Anda di halaman 1dari 4

1.

Pengertian pelayanan publik dari berbagai sudut pandang dengan disertai


argumen
Moenir (2015:26) mendefinisikan pelayanan umum adalah kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor
material melalui sistem, prosedur, dan metode tertentu dalam rangka usaha
memenuhi kepentingan orang lain sesuai haknya
Sinambela (2014:5) menyatakan pelayanan publik merupakan “setiap kegiatan
yang dilakukan oleh pemerintah terhadap sejumlah manusia yang memiliki
setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan dan
menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk
secara fisik”
Pelayanan publik menurut Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara No.63 Tahun 2003 adalah segala bentuk kegiatan pelayanan yang
dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan
kebutuhan penerima layanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan
perindang-undangan
Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009, dinyatakan pelayanan publik adalah
kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang undangan bagi setiap warga
negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan public
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan
public merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan baik secara individu
maupun kelompok dengan sistem, prosedur dan metode yang sudah ditentukan.
Pelayanan publik dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam
melakukan pelayanan yang berkualitas diperlukan kepekaan dan hubungan
interpersonal.
Pelayanan publik seperti yang sudah dikemukakan diatas dilaksanakan oleh
instansi pemerintah di pusat, di daerah, dan dilingkungan badan usaha milik
negara/daerah (BUMN/BUMD), pelayanan dapat berupa barang, jasa ataupun
pelayanan administratif. Dalam penyelenggaraan pelayanan publik harus sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan.
2. Bagaimana cara membangun pelayanan umum yang memenuhi hak dasar
warga dan prinsip keadilan, serta bebas dari diskriminasi?
Pelayanan public harus dikembangkan sesusi dengan kebutuhan masyarakat
dan memenuhi prinsip keadilan. Untuk membangun pelayanan yang
berprinsip kesetaraan dan eksesbilitas maka Setiyono (2023) membutuhkan
beberapa Langkah yaitu
a. Menguatkan kapasitas staf untuk mengelola hubungan dengan stkaholders,
mengembangkan model yang canggih dan cekatan dalam pelayanan dan
pengadaan untuk memenuhi pilihan/referensi public
b. Merumuskan indicator dan cara pengukuran yang efektif untuk
menentukan dan mengukur hasil kinerja
c. Membangun system kebijakan dan pengambilan keputusan berdasarkan
bukti dengan data yang baik
d. Melibatkan masyarakat secara langsung dalam penyediaan pelayanan
public
e. Mengembangkan budaya kerja dimana staf dapat focus pada bagaimana
memberikan pelayanan yang terbaik, responsive terhadap public
f. Memastikan pelayanan dilaksanakan sesuai prioritas keinginan masyarakat
3. Jelaskan faktor pendukung dan penghambat dalam membangun pelayanan
publik yang memenuhi kebutuhan masyarakat
Ridwan dan Sodik Sudrajat (2009:22) menyatakan faktor-faktor pendukung
maupun penghambat dalam peningkatan pelayanan publik antara lain

a. Faktor Hukum
Hukum akan mudah ditegakkan, jika aturan atau undang-undangnya
sebagai sumber hukum mendukung terciptanya penegakan hukum.
Artinya, peraturan perundang – undangan sesuai dengan kebutuhan untuk
terciptanya penyelenggaraan pelayanan publik. Namun, jika hukum atau
aturan kurang memberikan dukungan maka pelayanan tentu saja tidak
memiliki dasar sehingga akan terhambat.
b. Faktor Aparatur Pemerintah
Aparatur pemerintah merupakan salah faktor terciptanya peningkatan
pelayanan publik. Oleh karena aparat pemerintah merupakan unsur yang
bekerja didalam pratek untuk memberikan pelayanan. Secara sosiologis
aparat pemerintah mempunyai kedudukan atau peranan dalam terciptanya
suatu pelayanan publik yang maksimal. Untuk itulah aparatur harus
memiliki jiwa maupun kemampuan untuk memberikan pelayanan, jika hal
ini tidak dimiliki tentu saja akan menghambat pelayanan
c. Faktor Sarana
Penyelenggaraan pelayanan publik tidak akan berlangsung dengan lancar
dan tertib (baik). Jika tanpa adanya suatu sarana atau fasilitas yang
mendukungnya. Sarana itu mencakup tenaga manusia yang berpendidikan,
organisasi yang baik, peralatan yang memadai dan keuangan yang cukup.
Jika hal-hal yang demikian itu tidak terpenuhi, maka mustahil tujuan dari
pelayanan publik akan tercapai dengan baik atau sesuai dengan harapan.
Meskipun faktor-faktor hukum, aparat penegak hukum dan kesadaran
hukum, masyarakat sudah dapat dipenuhi dengan baik namun jika fasilitas
yang tersedia kurang memadai niscaya tidak akan terwujud suatu
pelayanan publik yang baik.
d. Faktor Masyarakat
Pada intinya penyelenggaraan pelayanan diperuntukkan untuk masyarakat
dan oleh karenanya masyarakatlah yang memerlukan berbagai pelayanan
dari pemerintah sebagai penguasa pemerintahan. Dengan kata lain
masyarakat memiliki eksitensi dalam pelayanan, karena dalam konteks
kemasyarakatan pelayanan publik berasal dari masyarakat (publik)
utamanya adalah terciptanya kesejahteraan pelayanan publik seutuhnya.
Oleh karena itu jika dipandang sudut tertentu, maka masyarakat dapat
mempengaruhi terciptanya penyelenggaran pelayanan publik yang baik.
artinya masyarakat harus mendukung terhadap kegiatan peningkatan
pelayanan publik yang di aktualisasikan melalui kesadaran hukum.
Masyarakat yang acuh dan tidak peduli dengan pelayanan tentukan akan
membuat pelayanan tidak berkembang.

e. Faktor Kebudayaan
Merupakan faktor yang hampir sama dengan faktor masyarakat. Jika
melihat dari sistem sosial budaya negara Indonesia sendiri memiliki
masyarakat yang majemuk dengan berbagai macam karakteristik perlu
disadari bahwa objektifnya dalam penyelenggraan pelayanan publik tidak
bisa disamakan karena memiliki perbedaan karakteristik pada masing-
masing masyarakat disetiap daerahnya, faktor kebudayaan dalam
terciptanya penyelenggaraan pelayananan publik yang baik dan layak
ataupun bahkan menjadi penghambat bagi terciptanya pelayanan yang
baik.

Sumber Rujukan
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003
tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik
Moenir, A.D. 2015. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi
Aksara
Ridwan, Juniarso & Ahmad Sodik Sudrajat. 2009. Hukum Administrsi Negara
dan Kebijakan Pelayanan Publik. Bandung: Nuansa
Setyono, Budi. 2023. Manajemen pelayanan Umum. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka
Sinambela, Lijan Poltak. 2014. Reformasi Pelayanan Publik. Jakarta: Bumi
Aksara
Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik

Anda mungkin juga menyukai