E-GOVERNMENT
Disusun oleh :
Aeldo Yudifian (24020116140053)
Alma Safira (24020116140056)
Aditya Yoga Pradana Riyadi (24020116130052)
Fajriyah Rizki Nazilla (24020116140055)
Fiakhsani (24020116120018)
KELAS A
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan
teknologi dan internet pada saat ini tidak bisa lepas dari sistem
pemakaian aplikasi Internet pada lingkungan pemerintahan yang dikenal dengan e-government.
Pemerintah pusat dan pemerintah daerah berlomba-lomba membuat aplikasi e-government.
Pengembangan aplikasi e-government memerlukan pendanaan yang cukup besar sehingga
diperlukan kesiapan dari sisi sumber daya manusia aparat pemerintahan dan kesiapan dari
masyarakat. Survei di beberapa negara menunjukkan bahwa ada kecenderungan aparat
pemerintah
untuk
tidak
melaksanakan
kegiatan
secara
online,
karena
mereka
lebih
menyukaimetoda pelayanan tradisional yang berupa tatap langsung, surat-menyurat atau telepon.
Kita harus belajar dari penyebab-penyebab kegagalan e-government di sejumlah negara
yangdisebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: ketidaksiapan sumber daya manusia, sarana dan
prasarana teknologi informasi, serta kurangnya perhatian dari pihak-pihak yang terlibat langsung.
E-government
adalah
administrasi pemerintahan yang efisien dan efektif, serta memberikan pelayanan yang transparan
dan memuaskan kepada masyarakat. Semua organisasi pemerintahan akan terpengaruh oleh
perkembangan e-government ini. E-government dapatlah digolongkan dalam empat tingkatan.
Tingkat pertama adalah pemerintah mempublikasikan informasi melalui website. Tingkat kedua
adalah interaksi antara masyarakat dan kantor pemerintahan melaui e-mail. Tingkat ketigaadalah
masyarakat pengguna dapat melakukan transaksi dengan kantor pemerintahan secara timbal
balik. Level terakhir adalah integrasi di seluruh kantor pemerintahan, di mana masyarakat dapat
melakukan transaksi dengan seluruh kantor pemerintahan yang telah mempunyai pemakaian data
base bersama.
B. Rumusan Masalah
Pengertian/ definisi e-government
Tingkatan/tahapan pengembangan e-government
Perkembangan e-governmet di Indonesia dan di luar negeri dan perbandingannya
Contoh penerapan e-government di Indonesia
Dampak positif dan negatif e-government
C. Tujuan Makalah
1.
2.
BAB II
PEMBAHASAN
I.
PENGERTIAN E-GOVERNMENT
II.
1. Web Presence, yaitu memunculkan website daerah di internet. Dalam tahap ini, informasi
dasar yang dibutuhkan masyarakat ditampilkan dalam website pemerintah.
2. Interaction, yaitu web daerah yang menyediakan fasilitas interaksi antara masyarakat dan
Pemerintah Daerah. Dalam tahap ini, informasi yang ditampilkan lebih bervariasi, seperti
fasilitas download dan komunikasi E-mail dalam website pemerintah.
3. Transaction, yaitu web daerah yang selain memiliki fasilitas interaksi juga dilengkapi
dengan fasilitas transaksi pelayanan publik dari pemerintah.
4. Transformation, yaitu dalam hal ini pelayanan pemerintah meningkat secara terintegrasi.
III.
b. Memperkuat kemampuan menggalang sumber daya yang ada di Indonesia guna mendukung
keberhasilan pelaksanaan semua arah pengembangan dan pendayagunaan teknologi telematika,
serta melaksanakan forum untuk membangun konsensus antar pihak-pihak terkait di sektor
pemerintah dan swasta baik di tingkat internasional maupun regional, serta mengakses
pengalaman internasional dalam mengembangkan sistem infrastruktur informasi nasional untuk
menstimulasi perkembangan telematika, mendapatkan dukungan teknis, pembiayaan dan
dukungan lainnya secara terpadu.
Sesuai Inpres nomor 6 tahun 2001 tersebut, guna menunjang pelayanan masyarakat
dengan berbasis pada teknologi informasi, pemerintah meluncurkan program G-Online,
singkatan dari Government On-line. G-Online adalah program pemerintah untuk mensukseskan
pelayanan kepada masyarakat melalui media internet. Beberapa kelebihan dari pelayanan yang
berbasis internet adalah sebagai berikut
a. Transparansi, karena informasi pelayanan dapat diakses oleh siapa saja, kapan saja dan di
mana saja. Informasi yang disajikan berupa jenis layanan yang diberikan, prosedur baku yang
harus dipenuhi, serta yang paling penting adalah adanya informasi tentang biaya yang harus
dibayarkan oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
b. Mengurangi kolusi, karena dengan adanya media layanan secara on-line, masyarakat
pengguna jasa tidak perlu lagi bertatap muka dengan petugas pelayanan sehingga mencegah
terjadinya kesepakatan-kesepakatan di luar ketentuan yang berlaku.
c. Selain itu, oleh karena informasi biaya sudah secara transparan dapat diketahui oleh
masyarakat, pembayaran pun harus dilakukan melalui rekening resmi yang telah tersedia
sehingga masyarakat tidak perlu membayar biaya lebih dari ketentuan yg ada. Layanan non-stop
24 jam. Layanan secara on-line dapat dilakukan selama 24 Jam sehari dan 7 hari dalam
seminggu tergantung pada kondisi dan situasi masing- masing individu pengguna jasa.
d. Efisiensi, karena pelayanan yang dilakukan secara online akan menghemat penggunaan kertas
dan alat tulis kantor lainnya.
Indikator Pembeda
E- Gov Indonesia
Konten
E-Government
menyangkut
E-Gov Australia
di
juga
Indonesia E-government
dengan mengacu
Australia
pada
penggunaan
informasi
oleh
seperti
to
(Business
to menggunakan
intranet
yang
dan
mempunyai
menghubungkan
keperluan
penduduk,
bisnis,
Salah
e-government
infrastruktur
adalah
IT
sebagai
Sosialisasi
pada informasi
masyarakat
teknologi
1.
dan
guna
Masyarakat
australia
mempromosikan Government
yang
Nations E-
Survey
tahun
memfasilitasi
pemerintah
diakses,
warga
yang
dalam
EParticipation
informasi,
layanan 3
terhadap bahwa
dan
20
Countries.
dapat
dikatakan
lebih
dari
membuat masyarakat
50%
Australia
diperhadapkan
warga negara.
dengan internet.
E-government faktor
dengan
Itulah
Salah
keberhasilan
satu
Australia
menerapkan
e-
Pemerintah
Australia
khusus
layanan
yang
mengakomodir
telah
portal
mampu
kebutuhan
1.
plan.
2.
3.
Penambahan jumlah user dan yang tidak memandang nilaijuga jumlah perangkat keras nilai agama dan sosial budaya
yang dilibatkan, serta makin dapat
menimbulkan
menjadi
implementasi,
target
2.
biasanya
kebijakan
tidak reformasi
dan
upaya
struktural
yang
dibangun
dengan
3.
Layanan
online
yang
diberikan,
kurang
memperhatikan
kebutuhan
Mengembangkan
pelayanan
yang
sistem
a.
andal
dan
proses
sistem
kerja
b.
Memanfaatkan
Meningkatkan
dunia
sepenuhnya
mengembangkan
dan
untuk
serta memanfaatkan
badan-badan
dan pemerintahan
terpercaya,
b.
Menganjurkan
peran
usaha
mengembangkan
dan fasilitas
akses
terhadap
Mengembangkan
d.
Meningkatkan pengembangan
kapasitas industri
Teknologi
Informasi
meningkatkan
literacy masyarakat
f.
eGovernment.
Melaksanakan pengembangan
e.
secara
sistematik
melalui mengawasi
IV.
perkembangan
eGovernment
secara reguler.
pengembangan Indonesia e-Government antara lain berisikan panduan yang sudah disosialisasikan,
seperti :
Terbentuknya OSS Center ini ternyata sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 3 tahun
2006 tentang Paket Kebijakan Investasi dimana dalamkebijakan tersebut dituangkan berbagai hal
yang harus diatur kembali agar iklim investasi di Indonesia dapat tumbuh dan bersaing di skala
internasional. Dengan dukungan dukungan luas dari jaringan Forum Daerah (Forda UKM),
lembaga-lembaga yang concern pada pengembangan usaha dan investasi baik pemerintah
maupun non pemerintah, sektor swasta serta keterlibatan media cetak dan elektronik, OSS Center
diharapkan mampu menjadi motivator terciptanya perbaikan kualitas layanan perijinan usaha dan
investasi di Indonesia. Sedangkan manfaat nyata dari OSS ini adalah: OSS diharapkan mampu
melayani seluruh perijinan yang dibutuhkan oleh investor dan dunia usaha di daerah masingmasing, mulai dari ijin mendirikan bangunan (IMB), ijin gangguan (HO), ijin usaha (SIUP, TDP,
TDI, IUT, IUI, TDG, dll) atau ijin per sektor seperti ijin usaha restora, ijin pendirian salon dan
OSS Center akan memberikan berbagai informasi dan pelatihan tentang sistem, metode, dan cara
untuk mengembangkan layanan perijinan dan investasi di Indonesia yang dapat diakses secara
langsung di kantor OSS Center atau melalui telepon, email, dan website (www.oss-center.net).
OSS Center juga akan menghubungkan pemerintah kota/kabupaten dan OSS di seluruh
Indonesia dengan lembaga pendamping atau lembaga-lembaga lain yang dapat memberikan
bantuan teknis untuk pengembangan OSS.
2. Pemerintah Surabaya menerapkan e-procurement
Dengan
adanya
e-procurement
yang
dikembangkan
pemerintah
Surabaya
http://www.surabaya-eproc.or.id maka masyarakat Surabaya bisa lebih mudah untuk mengetahui
projek yang sedang ada dan mereka bisa lebih mudah untuk mengetahui projek yang sedang ada
dan mereka bisa lebih mudah untuk ikut didalam lelang tender projek tersebut.
3. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
BPPT termasuk salah satu bagian pemerintahan yang telah mengembangkan sebuah
sistem TEWS yang sering disebut dengan Tsunami Early Warning System. Sistem ini digunakan
sebagai pemberi sinyal ke pusat yang menandakan kemungkinan ada tsunami. Dan jika sistem
dipusat menerima sinyal dari satelit bahwa disuatu tempat akan terjadi tsunami, maka sistem
control room akan menentukan sirene mana yang akan dibunyikan, dan akan mengirim sms
secara langsung kepada orang-orang yang berwewenang didaerah dimana kemungkinan tsunami
itu akan terjadi, supaya bisa diinformasikan kemasyarakat. Sistem TEWS ini, menggunakan
sistem jaringan yang sangat kompleks, dan setiap peralatan yang digunakan telah menggunakan
Internet Protocol (IP) yang spesifik. Misalnya, Sirene, Sensor dan beberapa tools lainnya. Selain
contoh-contoh yang diatas, masih banyak daerah-daerah atau departemen atau lembaga
pemerintahan yang lain yang telah mengembangkan e-government misalnya dibagian e-learning,
e-registration, samsat dan lain sebagainya.
V.
Dampak Positif dari Teknologi informasi dalam bidang e-government, antara lain :
1. Pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat, informasi dapat disediakan 24 jam sehari,
7 hari seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor, informasi dapat dicari dari
kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor administrasi.
2. Peningkatan hubungan antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat umum,
keterbukaan (transparansi) maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi
lebih baik, keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kebencian di semua sisi.
3. Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh.
4. Dengan informasi yang memadai, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan
pilihannya. Misalnya, data tentang sekolah: jumlah kelas, daya tampung murid, passing
grade, dan sebagainya, dapat ditampilkan secara online dan digunakan oleh orang tua
untuk memilih sekolah yang tepat untuk anak mereka.
5. Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien. Koordinasi pemerintahan dapat dilakukan
melalui e-mail atau bahkan video conference. Untuk Indonesia, daerah ini sangat besar,
hal ini sangat membantu. Pembekalan, koordinasi, diskusi antara pimpinan daerah dapat
melakukannya tanpa semua harus berada di lokasi fisik yang sama. Ada lagi perlu
terbang ke Jakarta untuk pertemuan yang hanya berlangsung satu atau dua jam.
6. Permintaan publik untuk pemerintahan yang baik telah mendesak untuk dilaksanakan
oleh aparatur pemerintah. Salah satu solusi yang diperlukan adalah integrasi sistem
administrasi pemerintahan melalui jaringan sistem informasi on-line antar instansi
pemerintah di pusat dan daerah akses ke semua data dan teknologi informasi terutama
yang berhubungan dengan pelayanan publik.
7. Dalam sektor pemerintah, perubahan lingkungan dan kemajuan teknologi mendorong
pejabat pemerintah untuk mengantisipasi hal-hal baru dan meningkatkan kinerja dan
meningkatkan pelayanan terhadap realisasi pemerintahan yang baik (govermance baik).
8. Hilangnya birokrasi yang telah sebagai oleh penghalang bagi orang-orang dalam
berhubungan dengan pemerintah sehingga pelaksanaan pemerintah agar lebih efektif dan
efisien.
9. Keberadaan e-government akan berdampak pada dimensi sumber daya manusia dari
setiap pelayanan publik. Ada kemungkinan untuk masalah meruyaknya disebabkan oleh
rasionalisasi jumlah karyawan. Karyawan yang dianggap tidak memiliki kemauan dan
kemampuan untuk menjalankan e-government generik akan berhadapan dengan dua
risiko; diberhentikan (PHK) atau ke pelatihan untuk membentuk kompetensi lunak
(kompetensi yang lembut) dan keterampilan kerja dan mengintegrasikan diri ke dalam
struktur informasi baru.
10. Dalam konteks pemerintahan yang lebih baik, teknologi informasi masih dianggap
sebagai proses Automator yang diharapkan dapat mengurangi proses ini dilakukan
secara manual bukan sebagai alat untuk mengurangi birokrasi.
11. Dalam konteks partisipasi semua pihak untuk pengembangan kebijakan, teknologi
informasi masih dianggap sebagai alat yang memfasilitasi pengumpulan informasi bukan
sebagai alat yang dapat membuka komunikasi dengan pihak eksternal seperti badan
publik atau lainnya.
12. Dalam konteks keterbukaan (transparansi) teknologi internal informasi masih dianggap
sebagai sarana bukan sebagai sareana penyedia akses memberikan informasi yang lebih
spesifik seperti latar belakang kebijakan tersebut.
13. Dalam konteks pelaksanaan kebijakan, teknologi informasi masih dilihat sebagai sarana
untuk mempercepat pelaporan daripada sebagai alat untuk membantu proses monitoring.
14. Dalam rangka meningkatkan kualitas teknologi informasi Kebi masih akan dilihat
sebagai sarana untuk memperluas sumber-sumber informasi dan data dari sarana yang
dapat menciptakan transparansi dalam proses pengambilan keputusan.
15. Munculnya kelas menengah baru. Pertumbuhan dan perkembangan teknologi informasi
dalam bidang pemerintahan yang meliputi juga bidang politik akan mendorong
munculnya kelas menengah baru. Kemampuan, keterampilan dan gaya hidup mereka
tidak jauh berbeda dengan kelas menengah di negara-negara barat negara. Bisa ditebak,
kelas menengah baru akan menjadi pelopor untuk menuntut kebebasan politik dan
kebebasan berbicara lebih besar.
16. Proses regenerasi kepemimpinan. Jarang saja transisi ini akan berdampak generasi
kepemimpinan dalam gaya dan substansi politik yang diterapkan. Napas kebebasan dan
kesetaraan yang lebih kental.
17. Dalam bidang Politik Internasional, juga ada kecenderungan untuk tumbuh regionalisme.
Kemajuan di bidang teknologi komunikasi telah menghasilkan kesadaran regionalisme.
Ditambah dengan kemajuan teknologi transportasi telah menyebabkan meningkatnya
kesadaran.
18. Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk membawa transformasi lengkap pemerintah.
19. Sektor TI untuk berkontribusi terhadap pendapatan pemerintah dalam dua cara
E-Government mengacu pada penggunaan Teknologi Informasi oleh pemerintah, seperti
penggunaan intranet dan internet, yang memiliki kemampuan untuk menghubungkan kebutuhan
penduduk, bisnis dan kegiatan lainnya. Dapatkah proses transaksi bisnis antara publik dan
pemerintah melalui sistem otomasi dan jaringan internet, lebih dikenal sebagaiWorld Wide Web
(www).
Penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah
dengan pihak-pihak lain disebut e-government. Penggunaan hubungan ini dapat dibedakan
menjadi 3 bentuk, yaitu:
G2C (Government to citizen), hubungan antara pemerintah dengan masyarakat,
G2B (Government to bussines), hubungan antara pemerintah dengan pengusaha,
G2G (Government to Government), hubungan antara pemerintah dengan pemerintah.
Konsep e-government mengacu pada penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
oleh pemerintahan, misalnya menggunakan jaringan internet. E-government dapat meningkatkan
hubungan antara pemerintah dengan penduduk, bisnis dan kegiatan lainnya.
terbaik dalam TI di lapangan sebagai karyawan. Sekali lagi, mereka cenderung bereaksi
setelah fakta daripada proaktif.
13. Transparansi.
Warga ingin tahu apa pejabat pemerintah dan karyawan lakukan. Dan internet sangat
cocok untuk jenis masyarakat. Bisnis semua orang dan kegiatan pribadi tersedia secara
online. Dan sementara tren ini mempengaruhi kemampuan individu untuk memperoleh
pekerjaan atau masuk ke sekolah yang sangat baik, juga dapat mempengaruhi
pemerintah. Percakapan, tindakan, keputusan dan motif yang sedang dimainkan di
internet dalam email, situs jejaring sosial, video dan blog pribadi. Para pejabat
pemerintah dan karyawan tidak bisa lagi bersembunyi di selubung rahasia.
BAB III
PENUTUPAN
KESIMPULAN
E-Government dilembaga pemerintahan sangat mendukung terbentuknya E-Governmen
diberbagai daerah yang selanjutnya akan menjadi kerangka kerja acuan dalam pengembangan EGovernment diberbagai daerah-daerah manapun. E-Government adalah penggunaan teknologi
informasi yang
dapat
meningkatkan
hubungan
pemerintahan
dan
pihak-pihak
lain.
E-
Government juga merupakan salah satu layanan trangsaksi yang canggih, yang dapat digunakan
sebagai alat untuk mendaftarkan perusahaan, membayar pajak, sampai pelayanan pemilihan
umum secara online.
SARAN
1. Seabaiknya E-Government di Indonesia diterapkan dengan system ICT (Information and
Communication Technology) yang lebih baik, agar komunikasi antara kalangan masyarakat,
bisnis dan pemerintah dengan efektif dan efisien.
2. Dalam pengimplementasian E-Government sebaiknya lebih berani melakukan eksperimen
barui agar segala hambatan bisa diatasi dan penerapan E-Government bisa berjalan dengan baik
sesuai dengan kebutuhan.
REFERENSI
http://kominfo.kotabogor.go.id/index.php/post/single/27
http://www2.unpan.org/egovkb/global_reports/12report.htm
https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3319/Aplikasi+e-Government/0/e_government
LAMPIRAN