ABSTRACT
sebagai aset bagi produsen (Saha dan bagian dari sistem kepariwisataan (lihat
Theingi, 2009; Thagunna dan Khanai, Mill dan Morrison, 2012: 7), destinasi
2013; Bosque dan San Martin, 2008). pariwisata merupakan salah satu bagian
Beberapa peneliti menggambarkan tentang dari empat subsistem dalam
hubungan antara kepuasan dengan niat kepariwisataan.
berperilaku atau loyalitas terhadap suatu Beberapa penelitian tentang desti-
destinasi pariwisata (Yoopectch, 2011; nasi pariwisata dilakukan beberapa peneliti
Bursan, 2006). Lebih lanjut dinyatakan (seperti Cooper et al, 1993: 77; Mill dan
variabel dari loyalitas sebagai perilaku Morrison, 2009:17). Mill dan Morrison
pasca kunjungan terdiri dari kesetiaan, (2009: 17) mengambarkan destinasi pari-
rekomendasi, dan keluhan wisatawan. wisata dengan istilah Destination Mix,
Bali adalah salah satu destinasi yang terdiri dari elemen-elemen: 1)
pariwisata yang ada di Indonesia yang Attraksi (Attraction), 2) Fasilitas
memiliki keunikan tersendiri dibandingkan (Facilities), 3) Infrastruktur
dengan daerah tujuan lain di Indonesia. (Infrastructure), 4) Traspor-tasi
Jumlah kunjungan Wisatawan Manca- (Trasportation), 5) Keramah-tamahan
negara ke Bali sampai dengan tahun 2013, (Hospitality). Atau disingkat dengan
pertumbuhannya mencapai 11 persen. AFITH. Kelima komponen tersebut mem-
Dengan jumlah kunjungan mencapai rata- bentuk konsep destinasi pariwisata, satu
rata sebanyak 3,2 juta Wisatawan Manca- dengan yang lainnya saling tergantung dan
negara (Dins Pariwisata Provinsi Bali, tidak dapat dipisahkan.
2014). Namun kunjungan wisatawan pada Destinasi pariwisata didalamnya
beberapa daya tarik wisata mengalami terdapat berbagai atraksi wisata yang dapat
penurunan. Bahkan ada kecenderungan dibedakan berdasarkan ruang lingkup,
wisatawan yang berkunjung ke Bali kepemilikan dan bentuk kegiatannya (Mill
enggan untuk berkunjung ke daya tarik dan Morrison, 2009: 18). Lebih lanjut
wisata namun lebih senang menghabiskan dinyatakan, dilihat dari ruang lingkup,
waktu-nya di hotel. atraksi dapat dibagi menjadi dua, yaitu: a)
II. KAJIAN PUSTAKA destinasi primer dan b) destinasi sekunder.
A. Model Manajemen Destinasi Sedangkan dari sisi kepemilikkan, sebuah
Pariwisata destinasi pariwisata dapat dibagi menjadi
Manajemen destinasi pariwisata tiga, yakni: a) milik pribadi (private), b)
secara teoritis dapat dijelaskan dari dua milik umum (publik) dan c) non profit.
sudut pandang. Pertama manajemen Sebuah destinasi pariwisata selalu
destinasi merupakan bagian dari dikaitkan dengan wisatawan itu sendiri.
pengertian manajemen secara umum. Tanpa wisatawan sebuah destinasi pari-
Kedua, pengerti-an destinasi pariwisata wisata tidak akan berarti apa-apa.
merupakan bagian dari pariwisata sebagai Bayangkan sebuah destinasi yang sebe-
suatu sistem. Mana-jemen pariwisata lumnya banyak dikunjungi wisatawan
memerlukan perencanaan yang baik, menjadi sangat sepi, kumuh karena tidak
pengorganisasian yang tepat serta terawat. Menjadilah daya tarik tersebut
pelaksanaan dan evaluasi secara terus hanya sebuah nama. Dengan demikian
menerus. Baik tidaknya manajemen pe- tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa
ngelolaan suatu destinasi pariwisata di sebuah destinasi pariwisata tidak
evaluasi oleh konsumen atau wisatawan memerlukan kegiatan dan strategi pe-
dalam bentuk pengalaman yang diterima masaran (Goldner dan Ritchie, 2006: 495)
pada daya tarik wisata yang menghasilkan B. Model Kepuasan Wisatawan
kepuasan dan ketidak puasan serta loya- Bila penelitian tentang kepuasan
litas. Dalam konteks pariwisata, manaje- pelanggan sebelumnya hanya dilakukan
men destinasi pariwisata merupakan pada salah satu sektor pariwisata seperti
destinasi pariwisata untuk dikun-jungi, 3) (Bungin, 2011: 43; Jenning, 2001: 13).
Memberi semangat kepada teman dan Penelitian ini menggunakan paradigma
sahabat untuk mengunjungi daya tarik kuantitatif deskriptif, yang akan men-
wisata, 4) mempertimbangkan daya tarik deskripsikan data yang diperoleh, sehingga
wisata sebagai pilihan kunjungn dimasa penelitian model ini tidak memerlukan
yang akan datang. Penelitian Coban hipotesis (Bungin, 2011: 94). Dengan
(2012), menemukan pengaruh yang lemah demikian penelitian ini menggunakan
citra destinasi pariwisata terhadap loyalitas pendekatan kualitatif dan kuantitatif.
destinasi pariwisata. Namun ada pengaruh B. Lokasi Penelitian
yang kuat antara kepuasan wisatawan Penelitian ini dilakukan di Bali.
dengan loyalitas terhadap destinasi pari- Daya tarik wisata yang akan dijadikan
wisata. lokasi penelitian adalah: 1) Daya tarik
Penelitian Teo dan Lim ( 2001), wisata Sangeh 2) Daya tarik wisata Kin-
menggambarkan adanya hubungan yang tamani dan 3) Daya tarik wisata Besakih.
positif antara kepuasan retailer dengan Karena tiga objek wisata tersebut dapat
negatif Word-of-Mouth (WOM). Kepuasan menjadi barometer kepariwisataan Bali.
yang semakin baik akan menyebabkan Dasar pertimbangan lain dilakukan
berkurangnya Word-of-Mouth yang penelitian pada tiga daya tarik wisata
negatif dari wisatawan. Pelanggan akan tersebut, karena pada dua daya tarik wisata
menceri-terakan hal-hal yang positif Kintamani dan Besakih sering terjadi
kepada orang lain ketika mereka keluhan atau ketidakpuasan yang dialami
merasakan kepuasan atas layanan yang karena beberapa hal, seperti karena
diberikan penyedia jasa. banyaknya sampah. Daya tarik wisata
III. METODE PENELITIAN Sangeh adalah salah satu daya tarik wisata
A. Rancangan Penelitian yang ada di kabupaten Badung dengan
Penelitian adalah sebuah kegiatan manjemen baru setelah berbagai keluhan
ilmiah yang merupakan bagian dari sistem yang dialami wisatawan mancanegara
pengetahuan dan untuk tujuan karena gigitan kera.
pengetahuan itu sendiri (Bungin, 2011:3). C. Jenis dan Sumber Data
Dengan demikian penelitian ini adalah 1. Menurut jenisnya
salah satu cara untuk membangun budaya Menurut jenisnya data dapat dibe-
ilmiah untuk menambah khasanah dakan menjadi dua yaitu:
pengetahuan sebelumnya serta a) Data Kualitatif, .yaitu data yang tidak
memperoleh pengetahun baru. Penelitian berupa angka namun berupa
ini menggabungkan cara berfikir deduktif, pernyataan atau kata-kata seperti
melihat fakta dan mencari fakta melalui karakteristik wisatawan, pengertian
kegiatan focus group discussion (FGD). destinasi pari-wisata.
Dengan cara berfikir induktif, melalui b) Data kuantitatif, sedangkan data kuan-
konsep, teori yang telah ada kemudian titatif adalah data berupa angka-
dipecahkan permasalah-permasalahan angka, seperti jumlah wisatawan yang
yang terjadi di masyarakat (kualitatif). datang ke Bali, persentase dan
Dalam hal ini fenomena pari-wisata akan loyalitas wisatawan mancanegara.
dipecahkan dengan meng-gunakan cara 2. Menurut sumbernya
berfikir deduktif dan induktif. Menurut sumbernya, data dapat di-
Penelitian ini juga mengacu pada bagai menjadi dua, yaitu :
format penelitian kuantitatif ilmu sosial. a. Data Primer, diperoleh melalui focus
Paradigma penelitian kuantitatif dapat group discussion atau focus group
dibagi menjadi dua, yaitu: penelitian interview (Malhotra.2002), dengan pe-
kuantitatif yang mendeskripsikan dan pe- laku pariwisata seperti ASITA, PHRI,
nelitian kuantitatif yang bersifat ekplanasi
HPI dan Wisatawan serta observasi maksimum adalah 300 sampai dengan 500.
pada tiga daya tarik wisata. Sampel terkecil adalah 150. Adapun teknik
b. Data sekunder, diperoleh dari Badan pengambilan sampel yang digunakan ada-
Pusat Statistik Provinsi Bali, Diparda lah sampel bertujuan atau purposive sam-
Bali, Organisasi Pariwisata Bali pling atau sering disebut juga dengan
(GIPI), Biro Perjalanan Wisata (BPW), pengambilan sampel keputusan atau
data yang sudah didokumentasikan, judgment sampling. Teknik ini diambil
terma-suk dari Internet, jurnal dan didasarkan pada pertimbangan bahwa
buku referensi yang terkait dengan tujuan penelitian ini adalah memperoleh
penelitian ini. gambaran atau pendapat dari pelaku
D. Populasi dan Sampel pariwisata dan Wisatawan Mancanegara.
Populasi dalam penelitian ini Besaran sampel yang diambil pada
adalah wisatawan mancanegara yang penelitian ini (Wisatawan Mancanegara,
berasal dari tiga benua yaitu Eropa, menggunakan Teknik Slovin (Jongker,
Amerika, dan Asia, yang termasuk dalam dkk, 2011), seperti digambarkan berikut:
negara yang masuk dalam 15 besar Teknik Slovin, dengan formula:
wisatawan mancanegara yang datang ke
Bali berdasarkan data Dinas Pariwisata 𝑁
n= ………......……..
Provinsi Bali tahun 2012. Dimana tujuan 1+𝑁 (𝑒 2)
perjalanannya ke Bali ada-lah untuk (1)
berlibur, yang datang untuk per-tama Dimana:
kalinya maupun pernah datang ke Bali
beberapa kali. n = Jumlah sampel
Besaran sampel yang diambil N = Jumlah populasi
sebagai representasi dari populasi menurut e = perkiraan tingkat kesalahan
Malhotra, (2002: 350-351) yang menyata-
kan bahwa ukuran sampel berkaitan Karena jumlah wisatawan Manca-
dengan sejumlah elemen yang terkait negara ke Bali setiap tahunnya rata-rata
dalam suatu studi. Sehingga besarnya mencapai 2,2 juta wisatawan. Dengan
sampel sangat tergantung pada semakin menggunakan teknik Slovin, maka jumlah
penting keputusan dan semakin tepat sampel yang dakan diambil adalah se-
informasi yang diperlu-kan akan banyak 99 wisatawan, dibulatkan men-
berimpliksi pada besarnya sampel yang jadi 100 wisatawan. Kuesioner akan
juga akan berpengaruh pada jumlah biaya diberikan kepada wisatawan pada daya
yang diperlukan. Jenis riset juga tarik wisata. Sedangkan sampel untuk
berpengaruh pada jumlah sampel yang focus group discussion dengan pelaku
harus diambil, penelitian qualitatif digam- pariwisata (Diparda Bali, ASITA, PHRI
barkan memerlukan lebih sedikit sampel dan Aka-demisi), menggunakan jumlah
dibandingkan dengan penelitian sampel atau populasi antara 8 - 12 orang
kuantitatif. yang sudah dapat mewakili populasi
Malhotra, (2002: 351) memberikan (Malhotra, 2002 : 171; Weeden, 2005:179;
batas minimum dan maksimum jumlah Jonker,dkk.2011).
sampel antara 150 sampai dengan 2.500 E. Teknik Analisis Data
sampel. Untuk tujuan melakukan identifi- Penelitian ini menggunakan
kasi seperti pasar potensial diberikan batas analisis deskriptif kualitatif, yang
minimum dan maksimum yaitu 500 untuk menjawab per-tanyaan siapa dan apa
batas minimun dan batas maksimum (Jennings, 2001: 17).
adalah 1000 sampai dengan 2.500. Untuk F. Hasil Penelitian
tujuan pemecahan masalah diperlukan Hasil penelitian ini dapat dibagi
minimum jumlah sampel 200 dan batas menjadi tiga bagian, berdasarkan hasil
Jurnal Ilmiah Hospitality Management 5
ISSN 2087 - 5576 Vol. 5 No. 1, Juli - Desember 2014
studi kepustakaan yang berasal dari jurnal tarik wisata Sangeh, Kintamani dan
internasional dan buku referensi yang Besakih.
terkait dengan penelitian ini. Hasil pene-
litian dari kegiatan Focus Group Dis-
cussion (FGD) dengan nara sumber dari G. Hasil Studi Kepustakaan
ASITA Bali dan HPI Bali. Hasil penelitian Hasil studi pustakan pada beberapa
survei kepada wisatawan Mancanegara jurnal internasional dan buku referensi
sedang berlangsung. Untuk melengkapi pariwisata yang terkait dengan penelitian,
hasil penelitian survei dilakukan wawan- disajikan pada Tabel 1.
cara dan observasi langsung pada daya
18 Loizos, Christou dan Hotel Service (ekpektasi Model SERVQUAL dan 23 atribut
Lycourgos, Hadjipharis dan persepsi) HOLSAT
Kegiatan FGD adalah salah metode dan ketidak puasan dan variabel
pengumpulan data primer yang digunakan konsekuensi dari ke-puasan dan ketidak
dalam penelitian pemasaran (Malhotra, puasan yang sering disebut dengan
2002: 174; Jennings 2001:172 ). Kegiatan variabel niat berperilaku atau loyalitas
FGD yang diikuti oleh anggota ASITA yang terdiri dari keinginan untuk
DAN HPI Bali, Fakultas pariwisata berkunjung kembali dan rekomen-dasi
menghasilkan rekomendasi berkaitan yang positif.
deng-an perilaku wisatawan pada suatu Dua konsekuensi dari kepuasan
destinasi parwiisata terdiri atas: 1) dan ketidakpuasan adalah niat berperilaku
Permaslahan di pelabuhan, 2) Akomodasi dan loyalitas yang positif atau negatif. Bila
(Hotel ber-bintang dan non bintang), 3) pengalaman yang didapatkan adalah
Restoran atau tempat makan dan minum, kepuasan maka konsekuensi lanjutannya
4) Daya Tarik Wisata, 5) Transportasi, 6) adalah niat berperilaku dan atau loyalitas
Pemandu wisa-ta, 7) Perilaku masyarakat. yang positif. Sebaliknya bila wisatawan
Dengan demiki-an ketidakpuasan pada mendapatkan pengalaman yang negatif
suatu destinasi pariwisata tidak dapat maka akan diperoleh konsekuensi yang
dihindari. Sebaik apapun layanan yang negatif pula (tidak adanya niat dan
diberikan masi menyisakan ketidak puasan loyalitas yang negatif).
atau keluhan yang diakibatkan adanya Hasil kegiatan studi positivisme
interaksi antara wisatawan dengan atau pendekatan kuantitatif menggunakan
berbagai stakeholders parwisata. kuesioner, dapat digambarkan sebagai
Berdasarkan hasil wawancara dengan berikut:
beberapa wisatawan mancanegara, isu A. Karakteristik demografi responden
klasik dari ketiga daya tarik wisata adalah Karakteristik responden berdasar-
masalah kebersihan baik dalam perjalanan kan negara asalnya dapat digam-barkan
maupun pada daya tarik wisata, masalah sebagai berikut; sebanyak 39 persen res-
keramahan masyarakat dan peda-gang ponden berasal dari Australi, disusul oleh
acung. Wisatawan mengatakan Bali terlalu responden yang berasal dari Jepang dan
bisnis. Karena wisatawan terlalu banyak Malaysia masing-masing sebanyak 17
ditawarkan berbagai produk. persen dan 10 persen. Korea selatan dan
IV. PEMBAHASAN China masing-masing sebanyak 5 persen
Pembahasan studi eksploratori dan 6 persen. Pangsa pasar dari Asia selain
yang terdiri dari studi pustaka, FGD dan Australia merupakan pangsa pasar po-
wawan-cara serta observasi pada daya tensial dimasa mendatang. Bahkan China
tarik wisata. Beberapa artikel internasional saat ini menjadi pangsa pasar utama kedua
yang dijadi-kan referensi dapat dibahas setelah Australia, berdasarkan data Dinas
sebagai berikut. Bahwa evaluasi terhadap Pariwisata Provinsi Bali 2014. Selengkap-
perilaku pasca kunjungan sangat penting nya disajikan pada tabel 2.
dan mutlak dilakukan untuk mengetahui
perilaku mere-ka. Variabel yang dijadikan Tabel 2. Karakteristik Responden
entitas evaluasi adalah variabel kepuasan
Kategori Keterangan Persentase dengan tema studi tour, studi banding atau
Australia 39 wisata karya.
China 5 B. Kepuasan
Inggris 4 Studi tentang kepuasan wisatawan
Jepang 17 selalu menarik bagi akademisi dan praktisi
Korsel 6 bidang pariwisata terutama para pemasar.
Asal
Malaysia 10 Studi kepuasan berkaitan dengan perilaku
Prancis 5 wisatawan yang dimulai dari sebelum
Singapura 5 mereka melakukan perjalanan ketika se-
Taiwan 4 dang melakukan perjalanan wisata dan
USA 5 ketika sudah menikmati perjalanan
22-30 38 mereka. Studi kepuasan dan ketidakpuasan
Usia 31-40 46
sebelum wisatawan melakukan perjalanan
41-77 16
wisata dapat diamati dengan kegiatan
Jenis Laki 54
Kelamin Perempuan 46
mereka untuk mencari berbagai informasi
SMA 12 dari berbagai media atau bertanya kepada
Pendidikan DIII 50 orang lain atau membandingkan dengan
DIV/S1 38 pengala-man sebelumnya ditempat yang
Sumber: data primer/ penyebaran kuesioner sama atau tempat yang berbeda.
Keputusan melaku-kan perjalanan atau
Berdasarkan Usia, responden yang tidak tergantung dari kepuasan yang
berkunjung ke Bali berusia antara 22 pernah dialami atau kepuasan ketika
sampai 77 tahun. Usia terbanyak adalah mencari informasi.
31-40 tahun sebanyak 46 persen disusul Ketika berada pada suatu destinasi
berusia 22-30 tahun sebanyak 38 persen pariwisata, kepuasan biasanya dibanding-
dan 41-77 persen sebanyak 16 persen. kan dengan harapan dengan kenyataan
Karakteristik wisatawan yang datang ke yang diterima atau dirasakan. Apabila
Bali adanya tren mereka yang berusia harapan tidak sesuai dengan kenyataan
muda atau kaum pelajar dan mahasiswa. maka akan tergambarkan ketidakpuasan.
Namun pasar yang juga mulai mengalami Apabila harapan sama dengan kenyataan
pening-katan adalah wisatawan usia lanjut maka akan mendapatkan kepuasan.
atau sering disebut senior tourist yang Wisata-wan sesungguhnya menginginkan
mencapai 10 persen dari pangsa pasar Bali sesuatu yang sangat memuaskan atau
secara keseluruhan. Terutama mereka yang melebihi dari harapan mereka. Karena di
be-rasal dari Eropa dan juga benua era persaingan yang semakin ketat bila
Australia karena kedekatan dan harga yang penyedia jasa hanya dapat menghasilkan
relatif murah. kepuasan maka akan dikalahkan oleh
Berdasarkan pendidikan, responden pesaing yang dapat memberikan kualitas
berpendidikan DIII sebanyak 50 persen, layanan yang sangat memuaskan. Apa saja
disusul berpendidikan D4 atau S1 yang menyebabkan wisatawan puas pada
sebanyak 38 persen sedangkan sisanya suatu daya tarik wisata digambarkan
berpendidikan SMA sederajat sebanyak 12 dengan menggunakan 21 indikator yang
persen. Menunjukkan bahwa Bali sebagai didaptasi dari beberapa hasil penelitian
destinasi pariwisata menjadi daya tarik Cooper et al., 1998, Mill dan Morrison,
bagi pelajar dan mahasiswa sebagai tempat 2009;2012 dan Echtner and Ritchie, 2003).
untuk berlibur dan juga mendapatkan Kepuasan tertinggi yang dicapai oleh
pendidikan. Beberapa hasil penelitian dan Wisatawan Mancanegara karena harga
kenyataan yang dapat diamati dilapangan, yang relatif murah dibanding-kan dengan
menggam-barkan Bali dijadikan sasaran dinegaranya dan ditempat lain sebesar
untuk kun-jungan wisata pendidikan 20%. Hal ini sangat beralasan, Wisatawan
Parasuraman, A., Zeithaml, Valarie A & Stephton, Peter. 2013. Modeling Customer
Berry, Leonard L. 1985. A Satisfaction: A Panel Cointegration
Conceptual Model of Service Perspective of The Limited Service
Quality and Its Implications for Restaurant Sector.
Future Research., Journal of Yasamom, Nikom and Phoka, Ampasri.
Marketing, Vol.48, pp. 41-50. 2012. The Antecedent and
Rodriguez, del Bosque Ignacio and Martin, Consequence of Satisfaction: An
Hector San. 2008. Tourist Empirical Study of Tourist in
Satisfaction A Cognitive – Sirindhorn Museum Thailand, The
Affective Model, Annal of Tourism 2012 International and National
Research, Vol. 35, No. 2, pp. 551- Conference for The Sustainable
573. Community Development of Local
Rajesh, R. 2013, Impact of Tourist Community: The Foundation of
Satisfaction Perception Destination Development in The Asean
Image and Tourist Satisfaction on Economic Community (AEC)
Destination Loyalty: A Conceptual February, 16-19, 2012.
Model, PASOS, Revista de Yoda, Takuro and Kumakura, Toshikazu.
Turismos y Patrimonio Cultural. 2007. Effect of Unfairness on
Vol 11, No. 3, Special Issue, 67-78. Customer Satisfaction: New
Shostack, G Lynn. 1977. Breaking Free Insights Into Customer Retention,
from Product Marketing, Journal Innovation Marketing, Vol. 3, Issue
of Marketing, pp. 73-80. 1, pp. 44-55.