Dosen Pembimbing :
Anita Maulina, S.AB, M.A
Nur Fitri Rahmawati, S. AB, M.A.
Disusun oleh :
Intan Retno Cahyati (CB 201120129)
Mayang Sari (CB 201120267)
Diah Rahmawati (CB 201120178)
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada era globalisasi seperti sekarang ini pola perilaku konsumen telah
bergeser dari “good based consumtion” , yang sebelumnya konsumen lebih
mementingkan untuk membeli barang yang tahan lama menjadi “experience based
consumtion” yang lebih mendahulukan melakukan liburan, menginap dihotel dan
menikmati pemandangan yang indah (Nazareth, 2007). Masayarakat mulai
memperhatikan pengeluaran dan mulai menyisihkan uang untuk rencana berlibur
dipenghujung tahun atau waktu-waktu liburan. Hal ini diakibatkan oleh aktifitas yang
banyak dan menumpuk memaksa masyarakat untuk lebih banyak mendapatkan
kegiatan yang dapat mengembalikan fokus dengan menikmati waktu dengan bersantai
(Wijaksono, 2019). Industri pariwisata adalah salah satu bagian dari sektor jasa
dengan tingkat pertumbuhan tercepat di dunia pada saat ini (Fretes et al, 2013).
Pendapat yang sama juga dikatakan oleh Utama (2016), bahwa pergerakan industri
pariwisata pada saat sekarang ini mengalami percepatan karena adanya proses
globalisasi. Sehingga, hal tersebut menyebabkan terjadinya interkoneksi antar bidang,
antar bangsa, dan antar individu yang memiliki kehidupan didunia ini. Sejak tahun
1978, pemerintah Indonesia telah berusaha untuk meningkatkan dan mengembangkan
sektor pariwisata Indonesia, hal tersebut terbukti dengan adanya TAP MPR No.
IV/MPR/1978 yang menyebutkan bahwa sektor pariwisata perlu ditingkatkan dan
diperluas guna meningkatkan penerimaan devisa, memperluas lapangan kerja dan
memperkenalkan budaya (Zen et al, 2017).
Untuk mengembangkan suatu tempat wisata, tentunya diperlukan berbagai
cara untuk menarik minat masyarakat untuk berkunjung. Salah satu objek wisata yang
berpotensi untuk semakin berkembang adalah Kebun Raya Bogor. Hingga saat ini,
Kebun Raya Bogor masih menjadi salah satu destinasi wisata yang memiliki favorit
masyarakat. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan yang signifikan
pada jumlah pengunjung Kebun Raya Bogor saat hari libur. Dilansir dari
https://isubogor.pikiran-rakyat.com/ berdasarkan data ticketing Kebun Raya Bogor
(KRB), pengunjung pada hari pertama Lebaran Kamis 13 Mei 2021 1.500
pengunjung,
Lebaran kedua, Jumat 14 Mei 2021 tercatat 4.588 pengunjung, dan Sabtu 15 Mei
mencapai 8.319 pengunjung. Jumlah pengunjung yang tergolong tinggi tidak lepas
dari daya tarik yang dimiliki oleh Kebun Raya Bogor. Daya tarik wisata dalam hal ini
sangat erat kaitannya dengan pariwisata yang bersumber dari alam atau natural and
cultural based tourism (Nurlestari, 2016). Kebun Raya Bogor merupakan salah satu
destinasi wisata alam, sehingga hal tersebut menjadi salah satu daya tarik tersendiri
bagi wisatawan. Selain itu, Kebun Raya Bogor terletak pada lokasi yang strategis
dimana jarak yang tidak terlalu jauh dari pusat ibu kota Jakarta, sehingga hal ini
menjadi “Short Gateway” untuk warga perkotaan yang ingin menikmati wisata alam.
Untuk dapat terus berkembang, pengunjung wisata Kebun Raya Bogor harus
memiliki rasa puas yang mana hal tersebut akan berdampak positif pada destinasi
wisata tersebut melalui kepuasan pengunjung. Prinsip utama kepuasan pengunjungan
atau wisatawan adalah perbandingan antara apa yang diharapkan dengan tingkat
kinerja yang dirasakan oleh wisatawan. Artinya kepuasan itu merupakan
perbandingan antara kinerja dan harapan, jika kinerja produk dirasakan lebih tinggi
dari harapan, maka wisatawan akan senang dan puas. Sebaliknya jika kinerja yang
dirasakan lebih rendah dari harapan maka wisatawan akan kecewa dan tidak puas
(Coban, 2012). Dalam berbagai sektor bisnis, khususnya Pariwisata factor
kepuasan pengunjung memiliki peran yang sangat penting bagi
keberlangsungan suatu destinasi wisata. Konsumen yang merasa puas biasanya akan
bersedia melakukan kunjungan ulang dalam kurun waktu dekat dan
merekomendasikan 8 objek wisata tersebut kepada kerabat dekat. Hal ini sejalan
dengan pendapat Kotler and Keller (2009) yang menyatakan bahwa salah satu cara
untuk mempertahankan wisatawan ialah menciptakan kepuasan wisatawan. Salah satu
factor yang dapat menciptakan kepuasan wisatawan adalah kualitas pelayanan yang
baik kepada wisatawan yang berkunjung di suatu destinasi wisata. Hal ini merupakan
salah satu elemen penting yang merupakan indikator dari faktor penarik (pull
faktor) dalam memengaruhi kepuasan wisatawan. Selanjutnya, kualitas layanan yang
diberikan oleh penyedia jasa di kawasan wisata turut berperan dalam membentuk
kepuasan wisatawan. Kualitas pelayanan berperan dalam pembentukan kepuasan
wisatawan (Astuti, 2017). Dengan adanya kualitas layanan yang baik, maka akan
menimbulkan persepsi positif mengenai objek wisata Kebun Raya Bogor.
Seseorang yang merasa diperlakukan dengan baik akan cenderung memberikan
feedback positif. Hal ini sejalan dengan social exchange theory yang
menyatakan bahwa apabila seseorang diperlakukan dengan baik maka akan
memberikan suatu hal yang baik pula. Oleh sebab itu, dengan memberikan kualitas
layanan yang baik akan membuat pengunjung merasa puas dan akan berdampak pada
hal positif yang lain seperti melakukan kunjungan berulang, atau merekomendasikan
kepada oranglain untuk berkunjung ke Kebun Raya Bogor.
Berdasarkan pemaparan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Daya Tarik Wisata Dan Kualitas Layanan
Terhadap Kepuasan Pengunjung Kebun Raya Bogor”.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Apakah daya tarik wisata berpengaruh positif terhadap kepuasan pengunjung di
Kebun Raya Bogor?
2. Apakah kualitas layanan berpengaruh positif terhadap kepuasan pengunjung di
Kebun Raya Bogor?
3. Apakah pengaruh daya tarik wisata dan kualitas pelayanan berpengaruh positif
terhadap kepuasan pengunjung di Kebun Raya Bogor ?
C. TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah daya tarik wisata berpengaruh positif terhadap
kepuasan pengunjung di Kebun Raya Bogor.
2. Untuk mengetahui apakah kualitas layanan berpengaruh positif terhadap kepuasan
pengunjung di Kebun Raya Bogor.
3. Untuk mengetahui apakah diantara daya tarik wisata dan kualitas pelayanan yang
dominan berpengaruh positif terhadap kepuasan pengunjung di Kebun Raya
Bogor.
D. MANFAAT
Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini diharapkan
mempunyai manfaat. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan sebagai
pengembangan teori serta memberi informasi dalam pengembangan ilmu
pengetahuan terutama dalam bidang manajemen pariwisata.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Dapat memberikan pengetahuan dalam menerapkan ilmu yang telah di pelajari
pada masa pembelajaran dikampus maupun dalam dunia kerja yang sebenarnya
b. Bagi Perusahaan
Memberikan informasi yang dapat bermanfaat bagi organisasi terutama dalam
hal manajemen dan segala kebijakan yang berkaitan langsung dengan aspek-
aspek manajemen khususnya dalam manajemen pariwisata secara lebih baik
kedepannya untuk perusahaan.
c. Bagi Pembaca
Dapat memberikan tambahan wawasan dan informasi bagi semua pihak yang
membutuhkan.
BAB II
Kajian Teori
A. Penelitian Terdahulu
B. Kajian Pustaka
B.2 Pariwisata
B.2.1 Pengertian Pariwisata
Pariwisata diartikan sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan
wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha
yang terkait dibidang tersebut (Undang-Undang No.9 tahun 1990). Menurut
Direktorat Jenderal Pariwisata (2005), wisata diartikan sebagai kegiatan
perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela
serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata.
dipersepsikan negatif atau buruk. Oleh sebab itu, baik tidaknya kualitas
pelayanan terhantung pada kemampuan perusahaan dan stafnya memenuhi
harapan pelanggan secara konsisten.
B.4.2.3 Indikator Kualitas Pelayanan
Parasuraman et al (2011) mengatakan bahwa terdapat 5 dimensi dari
kualitas pelayanan. Diantaranya adalah:
1. Berwujud (Tangible)
Dapat berupa penampilan fasilitas fisik, peralatan, dan personil.
2. Empati (Emphaty)
Merupakan salah satu syarat untuk peduli, memberi perhatian pribadi
bagi pelanggan atau pengunjung.
3. Keandalan (Reliability)
Merupakan suatu kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan
dengan tepat dan terpercaya.
4. Keresponsifan (Responsiveness)
DAYA TARIK
WISATA (X1)
1. Attraction
2. Amenities atau fasilitas
3. Access
4. Ancillary Services
Kepuasan
Pengunjung (Y)
KUALITAS
PELAYANAN (X2)
1. Tengible
2. Emphaty
3. Reliability
4. Responsiveness
5. Assurance
Menurut Parasuraman et al
(2011)
D. HIPOTESIS
Berdasarkan pemaparan penelitian pada bagian sebelumnya, berikut merupakan
hipotesis yang terdapat dalam penelitian ini:
H1 : Daya tarik berpengaruh positif terhadap kepuasan pengunjung Kebun Raya
Bogor
H2 : Kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap pengunjung Kebun Raya
Bogor.
H3 : Daya tarik dan kualitas pelayanan berpangaruh positif terhadap kepuasan
pengunjung Kebun Raya Bogor.
BAB III
METODE PENELITIAN
Terdapat musolah,
Amenities tempat parkir dan mobil
wisata.
Access
Akses menuju Kebun
Raya Bogor sangat
mudah di jangkau.
Tersedianya Brosur
Wisata sebagai Media
Ancillary Services Promosi di Daya Tarik
Wisata Kebun Raya
Bogor.
Tengible
Kualitas Pelayanan (X2) Tengible atau bukti fisik
dapat berupa penampilan
fisik fasilitas layanan,
Sumber : Parasuraman et
peralatan, dan personil.
al (2011)
Emphaty Emphaty atau Empati
Merupakan salah satu
syarat untuk peduli,
memberi perhatian pribadi
bagi pelanggan atau
pengunjung.
Reliability Realibility atau
Realibilitas merupakan
kemampuan untuk
melaksanakan jasa yang
dijanjikan dengan tepat
dan terpercaya.
Responsiveness Responsiveness atau
Keresponsifan merupakan
kemauan dari penyedia
layanan untuk membantu
pelanggan dan
memberikan jasa dengan
cepat atau tanggap.
Assurance Assurance atau Keyakinan
Merupakan suatu
pengetahuan dan
kesopanan karyawan serta
kemampuan mereka untuk
menimbulkan kepercayaan
dan keyakinan kepada
pelanggan atau
pengunjung.
Referensi
Ananditya, A. D., & Hidayat, W. (2017). Pengaruh Kualitas Produk Wisata,
Kualitas Pelayanan dan Promosi Terhadap Kepuasan Pengunjung Objek
Wisata Goa Kreo Semarang. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 6(2), 98-
106.
Aprilia, E. R., Sunarti, S., & Pangestuti, E. (2017). Pengaruh daya tarik wisata
dan fasilitas layanan terhadap kepuasan wisatawan di Pantai
Balekambang Kabupaten Malang (Doctoral dissertation, Brawijaya
University).
Fitriani, M., Syaparuddin, S., & Edy, J. K. (2021). Analisis faktor–faktor yanng
mempengaruhi minat kunjungan ulang wisatawan ke Kebun Binatang
Taman Rimba Provinsi Jambi. e- Jurnal Perspektif Ekonomi dan
Pembangunan Daerah, 10(1), 19-28.
Wardani, N. R., & Fitriani, D. (2017). Analisis Pengaruh Daya Tarik Wisata
terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan (Studi Pada Wisatawan
Kebun Binatang Gembiraloka Zoo Yogyakarta). Jurnal Fokus
Manajemen Bisnis, 7(2), 194-204.
DAFTAR PUSTAKA
Coban, S. (2012). The Effects of the Image of Destination on Tourist Satisfaction and Loyality
: The Case of Cappadocia.
Fretes, R., Santoso, P., Soenoko, R., & Astuti, M. (2013). Strategi Perencanaan Dan
Pengembangan Industri Pariwisata Dengan Menggunakan Metode Swot Dan Qspm
(Studi Kasus Kecamatan Leitimur Selatan Kota Ambon). Rekayasa Mesin, 4(2), 109–
118.
Haban, Y., Koleangan, R. A., & Kawung, G. M. (2019). Analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi jumlah kunjungan dan nilai ekonomi kebun raya Bogor. Jurnal
Pembangunan Ekonomi dan Keuangan Daerah, 18(4).
Junaida, E. (2019). Pengaruh Daya Tarik Wisata dan Word Of Mouth terhadap Keputusan
Wisata Berkunjung ke Taman Hutan Kota di Kota Langsa. Jurnal Samudra Ekonomi
dan Bisnis, 10(2), 146-155.
Kotler, P. & Keller, K.L. (2006). Markerting Management (14th ed.). England: Pearson
Education Limited.
Nurlestari, Ajeng Fitri. (2016). Pengaruh daya tarik wisata terhadap niat kunjungan ulang
wisatawan dengan kepuasan wisatawan sebagai variabel intervening pada Taman
Safari Indonesia Cisarua Bogor. Jurnal Pariwisata, 1.
Rosita, R., Marhanah, S., & Wahadi, W. H. (2016). Pengaruh Fasilitas Wisata Dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Kepuasan Pengunjung Di Taman Margasatwa Ragunan Jakarta.
Jurnal Manajemen Resort dan Leisure, 13(1).
Sopyan, S., & Widiyanto, I. (2015). Analisi Pengaruh Daya Tarik Wisata dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Minat Berkunjung Ulang Pengunjung dengan Kepuasan
Pengunjung Sebagai Variabel Intervening (Studi pada Cagar Budaya Gedung
Lawang Sewu) (Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika Dan Bisnis).
Publisher.
Zen, Z. W., Albar, B. B., & Mayasari, H. (2017). Daya Tarik Wisata Dan Promosi Terhadap
Keputusan Memilih Objek Wisata Kawasan Mandeh Kabupaten Pesisir Selatan.
Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 8(1), 1–12.