PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
serta fungsi perlindungan. Oleh karena itu perubahan sistem dalam pelaksanaan
pelayanan publik yang lebih baik sangat diperlukan dalam kinerja pemerintah
otonomi daerah, yaitu adanya pemisahan kewenangan antara pusat dan daerah.
yang berkualitas terus meningkat dari waktu ke waktu. Tuntutan tersebut semakin
hak untuk dilayani serta kewajiban pemerintah daerah untuk dapat memberikan
pelayanan. Tantangan yang dihadapi dalam pelayanan publik adalah bukan hanya
menciptakan sebuah pelyanan yang efisien, namun juga dapat dilakukan dengan
1
2
tanpa membeda-bedakan status dari masyarakat yang dilayani, atau dengan kata
dapat menikmati layanan, sehingga menjaga kualitas layanan publik juga berarti
Sebagai hasil proses politik dan hubungan antara hak rakyat dan tanggung
jawab pemerintah, maka layanan publik memiliki tiga unsur penting, yakni:
agar kualitas layanan publik tetap terjaga. Kelemahan pada salah satu unsur akan
berdampak pula pada tingkat kepuasan atas layanan publik secara keseluruhan.
Dengan demikian jelas bahwa layanan publik memiliki dua dimensi, yakni:
harus dapat mengubah posisi dan peran dalam memberikan pelayanan publik.
dari fungsi aparat Negara sebagai pelayan masyarakat. Karena itu, kedudukan
1
Agung Kurniawan, 2005, Transformasi Pelayanan Publik, Yogyakarta, Pembaruan, hal. 32
3
aparatur pemerintah dalam pelayanan publik sangat strategis karena akan sangat
pendiriannya. Selama ini upaya untuk menciptakan pelayanan publik yang baik
satu pintu (one stop service). Dari tiga bentuk pelayanan publik tersebut mulai
satu pola pelayanan prima yang telah diterapkan oleh pemerintah daerah adalah e-
goverment, yaitu: pola pelayanan publik yang dilakukan secara terpadu pada suatu
kewenangan masing-masing2.
tidak terjangkau maupun sikap petugas pelayanan yang tidak mencerminkan sikap
maka tidak heran apabila masalah pelayanan menjadi sorotan dan mendapatkan
porsi yang lebih besar dan berulang kali menjadi isu publik yang sering
2
Tjandra, W. Riawan. et.al. 2005. Peningkatan Kapasitas Pemerintah Daerah dalam Pelayanan
Publik. Yogyakarta: Pembaruan, Hal. 22
4
keseluruhan.
diinvesatarisir sekitar 200 lebih izin yang belum diterbitkan Pemkot Malang pada
tahun 2017. Padahal, segala persyaratan dan biaya administrasi sudah dipenuhi.
Untuk memudahkan perizinan, kantor pelayanan izin terpadu yang sudah masuk
terkait dengan identitas legal baik personal maupun kelompok bahkan kegiatan
yang bersifat perekonomian mulai dari Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda
Penduduk (KTP), Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) dengan tingkat tertentu, dan
3
Pemerintah Kota Malang bersiap untuk e-government, radarmalang.co.id, diakses 2 Pebruari
2018
5
dinamakan program aplikasi “SAKDINO. Kata ini merupakan Bahasa Jawa yang
berarti satu hari, atau “one day” dalam Bahasa Inggris. Aplikasi “Sakdino” ini
sudah tersedia di playstore ponsel pintar bersistem operasi (OS) android. Menurut
Tetapi harapan ke depan bisa melayani ponsel bersistem operasi selain android.
Dalam Bahasa Indonesia bisa diartikan layanan satu hari selesai, atau “one day
Ada tujuh jenis pelayanan yang bisa diakses, yakni pengurusan NPWP,
Surat Kelakuan Baik, Surat Pindah Keluar, Surat Keterangan Tidak Mampu, Surat
cukup mengisinya secara online. Setelah terisi dan masuk, RT akan memberikan
dan terakhir mendapatkan tanda tangan kepala kelurahan. Jadi warga yang
mengurusi layanan tidak perlu datang ke pak RT maupun RW. Mereka bisa
mengisi dari tempat kerja, atau bahkan dari luar Kota Malang. Dari latar belakang
4
Sri Wahyunik, Hebat, Kelurahan Dinoyo Kota Malang Buat Aplikasi Sakdino, Urusan ke
Kelurahan Bisa dari Luar Kota, http://suryamalang.tribunnews.com/2017, diakses tanggal 2 April
2018
6
di atas maka penulis tertarik untuk mengangkat judul penelitian sebagai berikut:
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
2. Manfaat Praktis
masyarakat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pelayanan Publik
masyarakat yang mempunyai kepentingan pada orang itu sesuai dengan aturan
pokok dan tata cara yang telah ditetapkan 6. Pelayanan publik adalah pemberian
itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan8.
sekelompok orang dengan landasan faktor material melalui sistem, prosedur, dan
metode tertentu dalam usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan
haknya.
masyarakat.
layanan dan dari perspektif pengguna layanan. Dari perspektif pemberi layanan,
organisasi pemberi layanan harus mengusahakan agar harga pelayanan murah dan
melibatkan sedikit mungkin pegawai dan diberikan dalam waktu yang singkat.
publik dapat dicapai dengan biaya yang murah, waktu singkat dan tidak banyak
membuang energi. Sebagai contoh, KTP (Kartu Tanda Penduduk) yang sudah
habis masa berlakunya dapat diperpanjang dengan cara pengiriman langsung KTP
mendapatkan pelayanan
nomor urut
11
pelanggan.
diberikan jauh dari harapan publik. Standar pelayanan publik juga berfungsi
12
Ibid
12
dan benar
daya manusia dan sumber daya lainny (fasilitas, peralatan, dan komunikasi)
13
Sinambela, Ibid, Hal. 45
13
dan moral dalam memberikan pelayanan dan empati yang ditandai tingkat
A. E-goverment
1. Pengertian E-Goverment
6
8
14
dipisahkan dengan kondisi internal baik secara makro maupun mikro dari
pengembangan bangsa.
antar instansi pemerintah, hubungan antara pemerintah dengan dunia usaha dan
jaringan komunikasi17.
Budi Rianto. 2012. Penerapan Aplikasi E-Government, Surabaya, CV. Putra Media Nusantara,
17
Hal. 36
15
pelayanan publik.
dengan warga Negara. Hal ini penting dilakukan oleh organisasi pemerintahan
kepada warga Negara semua detail aktifitas layanan sektor publik. Ini terutama
agen pemerintah)19.
18
Budi Rianto, Ibid, Hal. 14
19
Indrajit, Ibid, Hal. 2
16
Jarak dan waktu menjadi tanpa batas dengan media Internet termasuk masalah-
2. Pelaksanaan E-Goverment
goverment, yaitu Amerika dan Inggris melalui Al Gore dan Tony Blair, secara
aktifitas sehari-hari
berkepentingan
17
e. Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara tepat dan
negara secara khusus dan masyarakat dunia secara umum. Oleh karena itu,
berkembang, yaitu:
a. Era globalisasi yang datang lebih cepat dari yang diperkirakan telah membuat
terbuka dan lain sebagainya menjadi hal-hal utama yang harus diperhatikan
oleh setiap bangsa jika yang bersangkutan tidak ingin disingkirkan dari
terhadap peranannya di dalam sebuah negara, dari yang bersifat internal dan
18
waktu20.
20
Indrajit, Ibid, Hal. 7
19
Gambar 2.1
Skema E-goverment
GOOD GOVERNANCE
KOTA
• Debirokratisasi
• Keterbukaan
E-GOVER PELAYANAN • Kemudahan PENINGKATAN
NMENT TERPADU Pelayanan PAD
• Partisipasi Masyarakat
• Menjembatani antara
produsen, konsumen,
penjual dan pembeli
• Informasi dan lain-lian
DESA • Perizinan
• Perpajakan
• Kependudukan KESEJAHTERAAN
• Dan lain-lain RAKYAT
yang lebih baik dari apa yang telah berjalan saat ini.
d. Meningkatkan PAD22
dan komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat menjadi lebih mudah dan
cepat tanpa harus menghadapi sistem birokrasi yang berbelit-belit dan rumit.
21
Anwar, M. Khoirul dan Oetojo S, Asianti. 2004. Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Bagi
Pemerintahan di Era Otonomi Daerah SIMDA.Yogyakarta:Pustaka Pelajar, Hal. 128
22
Anwar, Ibid, Hal. 126
20
dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor pelayanan
23
Adisasmita, Rahardjo. 2011. Manajemen Pemerintah Daerah. Yogyakarta : Graha Ilmu, Hal. 63
24
Indrajit, Ibid, Hal. 62
21
aktifitas sehari-hari
berkepentingan
e. Menciptakan suatu lingkungan masyarakat yang dapat secara tepat dan cepat
tersebut.
C. Penelitian Terdahulu
kepada masyarakat khususnya wajib pajak pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Pratama Kota Bontang serta mengetahui kendala-kendala apa saja yang dihadapi
data yang digunakan adalah metode Interaktif dari Miles dan Huberman. Hasil
government) pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kota Bontang belum
dapat dikatakan berhasil. Hal tersebut dikarenakan antara lain ialah Pertama,
terlihat pada penempatan jabatan yang tidak sesuai dengan jenjang pendidikan dan
keahliannya serta posisi Operator Console yang hanya ditangani oleh satu
pegawai saja.Kemudian yang ketiga, untuk hal dukungan dalam bentuk anggaran
Pelayanan Pajak (KPP) khususnya pada seksi pegolahan data dan informasi sudah
dikarenakan hanya terdapat satu unit komputer saja. Kemudian kendala yang
dihadapi ialah kurangnya sosialisasi yang secara khusus dari pihak Kantor
23
Malang”.26 Penelitian ini berfokus pada pelayanan pemerintah Kota Malang dalam
khususnya di Kota Malang dan hasil yang telah dicapai hingga saat ini serta
E-government dalam pembangunan hanya akan menjadikan negara ini tetap jauh
dari cita cita reformasi, peningkatan kualitas pelayanan publik kepada seluruh
government Publik Pada Setiap SKPD Berbasis Pelayanan di Kota Palu” 27.
26
Riski Febria Nurita, 2016, Penerapan Layanan E-Government Dalam Perwujudan Good
Governance Di Pemerintah Kota Malang, Jurnal Cakrawala Hukum, Vol.7, No.2 Desember 2016,
hlm. 238–246
27
Emilsyah Nur, 2014, Implementasi E-government Publik Pada Setiap SKPD Berbasis Pelayanan
di Kota Palu, Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik Vol. 18 No. 3 Desember 2014, ISSN
1265 1280, Hal. 265
24
Sulawesi Tengah dari bulan Juli sampai September 2014 dan mengambil sampel
sebanyak 7 (tujuh) SKPD yang mewakili 23% dari total SKPD yang ada yaitu
di Kota Palu masih belum tersentuh sama sekali khususnya dalam mendukung
Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Mulai dari sistem yang digunakan, sumber
daya manusia dan animo masyarakat terhadap program ini. Adapun kerangka
E-government
25
Pemerintah Kelurahan
Dinoyo melalui Program
SAKDINO
Peningkatan pelayanan
masyarakat
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Robert K.Yin mengatakan bahwa dalam penelitian studi kasus, bukti atau
data dalam penelitian bisa berasal dari enam sumber yaitu dokumen, rekaman
fisik28. Studi kasus sendiri merupakan bagian dari penelitian kualitatif. Jadi
ini adalah karena peneliti melihat sifat dari masalah yang diteliti dapat
berkembang secara alamiah sesuai dengan kondisi dan situasi di lapangan. Peneliti
filsafat post positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang
dan snowball. Adapun alasan peneliti memilih pendekatan kualitatif ini adalah
28
Robert K. Yin, 2008, Studi Kasus (Desain dan Metode), Terjemahan M. Djauzi Mudzakir,
Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada, Hal. 15
27
27
Sebagai upaya penelitian, studi kasus dapat memberi nilai tambah pada
masyarakat dibutuhkan fokus penelitian. Selain itu dibutuhkan sub fokus yang
pelayanan masyarakat dan faktor apa saja yang menghambat upaya tersebut.
Fokus dan sub fokus yang demikian berbentuk eksplanatori yang menurut Yin
B. Lokasi Penelitian
penulis memilih lokasi tersebut karena masyarakat Kota Malang dalam dua tahun
29
Robert K Yin, Ibid, Hal. 4
30
Robert K Yin, Ibid, Hal. 1
28
C. Sumber Data
1) Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari obyek
yang meliputi :
2) Data Sekunder
petunjuk teknis serta materi yang ada relevansinya dengan penelitian ini
1. Wawancara
2. Dokumentasi
3. Observasi
sebagai salah satu teknik untuk mengamati secara langsung dengan teliti,
“Sakdino”.
E. Analisa Data
awal suatu penelitian. Pada penelitian ini dimulai dengan strategi analisis
30
yang umum berisi tentang prioritas tentang apa dan mengapa permasalahan
a. Penjodohan pola
Logika ini membandingkan pola yang didasarkan atas empiris dengan pola
datanya.
b. Pembuatan Eksplanasi
Strategi analisis ini untuk menganalisis data studi kasus dengan cara
Strategi analisis ini untuk menganalisis deret waktu yang secara langsung
31
Robert K Yin, Ibid, Hal. 133
32
Robert K Yin, Ibid, Hal. 138
33
Robert K Yin, Ibid, Hal. 140
31
DAFTAR PUSTAKA
Hanif Nurcholis, 2005, Teori dan Praktik Pemerintahan dan Otonomi Daerah,
Grasindo, Jakarta
Robert K. Yin, 2008, Studi Kasus (Desain dan Metode), Terjemahan M. Djauzi
Mudzakir, Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada
33
Sri Wahyunik, Hebat, Kelurahan Dinoyo Kota Malang Buat Aplikasi Sakdino,
Urusan ke Kelurahan Bisa dari Luar Kota,
http://suryamalang .tribunnews.com/2017,
IMPLEMENTASI E-GOVERMENT
DALAM PELAYANAN PUBLIK
(Studi Kasus Program “Sakdino” di Kantor Kelurahan Dinoyo Kecamatan
Lowokwaru Kota Malang)
SKRIPSI
Disusun Oleh:
Dinda Bellia Trianelivia Yurman
115120500111009