Halim Ahmad
Bayu Grendo Sigarete
Jurusan Hospitality S1
Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (STIPRAM)
Jl. Ahmad Yani, Ring Road Timur No. 52 Yogyakarta
Telp.(0274) 485650, Fax. (0274) 485214
Email: halimahmad@stipram.ac.id
ABSTRACT
Students are one of the important entities in the tourism market structure in Indonesia.
Statistics show that the largest portion of tourist market in Indonesia based on employment
status is students, where the university students are included in this category. Students
potential market is represent the future of tourism market. This fact indicated how importance
the knowledge about the student preferences in the tourism management, to create the better
plan for capturing more tourists from this segment.
perilaku berwisata menjadi faktor penting keluarga, olahraga, dan tujuan lainnya.
untuk bisa merencanakan desain yang Berdasarkan data statistik distribusi
tepat serta efektif dalam membangun suatu wisatawan di Indonesia berdasarkan tujuan
destinasi wisata yang berkelanjutan (Buffa, berkunjung didominasi oleh wisatawan
2015). Tujuan berwisata wisatawan di dengan tujuan kunjungan keluarga dengan
Indonesia secara umum dibagi atas tujuan persentase 54,75%, kemudian diikuti oleh
untuk rekreasi, profesional, pertemuan, wisatawan dengan tujuan rekreasi sebesar
pendidikan, ziarah, kesehatan, kunjungan 22,15%. Distribusi wisatawan berdasarkan
58 JURNAL Kepariwisataan Volume 12 Nomor 1 Januari 2018 : 55 - 64
tujuan wisatanya seperti yang tersaji dalam bentuk tulisan atau cerita. Penentuan sampel
bagan 2. dilakukan dengan metode ditentukan
(purposive sample). Sampel dalam
Pasar Wisatawan penelitian ini ditentukan adalah mahasiswa
Perilaku pembelian dari konsumen semester 4 dengan asumsi mereka sudah
dipengaruhi oleh faktor budaya (geografis, beradaptasi dengan lingkungan lokasi
ras, agama), faktor sosial (keluarga, status tempat belajar mereka. Sampel diambil
sosial), faktor pribadi (usia, pekerjaan, status dari 4 kelas dengan jumlah sampel 103
ekonomi), dan faktor psikologi (motivasi, mahasiswa. Pengambilan data dilakukan
sikap). (Kotler, 2002; Fitriyana, 2009). dengan sistem angket.
Perbedaan preferensi wisatwan dalam
industri pariwisata dangat dipengaruhi HASIL PENELITIAN DAN
oleh usia (Gibson, 1994; Yfantidou et all, PEMBAHASAN
2008). Faktor usia sangat erat kaitannya
dengan jenis pekerjaan. Jenis pekerjaan Porsi Mahasiswa di Yogyakarta
utama masyarakat cukup beragam sehingga Yogyakarta dikenal sebagai kota
tujuan berwisata masyarakat juga memiliki pelajar. Status kota pelajar didapat karena
banyak ragam (bagan 2). Data statistik keberadaan sekolah-sekolah dan kampus
menunjukkan pasar wisatawan terbesar yang jumlahnya sangat banyak di Provinsi
di Indonesia adalah pelajar. Pelajar dalam ini. Data statistik menunjukkan Yogyakarta
hal ini bukan hanya mereka yang belajar memiliki 4.771 sekolah dan 388 madrasah.
di sekolah saja, tetapi juga yang belajar di Sedangkan jumlah perguruan tinggi yang
kampus atau universitas yang biasa disebut ada di Yogyakarta tercatat sebanyak 142
mahasiswa. Pasar mahasiswa ini disebut perguruan tinggi baik yang berstatus negeri
juga dengan pasar muda. Sesuai dengan maupun swasta. Keberadaan perguruan
Richard and Wilson (2003) dalam jurnal tinggi yang jumlahnya sangat banyak di
Todorovic (2016) yang menyatakan bahwa Yogyakarta berkorelasi positif dengan
salah satu jenis wisatawan muda adalah besarnya jumlah mahasiswa yang berada
pelajar dengan usia rata-rata dibawah 26 di Provinsi ini. Jumlah total mahasiswa
tahun. Hasil penelitian Rahayu (2006) di di seluruh perguruan tinggi di Yogyakarta
Curug Nangka Bogor juga menunjukkan mencapai 27.885 mahasiswa, dengan
bahwa wisatawan usia muda dengan rentang rincian seperti yang tersaji pada bagan 4.
usia 15 – 24 tahun menjadi wisatawan Mahasiswa merupakan komponen penting
yang paling banyak dengan persentase dalam komposisi masyarakat suatu daerah
44,55%. Distribusi wisatawan di Indonesia tempat dimana mereka belajar (Aluculesei,
berdasarkan jenis pekerjaan utama seperti 2015). Jumlah mahasiswa yang sangat
yang tersaji dalam bagan 3. besar yang berada di Yogyakarta menjadi
potensi pasar yang sangat potensial bagi
METODOLOGI PENELITIAN perkembangan industri pariwisata di
Penelitian dilakukan di lingkungan Yogyakarta, karena porsi terbesar dalam
kampus Sekolah Tinggi Pariwisata komposisi pekerjaan wisatawan di Indonesia
Ambarrukmo (STIPRAM) Yogyakarta. adalah pelajar (bagan 3).
Metode yang digunakan dalam penelitian
adalah deskriptif kualitatif, yaitu dengan
menginterpretasikan data-data kualitatif,
kemudian mendeskripsikannya kedalam
Halim Ahmad; Bayu Grendo Sigarete :
Preferensi Mahasiswa dalam Berwisata: Studi Kasus Mahasiswa
Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (STIPRAM), Yogyakarta 59
15,000
10,000
5,158
5,000 2,913
704 160
0
Jumlah Mahasiswa di Yogyakarta
Akademi Politeknik Institut
Sekolah Tinggi Universitas
Tabel 8. Fasilitas
Parameter Kriteria Jumlah Persentase (%)
Sangat Berpengaruh 33 32,04
Fasilitas Cukup 57 55,34
Tidak Berpengaruh 13 12,62
Tabel 9. Harga
Parameter Kriteria Jumlah Persentase (%)
5.000 - 10.000 42 40,78
10.000 - 25.000 49 47,57
Harga
25.000 - 50.000 9 8,74
> 50.000 3 2,91
apabila mereka membutuhkan akses yang besar terhadap preferensi mahasiswa dalam
cukup baik saat berwisata. menentukan lokasi berwisata yaitu sebesar
55,34%. Mahasiswa merupakan jenis
Waktu Tempuh wisatawan yang berdasarkan motivasinya
Waktu tempuh lokasi wisata yang ideal mereka melakukan kegiatan wisata dengan
menurut preferensi mahasiswa adalah antara motivasi status, yaitu untuk meningkatkan
1 – 3 jam perjalanan dengan persentase status sosial. Hal tersebut menyebabkan
mencapai 80,58%. Pertimbangan waktu orientasi mahasiswa dalam berwisata salah
tempuh sangat erat hubungannya dengan satunya adalah kenyamanan. Sehingga
kondisi fisik dari pelaku. Mahasiswa keberadaan fasilitas yang baik menjadi
merupakan salah satu jenis wisatawan salah satu perhatian mahasiswa dalam
muda sehingga secara fisik mereka menentukan lokasi wisata.
lebih siap dan juga lebih bersedia untuk
menempuh perjalanan yang cukup panjang Harga
saat berwisata. Namun demikian, kesiapan Sebagian besar mahasiswa (47,57%)
fisik mereka juga terbatas. Mayoritas dari menganggap bahwa harga tiket masuk yang
mahasiswa merasa hanya siap menempuh ideal bagi suatu lokasi wisata berkisar pada
perjalanan dengan waktu tempuh kurang harga Rp 10.000 – Rp 25.000. Sedangkan
dari 3 jam. 40,78% mahasiswa lainnya beranggapan
bahwa harga tiket masuk yang ideal
Fasilitas berkisar pada harga Rp 5.000 - Rp 10.000.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kesimpulannya mahasiswa merasa bahwa
fasilitas memiliki pengaruh yang cukup harga tiket masuk yang lebih besar dari Rp
Halim Ahmad; Bayu Grendo Sigarete :
Preferensi Mahasiswa dalam Berwisata: Studi Kasus Mahasiswa
Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (STIPRAM), Yogyakarta 63
25.000 terlalu mahal untuk mereka. Hal ini potential in the City of Lleida. Junior
disebabkan karena mahasiswa merupakan Scientific Research Journal, vol 1 : 42–
kelompok masyarakat yang secara 50.
ekonomi berkemampuan rendah karena Badan Perencana Pembangunan Nasional
mereka belum memiliki penghasilan tetap. (Bappenas). 2016. Pembangunan
Mahasiswa termasuk kedalam kelompok Pariwisata. Materi Multilateral
kategori ekonomi rendah karena sumber Meeting. www.bappenas.go.id
utama ekonominya sangat bergantung pada
orang tua, dan kebanyakan dihabiskan untuk Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi
kebutuhan pelayanan seperti sewa kost, Yogyakarta. 2017. Statistik Daerah
bayar listrik, internet, dll (Alculesei, 2015). Yogyakarta 2016. www.yogyakarta.bps.
go.id
KESIMPULAN DAN SARAN Bharuna, A. A. G. D. 2009. Pola
perencanaan dan strategi pembangunan
Kesimpulan
wisata alam berkelanjutan serta
Penelitian ini mendapati kesimpulan berwawasan lingkungan. Jurnal Bumi
bahwa: Lestari, vol 9 :121-128.
1. Segmen mahasiswa memiliki porsi yang
cukup besar dalam komposisi pasar Buffa, F. 2015. Young tourist and
wisatawan di Yogyakarta. sustainability. Profile, attitude, and
2. Mahasiswa umumnya berwisata secara implications for destination strategies.
rombongan dengan atraksi sebagai Sustainability, vol 7: 042 – 062.
pertimbangan utamanya. Buttler, R. 2016. Richard Buttler on
3. Kalangan mahasiswa lebih tertarik untuk Sustainability and Tourism Education:
berwisata ke lokasi wisata alam, dimana The Interview. www.sustainability-
spot foto menjadi unsur yang dianggap leaders.com. Diakses: Desember, 2016.
penting untuk tersedia di lokasi wisata. Damanik, J. dan H. F. Weber. 2006.
4. Waktu tempuh yang paling ideal menurut Perencanaan Ekowisata Dari Teori ke
mahasiswa dalam berwisata adalah tidak Aplikasi. Andi, Yogyakarta.
lebih dari 3 jam, dengan harga tiket
Fitriyana, D. 2009. Analisis proses
masuk yang paling diinginkan tidak lebih
pengambilan keputusan dan preferensi
mahal dari Rp 25.000,-
konsumen terhadap objek wisata
Saran pemancingan “Fishing Valley” Bogor.
Saran yang bisa ditarik dari hasil Skripsi. Institut Pertanian Bogor,
penelitian ini adalah agar para pengelola Bogor. (Tidak dipublikasikan).
wisata mulai memperhatikan preferensi Kementerian Pariwisata. 2016. Statistik
wisatawan jenis mahasiswa dalam Pariwisata Indonesia 2015. www.
mengelola dan mengembangkan lokasi kemenpar.go.id
wisatanya sehingga besarnya potensi pasar Noviandari, L. 2015. Statistik Pengguna
yang tersedia dari segmen mahasiswa bisa Internet dan Media Sosial terbaru di
dimanfaatkan dengan optimal. Indonesia. www.id.techinasia.com.
DAFTAR PUSTAKA Diakses Januari 2017.
Alculesei, A. C. 2015. University student Oktaviani, R. W. dan R. N. Suryana. 2006.
perception regarding the tourism Analisis kepuasan pengunjung dan
64 JURNAL Kepariwisataan Volume 12 Nomor 1 Januari 2018 : 55 - 64
pengembangan fasilitas wisata agro.
Jurnal Agro Ekonomi, vol 24 : 41-58.
Rahayu, N. 2006. Analisis proses
pengambilan keputusan dan preferensi
konsumen terhadap wana wisata Curug
Nangka KPH Bogor Perum Perhutani
Unit III Jawa Barat dan Banten. Skripsi.
Institut Pertanian Bogor, Bogor. (Tidak
dipublikasikan).
Spillane, J. J. 1991. Ekonomi Pariwisata:
Sejarah dan Prospeknya. Kanisius,
Jakarta.
Sunaryo, B. 2013. Kebijakan Pembangunan
Destinasi Pariwisata, Konsep dan
Aplikasinya di Indonesia. Gava Media,
Yogyakarta.
Todorovic, N., J. Apelic, and G. Romic.
2016. Characteristic of youth tourism
in Belgrade. Bulletin of The Serbian
Geographical Society, vol 95 : 1- 16.
Wardiyanta. 2006. Metode Penelitian
Pariwisata. Andi, Yogyakarta.
World Tourism Organization (UNWT).
2016. UNWTO Annual Report 2015.
UNWTO Publisher, Madrid. www.
unwto.org
Yfantidou, G., G. Costa, and M.
Michalopoulus. 2008. Tourist roles,
gender, and age in Greece: a study of
tourist in Greee. Internatinal Journal
of Sport Management, Recreation &
Tourism, vol 1: 14 – 30.
Yoeti, O. A. 1993. Pengantar Ilmu Pariwisata.
Angkasa, Bandung.
Yoeti, O. A. 2008. Ekonomi Pariwisata:
Introduksi, Informasi, dan Implementasi.
Kompas, Jakarta.