beberapa negara
dan negara tetangga mereka (Pakistan, Afghanistan, dan Iran) telah terpengaruh
hal tersebut. Hal ini akan memicu kelangkaan air dan menurunkan produksi
meningkat karena populasi terus bertambah. Pakistan saat ini masih mampu
populasi 4 juta jiwa per tahun, Pakistan kemungkinan akan melirik pasar dunia
dalam memenuhi kebutuhan pangannya, sama seperti negara lainnya yang telah
mengalami defisit air seperti Afghanistan, Ajlazair, Mesir, Iran, Meksiko, dan
Pakistan.
negara lainnya di dunia. Dari 800 juta jiwa, 300 juta penduduk Afrika telah hidup
di lingkungan dengan stres air. Karena sebagian besar penduduk Afrika masih
bergantung dengan gaya hidup berbasis pertanian dan 80-90% penduduk desa
Investasi jutaan dolar yang dimulai pada tahun 1990an oleh Bank Dunia telah
mereklamasi padang pasir dan mengubah lembah Ica yang kering di Peru menjadi
pensuplai asparagus dunia. Namun tinggi muka air tanah terus menurun karena
digunakan sebagai irigasi secara terus menerus. Sebuah laporan pada tahun 2010
menyimpulkan bahwa industri ini tidak bersifat lestari. Mengubah arah aliran
air sungai Ica ke lahan asparagus juga telah menyebabkan kelangkaan air bagi
Perebutan Lahan
Utara Daewoo Logistics telah mengamankan satu bidang lahan yang luas di
produksi biofuel. Libya telah mengamankan 250 ribu hektare lahan di Ukraina
dan sebagai gantinya Ukraina mendapatkan akses ke sumber gas alam di Libya.
sepanjang panyai di Kenya untuk menumbuhkan sayuran dan buah, dan sebagai
gantinya akan membangun pelabuhan besar dekat Lamu, pulau di samudra Hindia
Perubahan Iklim
Fenomena cuaca yang ekstrim seperti kekeringan dan banjir diperkirakan akan
meningkat karena perubahan iklim terjadi. Kejadian ini akan memiliki dampak di
sektor pertanian. Diperkirakan pada tahun 2040, hampir seluruh kawasan sungai
34
Nil akan menjadi padang pasir di mana aktivitas budi daya tidak dimungkinkan
Ketahanan pangan pada masa depan akan terkait dengan kemampuan adaptasi
Enam belas kota telah bekerja sama membangun bank benih dan peralatan
sumber air minum dan irigasi bagi 500 juta jiwa. Sungai yang bersumber
dari gletser juga akan terpengaruh. Kenaikan permukaan laut diperkirakan akan
Semua dampak dari perubahan iklim ini berpotensi mengurangi hasil pertanian
dan peningkatan harga pangan akan terjadi. Diperkirakan setiap peningkatan 2.5%
harga pangan, jumlah manusia yang kelaparan akan meningkat 1%. Berubahnya
periode dan musim tanam akan terjadi secara drastis dikarenakan perubahan
Penyerapan Pangan
kebutuhan energi dan gizi, air dan kesehatan lingkungan. Efektifitas dari
dan ketersediaan air, fasilitas dan layanan kesehatan, serta penyuluhan gisi dan
dari aspek masukan yaitu produksi dan penyediaan pangan. Seperti banyak
penduduk terbebas dari kelaparan dan gizi kurang. Konsep ketahanan pangan
yang luas bertolak pada tujuan akhir dari ketahanan pangan yaitu tingkat
berbagai program yang sedang dan akan dilaksanakan karena petani inilah pada
Daya Manusia Departemen Pertanian, pada tahun 2002 terdapat 27 juta lebih
kepala keluarga (KK) yang bekerja di sektor pertanian. Dari jumlah tersebut, telah
kelompok tani ini sangat efektif sebagai sarana untuk kegiatan belajar, bekerja
kelompok tani yang tersebar di seluruh pelosok pedesaan perlu dibenahi dan
taninya.
yang dilakukan harus dapat meningkatkan kemampuan kelompok tani dalam hal
Memperhitungkan peluang dan tantangan yang dihadapi, pada saat ini dan masa
mendatang; (3) Memilih berbagai alternatif yang ada untuk mengatasi masalah
diantaranya :
1. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) petani. Hal ini sangat penting
dilakukan, karena menurut data dari BPS (Badan Pusat Statistik) 2001,
pertanian sebanyak 10,66 juta jiwa tidak tamat SD (sekolah dasar) dan
5.758 juta jiwa tidak pernah sekolah, sedang yang tamat SD sebanyak
15,932 juta jiwa. Upaya peningkatan SDM petani ini dapat dilakukan
kelompok tani.
Ujung Tombak
Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) sebagai wadah pertemuan, uji coba dan lainnya
38
slogan enam tepat (tepat mutu, jumlah, jenis, harga, waktu dan tempat)
Masih terjadinya kekurangan benih ketika musim tanam akan dilakukan dan
baik lagi. Sebab, jika hal-hal tersebut tidak segera dibenahi dan masih dialami
kelompok tani, sulit rasanya para petani dapat meningkatkan produksi dan
Perekonomian Pedesaan (LUEP), koperasi tani, KUD, kios sarana produksi dan
setempat sehingga dapat meningkatkan tugas dan fungsinya selaku mitra usaha
informasi adalah pendapat yang sangat keliru. Karena itu dalam masa
Dengan mengetahui perkembangan yang sedang dan akan terjadi yang dapat
dapat bekerja sama dengan aparat untuk mengantisipasi permasalahan yang akan
terjadi. Misalnya, ketika mengetahui harga gabah turun, para petani bisa
informasi pertama yang diterima petani kelompok tani lebih banyak berasal
disampaikan harus disajikan sesuai dengan bahasa dan kemampuan daya serap
pertanian. Karena dari ketiga strategi yang diuraikan di atas sangat erat kaitannya
Ketahanan pangan adalah hal yang paling strategis bagi suatu Negara,
karena pangan adalah hal yang terpenting bagi kehidupan manusia. Bahkan hak
dalam Declaration of Human Right. Pangan adalah sesuatu yang berasal dari
perairan dan air baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan
tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam
Pangan, 2012).
dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman,
beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama,
keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif
menyatakan situasi pangan pada berbagai tingkatan yaitu tingkat global, nasional,
regional, dan tingkat rumah tangga serta individu yang merupakan suatu
rangkaian system hirarkis. Hal ini menunjukkan bahwa konsep ketahanan pangan
41
sangat luas dan beragam serta merupakan permasalahan yang kompleks. Namun
demikian dari luas dan beragamnya konsep ketahanan pangan tersebut intinya
manusia.
Bagi Indonesia, ketahanan pangan masih sebatas konsep dan masih banyak
pihak yang menganggap bahwa pangan itu hanya sekedar sebagai komoditi yang
sama sekali tidak bernilai baik itu secara sosial, maupun budaya . Pada
masalah ini mencakup empat aspek. Empat aspek tersebut adalah (1) aspek
pertama ialah aspek produksi dan ketersediaan pangan, (2) aspek distribusi, (3)
seluruh penduduk dan setiap rumah tangga. Dalam arti setiap penduduk dan
rumah tangga mampu untuk mengkonsumsi pangan dalam jumlah dan gizi yang
Berikut ini ada empat akar permasalahan pada distribusi pangan, yang
transportasi negara kita yang masih kurang efektif dan efisien. Selain itu juga
pangan yang diangkut sering terlambat sampai ke tempat tujuan. (4) masalah
keamanan dan pungutan liar, yakni pungutan liar yang dilakukan oleh preman
Aspek lain yang tak kalah penting ialah aspek konsumsi. Pola konsumsi
dampak yang besar terhadap sistem ketahanan pangan bangsa. Saat ini jumlah
konsumsi beras Indonesia berkisar dua kali lebih besar dari beberapa negara
Indonesia saat ini mencapai 130-140 kilo gram per orang per tahun. Hal ini lebih
tinggi dari kebutuhan beras di Asia Tenggara yang hanya mencapai 70 kilogram
(kg) per orang per tahun. Sehingga Kondisi inilah yang menyebabkan Indonesia
harus mengimpor beras pada tahun 2011 sebanyak 2,75 juta ton untuk menutupi
kekurangan stok dari produksi beras lokal Indonesia yang hanya mencapai 65,4
juta ton. Selain komoditi beras, bangsa Indonesia juga mulai tergantung dari
komoditi pangan impor lain seperti daging, kecang kedelai, tepung terigu bahkan
garam.
kebutuhan masyarakat dikarenan daya beli masyarakat yang rendah juga akan
Indonesia yang rendah. Status gizi yang rendah juga berpengaruh pada tingkat
kecerdasan generasi muda suatu bangsa. Oleh karena itu daptlah kita lihat dari
yang dapat dilakukan oleh bangsa kita agar memiliki ketahanan pangan yang baik.
1. Diversifikasi pangan.
pengupayaan diversifikasi pangan adalah melihat potensi negara kita yang sangat
besar dalam sumber daya hayati. Indonesia memiliki berbagai macam sumber
Indonesia memiliki karakteristik bahan pangan lokal yang sangat berbeda dengan
beras.
44
banyak sumber bahan makanan pokok lain yang dapat dilakukan diversifikasi,
diantaranya adalah sukun, ubi jalar, talas, sagu, kentang dan jagung.
penduduk Indonesia berupa nasi. Hal ini menuntut semua pihak untuk berpikir
menemukan varietas padi yang unggul. Tentu ini harus ada koordinasi dari
pemerintah, peneliti dan petani. Sehingga dapat tercipta iklim yang mendukung
dari in situ adalah daerah asalnya. Sehingga kegiatan peningkatan pendapatan ini
dipusatkan pada daerah asal dengan memanfaatkan sumber daya lokal setempat.
dapat diterapkan pada skala lab namun juga dapat diterapkan pada skala industri.
sehingga dapat memiliki nilai tambah. Oleh karena itu perlu adanya industrialisasi
Kerjasama ini dapat memberikan manfaat kepada pihak petani. Para petani dapat
puhak industri. Secara tidak langsung melalui kegiatan ini dapat meningkatkan
kesejahteraan mereka.
Milik Petani)
kualitas,
46
Desa).
tahun 2006 dengan jumlah desa sebanyak 250, tahun 2007 sebanyak 354, tahun
2008 sejumlah 221 desa, dan 349 desa untuk tahun 2009 . jumlah total sampai
47
awal tahun 2010 adalah 1174 desa yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Desa Mandiri Pangan ini bertujuan untuk memberikan bantuan modal lunak
kepada rumah tangga miskin agar dapat mengembangkan usaha yang bisa
meningkat.
Survei menunjukkan bahwa ibu dengan pengetahuan gizi yang lebih baik
menyiapkan lebih banyak gizi dan vitamin pada setiap makanan dalam rumah
tangga. Pengetahuan ibu akan gizi tidaklah terkait erat dengan tingkat pendidikan
jumlah, kualitas dan harga. Apabila jaringan Pasar Induk sudah memadai, maka
data kebutuhan dari Pasar Induk akan bisa digunakan sebagai input pasar-pasar
dan akan membantu daerah produsen pada saat “Over Supply” agar dapat
perdagangan yang lebih adil, agar distribusi pendapatan dari produk pertanian
lebih adil.
setidaknya ada beberapa masalah ketahanan pangan yang dihadapi oleh Indonesia,
antara lain: masalah sistem yang belum terintegrasi dengan baik, kesulitan untuk
distribusi serta rantai pasokan dan logistik nasional yang belum efisien, mahalnya
daerah, dan masalah stabilitas harga. Pada dasarnya masalah ketahanan pangan
utama masyarakat Indonesia adalah adalah karena kelangkaan beras atau nasi.
Sebenarnya dulu kelangkaan ini tidak terjadi karena tiap semua daerah di
Nusa Tenggara adalah jagung. Masyarakat Maluku dan Irian Jaya mempunyai
makanan utamanya sagu. Dan beras adalah makanan utama untuk masyarakat
Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sualwesi walaupun ada juga yang menjadikan
singkong, ubi dan sorgum sebagai bahan makanan utama. Tetapi seluruh hal
tersebut berubah total setelah pemerintah orde baru dengan Swasembada Berasnya
secara tidak langsung memaksa orang yang bisaa mengkomsumsi bahan makanan
beras nasional sampai sekarang sehingga memaksa pemerintah untuk impor beras.
Padahal jika tiap daerah tetap bertahan dengan makanan utama masing-masing
maka tidak akan muncul kelangkaan dan impor bahan makanan pokok beras. Efek
harus segera diatasi karena menyangkut dengan kebutuhan semua orang terutama
50
di Indonesia. Selain itu masalah-masalah lain yang terkait dengan pangan ini juga
Indonesia saat ini terkendala pada kondisi sumber daya manusia yang mau
bergerak dan mencintai pertanian lagi, dari kondisi yang ada saat ini maka
upaya yang sangat signifikan bisa mengungkit produksi, salah satunya bahwa Pak
depan (Padi, Jagung , Kedelai) kemudian ditambah lagi beberapa komoditas cabai,
bawang, dan holtikultura lainnya serta termasuk juga daging dan tepung. Kondisi
ini tentunya membutuhkan perhatian kita semua salah satu yang dihadapi saat ini
adalah terbatasnya tenaga kerja, yang kedua semakin berkurangnya minat generasi
muda untuk turun kedunia pertanian. Solusi dari Kementrian Pertanian yang
dunia pertanian, tentunya pertanian juga harus bisa mengikuti trend atau
Kementerian Pertanian semenjak Pak Menteri dilantik dalam Kabinet Kerja sudah
menunjang peningkatan produksi pangan kita, bantuan alat dan mesin pertanian
kita harapkan mampu mengatasi kesulitan tenaga kerja baik olah tanah , alat
panen , alat tanam , dan ini semua harus dikelola dalam manajemen usaha yang
kepada masyarakat hanya untuk mengatasi kesulitan tenaga kerja mengolah tanah
, kesulitan tenaga kerja untuk memanen, untuk menanam tetapi ini dikelola dalam
satu unit usaha yang menguntungkan karena bisnis jasa alat dan mesin pertanian
ini memberikan keuntungan yang saat baik sehingga harapan kita dengan
mekanisasi pertanian ini generasi muda akan mau kembali lagi mencintai
pertaniannya.
ekonomi dan suatu individu dapat memiliki daya saing individu dan bangsa.
4. Kualitas para petani perlu juga perhatian untuk mengolah sumber daya alam
yang ada. Para petani tersebut perlu diberikan pengetahuan agar mampu
bagi para petani agar mereka dapat memberi perlindungan lebih aman dan
dikonsumsi secara turun temurun. Semua itu bisa terlaksana asalkan ada
Goodwill dari masyarakat Indonesia ini mulai dari presiden, menteri dan
mengganti beras dengan bahan makanan berkomposisi sama atau lebih bergizi
komoditi pertanian yang dimiliki oleh daerah, Indonesia tidak perlu ekspor
apalagi impor.