(Samehe) 583
Program Magister Manajemen Fakutas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi
(valensamehe@gmail.com, bernhardtewal@unsrat.ac.id , ullurmagdalena@yahoo.com)
Abstract
The research is aimed at identifying the gap between tourist’s expectation and satisfaction of Manado
as tourism destination. The population of the research is international travellers with accidental
sampling and analysed with gap analysis. The study shows that there is a gap between expectation
and satisfaction experienced by international visitors in terms of tourism attractions, tourism facilities
and price
Keywords: Gap, Expectation, Satisfaction, Tourism Attractions, Tourism Facilities, Price
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesenjangan (Gap) antara ekspektasi dan kepuasan
wisatawan mancanegara di Kota Manado sebagai destinasi wisata. Populasi dari penelitian ini
adalah wisatawan mancanegara yang berkunjung di Kota Manado. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah accidental sampling. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisa gap.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat Gap antara ekspektasi dan kepuasan wisatawan
mancanegara yang terdiri dari indikator daya tarik wisata, fasilitas wisata dan harga
Kata Kunci: Gap, Ekspektasi, Kepuasan, Daya tarik wisata, Fasilitas Wisata, Harga
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 7 ,No.4, Edisi Khusus 2 2019: 583-593 584
dengan kinerja, atau dengan mengikutkan Analisa gap tentang daya tarik dapat
pelatihan khusus bagi pengelola sehingga dilihat pada tabel di bawah ini.
dapat meningkatkan kinerja, 2)
Penambahan fasilitas dan produk yang ada Tabel 1. Gap Daya Tarik Wisata
diobyek wisata, seperti: kolam renang,
water boom, aneka outbond (Flying fox,
Cargo net, dll.), dan 3) Jika
memungkinkan perlu adanya kerja sama
dengan pihak lain dalam pengembangan
berkaitan memajukan obyek wisata pihak
asing maupun swasta sehingga masalah
pendanaan bisa teratasi
Metode Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan
metode penelitian kuantitatif. Populasi dari
penelitian ini adalah seluruh wisatawan
mancanegara yang berkunjung di Kota
Manado. Baik yang menginap di hotel-
hotel dan resort-resort, di lokasi
perbelanjaan dan di seluruh lokasi wisata
yang dapat ditemui selama Bulan Juni
2019. Teknik pengambilan sampel untuk
angket dalam penelitian ini menggunakan Sumber : hasil penelitian
accidental sampling, mengambil data
sesuai dengan jumlah wisatawan Berdasarkan tabel 1 gap yang
mancanegara yang ditemui di lapangan. paling besar dari daya tarik wisata adalah
Teknik Analisa yang digunakan adalah atribut nomor 1. Kebersihan dan kerapihan
Analisa GAP. kota manado dengan gap yang negatif
sebesar 0,75%, gap yang paling kecil
Pembahasan adalah atribut nomor 7. Masyarakat yang
Analisa Gap Daya Tarik ramah dengan gap yang negatif sebesar
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 7 ,No.4, Edisi Khusus 2 2019: 583-593 590
0,30%. Total gap dari indikator daya tarik menjangkau semua atraksi wisata dengan
wisata sebesar -0,5%. gap negatif sebesar 0,28%. Total gap dari
indikator fasilitas wisata adalah -0,49%.
Analisa Gap Fasilitas Wisata
Analisa gap tentang daya tarik Analisa Gap Harga
dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini. Analisa gap tentang harga dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2. Gap Fasilitas Wisata Tabel 3. Gap Harga
ngetaif sebesar 0,08%. Total gap dari model SERVQUAL yang sesuai dengan
indikator harga adalah sebesar -0,29%. penelitian ini adalah teori kesenjangan
Hasil penelitian tentang analisa gap yang kelima yaitu “kesenjangan antara jasa
dari indikator daya tarik wisata yang dirasakan dan jasa yang diharapkan”.
memperoleh gap yang negatif sebesar Implikasi dari penelitian ini
0,5% ini menandakan bahwa daya tarik terhadap manajemen pemasaran adalah
dari Kota Manado belum memuaskan para pembenahan terhadap produk-produk
wisatawan, karena belum sesuai dengan wisata berupa objek wisata alam dan
ekspektasi wisatawan. Analisa gap dari fasilitas wisata harus ditata lebih baik lagi,
indikator fasilitas wisata menghasilkan gap pentas seni dan budaya yang memiliki
yang negatif sebesar 0,49% ini jadwal yang rutin untuk dipentaskan serta
menunjukkan bahwa fasilitas wisata di tempat pementasan yang strategis
Kota Manado belum memuaskan (contohnya dapat dipentaskan di Taman
wisatawan karena tidak sesuai dengan Kesatuan Bangsa), pusat informasi
ekspektasi wisatwan. Analisa gap dari pariwisata yang mudah diakses, pedestrian
indikator harga menghasilkan gap yang yang benar-benar nyaman untuk dilalui
negatif sebesar 0,49% ini menunjukkan pejalan kaki. Demikian juga perlu disoroti
bahwa harga di Kota Manado belum perbedaan harga dan fasilitas yang
memuaskan wisatawan karena tidak sesuai diberikan di Kota Manado, contohnya rata-
dengan ekspektasi wisatwan. rata harga Hotel di Kota Manado sama
Penelitian ini mengacu pada teori dengan di Jawa namun memberikan
dari Parasuraman, Zeithaml dan Berry fasilitas dan tingkat kenyamanan yang
(1985) dalam Tjiptono, 2001 tentang berbeda.
model servqual dengan lima kesenjangan
yaitu: a. Kesenjangan antara harapan Kesimpulan dan Rekomendasi
konsumen dan persepsi manajemen; b. Kesimpulan
Kesenjangan antara persepsi manajemen Dari hasil penelitian dan
dan spesifikasi kualitas jasa; c. pembahasan di atas, maka dapat ditarik
Kesenjangan antara spesifikasi jasa dan kesimpulan sebagai berikut : hasil
penyampaian jasa; d. Kesenjangan antara penelitian ini terdapat kesenjangan (Gap)
penyampaian jasa dan komunikasi antara harapan dan kepuasan wisatawan
eksternal; e. Kesenjangan antara jasa yang terhadap Kota Manado sebagai destinasi
dirasakan dan jasa yang diharapkan. Teori wisata. Hal ini berarti pariwisata di Kota
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 7 ,No.4, Edisi Khusus 2 2019: 583-593 592
Manado harus ada pembenahan agar lebih koreksi untuk pengembangan kondisi
baik lagi. Kota Manado memiliki potensi eksisting dengan memberikan insentif
pariwisata yang sangat besar namun sangat pajak untuk membuka bisnis yang
disayangkan tidak dapat memaksimalkan menunjang pariwisata.
kepuasan dari wisatawan. Hal yang
menarik ditemukan bahwa daya tarik Daftar Pustaka
wisata di Kota Manado memiliki Dinas Pariwisata Kota Manado, 2019
kesenjangan (Gap) yang negatif yaitu Febrianti, E., dan S. Thio. (2007). Analisis
sebesar 0,5%. Harapan dan persepsi konsumen
terhadap dimensi website hotel
Rekomendasi bintang lima di Surabaya. Skripsi.
Berdasarkan hasil penelitian dan Surabaya: Universitas Kristen Petra
pembahasan di atas, maka penulis Febriyanto 2011. Analisis Gap Harapan
memberi saran sebagai berikut: (1) Dan Kinerja Berdasarkan Persepsi
Penelitian ini akan memberikan kontribusi Pengunjung Taman Nasional Way
positif bagi pengembangan teori pariwisata Kambas Di Lampung Timur. Jurnal
khususnya menyangkut ekspektasi dan Manajemen dan Bisnis Vol. 2 No. 1
kepuasan wisatawan serta teori yang Oktober 2011 : 53-68
berhubungaan dengan pemasaran, perilaku Fitrianti, Ismawati dan Sillia (2015).
pelanggan dan perencanaan pariwisata (2) Analisis Tingkat Kepuasan
Saran bagi stakeholders berikut ini: (a) Pengunjung Kawasan Wisata
Penelitian ini bermanfaat untuk Lembah Harau
memberikan input bagi pemerintah dalam Goeldner, C.R., dan J.R.B. Ritchie. (2009).
merumuskan kebijakan pengembangan Tourism: Principles, practices and
pariwisata di masa depan. Yang philosophies. New York: John
berhubungan dengan ekspekstasi lama Wiley & Sons.
tinggal dan kepuasan turis lokal, nasional Hutagalung. 2002. Pengantar pariwisata.
dan internasional. (b) Memberi input bagi Bandung: Alfabeta.
industri pariwisata untuk merumuskan Ismayanti. 2010. Pengantar pariwisata.
strategi pengembangan pariwisata melalui Jakarta: Grasindo.
pembenahan jumlah atraksi, melakukan Jusoh, Masron, Hamid dan Shahrin 2013.
perubahan prilaku stakeholder dalam Tourist Expectation and Satisfaction
menghadapi tren perubahan pariwisata, towards Physical Infrastructure and
Analisis Gap….. (Samehe) 593