Anda di halaman 1dari 6

Soal no 3

Topik yang diambil adalah tentang Pemanfaatan Website dalam Pemerintahan.


Alasan mengangkt topik bahasan ini dikarenakan memang relevan dengan
jurusan, selain itu masih banyak persoalan yang belum terjawab dalam berbagai
penelitian tentang pemanfaatan Website dalam Pemerintahan, serta agar lebih
banyak informasi mengenai pemanfaatan Website dalam pemerintahan yang bisa
digunakan sebagai acuan untuk pengoptimalan dalam pemanfaat Teknologi
Informasi berupa Website.

Soal no 4

Masalah yang sesuai dengan topik diatas, diantaranya:

1. Bagaimana optimalisasi pemanfaatan Website dalam Pemerintahan?


2. Bagaimana efesiensi pemanfaatan Website dalam pemerintahan sebagai
implementasi penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi?
3. Bagaiman Transparansi pemanfaatan Website dalam pemerintahan?

Soal no 5

A. Latar Belakang
Pada zaman teknologi yang kian maju ini, pemerintah dituntut
untuk melakukan inovasi dalam pemberian pelayanan kepada publik.
Salah satu bentuk inovasi dapat dilakukan dalam pelaksanaan e-
government. Penerapannya, memanfaatkan teknologi dan perlu didukung
oleh ketersediaan infrastruktur dan sumber daya manusia yang memadai.
Saat ini teknologi digital untuk menunjang peningkatan kinerja serta
kesejahteraan, menghemat biaya dan konsumsi sumber daya, serta untuk
terlibat lebih efektif dan aktif dengan warganya. Saat ini digitalisasi
memang sedang banyak digencarkan karena ini menjadi salah satu
terobosan dalam memajukan suatu daerah memanfaatkan perkembangan
teknologi komunikasi dan informasi dengan konsep yang telah diatur
secara maksimal untuk kepentingan masyarakat dalam hal pengelolaan
sumber daya yang efektif dan efisien.
Perkembangan aplikasi berbasis web yang semakin pesat sejak
munculnya teknologi internet sangat membantu dalam kemudahan serta
kecepatan pengiriman, penyampaian dan penerimaan informasi. Mulai dari
perusahaan-perusahaan, sekolah-sekolah, perguruan tinggi, dan lembaga
atau organisasi lainnya telah banyak memanfaatkan aplikasi web dalam
kegiatan penjualan, promosi, belajar dan kegiatan lainnya dimana
dibutuhkan pengiriman, penyebaran dan penerimaan informasi sehingga
memberikan kemudahan bagi pengguna (user) yang membutuhkan.
Pada dasarnya kegiatan yang dilakukan Bagian Pengolahan Data
Elektronik melalui media website merupakan cara untuk menunjukkan
eksistensi dari Pemerintah kepada masyarakat, sehingga masyarakat dapat
mengetahui kegiatan apa saja yang telah dilakukan oleh Pemerintah
melalui website yang dapat diakses oleh siapa dan kapan saja. Hal tersebut
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat untuk memperoleh informasi
secara cepat dan mudah, di mana saat ini informasi telah menjadi suatu
kebutuhan bagi masyarakat, karena informasi memiliki peran yang sangat
penting dan menentukan untuk mencapai suatu tujuan. Melalui media
online website, Pemerintah mengharapkan adanya interaksi dari
masyarakat, memberi masukan berupa kritikan dan saran kepada
pemerintah melalui jaringan online yang sudah disediakan.
B. Rumusan Masalah
Dari Latar Belakang masalah diatas, dapatkan dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana optimalisasi pemanfaatan Website dalam Pemerintahan?
2. Bagaimana efesiensi pemanfaatan Website dalam pemerintahan
sebagai implementasi penggunaan Teknologi Informasi dan
Komunikasi?
3. Bagaiman Transparansi pemanfaatan Website dalam pemerintahan?
C. Metode Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan adalah Metode Deskriptif,
dengan Observasi dan Kepustakaan.
D. Hasil
Internet, ataupun e-government bagi pengambil kebijakan, dapat
dilihat sebagai alat untuk meningkatkan respon pemerintah terhadap
masyarakat serta alat untuk memperkuat negara (Fountain, 2001). US
General accounting office (Belanger&Hiller, 2006, p. 49)
mengkategorikan e-government kedalam 4 tipologi yaitu: 1. government-
to-citizen (G2C), 2. government-to-employee (G2E), 3. government-to-
government (G2G), 4. and government-to-business (G2B). Dalam
prosesnya, e-government sebagai virtual tool pemerintah, mengalami
berbagai macam perkembangan. Untuk mengukur kinerja e-government,
Gartner membagi perkembangan e-government kedalam empat fase yaitu;
1. Kehadiran, 2. Interaksi, 3. Transaksi dan 4. Transformasi. Sedangkan
United Nation mengelompokkannya dalam lima tingkatan yaitu; 1.
Kemunculan e-government, 2. Penguatan, 3. Interaksi, 4. Transaksi dan 5.
e-government tanpa sekat (terintegrasi, tanpa batas) (Hashmi & Darem
2008).
Dalam website ini memiliki beberapa fitur penunjang yang bisa
dijelajahi oleh semua orang diantaranya Wisata Halal, Budaya, Destinasi
Wisata, Event, Hotel, Informasi, Kuliner, Data Pengunjung, dan PPID
(Pejabat Pengelola Informasi Dokumentasi). Selain itu, bagi calon
wisatawan yang ingin tau lebih dalam lagi mengenai website ini bisa
langsung mencarinya karena web ini terhubung dengan beberpa akun
sosial media diantaranya facebook, Instagram, gmail, serta YouTube yang
tentunya akan selalu menampilkan informasi terbaru serta bisa diakses
kapanpun dan dimanapun.
Website pemerintah daerah juga dinilai dapat memudahkan
masyarakat dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan pemerintah
(Anggreani, Purnomo, and Kasiwi 2020; Nugraha 2015; Putri and
Muzakkir 2021; Suryadi, Wijaya, and Aprilia 2014; Yohana, Yazid, and
Puspita 2014). Apabila ditinjau dari kualitas pelayanan publik terdapat tiga
hal menurut Lenvinne dalam Hardiyansyah (2011), Ditinjau dari aspek
responsivitas yaitu cara pengelola website tersebut dalam menanggapi
keluhan atau laporan yang dilontarkan oleh masyarakat kepada pemerintah
melalui website terkait. Dari segi responsibilitas yang dapat diartikan
sebagai bagaimana pemerintah dalam kaitannya yaitu Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan sebagai bentuk tanggung jawab dalam pemberian
pelayanan melalui website ini. Selanjutnya, aspek akuntabilitas yang
merupakan sebuah bentuk apakah website ini sudah mengikuti standar
yang ada dan memiliki kesesuaian antara penyelenggara pelayanan dengan
berbagai faktor yang ada di dalam masyarakat.
Selanjutnya jika berdasarkan sebuah penelitian dari Harvard JFK
School of Government, Indrajit (2004), terdapat tiga elemen sukses
dengan menerapkan konsep digitalisasi pelayanan publik, elemen yang
dimaksud yaitu: adanya support, kapasitas, dan value.
Transparansi atau keterbukaan adalah sesuatu yang penting dalam
menyampaikan informasi. Dengan konsep e-government tentu saja
mengharuskan sebuah keterbukaan dalam mendorong informasi yang
transparan dan jelas. Menurut Booz Allen dan Hamilton transparansi
merupakan apakah pemerintah dalam hal ini mendorong keterbukaan
informasi menuju proses transparansi dalam pemerintahan (Indrajit, 2006).
Transparansi adalah satu prinsip penting dalam instansi pemerintahan.
Prinsip ini menjamin adanya keterbukaan dalam segala informasi yang
berkaitan dengan instansi terkait secara tepat waktu dan bersipat pasti.
Pengelolaan website dalam menunjang e-government perlu adanya
pengawasan yang ketat dan dilakukan secara berkala. Proses monitoring
dan pengendalian yang dilakukan meliputi: memperbaharui rencana
kegiatan pemerintah kota dan informasi, pengolahan input argumen dari
menu aspirasi yang dijadikan bahan evaluasi bulanan, dan pengendalian
perangkat lunak dan jaringan setiap dua minggu sekali. Dalam hal ini
pengendalian dan pengawasan dari atasan harus selalu ada.
Melalui pengembangan e-government dilakukan penataan system
manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah dengan
mengoptimasikan pemanfaatan teknologi informasi. Pemanfaatn teknologi
informasi tersebut mencakup dua aktivitas yang berkaitan yaitu (1)
pengolahan data, pengelolaan informasi, sitem manajemen dan proses
kerja secara elektronis; (2) pemanfaatan kemajuan teknologi informasi
agar pelayanan publik dapat diakses secara mudah dan murah oleh
masyarakat di seluruh wilayah Negara (Inpres No.3, 2003).
Manfaat dari diterapkan website di Pemerintahan yaitu dapat memberikan
informasi tentang potensi daerah yang ada baik tentang topografi, rencana
kegiatan, dan prestasi yang telah dicapai. Selain itu masyarakat dapat
berkomunikasi dengan pemerintah mengenai pemerintahan daerah.
Masyarakat dapat memberikan kritik dan saran kepada pemerintah setelah
diterapkannya website tersebut. Kritik dari masyarakat biasanya berupa
keluhan tentang kerusakan jalan, pelayanan KTP ataupun pelayanan rumah
sakit. Pemerintah juga dapat merespon tanggapan masyarakat dengan
menghubungi dinas yang terkait.
Efisiensi menyangkut bagaimana teknologi mengurangi proses kerja, baik
dari sisi waktu, peningkatan kualitas serta produktivitas, karena efisiensi
merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya
sumber/biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan. Adapun
untuk menyusun rencana tersebut dapat disesuaikan dengan kriteria
efisiensi, yakni dengan : 1) Menyediakan arsitektur proses, aplikasi, dan
database yang bisa berjalan baik ketika dibutuhkan/digunakan; 2)
Merencanakan sumberdaya dan keuangan secara baik; 3) Memanfaatkan
sistem teknologi informasi semaksimal mungkin pada keseluruhan aspek;
4) Mengadakan pelatihan bagi para staf dan pegawai. (Indrajit, 2006).
Partisipasi dimaknai sebagai hak warga masyarakat untuk terlibat dalam
proses pengambilan keputusan dan setiap daur pembangunan partisipatif
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi dan
pelestarian sehingga masyarakat bukan penerima manfaat melainkan
sebagai agen pembangunan. Dalam hal partisipasi publik atau partisipasi
masyarakat, secara umum masih sulit untuk mewujudkan e-democracy di
mana masyarakat mampu memberikan banyak pilihan dan proses
pengambilan keputusan secara online.

Anda mungkin juga menyukai