Anda di halaman 1dari 17

Volume 5 Nomor 2 (September 2020) 185 – 201

P-ISSN: 2502-4094
E-ISSN: 2598-781X
DOI: https://doi.org/10.36636/dialektika.v5i2.465
http://ejournal.uniramalang.ac.id/index.php/dialektika

PENGARUH PENGALAMAN WISATAWAN TERHADAP


KEPUASAN DAN KEPERCAYAAN SERTA NIAT
BERKUNJUNG KEMBALI
(STUDI PADA WISATAWAN DI WISATA ALAM POSONG
TEMANGGUNG)
Dimas Bayu Prakoso1,*, Eny Endah Pujiastutib*, Sadelic
a,b,c
Jurusan Il mu Administrasi Bisnis UPN “Veteran” Yogyakarta, Indonesia
*
eny_endah@yahoo.co.id

ABSTRACT

In contemporary marketing, the intention to revisit has become the main key in research so that
tourists do not move to other destinations. intention to revisit tourist areas is influenced by many
factors. The problem and purpose of this research is to analyze and prove the influence of tourist
experience, satisfaction, trust in the intention to revisit intention. Destination Nature Posong
Temanggung became a research location. Tourists who have visited once to the destination become a
research sample. The data collected were 124 questionnaires, processed using SEM AMOS. The
concluesion of te study shows that tourist’s experience satisfaction and trust direcly influence the
intention to revisit. Implications of research findings such as managers provide positive experiences
to tourists so that tourists are satisfied and trust the destination so they will visit again. Research
limitations such as a number of samples have not been able to generalize the conclusions as a whole.
Suggestions for further research, researchers recommended to increase the number of samples of
various ages so that they can provide a complete model as a guide for managers to develop
destinations.
Keywords: Contemporary marketing; trust; revisit intention.

ABSTRAK

Dalam pemasaran kontemporer, niat untuk mengunjungi kembali telah menjadi kunci utama dalam
penelitian sehingga wisatawan tidak pindah ke destinasi lain. Niat untuk mengunjungi kembali
kawasan wisata dipengaruhi oleh banyak faktor. Masalah dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis dan membuktikan pengaruh pengalaman wisata, kepuasan, kepercayaan pada niat untuk
mengunjungi kembali. Alam Wisata Posong Temanggung menjadi lokasi penelitian. Wisatawan yang
pernah berkunjung ke destinasi menjadi sampel penelitian. Data yang dikumpulkan adalah 124
kuesioner, diolah menggunakan SEM AMOS. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa
pengalaman kepuasan dan kepercayaan wisatawan secara langsung mempengaruhi niat untuk
mengunjungi kembali. Implikasi dari temuan penelitian seperti manajer memberikan pengalaman
positif kepada wisatawan sehingga wisatawan puas dan mempercayai destinasi sehingga wisatawan
akan berkunjung lagi. Keterbatasan penelitian seperti sejumlah sampel belum mampu
menggeneralisasi kesimpulan secara keseluruhan. Saran untuk penelitian lebih lanjut, peneliti
merekomendasikan untuk menambah jumlah sampel dari berbagai usia sehingga mereka dapat
memberikan model yang lengkap sebagai panduan bagi para manajer untuk mengembangkan destinasi.
Kata Kunci: Pemasaran kontemporer; kepercayaan; niat mengunjungi kembali.

185
186 Jurnal Dialektika, Volume 5, Nomor 2, September 2020

PENDAHULUAN langsung maupun tidak langsung (Grazioli &


Pariwisata merupakan sektor yang dapat Jarvenpaa, 2000). Riset di industri jasa yang
membantu mendukung perkembangan dilakukan oleh Kim et al. (2011), Orth & Green
perekonomian. Pariwisata juga berperan sebagai (2009) membuktikan bahwa kepercayaan dapat
sarana mengembangkan aktivitas sosial budaya memunculkan kepuasan dalam diri konsumen.
dan mempromosikan citra bangsa di luar negeri. Konsep kepercayaan orang terhadap tujuan
Potensi dan sumber daya alam yang ada bisa wisata itu sendiri muncul dipicu oleh berbagai
dikembangkan menjadi obyek wisata yang anteseden, antara lain citra dan kepribadian
menarik dan mendorong wisatawan untuk tujuan wisata (Loureiro & González, 2008;
melakukan kunjungan ulang ke destinasi yang Chen & Phou, 2013; Pujiastuti et al., 2017a;
sama. Daya tarik individu dan intensi untuk Aprilia et al., 2019), pengalaman wisatawan
melakukan kunjungan wisata secara berulang (Pujiastuti et al, 2017b; Wicaksana et al., 2019),
(revisit) merupakan fenomena penting untuk kualitas layanan (Wicaksana et al, 2019), E-
dikaji dalam industri pariwisata (Darnell & WOM (Abubakar, 2016; Aprilia et al, 2019) dan
Johnson, 2001; Wu et al., 2015). Hal ini karena kepuasan (Pujiastuti et al., 2017a; Wicaksana et
sektor pariwisata memiliki ketergantungan al., 2019; Aprilia et al, 2019).
ekonomi terhadap kunjungan berulang Berbagai kajian empiris yang
wisatawan atas destinasi yang sama sekaligus menjelaskan hubungan antar konsep pengalaman,
sebagai upaya untuk meminimalkan biaya (Um kepercayaan dan kepuasan wisatawan terhadap
et al., 2006; Pratminingsih et al., 2014). Konsep niat berkunjung kembali dikaji khususnya di
niat mengunjungi kembali (revisit intention) tempat wisata alam di Temanggung yang
dikemukakan dalam riset ini sebagai niat bagi bernama Wisata Alam Posong khususnya berada
wisatawan untuk mengunjungi destinasi secara di Desa Tlahap, Kecamatan Kledung, Kabupaten
berulang dan perilaku ini dianggap sebagai Temanggung. Wisata Alam Posong merupakan
ekspresi kesetiaan (Baker & Crompton, 2000; salah satu destinasi pariwisata yang pertumbuhan
Wang et al., 2015). wisatawannya mengalami peningkatan setiap
.Niat mengunjungi kembali wisatawan tahunnya. Bagi wisatawan yang mempunyai hobi
dipengaruhi oleh faktor kompleks antara lain fotografi, wisata Alam Posong merupakan
kepercayaan (Pujiastuti et al., 2017), kepuasan tempat yang cocok karena dengan letak yang
dan pengalaman (Wang et al., 2015). Riset berada di lereng timur Gunung Sindoro dapat
terdahulu membuktikan bahwa kepercayaan memberikan pemandangan Golden Sunrise dan
akan mempengaruhi behavior intention Kota Temanggung dari dataran tinggi yang indah
(Pujiastuti et al., 2017a; 2017b), intensi sekaligus berhadapan langsung dengan Gunung
pembelian (Razak et al., 2014), baik secara Sumbing. Sedemikian hingga wisata ini
Dimas Bayu Prakoso, Eny Endah Pujiastutib, Sadeli 187
PENGARUH PENGALAMAN WISATAWAN TERHADAP KEPUASAN DAN KEPERCAYAAN…

memiliki kelebihan sendiri dibandingkan tempat dimaknai sebagai keadaan mental subyektif yang
wisata lain di Kabupaten Temanggung. dirasakan oleh peserta dan sebagai evaluasi
Akan tetapi berdasarkan pengamatan subjektif individu atas peristiwa yang meliputi
diketahui bahwa wisatawan memiliki aspek afektif, kognitif dan perilaku (Otto &
ketidakpuasan atas berbagai hal yang melekat Ritchie, 1996; Tung and Ritchie, 2011).
dengan tempat wisata tersebut. Akses jalan Pengalaman berwisata dimulai sebelum
menuju lokasi sempit dan jelek, fasilitas kedatangan di destinasi dan berakhir dengan
penunjang kurang lengkap, pelayanan yang ingatan akan pengalaman dan rencana untuk
relatif kurang memuaskan. Oleh karenanya melakukan kunjungan di masa depan (Pine II &
kajian ilmiah penting dilakukan sebagai bentuk Gilmore, 1999). Kunci untuk mendapatkan
evaluasi atas pengalaman, kepercayaan, dan keuntungan dalam industri pariwisata adalah
kepuasan wisatawan untuk melakukan penciptaan pengalaman hedonis berkualitas
kunjungan kembali di wisata Alam Posong tinggi (Ali et al., 2016) dan menciptakan
Kabupaten Temanggung. Secara spesifik, pengalaman perjalanan bermakna, unik dan
rumusan masalah sekaligus tujuan penelitian ini berkesan (Coudounaris & Sthapit, 2017; Kim,
adalah ingin menganalisis dan membuktikan: (1) 2014; Kim et al., 2010) sehingga dapat
pengaruh pengalaman wisatawan terhadap memunculkan retensi pelanggan. Setiap
kepuasan, (2) pengaruh pengalaman wisatawan pelanggan bisa saja memiliki pengalaman positif
terhadap kepercayaan, (3) pengaruh pengalaman atau negatif yang merupakan hasil tak
wisatawan terhadap niat mengunjungi kembali, terhindarkan dari mengkonsumsi produk /
(4) pengaruh kepuasan terhadap kepercayaan, (5) layanan, oleh karena kebutuhan dan keinginan
pengaruh kepuasan terhadap niat mengunjungi mereka berbeda satu sama lain (Yuan dan Wu,
kembali, (6) pengaruh kepercayaan terhadap niat 2008).
mengunjungi kembali.
Kepuasan
Konsep kepuasan wisatawan mengacu pada
KAJIAN PUSTAKA
Pengalaman Wisatawan konsep kepuasan konsumen yaitu reaksi
Dalam konteks perhotelan dan emosional atas kualitas produk dan layanan yang
pariwisata, pengalaman merupakan konsep diharapkan, korelasi antara reaksi yang
penting yang digunakan untuk memahami diprediksi dan hasil aktual (Sweeney & Soutar,
perilaku konsumen (Titz, 2008). Produk-produk 2001). Peter & Olson (2000) menjelaskan
industri perhotelan dan pariwisata selalu bahwa jika konsumen merasa puas dengan suatu
berdasarkan pengalaman (Williams, 2006) dan produk atau merek, maka mereka cenderung
diklasifikasikan sebagai pengalaman total (Lewis akan terus membeli dan menggunakannya serta
dan Chambers, 2000). Pengalaman wisatawan memberitahu orang lain tentang pengalaman
188 Jurnal Dialektika, Volume 5, Nomor 2, September 2020

mereka atas produk tersebut. Kepuasan 2018). Kepercayaan adalah kualitas kunci agar
pelanggan selalu dianggap sebagai tujuan bisnis sukses dalam mengelola pemasaran tujuan
yang penting karena diasumsikan bahwa wisata (Choi et al., 2016).
pelanggan yang puas akan membeli lebih banyak
(Chi & Qu, 2008). Kepuasan wisatawan Niat Berkunjung Kembali
Konsep niat mengunjungi kembali berasal dari
merupakan evaluasi pasca-pembelian atau
niat berperilaku. Oliver (1981) mendefinisikan
keadaan emosional turis terhadap pengalaman
niat berperilaku sebagai kemungkinan untuk
berwisata (Oliver, 1981; Baker & Crompton,
terlibat dalam perilaku tertentu. Dalam konteks
2000). Semakin tinggi kepuasan wisatawan atas
aktivitas berwisata, niat berperilaku adalah niat
layanan yang diterima maka semakin besar niat
pengunjung untuk mengunjungi kembali dalam
mereka untuk terlibat dalam perilaku yang
setahun dan kesediaan mereka untuk sering
menguntungkan penyedia layanan dan semakin
bepergian ke suatu destinasi wisata (Baker &
sedikit niat untuk beralih ke penyedia layanan
Crompton, 2000). Zeithaml et al. (2009) dan
alternatif (Fornel,1992).
Cole & Scott (2004) mengidentifikasinya

Kepercayaan sebagai niat mengunjungi kembali (revisit


Secara teoritis, kepercayaan dimaknai dalam intention) yaitu bentuk perilaku (behavioral
konteks hubungan antara dua pihak yaitu intention) untuk datang kembali, memberikan
kepastian yang dirasakan oleh satu pihak bahwa word of mouth positif, tinggal lebih lama dari
mitra pertukarannya memiliki integritas dan perkiraan, dan belanja lebih banyak dari
keandalan (Sirdeshmukh et al., 2002). perkiraan. Niat mengunjungi kembali merupakan
Kepercayaan merupakan keyakinan bahwa wujud dari kepuasan proses pengambilan
destinasi wisata dapat dihandalkan (Schurr & keputusan (Um et al., 2006).
Ozanne, 1985), melakukan fungsi yang
diiklankan (Abubakar & Ilkan, 2016). Dari Pengaruh Pengalaman Wisatawan Terhadap
Kepuasan
perspektif khusus destinasi wisata, kepercayaan Riset terdahulu yang menjelaskan hubungan
didefinisikan sebagai keandalan yang fokus pada anatar pengalaman berwisata konsumen terhadap
elemen-elemen penting terkait dengan lokasi, kepuasan, membuktikan bahwa di kemudian hari
antara lain kejujuran, kebajikan dan kompetensi wisatawan cenderung mengulangi pengalaman
penduduk lokal (Vogt & Fesenmaier, 1995; tersebut dengan proses belajar yang sama
Pizam, 1999), institusi publik (Saxena, 2003) (Sangaji & Sopiah, 2013). Pengalaman
atau institusi swasta (Kim et al., 2009; Vásquez wisatawan berpengaruh positif dalam
et al., 2005). Kepercayaan diakui sebagai memunculkan kepuasan (Wang et al., 2015;
fenomena penting yang membentuk hubungan Wicaksana et al, 2019, Pujiastuti et al., 2020a).
antara individu dan organisasi (Arici & Gucer, Kepuasan atas pengalaman berwisata merupakan
Dimas Bayu Prakoso, Eny Endah Pujiastutib, Sadeli 189
PENGARUH PENGALAMAN WISATAWAN TERHADAP KEPUASAN DAN KEPERCAYAAN…

konsep komprehensif yang melibatkan perasaan berpengaruh positif terhadap minat wisatawan
kenikmatan dengan atribut tujuan yang berbeda melakukan kunjungan ulang (Petrick et al., 2001;
serta variasi tingkat kepuasan berdasarkan Ranjbarian & Pool, 2015; Um et al., 2006; Choo
pengalaman (kepuasan atau ketidaksenangan) & Petrick, 2014; Wang et al., 2015; Zhang et al.,
(Reisinger & Turner, 2003; Chen, & Chen, 2010; 2017). Berdasarkan temuan tersebut, maka
Alegre & Garau, 2010). Berdasarkan riset hipotesis yang akan diuji adalah:
terdahulu tersebut, maka hipotesis yang akan H3: Ada pengaruh signifikan pengalaman
diuji adalah: wisatawan terhadap niat mengunjungi
H1: Ada pengaruh signifikan pengalaman kembali
wisatawan terhadap kepuasan
Pengaruh Kepuasan Terhadap Kepercayaan
Kepuasan konsumen dapat memunculkan
Pengaruh Pengalaman Wisatawan Terhadap
Kepercayaan kepercayaan konsumen dalam hubungan
Pengalaman mengkomsumsi produk
pertukaran (Ferrinadewi, 2008; Osman &
merupakan sumber terpenting terciptanya
Sentosa, 2013)). Kepuasan wisatawan atas
kepercayaan terhadap suatu merek karena
kegiatan berwisata di suatu objek akan
melalui pengalaman terjadi proses pembelajaran
berpengaruh positif terhadap kepercayaan atas
yang memungkinkan terbangunnya asosiasi,
destinasi wisata (Pujiastuti et al., 2017b;
pemikiran dan pengambilan kesimpulan yang
Wicaksana et al, 2019; Aprilia et al, 2019;
relevan dengan pribadi konsumen (Ferrinadewi,
Pujiastuti et al, 2020a). Berdasarkan temuan riset
2008). Berdasarkan riset terdahulu terbukti
terdahulu maka hipotesis yang diuji adalah:
bahwa pengalaman wisatawan berpengaruh
H4:Ada pengaruh signifikan kepuasan terhadap
positif terhadap kepercayaan (Pujiastuti et al.,
kepercayaan
2017a, Wicaksana et al, 2019, Pujiastuti et al,
2020a), sehingga hipotesis yang akan diuji dalam Pengaruh Kepuasan Terhadap Niat
riset ini adalah: Mengunjungi Kembali
Kepuasan merupakan aspek evaluatif
H2: Ada pengaruh signifikan pengalaman
konsumen atas suatu produk atau jasa yang
wisatawan terhadap kepercayaan
kemudian akan menentukan apakah pelanggan
akan membeli produk atau jasa itu kembali
Pengaruh Pengalaman Wisatawan Terhadap
Niat Mengunjungi Kembali (Kotler & Keller, 2009). Terkait dengan konteks
Pengalaman berwisata yang memuaskan
kegiatan berwisata, diketahui bahwa tingkat
akan memperbesar keinginan untuk
kepuasan wisatawan merupakan anteseden
memanfaatkan objek yang sama di masa
utama niat mengunjungi kembali (Baker &
mendatang (Hasan, 2015). Berbagai riset
Crompton, 2000; Kozak, 2001; Petrick et al.,
terdahulu membuktikan bahwa pengalaman
2001; Alexandris et al., 2002; Jang & Feng,
190 Jurnal Dialektika, Volume 5, Nomor 2, September 2020

2007; Campo et al., 2010; Kim et al., 2011; METODE PENELITIAN


Pratminingsih et al., 2014; Wu et al., 2015; Tipe Penelitian

Seetanah et al., 2018). Berdasarkan berbagai Penelitian ini berjenis explanatory

riset terdahulu tersebut maka hipotesis yang research dengan metode kuantitatif, yaitu

diajukan adalah: penelitian yang menjelaskan hubungan antar satu

H5:Ada pengaruh signifikan kepuasan terhadap variabel dengan variabel lainnya yaitu variabel

niat mengunjungi kembali pengalaman wisatawan, kepuasan, kepercayaan


dan niat mengunjungi kembali.
Pengaruh Kepercayaan Terhadap Niat Lokasi Penelitian
Mengunjungi Kembali
Penelitian ini dilakukan di Wisata
Destinasi wisata yang aman untuk
Alam Posong, Desa Tlahap, Kecamatan
dikunjungi, mampu memberikan pengalaman
Kledung, Kabupaten Temanggung.
positif, pelayanan yang berkualitas dan
Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
memuaskan wisatawan dapat memunculkan
Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan
kepercayaan wisatawan terhadap suatu destinasi
yang baru pertama kali berkunjung di Wisata
wisata. Munculnya kepercayaan wisatawan akan
Alam Posong Desa Tlahap, Kecamatan Kledung,
berdampak pada munculnya niat untuk
Kabupaten Temanggung yang jumlahnya tidak
melakukan kunjungan ulang sekaligus
diketahui secarapasti. Adapun kriteria sampel
memberikan rekomendasi positif kepada orang
yang dipergunakan adalah wisatawan yang
lain (Hasan, 2015). Kepercayaan diidentifikasi
pertama kali berkunjung di Wisata Alam Posong,
sebagai anteseden penting wisatawan untuk
Desa Tlahap, Kecamatan Kledung, Kabupaten
berminat melakukan kunjugan kembali
Temanggung. Untuk mennetukan jumlah sampel
(Pujiastuti et al., 2017a; Pujiastuti et al., 2020b).
dengan menggunakan rumus Matchin dan
Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis yang
Campel (1989). Hasil perhitungan jumlah
akan diuji adalah:
sampel diperoleh jumlah sampel sebanyak 124
H6: Ada pengaruh signifikan kepercayaan
wisatawan. Teknik yaitu sampling yang
terhadap niat mengunjungi kembali
digunakan adalah Systematic Random Sampling
Kepuasa
n
yaitu dengan jeda waktu. Adapun caranya adalah
H H
untuk mendapatkan 124 responden dilakukan
H4 Niat
Pengalam Mengunj selama 7 hari, sehingga setiap hari diperoleh 8
an H ungi
responden. Pelaksanaan selama 7 hari yaitu senin,
H
H
Keperca selasa, rabu, kamis, jumat, sabtu dan minggu.
yaan
Waktu pengambilan sampel setiap hari selama 6
Gambar 1: Kerangka Konseptual
jam sehingga jangka waktu pemberian kusioner
Dimas Bayu Prakoso, Eny Endah Pujiastutib, Sadeli 191
PENGARUH PENGALAMAN WISATAWAN TERHADAP KEPUASAN DAN KEPERCAYAAN…

dari satu responden ke respondeen dengan jed niat mengunjungi kembali dimodifikasi dari
awaktu 20 menit (6 jam :8 responden). Artuger et al. (2013).

Definisi Operasional Variabel dan Indikator Tabel 1. Indikator Penelitian


Variabel Indikator
Penelitian Pengalaman Merasa bahagia setelah X.1.1
wisatawan mengikuti kegiatan
Variabel-variabel penelitian beserta
(X) Merasa suka terhadap desa X.1.2
definisi operasional, dan indentifikasi indikator wisata
Merasakan surprise setelah X.1.3
penelitian dapat diuraikan sebagai berikut: mengikuti kegiatan
a. Pengalaman wisatawan Merasakan kesenangan X.1.4
setelah mengikuti kegiatan
Pengalaman wisatawan adalah perasaan atau Merasakan terinspirasi X.1..5
setelah mengikuti kegiatan
emosi yang dirasakan wisatawan setelah Kepuasan Puas karena dapat Z 1.1
menikmati destinasi wisata. Indikator-indikator (Z1) menikmati destinasi
Puas akan keputusan yang Z 1.2
untuk variabel pengalaman wisatawan tepat untuk kunjungi
destinasi ini
dimodifikasi dari instrumen penelitian Puas karena mendapatkan Z 1.3
Pujiastuti et al. (2017a). perasaan positif setelah
mengunjungi
b. Kepuasan Puas akan tindakan yang Z 1.4
bijaksana karena memilih
Kepuasan adalah penilaian dari pengalaman destinasi
berinteraksi antara wisatawan dengan penyedia
layanan. Indikator-indikator untuk variabel
kepuasan dimodifikasi dari instrumen
penelitian Aliman et al. (2016).
c. Kepercayaan
Kepercayaan adalah keyakinan pelanggan
dalam menerima layanan yang dijanjikan oleh
pengelola desa wisata dalam hal kehandalan
dan integritas mitra. Indikator-indikator untuk
variabel kepercayaan dimodifikasi dari
instrumen penelitian Pujiastuti et al. (2017a).

d. Niat mengunjungi kembali


Niat mengunjungi kembali adalah keinginan
pelanggan untuk datang kembali daerah wisata
yang sama. Indikator-indikator untuk variabel
192 Jurnal Dialektika, Volume 5, Nomor 2, September 2020

Lanjutan Tabel 1 Tabel 2 Goodness of Fit Index


Variabel Indikator Goodness of fit Cut-off Model Model
Puas karena kunjungan Z 1.5 index value Penelitia
yang menyenangkan. n
Puas karena Kunjungan ini Z 1.6 Chi Square Diharapkan 204,817
lebih baik dari yang Statistic kecil
diharapkan. Probabilitas ≥ 0.05 0,017 Good Fit
Puas karena ternyata Z 1.7 RMSEA ≤ 0.08 0,045 Good Fit
destinasi ini lebih baik dari GFI ≥ 0.90 0,863 Marginal
destinasi yang lain Fit
Kepercayaan Pengelola destinasi dapat Z 2.1 AGFI ≥ 0.90 0,825 Marginal
(Z2) diandalkan Fit
Pengelola destinasi Z 2.2 CMIN/DF ≤ 2.0 1,249 Good Fit
memiliki kemampuan TLI ≥ 0.90 0,976 Good Fit
untuk melayani wisatawan. CFI ≥ 0.90 0,979 Good Fit
Pengelola destinasi mampu Z 2.3 Sumber : Hasil Uji SEM AMOS
memberikan kepuasan
wisatawan Hasil goodness of fit secara keseluruhan
Pengelola destinasi Z 2.4
mampumemberikan atraksi memperlihatkan tingkat kesesuaian yang baik.
wisata yang berkualitas
Destinasi merupakan Z 2.5 Hasil pengujian goodness of fit pada model
tujuan wisata yang penelitian ini menunjukkan bahwa data yang
menyenangkan
Niat Akan mengunjungi Y 1.1. diobservasi sesuai dengan teori atau model.
Mengunjungi Kembali destinasi
Kembali (Y) Pertimbangan pertama Y 1.2. Berikut adalah gambar model keseluruhan (full
dalam memilih destinasi model structural equation modeling) penelitian
dengan mengunjungi
kembali (Gambar 2).
Kemungkinan Y 1.3
mengunjungi Kembali
destinasi sangat tinggi
Sumber: Data sekunder yang diolah

HASIL DAN PEMBAHASAN


Dalam melakukan pengolahan data
dengan menggunakan teknik analisis SEM,
penilaian kesesuaian model (goodnesss of fit)
penting dilakukan. Pengujian goodnesss of fit
model penelitian mengacu pada nilai cut-off
yang dikemukakan oleh Ghozali (2013) dengan
hasil sebagaimana tampak pada Tabel 2.
Sumber : Hasil Uji SEM AMOS
Gambar 2. Full Model of Structural Equation
Modelling

Setelah melakukan evaluasi terhadap


pemenuhan asumsi- asumsi yang terdapat pada
SEM, tahap selanjutnya adalah pengujian
Dimas Bayu Prakoso, Eny Endah Pujiastutib, Sadeli 193
PENGARUH PENGALAMAN WISATAWAN TERHADAP KEPUASAN DAN KEPERCAYAAN…

hipotesis. Pengujian keenam hipotesis yang Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada
diajukan dalam penelitian ini dilakukan Tabel 3, maka selanjutnya dilakukan interpretasi
berdasarkan nilai critical ratio (CR) dari suatu atas hasil pengujian pengaruh langsung antar
hubungan kausalitas (tabel 3). variabel penelitian sebagai berikut:
a. Pengujian Hipotesis 1
Tabel 3
Uji Hipotesis
Hasil pengujian pengaruh pengalaman
Estima S.E
C.R. P
Keteranga wisatawan terhadap kepuasan menunjukkan nilai
te . n
SA <--- TE 0,705 0,117 6.030 0,000 Diterima
probabilitas sebesar 0,000. Nilai probabilitas
TR <--- TE 0,586 0,127 4.597 0,000 Diterima sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai signifikansi
TR <--- SA 0,279 0,099 2.836 0,005 Diterima
(0,05). Dengan demikian hipotesis pertama
RI <--- TE 0,235 0,115 2.035 0,042 Diterima
RI <--- SA 0,453 0,091 4.962 0,000 Diterima penelitian dapat diterima artinya bahwa
RI <--- TR 0,497 0,099 5.013 0,000 Diterima pengalaman wisatawan berpengaruh signifikan
Sumber : Hasil Uji SEM AMOS
terhadap kepuasan. Nilai critical ratio (CR)
Keterangan: sebesar 6,030 dapat diartikan bahwa pengalaman
SA : Satisfaction (Kepuasan)
TE : Tourist Experience (Pengalaman wisatawan mempunyai pengaruh terhadap
Wisatawan) kepuasan sebesar 6,030. Adanya pengaruh
TR : Trust (Kepercayaan)
RI : Revisit Intention (Niat Mengunjungi positif yang signifikan antara pengalaman
Kembali) wisatawan terhadap kepuasan wisatawan
mengimplikasikan bahwa semakin baik
Berdasarkan uji hipotesis pada Tabel 3,
pengalaman wisatawan pada destinasi Wisata
maka hasil pengujian hipotesis dapat
Alam Posong akan mampu meningkatkan
digambarkan pada model berikut (Gambar 3).
kepuasan wisatawan, dan sebaliknya. Jika
wisatawan mendapatkan pengalaman berwisata
yang jelek maka akan semakin rendah tingkat
Kepuasan
CR=4,96
2 kepuasannya.
CR=6,03
0
CR=2,0
35
Niat
b. Pengujian Hipotesis 2
Pengalaman Mengunjung
wisatawan
CR=2,8
i Hasil pengujian pengaruh pengalaman
kembali
36
wisatawan terhadap kepercayaan menunjukkan
CR=4,57
9 CR=5,01 nilai probabilitas sebesar 0,000. Nilai
Kepercayaan 3
probabilitas sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai
signifikansi (0,05). Hal ini membuktikan
Sumber : Hasil Uji SEM AMOS
hipotesis kedua penelitian dapat diterima, artinya
Gambar 3. Model Hasil Uji Hipotesis
bahwa pengalaman wisatawan berpengaruh
194 Jurnal Dialektika, Volume 5, Nomor 2, September 2020

signifikan terhadap kepercayaan. Nilai critical pengalaman wisatawan berpengaruh signifikan


ratio (CR) sebesar 4,597 dapat diartikan bahwa terhadap niat mengunjungi kembali. Nilai
pengalaman wisatawan mempunyai pengaruh critical ratio (CR) sebesar 2,836 dapat diartikan
terhadap kepercayaan sebesar 4,597. Adanya bahwa pengalaman wisatawan mempunyai
pengaruh yang positif antara pengalaman pengaruh terhadap niat mengunjungi kembali
wisatawan terhadap kepercayaan menunjukkan sebesar 2,836. Adanya pengaruh positif yang
semakin tinggi dan semakin baik pengalaman signifikan antara pengalaman wisatawan
wisatawan yang dipahami responden maka akan terhadap niat mengunjungi kembali
meningkatkan kepercayaan pada destinasi mengimplikasikan bahwa semakin baik
destinasi Wisata Alam Posong. pengalaman wisatawan maka akan
c. Pengujian Hipotesis 3 meningkatkan niat mengunjungi kembali
Hasil pengujian pengaruh kepuasan destinasi Desa Wisata Alam Posong, dan
terhadap kepercayaan menunjukkan nilai sebaliknya.
probabilitas sebesar 0,005. Nilai probabilitas e. Pengujian Hipotesis 5
sebesar 0,005 lebih kecil dari nilai signifikansi Hasil pengujian pengaruh kepuasan
(0,05). Hal ini terbukti bahwa hipotesis ketiga terhadap niat mengunjungi kembali
dalam penelitian ini diterima, artinya bahwa menunjukkan nilai probabilitas sebesar 0,000
kepuasan berpengaruh signifikan terhadap lebih kecil dari tingkat signifikansi penelitian
kepercayaan. Nilai critical ratio (CR) sebesar sebesar 0,05. Hal ini membuktikan bahwa
1,992 dapat diartikan bahwa kepuasan hipotesis kelima penelitian dapat diterima,
mempunyai pengaruh terhadap kepercayaan artinya bahwa kepuasan berpengaruh signifikan
sebesar 1,992. Adanya pengaruh positif yang terhadap niat mengunjungi kembali. Nilai
signifikan antara kepuasan terhadap kepercayaan critical ratio (CR) sebesar 4,962 dapat diartikan
menunjukkan semakin tinggi dan semakin baik bahwa kepuasan mempunyai pengaruh terhadap
kepuasan yang dipahami responden maka akan niat mengunjungi kembali sebesar 4,962.
meningkatkan kepercayaan pada destinasi Desa Adanya pengaruh positif yang signifikan antara
Wisata Alam Posong. kepuasan terhadap niat mengunjungi kembali
d. Pengujian Hipotesis 4 mengimplikasikan bahwa semakin tinggi tingkat
Hasil analisis AMOS untuk pengujian kepuasan wisatawan akan meningkatkan niat
pengaruh pengalaman wisatawan terhadap Niat mengunjungi kembali destinasi Desa Wisata
mengunjungi kembali menunjukkan nilai Alam Posong, dan sebaliknya.
probabilitas sebesar 0,042 lebih kecil dari tingkat f. Pengujian Hipotesis 6
signifikansi 0,05. Dengan demikian hipotesis Hasil pengujian pengaruh kepercayaan
keempat penelitian dapat diterima, artinya bahwa terhadap niat mengunjungi kembali
Dimas Bayu Prakoso, Eny Endah Pujiastutib, Sadeli 195
PENGARUH PENGALAMAN WISATAWAN TERHADAP KEPUASAN DAN KEPERCAYAAN…

menunjukkan nilai probabilitas sebesar 0,000. memperluas hasil penelitian yang dilakukan oleh
Nilai probabilitas sebesar 0,000 lebih kecil dari Oliver (1981) yang menyatakan bahwa kepuasan
nilai signifikansi (0,05). Hal ini membuktikan wisatawan dapat dilihat sebagai evaluasi paska
bahwa hipotesis kelima penelitian dapat diterima, pembelian wisatawan terhadap destinasi.
artinya bahwa kepercayaan berpengaruh Hasil penelitian kedua memperkuat
signifikan terhadap niat mengunjungi kembali. kajian teoritis Ferrinadewi (2008) dan hasil
Nilai critical ratio (CR) sebesar 5,013 dapat penelitian yang dilakukan oleh Pujiastuti et al.
diartikan bahwa kepercayaan mempunyai (2017a); Wicaksana et al.(2019); Pujiastuti et al.
pengaruh terhadap niat mengunjungi kembali (2020a) yaitu bahwa pengalaman wisatawan
sebesar 5,013. Adanya pengaruh positif yang berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan.
signifikan antara kepercayaan terhadap niat Pengalaman positif akan menghasilkan
mengunjungi kembali mengimplikasikan bahwa kepercayaan dan perilaku positif di masa depan.
semakin tinggi kepercayaan wisatawan maka Menurut Pujiastuti et al. (2017a), pengalaman
akan meningkatkan niat mengunjungi kembali wisatawan merupakan salah satu cara yang dapat
destinasi Desa Wisata Alam Posong, dan digunakan oleh pengelola destinasi untuk
sebaliknya. Jika kepercayaan wisatawan rendah menumbuhkan kepercayaan.
maka mereka akan cenderung enggan untuk Temuan hasil pengujian hipotesis ketiga
memiliki niat melakukan kunjungan ulang ke memperkuat kajian teoritis Hasan (2015) dan
destinasi wisata tersebut. hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Berdasarkan hasil pengolahan data Petrick et al. (2001), Um et al. (2006), Choo &
penelitian maka hasil penelitian ini memperkuat Petrick (2014), Wang et al. (2015), Ranjbarian &
kajian teoritis Sangaji & Sopiah (2013) dan Pool (2015), dan Zhang et al. (2017), yaitu
berbagai hasil penelitian terdahulu yang bahwa pengalaman wisatawan berpengaruh
dilakukan oleh Wang et al. (2015); Wicaksana et signifikan terhadap niat mengunjungi kembali.
al. (2019), Pujiastuti et al. (2020a); Reisinger & Hasil penelitian ini memberikan solusi strategi
Turner (2003); Chen & Chen (2010); Alegre & baru untuk menciptakan niat untuk mengunjungi
Garau (2010) yaitu bahwa pengalaman kembali suat destinasi wisata. Wisatawan yang
wisatawan berpengaruh signifikan terhadap memperoleh pengalaman positif akan memiliki
kepuasan. Respon wisatawan berupa keinginan untuk melakukan kunjungan ulang.
emosi/pengalaman positif akan menimbulkan Pengalaman yang diperoleh selama menikmati
kepuasan pada diri wisatawan. Pengalaman destinasi merupakan sumber informasi penting
wisatawan merupakan bagian dari evaluasi sekaligus motivasi internal bagi wisatawan untuk
paska pembelian yang dapat memunculkan membuat keputusan apakah selanjutnya ingin
kepuasan. Dengan demikian hasil penelitian ini mengunjungi kembali atau tidak.
196 Jurnal Dialektika, Volume 5, Nomor 2, September 2020

Temuan yang membuktikan hipotesis proses pengambilan keputusan berulang


keempat memperkuat kajian teoritis Ferrinadewi konsumen. Hasil penelitian ini berbeda dengan
(2008) dan hasil penelitian yang dilakukan oleh hasil penelitian Pujiastuti et al. (2017b) yang
Pujiastuti et al. (2017b); Wicaksana et al. (2019); menunjukkan bahwa kepuasan tidak mempunyai
Aprilia et al. (2019); Pujiastuti et al.(2020a), pengaruh langsung terhadap niat berperilaku
Osman & Sentosa (2013) yaitu bahwa kepuasan (behavior intention). Hasil penelitian Pujiastuti
mempunyai pengaruh signifikan terhadap et al.(2017b) mengimplikasikan adanya variabel
kepercayaan. Jika wisatawan merasakan mediasi antara kepuasan dan niat berperilaku
kepuasan saat mengunjungi suatu destinasi (behavior intention).
berarti bahwa wisatawan merasakan kenikmatan Selanjutnya temuan terkait hasil
yang sesuai atau melebihi dari ekspektasi pengujian hipotesis keenam memperkuat hasil
sebelum melakukan kunjungan. Kepuasan ini penelitian yang dilakukan Pujiastuti et al.
akan menimbulkan kepercayaan terhadap (2017a); Pujiastuti et al. (2020b) yaitu bahwa
pengelola destinasi. Kepuasan wisatawan kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap
merupakan salah satu anteseden penting dari niat mengunjungi kembali. Kepercayaan
kepercayaan. Kepercayaan wisatawan mewakili merupakan anteseden penting dari niat
kinerja pengelola destinasi, sebagaimana berperilaku wisatawan (Pujiastuti et al., 2017a).
dikemukakan oleh Fornell et al. (1996). Niat mengunjungi kembali (revisit intention)
Kepercayaan adalah emosi yang lebih kuat adalah salah satu bentuk niat berperilaku
daripada kepuasan (Ranaweera & Prabhu, 2003). (behavior intention). Menurut Choi et al. (2016),
Hasil penelitian untuk menguji hipotesis kepercayaan adalah kunci utama untuk sukses
kelima memperkuat kajian teoritis Kotler & dalam mengelola pemasaran destinasi wisata.
Keller (2009) dan hasil penelitian yang Kepercayaan wisatawan akan mengurangi upaya
dilakukan oleh Baker & Crompton (2000), untuk mencari destinasi alternatif.
Kozak (2001), Petrick et al. (2001), Alexandris
et al. (2002), Jang &Feng (2007), Chi & Qu SIMPULAN
(2008), Campo et al. (2010), Kim et al. (2011), Penelitian ini menyimpulkan bahwa (1)
Pratminingsih et al., (2014), Wu et al. (2015), pengalaman wisatawab berpengaruh signifikan
Seetanah et al. (2018), yaitu bahwa kepuasan terhadap kepuasa, (2) pengalaman wisatawan
mempunyai berpengaruh signifikan terhadap niat berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan, (3)
mengunjungi kembali. Kepuasan pelanggan pengalaman wisatawan berpengaruh signifikan
merupakan tujuan penting bisnis karena terhadap niat mengunjungi kembali, (4)
pelanggan yang puas akan cenderung membeli kepuasan berpengaruh signifikan terhadap
lebih banyak. Kepuasan merupakan bagian dari kepercayaan, (5) kepuasan berpengaruh
Dimas Bayu Prakoso, Eny Endah Pujiastutib, Sadeli 197
PENGARUH PENGALAMAN WISATAWAN TERHADAP KEPUASAN DAN KEPERCAYAAN…

signifikan terhadap niat mengunjungi kembali,


(6) kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap DAFTAR PUSTAKA
niat mengunjungi kembali. Abubakar, A. M. (2016). Does eWOM
Keterbatasan dalam penelitian ini terkait influence destination trust and travel
intention: A medical tourism
dengan waktu pengumpulan data terhadap responden
perspective. Economic Research-
oleh karena dalam menyebarkan kuesioner kepada Ekonomska Istrazivanja, 29(1), 598–
wisatawan yang berkunjung, oleh karea wisatawan 611.
banyak berkunjung di wisata alam Posong di waktu Abubakar, A. M., & Ilkan, M. (2016).
Impact of online WOM on
dini hari. Selain itu, jumlah sampel yang terbatas
destination trust and intention to
belum bisa memberikan kesimpulan yang berlaku travel: A medical tourism
umum (generalisasi). perspective. Journal of Destination
Marketing & Management, 5(3),
Saran untuk penelitian selanjutnya, peneliti 192-201.
dapat menambahkan variabel lain untuk menjelaskan Alegre, J., & Garau, J. (2010). Tourist
factor yang mendorong wisatawan melakukan satisfaction and dissatisfaction.
kunjungan wisata seperti atraksi wisata dan E-Wom. Annals of Tourism Research, 37(1),
52-73.
Selain itu, penambahan jumlah sampel sangat
Ali, F., Ryu, K., & Hussain, K. (2016).
disarankan agar dapat memberikan gambaran Influence of experiences on
utuh apa yang harus dilakukan oleh pengelola memories, satisfaction and
destinasi.
behavioral intentions: A study of
creative tourism. J. Travel Tour.
Saran praktis bagi pengelola wisata alam Mark., 33, 85–100.
Posong adalah perlu meningkatkan kualitas Alexandris, K., Dimitriadis, N., & Markata,
pelayanan dan melengkapi berbagai fasilitas D. (2002). Can perceptions of
service quality predict behavioral
wisata di Wisata Alam Posong agar dapat
intentions? An exploratory study in
memberikan pengalaman positif yang the hotel sector in Greece.
menyenangkan dalam diri wisatawan. Managing Service Quality: An
International Journal, 12(4), 224–
Temuan penelitian mengimplikasikan 231.
pengelola Wisata Alam Posong untuk
Aliman, N. K., Hashim, S. M., Wahid, S. D.
memastikan konsistensi dalam layanan guna M., & Harudin, S. (2016). Tourists’
meningkatkan kepuasan dan pengalaman satisfaction with a destination: An
investigation on visitors to Langkawi
berwisata di Wisata Alam Posong, sehingga Island. International Journal of
kunjungan berulang tidak sekedar niat (revisit Marketing Studies, 8(3), 173-188.
intention), namun juga terealisasi dalam bentuk Aprilia, D., Pujiastuti, E. E., & Hadi, L.
perilaku nyata. (2019). Pengaruh citra destinasi,
e-WOM terhadap kepuasan
wisatawan dan kepercayaat (studi
198 Jurnal Dialektika, Volume 5, Nomor 2, September 2020

pada wisatawan yang berkunjung tourist attitude: Scale development


Tebing Breksi Daerah Istimewa and validation. Tourism
Yogyakarta). Jurnal Dialektika, Management, 54, 490-501.
4(1), 85-95. Choo, H., & Petrick, J. F. (2014). Social
Arici, N. C. & Gucer, E. (2018). The interactions and intentions to
Antecedents of revisit intention in revisit for agritourism service
medical businesses, Journal encounters. Tourism Management,
Business Reasearch Turk, 10/2, 40, 372-381.
740-757. Cole, S.T., & Scott, D. (2004). Examining
Artuger, S., Çetinsöz, B.C., & Kilic, I. the mediating role of experience
(2013). The effect of destination image quality in a model of tourism
on destination loyalty: An application experiences. Journal of Travel and
in Alanya. European Journal of Tourism Marketing, 16(1), 79–90.
Business and Management, 5(13), Coudounaris, D.N., & Sthapit, E. (2017).
124–136. Antecedents of memorable
Baker, D. A., & Crompton, J. L. (2000). tourism experience related to
Quality, satisfaction and behavioral intentions. Psychol.
behavioural intentions. Annals of Mark, 34, 1084–1093.
tourism research, 27(3), 785-804. Darnell, A. C., & Johnson, P. S. (2001).
Campo-Martinez, S., Garau-Vadell, J. B., & Repeat visits to attractions: A
Martinez-Ruiz, M. J. (2010). preliminary economic analysis.
Factors influencing repeat visits to Tourism management, 22(2), 119-
a destination: The influence of 126
group composition. Tourism Ferrinadewi, E. (2008). Merek dan psikologi
Management, 31, 862–870. konsumen: Implikasi pada strategi
Chen, C., & Chen, F. (2010). Experience pemasaran. Yogyakarta: Graha
quality, perceived value, Ilmu.
satisfaction and behavioral Fornell, C. (1992). A national customer
intentions for heritage tourists. satisfaction barometer: The
Tourism Management, 31(1), 29- Swedish Experience. Journal of
35. Marketing, 56, 6-21.
Chen, C.-F. & Phou, S. (2013). A closer look Fornell, C., Johnson, M.D., Anderson, E.W.,
at destination: Image, personality, Cha, J., & Bryant, B.E. (1996). The
relationship and loyalty. Tourism American customer satisfaction
Management, 36, 269–278. index: Nature, purpose and finding.
Chi, C. G. Q., & Qu, H. (2008). Examining Journal of Marketing, 60, 7-18.
the structural relationships of Ghozali, I. (2013). Konsep & aplikasi
destination image, tourist dengan program AMOS 21.0.
satisfaction and destination loyalty: Semarang: Badan Penerbit
An integrated approach. Tourism Universitas Diponegoro.
management, 29(4), 624-636.
Grazioli, S., & Jarvenpaa, S. L. (2000).
Choi, M.. Law, R., & Heo, C Y. (2016). Perils of internet fraud: an empirical
Shopping destinations and trust- investigation of deception and trust
Dimas Bayu Prakoso, Eny Endah Pujiastutib, Sadeli 199
PENGARUH PENGALAMAN WISATAWAN TERHADAP KEPUASAN DAN KEPERCAYAAN…

with experienced internet Kotler, P., & Keller, K. L. (2009).


consumers. IEEE Transactions on Manajemen pemasaran. Edisi 13.
Systems, Man, and Cybernetics - Jilid 1. Jakarta : PT. Gelora Aksara
Part A: Systems and Humans, 30, Pratama Erlangga.
395–410. Kozak, M. (2001). Repeaters' behaviour at
Hasan, A. (2015). Tourist marketing. two distinct destinations. Annals of
Yogyakarta : CAPS (Center For tourism research, 28(3), 784-807.
Academic Publishing Service). Lewis, R. C., & Chambers, R. E. (2000).
Jang, S. & Feng, R. (2007). Temporal Marketing leadership in hospitality. New
destination revisit intention: The York: Wiley.
effects of novelty seeking and Loureiro, S. M. C., & Gonzales, F. J. M.
satisfaction. Tourism management, (2008). The importance of qualty,
28(2), 580-590. satisfaction, trust and image in
Kim, J. (2014), The antecedents of relation to rural tourism loyalty,
memorable tourism experiences: Journal of Travel & Tourism
The development of a scale to Marketing, 25(2), 117-136.
measure the destination attributes Oliver, R. L. (1981). Satisfaction: A
associated with memorable behavioural perception on the customer.
experiences. Tour. Manag., 44, 34– New York: McGraw-Hill.
45.
Orth, U. R., & Green, M. T. (2009).
Kim, M. J., Chung, N., & Lee, CH. K. Consumer loyalty to family versus
(2011). The effect of perceived trust non–family business: The roles of
on electronic commerce: Shopping store image, trust and satisfaction.
online for tourism products and Journal of Retailing and Consumer
services in South Korea. Tourism Service, 16, 248-259.
Management, 32, 256-265.
Osman, Z, & Sentosa, I. (2013) Influence of
Kim, T., Kim, W. G., & Kim, H. B. (2009). customer satisfaction on service
The effects of perceived justice on quality and trust relationship in
recovery satisfaction, trust, word– Malaysian Rural. Business and
of–mouth, and revisit intention in Management Quarterly Review, 4(2),
upscale hotels. Tourism 12-25.
Management, 30, 51-62.
Otto, J. E., & Ritchie, J. R. B. (1996). The
Kim, Y. H., Kim, M., & Goh, B. K. (2011). service experience in tourism.
An examination of food tourist’s Tourism Management, 17, 165-174.
behavior: Using the modified
theory of reasoned action. Tourism Peter, P., & Olson, J. C. (2000). Consumer
Management, 32(5), 1159-1165. behavior. Jakarta: Erlangga.
Kim, J.-H., Ritchie, J., & Tung, V. (2010). Petrick, J. F., Morais, D. D., & Norman, W.
The effect of memorable C. (2001). An examination of the
experience on behavioral determinants of entertainment
intentions in tourism: A structural vacationers' intentions to revisit.
equation modeling approach. Tour. Journal of Travel Research, 40(1),
Anal., 15, 637–648. 41-48.
200 Jurnal Dialektika, Volume 5, Nomor 2, September 2020

Pine II, B.J.; & Gilmore, J.H. (1999). setting. International Journal of
Experience economy: Work is theatre Service Industry Management,
and every business a stage. Boston: 14(4), 374-95.
Harvard Business School Press. Ranjbarian, B., & Pool, J. K. (2015). The
Pizam, A. (1999). The American group impact of perceived quality and
tourist as viewed by British, Israeli, value on tourists’ satisfaction and
Korean, and Dutch tour guides. intention to revisit Nowshahr city of
Journal of Travel Research, 38, Iran. Journal of Quality Assurance
119-126. in Hospitality & Tourism, 16, 103-
Pratminingsih, S. A., Rudatin, C. L., & 117.
Rimenta, T. (2014). Roles of Razak, N. S. A., Marimuthu, M., Omar, A.,
motivation and destination image in & Mamat, M. (2014). Trust and
predicting tourist revisit intention: A repurchase intention on online
case of Bandung – Indonesia. tourism services among Malaysian
International Journal of Innovation, consumers. Procedia - Social and
Management and Technology, Behavioral Sciences, 130, 577 –
5(1),19-24. 582.
Pujiastuti, E. E., Nimran, U.; Suharyono, S., Reisinger, Y., & Turner, L.W. (2003).
& Kusumawati, A. (2017a). The Cross-cultural behaviour in tourism:
antecedents of behavioral intention Concepts and analysis. Oxford:
regarding rural tourism destination. Butterworth-Heinemann.
Asia Pacific Journal of Tourism Sangadji, E. M., & Sopiah. (2013). Perilaku
Research, 22 (11), 1170-1181. Konsumen. Yogyakarta: CV. Andi.
Pujiastuti, E. E., Umar, N., Suharyono, S., & Saxena, G. (2003). Relationships, networks
Kusumawati, A. (2017b). Study on and the learning regions: Case
destination image, satisfaction, trust evidence from the Peak District
and behavioral intention. RJOAS. National Park. Tourism
1(61) 148-159. Management, 26(2), 1-13.
Pujiastuti, E. E., Hadi, L., & Zahro, S. A. Sirdeshmukh, D., Singh, J., & Sabol, B.
(2020a). Analisis faktor yang (2002). Consumer trust, value, and
mempengaruhi behavior intention loyalty inrelational exchanges.The
(studi pada wisatawan di objek Journal of Marketing, 15–37.
wisata Puthuk Setumbu Borobudur).
Jurnal Administrasi Bisnis, 9(1), Seetanah, B., Teeroovengadum, V., &
55-70. Nunkoo, R. S. (2018). Destination
satisfaction and revisit intention of
Pujiastuti, E. E., Utomo, H. J N., & tourists: does the quality of airport
Novamayanti, R. H. (2020b). services matter? Journal of
Millennial tourists and revisit Hospitality & Tourism Research,
intention. Management Science 44(1), 1-15.
Letters, 10, 2889–2896.
Sugiyono. (2017). Metode penelitian bisnis.
Ranaweera, C., & Prabhu, J. (2003). The Bandung: Alfabeta.
influence of satisfaction, trust and
switching barriers on customer Sweeney, J. C., & Soutar, G. (2001).
retention in a continuous purchasing Consumer perceived value: The
Dimas Bayu Prakoso, Eny Endah Pujiastutib, Sadeli 201
PENGARUH PENGALAMAN WISATAWAN TERHADAP KEPUASAN DAN KEPERCAYAAN…

development of a multiple item Williams, A. (2006). Tourism and hospitality


scale. Journal of Retailing, 77(2), marketing: Fantasy, feeling and fun.
203-220. International Journal of
Titz, K. (2008). Experiential consumption: Contemporary Hospitality
Affect–emotions–hedonism. In H. Management, 18, 482-495.
Oh & A. Pizam (Eds.), Handbook Wu, H.-C., Ai, C.-H., Yang, L.-J., & Li, T.
of hospitality marketing (2015). A study of revisit intentions,
management (pp. 324-352), customer satisfaction, corporate
Burlington: Butterworth- image, emotions and service quality
Heinemann. in the hot spring industry. Journal
Tung, V.W. S., & Ritchie, J. R. B. (2011). of China Tourism Research, 11(4),
Exploring the essence of memorable 371–401.
tourism experiences. Annals of Yuan, Y. H. E., & Wu, C. K. (2008).
Tourism Research, 38(4), 1367–1386. Relationships among experiential
Um, S., Chon, K., & Ro, Y. (2006). marketing, experiential value, and
Antecedents of revisit intention. customer satisfaction. Journal of
Annals of Tourism Research, 33, Hospitality & Tourism Research, 32,
1141-1158. 387-410.

Vásquez, C. R., Suárez, A. L., & Bíaz, M. A. Zeithaml, V. A., Bitner,M. J., & Gremler, D.
M. (2005). Trust as a key factor in D. (2009). Services Marketing
successful relationships between Integrating Customer Focus Across
consumers and service providers. The Firm.Fifth Edition. New York:
The Service Industries Journal, McGraw Hill.
25(1), 83-101. Zhang, H., Wu, Y., & Buhalis, D. (2017). A
Vogt, C. A., & Fesenmaier, D. R. (1995). model of perceived image,
Tourists and retailers` perceptions memorable tourism experiences
of services. Annals of Tourism and revisit intention. Journal of
Research, 22(4), 763-780. Destination Marketing and
Management, 8, 1-11.
Wang, Y., Chiu, J., Liou, J., & Yang, Y.
(2015). Recreation benefit,
recreation experience, satisfaction,
and revisit intention: Evidence
from Mo Zai Dun Story Island.
Journal of Business & Economic
Policy, 2(2), 53-61.
Wicaksana, G. S., Pujiastuti, E. E., &
Suratna. (2019). Pengaruh kualitas
layanan dan pengalaman terhadap
kepuasan serta kepercayaan
wisatawan (studi pada wisatawan
yang berkunjung pada obyek wisata
Telaga Menjer di Wonosobo).
Buletin Ekonomi, 1 (17), 93-104.

Anda mungkin juga menyukai