Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Memasuki era teknologi yang semakin canggih maka semakin besar
pula tantangan yang harus dihadapi oleh Indonesia dan negara-negara lain di
dunia, yang diperuntukkan juga bagi negara berkembang seperti negara
Indonesia. Dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan publik, pemerintah
mempunyai kewajiban dalam melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.
Peningkatan kualitas pelayanan itu dapat dilakukan dengan melakukan suatu
terobosan yang dimana melalui inovasi pelayanan publik. Dengan adanya
inovasi layanan mandiri diharapkan dapat memberikan pelayanan yang cepat
dan mudah, transparan, efektif, efisien, akuntabel dan dapat di
pertanggungjawabkan, sehingga dapat memberikan kepuasan kepada
masyarakat.(Yahya 2022)
Pelayanan publik sendiri merupakan pelayanan yang diberikan oleh
pemerintah maupun swasta yang dapat berupa barang ataupun jasa. Pelayanan
publik adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah atas nama
sejumlah besar orang, yang kesemuanya mempunyai kegiatan yang
menguntungkan atau memberikan kepuasan kepada suatu kelompok atau
badan, tetapi hasilnya tidak terikat secara fisik dengan produk.(Gresik et al.
2009)
Dalam Pasal 1 UU No. 6 Tahun 2014 dijelaskan, pemerintahan desa
adalah penyelenggara urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat dalam sistem pemerintahan Negara republik Indonesia. Dari pasal ini
dapat dipahami bahwa pemerintah desa memiliki tugas sebagai penyelenggara
urusan pemerintahan dan sebagai penyelenggara kehendak dan kepentingan
masyarakatnya. Pemerintah desa yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan dan kepentingan serta kehendak masyarakat desa, dalam
praktiknya, harus berdasarkan peraturan desa yang berprinsip pada partisipasi
masyarakat sebagai pelaksanaan demokrasi di tingkat desa. Masyarakat desa

1
boleh memberikan masukan dalam pembentukan peraturan desa sebagai
bentuk upaya untuk menampung aspirasi masyarakat sebagaimana ditegaskan
dalam Pasal 69 ayat (9) UU No. 6 Tahun 2014.6(Mar’ah, Malinda, and
Pramesta 2022)
Pemerintah memiliki peran yang penting dalam menyediakan
pelayanan kepada seluruh warga negaranya, salah satu hal penting yang
dirasakan oleh masyarakat ialah pelayanan publik yang diberikan dan
disediakan oleh pemerintah. Karena kebutuhan masyarakat yang semakin
meningkat, masyarakat sering menuntut pelayanan yang berkualitas sehingga
pelayanan publik menjadi isu se ntral dan strategis. Pelayanan publik dapat
didefinisikan sebagai segala bentuk pelayanan publik yang diberikan oleh
pejabat publik berupa penyediaan berang atau jasa sesuai dengan kebutuhan
masyarakat berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku.(Gresik
et al. 2009)
Peraturan perundang-undangan yang membahas bagaimana
perlombaan pengembangan pelayanan publik pada ranah pemerintahan baik
dari tingkat pusat sampai tingkat daerah yang tertuang pada Undang-Undang
No. 7 Tahun 2021. Pengembangan yang selalu ditingkatkan khususnya pada
administrasi publik baik secara langsung maupun tidak langsung tertuang pada
pasal 1 ayat 1 yang merupakan sebuah pemikiran kritis, sebuah pemikirian
inovatif yang dapat berfungsi untuk publik. Pengembangan yang dimaksud
adalah suatu pemikiran kreatif dan inovatif yang diciptakan dan belum pernah
terealisasikan sebelumnya. (Sari and Saputra 2022)
Inovasi memiliki peran sentral dalam transformasi administrasi publik
menuju efisiensi dan pelayanan publik berkualitas . Dalam menghadapi
tantangan yang semakin kompleks dan tuntutan masyarakat yang terus
berkembang, inovasi memungkinkan lembaga-lembaga publik untuk
menghadapi perubahan dengan lebih baik. Inovasi membuka peluang untuk
memperkenalkan cara-cara baru dalam mengelola proses pemerintahan,
memanfaatkan teknologi terbaru, dan meningkatkan interaksi antara
pemerintah dan masyarakat.(Utami 2023)

2
Strategi peningkatan kualitas pelayanan publik dapat dilakukan dengan
cara memperbaiki kualitas jasa, misalnya dengan mempermudah layanan yang
disediakan dengan sesuai harapan dan keinginan masyarakat dan mempercepat
layanan yang diberikan. Dalam meningkatkan pelayanan publik, pemerintah
daerah diberikan keleluasaan lebih besar untuk merancang dan menentukan
sendiri jenis pelayanan yang dibutuhkan oleh masyarakat.(Sari and Saputra
2022)
Peningkatan kualitas pelayanan publik ini didasarkan pada Undang-
undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Pasal 3 yang
menyatakan tujuan pelayanan publik adalah terwujudnya batasan dan
hubungan yang jelas tentang hak, tanggung jawab, kewajiban, dan kewenangan
seluruh pihak yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan publik;
terwujudnya sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang layak sesuai
dengan asas-asas umum pemerintahan dan korporasi yang baik; terpenuhinya
penyelenggaraan pelayanan publik sesuai dengan peraturan perundang-
undangan; serta terwujudnya perlindungan dan kepastian hukum bagi
masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik(Yuwono 2021).
Transformasi administrasi publik telah menjadi isu yang semakin
penting di tengah perubahan kompleks dalam lingkungan sosial, politik, dan
ekonomi. Upaya transformasi ini mencakup inovasi dan adaptasi dalam
menghadapi tantangan modern untuk memastikan efisiensi dan pelayanan
berkualitas kepada masyarakat. Dalam konteks ini, literatur telah
mengidentifikasi berbagai pendekatan, strategi, dan dampak dari transformasi
administrasi publik. Transformasi administrasi publik dilihat sebagai respons
terhadap perubahan global dan lokal yang mempengaruhi lingkungan
operasional pemerintahan. Menurut Hood (1991) transformasi administrasi
publik melibatkan perubahan dalam struktur, proses, dan budaya administrasi
untuk menghadapi perubahan lingkungan yang cepat. Hal ini dapat melibatkan
peningkatan efisiensi dalam pengelolaan sumber daya, penerapan teknologi
informasi, dan peningkatan kualitas pelayanan.(Utami 2023).

3
Teknologi dan informasi saat ini berkembang dengan sangat cepat.
Seiring pesatnya perkembangan tekonologi dan informasi, aktivitas kehidupan
masyarakat di berbagai sektor mengalami perubahan. Salah satu sektor yang
mengalami perubahan adalah sektor pelayanan publik oleh pemerintah, baik
pemerintah pusat maupun daerah. Perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi telah melahirkan model pelayanan publik yang diwujudkan dengan
penerapan dan inovasi dari e-government. Pemerintah pusat dan daerah harus
menerapkan e-government dalam pelayanan publik. Sesuai dengan Keputusan
Presiden No. 3 Tahun 2003 tentang kebijakan dan strategi nasional untuk
pengembangan e-government, ini telah diatur. Secara umum e-government
atau pemerintahan elektronik merupakan pemanfaatan teknologi informasi
yang dilakukan pemerintah guna memberikan informasi dan layanan kepada
warga, berkaitan bisnis, serta yang berkaitan dengan urusan pemerintahan
lainnya. Menurut Edwie dalam konsep e-government, “bukan berarti
mengganti cara pemerintah berhubungan dengan masyarakatnya. Melainkan
masyarakat tetap bisa berhubungan dengan pemerintah melalui layanan-
layanan yang disediakan dengan perantara media tekonlogi komunikasi dan
informasi serta jaringan internet”(Sugiarto 2016)
Pemerintahan desa merupakan sistem pemerintahan ataupun entitas
nasional terkecil dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
yang merupakan ujung tombak keberhasilan program-program nasional.
Sepanjang perjalanan ketatanegaraan Republik Indonesia, desa telah
berkembang dalam berbagai bentuk sehingga perlu dilindungi dan
diberdayakan agar menjadi kuat, maju, mandiri dan demokratis sehingga dapat
menciptakan landasan yang kuat dalam melaksanakan pemerintahan dan
pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera. Pasal 1
Ayat 1 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa menyebutkan :
“Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain,
selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa

4
masyarakat, hak asal usul atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Sudah saatnya
kita memandang desa sebagai basis potensial kegiatan apa saja, baik ekonomi,
sosial, kemasyarakatan sampai kepada pelaksanaan pelayanan kepada
masyarakat demi terciptanya desa yang inovatif, maju dan memiliki daya
kemampuan untuk menyukseskan segala program strategis nasional.(Andri et
al. 2022).
Pemerintah Desa telah mengadopsi inovasi pelayanan melalui
WhatsApp sebagai upaya memodernisasi dan mempermudah akses layanan
bagi masyarakat. Namun, praktik ini tidak serta merta menjamin peningkatan
kualitas pelayanan di Desa Pude berjalan dengan maksimal. Salah satu kendala
utama yang dihadapi adalah kurangnya tanggapan cepat dari pegawai desa,
yang sering kali memberikan respons yang lambat. Ini menunjukkan bahwa
meskipun teknologi telah diterapkan untuk memperbaiki proses pelayanan,
aspek manusia seperti keterlibatan dan kecepatan respons pegawai tetap
menjadi faktor kritis yang menentukan keberhasilan pelayanan kepada
masyarakat.
Selain itu, Peneliti telah mengidentifikasi berbagai masalah terkait
pelayanan di Desa Pude, Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone, salah satunya
adalah yang menuntut penyesuaian signifikan dalam penyelenggaraan
administrasi. Inovasi diperlukan, mulai dari peningkatan sumber daya yang ada
hingga peningkatan etika kerja aparatur dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,
salah satu tujuan pengaturan desa adalah untuk meningkatkan akses
masyarakat terhadap pelayanan publik melalui inovasi dalam penyelenggaraan
pelayanan. Observasi awal dan informasi dari masyarakat menunjukkan
adanya keluhan terkait lambannya proses pembuatan dokumen, seperti Surat
Keterangan Tidak Mampu, disebabkan oleh ketidak hadiran aparatur desa di
kantor selama jam kerja. Selain itu, proses pembuatan surat pengantar dianggap
rumit dan memakan waktu lama, sering kali dengan alasan masih dalam proses

5
pembuatan, menunjukkan kebutuhan mendesak akan inovasi dalam proses dan
etika kerja untuk mengatasi masalah pelayanan ini.
Dari permasalahan-permasalahan tersebut diatas, maka peneliti tertarik
melakukan penelitian yang berjudul “Transformasi Pelayanan Publik Strategi
Inovatif Pemerintah Desa Untuk Peneningkatan Pelayanan Di Desa Pude
Kecamatan Kajuara Kabupaten Bone”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan tersebut di atas maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana starategi inovatif
dalam transformasi pelayanan publik untuk peningkatan pelayanan di desa
pude?

1.3 Tujuan Penelitian


Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dal am
penelitian ini yaitu untuk mengetahui Bagaimana peran pemerintah desa
dengan Transformasi Pelayanan Publik Strategi Inovatif Pemerintah Desa
dalam Peneningkatan Pelayanan Di Desa Pude Kecamatan Kajuara Kabupaten
Bone.

1.4 Manfaat Penelitian


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Akadamik
Manfaat akademik sebagai salah satu pernyataan akademik yang harus
dipenuhi oleh penulis guna memperoleh gelar sarjana dibidang ilmu
administrasi publik pada universitas muhammadiyah sinjai (UMSI)
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat berguna sebagai bahan masukan untuk pemerintah desa
dalam memberikan peningkatan pelayanan yang lebih baik kepada
masyarakat sehingga masyarakat puas dengan pelayanan aparat desa.

6
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Literatur Riview


Tabel 2.1 Taxonomi Literatur Riview
Nama
Penulis,Tahun,Judul Fokus Kajian Metodologi Temuan
dan SumberJurnal
Tujuan Penelitian ini Keberhasilan yang
1.(Sugiarto 2016). Inovasi
dilaksanakan menggunakan dilakukan oleh Pemerintah
pelayananPublik Berbasis
penelitian ini metode Desa Banyubiru tidak
E-Government Di desa
adalah untuk penelitian terlepas dari faktor-faktor
Banyubiru, Kecamatan
mengetahui kualitatif yang ada. Adapun faktor-
Banyubiru Kabupaten
bagaimana faktor- dengan faktor yang memperngaruhi
Semarang. Journal Vol 4
faktor pendekatan keberhasilan inovasi
Issue 1 Tahun 2016
keberhasilan studi kasus. pelayanan publik di Desa
inovasi pelayanan Informasi serta Banyubiru adalah
publik berbasis e- data yang kepemimpinan,
government di didapatkan organisasi/manajemen,
Desa Banyubiru, dilakukan manajemen resiko,
Kecamatan dengan cara kemampuan sumber daya
Banyubiru menggunakan manusia, dan teknologi.
Kabupaten teknik Hal tersebut dibuktikan
Semarang. wawancara, dengan adanya dampak dan
dokumentasi, respon positif yang
dan observasi. dirasakan oleh pengguna
Untuk layanan
2.(Putra, Mandasari, and Tujuan dari Penelitian ini Hasil penelitian
Masnon 2022). Strategi penelitian untuk menggunakan menunjukkan bahwa
pemerintah desa dalam mengetahui jenis penelitian pelayanan publik di Desa

7
meningkatkan kualitas Strategi kualitatif Kumun Hilir belum
pelayanan public di desa Pemerintah Desa deskriptif berjalan dengan baik
kumun hilir kecamatan Dalam dengan teknik ataupun belum efektif, hal
kumun debai kota sungai Meningkatkan Snowball ini dikarenakan masih
penuh. Kualitas Sampling dan kurangnya pengawasan dari
Jurnal Vol 4 Issue 3 Pelayanan Publik teknik Kepala Desa dan aparatur
Tahun 2022 di Desa Kumun pengumpulan Desa Kumun Hilir masih
Hilir Kecamatan data belum mengerti ataupun
Kumun Kota menggunakan belum memahami tentang
Sungai Penuh. wawancara dan Undang-Undang No. 25
kepustakaan tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik.
Berdasarkan
3.(Wanto 2018). Untuk mengetahui Metode Hasil penelitian ini adalah
Strategi pemerintah kota perkembangan penelitian ini Pemerintah Kota Malang
malang dalam teknologi menggunakan melakukan beberapa
meningkatkan kualitas informasi yang pendekatan strategi dalam meningkatan
pelayanan public berbasis merambah hampir kualitatif kualitas pelayanan publik
konsep smart city. seluruh kalangan, dengan jenis berbasis konsep smart city
(Journal of Public Sector tua muda, kaya penelitian antara lain dengan beberapa
Innovations) Vol 2 Issue 1 miskin, desa kota. deskriptif. strategi. Yaitu: Strategi
Tahun 2018 Masyarakat Sumber data membangun (political
semakin mudah yang environment) yang
dan cepat dipergunakan mendukung
melakukan antara lain terselenggaranya tata kelola
komunikasi, adalah pemerintah kota Malang
mendapatkan Informan, yang lebih melayani.
informasi yang Peristiwa, dan Membangun lingkungan
dibutuhkan, serta Teknik politik, Strategi
melakukan Pengumpulan membangun teknologi yang
pekerjaan lain Data mendukung

8
dengan lebih menggunakan terselenggaranya proses
mudah, cepat, dan wawancara, pelayanan publik yang
ringkas. observasi dan berebasis pada
dokumentasi. perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
yang kini mengalami
perkembangan yang sangat
pesat.
4.(Utami 2023) Untuk mengetahui Penelitian ini Hasil analisis konten
Transformasi administrasi transformasi menggunakan tersebut kemudian
publik: inovasi dan dalam bidang pendekatan diinterpretasikan untuk
adaptasi menuju efisiensi Administrasi kualitatif mengidentifikasi
dan pelayanan public Publik sebagai dengan metode temuan-temuan utama yang
berkualitas. jurnal Ilmu respons terhadap studi literatur terkait dengan konsep
Administrasi Publik, kompleksitas dan transformasi administrasi
Pemerintahan dan Politik tantangan dalam analisis konten publik. Temuan ini
Vol 6 Issue 2 Tahun 2023 pelayanan Metode kemudian dikaitkan dengan
masyarakat. penelitian ini konsep literatur yang
Dengan dirancang untuk relevan untuk mendukung
menggabungkan memberikan argumen dalam artikel.
pendekatan pandangan yang Hasil interpretasi dan
inovatif dan mendalam analisis data digunakan
teknologi, tentang peran untuk menyusun artikel.
administrasi inovasi dan Artikel ini akan
publik dapat adaptasi dalam menguraikan temuan-
menghadapi transformasi temuan penting dari
perubahan administrasi literatur dan analisis konten,
lingkungan global publik. serta merangkum dampak
dan memenuhi positif dan tantangan dalam
harapan transformasi administrasi
masyarakat publik untuk mencapai

9
terhadap efisiensi dan pelayanan
pelayanan berkualitas.
berkualitas.
5.(Mohi and Mahmud Untuk mengetahui Penelitian ini Berdasarkan hasil
2018) Kualitas Pelayanan Perubahan menggunakan penelitian dapat diuraikan;
Publik di Desa Potanga paradigma metode (1) Upaya peningkatan
Kecamatan Boliyohuto pemerintahan kualitatif pelayanan publik didesa
Kabupaten Gorontalo. desa yang melalui Potanga dapat diidentifikasi
(Jurnal Ilmu Administrasi) berorientasi pada pendekatan sebagai berikut; a)
Vol 6 Issue 2 Tahun 2018 otonomi daerah naturalistik peningkatan azas layanan
atau yang disebut sebagai bagaian publik; b) prinsip layanan
dengan dari penelitian publik; dan c) peningkatan
pembangunan pemerintahan, standar layanan publik. (2)
desentralistik, dengan tujuan Upaya peningkatan
merupakan bagian untuk pelayanan publik didesa
dari upaya untuk mengetahui Potanga dapat
tetap bertahan di kualitas dikategorikan baik dan
era globalisasi. pelayanan telah sesuai dengan
Paradigma baru publik serta kebijakan pelayanan
tersebut pada hambatan dalam publik, undang-undang
hakekatnya upaya pelayanan publik, serta
dimaksudkan peningkatan peran, tugas dan tanggung
untuk memenuhi kualitas jawab pemerintah desa
kebutuhan pelayanan terhadap pelayanan publik.
masyarakat publik didesa (3) Hambatan upaya-upaya
Indonesia yang Potanga peningkatan kualitas
kian beragam Kecmatan pelayanan publik di desa
karena perbedaan Boliyohuto. Potanga, yaitu hambatan
historis dan Sumber data internal berupa masalah
geografis masing- penelitian aparat/staf baik dari segi
masing wilayah. memfungsikan kuantitas maupun dalam

10
dua sumber data hal kualitas sumber daya
yaitu sumber manusia (4) Hambatan
data primer dan eksternal bersumber dari
sumber data masyarakat karena alasan
sekunder fisik dan psikis dan
lingkungan
6.(Heri, Zakaria, And Penelitian ini Metode yang Hasil penelitian
Kurniawan 2022) Inovasi bertujuan untuk digunakan menunjukan bahwa inovasi
Pelayanan Publik Pada mengetahui dalam pelayanna publik pada
Pemerintahan Desa inovasi pelayanan penelitiaan ini pemerintahan desa nagreg
Nagreg Kendan publik dan adalah metode ini belum berjalan optimal,
Kecamatan Nagreg kualitas pelayanan kualitatif. dari segi administratif
Kabupaten Bandung. pada Teknik masih kurangnta faktor
Jurnal Ilmiah “Neo pemerintahan pengumpulan sumberdaya yang
Politea” FISIP Universitas Desa Nagreg data yang menunjang pelayanan yang
Al-Ghifari , Volume 3, Kendan dilakukan terdiri prima. Kata
Nomor 1, Tahun 2022 Kecamatan dari 4 teknik,
Nagreg yaitu; penelitian
Kabupaten pustaka,
Bandung.Indikasi penelitian
masalah yang lapangan,
ditemukan observasi dan
diantaranya wawancara.
pelayanan publik Dalam
yang dilakukan penelitian ini
belum memenuhi informan
standar, teknis berjumlah 6
pelayanan belum orang yang
dilakukan secara terdiri dari
optimal, serta sturktur
belum komponen Desa

11
menunjangnya Nagreg
sumberdaya Kabupaten
penyelenggara Bandung.
layanan pada
Desa Nagreg.
Metode
7.(Sulistyanto et al. 2022) Transformasi Metode Hasil dari kegiatan adalah
Pemberdayaan dan digital di desa penelitian ini tersedianya halaman
Pendampingan mampu menggunakan Website Desa Ponggang
Masyarakat Desa dalam mempercepat pendekatan dengan menggunakan
Transformasi Digital kesejahteraan kualitatif Google Site sebagai
Pelayanan Publik masyarakat. Akan dengan jenis fasilitas pelayanan publik.
Berbasiskan Website tetapi sampai penelitian Adanya kesadaran aparatur
Ari. Jurnal Pengabdian sekarang masih deskriptif. pemerintah Desa Ponggang
Masyarakat Vol 2 Nomor jarang akan pentingnya
3 Tahun 2022 menggunakan penggunaan platform
media berbasis digital dalam pelayanan
digital, khususnya kepada masyarakat. Dalam
dalam pelayanan mengoperasikan platform
publik. Oleh digital dalam bentuk
karena itu, perlu website, menunjukkan
adanya program bahwa apartemen desa
sosialisasi dan dapat dipraktikkan dengan
penyediaan sarana baik.
prasarana digital
berbasis website
serta pelatihan
pengoperasian
platform digital
dalam pelayanan
Public

12
8. (Sellang and Rappang Tujuan Penelitian Metode Hasil penelitian ini
2022) Strategi Dalam ini untuk penelitian ini menunjukkan bahwa
Peningkatan Kualitas mengetahui menggunakan strategi peningkatan
Pelayanan Desa,j urnal strategi pendekatan kualitas pelayanan di desa
Sosial dan Politik, Vol 12 peningkatan kualitatif Bulo Wattang, kecamatan
Nomor 2 tahun 2022 kualitas pelayanan dengan jenis Panca Rijang, kabupaten
dan faktor- faktor penelitian Sidenreng Rappang,
yang deskriptif termasuk dalam kategori
mempengaruhinya baik dengan persentase
di desa Bulo peningkatan kualitas
Wattang, pelayanan 70% termasuk
kecamatan Panca dalam kategori baik
Rijang, kabupaten menjadi 71.4% . Sedangkan
Sidenreng faktor-faktor yang
Rappang. Jumlah memengaruhi strategi
dalam peningkatan kualitas
pelayanan di Desa Bulo
Wattang Kecamatan Panca
Rijang Kabupaten
Sidenreng Rappang terdiri
dari faktor kesadaran 73 %,
faktor aturan 75 %, faktor
organisasi 71 %, faktor
pendapatan 70 %, faktor
kemampuan keterampilan
72 %, dan faktor sarana
pelayanan 68 % dengan
capaian 71,5 % termasuk
dalam kategori baik. Kata

13
9. (Yahya 2022) Inovasi Penelitian ini Metode yang Hasil penelitian ini dapat di
Layanan Mandiri Di Desa bertujuan untuk digunakan lihat dari aspek relative
Bana Kecamatan mengetahui dalam penelitian adventage (nilai lebih),
Bontocani Kabupaten Inovasi Layanan ini adalah yang menunjukkan bahwa
Bone. Volume 3, Nomor Mandiri Di Desa deskriptif Layanan Mandiri memiliki
6, Desember 2022 Bana Kecamatan kualitatif nilai lebih jika
Bontocani dengan jumlah dibandingkan dengan
Kabupaten Bone. informan 5 pelayanan sebelumnya,
Metode orang. Informasi karena dapat diakses secara
penelitian ini online dimana saja dan
dikumpulkan kapan saja. Dari aspek
melalui compatibility (kesesuaian),
observasi, menunjukkan bahwa
wawancara, dan Layanan Mandiri sesuai
dokumentasi dengan kebutuhan
masyarakat yang berjarak
jauh dari kantor Desa Bana.
Dari aspek compleksitas
(kerumitan), menunjukkan
bahwa Layanan Mandiri
biasanya terkendala ketika
aplikasi error, jaringan
yang kurang memadai serta
masyarakat yang minim
pemahaman terkait
penggunaan teknologi. Dari
10.(Kusuma 2024) untuk Penelitian Hasil dari penelitian ini,
Efektivitas Transformasi meningkatkan kualitatif adalah Transformasi organisasi
Organisasi dan kinerja jenis penelitian dan manajemen
Manajemen pemerintahan. yang pemerintahan dapat
Untuk mencapai menghasilkan meningkatkan efektivitas

14
Pemerintahan Serta pelayanan publik analisis tanpa dan efisiensi
Masyarakat yang yang unggul, menggunakan penyelenggaraan pelayanan
Partisipatif Menuju masyarakat juga prosedur publik, sedangkan
Pelayanan Publik Unggul, memiliki peran statistik atau partisipasi masyarakat
Vol 6, No. 3, Februari penting sebab metode dapat meningkatkan
2024 masyarakat tidak kuantitatif kualitas pelayanan publik.
hanya sebatas lainnya. Partisipasi masyarakat
menerima secara aktif dalam proses
layanan, Namun pengambilan keputusan dan
sebagai mitra aktif pelaksanaan kebijakan
dalam proses pemerintah memungkinkan
perencanaan, masyarakat ikut serta,
implementasi, memberikan masukan, dan
serta evaluasi mempengaruhi proses
kebijakan. kebijakan

Berdasarkan hasil penelitian yang di peroleh sebagaimana yang tertera


dalam tabel 2.1 makan dapat diketahui tentang perbedaan dan persamaan antara
peneliti terdahulu dan rencana penelitian ini .
Secara umum,persamaan penelitian yang ada pada tabel di atas terletak
pada fokus penelitian ini, yaitu mengenai Transformasi pelayanan publik strategi
inovatif pemerintah desa untuk peningkatan pelayanan .Adapun perbedaan dari
penelitian ini dengan penelitian-penelitian terdahulu terletak pada dua aspek
utama: metode penelitian yang di gunakan dan lokasih penelitian. Penelitian kali
ini menggunakan metode deskriptif kualitatif,yang mendalam mengenai
bagaimana strategi inovatif di terapkan. Sementara itu,lokasi yang menjadi fokus
objek penelitian adalah kantor desa pude.

15
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Konsep Transfomasi
Transformasi administrasi publik merujuk pada perubahan
mendasar dalam paradigma,pendekatan, dan praktik yang digunakan
dalam administrasi publik. Transformasi ini diperlukan sebagai
respons terhadap perubahan lingkungan sosial, ekonomi, teknologi,
dan politik yang terus berkembang. Transformasi administrasi publik
mendorong adopsi inovasi dan adaptasi untuk memastikan bahwa
pelayanan publik tetap relevan, efektif, dan efisien. Salah satu
pendorong transformasi administrasi publik adalah perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi. Penerapan e-government dan
digitalisasi layanan publik telah mengubah cara pemerintah
berinteraksi dengan masyarakat. Hal ini memungkinkan warga untuk
mengakses informasi dan layanan secara lebih mudah dan cepat.
Selain itu, transformasi administrasi publik juga melibatkan
perubahan dalam budaya organisasi, dengan fokus pada transparansi,
partisipasi, dan pemberdayaan.
Transformasi administrasi publik memiliki tujuan utama, yaitu
meningkatkan efisiensi,efektivitas, dan kualitas pelayanan publik.
Dengan mengadopsi teknologi baru, pengambilan keputusan yang
lebih terinformasi, dan pendekatan yang lebih responsif, administrasi
publik dapat memberikan dampak yang lebih positif bagi masyarakat.
Transformasi ini juga mendorong perubahan dalam pola pikir dan
praktek birokrasi, yang mengarah pada pemerintahan yang lebih
terbuka, akuntabel, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat.
Dalam kesimpulannya, konsep administrasi publik dan
transformasinya memiliki peran sentral dalam mengelola dan
menyelenggarakan pemerintahan serta pelayanan kepada masyarakat.
Transformasi administrasi publik menjadi penting dalam menghadapi
tantangan zaman dan memastikan bahwa pelayanan publik tetap
relevan dan bermanfaat bagi semua lapisan masyarakat. Transformasi

16
ini tidak hanya tentang perubahan teknologi, tetapi juga tentang
perubahan budaya, nilai, dan prinsip dalam menjalankan tugas-tugas
pemerintahan.(Utami 2023)
Dalam era dinamis yang ditandai oleh perkembangan teknologi,
perubahan lingkungan global, dan harapan masyarakat yang semakin
tinggi terhadap pelayanan publik, administrasi publik berada di
persimpangan penting. Dalam menghadapi perubahan yang cepat dan
kompleks, transformasi administrasi publik menjadi kunci untuk
memastikan pelayanan yang efisien dan berkualitas kepada
masyarakat . Transformasi administrasi publik menjadi krusial untuk
memastikan efisiensi yang optimal dan pelayanan berkualitas kepada
masyarakat. Transformasi ini melibatkan inovasi dan adaptasi dalam
berbagai aspek administrasi untuk mengatasi kompleksitas tantangan
masa kini.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah
mengubah cara manusia berinteraksi dan berkomunikasi ,Harapan
masyarakat terhadap pelayanan publik yang lebih cepat, efisien, dan
transparan mendorong pemerintah dan lembaga publik untuk
beradaptasi dengan perubahan ini. Dalam konteks ini, inovasi dalam
administrasi publik menjadi kunci untuk menjawab tuntutan tersebut.
Penggunaan teknologi digital, aplikasi berbasis daring, dan integrasi
data dapat mengubah cara lembaga publik beroperasi dan memberikan
pelayanan yang lebih baik kepada Masyarakat .(Utami 2023)

2.2.2 Konsep pelayanan publik


Pelayanan dapat diartikan sebagai usaha untuk melayani
kebutuhan orang lain, sedangkan melayani adalah membantu
menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan seseorang. Pelayanan
sangat berkaitan erat dengan masyarakat sehingga pelayanan lebih
dikenal dengan istilah pelayanan publik. Istilah publik berasal dari
bahasa inggris public yang berarti masyarakat umum dan negara.

17
Kata publik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
umum orang banyak dan ramai.
Maka Pelayanan Publik menurut Poltak Sinambela (2006:5)
dapat diartikan sebagai pemenuhan keinginan dan kebutuhan
masyarakat oleh penyelenggara negara.(Ninla Elmawati Falabiba
2019).
Santosa (2008) mengemukakan bahwa pelayanan publik adalah
pemberian jasa, baik oleh pemerintah, pihak swasta atas nama
pemerintah, ataupun pihak swasta kepada masyarakat, dengan atau
tanpa pembayaran guna memenuhi kebutuhan dan atau kepentingan
masyarakat. Dengan demikian, yang memberikan pelayanan publik
kepada masyarakat luas bukan hanya instansi pemerintah, melainkan
juga pihak swasta. Dalam konteks pelayanan publik, dikemukakan
bahwa pelayanan umum adalah mendahulukan kepentingan umum,
mempermudah urusan publik, mempersingkat waktu pelaksanaan
urusan publik dan memberikan kepuasan kepada publik.
Senada dengan itu, Moenir (2010) mengemukakan bahwa
pelayanan publik adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang dengan landasan faktor material melalui sistem,
prosedur dan metode tertentu dalam usaha memenuhi kepentingan
orang lain sesuai dengan haknya.(Sellang, Ahmad, and Mustanir
2019)
Pelayanan publik merupakan suatu usaha yang dilakukan
kelompok atau seseorang birokrasi untuk memberikan bantuan kepada
masyarakat dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu. Salah satu
dari pelaksanaan pelayanan publik yaitu administrasi kependudukan
yang berada di suatu pemerintahan. Administrasi kependudukan
adalah rangkaian kegiatan penataan dan penertiban dalam penertiban
dokumen dan data kependudukan melalui pendaftaran penduduk,
pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan

18
serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan
pembangunan sektor lain.(Yayat 2017)
Pelayanan Publik menjadi sorotan utama dalam
penyelenggaraan pemerintahan. Menurut Kamus BesarBahasa
Indonesia, pelayanan memiliki tiga makna, (1) perihal atau cara
melayani; (2) usaha melayani kebutuhan orang lain dengan
memperoleh imbalan atau uang; (3) kemudahan yang diberikan
sehubungan dengan jual beli barang atau jasa.(Suryantoro and
Kusdyana 2020)
Pelayanan publik yang baik meliputi jenis kegiatan yang
dikelola oleh pemerintah dalam bentuk barang dan jasa untuk
melayani kepentingan masyarakat tanpa berorientasi pada
kepentingan pelaksana pelayanan publik. Secara komprehensif kaidah
pelayanan publik meliputi :
a) Pelayanan yang merata dan sama, artinya pelayanan yang diberikan
tanpa diskriminasi oleh aparat pemerintah terhadap masyarakat.
b) Pelayanan yang diberikan harus tepat waktu. Jika tidak sesuai
waktu, masyarakat pengguna layanan berhak membuat pengaduan
kepada pemberi layanan publik.
c) Pelayanan harus berkesinambungan. Dalam hal ini berarti aparat
pemerintah harus selalu siap memberikan pelayanan kepada
masyarakat yang membutuhkan bantuan pelayanan
publik(Yuwono 2021)
Pelayanan publik merupakan salah satu kebutuhan dalam
rangka pemenuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan.
Pemenuhan kebutuhan merupakan hak dasar bagi setiap warga negara
dan penduduk untuk mendapatkan pelayanan atas barang, jasa dan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik
dengan maksimal. Pengertian lain menurut Hardiyansyah (2011:12)
pengertian pelayanan publik adalah : Melayani keperluan orang atau
masyarakat atau organisasi yang memiliki kepentingan pada organisasi,

19
sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan ditujukan
untuk memberikan kepuasan kepada penerima layanan.
Pemberian pelayanan publik oleh aparatur pemerintahan kepada
masyarakat sebenarnya merupakan implikasi dari fungsi aparat negara
sebagai pelayan masyarakat. Karena itu, kedudukan aparatur
pemerintahan dalam pelayanan umum sangat strategis karena akan
sangat menentukan sejauhmana pemerintah mampu memberikan
pelayanan yang sebaik- baiknya bagi masyarakat, yang dengan
demikian akan menentukan sejauhmana negara telah menjalankan
perannya dengan baik sesuai dengn tujuan pendiriannya. Dengan
demikian akan dilakukan penilaian tentang sama tidaknya antara
harapan dan kenyataan didalam pengurusan sesuatu yang berhubungan
dengan pelayanan publik, apabila ditemukan ketidak samaan maka
pemerintah diharapkan mampu mengoreksi keadaan agar lebih teliti
dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik.Selanjutnya
dipertanyakan apakah terhadap kehendak masyarakat, seperti ketentuan
biaya yang tepat, waktu yang diperhitungkan dan mutu yang dituntut
masyarakat telah dapat terpenuhi.Andaikata tidak terpenuhi,
pemerintah diharapkan mengkoreksi keadaan, sedangkan apabila
terpenuhi dilanjutkan pada pertanyaan berikutnya, tentang informasi
yang diterima masyarakat berkenaan dengan situasi dan kondisi, serta
aturan yang melengkapinya.(Sellang, Ahmad, and Mustanir 2019)
Pelayanan publik diatur dalam Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia Tahun 1945, pasal 4, yang menekankan perlindungan
terhadap seluruh rakyat Indonesia, kemajuan kesejahteraan umum,
peningkatan intelektual bangsa, dan partisipasi dalam menjaga
ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial. Hal penting dalam implementasi pelayanan publik
adalah memajukan kesejahteraan umum dan keadilan sosial bagi
seluruh masyarakat Indonesia. Penilaian kualitas pelayanan publik
bukan perkara sederhana karena pelayanan ini berperan dalam

20
kehidupan manusia, dari berbagai berbagai aspek dan skala, mulai dari
sejak dikandung sampai hidup dalam masyarakat.(Hamdillah 2023)
Administrasi publik merujuk pada serangkaian kegiatan dan
proses yang dilakukan oleh pemerintah atau lembaga publik untuk
mengelola sumber daya, menyusun kebijakan, serta menyelenggarakan
pelayanan kepada masyarakat. Administrasi publik melibatkan
berbagai fungsi, seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengawasan, dan evaluasi. Tujuannya adalah untuk memastikan
penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, efisien, dan responsif
terhadap kebutuhan masyarakat. Dalam administrasi publik,
transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik menjadiprinsip kunci.
Administrasi publik juga mencakup pengelolaan sumber daya manusia,
anggaran, infrastruktur, serta regulasi yang mengatur interaksi antara
pemerintah dan masyarakat. Peran administrasi publik tidak hanya
terbatas pada tugas-tugas administratif, tetapi juga mencakup peran
strategis dalam merumuskan kebijakan yang berkaitan dengan
pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.(Utami 2023)
Kualitas pelayanan publik merupakan hal mutlak yang harus
dipenuhi dalam pelayanan kepada masyarakat sudah menjadi tugas
pemerintah untuk terus melahirkan berbagai inovasi dan kreativitas
untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. Masih banyak
kerentanan di berbagai sektor layanan berdasarkan banyaknya keluhan
masyarakat tentang berbagai aspek layanan. (Nadiatussilmi, Hayat, and
Anadza 2022)
Pemerintah sebagai penyedia layanan publik yang dibutuhkan
oleh masyarakat harus bertanggung jawab dan terus berupaya untuk
memberikan pelayanan yang terbaik demi peningkatan pelayanan
publik. Disisi lain kepuasan masyarakat adalah tolak ukur dari
keberhasilan pelayanan publik yang diberikan oleh penyedia layanan
publik, oleh sebab itu pelayanan publik harus difokuskan pada

21
pemenuhan kebutuhan masyarakat secara maksimal baik dari segi
kualitas maupun kuantitasnya.(Yayat 2017)

2.2.3 Strategi Inovatif


Kementerian Penguatan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (PANRB) telah menyusun beberapa strategi untuk
mempercepat peningkatan pelayanan publik. Strategi ini akan
dilaksanakan dengan mempertimbangkan kebutuhan dan harapan
masyarakat secara umum. Diah Natalise, Deputi Pelayanan Publik
Kementerian PANRB, menjelaskan pelayanan publik pada hakikatnya
merupakan produk dan hasil reformasi birokrasi. “Reformasi birokrasi
yang akan kita laksanakan melalui berbagai langkah tersebut pada
akhirnya akan dapat dinilai, dinilai, dirasakan dan dirasakan oleh
masyarakat yang bercirikan keunggulan dalam pelayanan publik. ”
Satgas Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB
memiliki empat tujuan strategis yang fokus utamanya adalah pada:
mewujudkan visi pelayanan publik kelas dunia. Sasaran strategis
pertama adalah kebijakan mutu pelayanan publik. Guru Besar
Universitas Sriwajaya ini mengatakan, Kebijakan Mutu Kepegawaian
mendukung terlaksananya indeks kepegawaian nasional yang baik.
Sasaran strategis lainnya adalah terselenggaranya pelayanan publik
berbasis elektronik. Instansi pemerintah baik pusat maupun daerah akan
memanfaatkan layanan berbasis teknologi informasi dan komunikasi
(TIK). Sasaran strategis ketiga, yakni inovasi berkelanjutan dalam
pelayanan publik. Kementerian PANRB terus mendorong pemerintah
daerah, kementerian, lembaga, badan usaha milik negara, dan badan
usaha milik negara untuk menerapkan inovasi-inovasi yang dapat
bermanfaat bagi masyarakat baik secara langsung maupun tidak
langsung, sebagai bagian dari upaya percepatan peningkatan pelayanan
publik di instansi pemerintah. Sasaran strategis terakhir adalah

22
pelayanan publik terpadu. Dalam hal ini pelayanan terpadu meliputi
pemerintah pusat, daerah, bahkan swasta.
Sumber Daya Manusia atau man power atau yang disingkat
dengan SDM merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh setiap
manusia yang terdiri dari daya fikir dan daya fisik. Sumber daya
manusia dalam system pembangunan berperan sebagai agen perubahan.
Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam pembangunan
baik fisik maupun non fisik karena SDM memegang peranan utama
yang dapat menggerakan maupun mengelolah pembangunan maka
Sumber daya manusia menjadi penentu dalam kemajuan disegala aspek
kehidupan. Manusia adalah orang yang melakukan suatu kegiatan.
Sumber daya manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap
organisasi, karena sumber daya manusia merupakan pelaku, perencana,
dan penentu terwujudnya organisasi atau instansi yang lebih baik .
Pengertian sumber daya manusia dapat dibagi menjadi 2 yaitu sumber
daya manusia makro yaitu penduduk suatu Negara yang sudah measuki
usia angkatan kerja baik yang belum bekerja maupun yang sudah
bekerja. Sedangakan sumber daya manusia mikro adalah individu yang
bekerja dan menjadi anggota suatu perusahan atau instansi dan biasa
disebut sebagai pegawai, buruh, karyawan, pekerja, tenaga kerja.
Strategi peningkatan kualitas pelayanan publik dapat dilakukan
dengan cara memperbaiki manajemen kualitas jasa (service quality
management), yakni upaya meminimalisasi kesenjangan (gap) antara
tingkat layanan yang disediakan organisasi dengan harapan dan
keinginan customer (masyarakat pengguna). Dalam rangka
memperbaiki kualitas layanan ini, manajemen harus mampu
menerapkan teknik- teknik manajemen yang berorientasi pada
kebutuhan customer dengan pendekatan Citizen’s Charter (Maklumat
Pelayanan) yaitu sebuah pendekatan penyelenggaraan pelayanan publik
yang menempatkan pengguna layanan sebagai pusat pelayanan, artinya
kebutuhan dan kepentingan pengguna layanan harus menjadi

23
pertimbangan utama dalam keseluruhan proses penyelenggaraan
pelayanan publik. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23
tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah bertujuan untuk memberikan
pelayanan yang cepat, efektif, efesien, dan nyaman kepada masyarakat.
Berbagai isu implementasi perlu dianalisis dan diperhatikan agar
implementasi otonomi daerah dapat berjalan dengan baik, agar tercipta
pola pemerintahan yang baik, efesien, dan efektif untuk memberikan
pelayanan kepada publik (Sellang, Ahmad, and Mustanir 2019)
Inovasi pelayanan pada sektor publik merupakan peran penting
administrasi public dalam masyarakat kontemporer yang semakin
meluas dan kompleks. Di era modern ini, negara menghadapi tuntutan
yang khusus terkait dengan pelayanan publik yang berkualitas
tinggi,Masyarakat mengharapkan pemerintah untuk meningkatkan
kemampuannya dalam merancang dan menjalankan kebijakan yang
sesuai dengan kebutuhan mereka, tetapi tetap mematuhi peraturan
perundangan yang berlaku (Hamdillah 2023)
Inovasi memiliki peran sentral dalam transformasi administrasi
publik menuju efisiensi dan pelayanan publik berkualitas, Dalam
menghadapi tantangan yang semakin kompleks dan tuntutan
masyarakat yang terus berkembang, inovasi memungkinkan lembaga-
lembaga publik untuk menghadapi perubahan dengan lebih baik.
Inovasi membuka peluang untuk memperkenalkan cara-cara baru
dalam mengelola proses pemerintahan, memanfaatkan teknologi
terbaru, dan meningkatkan interaksi antara pemerintah dan masyarakat.
Inovasi memiliki peranan sentral dalam meningkatkan efisiensi dan
kualitas pelayanan publik. Melalui penerapan ide-ide baru, teknologi
canggih, dan pendekatan yang kreatif, inovasi membawa dampak
positif bagi administrasi publik dan masyarakat (Linder, Jarvenpaa &
Davenport, 2003). Dalam era dinamika perubahan yang cepat dan
tuntutan masyarakat yang semakin kompleks, inovasi menjadi landasan
utama dalam transformasi administrasi publik.

24
Mergel (2016), mengatakan beberapa alasan pentingnya inovasi
dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas pelayanan publik antara lain:
a) Pengoptimalan proses dan sumber daya: Inovasi memungkinkan
pemerintah untuk merancang ulang proses kerja dan mengidentifikasi
cara-cara baru untuk mengelola sumber daya yang terbatas. Dengan
mengadopsi teknologi dan solusi inovatif, pemerintah dapat
menghindari pemborosan waktu dan sumber daya yang tidak perlu,
sehingga mampu mencapai efisiensi yang lebih tinggi.
b) Respons Cepat terhadap Perubahan: Inovasi memampukan
administrasi publik untuk merespons perubahan dan tantangan dengan
lebih cepat. Dengan memiliki sistem dan teknologi yang fleksibel,
pemerintah dapat dengan mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan
lingkungan dan kebutuhan masyarakat yang berkembang.
c) Peningkatan Kualitas Pelayanan: Melalui inovasi, pelayanan publik
dapat ditingkatkan dalam hal akurasi, kecepatan, dan kualitas.
Teknologi baru memungkinkan pemerintah untuk memberikan layanan
yang lebih baik, termasuk aksesibilitas yang lebih mudah, informasi
yang lebih akurat, dan respons yang lebih cepat terhadap masalah yang
dihadapi masyarakat.
d) Transparansi dan Akuntabilitas: Inovasi dapat mendukung transparansi
dalam administrasi publik dengan memberikan akses publik yang lebih
baik terhadap informasi dan data. Hal ini membantu membangun
kepercayaan masyarakat dan meningkatkan akuntabilitas pemerintah
dalam mengambil keputusan.
e) Partisipasi Masyarakat yang Lebih Aktif: Inovasi dalam bentuk
platform partisipatif memungkinkan masyarakat untuk berpartisipasi
secara aktif dalam proses pengambilan keputusan. Ini tidak hanya
memberikan warga suara dalam kebijakan publik, tetapi juga
memperkuat rasa memiliki dan keterlibatan mereka dalam
pembangunan.(Utami 2023)

25
Perubahan dalam sektor publik tidak selalu berjalan
mulus,Implementasi inovasi pelayanan publik seringkali dihadapi
dengan hambatan, termasuk resistensi dari dalam organisasi dan
perubahan budaya yang diperlukan. Oleh karena itu, manajemen
perubahan yang cermat diperlukan untuk memastikan bahwa inovasi
benar- benar memberikan dampak positif yang diharapkan. Pemimpin
dalam sektor publik memiliki peran yang sangat penting dalam
memotivasi, mendukung, dan memandu perubahan ini menuju
pencapaian prinsip-prinsip good governance. Keseluruhan, hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa inovasi pelayanan publik memiliki
potensi besar dalam mendukung peningkatan kinerja sektor publik dan
mendorong good governance, yang pada gilirannya akan membawa
manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan pemerintah.(Hamdillah
2023)
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di sektor
publik, dapat dilakukan dengan melakukan transparansi, penetapan
metrik kinerja, dan memberikan pelayanan yang terbaik. Pembaruan
struktur organisasi juga dapat menjadi salah satu cara untuk
meningkatkan kinerja organisasi public, Inovasi pelayanan publik di
Indonesia mencakup berbagai aspek, mulai dari menggunakan
teknologi digital, hingga mengembangkan sistem pengendalian
karhutla dan pelayanan publik responsif.(Hamdillah 2023)
Pengembangan sumber daya manusia merupakan kemampuan
individu dalam menemukan atau memanfaatkan potensi yang ada dan
dapat digunakan sebagaimana mestinya. Pengembangan sumber daya
manusia merupakan upaya terencana yang dilakukan oleh manajemen
untuk meningkatkan kompetensi karyawan dan kinerja dari suatu
organisasi melalui program-program pelatihan, pendidikan dan
pengembanga. Pengembangan sumber daya manusia merupakan
kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan

26
keterampilan dari sumber daya manusianya dalam kurun waktu
tertentu.
Untuk dapat meningkatkan kualitas pengembangan sumber daya
manusia maka faktor pendidikan sebagai pilar dalam mendukung
pencapaian sasaran dalam pengembangan sumber daya manusia Kedua,
Keterampilan. Keterampilan adalah suatu kelebihan yang dimiliki oleh
seseorang yang mampu menggunakan akal pikiran, ide dan juga sisi
kereatif yang dimiliki olehnya untuk dapat melakukan atau
menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik. Adapun jenis
keterampilan yang harus dimiliki yaitu etika, kemampuan
berkomunikasi dengan baik, dapat berpikir kritis, kerja sama, percaya
diri dan menguasai teknologi. Ketiga, Kesejahteraan masyarakat.
Kesejahteraan masyarakat merupakan suatu keadaan sosial yang
memungkinkan bagi masyarakat untuk dapat memenuhi kebutuhan
hidup yang bersifat jasmani, rohani dan sosial sesuai dengan hakikat
dan martabat manusia untuk dapat mengatasi berbagai masalah yang
dihadapi, Selanjutnya adapun bentuk-bentuk dari pengembangan dapat
di bedakan menjadi 2 yaitu, (1) pengembangan secara informal adalah
pengembangan untuk karyawan atau pegawai atas keinginan dan usaha
sendiri melatih dan mengembangkan dirinya dengan cara mempelajari
yang berkaitan dengan jabatannya. Pengembangan secara informal
menunjukan bahwa ada keinginan dalam diri pegawai untuk dapat
meningkatkan produktifitas kerja yang semakin besar, dan (2)
pengembangan secara formal adalah pengembangan yang diberikan
oleh lembaga atau instansi untuk dapat mengikuti pendidikan dan
pelatihan dengan tujuan agar kemampuan dan produktifitas pegawai
dapat meningkat (Chornelia, Lestari, and Yoei 2023) .

27
2.3 Kerangka Konsep
Transformasi pelayanan publik strategi
inovatif pemerintah desa untuk
meningkatkan pelayanan

Inovasi dalam meningkatkan efesiensi dan kualitas


pelayanan publik:
1) Pengoptimalan proses dan sumber daya
2) Respon cepat terhadap perubahan
3) Peningkatan Kualitas Pelayanan
4) Transparansi dan akuntabilitas
5) Partisipasi masyarakat yang lebih aktif
Sumber: Mergel (2016)

Untuk mencapai peningkatan kualitas dan


efektifitas layanan yang diberikan kepada
masyarakat desa

Gambar 2.1 Skema kerangka konsep

2.4 Definisi Operasional


Berdasarkan teori dan konsep yang telah dipaparkan,Maka
defenisi oprasional Transformasi pelayanana publik strategi inovatif
pemerintah desa untuk peningkatan pelayana di desa pude kecamatan
kajuara kabupaten bone yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu:
Transformasi pelayanan publik melalui strategi inovatif oleh
pemerintah desa berfokus pada menciptakan sistem layanan yang lebih
efektif dan efisien dengan menginterasikan teknologi, meningkatkan
keterlibatan mayarakat,dan memperkuat kerjasama antarsektor.

28
1. Pengoptimalan proses dan sumber daya ,merupakan upaya sistematis
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam semua aspek
operasional dan manajerial. Dengan mengunakan sumber daya yang
minimal, hal ini mencakup pengunaan teknologi ,metodologi,dan
strategi yang dapat meningkatkan kinerja,mengurangi pemborosan,dan
meningkatkan nilai bagi pemangku kepentingan.
2. Respons Cepat terhadap Perubahan ,kemampuan untuk mengadaptasi
dan menyusuaikan diri dengan cepat terhadap dinamika lingkungan
,tren,atau tantangan baru. Tujuan respon cepat ini adalah untuk
memastikan bahwa individu,tim,atau organisasi tidak hanya bertahan
tetapi juga berkembang dalam menghadapi ketidak pastian dan
perubahan yang konstan.
3. Peningkatan Kualitas Pelayanan, yang berarti memberikan respon yang
lebih cepat,akurat,dan memuaskan terhadap pemerintah dan
kebutuhan,serta meningkatkan interaksi untuk memastikan kepuasan
masyarakat.
4. Transparansi dan Akuntabilitas,membangun kepercayaan dan
integritas,memastikan bahwa keputusan dan tindakan di ambil dengan
cara yang jujur,adil,dan bertangung jawab.
5. Partisipasi Masyarakat yang Lebih Aktif ,inovasi seperti platform
partisipatif dapat membantu masyarakat lebih aktif dan terlibat dalam
kegiatan pembangunan.Hal ini dapat meningkatkan efesiensi dan
efektivitas proses pembangunan,serta memperkuat rasa memiliki dan
keterlibatan masyarakat dalam pembangunan.

Untuk mencapai peningkatan kualitas dan efektivitas layanan yang


diberikan kepada masyarakat desa untuk membuat layanan lebih
cepat,transparan, dan sesuai kebutuhan masyarakat,sehingga
meningkatka kesejahteraan secara umum.

29
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan ialah kualitatif, untuk
mengumpulkan data dan informasi sehingga mencapai titik jenuh dari
proses pengumpulan data kemudian melakukan penarikan kesimpulan
mengenai apa yang hendak diperoleh dalam penelitian ini.
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang akan digunakan oleh peneliti tentang
Transformasi Pelayanan Publik Strategi Inovatif pemerintah desa untuk
peningkatan pelayanan di desa pude kecamatan kajuara kabupaten
bone, penelitian merupakan tempat peneliti melakukan penelitian
dalam rangka mendapatkan data yang sebenarnya tentang fenomena
yang akan diteliti.
3.3 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua ialah:
1. Data Primer
Data Primer adalah data pertama yang di peroleh dari upaya pengumpulan
data dari lapangan ,Sepertii data-data hasil observasi dan
interview\wawancara.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah informasi yang telah ada sebelumnya dan dengan
sengaja dikumpulkan oleh peneliti untuk melengkapi dan mendukung data
primer, misalnya kajian literatur, dokumen-dokumen yang relevan
lainnya.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini,
maka teknik yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Wawancara yaitu dengan mengadakan dialog atau komunikasi baik secara
bebas maupun secara mendalam pada informan.

30
2. Observasi yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap
obyek penelitian.
3. Dokumentasi yaitu untuk melengkapi data dalam rangka menganalisis
masalah penelitian.
Dengan demikian Narasumber yang dipilih dalam penelitian ini
adalah informan-informan yang diharapkan mampu memberikan informasi
utama tentang fokus kajian dari penelitian ini.

3.5 Teknik Analisis Data


Analisa Kualitatif merupakan suatu analisis yang digunakan
untuk membahas dan menerangkan hasil penelitian mengenai berbagai gejala
atau kasus yang dapat diuraikan dengan menggunakan katakata yang tidak
dapat diukur dengan angka-angka tetapi memerlukan penjabaran uraian yang
jelas. Serta hasil-hasil penelitian baik dari hasil studi lapangan maupun studi
literatur untuk kemudian memperjelas gambaran hasil penelitian.
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada prinsipnya merupakan proses awal dalam
melakukan Teknik analisis data, pada tahap ini peneliti dapat
mengumpulkan data, pada tahap ini dengan masalah yang diteliti. Peneliti
dapat mengumpulkan data sebanyak mungkin terkait fakta yang terjadi di
lapangan dengan tetap menyesuaikan dengan objek dan subjek penelitian.
2. Reduksi Data
Merupakan komponen pertama dalam menganalisis data dalam
mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal yang tidak
penting, dan mengatur data sedemikian rupa sehingga kesimpulan hasil
penelitian dapat dilakukan.
3. Sajian Data
Merupakan suatu rakitan informasi yang memungkinkan kesimpulan.
Secara singkat dan dapat berarti cerita sistematis dan logis agar makna
peristiwa menjadi lebih mudah di pahami.
4. Penarikan Kesimpulan

31
Dalam awal pengumpulan data, peneliti mulai memahami dengan apa arti
dari hal-hal yang telah di temui dengan mencatat peraturan-peraturan,
sebab akibat, dan berbagai proporsi sehingga peneliti dalam mengambil
kesimpulan dan dapat mempertanggung jawabkan hasil penelitiannya.

32
DAFTAR PUSTAKA

Andri, Alsar, Sarjan M, Desriadi Desco, Rika Ramadhanti, Emilia Emharis, Sahri
Muharam, H. Sumarli, and Melliofatria Hendri. 2022. “Strategi Peningkatan
Sumber Daya Manusia Kepala Desa Dan Perangkat Desa Di Kecamatan
Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singingi.” BHAKTI NAGORI (Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat) 2 (2): 273–83.
https://doi.org/10.36378/bhakti_nagori.v2i2.2744.
Chornelia, Roro Merry, Asih Widi Lestari, and Yosilda Sarti Yoei. 2023.
“Pengembangan Sumber Daya Manusia Desa Gadingkulon Kecamatan Dau
Kabupaten Malang.” Reformasi 13 (1): 129–39.
https://doi.org/10.33366/rfr.v13i1.4359.
Gresik, Kabupaten, Jurnal Ilmu, Administrasi Negara, and Endang Larasati. 2009.
“E-Skripsi.Bab1” 4 (11).
Hamdillah, Hamdun. 2023. “Inovasi Pelayanan Publik Dan Transformasi Birokrasi:
Pendekatan Administrasi Publik Dalam Meningkatkan Good Governance.”
Resolusi: Jurnal Sosial Politik 6 (2): 91–102.
https://doi.org/10.32699/resolusi.v6i2.5672.
Heri, Heri, Mochamad Zakaria, and Ahmad Kurniawan. 2022. “Inovasi Pelayanan
Publik Pada Pemerintahan Desa Nagreg Kendan Kecamatan Nagreg
Kabupaten Bandung.” Neo Politea 3 (1): 1–20.
https://doi.org/10.53675/neopolitea.v3i1.498.
Kusuma, Fanila Kasmita. 2024. “Efektivitas Transformasi Organisasi Dan
Manajemen Pemerintahan Serta Masyarakat Yang Partisipatif Menuju
Pelayanan Publik Unggul Effectiveness of Organizational Transformation and
Participatory Government and Community Management Towards Superior
Public S” 6 (3): 1148–55. https://doi.org/10.34007/jehss.v6i3.2042.
Mar’ah, Geges Idhiana, Rosi Malinda, and Shelly Dwi Pramesta. 2022. “Partisipasi
Masyarakat Dalam Penyusunan Peraturan Desa Di Indonesia.” Verfassung:
Jurnal Hukum Tata Negara 1 (1): 33–46.
https://doi.org/10.30762/vjhtn.v1i1.159.
Mohi, Widya Kurniati, and Irmanovika Mahmud. 2018. “Kualitas Pelayanan Publik
Di Desa Potanga Kecamatan Boliyohuto Kabupaten Gorontalo 1Widya.”
Publik : (Jurnal Ilmu Administrasi) 6 (2): 102–10.
Nadiatussilmi, Nadiatussilmi, Hayat Hayat, and Hirshi Anadza. 2022. “IPeraturan
Perundang-Undangan Yang Membahas Bagaimana Perlombaan
Pengembangan Pelayanan Publik Pada Ranah Pemerintahan Baik Dari
Tingkat Pusat Sampai Tingkat Daerah Yang Tertuang Pada Undang-Undang
No. 7 Tahun 2021.” Jurnal Indonesia Sosial Sains 3 (6): 946–55.
https://doi.org/10.36418/jiss.v3i6.608.

33
Ninla Elmawati Falabiba. 2019. “Pengertian Pelayanan Publik.” Pelayanan Publik,
10–24. http://e-journal.uajy.ac.id/10438/3/2MTS02252.pdf.
Putra, Aidil, Nanik Mandasari, and Masnon. 2022. “Strategi Pemerintah Desa
Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik Di Desa Kumun Hilir
Kecamatan Kumun Debai Kota Sungai Penuh.” JAN Maha 4 (3): 26–44.
http://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/1321.
Sari, M I P, and M H Saputra. 2022. “Transformasi Pelayanan Publik Menuju Era
Data Technology Di Masa New Normal.” Prosiding Ilmu Pemerintahan, 243–
57. https://e-journal.umc.ac.id/index.php/IP/article/view/2713.
Sellang, Kamaruddin, Jamaluddin Ahmad, and Ahmad Mustanir. 2019. “Strategi
Dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik,” no. August: 1–168.
https://play.google.com/store/books/details/Kamaruddin_Sellang_S_Sos_M_
AP_STRATEGI_DALAM_PENIN?id=U06rDwAAQBAJ.
Sellang, Kamaruddin, and Universitas Muhammadiyah Rappang. 2022. “Strategi
Dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan Desa” 12: 110–21.
Sugiarto. 2016. “Jurnal Rliteratur Riviw 1” 4 (1): 1–23.
Sulistyanto, Ari, Pagi Muhamad, Dwinarko Dwinarko, and Tabrani Sjafrizal. 2022.
“Pemberdayaan Dan Pendampingan Masyarakat Desa Dalam Transformasi
Digital Pelayanan Publik Berbasiskan Website.” Jurnal Pengabdian
Masyarakat (Abdira) 2 (3): 117–28. https://doi.org/10.31004/abdira.v2i3.173.
Suryantoro, Bambang, and Yan Kusdyana. 2020. “Analisis Kualitas Pelayanan
Publik Pada Politeknik Pelayaran Surabaya.” Jurnal Baruna Horizon 3 (2):
223–29. https://doi.org/10.52310/jbhorizon.v3i2.42.
Utami, Pri. 2023. “Transformasi Administrasi Publik: Inovasi Dan Adaptasi
Menuju Efisiensi Dan Pelayanan Publik Berkualitas.” PAPATUNG: Jurnal
Ilmu Administrasi Publik, Pemerintahan Dan Politik 6 (2): 1–9.
https://doi.org/10.54783/japp.v6i2.726.
Wanto, Alfi Haris. 2018. “Strategi Pemerintah Kota Malang Dalam Meningkatkan
Kualitas Pelayanan Publik Berbasis Konsep Smart City.” JPSI (Journal of
Public Sector Innovations) 2 (1): 39. https://doi.org/10.26740/jpsi.v2n1.p39-
43.
Yahya, Muhammad. 2022. “Inovasi Layanan Mandiri Di Desa Bana Kecamatan
Bontocani Kabupaten Bone” 3.
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index.
Yayat, Rukayat. 2017. “Kualitas Pelayanan Publik Bidang Administrasi
Kependudukan Di Kecamatan Gamping.” Jurnal Ilmiah Magister Ilmu
Administrasi (JIMIA), no. 2: 56–65. http://eprints.uny.ac.id/17523/1/SKRIPSI
FULL.pdf.
Yuwono, Krisno. 2021. “Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Publik Melalui

34
Transformasi Bisnis Pelayanan Publik.” Lan Ri.
Rpjmn 2020-2024 Empat sasaran strategis wujudkan transformasi pelayanan publik
2021 https://images.app.goo.gl/yDWNpmSwXcbkGvuf6

35

Anda mungkin juga menyukai