OLEH:
menyeluruh tentang budaya dari berbagai etnis Indonesia dalam suasana alam pulau Bali.
Misi Taman Nusa adalah untuk menjadikan taman budaya sebagai sarana pelestarian,dan
rekreasi bagi para pengunjung baik lokal maupun mancanegara untuk lebih memahami
budaya Indonesia dengan cara yang menarik dan interaktif. Pemandangan alam
surgawi yang mengagumkan. Proyek ini adalah saksi bahwa lingkungan alam bisa
dengan pemandangan pegunungan subur yang sarat dengan tumbuhan alam. Arsitek
senior yang memahami alur perkembangan arsitektur Indonesia merancang Taman Nusa
ini sedemikian rupa sehingga bangunan menyatu dengan alam.Di kawasan seluas 10
waktu Bangsa Indonesia, dimulai dari masa prasejarah dengan alamnya yang tua dan
primitif, kemudian melintasi masa perunggu, menuju ke masa kerajaan dengan salah satu
Dalam hal pemasaran Taman Nusa ini memiliki suatu strategi pemasaran dengan
cara mengiklankannya melalui media sosial, surat kabar, dan lain sebagainya.Rata-rata
pengunjung yang dating ke taman nusa di tahun 2018 yaitu lokal 90.000 per tahun
penurunan sebebesar 27% secara total baik domistik atau manca negara
Tabel I.1 Kunjungan Turis Tahun 2019
menuntut para pengusaha untuk dapat berkompetisi dan berusaha agar tetap bertahan dari
segala jenis persaingan dan perubahan yang terjadi. Faktor penting dari keberhasilan
perusahaan agar tetap mapu bersaing, berkompetisi, dan bertahan adalah sumber daya
manusia di perusahaan untuk itu perusahaan harus lebih memperhatikan karyawan agar
Dewasa ini, keberhasilan pemasaran suatu perusahaan tidak hanya dinilai dari
seberapa banyak konsumen yang berhasil diperoleh, namun juga bagaimana cara
perasaan senang atau kecewa yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil)
produk yang dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu, perusahaan
yang bergerak di jasa parawisata harus berusaha menanggapi serius keinginan dari para
perubahan-perubahan yang tidak terelakkan saat ini. Pelanggan akan dengan mudah
berpindah pada hal-hal yang lebih menguntungkan bagi mereka baik dari berbagai aspek
aktif dan lebih berorientasi pada konsumen membawa perusahaan pada kemutlakan
untuk mendefinisikan kebutuhan dan keinginan konsumen, bukan dari sudut pandang
perusahaan saja. Dengan demikian perusahaan dapat memahami apa yang sesungguhnya
menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen seperti pelayanan apa yang diinginkan dan
Taman Nusa merupakan sebuah taman budaya yang di fokuskan pada budaya
Indonesia. Di taman budaya ini terdapat begitu banyak informasi yang akan didapatkan
oleh pengunjung. Sebagian besar mengenai kebudayaan dari berbagai suku yang ada di
Indonesia, Taman Nusa Bali menyediakan informasi secara aktraktif dan interkatif.
Indonesia.
Berdasarkan latar belakang masalah maka perlu diadakan penelitian dengan judul
b. Rumusan Masalah
Nusa Gianyar?
Gianyar?
a) Tujuan Penelitian
PT Taman Nusa .
b) Kegunaan Penelitian
a) Bagi Mahasiswa
Universitas Warmadewa.
c) Bagi Fakultas/Universitas
berikutnya.
d. Tinjauan pustaka
1) Landasan teori
Dalam perkembangan industri saat ini banyak perusahaan tidak hanya fokus dan
bergerak dibidang memproduksi barang (goods) saja, banyak perusahaan telah merubah
fokus usahanya yang bergerak di bidang jasa, karena sektor industri di bidang jasa dianggap
dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar dan juga menjanjikan seiring dengan
dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan
Pengertian jasa menurut Zeritham (2013) “All economic activities whose output is not
b. Karakteristik Jasa
Menurut Kotler dalam Tjiptono (2014), jasa memiliki empat karakteristik berbeda
pemasaran, yaitu:
Jasa bersifat abstrak dan tidak berwujud, jasa tidak dapat dilihat, diraba, didengar
3. Bervariasi (Variability)
Jasa bersifat nonstandart dan sangat bervariasi. Berbeda dengan kualitas produk
fisik yang sudah terstandart, pada kualitas pelayanan jasa tergantung pada siapa
yang menyediakan, kapan, dimana dan bagaimana jasa tersebut telah diterima.
4. Tidak tahan lama (Perishability)
Jasa tidak mungkin disimpan dalam bentuk persediaan. Nilai jasa hanya ada
pada saat jasa tersebut diproduksi dan langsung diterima oleh penerimanya.
c. Kualitas Pelayanan
Kualitas dari suatu produk dan jasa dapat mencerminkan keadaan dan sangat
berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya perusahaan. Bila kualitas suatu produk ataupun
jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan itu baik, maka konsumen akan mendapat
kepuasan yang setimpal dengan biaya yang mereka keluarkan untuk mendapatkan produk
tersebut. Kualitas pelayanan merupakan perpaduan antara sifat dan karakteristik yang
menentukan sejauh mana produk ataupun jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan
konsumen.
Wijaya (2011) menyatakan bahwa kualitas pelayanan adalah ukuran seberapa bagus
tingkat layanan yang diberikan sesuai dengan ekspektasi pelanggan. Apabila pelayanan
yang diterima oleh konsumen sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas pelayanan
dinilai memuaskan dan juga sebaliknya, jika pelayanan yang diterima konsumen lebih
rendah atau kurang dari yang diharapkan, maka pelayanan dinilai kurang memuaskan.
Perusahaan dituntut untuk melakukan upaya yang maksimal untuk dapat memenuhi harapan
konsumen.
Menurut Yuliarmi dan Riyasa dalam Nilasari dan Istiatin (2015), kualitas pelayanan
memiliki hubungan yang sangat erat dengan kepuasan pelanggan, yaitu kualitas
memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalani ikatan hubungan yang kuat
dengan perusahaan. Dalam jangka panjang ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan
untuk memahami dengan saksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka. Dengan
kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumen, karena semakin baik pelayanan yang
diberikan akan tercipta kepuasan terhadap barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan
tersebut.
Menurut Tjiptono (2014), terdapat lima faktor dominan atau penentu kualitas
Penampilan fisik, peralatan dan berbagai materi yang terlihat yang dapat dinilai
baik.
2. Empathy (empati)
Kesediaan karyawan dalam menjalin relasi, komunikasi yang baik, perhatian
4. Reliability (keandalan)
memuaskan.
5. Assurance (jaminan)
dimiliki para staff mengenai janji yang diberikan, bebas dari bahaya, resiko atau
keragu-raguan.
terdapat upaya saling memberi dan menerima suatu informasi, karena apabila terjadi
hubungan timbal balik maka hal ini juga akan meningkatkan kepercayaan. Jika
pelanggan percaya, berarti dia merasa puas dan kebutuhan yang dibutuhkan dan
harapkan telah terpenuhi sehingga hal ini akan secara otomatis memunculkan loyalitas di
Processes, components, and standards that are deemed important by the customer are
another important source of information. In order for a business to meet the needs and
desires of the customer, the business must know the needs and desires of the customer.
This information is vital not only for successful business, but also for understanding and
improving customer satisfaction. This important component helps to set the standards
and components of satisfaction from the perspective of the consumer (Hayes, 1998).
jasa yang diperlukan dalam pelayanan jasa, kelima gap tersebut adalah sebagai berikut:
dimana dengan adanya kualitas pelayanan yang baik dalam suatu perusahaan, akan
menciptakan kepuasan bagi para pelanggannya. Setelah pelanggan puas dengan produk
atau jasa yang diterimanya, pelanggan akan membandingkan dengan pelayanan yang
pelanggan secara lebih matang melalui kualitas pelayanan, karena kini disadari bahwa
pelayanan dan kepuasan pelanggan merupakan aspek vital dalam bertahan di dunia
g. Kepuasan Pelanggan
a. Pengertian Kepuasan
berarti bahwa kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang dihasilkan
dari perbandingan performa produk atau hasil dengan ekspektasi. Jika perfomanya
kurang dari ekspektasi maka pelanggan akan kecewa dan jika sesuai dengan ekspektasi
“konsumen melakukan tindak observasi terhadap kinerja produk dan layanan, dan
sebuah putusan kepuasan yang didasarkan pada perbandingan tersebut”. Menurut Kotler
dalam Putro dkk (2014) juga disebutkan bahwa kepuasan konsumen adalah tingkat
perasaan seseorang yang timbul setelah membandingkan kinerja yang diterima lebih
rendah dari yang diharapkan, maka konsumen akan merasa tidak puas. Sebaliknya,
apabila kinerja yang diterima sesuai dengan yang diharapkan, maka konsumen akan
merasa puas. Konsumen akan merasa sangat pias bila kinerjanya diterima melebihi
harapannya.
Menurut Kotler (2012) ada beberapa metode yang dipergunakan dalam mengukur
Metode ini dilakukan dengan memberikan kesempatan yang luas kepada para
strategis, kartu komentar, saluran telepon khusus bebas pulsa dan lain-lain.
sampel acak dan menanyakan apakah mereka amat puas, biasa saja, kurang puas
dan kelemahan yang mereka alami dalam membeli produk perusahaan dan
produk pesaing.
Menurut Kotler (2012) “Product and service quality, customer satisfaction and
customer profitability are intimately connected. Higher levels of quality result in higer
levels of customer satisfaction, which support higher prices and often lower costs”,
yang berarti produk dan kualitas pelayanan, kepuasan pelanggan dan profitabilitas
sangat bermanfaat dalam meningkatkan harga jual dan sering juga menurunkan biaya.
Dikutip dari Parasuraman, Hoffman dkk oleh Tjiptono (2014), bahwa banyak
akademisi dan peneliti yang sepakat bahwa kepuasan pelanggan merupakan ukuran
spesifik untuk setiap transaksi, situasi dan interaksi yang bersifat jangka pendek,
sedangkan kualitas jasa merupakan sikap yang dibentuk dari evaluasi keseluruhan
service providers and customers is required. The greater customer satisfaction with
their service experience, the more they feel that they can trust both the organization
itself and the personnel that provide its service. Thus, satisfied customers are more
likely to increased use on short and in the long run building trust of an organization
harapan dan kinerja yaitu evaluasi pelanggan terhadap kinerja produk/layanan yang
mempunyai tiga antecedent yaitu kualitas yang dirasakan, nilai yang dirasakan dan
keyakinan pelanggan tentang apa yang akan diterimanya bila ia membeli atau
pelanggan terhadap apa yang ia terima setelah mengkonsumsi produk yang dibeli.
a. Loyalitas Pelanggan
1. Pengertian Loyalitas
mengenai loyalitas pelanggan banyak dikaji baik oleh praktisi, akademisi para ahli dan
lain-lain. Loyalitas dianggap sebagai acuan dari banyak perusahaan baik itu perusahaan
yang besar maupun perusahaan kecil untuk menentukan strategi pemasarannya agar
dapat mencapai sasaran baik untuk kepentingan jangka pendek maupun jangka panjang.
produk dari perusahaan tertentu, kepuasan atau rasa senang yang tinggi dapat pula
menciptakan ikatan emosional pelanggan dengan merk. Mengacu pada hal tersebut, tidak
dapat dipungkiri bahwa biaya untuk menarik pelanggan baru lebih tinggi daripada biaya
brand’s long-term viability (Krishnamurthi & Raj, 1991). Menurut Donio, Massari, &
Passiante (2006) compared with loyal customers, non-loyal customers are much more
Secara harafiah loyal berarti setia dan loyalitas diartikan sebagai suatu kesetiaan
dimana kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, melainkan timbul dari kedaran
sendiri. Menurut Kotler (2012) “Loyalitas adalah komitmen yang dipegang teguh untuk
membeli kembali atau berlangganan produk pilihan atau jasa di masa depan meskipun
is, profitability. Service quality not only entices new customers away from competitive
firms but also induces customers’ repurchase intentions (Venetis and Ghauri, 2002).
Bloemer et al. (1998) indicated that service quality is positively related to customer
loyalty. Buzzell and Gale (1987) found out that service quality results in increased
market share and repeated sales that ultimately leads to customer loyalty.
pernah membeli dalam kerangka waktu tertentu dan melakukan pembelian ulang sejak
pembelian yang pertama”. Terdapat konsep loyalitas yang dijelaskan oleh Oliver dalam
Nina (2013) mengenai tingkat loyalitas konsumen yang terdiri dari empat tahapan, yaitu:
1. Loyalitas Kognitif
superioritas yang ditawarkan. Pada tahap ini dasar kesetiaan adalah informasi
2. Loyalitas Afektif
Sikap favorable konsumen terhadap merk yang merupakan hasil dari konfirmasi
Pada tahap ini dasar kesetiaannya adalah pada sikap dan komitmen konsumen
terhadap produk dan jasa sehingga pada tahap ini telak terbentuk suatu hubungan
yang lebih mendalam antara konsumen dengan penyedia produk atau jasa
3. Loyalitas Konatif
Intensi membeli ulang sangat kuat dan memiliki keterlibatan tinggi yang
4. Loyalitas Tindakan
Dalam kaitannya dengan pengalaman pelanggan, Morais dalam Sangadji dan Sopiah
(2013) mengungkapkan bahwa loyalitas pelanggan tidak bisa tercipta begitu saja, tetapi
b. Definisikan nilai pelanggan sasaran dan tentukan pelanggan mana yang menjadi
loyalitas;
experienced)
3. Melengkapi orang dan menyampaikan secara konsisten (equip people and deliver
consistently):
a. Mempersiapkan pemimpin untuk menjalankan dan memberikan pengalaman
kepada pelanggan;
kepemimpinan.
pelanggan;
dengan proses bisnis yang terlibat langsung dalam pemberian dan penciptaan
pengalaman pelanggan;
Griffin dalam Sangadji dan Sopiah (2013) membagi tahapan layanan loyalitas
1. Terduga (suspect)
Meliputi semua orang yang mungkin akan membeli barang dan jasa perusahaan,
tetapi sama sekali belum mengenal perusahaan dan barang atau jasa yang
ditawarkan.
2. Prospek (prospect)
Orang-orang yang memiliki kebutuhan akan produk atau jasa tertentu dan
atau jasa yang ditawarkan karena seseorang telah merekomendasikan barang atau
Prospek yang telah mengetahui keberadaan barang atau jasa tertentu, tetapi tidak
mempunyai kebutuhan akan barang dan jasa tersebut, atau tidak mempunyai
tersebut.
Pelanggan yang telah membeli produk yang sama sebanyak dua kali atau lebih,
atau membeli dua macam produk yang berbeda dalam dua kesempatan yang
berbeda pula.
6. Klien
Klien membeli semua barang atau jasa yang ditawarkan dan dibutuhkan.
Mereka membeli secara teratur. Hubungan dengan jenis pelanggan ini sudah
kuat dan berlangsung lama, yang membuat mereka tidak terpengaruh oleh
produk pesaing.
7. Pendukung (advocates)
Seperti halnya klien, pendukung membeli barang dan jasa yang ditawarkan dan
yang dibutuhkan serta melakukan pembelian secara teratur. Selain itu, mereka
mendorong teman-teman mereka agar membeli barang dan jasa perusahaan atau
untuk perusahaan.
8. Mitra
Suatu bentuk hubungan yang paling kuat antara pelanggan dan perusahaan dan
keuntungan yang akan diperoleh perusahaan apabila memiliki konsumen yang loyal,
antara lain:
1. Dapat mengurangi biaya pemasaran (karena biaya untuk menarik konsumen yang
3. Dapat mengurangi biaya perputaran konsumen atau turn over (karena pergantian
perusahaan.
5. Mendorong getok tular (word of mouth) yang lebih positif, dengan asumsi bahwa
Pelanggan yang loyal merupakan asset penting bagi perusahaan. Hal ini dapat
dilihat dari karakteristik yang dimilikinya. Griffin dalam Sangadji dan Sopiah (2013)
2. Melakukan pembelian di semua lini produk atau jasa (purchases across product
Adapun hasil penelitian sebelumnya yang dipergunakan dalam penelitian ini antara lain.
Untuk penjelasan yang lebih rinci mengenai penelitian terdahulu, dapat dilihat padaTabel
Tabel 2.1.
Penelitian Terdahulu
pengaruh kualitas
pelayanan terhadap
loyalitas.
pelanggan
berpengaruh
signifikan
terhadap loyalitas
pelanggan
ditunjukkan
dengan nilai
sebesar 0,269.
3. Fitria Pengaruh Analisis jalur Kualitas jasa Variabel Obyek
Solahika Kualitas (path berpengaruh signifikan yang diteliti, penelitian.
Salmadan Jasa Perspektif analysis) terhadap kepuasan yaitu kualitas
Ririn Tri Islam terhadap pelanggan, kualitas jasa pelayanan,
Ratnasari Kepuasan dan tidak berpengaruh kepuasan dan
loyalitas serta
(2015) Loyalitas secara signifikan
penggunaan
Pelanggan Hotel terhadap loyalitas
teknik
Grand Kalimas di pelanggan, kepuasan
analisis jalur
Surabaya pelanggan berpengaruh
(path
secara signifikan
analysis).
terhadap loyalitas
pelanggan dan kualitas
jasa tidak berpengaruh
secara langsung
terhadap loyalitas
pelanggan
berpengaruh
Beberapa hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan pengaruh kualitas pelayanan
terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan yang menunjukkan hasil secara rinci yaitu seperti
penelitian yang dilakukan oleh Shaphar (2016) dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh
Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan pada Hotel
yang diteliti serta hubungan antara variabel yang lain. Penelitian ini mengambil sampel
sampelnya dan menggunakan analisis jalur (path analysis) untuk menguji hubungan antar
variabelnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan pelanggan sebesar 53,8%, kualitas pelayanan dan kepuasan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan sebesar 46,9% dan kepuasan
tidak menjadi variabel intervening pada pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas.
Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Kuntari dkk (2016) yang berjudul “Pengaruh
Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan (Survei pada Pelanggan
Bengkel PT. Astra International Tbk – Daihatsu Malang)” menggunakan pendekatan kuantitatif
dengan jenis penelitian explanatory research di dalam penelitiannya. Jumlah sampel yang
digunakan sebanyak 124 orang, dimana teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu
teknik purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan
analisis jalur (path analysis). Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan path analysis
diperoleh hasil bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan,
ditunjukkan dengan nilai koefisien jalur (β) sebesar 0,678, kualitas pelayanan berpengaruh
signifikan terhadap loyalitas pelanggan dengan nilai koefisien jalur (β) sebesar sebesar 0,264
Perspektif Islam terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan Hotel Grand Kalimas di
digunakan yaitu path analysis. Dari hasil penelitian ditemukan hasil bahwa kualitas jasa
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan, kualitas jasa tidak berpengaruh secara
terhadap loyalitas pelanggan dan kualitas jasa tidak berpengaruh secara langsung terhadap
loyalitas pelanggan. Keseluruhan penelitian terdahulu diatas menunjukkan hasil yang sama,
yaitu kualitas jasa ataupun kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
pelanggan, kualitas jasa tidak berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan,
kepuasan pelanggan berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan dan kualitas
jasa ataupun kualitas pelayanan tidak berpengaruh secara langsung terhadap loyalitas
pelanggan.
Penelitian yang dilakukan oleh Henriawan (2015) yang berjudul “Pengaruh Kualitas
Pelayanan dan Kepuasan terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi Kasus pada Toko Cabang
analisis korelasi sederhana, analisis korelasi berganda dan analisis korelasi determinanasi.
Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Dari hasil penelitian
diperoleh hasil yaitu koefisien determinasi kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan
sebesar 61,6% dan pengaruh secara simultan antara kualitas pelayanan terhadap loyalitas
pelanggan sebesar 62,3% serta sebanyak 37,7% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang
Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Farhan (2016) yang berjudul “Pengaruh
Dimensi-dimensi Kualitas Pelayanan Jasa terhadap Kepuasan Konsumen Emersia Hotel dan
pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dimana jumlah
sampel yang diambil untuk penelitian ini adalah 96 orang, namun kemudian dibulatkan
menjadi 100 orang. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa variabel bukti fisik, empati, daya
tanggap, keandalan dan jaminan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
kepuasan serta bukti fisik, empati, daya tanggap, keandalan dan jaminan berpengaruh
positif dan signifikan secara simultan terhadap kepuasan konsumen Emersia Hotel dan
Resort.
E. Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Penelitian Pengaruh Kualitas Layanan ,Kepercayaan Konsumen dan
Kepuasan Terhadap Loyalitas Konsumen di PT.Taman Nusa Gianyar Bali
Hipotesis
H1 : Ada pengaruh positip dan signifikan secara parsial antara proses kualitas yanan terhadap loyalitas konsumen
PT.Taman Nusa Gianyar Bali
H2 : Ada pengaruh positip dan signifikan secara parsial antara proses kepercayaan konsumen terhadap Loyalitas
Konsumen PT.Taman Nusa Gianyar Bali
H3 : Ada pengaruh positip dan signifikan secara parsial antara Loyalitas konsumen terhadap kinerja karyawan PT.Taman
Nusa Gianyar Bali
H4 : Ada pengaruh postif dan signifikan secara parsial antara kualitas layanan,Kepercayaan konsumen, dan kepuasan
terhadap Loyalitas Konsumen PT.Taman Nusa Gianyar Bali
Kesimpulan
Gambar .2.2
Kerangka Pemikiran
Kualitas
Layanan
(X1)
Kepercayaan
Konsumen
(X2)
Loyalitas
Konsumen
(Y)
Kepuasaan
(X3)
F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis Menurut Sugiyono (2016:96), adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat
pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori-
teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan
data. Hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah
penelitian, belum jawaban yang empiric dengan data. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis
Nusa
Taman Nusa
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Kuantitatif Lapangan yaitu penelitian
yang turun langsung kelapangan dimana peneliti ini dominan menggunakan angket untuk
mendeskipsikan data yang penulis peroleh dari responden untuk memeroleh gambaran yang jelas
dan terperinci terhadap pengaruh kualitas layanan, kepercayaan konsumen dan kepuasan
Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang
yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti karena
itu dipandang sebagai sebuah semesta penelitian. Poulasi dalam penelitian ini adalah konsumen
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Sampel juga dapat diartikan bagian dari Populasi yang menjadi objek penelitian. Penentuan
1. Kuesioner
Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
2. Observasi
Observasi merupakan metode penelitian dimana peneliti melakukan
Kualitas dari suatu produk dan jasa dapat mencerminkan keadaan dan sangat
berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya perusahaan. Bila kualitas suatu produk
ataupun jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan itu baik, maka konsumen akan
mendapat kepuasan yang setimpal dengan biaya yang mereka keluarkan untuk
mendapatkan produk tersebut. Kualitas pelayanan merupakan perpaduan antara sifat
dan karakteristik yang menentukan sejauh mana produk ataupun jasa dapat memenuhi
kebutuhan dan harapan konsumen.
Wijaya (2011) menyatakan bahwa kualitas pelayanan adalah ukuran seberapa bagus
tingkat layanan yang diberikan sesuai dengan ekspektasi pelanggan. Apabila
pelayanan yang diterima oleh konsumen sesuai dengan yang diharapkan, maka
kualitas pelayanan dinilai memuaskan dan juga sebaliknya, jika pelayanan yang
diterima konsumen lebih rendah atau kurang dari yang diharapkan, maka pelayanan
dinilai kurang memuaskan. Perusahaan dituntut untuk melakukan upaya yang
maksimal untuk dapat memenuhi harapan konsumen.
Kepercayaan menurut Barnes adalah keyakinan bahwa seseorang akan menemukan apa
yang diiginkan pada mitra pertukaran (Chulaifi & Setyowati 2018). Kepercayaan ini
konsumen akan produk yang tahan lama (durable) untuk mempertahankan hubungan
jangka panjang, dalam hal ini hubungan konsumen dengan merek dari suatu perusahaan
tertentu. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan kepercayaan dari konsumen pada produk
proses pertukaran sehingga dapat terbentuk rasa percaya terhadap merek 19 dalam
ini akan tercipta pengalaman yang menjadi awal terbentuknya kepercayaan.. Skala
3. Kepuasaan (X3)
Loyalitas konsumen atau pelanggan merupakan fungsi dari kepuasan konsumen atau
pelanggan. Menurut Schanaars (dalam Tjiptono 2007) pada dasarnya tujuan dari bisnis
adalah menciptakan para pelanggan yang merasa puas. Terciptanya kepuasan pelanggan
dengan pelanggannya menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian
ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan, dan membentuk suatu rekomendasi dari
6. Pengujian Data
1. Uji Validitas
Tujuan dilakukan uji validitas untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner
(Sujarweni, 2015:157-158). Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa
yang diinginkan dan dapat mengungkapkan variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas ini
Keterangan :
Y = Loyalitas Konsumen
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui ketetapan suatu instrumen (alat ukur)
didalam mengukur gejala yang sama walaupun dalam waktu yang berbeda. Menurut
Sugiyono (2016:348), reliabilitas yaitu suatu instrumen yang bila digunakan beberapa kali
untuk mengukur objek yang sama, maka akan menghasilkan data yang sama. Berdasarkan
definisi tersebut, maka realibilitas dapat di artikan sebagai suatu karakteristik terkait dengan
keakuratan, ketelitian, dan kekonsistenan. Suatu alat disebut reliable apabila dalam beberapa
kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek sama sekali diperoleh hasil yang
relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Dalam hal
ini relatif sama berarti tetap adanya toleransi perbedaanperbedaan kecil diantara hasil
beberapa kali pengukuran. Pengujian ini dilakukan terhadap butir pertanyaan yang termasuk
dalam kategori valid. Pengujian reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Keterangan :
α = Koefisien reliabilitas
Uji asumsi klasik adalah persyaratan pengujian statistik yang harus penuhi terlebih
dahulu dalam analisis regresi linier. Model dalam penelitian ini harus bebas dari asumsi
klasik, yaitu multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Dalam penelitian ini uji
1.Instrumen penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket atau
kuesioner yang dibuat sendiri oleh peneliti. Sugiyono (2016:92), menyatakan bahwa
instrument penelitian adalah suatu alat pengumpulan data yang digunakan untuk
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Dengan demikian, penggunaan
instrument penelitian yaitu untuk mencari informasi yang lengkap mengenai suatu
data yang akurat yaitu dengan menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono (2016:134)
menjelaskan bahwa skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Untuk sikap pilihan jawaban
Pertanyaan positif bertujuan untuk mengetahui jawaban yang sesuai dengan kebenaran.
Pemberian skor atas pilihan jawaban untuk kuesioner diajukan adalah sebagai berikut :
bahwa kisi-kisi bertujuan untuk menunjukkan keterkaitan antara variabel yang diteliti
2.Pengujian Data
a. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2016:154) uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam
model regresi variabel independen dan variabel dependen atau keduanya mempunyai
distribusi normal atau tidak. Apabila variabel tidak berdistribus secara normal maka hasil
uji statistik akan mengalami penurunan. Uji normalitas data dapat dilakukan dengan
menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov yaitu dengan ketentuan apabila nilai
signifikan diatas 0,05 maka data terdistribusi normal. Sedangkan jika hasil One Sample
Kolmogorov Smirnov menunjukkan nilai signifikan dibawah 0,05 maka data tidak
terdistribusi normal.
Uji statistik yang digunakan untuk uji normalitas data dalam penelitian ini adalah uji
normality, yaitu :
a. Ada pedoman pengambilan keputusan : Angka signifikansi (Sig) > α =
b. Uji Multikolinearitas
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Pengujian
multikolinearitas adalah pengujian yang mempunyai tujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Efek dari
multikolinearitas ini adalah menyebabkan tingginya variabel pada sampel. Hal tersebut
berarti standar error besar, akibatnya ketika koefisien diuji, t-hitung akan bernilai kecil dari
t-tabel. Hal ini menunjukkan tidak adanya hubungan linear antara variabel independen yang
multikolinearitas dalam model regresi dapat diketahui dari nilai toleransi dan nilai variance
inflation factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang
tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance rendah sama dengan
nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance) dan menunjukkan adanya kolinearitas yang
tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai
c.Uji Heterokedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi
ketidaknyamanan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian
berbeda, disebut heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya
heteroskedastisitas dalam suatu model regresi linier berganda adalah dengan melihat grafik
sccatterplot atau nilai prediksi variabel terikat yaitu SRESID dengan residual error yaitu
ZPRED. Jika tidak ada pola tertentu dan tidak menyebar diatas dan dibawah angka nol pada
sumbu y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Model yang baik adalah yang tidak terjadi
d. Uji Autokorelasi
Uji antokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi ada korelasi antara
kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 atau
sebelumnya (Ghozali, 2016:107). Menguji apakah dalam sebuah regresi linear ada korelasi
antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka
dinamakan ada problem autokerelasi. Bisanya hal ini terjadi pada regresi yang datanya
Metode analisis yang digunakan adalah model regresi linier berganda. Menurut
keadaan(naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabelindependen
sebagai faktor prediator dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya).Jadi analisis regresi berganda
akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal 2. Menurut Sugiyono (2016:277)
Keterangan :
Y = Loyalitas Konsumen
X1 = Kualitas Layanan
X2 = Kepercayaan konsumen
X3 = Kepuasaan
a = Konstanta
a. Uji Hipotesis
Untuk mengetahui apakah suatu model regresi sudah benar atau salah, diperlukan uji
hipotesis. Uji hipotesis dengan menggunakan Uji F dimaksudkan agar dapat diketahui pengaruh
dari Kualitas layanan (X1), Kepercayaan (X2), dan Kepuasaan (X3) secara simultan berpengaruh
terhadap Loyalitas konsumen (Y). Menurut Sarwono (2012:88), dengan kata lain Uji F
dipergunakan untuk melihat pengaruh dari semua variabel bebas (independent variable) secara
berikut :
a. Merumuskan Hipotesis
Langkah pengujian hipotesis dapat dimulai dari menetapkan hipotesis nol dan
hipotesis alternative. Hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternative (Ha) dalam Uji
Dasar pengambilan dalam keputusan dalam hal ini maksudnya adalah dasar yang
tidaknya hipotesis. Selanjutnya dapat dilihat melalui kriteria atau dasar pengambilan
keputusan berikut :
2) Jika nilai signifikan > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Nilai
terhadap variabel terikat secara sendiri-sendiri atau parsial (Sarwono, 2012:91). Sehingga
dalam penelitian ini Uji t dipergunakan untuk melihat besarnya pengaruh dari masing-masing
komponen dalam manajemen sumber daya manusia yaitu variabel komunikasi, disiplin kerja
dan pengawasan kerja terhadap profitabilitas. Pengujian dilakukan dengan menggunakan
aplikasi pengolahan data yaitu SPSS. Langkang-langkah yang dilakukan dalam melakukan
a.Merumuskan Hipotesis
Sama halnya dengan Uji F, Uji t juga memerlukan perumusan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis
alternatif (Ha). Hipotesis nol dan hipotesis alternatif dalam Uji t dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Dasar pengambilan keputusan dalam hal ini maksudnya adalah dasar yang digunakan
menetapkan taraf signifikansi sebesar 0,05. Lebih lanjutnya dapat dilihat melalui
Nilai signifikansi penelitian dapat diketahui dari hasil pengolahan dengan SPSS pada
Untuk mengetahui variabel mana yang paling dominan diantara variabel bebasyang
terdiri dari variabel Kualitas layanan (X1), Kepercayaan (X2), kepuasaan (X3) terhadap
variabel terikat yaitu loyalitas konsumen (Y) dalam meningkatkan loyalitas konsumen pada
PT Taman Nusa, maka dilakukan dengan melihat ranking koefisien regresi yang distandartkan
atau unstandardized of coefficient beta dari masing-masing variabel bebas. Variabel yang
memiliki koefisien terbesar adalah varibel bebas yang dominan pengaruhnya terhadap
Ananth, A., Ramesh, R. & Prabaharan, B. 2011. Service Quality GAP Analysis in Private Sector
Banks A Customer Perspective. Indian Journal of Commerce and Management Studies,
2(1), 245-252.
Arikunto, S. 2012. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta, Jakarta.
Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta, Jakarta.
Cornelia, Ellys., Veronica, Nancy., Kartika, Endo Wijaya dan Kaihatu, Thomas. 2018. Analisa
Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Pelanggan di Laundry 5ASEC
Surabaya. Jurnal Manajemen Perhotelan Vol.4, Surabaya.
Donio, J., Massari, P., & Passiante, G. 2006. Customer satisfaction and loyalty in a digital
environment: An empirical test. Journal of Consumer Marketing, 23(7), 445–457.
Fahmi, Mohamad dan Yuniati Tri. Pengaruh Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan Honda
terhadap Citra Perusahaan PT. AHM. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia,
Surabaya.
Farhan, Raj Mohammad Yn. 2016. Pengaruh Dimensi-dimensi Kualitas Pelayanan Jasa
terhadap Kepuasan Konsumen Emersia Hotel dan Resort Bandar Lampung. Bandar
Lampung: Universitas Lampung.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Ketujuh.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Henriawan, Desan. 2015. Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan Terhadap
Loyalitas Pelanggan. Universitas Sebelas April 6:71-82.
Kotler., Philip and Gary Armstrong. 2012. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 13 Jilid 1. Jakarta,
Erlangga.
Kotler., Philip and Keller. 2012. Marketing Management 13thEdition. Pearson Prentice Hall, Inc,
New Jersey.
Kotler., Philip and Gary Armstrong. 2014. Principle of Marketing, 15thEdition. Pearson Prentice
Hall, New Jersey.
Kuntari, Bella Dwi., Kumadji, Srikandi dan Hidayat, Kadarisman. 2016. Pengaruh Kualitas
Pelayanan Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan (Survei pada Pelanggan
Bengkel PT Astra Internasional Tbk – Daihatsu Malang). Universitas Brawijaya 36:1-7.