PENDAHULUAN
daerah otonom memiliki wewenang, hak, dan kewajiban untuk mengatur dan
unit pemerintahan terkecil, desa memiliki otonomi yang penuh dan asli. Bahkan
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yang menjelaskan bahwa desa memiliki
Pelaksanaan otonomi daerah ini membawa perubahan dan inovasi dalam proses
sebab itu hal terpenting dari otonomi desa sebagai daerah otonom adalah layanan
penyimpangan. Selain itu, kinerja aparat pemerintah dianggap masih relatif rendah
kontak langsung antara aparat pemerintah dengan masyarakat. Akan tetapi, proses
tersebut banyak dimanfaatkan oleh kedua belah pihak. Dimana aparat pemerintah
proses layanan secara mudah dan cepat akan melakukan penyogokan atau
memberi uang kepada aparat pemerintah. Hal semacam ini lah yang akan
umum.
masyarakat desa. Pembangunan desa dapat ditopang dengan sistem informasi dan
gugusan pembuat layanan dari pemerintah dan semakin besar pengaruhnya pada
Teknologi merupakan salah satu bentuk dari perkembangan zaman yang semakin
disebut dengan internet (Vit a Elysia, 2017). Teknologi internet ini merupakan
dari pelayanan publik yang efektif dan efisien seiring dengan perkembangan
2016).
menjalankan roda pemerintahan secara lebih efisien dan efektif dalam menunjang
terciptanya good governance. Secara perlahan pelayanan publik yang sudah ada
penggunaan teknologi.
android. Selain itu setiap aparat pemerintah diharapkan memiliki akun media
Secara umum masyarakat menyambut baik atas terobosan yang dilakukan oleh
dengan persyaratan yang rumit dan regulasi yang tidak fleksibel, kini tidak perlu
terjadi lagi. Selain itu, masyarakat juga berharap dengan adanya aplikasi berbasis
android ini kesulitan dalam mengakses institusi pemerintah akan dapat diatasi dan
Melalui Al Gore dan Tony Blair, secara jelas Amerika dan Inggris
masyarakat baru yang secara cepat dan tepat menjawab berbagai permasalahan
yang ada. Secara signifikan alat ini juga mengurangi biaya administrasi, relasi,
masyarakat suatu negara secara khusus, dan masyarakat dunia secara umum
(Indrajit, 2011). Oleh karena itu, penerapan e-government di suatu negara tidak
terhadap publik. Pemerintah sadar bahwa banyak informasi yang dibutuhkan oleh
Terlebih lagi di masa pandemi Covid-19 yang mengharuskan tidak adanya kontak
memberikan pelayanan publik yang efektif dan efisien. Inovasi pemerintah ini
‘Tawangku’.
Akan tetapi, terdapat suatu pertanyaan mendasar yakni apakah Pemerintah Desa
elektronik ini? Hal ini lah yang menjadi fokus penulis dalam mini riset yang telah
keterangan dapat dilaksanakan tanpa adanya tatap muka secara langsung. Dengan
menggunakan teori E-Government maka penulis berusaha untuk menganalisa
diwujudkan, bagaimana prosesnya, dan apa saja kendala yang menjadi hambatan
dalam pelayanan publik. Selain itu, penelitian ini juga melihat bagaimana tindak
lanjut Pemdes Tawang dalam mewujudkan layanan publik yang efisien dan
efektif. Tindak lanjut ini akan menjadi dasar dalam melihat sejauh mana
wakil daripada rakyat di tingkat desa. Atau malah pembentukan aplikasi berbasis
elektronik ini hanya untuk menjauhi kritik dari masyarakat akan pelayanan publik
LAPORAN RISET
2.1.1 E-Government
pesat. Segala bidang dalam kehidupan dituntut untuk lebih efisien, efektif dan
bertindak secara cepat. Internet sudah masuk ke semua bidang, mulai dari
(such as Wide Area Networks, the Internet, and mobile computing) that have the ability
pemerintahan.
Sementara itu Clay G. Wescott (Pejabat Senior Asian Development Bank) dalam
government services, allow greater public access to information, and make government
yang ditujukan untuk memberikan fasilitas yang lebih nyaman terhadap pelayanan
guna memperbaiki pelayanan publik yang lebih efektif dan efisien. E-government
juga dianggap sebagai salah satu cara dalam mewujudkan good governance sesuai
dengan demokrasi. Good governance sendiri adalah tata kelola pemerintahan yang
baik dan handal yang didukung dengan partisipasi masyarakat dan pebisnis. Oleh
karena itu, e-government dapat diklasifikasikan dalam empat tipe relasi hubungan
yaitu;
1. Government to Citizens
2. Government to Business
Salah satu tugas utama dari sebuah pemerintahan adalah membentuk sebuah
lingkungan bisnis yang kondusif agar roda perekonomian sebuah negara dapat
seperti perusahaan swasta, maka dibutuhkan data dan informasi yang dimiliki oleh
pemerintah secara terperinci. Selain itu, pebisnis juga harus melakukan interaksi
kewajiban organisasi yang berorientasi profit. Relasi yang baik tidak hanya
bertujuan untuk menjalankan roda perekonomian, namun lebih jauh lagi banyak
hal yang dapat menguntungkan pemerintah apabila memiliki relasi yang baik dan
3. Government to Governments
Di era globalisasi ini terlihat jelas semakin tinggi kebutuhan komunikasi antar
pemerintah bahkan antar negara secara lebih intens. Kebutuhan berinteraksi ini
tidak hanya melulu berbau diplomasi saja, melainkan untuk memperlancar
4. Government to Employees
juga memperbaiki kualitas sumber daya manusia yang menunjang proses mutasi,
interaksi yang intensif antar aktor dengan bantuan aplikasi sistem internet.
menjadikan para aktor merasa lebih nyaman dan aman sehingga meningkatkan
perkembangan, diantaranya :
1. Publish (publikasi), dalam fase ini terjadi komunikasi satu arah. Dimana
kepada masyarakat agar dapat langsung diakses oleh masyarakat atau pihak
pemerintah berupa portal yang menyediakan informasi atau data yang dapat
3. Transact (transaksi), dalam fase ini terjadi interaksi dua arah yang disertai
semua dapat dilakukan dengan praktis, efektif serta efisien tanpa adanya
semakin dekat tanpa ada batasan. Hal ini juga mendukung terwujudnya demokrasi
yang lebih baik karena e-government sebagai salah satu terobosan untuk
Pelayanan publik merupakan segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk
barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggungjawab
dan dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat, di daerah, dan di lingkungan
(Ratminto & Atik Septi Winarsih, 2005). Sedangkan menurut Lovelock (1991:7)
produk layanan yang tidak memiliki wujud sehingga tidak dapat dimiliki, dan
Dari definisi diatas, dalam konteks pemerintah daerah, pelayanan publik dapat
sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditentukan dan ditujukan
berbagai bentuk dokumen resmi yang dibutuhkan oleh publik, seperti status
sebagainya.
pelayanan barang merupakan hasil yang berwujud fisik yang dapat dilihat, diraba,
dan mendapat perlakuan fisik lainnya, maka pelayanan jasa merupakan aktivitas
indicators), serta 6) seringkali menjadi sasaran isu politik. Dengan begitu dalam
kesejahteraan masyarakat.
Pada praktik New Public Service, pelayanan publik yang responsif terhadap
keberadaan unit pelayanan publik bergantung pada ada dan tidaknya masyarakat
Di era modern ini, pemerintah dalam hal pemenuhan pelayanan publik telah
menyediakan pelayanan yang mudah dan cepat bagi masyarakat. Hal ini bertujuan
kebutuhan pelanggan.
Dengan demikian, pelayanan pemerintah yang efektif, efisien serta terbuka akan
tawangku
lebih besar terbentuk dan sebelum lahirnya kerajaan. Sebagai unit pemerintahan
terkecil, desa memiliki otonomi yang penuh dan asli. Bahkan fungsi legislatif,
sederhana. Berbeda dengan negara, desa tidak memiliki kedaulatan. Akan tetapi,
memiliki posisi yang sejajar dengan negara dalam pengelolaan rumah tangga desa.
Pada umumnya masyarakat desa memiliki tingkat pendidikan yang rendah bahkan
cara untuk melestarikan adat istiadat serta budaya yang telah ada secara turun
temurun. Karena desa merupakan tempat yang identik dengan tradisional, gotong-
royong, serta adat istiadat yang berfungsi untuk menjaga keharmonisan hidup
bahwa pendidikan hanya akan merusak tradisi yang telah ada sejak dulu. Hal
tersebut menjadi dasar bagi pemerintah pusat maupun daerah dalam mengelola
desa baik dari aspek pendidikan, ekonomi, sosial dan politik. Selama ini desa
dalam bekerja.
Desa Tawang sendiri merupakan desa paling ujung timur yang berada pada
jumlah penduduk mencapai 12.148 jiwa yang terdiri dari 5.679 penduduk laki-laki
dan 6.469 penduduk perempuan. Asal mula nama Wates tidak terlepas dari cerita
asal usul Gunung Kelud yakni pengkhianatan cinta seorang putri dari Kerajaan
Kediri yang berujung dengan sumpah kutukan yakni “Kediri akan mendapatkan
balasan yang sangat besar, Kediri akan menjadi sungai, Blitar akan menjadi
halaman, dan Tulungagung akan menjadi Danau”. Dalam mengantisipasi hal
tersebut putri Kerajaan Kediri menetapkan hutan di bagian barat Gunung Kelud
sebagai wates (batas). Apabila terjadi letusan Gunung Kelud maka lava yang
mengalir tidak akan sampai ke Kerajaan Kediri. Kemudian daerah batas ini dihuni
oleh masyarakat saat ini dan dinamakan Wates atau dalam bahasa jawa diartikan
sebagai batas.
Memasuki era otonomi daerah, dimana daerah memiliki hak, kewajiban, serta
daerah. Pemerintah desa sadar bahwa diri-nya merupakan perwakilan dari rakyat
yang memiliki tanggung jawab sepenuhnya kepada rakyat. Pemerintah desa juga
adanya ruang dan wadah yang tepat agar komunikasi antara pemerintah desa dan
peluang bagi pemerintah dalam menata kembali kepentingan rakyat yang terletak
pada posisi sentral. Namun dalam proses perubahan tersebut tidak jauh dari kata
partisipasi masyarakat.
negara.
nasional, yang kemudian diatur dalam Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003
desa sebab pembangunan Indonesia tidak akan ada artinya tanpa membangun
desa, dan bisa dikatakan bahwa hari depan Indonesia terletak dan tergantung dari
dapat dikatakan desa menjadi sebuah arena politik yang hubungan antara
Pada tahun 2018 Pemdes Tawang juga merespon baik akan hadirnya e-
dengan penerapan Multi SMS Sender (MSS), dimana aplikasi ini digunakan untuk
mengirim satu pesan atau informasi ke beberapa pengguna lainnya dalam waktu
pemdes juga memiliki kewajiban untuk selalu meng-update informasi terkini dan
Melihat tampilan aplikasi dari Pemdes Tawang saat ini, sebenarnya telah
membaik, meskipun jauh dari kata sempurna. Ada berita-berita yang telah out of
date, sehingga ketika mengakses aplikasi pada halaman berita, kita disuguhi
dengan berita lama yang masih terpajang pada halaman tersebut. Pada halaman
event pun tidak ada jadwal kegiatan yang terbaru. Namun dari kelemahan aplikasi
Pemdes Tawang tersebut, masih terdapat kelebihan yang dapat ditampilkan. Pada
aplikasi ‘Tawangku’ telah ditampilkan berbagai prestasi yang telah diraih oleh
Pemdes Tawang, salah satunya sebagai peraih juara 1 video kreatif pada tingkat
masyarakat terkait proses pengajuan surat keterangan, dan juga telah up to date
Gambar 2
proses pengurusan semua fasilitas yang ditawarkan oleh pemerintah. Tidak dapat
masyarakat. Oleh karenanya pemerintah harus membuat suatu layanan yang dapat
pemerintah harus menyusun suatu konsep dengan menggunakan suatu media yang
suatu tuntutan yang mutlak yang harus dilakukan. Pemerintah didorong untuk
lebih berinovasi dalam pengembangan pelayanan publik yang efektif dan efisien
berbasis elektronik yang dapat diakses secara langsung melalui jaringan internet.
masyarakat akan birokrasi yang sangat lambat, boros, dan sangat fungsional.
Government
merupakan salah satu bentuk teknologi informasi yang berfungsi sebagai sarana
sesuai dengan kapasitasnya, dan mencapai tingkat kemajuan SPBE yang sangat
Pada kegiatan magang telah ditentukan bahwa aplikasi ‘Tawangku’ menjadi fokus
bahasan utama, karena penggunaan aplikasi tersebut masih terbatas. Setiap orang
aplikasi yang tersedia pada halaman website Pemdes Tawang atau dapat secara
langsung datang ke Kantor Desa Tawang dan meminta link aplikasi tersebut pada
masing, mereka disuguhi halaman utama yang berisikan beberapa menu yang
masyarakat dapat memilih sendiri surat keterangan yang telah tersedia pada
pilihan. Setelah memilih surat yang diinginkan, masyarakat diminta untuk mengisi
maka permohonan surat tersebut telah terekam dan diterima oleh Kasi Pelayanan.
Selanjutnya Kasi Pelayanan akan memproses surat keterangan sesuai dengan
keterangan diatas, namun pada kenyataannya hal tersebut tidak berjalan dengan
proses administrasi pemerintahan. Sehingga mau tidak mau pemdes harus tetap
dengan kebiasaan atau adat istiadat yang telah turun temurun. Tradisi dan adat
istiadat ini lah yang tidak mampu tergeser oleh inovasi baru dalam bentuk
informasi dan teknologi. Meskipun saat ini setengah dari masyarakat Indonesia
puas apabila tidak bertemu secara langsung dengan orang yang bersangkutan
online. Menu yang ada hanya sebatas informasi kepada masyarakat. Sehingga
membutuhkan pelayanan yang masih belum dapat diakses secara online, maka
masyarakat harus datang langsung ke Kantor Desa. Terlebih lagi di dalam aplikasi
apresiasi. Mereka telah berupaya dalam memperbaharui setiap berita dan menu
yang harus disampaikan kepada masyarakat. Selain itu, kominfo juga telah
masyarakat dengan selain membuat aplikasi, juga membuat suatu alat bernama
mesin anjungan yang terdapat di Kantor Desa Tawang. Alat tersebut berfungsi
untuk membuat surat permohonan secara mandiri oleh masyarakat yang datang
Pelayanan.
2.2.2 Aplikasi ‘Tawangku’ Sebagai Alat Peningkatan Pelayanan
Publik
organisasi tersebut telah menerapkan indikator partisipasi. Tolak ukur ini sangat
yang lahir berdasarkan kehendak segelintir orang saja atau justru benar-benar
menjadi tolak ukur dan acuan penilaian atas kualitas pelayanan yang diberikan
kepada masyarakat.
dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik. Disebutkan dalam BAB
XIV Pasal 354 ayat (1), bahwa dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah,
informasi publik, informasi dan transaksi elektronik, serta pelayanan publik lainya
Yang terakhir Peraturan Bupati Kediri Nomor 33 Tahun 2019 tentang Sistem
terkait layanan SPBE yang terbagi menjadi dua layanan yakni, pertama layanan
kinerja dan akuntabilitas pemerintah daerah. Serta yang kedua, layanan publik
layanan satu data, dan layanan-layanan publik lain yang mendukung kegiatan di
berbagai sektor.
pola hidup dan interaksi masyarakat. Pengaruh ini kemudian secara perlahan
konteks adat serta kebudayaan yang lebih luas. Yang mana setiap daerah memiliki
adat istiadat yang berbeda-beda sesuai dengan struktur sosial dalam masyarakat
tersebut. Dalam pemberian layanan kepada masyarakat, kantor desa umumnya
dan kelompok organisasi agar bertambah harmonis, serta mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang good governance. Salah satu indikator yang ingin diwujudkan
oleh Pemdes Tawang adalah pemberian pelayanan kepada masyarakat yang lebih
memerlukan waktu yang lama jika ingin mengurus pembuatan berbagai jenis surat
miliki.
Tabel 1
Usia Responden
15 - 25 Tahun 55 55%
26 - 35 Tahun 25 25%
36 - 45 Tahun 10 10%
46 - 55 Tahun 5 5%
56 - 65 Tahun 5 5%
Total 100 100%
Tabel diatas memperlihatkan pengguna internet yang ada di Desa Tawang yang
mana masih didominasi oleh anak usia sekolah yakni SMP dan SMA serta
setingkat universitas. Sebanyak 55 orang atau 55% mereka berusia antara 15-2
tahun, dan 25% mereka yang berusia 26-35 tahun. Responden usia produktif
inilah yang mahir dan terbiasa akan penggunaan perangkat teknologi komunikasi.
Responden ini juga yang memiliki mobilitas tinggi dan akses dengan dunia luar
lebih besar dibandingkan dengan kelompok usia yang lebih dewasa diatasnya.
dimana pengetahuan masyarakat tidak hanya terbatas dari tokoh adat, melainkan
bercabang mulai dari tokoh agama, pemerintah, peneliti, maupun informasi dari
komunikasi. Oleh karena itu menjadi wajar apabila masih terjadi kesenjangan
berbasis internet.
mendapatkan pengetahuan yang cukup akan internet, baik dari lembaga formal
Covid-19, maka hal tersebut membawa dampak yang sangat signifikan pada dunia
masyarakat untuk lebih melek teknologi. Mulai dari aspek pemerintahan, aspek
berinteraksi sosial. Fakta ini dapat dijadikan parameter penulis untuk mengetahui
‘Tawangku’.
Tabel 2
Pengetahuan masyarakat terhadap aplikasi ‘Tawangku’
Tahu 35 35%
Tidak Tahu 65 65%
Total 100 100%
DIGUNAKAN
menggunakan media sosial merupakan salah satu jembatan bagi masyarakat dan
Pemerintah Desa Tawang membentuk beberapa kanal bagi masyarakat untuk ikut
berpartisipasi secara aktif dalam penyaluran aspirasi dan kritik terhadap kinerja
pemdes dan hasil kinerjanya. Pada dasarnya kanal-kanal ini dibentuk untuk
Website resmi Pemerintah Desa Tawang, kedua melalui Aplikasi Tawangku, dan
alamat platform media sosial lainnya seperti Facebook dan Instagram. Selain
50% penduduk Desa Tawang adalah pengakses internet melalui rumah. Dari
Masyarakat dengan rentang usia 40-50 tahun kurang tertarik akan internet. Ini
‘Tawangku’ ini, namun masih ada beberapa dari masyarakat yang kurang setuju
(menghambat) proses adat istiadat yang selama ini telah berjalan. Dimana
Tidak lagi ada ajang silahturahmi, semua pake aplikasi. Jadi masyarakat kurang
TAWANGKU
Dari hasil penelitian penulis, kedua kanal tersebut masih memiliki beberapa
2020).
Selanjutnya dari segi mekanisme, ditemukan juga fakta bahwa masyarakat tetap
surat permohonan adalah masyarakat berusia lanjut yang tidak mengenal akan
internet. Selain itu, masyarakat juga belum terbiasa akan hadirnya aplikasi
bagi masyarakat.
penggunaannya bagaimana
Pemerintah membuat website, app, dan juga sosial media (ig,fb) sebagai kanal
Tingkat dan minat masyarakat akan aplikasi ini/ alasan masyarakat menggunakan app ini
EVALUASI
Dalam penelitian ini, penulis juga menemukan fakta bahwa pemerintah telah
mengaplikasikan egov akan tetapi elum terlihat adanya penerapan e gov yang
cara-cara yang manual seperti proses pembuatan ktp, akta kelahriran, kk, dll.
Dimana warga harus secara face to face mendatangi petugas untuk mendapatkan
surat tersebut.
Kendala yang paling sering dihadapi adalah mengubah pola pikir masyarakat
masih beranggapan bahwa pelayanan langsung dengan tatap muka adalah bentuk
Kemudian sumber daya manusia yang belum merata dalam hal penggunaan
Bibliography
Hardyana, C. (2020, September 17). Penerima Layanan Publik Desa Tawang. (S. Alviana,
Interviewer)
References
A. Aziz Zulhakim, S. M. (2012, December 12). Mengenal E-Government: Pemahaman
Konsep Aplikasi E-Government Sebagai Inovasi Pelayanan Publik. Bengkulu,
Indonesia.
Aditya Wicaksono Irawan, d. (2020). Laporan Survei Internet APJII 2019-2020 (Q2).
Retrieved from Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia:
https://apjii.or.id/content/read/39/521/Laporan-Survei-Internet-APJII-2019-
2020-Q2
Badan Pusat Statistik. (2010, Juli 12). Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 37
Tahun 2010 Tentang Klasifikasi Perkotaan dan Pedesaan di Indonesia. Jakarta,
DKI Jakarta, Indonesia.
Biro Humas, Hukum dan Kerjasama. (2021, Juli 14). Kedepankan Pelayanan Publik digital
dalam Masa Pandemi. Retrieved from Kementrian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia:
https://www.kemenkumham.go.id/berita/kedepankan-pelayanan-publik-digital-
dalam-masa-pandemi
BPS Kabupaten Kediri. (2021, September). Kecamatan Wates Dalam Angka 2021. Kediri,
Jawa Timur, Kabupaten Kediri: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kediri.
BUPATI KEDIRI PROVINSI JAWA TIMUR. (2019, September 7). PERATURAN BUPATI
KEDIRI NOMOR 33 TAHUN 2019 TENTANG SISTEM PEMERINTAHAN BERBASIS
ELEKTRONIK PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KEDIRI. Kediri, Jawa Timur,
Indonesia.
Dr. Drs. H. Mansyur Achmad KM., M. (2018). Manajemen dan Tata Kelola Pemerintahan
Desa Perspektif Regulatif dan Aplikatif. Jakarta: PT Balai Pustaka (Persero).
Dra. Ihsanira Dhevina E, M. (2018, April 04). Kementerian Sekretariat Negara Republik
Indonesia. Retrieved from Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia:
https://setneg.go.id/baca/index/e_government_inovasi_dalam_strategi_komun
ikasi
Indonesia. (2003, Juni 9). INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN
2003 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN E-
GOVERNMENT. Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia.
Indonesia. (2009, Juli 18). UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN
2009 TENTANG PELAYANAN PUBLIK. Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia.
Indonesia. (2018, Oktober 2). PERATURAN PRESIDEN NOMOR 95 TAHUN 2018 TENTANG
SISTEM PEMERINTAHAN BERBASIS ELEKTRONIK. Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. (2020, Mei 22).
PANRB. Retrieved from KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI:
https://www.menpan.go.id/site/kelembagaan/sistem-pemerintahan-berbasis-
elektronik-spbe-2
Maarif, A. (2017). Konfigurasi Kekuasaan Desa Setelah Adanya Dana Desa di Desa
Bulakan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Yogyakarta: Universitas Gadjah
Mada.
PT. Multi Area Desentralisasi Pembangunan (MADEP): Abdul Manaf, MBA, Psikolog.
(2016). Modul Materi "Good Governance dan Pelayanan Publik". Jakarta:
Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Kedeputian Bidang
Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Ratminto & Atik Septi Winarsih. (2005). Manajemen Pelayanan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Utomo, W. P. (2019, April 30). Digilib Fisipol UGM. Retrieved from Digital Library
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM:
https://digilib.fisipol.ugm.ac.id/record/27527#.XqwXFagzbIU
Valarie A. Zeithaml, A. P. (1990). Delivering Quality Service: Balancing Customer
Perceptions and Expectations. New York, United States of America: Simon and
Schuster.