PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan untuk
membangun bangsa Indonesia dalam menghadapi persaingan di era global.
Untuk itu, tubuh memerlukan makanan yang mengandung zat gizi lengkap sesuai
dengan kebutuhan untuk dapat menjalankan aktivitas secara aktif dan produktif.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Memberikan panduan kepada aparat pemerintah, dan penyuluh pendamping
dalam melakukan pemantauan dan penilaian, konsumsi pangan rumah
tangga (khususnya di wilayah kegiatan P2KP).
2. Tujuan Khusus:
a. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan aparat pemerintah,
dan penyuluh pendamping dalam melakukan pemantauan konsumsi
pangan wilayah P2KP.
b. Mengetahui perubahan pola konsumsi pangan rumah tangga di
wilayah P2KP pada tahun 2013.
C. Sasaran
Sasaran lokasi kegiatan pemantauan konsumsi pangan mencakup desa
P2KP pada 250 kabupaten/kota di 33 provinsi. Daftar 250 kabupaten/kota terpilih
dijelaskan lebih lanjut pada bagian pelaksanaan kegiatan.
D. Output Kegiatan
Output yang diharapkan dari kegiatan ini:
1. Tersedianya data konsumsi pangan rumah tangga di wilayah P2KP pada
kabupaten/kota terpilih.
2. Laporan analisis konsumsi pangan di wilayah P2KP pada kabupaten/kota
terpilih.
Makanan yang kita makan sehari-hari mempunyai tiga fungsi utama, yaitu
sebagai zat tenaga (karbohidrat), zat pembangun (protein), dan zat pengatur
(vitamin dan mineral). Untuk dapat mencukupi ketiga fungsi utama makanan itu,
pangan yang kita pilih tidak harus mahal bahkan dapat kita peroleh dari sekitar
kita, termasuk pekarangan. Aneka bahan pangan tersebut adalah :
1. Zat tenaga (karbohidrat), pada umumnya diperoleh dari makanan pokok.
Contoh : beras, jagung, ubi kayu, ubi jalar, gandum, sagu, pisang,
sukun, gula dan sebagainya.
2. Zat pembangun (protein) diperoleh dari lauk-pauk
Contoh : daging, ayam, telur, ikan, tahu, tempe, kacang-kacangan,
dan sebagainya.
3. Zat pengatur (vitamin dan mineral), diperoleh dari sayur-sayuran dan buah-
buahan.
Contoh :
bayam, kangkung, daun singkong, kecambah, kacang
panjang, kol, sawi, labu siam, daun pakis, terong, ketimun,
tomat, mangga, pepaya, jeruk, apel, anggur, jambu air, jambu
biji, dsb.
Rata-rata kebutuhan konsumsi pangan per orang per hari untuk hidup sehat
adalah 2000 kkal untuk energi dan 52 gram untuk protein. Sebagai pedoman,
rata-rata konsumsi
rata konsumsi panganpangan beragam,
beragam, bergizi bergizi
seimbangseimbang yang memenuhi
yang memenuhi skor mutu skor
ideal
mutu ideal dengan energi 2000 kkal seperti pada
dengan energi 2000 kkal adalah sebagai berikut : Tabel 1.
Tabel 1. Rata-rata Konsumsi Pangan Beragam, dan Bergizi Seimbang (2000 kkal)
1 Sumber Karbohidrat
- Beras/gandum/jagung 275 1,5 gls aqua
- Umbi-umbian 100 1 ptg sedang
- Gula 30 2 sdm
2 Sumber protein
- Pangan hewani (daging/telur/ayam) 150 3 ptg sedang
- Kacang-kacangan (tempe/tahu) 35
3 Sumber vitamin
- Sayur dan buah 250 2,5 gls aqua
A. Persiapan
1. Penyuluh pendamping kabupaten/kota mengikuti pelatihan pemantauan
konsumsi pangan sekitar bulan Maret-April 2013 yang diselenggarakan
oleh Badan PPSDMP – Kementerian Pertanian.
IV. PELAKSANAAN PEMANTAUAN KONSUMSI PANGAN RUMAH TANGGA
2. Penyuluh pendamping kabupaten/kota menindaklanjuti untuk memberikan
pelatihan dan penjelasan kepada pendamping desa tentang tata cara
A. Persiapan
pengambilan data konsumsi melalui pencatatan mandiri rumah tangga
1. Penyuluh pendamping kabupaten/kota mengikuti pelatihan pemantauan
(Food record).
3. konsumsi pangan sekitar bulan Maret-April 2013 yang diselenggarakan
Aparat kabupaten/kota dan provinsi mengikuti pelatihan penggunaan
oleh Badan PPSDMP – Kementerian Pertanian.
dalam rangka
software pendamping
2. Penyuluh analisis situasi
kabupaten/kota konsumsiuntuk
menindaklanjuti pangan setelah
memberikan
pengumpulan data periode pertama dan melakukan pengolahan
pelatihan dan penjelasan kepada pendamping desa tentang tata cara data,
analisis situasidata
pengambilan konsumsi pangan
konsumsi tingkat
melalui kabupaten/kota,
pencatatan mandiriserta
rumahpelaporan.
tangga
(Food record).
4. Aparat kabupaten/kota berkoordinasi dengan penyuluh dalam rangka
3. Aparat kabupaten/kota dan provinsi mengikuti pelatihan penggunaan
koordinasi pelaksanaan pemantauan konsumsi pangan secara mandiri di
software dalam rangka analisis situasi konsumsi pangan setelah
desa P2KP. data periode pertama dan melakukan pengolahan data,
pengumpulan
5. analisis
Aparat situasi
provinsikonsumsi pangan tingkat
melaksanakan kabupaten/kota,
rapat/pertemuan dan serta pelaporan.
koordinasi dengan
4. Aparat kabupaten/kota berkoordinasi dengan penyuluh dalam
aparat kabupaten/kota dalam persiapan, pelaksanaan dan evaluasi rangka
akhir
koordinasi pelaksanaan pemantauan konsumsi pangan
pemantauan konsumsi pangan secara mandiri di desa P2KP. secara mandiri di
desa P2KP.
5. Aparat provinsi melaksanakan rapat/pertemuan dan koordinasi dengan
aparat kabupaten/kota
B. Pelaksanaan Kegiatan dalam persiapan, pelaksanaan dan evaluasi akhir
pemantauan konsumsi pangan secara mandiri di desa P2KP.
Kegiatan pemantauan konsumsi pangan secara mandiri di desa
B.pelaksana
Pelaksanaan Kegiatan
P2KP di tingkat kabupaten/kota dikelola oleh Badan/Dinas/Instansi
yang menangani ketahanan pangan provinsi dan Badan/Dinas/Instansi yang
Kegiatan pemantauan konsumsi pangan secara mandiri di desa pelaksana
menangani ketahanan
P2KP di tingkat pangan kabupaten/kota.
kabupaten/kota dikelola olehPemantauan tersebut dilakukan
Badan/Dinas/Instansi yang
menangani
untuk ketahanan
mengetahui pangan
perubahan polaprovinsi
konsumsi danpangan
Badan/Dinas/Instansi yang
masyarakat pelaksana
menangani ketahanan pangan kabupaten/kota. Pemantauan tersebut
program P2KP yang dilaksanakan selama kurang lebih 7 (tujuh) bulan dari dilakukan
untuk mengetahui perubahan pola konsumsi pangan masyarakat pelaksana
April 2013P2KP
program hingga Oktober
yang 2013 diselama
dilaksanakan 1500 desa
kurangpada
lebih250 kabupaten/kota
7 (tujuh) di 33
bulan dari April
provinsi. Kegiatan
2013 hingga pemantauan
Oktober konsumsi
2013 di 1500 desa pangan
pada 250 mandiri di wilayahdiP2KP
kabupaten/kota 33
provinsi. Kegiatan pemantauan konsumsi pangan mandiri di wilayah
dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum pelaksanaan kegiatan dan pada P2KP
dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum pelaksanaan kegiatan dan pada
akhir pelaksanaan kegiatan, jadwal pemantauan pada Tabel 2.
akhir pelaksanaan kegiatan, jadwal pemantauan pada tabel 2.
Tabel 2. Jadwal Pemantauan Konsumsi Mandiri
Pemantauan Pelaksanaan Rekap Data Pelaporan Keterangan
Konsumsi (Pencatatan)
Periode I April Minggu I Mei Mei di 1500 desa
Periode II Oktober Minggu III November P2KP pada 250
Oktober kab/kota terpilih
No Provinsi Kabupaten/Kota
1 DKI Jakarta 1. Kepulauan Seribu 2. Kota Jakarta Selatan
2 Jawa Barat 1. Kab. Cianjur 7. Kab. Ciamis
2. Kab. Bekasi 8. Kab. Cirebon
3. Kab. Purwakarta 9. Kab. Kuningan
4. Kab. Bandung 10. Kab. Indramayu
5. Kab. Sumedang 11. Kota Bogor
6. Kab. Garut
Hasil pemantauan konsumsi pangan secara mandiri yang sudah dikumpulkan dan
direkap oleh penyuluh pendamping P2KP diolah oleh aparat/petugas kabupaten/kota
yang menangani konsumsi pangan/menangani kegiatan P2KP. Kegiatan pengolahan
data konsumsi pangan merupakan rangkaian kegiatan setelah pengumpulan data.
Pengolahan dan analisis data hasil pemantauan konsumsi pangan bertujuan untuk
membangun suatu sistem data yang mempunyai sekumpulan informasi konsumsi
pangan, dengan prinsip utama yaitu memilah dan mengelompokkan data berdasarkan
atributnya masing-masing.
Secara prinsip terdapat tiga tahapan yang perlu dilakukan dalam pengolahan
data pemantauan konsumsi pangan, yaitu pengkodean (coding), pemasukan
(entry), dan edit (editing) data, dapat dijelaskan sebagai berikut:
Setiap kelompok pangan diberi bobot, kriteria dan besarnya bobot dapat
dilihat seperti tabel 9.
Keterangan : (kolom 5)
X 100%
2000 kkal
- % AKG (kolom 6) =
- Skor pangan (kolom 8) = (kolom 6) x (kolom 7). Hasil perkalian dari masing-
masing kelompok pangan dijumlahkan sehingga diperoleh total skor 100.
- Penetapan rating atau bobot (kolom 7)
31
Pedoman Analisis Konsumsi Pangan Mandiri di Wilayah P2KP 31
B. Penilaian Situasi Konsumsi Pangan Wilayah Berdasarkan PPH
Penilaian situasi konsumsi pangan dapat diterapkan baik di tingkat nasional
dan regional (provinsi dan kabupaten/kota), dengan menganalisis dua aspek
penilaian yaitu : aspek kuantitas konsumsi (%AKE) dan aspek kualitas konsumsi
(mutu konsumsi ~ skor PPH).
Aspek Kuantitas. Penilaian aspek ini ditinjau dari volume pangan yang
dikonsumsi dan konsumsi zat gizi yang dikandung bahan pangan. Kedua
hal tersebut digunakan untuk melihat apakah konsumsi pangan sudah dapat
memenuhi kebutuhan yang layak untuk hidup sehat yang dikenal dengan Angka
Kecukupan Gizi (AKG). Untuk menilai kuantitas konsumsi pangan masyarakat
digunakan parameter Tingkat Konsumsi Energi (TKE) dan Tingkat Konsumsi
Protein (TKP). Beberapa kajian menunjukkan bahwa bila konsumsi energi dan
protein terpenuhi sesuai dengan norma atau angka kecukupan gizi dan konsumsi
pangan beragam, maka zat-zat lain juga akan terpenuhi dari konsumsi pangan.
Jadi penilaian kuantitas konsumsi pangan dilihat dari % AKE atau tingkat
kecukupannya apakah sudah melebihi standar atau masih dibawah standar
kecukupan yang diharapkan.
33
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Keluaran
II. METODE
A. Jenis dan Cara Pengumpulan Data
B. Pengolahan dan Analisis Data
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Keluaran
II. METODE
A. Jenis dan Cara Pengumpulan Data
B. Pengolahan dan Analisis Data
III. GAMBARAN UMUM PROVINSI
IV. HASIL PEMBAHASAN
A. Pola Pangan Harapan Provinsi A
B. Analisis Situasi Konsumsi Pangan Provinsi A
SRI SULIHANTI
Nama
Anggota Hubungan Umur Jenis Pekerjaan
Pendidikan Keterangan
Rumah dengan KK (th/bl) Kelamin Utama
Tangga
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
38
39
40
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)=∑Kol (2) s.d (6)
41
42
Pedoman Analisis Konsumsi Pangan Mandiri di Wilayah P2KP 43
Lampiran 6. Daftar Bahan Penukar
Daftar bahan penukar adalah daftar yang memuat berbagai bahan makanan
sebagai sumber zat gizi tertentu yang kandungannya relatif sama sehingga dalam
kelompok pangan yang sama, satu jenis pangan dengan ukuran 1 SP/porsi dapat
ditukar dengan 1 SP/porsi jenis pangan lainnya. Ukuran SP (satuan penukar)
adalah ukuran rumah tangga (URT) atau gram.
A. Makanan pokok
Satu porsi nasi setara ¾ gelas = 100 gram, mengandung 175 kkal, 4 gr
Protein dan 40 gram karbohidrat. Bahan makanan yang dapat digunakan
sebagai penukar satu porsi nasi terdapat pada Tabel A.
B. Lauk Hewani
Satu porsi setara 1 potong daging berat 50 gr (sebesar kotak korek api) yaitu
setara dengan 95 kkal, 4 gr Protein, 6 gr lemak. Bahan makanan yang dapat
digunakan sebagai penukar satu porsi lauk hewani/daging terdapat pada Tabel
B.
43
C. Lauk Nabati
Satu porsi tempe setara dengan 2 potong sedang (50 gram), mengandung 80
kkal, 6 gram protein, 3 gram lemak dan 8 gram karbohidrat. Bahan makanan
yang dapat digunakan sebagai penukar satu porsi tempe terdapat pada Tabel
C.
D. Sayur
Satu porsi sayuran adalah 100 gr sayuran mentah dalam keadaan bersih
atau kurang lebih 1 gelas sayur matang yang ditiriskan, yaitu setara dengan
50 kkal, 3 gr protein dan 10 gram karbohidrat. Bahan makanan yang dapat
digunakan sebagai penukar satu sayuran terdapat pada Tabel D.1 dan Tabel
D.2.
Sayuran Kelompok A :
Tabel D.1. Bahan Makanan Penukar Sumber Vitamin dan Mineral dari
Sayuran Kelompok A*)
Jenis Sayuran
Baligo Kembang kol Daun bawang
Labu air Daun kacang panjang Lobak
Daun koro Oyong Kol
Daun labu siam Kangkung Pepaya muda
Daun waluh Ketimun Petsai
44
Sayuran Kelompok B:
Tabel D.2. Bahan Makanan Penukar Sumber Vitamin dan Mineral dari
Sayuran Kelompok B
Jenis Sayuran
Bayam Daun lompong Genjer Labu siam
Biet Daun mangkokan Kacang panjang Labu waluh
Buncis Daun melinjo Kacang kapri Nangka muda
Daun beluntas Daun pakis Kangkung Pare
Daun ubi jalar Daun singkong Katuk Takokak
Daun leunca Jagung muda Kucai
Daun pepaya Jantung pisang Wortel
E. Buah
Satu porsi buah setara dengan 1 buah pisang ambon ukuran sedang (50 gr); 1
(satu) satuan penukar mengandung energi 40 kkal dan 10 gram karbohidrat.
Bahan makanan yang dapat digunakan sebagai penukar satu porsi buah
terdapat pada Tabel E.
45
Satu satuan penukar mengandung 139 kkal , 7 gram prtein, 7 gram lemak
dan 9 gram karbihidrat. Bahan makanan yang dapat digunakan sebagai
penukar satu porsi susu terdapat pada Tabel F.
G. Minyak
46
Nama
Anggota Hubungan Umur Jenis Pekerjaan
Pendidikan Keterangan
Rumah dengan KK (th/bl) Kelamin Utama
Tangga
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
47
Hari ke :1
Tanggal pencatatan : 8 April 2013 Kode Rmh Tngg : 0 1
Pencatat : Ermi Yustiti
Desa/Kelurahan : Sukamantri
Kecamatan : Batununggal
Kabupaten/Kota : Bekasi
Bahan Jml yg Rata-
Waktu Nama
Banyaknya makan rata/orang
makan makanan Jenis Asal*
URT gram** (orang) (gram)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Pagi Nasi goreng Nasi putih 4 piring 400 beli 4 100
Komplit Telur 2 butir 120 pekarangan 30
Ayam 1 dada 100 beli 25
Minyak Gr 2 sdm 30 beli 7,5
Kecap 3 sdm 45 beli 11,25
Bw Putih 3 siung 10 beli 2,5
Bw Merah 5 siung 15 beli 3,75
Cabe 2 buah 5 pekarangan 1,25
Teh Manis Gula pasir 4 sdm 40 beli 10
Siang Nasi putih Nasi putih 4 piring 800 beli 4 200
Sayur lodeh Santan 2 gelas 400 pekarangan 50
Terong 2 buah 150 pekarangan 37,5
Kc. Panjang 1 ikat 125 pekarangan 31,25
Pete 1 buah 50 diberi 12,5
Tempe ½ ppn 250 beli 62,5
Bw putih 3 siung 10 beli 2,5
Bw. Merah 4 siung 12 beli 3
Cabe 4 buah 10 pekarangan 2,5
Ikan goreng Mujahir 4 ekor 400 pekarangan 100
Mnyk terserap 4 sdm 60 beli 15
Pepaya Pepaya masak 4 ptg 400 pekarangan 100
Malam Nasi Nasi 4 piring 600 beli 4 150
Ayam goreng Ayam 4 ptng 200 pekarangan 50
Bw putih 2 siung 45 beli 11,25
Lengkuas 3 ruas 50 pekarangan 12,5
Minyk terserap 3 sdm 45 beli 11,25
48
3. Berapa kali buah dan olahannya 1) < 3 kali 2) 3 - 5 kali 3) 6 – 10 kali 4) > 10 kali
dikonsumsi oleh keluarga dalam 5 hari?
4. Sebutkan jenis bahan pangan kelompok Pepaya, jeruk
buah yang dikonsumsi oleh keluarga :
(contoh : mangga, pepaya, jeruk,
pisang, dll)
5. Berapa kali umbi-umbian dan olahannya 1) < 3 kali 2) 3 - 5 kali 3) 6 – 10 kali 4) > 10 kali
dikonsumsi oleh keluarga dalam 5 hari
baik sebagai makanan pokok atau
selingan?
6. Sebutkan jenis bahan pangan kelompok Ubi kayu
umbi-umbian yang dikonsumsi oleh
keluarga :
(contoh : ubi kayu, ubi jalar, sagu, dll).
7. Berapa kali pangan hewani dan 1) < 3 kali 2) 3 - 5 kali 3) 6 – 10 kali 4) > 10 kali
olahannya dikonsumsi oleh keluarga
dalam 5 hari?
8. Sebutkan jenis bahan pangan kelompok Ikan lele, ikan teri, telur, susu
pangan hewani yang dikonsumsi oleh
keluarga :
(contoh : daging sapi, daging ayam,
ikan lele, telur, susu, dll).
9. Berapa kali kacang-kacangan dan 1) < 3 kali 2) 3 - 5 kali 3) 6 – 10 kali 4) > 10 kali
olahannya dikonsumsi oleh keluarga
dalam 5 hari?
10. Sebutkan jenis bahan pangan kelompok Tempe, tahu, kacang rebus
kacang-kacangan yang dikonsumsi oleh
keluarga :
(contoh : kacang tanah, kedelai, tempe,
tahu, dll).
49
Periode Konsumsi : 8 April 2013 s.d 12 April 2013 Kode Rmh Tngg : 0 1
Pencatat : Joko (Pendamping Desa)
Desa/Kelurahan : Sukamantri
Kecamatan : Batununggal
Kabupaten/Kota : Bekasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)=∑Kol (2) s.d (6)
...dst....
50
Tahu 500
51