Anda di halaman 1dari 22

Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat

Volume 2, Nomor 2, 2019, 225-246


Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung
https://jurnal.fdk.uinsgd.ac.id/index.php/reputation

Pengelolaan Website sebagai Media Informasi


Publik
Rina Himaturipa(*), Yusuf Zaenal Abidin1, Abdul Aziz Ma’arif(2)
(1) Jurusan Manejemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Komunikasi
(2) Jurusan Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Jurusan Ilmu Komunikasi Hubungan Masyarakat, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung
(*)
Email : rinahimaturipa17@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pengelolaan
dimulai dari pencarian data dan fakta, perencanaan,pengaplikasian
program,serta tahap evaluasi. Proses ini merupakan rangkaian dari
pengaplikasian konsep four step public relationsyang dijalankan oleh humas
Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Jawa Barat, yaitu tahap fact
finding,planning and programming, taking actions and communications, and
evaluations.Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme ,
pendekatan kualitatif dan metode studi kasus, mengenai suatu lembaga
atau organisasi dengan berupa fenomena yang ada dan terjadi nyata
disuatu lembaga atau organisasi. Hasil dari penelitian ini menerangkan
bahwa proses pengelolaan website menghasilkan data yang terbagi
kedalam dua bagian yaitu fakta primer dan sekunder,setelah data
didapatkan selanjutnya perencanaan program aplikasi yang memudahkan
publik, lalu pengaplikasian program aplikasi seperti halnya E-MTQ,
SIMKAH, dan lain-lain, tahap akhir yaitu evaluasi yang dilakukan seperti
Rapat Koordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota.
Kata Kunci : Pengelolaan; Humas; Website
ABSTRACT
The purpose of this research is to find out the management process, Fact
Finding, Planning and programming, Taking Actions and
communications, and evaluation stages. This process is a series of
applications of the four-step public relations concept run by the PR of
the Regional Office of the Ministry of Religion of West Java Province.
Researchers also use a case study approach that is about an institution

Diterima: April 2019. Disetujui: Mei 2019. Dipublikasikan: Juni 2019. 225
Rina Himaturipa, Yusuf Zaenal Abidin, Abdul Aziz Ma’arif

or organization in the form of phenomena that exist and occur real in


an institution or organization. The results of this study explain that the
website management process produces data which is divided into two
parts, namely primary and secondary facts, after the data is obtained
then the planning of application programs that facilitate the public, then
application of application programs such as E-MTQ, SIMKAH, and
others, the final stage is an evaluation conducted such as a Coordination
Meeting with the Provincial and District / City Governments.
Keywords: Management; PR; Website

PENDAHULUAN
Perkembangan Teknologi komunikasi saat ini dimanfaatkan oleh praktisi
humas sebagai media komunikasi baru, yaitu dengan penggunaan internet
dalam melakukan kegiatannya. Keuntungan dari penggunaan internet bisa
mengidentifikasi masalah dalam komunikasi, dan bisa menembus ruang
waktu dalam pemakaiannya. Pada new media ini humas memiliki metode
dan strategi baru yaitu dengan menggunakan internet sebagai sarana
komunikasi dengan publik metode ini disebut dengan cyber public relations.
Komunikasi melalui internet dianggap efektif dalam kegiatan humas
karena menciptakan hubungan one to one dari pada media massa lain
yang bersifat one to many. Sehingga komunikasi yang dilakukan bisa lebih
cepat dan tepat karena bersifat langsung. Kantor Wilayah Kementrian
Agama Provinsi Jawa Barat, telah melakukan perubahan berbagai sistem
salah satunya yaitu penggunaan website, penggunaan website ini sesuai
berdasarkan intruksi presiden No 3 Tahun 2003, mengenai Kebijakan dan
Strategi Nasional Pengembangan E-Government yang bertujuan untuk
terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik Good Governance dalam
pengertiannya mencakup aturan dan institusi yang mendorong
administrasi publik yang transparan, efesien, dan akuntabel. Hal itu
didukung dalam undang-undang No 14 Tahun 2004 tentang Keterbukaan
Informasi Publik yaitu
Pasal 7 Ayat (3): untuk melaksanakan kewajibannya dalam
penyedian informasi publik maka Badan Publik harus membangun
dan mengembangkan Sistem Informasi dan Dokumentasi untuk
mengelola informasi publik secara baik dan efesien sehingga dapat
diakses dengan mudah” kemudian, Pasal 4 huruf (b) Peraturan
Komisi Informasi No. 1 Tahun 2010, tentang Standar Pelayanan
Informasi Publik yaitu; Badan Publik harus membangun dan
226 Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Volume 2 Nomor 2 (2019)225-246
Pengelolaan Website sebagai Media Informasi Publik

mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi unuk


mengelola informasi publik secara efektif dan efisien.
Gagasan ini menjadi acuan utama dalam reformasi pemeritahan.
Keberadaan internet telah mengubah cara humas untuk menyampaikan
informasi dengan publiknya dengan mudah. Pada perkembangan nya
website Kanwil Kemenag Jabar ini memiliki beberapa aplikasi terbaru
untuk menambah layanan kepada publik. Strategi untuk meningkatkan
website sebagai media informasi publik adalah dengan adanya aplikasi
yang berbasis IT seperti penyelenggaraan umrah dan haji yang sudah
terdaftar di kemenag dan aplikasi untuk mengenai kegiatan MTQ secara
Nasional dimulai dari pendaftaran, dan seluruh informasi nya.Berdasarkan
hasil prapenelitian yang dikutip dari website jabarkemenag.go.id Kepala
Kantor Wilayah Kemenag Jabar Drs. H.A. Buchori, MM. menyebutkan
bahwa:
Saat ini Kemenag melalui 11 program direktif nya sedang berusaha
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, Salah satunya melalui
E-Government, merupakan pelayanan digitalisasi dalam proses
pelayanan dan kehadirannya didesain untuk memberi kemudahan
kepada masyarakat. Salah satunya bentuknya adalah melakukan
pelayanan secara online dan pelayanan terpadu satu pintu.”
(https://jabar.kemenag.go.id)
Pelayanan yang diberikan pada saat ini adalah melalui teknologi
informasi yang disediakan merupakan salah satu pengembangan E-
Government dan menjadikan pelayanan lebih baik, semua kemudahan
yang disediakan teknologi harus dimanfaatkan untuk lebih dekat melayani
masyarakat.Berdasarkah hasil Pra-Wawancara dengan Humas Kanwil
Kemenag Jabar Yudi Hermawan mengatakan:kami memang
mengedepankan informasi mengenai kegiatan kegiatan pejabat, yang
didapat dari kemenag setiap daerah, di Provinsi Jawa Barat lalu kami
prove/ edit lalu kami inormasikan melalui website resmi kami (Hasil Pra-
Wawancara dengan Kasubag-Humas dan Informasi, Tanggal 18
Desember 2017).
Strategi baru dalam melakukan komunikasi menggunakan internet
ini dimanfaatkan oleh praktisi humas, khususnya humas
pemerintah.Adanya internet ini humas pemerintah bisa mengubah
pandangan publik terhadap kinerja pemerintah karena informasi saat ini
bisa langsung disebarkan melalui internet.Pemerintah sering dipahami
sebagai penghubung penting antara rakyat dan pemerintah. Peran humas
Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Volume 2 Nomor 2 (2019) 225- 227
246
Rina Himaturipa, Yusuf Zaenal Abidin, Abdul Aziz Ma’arif

sebagai komunikator, fasilitator dan desiminator yang berperan membuka


ruang publik untuk mendapatkan akses informasi yang transparan dan
ketepatan konten berita
Website dalam bahasa Indonesia merupakan halaman yang
berisikan informasi yang bervariasi memuat gambar, teks ataupu artikel,
teks, ataupun artikel yang memiliki fungsi sebagai media komunikasi
layanan informasi, hiburan, publikasi, bagi publik nya, khususnya publik
eksternal dengan pengunjung website satu hari mencapai 2.000 (dua ribu)
merupakan hal yang menarik untuk dilakukan penelitian.
Pengaplikasian website di Kantor Wilayah Kementrian Agama
Provinsi Jawa Barat merupakan perwujudan dari kebijakan pemerintah
untuk menerapkan transparansi atau keterbukaan disemua tingkatan
struktur birokrasi pemerintah sehingga semua pihak dapat dengan jelas
mengetahui apa yang sedang direncanakan dan dilaksanakan oleh
pemerintah.Fungsi diadakan website ini agar menciptakan masyarakat
yang agamis sebagai sarana keterbukaan informasi publik untuk
menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dan menjalin hubungan
yang harmonis bagi lembaga dengan masyarakat.Kegiatan yang di
informasikan melalui website adalah hal-hal yang tentunya tidak lepas dari
Visi-Misi Kemenag Jabar. Seiring dengan kasus tersebut, penulis
melakukan penelitian ini di Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi
Jawa Barat dengan tujuan mengetahui proses pengelolaan website Kantor
Wilayah Kementrian Agama Provinsi Jawa, peneliti pada dasarnya
menggunakan konsep four step public relations yaitu bagaimana proses
fact finding, proses planning and programming, proses taking actions and
communications,dan proses evaluations.
Keunggulan internet ini dimanfaatkan oleh humas untuk
mengkomunikasikan pesan organisasi kepada publiknya melalui salah satu
produk internet berupa website.Adanya penggunaan website pada lembaga
pemerintahan, dalam penyampaian informasi tidak terjadi begitu saja
tanpa adanya peran seseorang atau divisi dalam
pengelolaannya.Pengelolaan website untuk menyampaikan informasi
kepada khalayak biasanya dilakukan oleh humas.Website ini digunakan
sebagai sarana penyampaian informasi kepada publik, dengan tidak hanya
untuk mendapatkan informasi namun bisa juga menyampaikan aspirasi
melalui pengaduan masyarakat, pemerintah memiliki wewenang untuk
menyediakan media komunikasi bagi publik.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode

228 Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Volume 2 Nomor 2 (2019)225-246


Pengelolaan Website sebagai Media Informasi Publik

studi kasus. Patton menjelaskan bahwa “studi kasus merupakan studi


tentang kekhususan dan kompelksitas suatu kasus tunggal dan berusaha
untuk mengerti kasus tersebut dalam konteks, situasi dan waktu” ( Raco,
2010 : 49). Metode studi kasus digunakan dalam penelitian ini karena
peneliti membutuhkan objek penelitian yang spesifik agar diperoleh
deskripsi mengenai pengelolaan website sebagai Media Informasi Publik
dalam kasus yang spesifik.Pendekatan kualitatif dipilih karena peneliti
bermaksud unuk menggambarkan atau mendeskripsikan fenomena sosial
sesuai dengan realitas.

LANDASAN TEORITIS

Penelitian ini menggunakan beberapa teori diantaranya yaitu, pertama,


Humas, kedua, Pengelolaan, ketiga, Website, keempat, cyber public
relations.Humasmerupakan hal yang paling penting ada dalam sebuah
perusahaan atau lembaga, karena bagaimana seorang humas atau public
relations memainkan sebuah teknik komunikasi untuk menjaga sebuah
citra lembaga, dengan perkembangan teknologi saat ini humas
menggunakan berbagai cara agar memudahkan pelayanan pada publik
dengan memanfaatkan internet sebagai sarana komunikasi, yaitu
website.Humas Pemerintah saat ini memiliki kewajiban untuk mengangkat
kembali citra yang beredar di masyarakat, salah satunya dengan pelayanan
yang optimal yang diberikkan kepada masyarakat.Cara selanjutnya yaitu
bagaimana humas menjalankan sebuah fungsi manajemen untuk
melakukan pengelolaan suatu sistem yang berada di perusahaan atau
lembaganya.“Public Relations adalah fungsi manajemen yang menilai sikap
publik, mengindentifikasi kebijaksanaan dan tata cara organisasi demi
kepentingan publikya, serta merencanakan suatu program kegiatan dan
komunikasi untuk memperoleh penngertian dan dukungan publiknya”
(Kasali, 2003:27).
Keberadaan humas di instansi milik pemerintah merupakan
keharusan dalam upaya menyebarluaskan atau untuk mempublikasikan
tentang sesuatu kegiatan atau informasi instansi bersangkutan yang
ditujukan untuk masyarakat luas. Selanjutnya dikatakan Ruslan, (2005:341)
dalam bukunya manajemen publik relations, mengenai fungsi humas
pemerintah dapat merupakan, Suatu alat atau saluran (The PR as tools or
channels of government publication) untuk mempelancar jalannya interaksi dan
penyebaran informasi mengenai publikasi pembangunan nasional melalui
Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Volume 2 Nomor 2 (2019) 225- 229
246
Rina Himaturipa, Yusuf Zaenal Abidin, Abdul Aziz Ma’arif

kerja sama pihak dengan pihak pers, media cetak atau elektronik dan
hingga menggunakan media tradisional lainnya. Humas pemerintah
memiliki tugas sebagai mediator, fasilitator, dan penjembatan komunikasi
antara masyarakat dengan pemerintah.Mengusahakan timbulnya
hubungan yang harmonis dan saling pengertian antara lembaga dengan
masyarakat.Pada dasarnya humas pemerintah mempunyai tugas
adalah:pertama, Memberikan penerangan dan penjelasan kepada
masyarakat tentang kebijakann langkah-langkah dan tindakan pemerintah
serta memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa informasi yang
diperlukan secara terbuka,jujur dan objektif. Kedua, Memberi bantuan
kepada media berita berupa bahan-bahan informasi mengenai kebijakan
dan langkah-langkah serta tindakan pemerintah, termasuk fasilitas
peliputan kepada media berita untuk acara-acara resmi yang penting,
pemerintah merupakan sumber informasi yang penting bagi media, karena
itu sikap keterbukaan informasi publik sangat diperlukan. Perkembangan
teknologi komunikasi dan informasi pada saat ini, dan kegiatan
komunikasi dan publikasi yang dilakukan oleh praktisi humas dinamakan
dengan Cyber Public Relations. Humas melalui media internet memiliki
peranan yang lebih besar dan luas dibandingkan dengan humas dunia
fisik, melalui kegiatan E-PR tersebut maka dapat diketahui keuntungan
yang didapat humas dalam menggunakan internet.
Informasi cepat sampai pada publik; 2.Internet dapat berfungsi
sebagai iklan, media, alat marketing, sarana penyebaran informasi
dan promosi; 3.Siapa pun dapat mengakses internet; 4.Tidak
terbatas oleh ruang dan waktu; 5.Internet dapat membuka
kesempatan melakukan hubungan komunikasi dalam bidang
pemasaran secara langsung. (Ardianto, 2007:193).
Berdasarkan pengertian tersebut bahwa banyak sekali keuntungan
yang diperoleh jika praktisi humas menggunakan internet dalam kegiatan
komunikasi dan publikasi, karena internet bisa digunakan sebagai iklan,
alat pemasaran dan keuntungan lainnya internet tidak terbatas ruang dan
waktu, membuka secara luas untuk melakukan hubungan komunikasi
dengan pihak external.Komunikasi seperti ini bisa saja akan lebih lengkap
dibandingkan dengan media offline.Humas pemerintah memiliki tugas
sebagai mediator, fasilitator dan penjembatan komunikasi antara
masyarakat dengan pemerintah.Menurut Rasyid (2011: 215) dalam
bukunya Dasar – Dasar Public Relations menyebutkanada beberapa aplikasi
yang dapat digunakan seorang Cyber PR dalam implementasi

230 Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Volume 2 Nomor 2 (2019)225-246


Pengelolaan Website sebagai Media Informasi Publik

penyebarluasan informasi untuk semua bidang (bisnis, akademis,


Pemerintahan, organisasi, dsb yaitu: Email , WWW, News group, FTP (File
transfer Protocol), Mailing list ,Chatting. Generasi baru web memberikan
praktisi humasuntuk mempengaruhi aplikasi-aplikasi iinternet untuk
melaksanakan komunikasi dengan publiknya.Public Relations 2.0 atau cyber
public relations adalah sebutan bagi PR yang modern akibat pengaruh
teknologi berbasis web dan multimedia.
Generasi web telah mempengaruhi kinerja humas dalam mencapai
tujuan, perubahan prilaku konsumen yang telah beralih ke gaya hidup
digital. Pengguna website dalam institusi pemerintah sudah diatur pada
instruksi presiden No 3 Tahun 2003 mengenai pengembangan E-
Government dalam institusi pemerintahan.Serta instruksi mengenai
penggunaan website dalam institusi pemerintahan perusahaan/organisasi
memakai media ini agar terjalinnya komunikasi secara langsung dengan
publik dan mengetahui opini publik.Menurut Bob Julius Onggo dalam
buku Hidayat (2014:98) bahwa strategi online PR adalah membidik situs
berita dan komunitas online yang berorientasi khusus. PR dapat
menyampaikan siaran pers, artikel, foto suara dan video ke situs berita,
dan dapat mengikuti diskusi dengan komunitas yang berkaitan atau
berhubungan dengan core business organisasi. Berdasarkan pengertian
tersebut disebutkan bahwa, pada perkembangan teknologi yang semakin
canggih ini public relations memiliki strategi baru yaitu menggunakan
internet dalam melakukan komunikasi, dengan cara menyampaikan siaran
pers, artikel, foto. Komunikasi seperti ini bisa saja akan lebih lengkap
dibandingkan dengan media offline.
Pengelolaan diartikan sebagai suatu rangkaian pekerjaan atau
usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan
serangkaian kerja dalam mencapai tujuan tertentu(Arikunto, 1993:31).
Memiliki website tentu saja merupakan sarana komunikasi dengan publik
sehingga membutuhkan pengelolaan yang baik yang dilakukan oleh humas
Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Jawa Barat.Pengelolaan
diartikan Manajemen pengaturan pengelolaan dan pengadministrasian.
Proses pelaksanaanya pekerjaan seorang praktisi humas yaitu
menggunakan konsep-konsep manajemen untuk melakukan kegiatannya,
seperti membuat rencana, , melakukan persiapan, melakukan aksi dan
komunikasi dan ditutup dengan proses evaluasi.
“Sarana komunikasi yang pertama kali dan paling popular dilihat
oleh individu ketika membutuhkan informasi tentang suatu
Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Volume 2 Nomor 2 (2019) 225- 231
246
Rina Himaturipa, Yusuf Zaenal Abidin, Abdul Aziz Ma’arif

perusahaan atau organisasi, karena itu pada abad ini setiap


perusahaan atau lembaga harus melengkapi komunikasinya dengan
membuat website”(Kriyantono,2008:260)
Humas dan manajemen merupakan satu kesatuan yang berbeda
namun memiliki fungsi yang sama, dimana seorang humas dalam
kegiatannya menggunakan proses manajemen sehingga memiliki hasil
sesuai dengan harapan yang sudah direncanakan sebelumnya. Pada proses
pengelolaan website ini humas Kanwil Kemenag Jabar ini menggunakan
konsepfour step public relations , Yulianita (2012:121) menyebutkan dalam
buku Dasar-dasar public relations bahwa konsep Four Steps PR Process
dari Cultip, Center and Broom (1985-1994), menjelaskan tentang empat
tahap proses manajemen humas yang meliputi Defining Public
RelationsProblem (Situation Analisis), Planning dan Programming (Strategi),
Taking Action and Communicating (Implementation), Evaluation the Program
(Assesment). Proses satu sama lain saling berkaitan sehingga akan
mempengaruhi. Websitedijadikan sebagai media komunikasi yang dilakukan
oleh humas kanwil kemenag jabar, mematuhi peraturan presiden No 3
yang menyebutkan bahwa intansi pemerintah harus mengembangkan E-
Government serta undang-undang keterbukaan informasi publik no 14
tahun 2008.Kewajiban menyebarluaskan informasi publik ini disampaikan
dengan cara yang mudah dipahami. Humas dalam pemerintah harus
mengikuti perkembangan tekologi seperti saat ini dengan menggunakan
internet dalam proses nya sebagai media komunikasi dengan publik.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pembangunan bidang agama merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Tugas Pokok dan Fungsi Kementerian Agama yang diarahkan untuk
mewujudkan masyarakat yang rukun, tentram, damai, dan sejahtera.
Pembangunan dalam bidang agama difokuskan pada beberapa hal
diantaranya peningkatan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan
agama, peningkatan kualitas kerukunan umat beragama, peningkatan
kualitas dan kuantitas pendidikan keagamaan.Seiring dengan peralihan,
pelimpahan sebagian kekuasaan pusat dan daerah sebagai implementasi
dari Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah,
peran dan fungsi Kementerian Agama, khususnya Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat sangatlah strategis untuk
memantapkan peran dan kedudukan agama dalam kehidupan individu,

232 Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Volume 2 Nomor 2 (2019)225-246


Pengelolaan Website sebagai Media Informasi Publik

keluarga, masyarakat dan keluarga, masyarakat dan penyelenggaraan


pemerintahan di Provinsi Jawa Barat serta pembangunan nasional.
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat adalah
salah satu instansi vertikal Kementerian Agama RI yang melaksanakan
tugas dan fungsi Kementerian Agama di tingkat Provinsi dan bertanggung
jawab langsung kepada Menteri Agama.Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Jawa Barat dipimpin oleh seorang Kepala Kantor
Wilayah (eselon II). Komposisi pejabat di lingkungan Kanwil Kemenag
Prov. Jawa Barat terdiri dari 1 pejabat eselon II ( Kepala Kantor Wilayah)
, 11 pejabat eselon III (1 Kepala Bagian Tata Usaha, 6 Kepala Bidang dan
4 Kepala Pembimbingan Masyarakat) dan 34 pejabat eselon IV (5 Kepala
Subbagian dan 29 Kepala Seksi).
Proses Fact Finding pada Pengelolaan Website
Proses ini merupakan langkah awal untuk menentukan langkah
selanjutnya, langkah awal untuk mendapatkan kebutuhan data dan
informasi untuk mengisi konten dan aplikasi di website yang dibagi
kedalam dua bagian yaitu pertama adalah data primer dan yang kedua
adalah data sekunderproses pertama yang dilakukan adalah dari data
primer, tidak melakukan wawancara atau memberikan angket khusus
untuk mendapatkan data dan fakta yang ada dilapangan. Maksud dari
pencarian data ini sebagai langkah awal untuk menentukan program yang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Karena tujuan dari website ini untuk
media informasi publik. Menurut Informan Yudi Hermawan selaku
bagian Pengembangan Teknologi dan Informasi mengatakan bahwa :
Data yang didapatkan biasanya untuk kebutuhan berita dan aplikasi
yang ada di website.Kita juga kan buat aplikasi disesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat namun di aplikasi ini kami bisa berinteraksi
secara personal dengan masyarakat, kami kan punya layanan
pengaduan masyarakat di website publik bisa menyampaikan keluh-
kesah melalui aplikasi itu nantinya data nya bisa untuk kami
tampung, dan kami hubungkan kepada pihak yang sesuai dengan
apa yang diinginkan oleh publik. publik kan bisa akses di website
dengan dihubungkan ke email kemenag. (Hasil Wawancara 28
Februari 2018)
Data primer yang didapatkan adalah lembaga tidak melakukan
secara langsung sesi tanya jawab kepada publik, tidak memberikan angket
juga namun dengan adanya media informasi publik seperti Pengaduan

Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Volume 2 Nomor 2 (2019) 225- 233
246
Rina Himaturipa, Yusuf Zaenal Abidin, Abdul Aziz Ma’arif

Masyarakat atau yang disebut Dumas. Pekerjaan humas itu tidak terlepas
dari data, karena tanpa data yang akurat humas tidak bisa melakukan apa-
apa. Salah satu pekerjaan humas adalah membuat release sesuai dengan
kegiatan yang terjadi di lembaga, tugas humas adalah sebagai penghubung
atau sebagai mediator dengan adanya layanan dumas, inmas menjembatani
kebutuhan publik seperti adanya pengaduan mengenai zakat dan haji,
maka inmas akan menyampaikan aduan tersebut kepada pihak yang
bersangkutan sehingga tidak akan ada lagi miss komunikasi.dalam buku
dasar- dasar Public Relations terdapat pendapat yang dikemukakan oleh
Cutlip, Center, and Broom bahwa,beberapa kegiatan dalam memenuhi
kebutuhan pengumpulan data dengan cara metode informal melalui data
Primer salah satunya adalah Mail Analysis yaitu metode mengolah surat-
surat yang masuk langsung dikirim ke organisasi kita baik yang memuji
atau mengkritik organisasi kita atau personal kontak, komunikasi
interpersonal karena seorang humas dapat menembus tembok-tembok
formalitas baik dari organisasi maupun per-orangan yang umumnya dirasa
sulit.(Yulianita, 2001 : 122-127)
Humas memiliki kewajiban untuk menyebarkan informasi kepada
publik, dan publik memiliki hak untuk mendapat informasi dari
lembaga.setelah mengikuti kegiatan humas memiliki kewajiban untuk
menulis release yang akan disebarkan kepada wartawan tujuannya agar
tidak adanya kesalah pahaman atau berita yang salah ditulis oleh
wartawan. Data selanjutnya didapatkan dari data sekunder yaitu media
cetak dan medi online seperti yang dijelaskan oleh Novam Scorpatien
selaku Pranata Humas bahwa:
Data sekunder yang dilakukan adalah monitoring media, melalui
media cetak atau online dengan menganalisis berita tersebut seperti
melihat unsur 5W1H dan mengklasifikasikan berita, berita nya
positif apa negative atau netral kalau positif berita nya yang baik
baik kalau negative ya yang buruk-buruk, setelah itu apakah berita
foto atau berita tulisan dalam berita tersebut. proses analisis ini yang
menentukan apakah berita tersebut layak untuk di informasikan
atau tidak. (Hasil Wawancara 28 Februari 2018)

Data juga didapatkan untuk pembuatan konten opini di website.


Masyarakat diberi kebebasan untuk membuat opini mengenai Kemenag
Jabar atau dalam lingkup Kabupaten Kota.Masyarakat bisa langsung
mengirim opini melalui email Kanwil Provinsi jabarkemenag.go.id atau

234 Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Volume 2 Nomor 2 (2019)225-246


Pengelolaan Website sebagai Media Informasi Publik

Kemenag yang berada di setiap Kabupaten atau Kota. Berdasarkan data


hasil penelitian bahwa Kanwil Kemenag Jabar melakukan pencarian data
berdasarkan fakta yang ada dengan cara memisahkan antara data primer
dan data sekunder, berdasarkan penjelasan olehBungin(2007:127) Data
sekunder merupakan data kedua setelah sumber data primer Data yang
didapatkan dalam data sekunder pengumpulan data dilakukan dari
perorang-orang yang telah mengolah dari data langsung tersebut berupa
tulisan atau laporan yang sudah di publikasikan seperti buku, majalah,
koran yang dianggap sah.
Proses Planning and ProgrammingPengelolaan Website
Proses perencanaan pengenalan website Kantor Wilayah Kementrian
Agama Provinsi Jawa Barat. Data untuk memenuhi program dalam website
ditemukan bahwa masih ada publik yang tidak mengetahui keberadaan
website Kanwil Kemenag, namun dengan keterbatasan dana yang
diluncurkan pemerintah tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan
sosialisasi tersebut dikarenakan keterbatasan dana yang belum
dianggarkan untuk melakukan sosialisasi khusus mengenai website
Perencanaan untuk memiliki acara sosialisasi atau pengarahan
kepada publik mengenai website belum di realisasikan karena terbentur
kebutuhan dana, maka dari itu pengenalan website dirasa cukup melalui
perwakilan Satker Kementerian Agama disetiap Kab/Kota dan pihak
eksternal dari Kemenag seperti KUA dan Pengadilan Agama, karena
mereka juga merupakan bagian perwakilan dari masyarakat sehingga
dengan komunikasi Mouth to Mouth akan lebih efektif dibandingkan
dengan sosialisasi khusus kepada masyarakat. Cara bimtek ini dilakukan
sebagai sarana media komunikasi juga untuk memberikan pengarahan
media komunikasi berbasis IT.
Proses kedua adalah menentukan program aplikasi rapat
koordinasi inmas Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Jawa
Barat, program aplikasi yang ada di website jika berasalnya dari pusat, kami
Kanwil sebagai user nya saja, namun untuk pengumpulan data tetap
dilakukan oleh Kanwil setiap Provinsi sehingga bisa disampaikan pada
saat rapat. Rapat koordinasi ini dilakukan hanya Kepala Bagian Divisi
Inmas Kanwil Se-Indonesia saja dalam pembahasannya biasanya
mencanangkan program apa saja yang akan dilakukan selanjutnya, Rakor
Kasubag Inmas dilakukan setahun 2 kali atau di tentukan berdasarkan
anggaran yang diterima, Weni selaku Programmer IT “rakor kasubag

Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Volume 2 Nomor 2 (2019) 225- 235
246
Rina Himaturipa, Yusuf Zaenal Abidin, Abdul Aziz Ma’arif

Inmas sih biasanya setahun dua kali atau setahun sekali, gimana kalau ada
anggaran aja sih” (Hasil Wawancara 28 Februari 2018)
Data yang didapatkan menjadi pertimbangan untuk merencanakan
program yang akan dibuat selanjutnya, seperti adanya data mengenai
pendaftaran MTQ nasional yang ingin memperbaharuinya sehingga pihak
Kemenag Pusat mempertimbangkan untuk membuat pendaftaran MTQ
secara online, bekerja sama dengan pihak IT, untuk tahap koordinasi nya
itu programmer dari setiap Kanwil Provinsi saling bekerja sama untuk
penentuan Aplikasi terkait dan User nya, dan bagaimana teknis
pengisiannya. Perkembangan teknologi informasi saat ini membuat
pemerintah lebih memberikan pelayanan melalui basis IT sehingga sistem
dapat terlacak dengan cepat. Proses ketiga adalah rapat koordinasi. Proses
ketiga yaitu Rapat Koordinasi Inmas Se-Jawa Barat Berdasarkan hasil
Rapat Koordinasi Inmas Satker Inmas Kabupaten atau kota memiliki
perencanaan membuat Aplikasi terbaru, untuk pelayanan terhadap
wartawan walau bagaimanapun wartawan adalah pihak external dari
instansi, maka pihak Kanwil Kemenag membuat aplikasi yang didalamnya
terdapat beberapa Release yang bisa disampaikan kepada publik, sehingga
tidak lagi wartawan sibuk secara personal untuk makesure berita-berita yang
beredar. Seperti yang dijelaskan oleh Informan Tribudiono Selaku Pranata
Humas Kontributor Berita menyatakan bahwa:
Salah satu tugas humas itu adalah menjaga hubungan baik dengan
pihak external diantaranya hubungan dengan pers. Media Center ini
sebelumnya memang sudah dilakukan di pusat Kementerian Agama
Republik Indonesia, dan kami ingin membuat di lingkup Kanwil
khususnya Provinsi Jawa Barat. Media center ini wadah untuk
pihak media mengetahui kegiatan kemenag atau untuk media siaran
pers, kan kalau di website siaran pers situ sama dengan berita-berita
yang di sebarkan. Nah di media center ini mah khusus siaran pers
aja, jadi kalau wartawan membutuhkan berita udah lansgung ada di
media center tidak perlu bertanya personal lalu kami juga ingin
memiliki spot khusus di kantor Media Center jadi ketika kita ingin
melakukan konferensi pers tidak usah bingung lagi untuk masalah
tempat. (Hasil Wawancara 20 Maret 2018)
Pada pengembangan website yang dilakukan untuk memperbarui
data, sering dilakukan referensi website instansi lain untuk menjadi bahan
acuan atau sebagai contoh agar website Kanwil Kemenag tidak no-
uptudate. Komunikasi secara non-formal lebih sering dilakukan untuk

236 Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Volume 2 Nomor 2 (2019)225-246


Pengelolaan Website sebagai Media Informasi Publik

berkoordinasi pembuatan aplikasi ini.Pembuatan aplikasi tentunya


membutuhkan dukungan dari Kasubag Inmas untuk menyetujui program
Media Center ini, dan masih memilih ruangan mana yang akan dijadikan
tempat untuk Media Center, karena dirasa cukup penting untuk membuat
ruangan khusus untuk melayani wartawan yang datang. “Di dalam kelas
publish ini yang terjadi adalah komunikasi satu arah, dimana pemerintah
mempublikasikan berbagai data dan informasi yang dimilikinya untuk
dapat secara langsung dan bebas diakses oleh masyarakat dan pihak-pihak
lain yang berkepentingan melalui Internet” (Indrajit, 2004:30).
Peluncuran program tersebut belum ditentukan waktunya,
dikarenakan masih dalam tahap pembuatan, Yulianita (2012:143)
menyebutkan dalam buku Dasar- dasar public relations bahwa pada
kegiatan penyusunan sebuah perencanaan, Humas atau mereka yang
menjalankan fungsi-fungsi kehumasan berpedoman pada hal-hal yang
dijadikan sumber rujukan yang telah didapat bahwa tahapan perencanaan
program oleh Humas Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Jawa
Barat merupakan sebuah proses dalam mencapai tujuan, dalam ilmu
manajemen sebuah peristiwa kegiatan menggunakan sebuah konsep
manajemen atau sebuah perencanaan, begitu pula dengan Public Relations
yang selalu menentukan rencana demi menghasilkan brand image.
Proses perencanaan dalam pembuatan aplikasi pada website
sebagai media informasi publik, tahap yang pertama dilakukan adalah
proses publlikasi atau pengenalan website kepada publik dengan
melakukan publikasi dan bimtek (bimbingan tekhnis). Aplikasi yang
dibuat Kantor Wilayah Kementerian Agama Pusat dan Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat bertujuan untuk memberikan
pelayanan yang maksimal pada publik.Informasi yang sesuai dengann
ketentuan UU KIP No 14 Tahun 2008. Kanwil Kemenag Provinsi Jawa
Barat terus menerus memberikan pelayanan yang maksimal salah satu nya
melalui akses internet yaitu website
Proses Taking Actions and Communications pada Pengelolaan
Website
Proses selanjutnya adalah proses implementasi atau penerapan pada
program aplikasi yang berada di website. Implementasi dalam bentuk
penerapan yang dilakukan oleh Inmas Kanwil Kemenag ini yaitu dengan
bentuk aplikasi yang dibuat secara terpusat dan juga dalam Provinsi,

Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Volume 2 Nomor 2 (2019) 225- 237
246
Rina Himaturipa, Yusuf Zaenal Abidin, Abdul Aziz Ma’arif

proses penerapan aplikasi ini secara tidak langsung memilki fungsi yang
sama yaitu untuk memberikan pelayanan terbaik pada publik.
Penerapan yang pertama dilakukan adalah Aplikasi yang
memudahkan publik yaitu pertama adalah aplikasi E-MTQ Perencanaan
yang sudah dihasilkan adalah dengan adanya aplikasi E-MTQ yang
diluncurkan pada tahun 2016. Pada Tahun ini diminimalkan untuk error
system publik bisa langsung membuka website Kanwil Kementerian Agama
Provinsi Jawa Barat dan me-klik aplikasi terkait dengan log-in terlebih
dahulu, atau publik juga bisa meng-akses link terkait http//e-mtqnasional,
didalam aplikasi tersebut sudah terdaftar beberapa orang yang pernah
menjuarai MTQ pada tahun sebelumnya. E-Mtq bisa meminimalisir
pemalsuan data, seperti yang dijelaskan oleh Tribudiono selaku Pranata
Humas Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat
Para calon peserta bisa langsung aja buka website.Nanti langsung ada
aplikasinya. Pada aplikasi E-MTQ peserta mulai dipantau dari
proses pendaftaran hinggan akhir. Potensimanipulasi data peserta
dalam registrasi awal diantaranya pencurian dan kelebihan umur
peserta aka terlacak oleh sistem komputerisasi. E-Mtq ini bentuk
kerjasama kemeag dengan Kemendagri semua data akan terekam
melali NIK yang sudah di lakukan Kemendagri. Aplikasi ini
dilengkapi dengan video streaming masyarakat bisa menonton
secara langsung seluruh agenda pada pelaksanaan MTQN.(Hasil
Wawancara 28 Februari 2018).
Pengumpulan data yang dilakukan oleh Kementerian Agama adalah
bekerja sama dengan Kemendagri untuk pengumpulan NIK, sehingga
meminimalisir pencurian data dan kecurangan dalam pendaftaran. Untuk
memaksimalkan layanan maka bentuk kerja sama ini dengan orang-orang
aheli dalam teknologi informasi karena membutuhkan user-user yang
cepat dan untuk melayani pun panitia menyediakan video live streaming pada
saat acara berlangsung. Aplikasi yang kedua adalah, yang dibuat oleh
Kementerian Agama Pusat adalah SIMKAH yaitu (Sistem Informasi
Manajemen Nikah) dikeluarkan pada Tahun 2018 Aplikasi berbasis web ini
bertujuan untuk melindungi data dari pemalsuan akta nikah. Penyesuaian
aplikasi pusat ini adalah setiap perwakilan Provinsi bekerja di pusat
sehingga informasi bisa disebarkan melalui perwakilan tersebut atau dalam
proses Bimtek. Pembuatan apikasi ini bekerja sama dengan Pihak KUA
seperti yang dijelaskan oleh Yudi Hermawan Selaku Pengembangan
Teknologi dan Informasi:

238 Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Volume 2 Nomor 2 (2019)225-246


Pengelolaan Website sebagai Media Informasi Publik

SIMKAH ini adalah perlindungan data dari adanya pemalsuan buku


nikah, publik juga bisa akses di website kami terus juga banyak
kejadian kejadian pemalsuan data nah kalau sekarang jangan harap,
pertama, aplikasi ini menyajikan tentang data statistik peristiwa nikah
seluruh Indonesia bagi KUA yang sudah entri. Kedua, aplikasi ini
bisa memverifikasi data catin bagi daerah yang sudah bekerja sama
dengan Dukcapil. Ketiga, pengumunan kehendak nikah dapat
dipublish secara luas.Keempat, pendaftaran nikah online segera bisa
dilaksanakan. (Hasil Wawancara 28 Februari 2018)
Pengembangan aplikasi SIMKAH ini bekerja sama dengan pihak
Dukcapil dinas kependudukan dan catatan sipil , jadi lewat aplikasi ini bisa
mengetahui penduduk yang terdaftar secara sah agama dan
negara.Aplikasi ketiga adalah SIPATUH, dikembangkan dalam rangka
memperkuat pengawasan penyelenggaraan, umrah di Indonesia dan
perluasan cakupan pengawasan sejak pendaftaran sampai
kepulangan.Didalam aplikasi ini terdapat pendaftaran untuk umrah, dan
beberapa paket perjalanan yang di tawarkan travel, pemantauan
penyediaan tiket dari berbagai maskapai penerbangan.SIPATUH akan di
sahkan oleh Kemenag pada Bulan April 2018.
Aplikasi ini juga sudah di simpan harga yang disesuaikan dengan
pemerintah, sehingga jika ada biro perjalanan yang memasang harga di
bawah yang sudah di tentukan maka akan di pantau dan dicurigai. Setelah
aplikasi yang sudah diterapkan sesuai dengan rencana yang dibuat oleh
Kementrian Agama Republik Indonesia, selanjutnya adalah aplikasi yang
direncanakan oleh Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Jawa
Barat yaitu Media Center Media Center merupakan Aplikasi terbaru yang
dimiliki Kanwil Kemenag Jawa Barat. Media center adalah aplikasi yang
dibuat untuk membuat release pada wartawan dan adanya tempat untuk
menampung wartawan yang datang ke kantor, seperti yang dikatakan oleh
Tribudiono selaku Pranata Humas mengatakan bahwa :
Masih dalam proses pembuatan, aplikasi ini lebih di khususkan
untuk para wartawan karena didalamnya kan terdapat berita-berita
untuk wartawan jadi pihak humas membuat press release yang
disebarkan didalam aplikasi itu. Soalnya biar ga personal nanti kami
akan update terus perkembangan didalamnya. Didalamnya bisa
merupakan Tanya jawabdengan wartawan, kami juga di kantor
menyediakan tempat media center kusus untuk wartawan agar
jikalau kita mengundang ataumengadakan press konfrense memiliki
Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Volume 2 Nomor 2 (2019) 225- 239
246
Rina Himaturipa, Yusuf Zaenal Abidin, Abdul Aziz Ma’arif

tempat. (Hasil Wawancara 20 Maret 2018)

Publik bisa mengakses aplikasi ini melalui website atau link terkait
seperti facebook Kemenag.Karena komunikasi yang dilakukan pihak
external khsusunya wartawan atau pers masih menggunakan media social
atau personal sehingga pihak kemenag membuat aplikasi yang bisa
memudahkan jalannya komunikasi, hingga tempat yang disediakan di
Kantor.Pada Proses penerapan aplikasi terbagi kedalam dua bagian yaitu
penerapan dan komunikasi, komunikasi yang dilakukan pertama adalah
pengenalan website pada publik, dan yang kedua adalah bimbingan tekniks
yang dilakukan kepada publik.Pihak Kantor Wilayah Kementerian Agama
hingga saat ini karena terbentur oleh Sumber Daya Manusia belum
memaksimalkan pengenalan websitei dan Aplikasi-aplikasinya pada publik
melalui media social.Facebook lah salah satu media pengenalan pada
masyarakat, dikarenakan respon dalam facebook lebih banyak dibandingkan
media social lainya, namun untuk kedepannya Inmas akan
memaksimalkan pengenalan aplikasi-aplikasinya kepada masyarakat.
Strategi untuk sosialisai pengenalan seluruh aplikasi yang dibuat oleh
Kementerian Agama kepada publik melalui media social yang
dimanfatkan, seperti facebook, Twitter, Instagram.Menjadikan website sebagai
media informasi publik adalah dengan megutamakan pelayanan-pelayanan
yang dapat memudahkan kebutuhan publik.seperti berita-berita yang
disebar secara uptudate aplikasi yang memudahkan publik dan pengelolaan
yang baik
Pelayanan yang diberikan dengan perkembangan teknologi
informasi saat ini adalah program aplikasi.Berita-berita yang menarik
perhatian publik pun tetap ditayangkan sesuai dengan berita yang sedang
hangat di perbincangkan.Penyebaran berita merupakan suatu hal yang
harus sesuai dengan Keterbukaan Informasi Publik yang tertera pada
Undang-Undang. Dalam Proses komunikasi harus ditentukan saluran-
saluran yang dilalui, menurut Scoot M Cultip dan Allen(2009:121) dalam
bukunya yang berjudulEffective Public Relations diuraikan beberapa faktor
agar komunikasi berlangsung efektif yang dinamakan dengan "The seven
Communication", salahsatunya adalah :pertama, Kepuasan artinya
komunikator dapat menyampaikan pesan kepada komunikan dalam hal ini
komunikan dapat memahami maksud komunikator sehingga komunikator
merasa puas,penyampaian pesan atau pembuatan berita menggunakan
bahasa yang mudah dipahami karena segmentasinya adalah seluruh

240 Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Volume 2 Nomor 2 (2019)225-246


Pengelolaan Website sebagai Media Informasi Publik

masyarakat atau publik external. Kedua, kejelasan komunikator harus


menyampaikan pesan berita secara jelas istilahnya pun harus jelas sehingga
tercapainya tujuan.Kejelasan yang dilakukan adalah pemberian informasi
mengenai website atau program yang dijalankan melalui Bimtek (Bimbingan
Teknologi), atau melalui media social seperti halnya Facebook.Ketiga,
kesinambungan dan konsistensi artinya komunikasi berlangsung terus dan
pesan atau berita tidak saling bertentangan (tidak berubah-ubah/tetap).
Informasi dan Masyarakat dengan adanya media komunikasi
seperti website menciptakan komunikasi secara terbuka untuk
mengupayakan transparansi dan pelayanan terbaik kepada publik.karena
dalam website terdapat aplikasi yang berlangsung secara dua arah seperti
adanya Layanan Publik Pengaduan Mayarakat. Publik bisa mengirimkan
pendapatnya melalui layanan tersebut dan nanti nya akan dihubungkan
sesuai apa yang dibutuhkan. Atau yang berbentuk opini bisa langsung
dikirmkan melalui email Kemenag dan nantinya akan ditampilkan dalam
website.Saluran yang diterima seperti melalui website, dan social media
lainnya seperti facebook,twitter,website.Humas sesungguhnya sebagai alat
manajemen modern secara struktural merupakan bagian integral dari suatu
kelembagaan atau organisasi, artinya PR bukanlah merupakan fungsi
terpisah dari fungsi kelembagaan/ organisasi tersebut dan bersifat melekat
pada manajemen perusahaan (Ruslan, 2014: 24). Secara tidak langsung
humas melakukan kegiatan manajemen yang dilaksanakan proses
penerapan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya.
Proses Evaluasi pada Pengelolaan Website
Evaluasi merupakan suatu proses pengukuran penilaian yang sudah
dilakukan, berdasarkan hasil penelitian evaluasi yang dilakukan oleh
Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Jawa Barat terbagi kedalam
dua bagian yaitu evaluasi secara formal dan yang kedua evaluasi secara
non-formal. Evaluasi yang pertama adalah evaluasi Formal yaitu dalam
menentukan sebuah perencanaan dan program tidak terlepas dari
koordinasi dengan semua pihak artinya bekerja sama dengan pihak-pihak
yang terkait dengan program yang akan dilaksanakan, dijelaskan oleh
Tribudiono selaku Pranata Humas menyebutkan bahwa:
Kita punya rencana yang di paparkan dalam rapat kerja, karena
membahas tentang program apa saja yang akan kita maksimalkan
dalam satu tahun kedepan, tentunya program yang diajukan
berdasarkan kebutuhan yang dibutuhkan oleh pubik. Tahap evaluasi

Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Volume 2 Nomor 2 (2019) 225- 241
246
Rina Himaturipa, Yusuf Zaenal Abidin, Abdul Aziz Ma’arif

ini adalah adanya koordinasi sama pihak lain kaya programmer,


kasubag melihat kendala yang akan dihasilkan dalam program yang
akan kita ajukan. Itu sih paling karena memang tahap akhirnya ada
di kasubag untuk menyetujui atau tidak. (Hasil Wawancara 28
Februari 2018)
Evaluasi dalam perencanaan dilakukan secara formal dan sudah
ditentukan dalam rapat kerja tahunan, biasanya dilakukan dalam waktu 3
hari membahas mengenai program setiap bagian. Pada saat rapat
koordinasi seluruh pihak diberi informasi mengenai program yang sudah
dilaksanakan dan memaparkan kendalanya serta membahas mengenai
program yang akan dilaksanakan. Hal yang paling penting dalam rapat
koordinasi ini adalah hadirnya pihak programmer dari IT karena semua
nya itu tergantung kesiapan pihak programmer untuk menjalankan sistem
informasi berbasis IT.Selain rapat koordinasi secara besar pihak Kanwil
Kemenag pun melakukan evaluasi dalam kurun waktu satu minggu satu
kali. Seperti yang dikatakan Weni selaku programmer IT Inmas, “tapi
untuk control saja biasanya seminggu sekali untuk melihat atau brifieng ulang
lebih ke konten website apalagi yang kurang lah” (Hasil wawancara 18
Maret 2018). Artinya untuk hari-hari seperti biasa pihak Kanwil Kemenag
Jabar melakukan briefing dalam jangka waktu satu minggu sekali untuk
melihat berita-berita yang tidak sesuai dengan struktur beritanya. Seperti
yang disebutkan Novam Scorpatien bahwa :
Evaluasi dalam proses pembuatan berita itu tidak dilakukan secara
bersamaan atau formal, namun lebih sering non formal seperti kami
dapat berita dari Kementerian Agama Kabupaten Kota berita nya
masih banyak yang kurang baik atau kurang unsur 5W1H dan tidak
berbentuk piramida terbalik, maka kami benarkan karena kan ada
proses analisis dan editing data dulu sebelum informasi tersebut di
sebarkan di website(Hasil Wawancara 20 Maret 2018).
Kanwil Kemenag, melakukan pelatihan pembuatan berita yang
didalamnya terdapat unsur-unsur yang sudah ditentukan Selanjutnya tahap
evaluasi dilakukan adalah dalam melakukan Rapat Koordinasi yang sudah
di jelaskan bahwa pada saat rapat membahas mengenai hasil yang sudah
dikerjakan, bentuk evaluasi yang dilakukan di Kementerian Agama Pusat
Republik Indonesia adalah pemberian penghargaan terhadap pengelolaan
website terbaik dari segi keinformasian, Pelayanan, dan sistem
manajemen.Evaluasi yang kedua adalah evaluasi non-Formal.Evaluasi
dilakukan dalam waktu yang tidak ditentukan artinya setiap hari selalu

242 Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Volume 2 Nomor 2 (2019)225-246


Pengelolaan Website sebagai Media Informasi Publik

melakukan evaluasi, seperti koordinasikan dengan anggaran dan SDM


apakah pihak programmer bisa melakukan hal yang diperintahkan oleh
Humas atau tidak, seperti yang dikatakan oleh Novam Scorpatien bahwa :
Untuk evaluasi perencanaan kan kita seringnya non-formal sih kalau
lingkup kanwil atau lingkup inmas ini setiap hari liat-liat apa yang
kurang dari website ini. Terus kaya sering ngasih masukan satu sama
lain kaya untuk pengisian konten renungan kan kaya sebulan sekali
untuk diganti konten nya atau paling cepet seminggu sekali. (Hasil
Wawancara 10 April 2018)
Tahap implementasi program, karena berbentuk aplikasi sehingga
tidak dipungkiri kendala error system atau not server sehingga evaluasi yang
dilakukan adalah meminimalisir kegagalan server. Pada tahap
Implementasi program seperti saat berita di update di website dalam sehari-
hari masih melihat kebenaran sebuah penulisan berita, meng-update
kebutuhan informasi publik seperti majalah internal yang diakses ke website
dalam format Pdf dalam periode yang di tentukan. Seperti yang dijelaskan
Novam Scorpatien selaku Pranta Humas bahwaKomunikasi interpersonal
atau ngobrol-ngobrol setiap hari kita selalu lihat oh data masjid belum
sempet kami uup-date terakhir tahun 2015 kami update lah pada saat itu
juga. Opini masuk dalam hari itu juga kami sebarkan dalam web kami.
(Hasil Wawancara 10 April 2018).
Berdasarkan hasil penelitian evaluasi yang dilakukan lebih sering
dilakukan infor-mal tanpa ruang waktu yang khusus, tanpa disadari setiap
hari memiliki keinginan untuk meperbarui website dengan melihat Visitor
dalam satu hari mencapai ribuan orang yang mengunjungi website.Yulianita
(2012:166) bahwa evaluasi merupakan langkah terakhir yang dilakukan
setelah proses yang direncanakan di implementasikan. Tetapi jika
diperhatikan, evaluasi yang dalam konsep four steps public relations disebut
dengan evaluating yang hanya dilakukan untuk terhadap proses
implementasi dan hasil yang dicapainya saja, sedangkan menurut Cutlip,
Center & Broom (dalam Yulianita 2011:320) tahap evaluating the program
sebagai tahap terakhir dari suatu system manajemen yang siklis perlu
untuk melakukan evaluasi terhadap tahap perencanaan program untuk
menilai kualitas dan kecukupan pengumpulan informasi dan perencanaan
strategis.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa evaluasi yang dilakukan
Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat melakukan evaluasi yang
berkaitan dengan pengambilan keputusan seperti halnya mendapatkan
Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Volume 2 Nomor 2 (2019) 225- 243
246
Rina Himaturipa, Yusuf Zaenal Abidin, Abdul Aziz Ma’arif

data dan fakta yang sesuai dengan kondisi lapangan untuk menentukan
program selanjutnya, termasuk dalam evaluasi.Evaluasi juga
menghasilkan keputusan atau kinerja yang sudah dilakukan, seperti
Kementerian Agama Republik Indonesia memberikan penghargaan bagi
setiap Provinsi dalam Pengelolaan website terbaik Provinsi Jawa Barat
menduduki posisi ke-tiga tentunya ini menjadi bahan evaluasi apa yang
harus di tambahkan dari mempelajari website yang lebih unggul. Evaluasi
selanjutnya dilakukan oleh Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat
Evaluasi non Formal artinya evaluasi yang dilakukan tanpa adanya aturan
khusus seperti melakukan komunikasi interpersonal dengan karyawan
yang lainnya.
Evaluasi yang dilakukan Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Jawa Barat adalah secara keseluruhan yang dibicarakan dalam
rapat formal yaitu rapat koordinasi, dalam rapat tersebut membahas
mengenai hal apa saya yang telah dilakukan dan dampaknya seperti apa,
lalu membahas mengenai apa yang harus diperbarui untuk misi
kedepannya. Rapat koordinasi dilakukan oleh Kasubag Inmas secara
Nasional dan Rapat Koordinasi Satuan Kerja Kementerian Agama yang
tesebar disetiap Kab atau Kota.
PENUTUP
Humas Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Jawa Barat dalam
menjalankan proses Pengelolaan Website sebagai Media Informasi Publik,
menggunakan tahap konsep four step public relations yaitu pertama adalah
pencarian data dan fakta fact finding, planning and programming,taking actions
and communications, evaluations. Peneliti disini bertujuan untuk mengetahui
proses yang dilakukan Humas Kantor Wilayah Kementrian Agama
Provinsi Jawa Barat dalam mengelola website yang dijadikan sebagai media
informasi publik, setelah menganalisis data hasil penelitian tentang proses
pengelolaan website.Pada dasarnya dalam kegiatan kehumasan
menggunakan manajemen, manajemen adalah suatu pengelolaan agar
suatu tujuan tercapai berdasakan sebuah perencanaan.Proses pengelolaan
yang dilakukan menggunakan konsep proses four step public relations yaitu
proses yang dilakukan oleh praktisi humas.
Pada proses tersebut satu setelah proses saling berkaitan dimulai
pencarian fakta kemudian dilanjutkan dengan perencanaan program
setelah itu pengaplikasian program setelah itu melakukan evaluasi, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. Pertama, proses pencarian data

244 Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Volume 2 Nomor 2 (2019)225-246


Pengelolaan Website sebagai Media Informasi Publik

dan fakta atau fact finding setelah melakukan penelitian bahwa data terbagi
kedalam dua bagian yaitu data primer dan sekunder, primer didapatkan
dari aplikasi yang berbasis Dumas yaitu pengaduan masyarakat
dikarenakan humas tidak melakukan secara langsung ke lapangan namun
menerima pengaduan melalui aplikasi tersebut, lalu mengikuti liputan yaitu
kegiatan yang dilakukan oleh divisi manapun untuk menulis atau
menghasilkan sebuah berita, selanjutnya data sekunder didapatkan dari
hasil media online dan media cetak. Kedua, yaitu proses planning and
programmer perencanaan yang nantinya akan menjadi rencana yang
dilakukan selanjutnya perencanaan yang dihasilkan adalah melakukan
pengenalan website kepada publik, melakukan rapat koordinasi dengan
pihak kementrian agama pusat dan kementrian agama kab/kota.ketiga,
proses pengaplikasian aplikasi yang sudah direncanakan seperti halnya
aplikasi terbaru. Keempat,yaitu evaluasi yang terbagi dalam dua yaitu formal
dan non formal. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari data-data
di lapangan, pada dasarnya penelitian ini berjalan baik.Bukan sesuatu
kekeliruan apabila peneliti ingin mengemukakan beberapa saran yang
bermanfaat bagi kemajuan bagi kedepannya. Saran yang peneliti ajukan
adalahPertama, Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Jawa Barat
Humas atau yang biasa disebut dengan Informasi Masyarakat secara
structural dibawah Tata Usaha tidak memiliki struktur tersendiri. Pada
kinerja kekurangan tenanga professional dibidang humas, kedua Inmas
Kanwil Kemenag dalam mengolah aplikasi tidak hanya dalam website saja
alangkah lebih baik lagi bahwa memiliki SDM untuk mengelola social media
seperti contohnya facebook, twitter,dsb. Jika dalam lingkup pemerintah
alangkah lebih baik nya memiliki Inmas diluar dari divisi Tata Usaha
sehingga program nya lebih fokus.Ketiga, Kepada Mahasiswa, Penelitian ini
hanyalah langkah awal untuk penelitian dan selanjutnya mengenai proses
pengelolaan website dengan lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, E. (2013).Handbook Of Public Relations Pengantar
Komprehensif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Cutlip, S .(2009). Effective Public Relations. Edisi ke Sembilan. Jakarta :
Prenada Media Group.
Dewi, Q .2018. Strategi Komunikasi pada Pasar Modal Syariah Berbasis
Cyber Public Relations. Ilmu Dakwah: Jurnal Dakwah Tabligh,
Vol.10.No.1. Hal 19

Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Volume 2 Nomor 2 (2019) 225- 245
246
Rina Himaturipa, Yusuf Zaenal Abidin, Abdul Aziz Ma’arif

Hidayat, T. (2018).Raker Kemenag Majalengka Tahun 2018 Dukung 11


Program Direktif Kemenag RI dari
https://jabar.kemenag.go.id/
Indrajit, Richardus Eko (2004). E-Government Strategi Pembangunan Dan
Pengembangan Sistem Pelayanan Publik Berbasis Teknologi Digital.
Yogyakarta:Andi Offset.
Jefkins, F . (2003). Public Relations. Jakarta : Erlangga.
Kasali, Rhenald. 1994,Manajemen Public Relations. Jakarta : Pustaka
Utama Grafiti.
Kriyantono, Rachmat. (2012). Public Relations & Crisis Management
Pendekatan Critical Public Relations Etnografi Kritis & Kualitatif.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Raco, J.R. (2010). Metode Penelitian Kualitatif, Jenis, Karakteristik dan
Kegunaannya. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Ruslan, R. (1999). Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi
(Konsepsi Dan Aplikasi). Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Soemirat, ardianto. (2012). Dasar-dasar Public Relations. Bandung: PT
Remaja Rosdakary Offset.
Onggo, Bob Julius. 2004. Cyber Public Relations. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo
Undang-Undang Dasar Keterbukaan Informasi Publik No 14 Tahun 2014
Studies [Online], 10.1 (2016): 17-36. Web. 25 Sep. 2018
Yulianita, N. 2007. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: LPPM Unisba

246 Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Volume 2 Nomor 2 (2019)225-246

Anda mungkin juga menyukai