Anda di halaman 1dari 9

RISTEK : Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi

Kabupaten Batang
Vol. 6 No. 2 (2022) 26 – 34 | ISSN: 2549-6948 (Media Online)

DIGITALISASI DESA SEBAGAI UPAYA PERCEPATAN


PELAYANAN PUBLIK DALAM MEWUJUDKAN GOOD
GOVERNANCE
Kusroh Lailiyah
Universitas Selamat Sri
hepilia190@gmail.com*

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi digitalisasi Desa sebagai upaya percepatan pelayanan
public dalam mewujudkan good governance. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif. Pendekatan yang peneliti gunakan adalah studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Arah
dan kebijakan pembangunan desa hingga 2030 merujuk pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 Tahun
2019 tentang Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Ada tiga hal besar yang ditargetkan yaitu Pertama, Pemulihan
Ekonomi Nasional (PEN) sesuai kewenangan desa yang bertumpu pada revitalisasi BUMDes dan BUMDes. Hal
ini sangat memungkinkan karena selama ini BUMDes akan menjadi Badan Hukum setelah disahkan Undang-
undang Cipta Kerja. Kedua, penyediaan listrik desa dan ketiga pengembangan ekonomi produktif yang dikelola
oleh BUMDes dan BUMDesma. Kemudian terkait Program Prioritas Nasional sesuai dengan kewenangan desa
adalah yaitu pendataan desa, pemetaan sumberdaya dan pengembangan teknologi informasi komunikasi (TIK).
Ada empat model desain desa digital yaitu Digitalisasi untuk penyusunan Database bagi desa-desa yang berbasis
Big Data, Digitalisasi untuk pengembangan desa unggulan, Digitalisasi untuk percepat layanan Pemerintahan
Desa, Digitalisasi untuk peningkatan transparansi keuangan dan kegiatan pembangunan desa.
Kata Kunci : Digitalisasi Desa, Good Governance, Pelayanan Publik

ABSTRACT
This study aims to determine the implementation of village digitization as an effort to accelerate public services
in realizing good governance. The method used in this research is qualitative method. The approach that the
researcher uses is a literature study. The results of this study indicate that the direction and policies of village
development until 2030 refer to Presidential Regulation (Perpres) Number 59 of 2019 concerning the
Sustainable Development Goals. There are three big things that are targeted, namely First, National Economic
Recovery (PEN) according to village authority which relies on the revitalization of BUMDes and BUMDes. This
is very possible because so far BUMDes will become a legal entity after the work creation law is passed. Second,
the provision of village electricity and third, productive economic development managed by BUMDes and
BUMDesma. Then related to the National Priority Program in accordance with the village authority, namely
village data collection, resource mapping and the development of information and communication technology
(ICT). There are four digital village design models, namely digitization for database preparation for villages
based on Big Data, digitization for superior village development, digitization to accelerate village government
services, digitization to increase financial transparency and village development activities.
Keywords: Village Digitization, Good Governance, Public Services

Lisensi
Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0.

26
1. Pendahuluan oleh birokrasi publik untuk memenuhi
Indonesia adalah negara kesejahteraan kebutuhan warga pengguna. (Alwi Hashim
sosial (social welfare state) sebagaimana Batubara, 2015).
dirumuskan dalam Alinea ke-IV Pembukaan Fenomena pelayanan publik oleh birokrasi
UUD Tahun 1945 dan Bab XIV UUD NRI pemerintah sarat dengan permasalahan,
Tahun 1945. Konsep negara kesejahteraan misalnya prosedur pelayanan yang
atau welfare state merupakansebuah konsep berteletele, ketidakpastian waktu dan harga
pemerintahan yang mana negara atau yang menyebabkan pelayanan menjadi sulit
institusinya memegang peranan penting dijangkau secara wajar oleh masyarakat. Hal
dalam perlindungan serta mensejahterakan ini menyebabkan terjadi ketidakpercayaan
kehidupan sosial dan ekonomi warga kepada pemberi pelayanan dalam hal ini
negaranya. birokrasi sehingga masyarakat mencari jalan
Sebagai negara kesejahteraan, rakyat alternatif untuk mendapatkan pelayanan
berharap pada pemerintah agar dapat melalui cara tertentu yaitu dengan
terselenggaranya good governance, yaitu memberikan biaya tambahan. (Neneng Siti
penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, Maryam, 2016)
efisien, transparan, akuntabel, dan Untuk mengatasi kondisi tersebut perlu
bertanggung jawab. Efektif artinya dilakukan upaya perbaikan kualitas
penyelenggaraan tepat sasaran sesuai dengan penyelenggaraan pelayanan publik yang
perencanaan strategis yang ditetapkan, berkesinambungan demi mewujudkan
efisien artinya penyelenggaraan dilakukan pelayanan publik yang prima sebab
secara hemat berdaya guna dan berhasil pelayanan publik merupakan fungsi utama
guna, transparan artinya segala kebijakan pemerintah yang diberikan sebaik-baiknya
yang dilakukan oleh penyelenggara negara oleh pejabat publik. Salah satu upaya
itu adalah terbuka, semua orang melakukan pemerintah adalah dengan melakukan
dapat pengawasan secara langsung sehingga penerapan program digitalisasi desa.
mereka dapat memberikan penilaian Digitalisasi dapat diartikan sebagai sebuah
kinerjanya terhadap hasil yang dicapai, proses menyimpan seluruh sifat dan
akuntabel artinya penyelenggara pemerintah informasi dari teks, suara, gambar, atau
bertanggung jawab terhadap kebijakan yang multimedia dalam sebuah string elektronik
ditetapkan, serta mempertanggungjawabkan dari nol dan satu bit (Wuryanta, 2004).Desa
kinerjanya kepada seluruh warga negara pada adalah sumber data paling akurat untuk
setiap akhir tahun penyelenggaraan pencarian data kependudukan. Untuk itu,
pemerintahan. (Neneng Siti Maryam, 2016). cara pengumpulan data penduduk, pengisian
Pelayanan publik menjadi tolok ukur data dalam format, pengolahan data hingga
keberhasilan pelaksanaan tugas dan penyajian informasi data kependudukan
pengukuran kinerja pemerintah melalui kepada masyarakat harus dilakukan secara
birokrasi. Pelayanan publik sebagai efektif dan efisien agar informasi yang
penggerak utama juga dianggap penting oleh tersampaikan dapat dengan cepat dan akurat.
semua aktor dari unsur good governance. Masyarakat desa sangat mengharapkan
Subarsono mendefenisikan pelayanan publik adanya digitalisasi pelayanan dan informasi
sebagai serangkaian aktivitas yang dilakukan kependudukan (Ardhana, 2019).
27
Digitalisasi Desa dalam upaya mengartikannya sebagai "sistem
pembangunan desa yang lebih terarah dan pemerintahan yang baik". Selanjutnya
dalam rangka meningkatkan mutu dan dijelaskan pula bahwa istilah "governance"
kualitas terutama dalam penyelenggaraan sebagai proses penyelenggaraaan kekuasaan
pemerintahan desa merupakan program Negara dalam melaksanakan publik good and
pemerintah pusat dengan slogan "membagun services. Sedangkan arti "good' dalam "good
Indonesia dari desa". Digitalisasi menjadi gevernace" mengandung dua pengertian,
bagian penting sebagai upaya untuk pertama, nilai-nilai yang menjujung tinggi
mempercepat pembangunan desa. Hal keinginan/kehendak rakyat, dan nilai-nilai
tersebut dikarenakan tuntutan zaman, yang dapat meningkatkan kemampuan rakyat
tuntutan perkembangan, tuntutan situasi yang dalam pencapaian tujuan (nasional)
terus bergerak menuju pada satu situasi yang kemandirian, pembngunan, berkelanjutan dan
disebut zaman digital. Digitalisasi merupakan keadilan sosial; kedua, aspek-aspek
sesuatu hal yang tidak bisa dielakkan. fungsional dari pemerintah yang efektif dan
Dengan adanya teknologi informasi ini efisien dalam melaksanakan tugasnya untuk
memudahkan masyarakat untuk mengakses mencapai tujuan-tujuan tersebut.
pelayanan publik. (humabetang.com). Praktek terbaiknya di sebut "good
Melalui program digitalisasi desa,kebutuhan governance" atau kepemerintahan yang baik.
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan Sehingga dengan demikian "good
prima dari penyelenggara pemerintahan desa governance" didefinisikan sebagai
lebih terasa dan sangat mudah. penata "penyelenggaraan pemerintah yang solid dan
kelolaan data yang lebih terfokus dan dapat bertangung jawab, serta efektif dan efisien
di manfaat gunakan untuk pelaksaan dengan menjaga kesinergian interaksi yng
pemerintahan desa secara berkelanjutan dan konsrtuktif di antara domain-domain Negara,
tak terbatas waktu. Melalui program sektor swasta dan masyarakat". Good
digitalisasi desa pula ,proses dokumentasi governance, sebenarnya sudah lama menjadi
pelaksanaan pemerintahan desa di harapkan mimpi banyak orang Indonesia. Kendati
untuk lebih terdokumentasi dengan baik, pemahaman mereka mengenai good
dapat terus di implementasikan dari satu governance berbeda-beda, namun setidaknya
generasi ke generasi selanjutnya sehingga sebagian besar dari mereka membayangkan
pusat data desa dapat di gunakan bahwa dengan good governance mereka akan
berkelanjutan atau terus menerus. dapat memiliki kualitas pemerintahan yang
(solopos.com) lebih baik. Dengan demikian, kualitas
Berdasarkan latar belakang diatas, maka pelayanan publik akan menjadi semakin baik,
penelitan ini menjadi penting adanya untuk angka korupsi menjadi semakin rendah dan
mengetahui implementasi digitalisasi Desa pemerintah semakin peduli dengan
sebagai upaya percepatan pelayanan public kepentingan warga.
dalam rangka mewujudkan good governance. Menurut Riswanda Imawan (2002) good
Tinjauan Umum Tentang Good governance diartikan sebagai cara kekuasaan
Governance Negara digunakan dalam mengatur sumber-
Good Govenance sering di artikan sebagai sumber ekonomi dan sosial bagi
"kepemerintahan yang baik". Adapula yang pembangunan masyarakat (the way state
mengartikannya sebagai "tata pemerintahan power is used in managing economic and
yang baik" dan ada pula yang social resources for development of society).
Menurut Sedarmayati (2003) good
28
governance adalah suatu bentuk manajemen kebijakan yang dibuat bukan ditentukan oleh
pembangunan, yang juga disebut administrasi kekuasaan yang dimiliki, tetapi sangat
pembangunan. Dengan demikian ia tergantung dari sejauh keterlibatan actor-
berpendapat bahwa pemerintah berada pada aktor didalamnya.
posisi sentral (agent of chance) dari suatu Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101
masyarakat dalam suatu masyarakat Tahun 2000 prinsip-prinsip kepemerintahan
berkembang. yang baik terdiri dari : (a) Profesionalitas,
Dari sudut pendekatan sistem menurut meningkatkan kemampuan dan moral
Pulukadang (2002), good governance penyelenggara pemerintahan agar mampu
menyangkut pelaksanaan kekuasaan memberi pelayanan yang mudah, cepat, tepat
pemerintah dalam hal decisison making dan dengan biaya yang terjangkau; (b)
dalam hal menjalankan fungsinya secara Akuntabilitas, meningkatkan akuntabilitas
utuh, dan menyeluruh sebagai suatu para pengambil keputusan dalam segala
kesatuan tindakan yang terarah dan teratur, bidang yang menyangkut kepentingan
baik itu meliputi bidang ekonomi (economic masyarakat; (c) Transparansi, menciptakan
governance), politik (political governance), kepercayaan timbal batik antara pemerintah
dan administrasi (administrativ governance). dan masyarakat melalui penyediaan
Kepemerintahan ekonomi fungsinya melalui informasi dan menjamin kemudahan di
proses-proses pembuatan keputusan yang dalam memperoleh informasi yang akurat
memfasilitasi kegaitan dibidang ekonomi dan memadai; (d) Pelayanan prima,
mdidalam negeri dan interaksi diantara penyelenggaraan pelayanan publik yang
pelaku ekonomi. Kepemerintahan politik mencakup prosedur yang baik, kejelasan
fungsinya menyangkut proses-proses tarif, kepastian waktu, kemudahan akses,
pembuatan keputusan untuk formulasi kelengkapan sarana dan prasarana serta
kebijakan. Kepemerintahan administrasi pelayanan yang ramah dan disiplin; (e)
adalah system pelakanaan proses kebijakan. Demokrasi dan Partisipasi, mendorong setiap
Good governance sering diartikan sebagi warga untuk mempergunakan hak dalam
tata pemerintahan yang baik. Konsep good menyampaikan pendapat dalam proses
governance padas suatu gagasan adanya pengambilan keputusan, yang menyangkut
saling (interdependence) dan interaksi dari kepentingan masyarakat baik secara langsung
bermacammacam aktor kelembagaan maupun tidak langsung; (f) Efisiensi dan
disemua level di dalam Negara (Legislatif, Efektifitas, menjamin terselenggaranya
Eksekutif, yudikatif, militer) dan sektor pelayanan kepada masyarakat dengan
swasta (Perusahaan, lembaga keuangan). menggunakan sumber daya yang tersedia
Tidak boleh ada aktor kelembagaan didalam secara optimal dan bertanggung jawab; (g)
good governance yang mempunyai kontrol Supremasi hukum dan dapat diterima oleh
yang absolute. Dengan kata lain, didalam seluruh masyarakat, mewujudkan adanya
good governance hubungan antar Negara, penegakkan hukum yang adil bagi semua
masyarakat madani, dan sektor swasta harus pihak tanpa pengecualian, menjunjung tinggi
dilandasi prinsipprinsip transparansi, HAM dan memperhatikan nilai-nilai yang
akuntanbilitas publik dan pertisipasi, yaitu hidup dalam masyarakat.
suatu prasyarat kondisional yang dibutuhkan Tinjauan Umum Tentang Pelayanan
dalam proses pengambilan dan keberhasilan Publik
pelaksanaan kebijakan publik dan
akseptibilitas masyarakat terhadap suatu
29
Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 dipengaruhi oleh keberhasilan mereka dalam
tentang Pelayanan Publik mendefinikan mewujudkan pelayanan publik yang baik.
pelayanan publik sebagai berikut: “Pelayanan Keberhasilan sebuah rezim dan penguasa
publik adalah kegiatan atau rangkaian dalam membangun legitimasi kekuasaan
kegiatan dalam rangka pemenuhan sering dipengaruhi oleh kemampuan mereka
kebutuhan pelayanan sesuai dengan dalam menyelenggarakan pelayanan publik
peraturan perundang-undangan bagi setiap yang baik dan memuaskan warga.Demikian
warga negara dan penduduk atas barang, pula dengan membaiknya pelayanan publik
jasa, dan/atau pelayanan administratif yang juga akan memperkecil biaya birokrasi, yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan pada gilirannya dapat memperbaiki
publik” kesejahteraan warga pengguna dan efisiensi
Salah satu tugas pokok terpenting mekanisme pasar. Dengan demikian,
pemerintah adalah memberikan pelayanan reformasi pelayanan publik akan
publik kepada masyarakat. Pelayanan publik memperoleh dukungan yang luas; (3)
merupakan pemberian jasa oleh pemerintah, Pelayanan publik mampu membangkitkan
pihak swasta atas nama pemerintah, ataupun dukungan dan kepercayaan masyarakat.
pihak swasta kepada masyarakat, dengan Pelayanan publik selama ini menjadi ranah
atau tanpa pembayaran guna memenuhi dimana Negara yang diwakili olehpemerintah
kebutuhan atau kepentingan masyarakat. berintegrasi dengan lembagalembaga non
Mengutip pendapat Dwiyanto (2005) ada pemerintah. Dalam ranah ini terjadi
beberapa pertimbangan mengapa pelayanan pergumulan yang sangat intensif antara
publik menjadi titik strategis untuk memulai pemerintah dengan warganya. Buruknya
pengembangan good governance di praktik governance dalam penyelenggaraan
Indonesia, antara lain : (1) Dengan pelayanan pelayanan publik sangat dirasakan oleh
publik nilai-nilai yang mencirikan good warga dan masyarakat luas. Ini berarti jika
governance dapat dilakukan secara lebih terjadi perubahan yang signifikan pada ranah
mudah dan nyata oleh birokrasi pemerintah. pelayanan publik dengan sendirinya dapat
Nilai-nilai yang mencirikan praktik good dirasakan manfaatnya secara langsung oleh
governance seperti efisiensi, transparansi, warga dan masyarakat luas. Keberhasilan
akuntabilitas dan partisipasi dapat dalam mewujudkan praktik good governance
diterjemahkan secara relatif mudah dalam dalam ranah pelayanan publik mampu
penyelenggaraan pelayanan publik daripada membangkitkan dukungan dan kepercayaan
melembagakan nilai-nilai tersebut dalam dari masyarakat luas bahwa membangun
keseluruhan aspek kegiatan pemerintahan; good governance bukan hanya sebuah mitos
(2) Pelayanan publik melibatkan kepentingan tetapi dapat menjadi suatu kenyataan; (4)
semua unsur governance. Pemerintah, Dengan memperbaiki pelayanan publik
masyarakat sipil, dan mekanisme pasar toleransi terhadap praktik bad governance
memiliki kepentingan dan keterlibatan yang diharapkan dapat dihentikan. Hasil
tinggi dalam ranah ini. Pelayanan publik Governance and Decentralization Survey
memiliki high stake dan menjadi pertaruhan 2002 (GDS 2002) menunjukkan bahwa
yang penting bagi ketiga unsur governance sebagian besar warga menganggap wajar
tersebut karena baik dan buruknya praktik terhadap praktik pungutan liar (pungli) dan
pelayanan publik sangat berpengaruh kepada justru merasa lega karena proses pelayanan
ketiganya. Nasib sebuah pemerintahan, baik dapat segera selesai, menjadi indikator
di pusat maupun di daerah, akan sangat bahwa warga bangsa menjadi semakin

30
toleran terhadap praktik bad governance. Hal Permendes PDTT Nomor 11 tahun 2019
ini tentu tidak saja dapat mendorong warga tentang prioritas penggunaan dana desa tahun
untuk mengembangkan mekanisme survival 2020 dimana pasal 8 ayat 1 huruf a
dengan adanya praktik bad governance, menyangkut penyediaan sarana dan
tetapi juga menghindari upaya untuk prasarana dalam kegiatan pelayanan sosial
membangun good governance. Kalau hal dasar untuk pemenuhan kebutuhan informasi
seperti ini terus terjadi dan semakin meluas dan komunikasi.
tentu sangat berbahaya bagi kelangsungan Sistem digitalisasi desa memiliki beberapa
kehidupan bangsa. Dengan menjadikan manfaat diantaranya: (a) Kependudukan
praktik pelayanan publik sebagai pintu meliputi database warga desa, sarana
masuk dalam membangun good governance, informasi dan masukan dari warga, akurasi
maka diharapkan toleransi terhadap bad data dan up to date; (b) Pelayanan Publik
governance yang semakin meluas dapat meliputi pelayanan administrasi menjadi
dihentikan; (5) Dengan memperbaiki lebih cepat dan dapat diakses secara online
pelayanan publik diharapkan adanya 24 jam dalam sehari juga pendidikan dan up
keterlibatan dari aktor-aktor di luar Negara date informasi menjadi lebih terbuka; (c)
dalam merespon masalah-masalah Perencanaan Pembangunan dan Penggunaan
publik.Governance lebih luas dari Anggaran meliputi laporan terhadap
government karena dalam praktik pembangunan dan penggunaan anggaran
governance melibatkan unsur-unsur menjadi lebih akurat dan transparan; (d)
masyarakat sipil dan mekanisme pasar. Perekonomian dan Akses Transaksi
Dalam pelayanan publik, keterlibatan unsur- Desameliputi sarana memasarkan produk
unsur masyarakat sipil dan mekanisme pasar desa melalui e-commerce yang mudah
selama ini sudah banyak terjadi, sehingga diakses melalui dunia maya dan pada
praktik governance dalam ranah pelayanan akhirnya akan meningkatkan pendapatan
publik sebenarnya bukan suatu hal yang baru masyarakat desa. Akses ke PPOB, layanan e-
lagi. Hal ini merupakan suatu keuntungan banking, dan lainnya menjadi lebih terbuka
untuk memulai perubahan karena dan mudah diakses.
keterlibatan dan mekanisme pasar
sebelumnya telah ada. Selanjutnya yang 2. Metode Penelitian
diperlukan adalah melakukan reposisi Jenis Penelitian ini adalah penelitian
terhadap ketiga unsur tersebut dan kepustakaan. penelitian kepustakaan yaitu
redestribusi peran yang proporsional dan jenis penelitian yang dilakukan dengan
saling melengkapi di antara pemerintah, membaca buku-buku atau majalah dan
masyarakat sipil, dan mekanisme pasar sumber data lainnya untuk menghimpun data
sehingga sinergi dapat dikembangkan. dari berbagai literatur, baik perpustakaan
Tunjauan Umum tentang Sistem maupun di tempat-tempat lain. (Mahmud,
Digitalisasi Desa 2011). Pendekatan penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pendekatan
Digitalisasi desa sudah tertuang Penelitian ini menggunakan pendekatan
dalam pasal 86 ayat 1-6 Undang-Undang kualitatif. Metode kualitatif digunakan untuk
Nomor 6 tahun 2014 tentang desa yang di mendapatkan data yang mendalam, suatu
dalamnya memberikan amanah bagi desa- data yang mengandung makna (Sugiyono,
desa di nusantara agar mampu menerapkan 2012). Teknik pengumpulan data dalam
teknologi informasi dalam pembangunan di penelitian ini menggunakan teknik
desa. Selain itu, diatur pula dalam
31
dokumentasi. Teknik dokumentasi digunakan undang Cipta Kerja. Kedua, penyediaan
untuk menggali dan mengumpulkan data dari listrik desa dan ketiga pengembangan
sumber-sumber bacaan yang berkaitan ekonomi produktif yang dikelola oleh
dengan permasalahan dalam penelitian ini. BUMDes dan BUMDesma. Kemudian terkait
Tahap penelitian dilakukan melalui studi Program Prioritas Nasional sesuai dengan
kepustakaan untuk meneliti bahan hukum kewenangan desa adalah yaitu pendataan
primer, bahan hukum sekunder yaitu desa, pemetaan sumberdaya dan
pendapat para akhli berupa doktrin atau pengembangan teknologi informasi
ajaran tentang hukum, dan bahan hukum komunikasi (TIK). Ini menjadi skala prioritas
tersier yaitu bahan hukum pendukung, seperti Kemendes PDTT tahun 2021 sehingga ada
bahan digital dari internet. Teknik penambahan desa digital dari 223 menjadi
pengumpulan data dilakukan melalui studi lebih banyak lagi desa yang bisa
dokumen, yang dilakukan dengan mengkaji maksimalkan penggunaan teknologi digital.
dokumen-dokumen tentang hukum positif Ada empat model desain desa digital yang
indonesia yang berkaitan dengan obyek dimulai tahun 2021 yaitu: (1) Digitalisasi
pembahasan. Selanjutnya Metode analisis untuk penyusunan Database bagi desa-desa
data dilakukan melalui metode analisis yang berbasis Big Data dan Kemendes PDTT
kualitatif. Analisis data menggunakan teknik yang dapat digunakan untuk perencanaan
analisis domain dilakukan dengan pembangunan desa, mendukung pelaksanaan
mengklasifikasi hasil penelitian sesuai pembangunan, monitoring, pengawasan dan
dengan poin-poin pada rumusan masalah. evaluasi pengembangan desa; (2) Digitalisasi
3. Hasil dan Pembahasan untuk pengembangan desa unggulan. Desain
itu terkait pendataan potensi unggulan desa
Program digitalisasi desa harus dan kerjasama e-commerce masuk desa. Ini
disegerakan berjalan. Apalagi, jika merujuk bakal menopang percepatan pertumbuhan
pada kondisi kekinian dengan adanya ekonomi di desa. Kemendes PDTT belum
pandemi Covid-19, maka semua pergerakan lakukan desain ini karena masih dilakukan
ekonomi bisa berjalan ketika daerahnya pemetaan berbasis kawasan. "E-Commerce
memang bisa mengakses internet dan bisa lakukan pelatihan untuk pengelolaan produk
melaksanakan proses digitalisasi. Hal serta investasi alat produksi. Misalnya, Aruna
tersebut sejalan dengn himbauan Menteri pada Perikanan, Argopantes pada buah-
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan buahan dan Bio pada tanaman organik. Ini
Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Sudah berjalan cukup dan beri nilai tambah
Iskandar. yang luar biasa," ujar Politisi PKB ini; (3)
Arah dan kebijakan pembangunan desa Digitalisasi untuk percepat layanan
hingga 2030 merujuk pada Peraturan Pemerintahan Desa kepada warga desa agar
Presiden (Perpres) Nomor 59 Tahun 2019 terjadi kemudahan dalam pelayanan publik di
tentang Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. desa; (4) Digitalisasi untuk peningkatan
Ada tiga hal besar yang ditargetkan yaitu transparansi keuangan dan kegiatan
Pertama, Pemulihan Ekonomi Nasional pembangunan desa. Arah pengelolaan
(PEN) sesuai kewenangan desa yang keuangan menuju ke cashless.
bertumpu pada revitalisasi BUMDes dan (republika.co.id)
BUMDes. Hal ini sangat memungkinkan Digitalisasi memungkinkan merubah
karena selama ini BUMDes akan menjadi segala sesuatu menjadi bentuk yang bisa
Badan Hukum setelah disahkan Undang- disimpan di berbagai media digital, seperti
32
compact disc, harddisc, serta flash disc, dan Adapun yang paling penting dari
bisa ditransfer ke berbagai tempat di seluruh semuanya adalah kesiapan dari masyarakat
dunia dengan hanya memakan waktu yang desa dan aparatur pemerintahan desa dalam
sangat singkat melalui jaringan menerapkan digitalisasi desa karena dengan
telekomunikasi yang berupa internet (Arifin perkembangan teknologi informasi saat ini
et al., 2020). Kehadiran internet yang telah mau tidak mau, suka tidak suka, siap tidak
mencapai hampir keseluruhan wilayah siap, desa harus mulai beradaptasi dengan
Indonesia, telah berdampak pada kehidupan teknologi digital agar tidak tertinggal dan
masyarakat. Melalui internet masyarakat hilang. (https://bantudesa.id/manfaat-dan-
dapat bertukar informasi tanpa harus bertatap faktor-pendukung-digitalisasi-desa)
muka (Imaniawan & Wati, 2017). Beberapa layanan yang ada dalam
Penggunaan sistem informasi untuk program digitalissi desa yaitu: (1) Layanan
membantu kinerja pemerintah desa menjadi Pusat Informasi Desa berbasis web dan
lebih baik, lebih efisien dan lebih mudah. android; (2) Layanan Aplikasi Surat berbasis
Dengan didukung oleh kemajuan teknologi web dan android (Eletter); (3) Layanan
informasi yang memungkinkan Aduan Online berbasis web dan android
pengembangan sistem informasi semakin (Eaduan); (4) Layanan Kesehatan (Ehealty);
handal (Pardani & Damayanthi, 2017; (5) Layanan BUMDES; (6) Layanan Produk
Paryanta et al., 2017) UMKM DESA berbasis web dan android; (7)
Berdasarkan pengertian tersebut, maka Informasi E-Pajak (PBB); (8) Layanan Pusat
dapat dikatakan bahwa kegiatan digitalisasi Informasi Desa berbasis web dan android; (9)
berkaitan erat dengan proses menyimpan dan Layanan Aplikasi Surat berbasis web dan
mentransfer informasi secara elektronik android (Eletter).Layanan Pusat Informasi
melalui media komputer, tanpa mengenal Desa berbasis web dan android; (10)
batasan waktu dan tempat. Setiap informasi Layanan Aplikasi Surat berbasis web dan
dapat dengan relatif mudah dan cepat untuk android (Eletter); (11) Layanan Aduan
disimpan serta ditransfer ke berbagai tempat Online berbasis web dan android (Eaduan);
di belahan dunia (Wijaya et al., 2013). Hal (12) Layanan Kesehatan (Ehealty); (13)
inilah yang kemudian menjadi potensi yang Layanan BUMDES;(14) Layanan Produk
luar biasa dari media internet. Kegiatan UMKM DESA berbasis web dan android;
digitalisasi administrasi desa dilakukan (15) Informasi E-Pajak (PBB).
dengan tahapan survey atau inventarisasi
kondisi digitalisasi yang sudah dilakukan 4. Kesimpulan
oleh perangkat desa, perumusan masalah, dan Berdasarkan hasil pembahasan diatas, aka
upaya pemecahan masalah. (Siti Asmaniyah dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan
Mardiyani, 2020) digitalisasi berkaitan erat dengan proses
Beberapa faktor Pendukung Digitalisasi menyimpan dan mentransfer informasi secara
Desa diantaranya: (a) Infrastruktur yang elektronik melalui media komputer, tanpa
terdiri dari akses jaringan ke desa-desa mengenal batasan waktu dan tempat. Setiap
seperti listrik, fiber optic, radio, satelit; (b) informasi dapat dengan relatif mudah dan
Ketersediaan Perangkat yang terdiri dari cepat untuk disimpan serta ditransfer ke
server, PC, gawai dan lain-lain; (c) Sumber berbagai tempat di belahan dunia.
daya manusia yang ahli di bidang teknologi Penggunaan sistem informasi untuk
informasi; (d) Faktor lainnya seperti budaya, membantu kinerja pemerintah desa menjadi
kondisi geografis dan lainnya. lebih baik, lebih efisien dan lebih mudah.
33
Dengan didukung oleh kemajuan teknologi [9] S. &. S. D. Paryanta, "Sistem Informasi
informasi yang memungkinkan Administrasi Kependudukan Berbasis Web Desa
Sawahan," IJSE - Indonesian Journal on
pengembangan sistem informasi semakin Software Engineering, 2017.
handal.
[10] S. A. Mardiyani, "Digitalisasi Desa Untuk
5. Daftar Pustaka Meningkatykan Kualitas Layanan dan
Informasi," jurnal Pembelajaran Pemberdayaan
[1] A. H. Batubara, "Pelayanan Publik sebagai pintu Masyarakat, 2020.
masuk dalam mewujudkan good governance,"
urnal analisis adminstrasi dan kebuijakan, 2015. [11] E. A. R. &. B. R. Wijaya, "esa Digital: Peluang
untuk Mengoptimalkan Penyebarluasan Peraturan
[2] V. Y. P. (. Ardhana, "Website Based Village Perundang-undangan di Indonesia," Jurnal
Population Data Information System Sistem Dinamika Hukum, 2013.
Informasi Data Kependudukan Desa Berbasis
Web," SainsTech Innovation Journal, 2019. [12] A. E. W. Wuryanta, "Digitalisasi Masyarakat:
Menilik Kekuatan dan Kelemahan Dinamika Era
[3] Z. B. W. B. P. D. &. R. S. Arifin, "Inovasi Informasi Digital dan Masyarakat Informasi,"
Peningkatan Hasil Tangkapan Ikan Produk Jurnal Ilmu Komunikasi, 2004.
Unggulan Daerah oleh Nelayan Purse Seine
Menggunakan Teknologi GPS," GPS. Jurnal [13] a. web, "humabetang.com," presiden jokowi
Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat wujudkan digitalisasi desa indonesia maju, 19
(JIPEMAS), 2020. April 2021. [Online]. Available:
https://humabetang.com/berita/presiden-jokowi-
[4] A. Dwiyanto, engapa Pelayanan Publik, digitalisasi-desa-wujudkan-transformasi-
Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2015. indonesia-maju. [Accessed 12 Juni 2022].

[5] A. Dwiyanto, Mewujudkan Good Governance [14] a. web, "cugungrajabasa.id," berproses menuju
Melalui Pelayanan Publik, Yogyakarta: Gajah desa dgital peningkatan mutu lebih baik, 27 Juni
Mada University Press, 2015. 2021. [Online]. Available: https://cugung-
rajabasa.desa.id/artikel/2021/11/2/berproses-
menuju-digitalisasi-desa-untuk-peningkatan-
[6] F. F. D. &. W. F. F. (. Imaniawan, "Sistem
mutu-pelayanan-desa-lebih-baik). [Accessed 12
Informasi Administrasi Kependudukan Berbasis
Juni 2022].
Web Pada Desa Bogangin Sumpiuh," Indonesian
Journal on Networking and Security, 2017.

[7] N. S. Maryam, "Mewujudkan good governance


melalui pelayanan public," Jurnal ilmu politik
dan komunikasi, 2016.

[8] K. K. &. D. I. G. A. E. Pardani, "Pengaruh


Pemanfaatan Teknologi, Partisipasi Pemakai,
Manajemen Puncak Dan Kemampuan Pemakai
Terhadap Efektivitas Sistem Informasi
Akuntansi," E-Jurnal Akuntansi, 2017.

34

Anda mungkin juga menyukai