Anda di halaman 1dari 19

Nama : Novita Finardi

NIM : 175030100111100
Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen
Kelas :A

Analisis lima (5) pilar Goodgovernance, kemudian korelasikan dengan


sistem informasi dapat berupa aplikasi atau bentuk e-governmentlainnya, sertakan
kelebihan dan kekurangan pada aplikasi tersebut!

Pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan masyarakat merupakan


keberhasilan dari suatu penyelenggaraan pememrintahan. Untuk mencapai
keberhasilan dalam pemberian pelayanan dan pemenuhan kebutuhan masyarakat
dibutuhkan sebuah tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Menurut
Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI) terdapat beberapa prinsip dalam good
governance, antara lain partisipasi masyarakat (participation), tehaknya supremasi
hukum (rule of law), transparansi (transparancy), peduli pada stakeholder
(responsiveness), berorientasi pada konsensus (consensus oriented), kesetaraan
(equity), efektivitas dan efisiensi (effectiveness and effieciency),
akuntabilitas(accountabillity), visi strategis (strategic vision).Sedangkan menurut
United Nation Development Programe (UNDP) , 1997:5 dalam Angguna, 2013)
mendefinisan good governance as “the exercise of political, economic, and
administration authority in the management of a country’s affairs at all levels “
yang berarti pemerintahan yang baik sebagai pelaksanaan administratif dalam
pengelolaan negara pada semua tingkatan. Menurut UNDP terdapat sembilan
karakteristik dari good governance, antara lain: 1. Partisipasi; 2. Aturan Hukum; 3.
Keterbukaan; 4. Kepekaan; 5. Musyawarah Mufakat; 6. Keadilan; 7. Efektif dan
efisien; 8. Akuntabilitas Publik; 9. Visi Strategi.

Globalisasi merupakan fenomena hilangnya batas-batas administratif yang


memunculkan berbagai perkembangan teknologi baru yang semakin canggih dan
cepat. Dalam pelaksanaan tata pemerintah yang baik pemerintah harus mengikuti
perkembangan zaman dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
dalam pemberian pelayanan yang prima kepada masyarakat. Usaha pemerintah
dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi adalah dengan
menerapkannya pada pelaksanaan pemerintahan, yaitu dengan digitalisasi dalam
pelaksanaan pemerintahan atau yang biasa disebut sebagai electronic government
atau e-government. Menurut UNDP dalam Subekti (2017), e-government adalah “
the aplication of information and tecnology communication (ICT) by government
agencies” sedangkan menurut The World Bank Group (2006) dalam Subekti
(2017) e-government adalah penggunaan teknologi informasi oleh badan
pemerintah, seperti: Wide Area Network, Internet, Mobile Computing, yang
mempunyai kemampuan untuk mengubah hubungan dengan warga negara, pelaku
bisnis dan badan pemerintah lainnya. Yang selanjutnya juga dijeasjan makna dari
e-government sebagai alat yang menggunakan teknologi untuk merubah pemerintah
menjadi lebih mudah diakses, efektif, dan akuntabel. Berdasarkan Instriksi
Presiden No 3 Tahun 2013 pemerintah telah menghimbau kepada aparat
pemerintahan untuk menggunakan e-government dengan mengaplikasikan dan
membuat suatu Sistem Informasi yang terstruktur dan sistematis. Dalam tulisan ini
akan menjalaskan dan menganalisis 5 prinsip-prinsip yang menjadi pilar dalam
mewujudkan good governance, serta mengkorelasikannya dengan sistem informasi
manajemen yang telah dilakukan pemerintah Indonesia.

a. Partisipasi

Prinsip partisipasi lebih menekankan bahwa setiap orang memiliki hak


untuk ikut terlibat dalam pengambilan keputusan di setiap kegiatan
penyelenggaraan pemerintahan. Keterlibatan masyarakat secara aktif akan
menjadi media interaksi dan kerjasama yang baik, berbagi informasi dan juga
pengalaman antara pemerintah dengan seluruh stakeholders dalam
pengambilan suatu keputusan, baik yang dilakukan secara langsung maupun
tidak langsung. Partisipasi berarti melibatkan semua masyarakat, dalam artian
seluruh elemen dalam negara memiliki hak suara dan berpendapat dalam
pengambilan sebuah keputusan yang diambil secara langsung maupun tidak
langsung, baik melalui lembaga-lembaga perwakilan masyarakat yang sah dan
mewakili seluruh kepentngan masyarakat. Partisipasi dibangun berlandaskan
kebebasan berkumpul, berserkat dan mengeluarkan pendapat serta
berpartisipasi secara konstruktif.

Dalam praktiknya, pelaksanaan prinsip partisipasi dalam sistem


informasi yang telah dilakukan pemerintah khususnya pemerintah kota Malang
salah satunya adalah dengan dibuatnya suatu sistem informasi yaitu SAMBAT
ONLINE. SAMBAT ONLINE merupakan sarana yang diciptakan guna
menjembatani sekaligus memudahkan masyarakat Kota Malang dalam
memberikan aspirasi, kritik, saran dan masukan bahkan memberikan pengaduan
ataupun pertanyaan kepada Pemerintah Kota Malang. SAMBAT ONLINE
dibuat oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang. Dalam SAMBAT
ONLINE ini seluruh pengaduan masyarakat akan disampaikan kepada
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bersangkutan. Cara penggunaan
sistem informasi ini terbilang sangat mudah dan dapat di lakukan pada 3 cara
dalam penginputan aduannya yaitu dapat melalui website laman
sambat.malangkota.go.id, Via SMS, dan Via Android App. Dengan adanya
ketiga pilihan tersebut memudahkan masyarakat dalam memilih mengaksesnya
sesuai dengan kemampuan dan keinginan masyarakat. Selanjurnya admin
SAMBAT ONLINE akan menerima pengaduan masyarakat dan
memverifikasikannya, kemudian akan disampaikan kepada Organisasi
Perangkat Daerah(OPD) terkait untuk menjawab dan menindaklanjuti
pengaduan .

Kepedulian masyarakat serta kepekaan yang diberikan masyarakat


dalam mengamati kondisi lingkungan dapat dikatakan sebagai sebuah
partisipasi yang dilakukan masyarakat untuk dapat membangun suatu daerah
menjadi lebih baik lagi. SAMBAT ONLINE merupakan sebuah sistem
informasi yang akan menerima dengan baik bentuk parisipasi masyarakat baik
berupa pengaduan, kritik, saran atau masukan dalam berbagai bidang yang ada.
Input yang baik akan dapat di proses dengan lebih baik pula sehingga akan
menghasilkan output yang lebih maksimal dan sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi suatu daerah. Karena itulah partisipasi masyarakat sangat diperlukan
dan SAMBAT ONLINE merupakan wadah untuk dapat menampung partisipasi
masyarakat dalam mewujudkan pembangunan yang lebih baik.

Kekurangan dari sistem informasi ini adalah kurang cepatnya respon


dari pemerintah yang bersangkutan dalam menjawab aduan masyarakat. ketika
semua aduan, tanggapan, kritik dan saran masukan yang disampaikan
masyarakat kepada pemerintah, agar Organisasi Perangkat Daerah yang
bersangkutan dapat menerima hal tersebut dengan cepat diperlukan adanya
perbaikan dan juga penambahan metode N-Gram and Neighbor Weighted K-
Nearest Neightbor (NW-KKN) yang dapat mengklasifikasikan teks secara
otomatis dan mengkategorikan serta mengirimkannya kepada Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) yang bersangkutan. Sehingga, Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) yang bersangkutan dapat menerima pengaduan dari masyarakat
secara cepat dan dapat menindaklanjutinya dengan optimal. Selain itu, pada
website juga tidak ditampilkan informasi pengaduan yang diberikan melalui
aplikasi, hanya pengaduan via website dan SMS saja yang ditampilkan.

Berikut adalah contoh pengaduan dalam sistem informasi SAMBAT


ONLINE berupa beberapa pengaduan melalui aplikasi, website dan SMS serta
tampilan laman utama SAMBAT ONLINE pada website

Gambar Laman Utama website SAMBAT, SAMBAT TIKET WEB, dan data statistik SAMBAT
hingga tahun 2019 (Diakses melalui laman website pada sambat.malangkota.go.id)
b. Transparancy

Transparansi merupakan salah satu pilar good governance yang


menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi
tentang penyelenggaraan pemerintahan. Informasi tersebut terkait proses
pembuatan dan pelaksanaan program atau kebijakan serta hasil-hasil yang
dicapainya. Prinsip transparansi ini menekankan aspek komunikasi
kepadapublik oleh pemerintah serta hak masyarakat terhadap akses informasi.
Keterbukaan pemerintah kepada semua stakeholders yang berkepentingan
dengan proses pelaksanaan program atau kebijakan sektor publik merupakan
salah satu cara dalam mewujudkan suatu tata kelola pemerintahan yang baik.

Selama ini masih banyak dijumpai pungutan liar, Korupsi, Kolusi dan
Neopteisme (KKN), serta minimnya keterbukaan dari pemerintah kepada
masyarakat terlebih yang berkaitan dengan uang. Untuk mengatasi hal tersebut,
melalui Instruksi Presiden No 3 tahun 2003 tentang kebijakan dan strategi
nasional pengembangan elektronik government menghimbau kepada aparatur
pemerintah untuk menggunakan e-government dalam memberikan pelayannan
dan pemenuhan kebutuhan masyarakat. Contoh penerapan e-government dalam
memberikan transparansi kepada masyarakat adalah memalui Sistem Aplikasi
Pelayanan Kepegawaian (SAPK) Online. Aplikasi ini memberikan kemudahan
pelayanan untuk mengurus kenaikan gaji secara berkala memalui aplikasi KGB
online yang merupakan bagian dari SPAK Online. SAPK Online ini
dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Nasiona (BKN) sebagai lembaga yang
menaungi seluruh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) di Indonesia dengan
membuat peraturan Kepala BKN No.20 Tahun 2008 mengenai Pedoman
Pemanfaatan Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian. Pelaksanaan SAPK
online ini juga mendapatkan dukungan dari pemimin sehingga menciptakan
itegrasi antara pemimpin dan pegawai. Tersedianya anggaran untuk merancang
dan juga melaksanakan aplikasi ini mempermudah proses pembuatannya.

Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK) ini memberikan


pelayanan kepegawaian bagi seluruh PNS di Indonesia. Aplikasi ini telah
digunakan oleh seluruh instansi pemerintahan di Indonesia. SAPK tidak dapat
diakses oleh seluruh PNS di Indonesia, melainkan hanya PNS pengelola
kepegawaian saja, karena itu BKN membuat sebuah aplikasi bernama My
SAPK yang dapat diakses seluruh PNS dimana di dalamnya pengguna dapat
melihat dan melengkapi data kepegawaiannya, memantau status proses KP dan
pensiun, menyediakan KPE virtual, dan dapat memeriksa keabsakan SK dengan
membaca barcode yang tercantum pada dokumen tersebut. Aplikasi ini
menjunjung tinggi salah satu prinsip good governance yaitu transparansi
melalui berbagai fitur dan layanan yang diberikan.

Namun sayangnya pada Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian


(SAPK) online ini masih terdapat kekurangan yaitu minimnya koordinasi antar
pegawai sehingga menciptakan ketidak efektifan. Hal tersebut dikarenakan
susunan tim yang belum terbangun secara baik dan berasal dari berbagai latar
belakang yang berbeda. Sedangkan faktor dari luar yang menghambat SAPK
online ini adalah SDM dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang
masih belum memiliki kompetensi IT yang mumpuni.

Berikut merupakan gambar aplikasi MY SAPK yang dapat di download


pada Adroid App Store

Gambar laman utama aplikasi My SAPK, Profil My SAPK, dan Fitur dalam Aplikasi My SAPK
(Diakses pada aplikasi My SAPK melalui Google App Srore)

Dalam bidang lain, seperti dalam bidang hukum, upaya yang telah
dilakukan pemerintah dalam memanfaatkan e-government yang
mengedepankan prinsip transparansi adalah penerapan aplikasi Audio to Text
Recording (ATR) yang telah diterapkan di Pengadilan Agama Kabuaten
Malang. Dalam aplikasi ini sangat mengedepankan prinsip transparansi dalam
persidangan, dimana semua proses persidangan yang menyangkut seluruh
pernyataan dari tergugat, penggugat, saksi dan hakim kesemuanya akan terekam
melalui aplikasi Audio to Text Recording (ATR) ini. Apllikasi ATR ini
merupakan salah satu aplikasi yang ada pada Sistem Informasi Administrasi
Perkara Pengadilan Agama (SIADPAPlus). Aplikasi ini telah berhasil
mewujudkan prinsip transparansi yang ada dalam pilar good governance dengan
menghasilkan output berupa teks berdasarkan input berupa audio . sehingga
ketika masyarakat melakukan komplain terhadap hasil persidangan maka
pengadilan agama akan dapat dengan mudah memberikan transparansi berupa
hasil dari aplikasi ATR ini.

c. Efiktivitas dan efisiensi

Reformasi birokrasi merupakan suatu proses perbaikan berbagai


sistem, prosedur, metode dan cara kerja yang dilakukan pemerintah untuk
berubah kearah yang lebih baik dengan sadar dan terencana. Salah satu
upaya yang dilakukan pemerintah dalam melakukan perubahan ke arah yang
lebih baik khususnya dalam menciptakan efektivitas dan efisiensi di bidang
perpajakan adalah penerapan sistem e-pajak dimana dalam sistem ini
pekerjaan yang berhubungan dengan perpajakan yang sifatnya administratif
atau clarical dilakukan dengan sistem full automation yang diharapkan akan
menciptakan suatu proses pelayanan yang efektif dan efisien karena proses
administrasi yang lebih akurat, mudah, cepat, dan paperless sehingga dapat
meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak secara kualitas maupun
ketepatan waktu.

Dengan adanya e-pajak ini diharapkan juga akan mengurangi


banyaknya kasus KKN karena minimnya kontak langsung antara wajib
pajak dengan pegawai pajak. Dibuatnya e-pajak ini juga dilandasi atas
banyaknya wajib pajak yang masih belum patuh dalam menyampaikan SPT
tahunan. Dari 18.159.840 wajib pajak baru 10.945.567 wajib pajak yang
sudah menyampaikan SPTnya. Berdasarkan hal-hal tersebut pemerintah
membuat suatu terobosan yang memanfaatkan sistem informasi untuk
mempermudah segala proses yang berkaitan dengan perpajakan.

Sekali lagi, e-system perpajakan merupakan hasil dari reformasi


perpajakan yang telah dilakukan oleh pemerintah khususnya Direktoral
Jenderal Pajak (DJP) dengan menggunakan bantuan teknologi informasi
dan komunikasi dengan harapan dapat mempermudah wajib pajak dalam
melaporkan pajak kepada pemerintah. Menurut jenisnya, e-system
perpajakan dibedakan menjadi lima jenis antara lain e-faktur, e-billing, e-
filling, e-registration, dan e-SPT (dikutip dari www.pajak.go.id dalam
Arifin, 2015). Berikut adalah penjelasan singkat mengenai lima jenis e-
system perpajakan yang telah dilakukan oleh DJP Indonesia:

a) E-faktur

e-faktur merupakan faktur pajak yang dibuat melalui suatu


aplikasi atau sistem informasi elektronik yang ditentukan dan
disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Berikut cara
pembuatan faktur secara online

Sumber : www.pajak.go.id (dalam Arifin, 2016)


b) E-billing

e-billing merupakan sistem pembayaran pajak secara elektronik,


bagian dari sistem penerimaan negara secara elektronik yang
diadministrasikan oleh Biller DJP dan menerapkan metode pembayaran
elektronik dengan menggunakan kode billing.

Sumber : www.pajak.go.id (dalam Arifin, 2016)


c) E-registration
e-registration merupakan sebuah sistem pendaftaran bagi wajib
pajak yang dilakukan secara online yeng berupa aplikasi bagian dari
sistem informasi perpajakan di lingkungan DJP dengan berbasis
perangkat keras dan perangkat lunak yang dihubungkan oleh perangkat
komunikasi data yang digunakan untuk mengola proses pendaftaran
wajib pajak. Sistem ini dibedakan menjadi dua yakni sistem yang
digunakan wajib pajak sebagai sarana pendaftaran wajib pajak secara
online dan sistem yang digunakan oleh petugas pajak yang berfungsi
untuk memproses pendaftaran wajib pajak.
Sumber : www.pajak.go.id (dalam Arifin, 2016)

d) E-SPT

e-SPT merupakan sebuah aplikasi yang dibuat oleh DJP yang


diperuntukkan kepada wajib pajak dalam melaporkan SPT (surat
pemberitahuan) agar lebih mudah dan paperless.

Sumber : www.pajak.go.id (dalam Arifin, 2016)

e) E-filling

e-filling merupakan salah satu penyamapian SPT secara


elektronik yang dapat dilakukan melalui website DJP
(www.pajak.go.id) atau website penyalur SPT elektronik.
Sumber : www.pajak.go.id (dalam Arifin, 2016)

d. Akuntabilitas

Akuntabilitas merupakan salah satu prinsip good governance yang


menekankan pada kemampuan menawab (answerabillity) dan konsekuensi
(consequences) atas penyelenggaraan kepemerintahan sebagai sebuah
respon pemerintah yang dilakukan secara periodik atas setiap pertanyaan-
pertanyaan dan juga keluhan masyarakat dan konsekuensi yang harus
diterima oleh aparatur publik sebagai tindakan tanggungjawab kualitas
pelayanan pubik.

Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dalam


rangka mewujudkan akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas telah
mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) berbasisi
akrual. Aplikasi ini merupakan aplikasi yang digunakan untuk pengelolaan
keuangan daerah secara terintegrasi yang nantinya akan berguna dalam
pengambilan keputusan dalam berabagai hal di sektor pemerintahan.
Aplikasi SIMDA juga digunakan sebagai alat untuk mengendalikan
berbagai aktifitas yang terjadi pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
serta sebagai bahan dalam pembuatan laporan.
SIMDA juga dapat diimplementasikan untuk pengelolaan keuangan
negara secara terintegrasi dengan menggunakan teknologi multi user dan
teknologi server mulai dari penyusutan anggraran, pelaksanaan anggaran,
dan pertanggungjawaban keuangan yang dilaksanakan pada OPD-OPD.
Sehingga informasi keuangan dapat terinput dengan cepat, akurat, dan
efisien dalam menghasilkan informasi keuangan.

Berikut merupakan tampilan website SIMDA Online yang dibuat


oleh BPKP Indonesia dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang
lebih baik.

e. Responsiveness

Dalam prinsip responsif ini berarti seluruh proses pemerintahan


harus berusaha melayani semua pihak yang berkepentingan. Kesehatan,
pendididikan dan penghidupan yang layak merupakan kebutuhan dasar dari
setiap individu yang harus disediakan oleh pemerintah sebagai pelayan
masyarakat. Kesehatan menjadi sangat penting karena untuk dapat
mencapai perekonomian dan pendidikan yang baik dapat diperoleh karena
jiwa dan raga yang sehat pula. Perkembangan teknologi yang saat ini sedang
terjadi juga membuat berbagai bidang menyesuaikan dan menggunakan
teknologi tersebut, termasuk bidang kesehatan. Salah satu upaya pemerintah
dalam memanfaatkan kemajuan teknologi adalah membuat sebuah Sistem
Informasi Pendaftaran Rujukan Rawat Jalan Online (SIPULAN) yang ada
pada pemerintah daerah Kabupaten Kutai Kartanegara dengan Dinas
Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai penggagasnya.

SIPULAN merupakan aplikasi untuk pasien yang membutuhkan


informasi, penanganan atau tindakan fasilitas kesehatan lanjutan yang dapat
dipermudah dan dipercepat. Kelebihan dari SIPULAN adalah terdapat
kepastian informasi yang dapat diakses semua pasien mengenai informasi
pelayanan kesehatan, waktu tunggu lebih cepat, dan informasi jumlah
pasien rujukan yang datang setiap hari ke rumah sakit. Dalam aplikasi ini
juga dapat diketahui jadwal pelayanan dokter poliklinik di rumah sakit
berdasarkan tanggal, hari dan jam, serta reservasi atau perjanjian pelayanan
dokter poliklinik rumah sakit. Manfaat lainnya dari aplikasi SIPULAN ini
adalah jadwal pelayanan dokter sudah tersedia dan sudah terjadwal,
konfirmasi kehadiran pasien dan rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat
pertama di rumah sakit dan laporan-laporan yang berkaitan dengan rujukan
pasien.

Dalam pelaksanaannya SIPULAN telah sesuai dengan SOP, nemun


mendapati kendala tenis seperti apabila pasien tidak memiliki nomor
handphone yang valid maka akan kesusahan untuk menginput data dan
melakukan registrasinya, selain itu kendala yang masih dialami adalah
masalah jaringan listrik atau koneksi internet. Walaupun begitu SIPULAN
tetap bisa dijalankan dengan cara manual. Pelaksanaan SIPULAN
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam menerima pelayanan
kesehatan khususnya dalam administrasi rujukan pasien. SIPULAN juga
memberikan keadilan dan kepastian waktu serta terbuka untuk siapa saja
tanpa terkecuali dapat mengakses dan menggunakan aplikasi layanan
kesehatan ini sehingga sangat mengedepankan prisip responsiveness dalam
mewujudkan good governance.

Berikut merupakan contoh sistem pendaftaran pasien rawat jalan


terintegrasi yang dibuat oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Berbagai program yang dilakukan pemerintah diatas yang mencoba
mewujudkan good governance menggunakan sistem informasi memang
belum sepenuhnya berhasil, masih terdapat beberapa kekurangan seperti
masih rendahnya pengetahuan dan kemampuan pelayan publik dalam
mengoperasikan teknologi informasi dan kamunikasi, serta kurang
terpadunya himbauan bagi seluruh pemerintah untuk dapat menjalankan
Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Oleh karena itu masih
diperlukan beberapa usaha lebih untuk dapat memperbaiki kekurangan yang
ada demi mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih baik
kedepannya. Hal yang sebaiknya dilakukan pemerintah antara lain adalah:
1. Mengadakan Pelatihan Bimbingan Teknologi (BIMTEK) bagi seluruh
OPD secara berkala dan terukur.

Agar dapat memastikan seluruh pegawai pemerintahan memiliki


kemampuan dan kapasitas yang baik dalam melayani masyarakat
menggunakan sistem informasi teknologi, pemerintah harus mengadakan
pelatihan kepada setiap pegawai mengenai cara untuk mengoperasikan
berbagai aplikasi atau sistem informasoi berbasis ekektronik, cara
menggunakan komputer secara lebih dalam, bukan hanya sekedar ketik-
mengetik namun dapat mengoperasikan berbagai fitur pada komputer dan
cara mengakses internet serta menggunakannya dengan baik sesuai
peruntukkan dan kebutuhan guna mempercepat dan memberikan pelayanan
yang lebih prima kepada masyarakat. Pelatihan ini juga bermanfaat bagi
aparatur pemerintah sebagai pengembangan teknologi informasi (IT) dan
peningkatan Sumber Daya Manusia aparatur pemerintah yang selama ini
masih memiliki kultur atau budaya tradisional yang melekat bahwa
semuanya bergantung pada paper dapat diminimalkan dengan penggunaan
teknologi yang ada.

Pelatihan ini juga seharusnya dilaksanakan secara berkala dan


terukur. Maksudnya adalah pelatihan tidak dapat dilaksanakan hanya dalam
sekali waktu, mengingat memberlajari sistem informasi dan teknologi tidak
bisa instan dan membutuhkan latihan yang teratur dan praktik secara
langsung. Oleh karena itu akan lebih baik ketika pemerintah mengadakan
pelatihan beberapa kali secara berkala dan melakukan pengukuran
keberhasilan melalui penilaian tertentu terkait peningkatan kemampuan
pelayan publik dalam mengoperasikan dan penguasaan terkait sistem
informasi yang ada untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat
menuju tata kelola pemerintahan yang lebih baik.

2. Pemasangan Jaringan Internet Gratis

Akses internet merupakan salah satu komponen untuk mencapai


keberhasilan dari sistem informasi penyedia pelayanan publik yang dibuat
oleh pemerintah. Selama ini kendala yang masih dihadapi masyarakat
adalah minimnya jaringan internet bahkan terdapat beberapa daerah
terpencil yang masih belum bisa menggunakan internet karena tidak ada
jaringan untuk bisa mengakses internet. Tugas dari pemerintah yang dapat
berkolaborasi dengan privat sektor dalam menyediakan kemudahan kepada
masyarakat untuk memperbaiki jaringan dan akses internet di berbagai
daerah. Jika jaringan sudah stabil dn bagus apalagi dengan biaya yang
murah maka seluruh lapisan masyarakat ajan dapat mengakses berbagai
informasi secarea cepat sehingga feedback dari masyarakat apabila terdapat
permasalahan akan terlaksana dan dapat disampaikan masyarakat kepada
pemerintah. Begitupun dengan pemerintah yang akan dengan mudah
mengetahui apa yang dibutuhkan dan apa yang terjadi pada masyarakat.

3. Pembentukan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)

KIM merupakan layanan yang dibentuk dan dikelola dari, oleh dan
untuk masyarakat yang berorientasi pada layanan informasi dan
pemberdayaan masyarakat sesuai dengan kebutuhan wilayah. KIM
berfungsi sebgai mitra oemerintah dalam penyebaran inormasi dan
pembangunan dan juga sebagai mediator komunikasi dan informasi antara
pemerintah dan masyarakat secara timbal balik. Dengan adanya KIM maka
informasi yang diberikan pemerintah kepada masyarakat akan tersalurkan
secara lebih baik, begitupun dengan pelaporan keadaan dan kebutuhan
masyarakat maka akan dengan lebih cepat didengar oleh pemerintah.

4. Pelatihan E-Government bagi Masyarakat


Keberhasilan pelaksanaan prinsip-prinsip good governance juga
bergantung kepada kepampuan masyarakat dalam menggunakan teknologi.
Tidak cukup hanya aparatur pemerintah saja yang menguasai sistem
informasi dan teknologi, masyarakat sebagai sasaran pelayanan juga harus
dapat menggunakan sistem informasi dan teknologi dengan baik dan tepat
guna. Untuk itu, diperlukan pelatihan elektronik government pada
masyarakat seperti cara memberikan pengaduan melalui pengaduan online,
media centerm SMS gateway maupun pencarian informasi melalui media
online.
DAFTAR PUSTAKA

Angguna, Yordan Putra, dkk. 2013. Upaya Pengembangan E-Governance dalam


Pelayanan Publik pada Dinas Koperasi dan UKM Kota Malang. Jurnal
Administrasi Publik (JAP)/. Vol. 3 (1:80-88)

Arifin, Zainal. 2016. Strategi Sistem Informasi e-Filling dan E-Billing sebagai e-
Comunication Administrasi Perpajakan. Jurnal Universitas Negeri Jember.

Duadji, Moverman. 2012. Good Governance dalam Pemerintahan Daerah. Jurnal


MIMBAR. Vol. 28 No. 2 (201-209)

Faudzan, Muhammad, dkk. 2017. Studi Tentang Sistem Informasi Pendaftaran


Rujukan Rawat Jalan Online (SIPULAN) di RSUD Parikesit Tenggarong. E-
Journal Administrative Reform. ISSN 2339-7637. Ar. Mian.fisip-
unmul.ac.id. Vol 5 (3: 622-632)

Inayah, Ratu. 2016. Analisis Sistem nformasi Manajemen Daerah (SIMDA)


Keuangan Pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
(PPKAD) Kabupaten Lahat. Akuntabilitas: Jurnal Penelitian dan
Pengembangan Akuntansi/ Vol 10 (2: 167-176)

Kementerian Keuangan Republik Indonesia. (2007) Laporan Tahunan :


Modernisasi Administrasi Perpajakan. Diunduh dari:
www.pajak.go.id/sites/default/files/Annual_Report%202007.pdf (diakses
pada tanggal 12 Oktober 2019).

Nisa, Khoirun. 2016. Penerapan Sistem Informasi Administrasi Perkara Pengadilan


Agama (SIADPAPLus) Melalui Aplikasi Audio to Text Recording di
Pengadilan Agama Kabupaten Malang. Jurnal> Ilmu Administrasi Negara
FISH UNESA : Surabaya.

Nurita, Riski Febria, dkk. 2013. Optimalisasi Layanan Transaksi Elektronik


Government dalam Upaya Mewujudkan Pelayanan Publik yang Baik pada
Bidang Perizinan di Kota Malang (Studi pada Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu dan Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Malang). Jurnal
Pascasarjana Megister Hukum Universitas Brawijaya.

Pemerintah Indonesia. 2003. Instruksi Presiden No 3 Tahun 2003 tentang kebijakan


dan strategi nasional pengembangan elektronik government.Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003. Jakarta : Sekretariat Negara

Pranita, Nindry Septya, dkk. 2008. Inovasi Administrasi Kepegawaian dengan


Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK) Dalam Mewujudkan Good
Governance (Studi pada adan Kepegawaian Daerah Kota batu). Jurnal
Administrasi Publik (JAP). Vol. 3 (12: 2008-2013)

Subekti, Tia & Rachmad Gustomy. 2017. Menguji Sistem e-government Kota
Malang Menuju Smart City. Jurnal.

Website Direktorat Jenderal Perpajakan (DJP) yang diakses pada laman


www.pajak.go.id pada 12 Oktober 2019. Pukul 17.37

Website Resmi Badan Kepegawaian Nasional Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai