245 - 250
e-ISSN 2502-8995 p-ISSN 2460-8181
ABSTRAK
Kota Pekanbaru merupakan salah satu Kota di Provinsi Riau dan telah menggunakan website sebagai tempat untuk
mendapatkan informasi. Tujuan dibangunya website ini ialah untuk memudahkan pengguna dalam mengakses
informasi seputa Kota Pekanbaru. Dalam penerapan website ini masih terdapat beberapa permasalahan yaitu
informasi yang kurang update dan lengkap serta tidak adanya menu untuk membalas kritik atau saran dari
masyarakat, sehingga dapat mempengaruhi kualitas dari website tesebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengevaluasi dan mengukur tingkat keberhasilan website Pemko Pekanbaru menggunakan metode heuristic
evaluation dan untuk memberikan rekomendasi kepada pihak Pemko Pekanbaru agar dapat dijadikan solusi untuk
meningkatkan kepuasan pengguna berdasarkan tingkat keberhasilan website. Pengambilan data melalui observasi,
wawancara, dan kuesioner. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Slovin dan Simple Random
Sampling. Untuk metode analisis data menggunakan usability testing serta alat pengolahan data menggunakan
IMB Software Statistical Product Solution (SPSS) Statistics 23. Berdasarkan hasil penelitian terhadap data yang
diperoleh dari Pemko Pekanbaru, maka dapat disimpulkan bahwa didapatkan nilai persentase dari Usability
Testing total ditemukan mendapatkan nilai 63,18% yang berarti menunjukkan bahwa website cukup baik bagi
penggunanya, untuk total tidak ditemukan mendapatkan nilai 36,81% yang berarti menunjukkan bahwa website
kurang baik bagi penggunanya.
Kata kunci: Heuristic Evaluation, Pemko Pekanbaru, Usability Testing, website.
245
Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 5, No. 2, Agustus 2019, Hal. 245 - 250
e-ISSN 2502-8995 p-ISSN 2460-8181
pemerintah untuk menerapkan transparansi atau tersebut. Hal ini dirasa perlu untuk website Pemko
keterbukaan disemua tingkat struktur birokrasi Pekanbaru, website ini merupakan upaya pemko
pemerintah sehingga semua pihak dapat dengan jelas untuk menerapkan e-government.
mengetahui apa yang sedang direncanakan dan Penelitian tentang evaluasi website dengan
dilaksanakan oleh pemerintah. Sebagaimana metode Heuristic Evaluation pernah dilakukan oleh
tertuang dalam Instruksi Presiden No 3 tahun 2003 peneliti-peneliti sebelumnya, seperti: (Ni Putu Linda
tentang kebijakan dan strategi pengembangan e- Santiari dan I gede Surya Rahayuda, 2017 ; Putu
Government dan merupakan salah satu cara dalam Krisnayani dkk., 2016 ; Amir Ali dkk., 2016 Nabila
meningkatkan layanan informasi publik. Sehingga Oper dkk., 2017).
jelas bahwa posisi website bagi pemerintah daerah Sudah banyak penelitian yang menunjukkan
sebagai salah satu sarana startegi dalam menjalankan bahwa evaluasi pada website sangat dibutuhkan
aktivitas pemerintah [3] untuk meningkatkan pelayanan website, diantaranya
Salah satu fasilitas internet yang paling populer penelitian oleh [8], mengungkapkan bahwa yang
adalah world wide web,yakni sistem yang membuat menjadi latar belakang permasalahannya adalah
informasi dapat diakses melalui pendekatan website yang belum pernah diukur kualitasnya pada
hiperteks [4]. Website merupakan situs web atau implementasinya dari peraturan e-Governmnet telah
lokasi maya pada web yang memiliki alamat internet dilakukan didapatkan oleh Pemerintah Kabupaten
tersendiri [5]. Sebuah website bisa berupa hasil kerja Ogan Ilir. Dari penelitian yang dilakukan didapatkan
dari perorangan atau individu, atau menunjukkan sebuah kesimpulan dari hasil penguji bahwa website
kepemilikan dari sebuah organisasi, perusahaan, dan pemerintah daerah Ogan Ilir dikatakan cukup bagus.
biasanya website itu menunjukkan beberapa topik Berdasarkan permasalahan diatas perlu
khusus atau kepentingan tertentu. Sebuah website dilakukan evaluasi untuk melihat sejauh mana
bisa berisi hyperlink yang bisa menghubungkan ke kualitas website telah berfungsi dengan baik sesuai
website lain, jadi kadangkala perbedaan antara kepuasan pengguna, maka dilakukan penelitian yang
website yang dibuat oleh individu perseorangan berjudul “Evaluasi Website Pemko Pekanbaru
dengan website yang dibuat oleh organisasi bisnis Menggunakan Metode Heuristic Evaluation”.
bisa saja tidak kentara. Halaman web dapat dilihat
atau diakses melalui jaringan komputer dan internet, B. LANDASAN TEORI
perangkatnya bisa saja berupa komputer pribadi, B.1. Website
laptop, PDA, ataupun telepon seluler [6]. Website merupakan salah satu sumber daya
Salah satu poin penting dalam membangun internet yang berkembang pesat. Website disebut
aplikasi berbasis web adalah berkaitan dengan juga site, situs, situs web atau portal. Merupakan
perancangan desain antar muka. Aplikasi yang akan kumpulan halaman web yang berhubungan antara
dibangun harus memiliki tampilan antar muka yang satu dengan lainnya, halaman pertama sebuah
user-friendly. Pembuatan suatu sistem informasi website adalah home page, sedangkan halaman demi
harus dilakukan dengan memperhatikan faktor halamannya secara mandiri disebut web page,
kemudahan penggunaan (usability). dengan kata lain website adalah situs yang dapat
Heuristic evaluation adalah suatu cara diakses dan dilihat oleh para pengguna internet
pemeriksaan usability untuk perangkat lunak diseluruh dunia [9].
komputer yang membantu mengenali masalah- B.2. Kualitas Informasi Website
masalah usability pada rancangan antarmuka [7]. Kualitas informasi mengukur kualitas keluaran
Heuristic evaluation juga merupakan salah satu dari sistem informasi. Mengembangkan enam item
metode yang paling banyak digunakan untuk pertanyaan untuk mengukur kepentingan persepsi
mengukur tingkat kenyamanan pengguna dalam hal dan kebergunaan informasi dari informasi yang
interaksi manusia dan komputer (IMK). Tujuan disajikan dan laporan-laporan yang dihasilkan oleh
utama Heuristic Evaluation adalah untuk sistem informasi tersebut. Indikator yang diukur
mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan meliputi [10]:
rancangan antarmuka. Metode Heuristic Evaluation 1) Kelengkapan (completeness).
menggunakan 10 prinsip dalam mengevaluasi pada 2) Ketepatan (precission).
tingkat usability yang dijadikan acuan untuk 3) Akurasi (accuracy).
menentukan keputusan yang sudah diambil oleh 4) Keandalan (reliability).
pengguna.
5) Kekinian (currency).
Namun permasalahan yang ada yaitu belum
pernah dilakukan evaluasi dengan metode heuristic 6) Bentuk Keluaran (format of output).
evaluation dan dalam penerapannya masih terdapat B.3. Fungsi Website
permasalahan yaitu informasi yang kurang update Secara umum web mempunyai fungsi sebagai
dan lengkap serta tidak adanya menu untuk berikut [11]:
membalas kritik atau saran dari masyarakat, 1. Fungsi Komunikasi
sehingga dapat mempengaruhi kualitas dari website
246
Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 5, No. 2, Agustus 2019, Hal. 245 - 250
e-ISSN 2502-8995 p-ISSN 2460-8181
Situs web yang mempunyai fungsi komunikasi dengan cara yang diharapkan serta mampu untuk
pada umumnya adalah situs web dinamis. Karena melakukannya tanpa halangan, keraguan, atau
dibuat menggunakan pemograman web (server side) pertanyaan [13].
maka dilengkapi fasilitas yang memberikan fungsi- Menurut Jakob Nielsen, Secara umum cara
fungsi komunikasi, seperti webmail, form contact, mengukur dan menilai usability sebuah situs bersifa
chatting form, dan yang lainnya. t relative dan bergantung pada bagaimana penggun
2. Fungsi Informasi a dapat menyelesaikan sekumpulan task, terdapat
Situs web yang memiliki fungsi informasi pada komponen-komponen yang dapat dijadikan patokan
umumnya lebih menekankan pada kualitas bagian dalam mengukur usability, yakni:
kontennya, karena tujuan situs tersebut adalah a. Learnability, mudah untuk di pelajari. Dengan
menyampaikan isinya. meletakkan isi yang paling penting pada bagian
3. Fungsi Entertainment atas halaman agar pengunjung dalam
Situs web juga dapat memiliki fungsi menemukannya dengan cepat.
entertainment atau hiburan. Bila situs web kita b. Efficiency, tingkat kecepatan pengguna. Dengan
berfungsi sebagai sarana hiburan maka penggunaan menyediakan link seperlunya saja agar
animasi gambar dan elemen bergerak dapat mengunjung dapat mencapai informasi yang di
meningkatkan mutu presentasi desainnya, meski perlukan dengan cepat dan mudah.
tetap harus mempertimbangkan kecepatan c. Memorability, mudah untuk di ingat. Dengan
download-nya. tidak banyak melakukan perubahan yang
4. Fungsi Transaksi mencolok pada situs, khususnya pada navigasi.
Situs web dapat dijadikan sarana transaksi d. Eror, tingkat kesahalan rendah. Dengan
bisnis baik barang, jasa atau lainnya. Situs web ini menghindari link yang tidak berfungsi
menghubungkan perusahaan, konsumen dan (brokenlink) atau halaman masih dalam proses
komunitas tertentu melalui transaksi elektronik. pembuatan (under construction).
Pembayarannya bisa menggunakan kartu kredit, e. Satisfaction, kepuasan pengguna. Hal ini wajib
transfer atau dengan membayar secara langsung. di perhatikan karena berhubungan dengan
B.4. Evaluasi kelangsungan situs web. Oleh karena itu sebuah
Evaluasi merupakan salah satu rangkaian website seharusnya mudah di gunakan oleh
kegiatan dalam meningkatkan kualitas, kinerja, atau user.
produktifitas suatu lembaga dalam melaksanakan B.7. Heuristic Evaluation
programnya. Fokus evaluasi adalah individu, yaitu Heuristic Evaluation adalah sistem evaluasi
prestasi belajar yang dicapai kelompok atau kelas. untuk software komputer berbasis pengguna. Sistem
Melalui evaluasi akan diperoleh informasi tentang ini melibatkan evaluator untuk memberikan
apa yang telah dicapai dan apa yang belum dicapai. masukan yang kemudian dikategorikan dalam
Selanjutnya, informasi ini digunakan untuk prinsip-prinsip heuristik. Pendekatan yang
perbaikan suatu program [12]. diciptakan Nielsen di tahun 1990, adalah cara
B.5. Standar Evaluasi mengevaluasi yang cukup terpercaya dalam dunia
Standar yang dipakai untuk mengevaluasi suatu saat ini. Evaluasi Heuristik adalah panduan, prinsip
kegiatan tertentu dapat dilihat dari tiga aspek utama, umum, atau aturan yang dapat menuntun keputusan
yaitu [12]: rancangan atau digunakan untuk mengkritik suatu
1. Utility (manfaat) keputusan yang sudah diambil [13].
Hasil evaluasi hendaknya bermanfaat bagi Heuristic Evaluation diusulkan oleh Nielsen
manajemen untuk pengambilan keputusan dan Molich, Pada pendekatan ini, sekumpulan
atas program yang sedang berjalan. kriteria usability atau heuristic diidentifikasi dan
2. Accuracy (akurat) perancangan dilaksanakan misalnya dimana kriteria
Informasi atas hasil evaluasi hendaklah dilanggar. Tujuan dari evaluasi heuristik adalah
memiliki tingkat ketepatan tinggi. untuk memperbaiki perancangan secara efektif.
3. Feasibility (layak) Terdapat 10 prinsip umum Jakob Nielsen untuk
Hendaknya proses evaluasi yang dirancang desain interaksi, yaitu:
dapat dilaksanakan secara layak. 1. Visibility Of System Status, tampilan informasi
B.6. Usability dari status sitem. Sistem harus selalu memberi
Usability berasal dari kata usable yang secara tahu pengguna tentang apa yang sedang terjadi,
umum berarti dapat digunakan dengan baik. Sesuatu melalui umpan balik yang sesuai dalam waktu
dapat dikatakan berguna dengan baik apabila yang wajar.
kegagalan dalam penggunaannya dapat dihilangkan 2. Match between system and the real world,
atau diminimalkan serta memberikan manfaat dan Cocok antara sistem dan dunia nyata. Sistem
kepuasan bagi pengguna. Ketika sebuah produk atau harus berbicara bahasa pengguna, dengan kata-
jasa benar-benar dapat dipergunakan dengan baik, kata, ungkapan dan konsep yang akrab bagi
pengguna dapat melakukan apa yang dia inginkan pengguna, bukan istilah yang berorientasi pada
247
Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 5, No. 2, Agustus 2019, Hal. 245 - 250
e-ISSN 2502-8995 p-ISSN 2460-8181
sistem. Ikuti konvensi dunia nyata, membuat langkah konkret yang harus dilakukan, dan
informasi muncul dalam urutan alami dan jangan terlalu besar.
logis. B.8. Uji Validitas dan Reliabilitas
3. User control and freedom, Kontrol pengguna Uji validitas atau kebenaran adalah suatu indeks
dan kebebasan. Pengguna sering memilih yang menunjukkan alat ukur tersebut benar-benar
fungsi sistem karena kesalahan dan mengukur apa yang diukur, validitas ini menyangkut
memerlukan "pintu keluar darurat" yang akurasi instrument. Untuk mengetahui apakah
ditandai dengan jelas untuk meninggalkan kuisioner yang disusun tersebut valid, maka perlu
keadaan yang tidak diinginkan tanpa harus dengan uji korelasi antar skor (nilai) tiap-tiap butir
melalui dialog yang diperluas. (Dukungan pernyataan dengan skor total kuesioner tersebut.
undo dan redo). Kriteria dalam pengujian hipotesis validitas dalam
4. Consistency and standards, Konsistensi penelitian adalah:
apakah kata-kata, situasi, atau tindakan yang 1. Kuesioner dikatakan valid apabila R hitung >
berbeda berarti hal yang sama. R tabel.
5. Error prevention, Kesalahan pencegahan. 2. Kuesioner dinyatakan tidak valid apabila R
Bahkan lebih baik daripada pesan kesalahan hitung ≤ R tabel.
yang baik adalah desain yang hati-hati Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan
sehingga mencegah terjadinya masalah. Entah sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya
menghilangkan kondisi rawan kesalahan atau atau dapat diandalkan. Reliabilitas menunjukkan
memeriksa mereka dan memberi pengguna kemantapan atau konsistensi hasil pengukuran.
opsi konfirmasi sebelum mereka melakukan Suatu alat pengukuran dikatakan mantap atau
tindakan tersebut. konsisten, apabila untuk mengukur sesuatu berulang
6. Recognition rather than recall, Pengakuan kali, alat pengukur itu menunjukkan hasil yang sama
bukan recall. Minimalkan beban memori dalam kondisi yang sama. Butir pernyataan
pengguna dengan membuat objek, tindakan, dikatakan reliable atau handal apabila jawaban
dan pilihan terlihat. Pengguna seharusnya tidak seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten.
perlu mengingat informasi dari satu bagian B.9. Usability Testing
dialog yang lain. Petunjuk penggunaan sistem Uji ketergunaan adalah mengukur efisiensi,
harus terlihat atau mudah dicerna kapanpun. kemudahan dipelajari, dan kemampuan untuk
7. Flexibility and efficiency of use, Fleksibilitas mengingat bagaimana berinteraksi tanpa kesulitan
dan efisiensi penggunaan. Akselerator - yang atau kesalahan, uji ketergunaan ini merupakan
tidak terlihat oleh pengguna pemula - mungkin attribut untuk menilai seberapa mudah interface
sering mempercepat interaksi bagi pengguna website digunakan [14]. Langkah-langkah dalam
ahli sehingga sistem dapat memenuhi melakukan uji ketergunaan adalah:
pengguna berpengalaman dan izinkan 1. Memilih Objek, langkah ini adalah proses
pengguna menyesuaikan tindakan yang sering penentuan objek yang akan diteliti.
dilakukan. 2. Memilih responden untuk pengisian kuisioner
8. Aesthetic and minimalist design, Desain berdasarkan sampel yang sudah di tentukan.
estetika dan minimalis. Dialog seharusnya 3. Mempresentasikan tugas kepada responden,
tidak berisi informasi yang tidak relevan atau langkah ini adalah memberikan penjelasan
jarang dibutuhkan. Setiap unit tambahan kepada responden bahwa yang di uji bukan
informasi dalam sebuah dialog bersaing dengan responden tetapi objek penelitian.
unit informasi yang relevan dan mengurangi 4. Memberikan tugas kepada responden, yaitu
visibilitas relatif mereka. memberikan tugas–tugas dalam kuisioner untuk
9. Help users recognize, diagnose, and recover di jawab oleh responden.
from errors, Bantu pengguna mengenali, 5. Pengisian kuisioner dari responden, responden
mendiagnosis, dan memulihkan dari kesalahan. memberikan jawaban untuk kuisioner yang
Pesan kesalahan harus dinyatakan dalam diberikan sesuai dengan yang di alami oleh
bahasa sederhana (tanpa kode), justru responden.
menunjukkan masalahnya, dan secara 6. Analisa jawaban dari responden terhadap website
konstruktif menyarankan sebuah solusi. dari segi jawaban responden.
dan standar. Pengguna tidak perlu bertanya- 7. Dari evaluasi yang dilakukan akan mendapatkan
tanya informasi yang lengkap mengenai kelebihan dan
10. Help and documentation, Bantuan dan kekurangan website.
dokumentasi. Meskipun lebih baik jika sistem 8. Dari hasil evaluasi memberikan rekomendasi.
dapat digunakan tanpa dokumentasi, mungkin
perlu memberikan bantuan dan dokumentasi. C. METODOLOGI PENELITIAN
Setiap informasi semacam itu harus mudah
dicari, terfokus pada tugas pengguna, daftar
248
Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 5, No. 2, Agustus 2019, Hal. 245 - 250
e-ISSN 2502-8995 p-ISSN 2460-8181
249
Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 5, No. 2, Agustus 2019, Hal. 245 - 250
e-ISSN 2502-8995 p-ISSN 2460-8181
P13 38%, variabel H9 P14 59%, variabel H9 [8] Candra, Irawan. “Evaluasi Kualitas Website
P15 60%, variabel H10 P16 69%. Hal ini Pemerintah Daerah Dengan Menggunakan
sebaiknya dilakukan perbaikan secara cepat Webqual”. Ogan Ilir. 2011.
terhadap website sesuai dengan solusi yang
direkomendasikan. [9] Kadir, Abdul dkk. “Dasar Pemograman Web
2. Berdasarkan pada 10 prinsip Heuristic Perpustakaan”. Jurnal Teknologi Informasi
Evaluation yang mempengaruhi keberhasilan 2011.
penerapan website pada tingkat usability
yaitu di dapatkan hasil rekomendasi sebagai [10] Delone, William H. dan Ephraim R. Mclean.
solusi ialah rekomendasi yang dapat (2003). The Delone and Mclean Model of
diberikan adalah perlu adanya menu untuk Information System Success: A Ten-Year
pilihan font (type,size) pada website sehingga Update. Journal of Management Information
dapat membuat pengunjung betah dan perlu Systems / Spring 2003.
adanya design website yang menarik dan
sebaiknya pihak pengelola website [11] Maslan, Andi. “Pengukuran Kualitas Layanan
memberikan menu search (pencarian) pada Website Pemerintah Kota Batam
website agar dapat memberikan kemudahan Menggunakan Webqual 4.0”. Jurnal Ilmiah
untuk pengguna dan bisa tercapainya tujuan Informatika, Vol 1, No. 3, ISSN: 2337-8379,
yang dibutuhkan, serta menambah fasilitas 2014.
keterangan “contact us” untuk
[12] Sari, Kamala Dewi.“Evaluasi Pemanfaatan
korespondensi seperti memberikan alamat
Situs Chem-Is-Try.Org dalam Pemenuhan
email yang bisa digunakan untuk keperluan
Kebutuhan Informasi Oleh Mahasiswa
yang dibutuhkan pengguna.
Departemen Kimia Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
REFERENSI
USU”.Tesis Fakultas Sastra. Tidak
[1] Yohana, Nova, dkk. “Pemanfaatan Website
diterbitkan”. Medan. 2010
Pemerintah Kota Pekanbaru Dalam
Mewujudkan Good Governance”. Jurnal [13] Krisnayani, Putu, dkk “Analisa Usability
Mayarakat Telematika dan Informasi Vol. 5 Pada Website UNDIKSHA Dengan
No. 2 November 2014 Hal: 153-168. 2014. Menggunakan Metode Heuristic Evaluation”.
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan
[2] Anggrahini, M. D., Rochayanti, C., dan
Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5
Sosiawan, E. A. (2008). Peran Humas
Nomor 2, 2016.
Pemerintah Kabupaten Sragen dalam
Pengelolaan ISI Informasi Website PEMDA [14] Hidayat, Wahyu, dkk “Penerapan Metode
Sebagai Media Communications Relations Usability Testing Pada Evaluasi Situs Web
dengan Masyarakat. Jurnal Ilmu Pemerintahan Kota Prabumulih”. Jurnal
Komunikasi, Volume 6, Nomor 2, 145-151. Teknik Informatika Universitas Bina Darma
Palembang, 2014.
[3] Masyhur, Firdaus. 2014. Kinerja Website
Resmi Pemerintah Provinsi di Indonesia
Official Website Performance Local
Government in Indonesia. Jurnal Pekomnas
Volume 17 Nomor 1. Dari Balai Besar
Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi
dan Informatika (BBPPKI) Makassar.
250