2
PENDAHULUAN
Berbagai forum, baik bilateral, regional maupun multilateral telah dirancang oleh
keputusan. Saat ini Indonesia telah menjalin kerjasama bilateral dengan 162
negara serta satu teritori khusus yang berupa non-self governing territory. Negara-
negara mitra kerjasama Indonesia ini terbagi dalam delapan kawasan Afrika,
Timur Tengah, Asia Timur dan Pasifik, Asia Selatan dan Tengah, Amerika Utara
dan Tengah, Amerika Selatan dan Karibia, Eropa Barat, dan Eropa Tengah dan
Timur.1
demokrasi. Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Korea Selatan dibuka pada
tahun 1973, sementara hubungan konsuler dibuka 7 tahun sebelumnya yakni pada
tahun 1966. Selama masa itu, telah banyak aktivitas yang dilakukan oleh antara
1
Hubungan bilateral https://kemlu.go.id/portal/id/page/22/kerjasama_bilateral , diakses pada 30
september 2019
1
dua negara, dimana bukan hanya sekedar hubungan diplomatik, namun juga 2
2
melalui kerjasama dalam arus saling menguntungkan. Terlebih lagi kondisi kedua
negara, yang sama-sama menganut sistem demokrasi, sehingga tidak sulit jika
2. Pada tahun 1966 hubungan Indonesia dan Korea Selatan terjalin ditingkat
konsulat
babak baru kemitraan strategis pada tahun 2006 dengan ditandatanganinya: “Joint
dasarnya alutsista itu adalah kumpulan dari komponen-komponen yang dirakit, dan
industri komponen inilah yang akan memperkuat peranan industri pembuatan dan
yang memproduksi pesawat, PT PAL Indonesia yang membuat kapal, dan PT Pindad
2
Sejarah Hubungan Diplomatik, 2016 http://overseas.mofa.go.kr/id-id/wpge/m_2717/contents.do.
Diakses pada 30 September 2019
3
KBRI Seoul-Hubungan Bilateral, 2014. “Hubungan Bilateral Indonesia-Korea Selatan”.
http://www.kemlu.go.id/seoul/id/Pages/HUBUNGAN- BILATERAL.aspx Diakses pada tanggal 30
September 2019
2
yang telah mampu memproduksi panser dan senjata. Dalam dunia modern saat ini,3
2
satu alutsista lengkap tidak harus semuanya dibuat sendiri oleh satu negara atau pun
produsen. Satu negara dengan yang lainnya sudah lazim saling melengkapi untuk
mutlak berupa sistem produksi peralatan tersebut saja. Industri komponen otomotif,
kapal, elektronik, dan teknologi informasi (TI) juga dapat digunakan untuk
Air akan semakin kuat. Sumber alih teknologi bisa diadopsi dari Belanda, Italia,
Pada awal tahun 2016, harapan Indonesia membuat pesawat tempur telah
nyata saat perjanjian cost share agreement (CSA) antara Korea Aerospace Industries
kerja sama itu, Indonesia menggelontorkan 1,3 miliar dolar AS atau setara 20 persen,
(PTDI) dan KAI. Sebuah hanggar besar pun kabarnya sudah disiapkan oleh PT.DI
untuk merakit pesawat tempur urunan dua negara ini. Korsel memang punya harapan
besar dengan KFX, mereka bukan hanya belajar membuat pesawat tempur generasi
4,5 di atas kemampuan F-16, tapi juga bisa menambah kesiagaan pertahanan udara
mereka di tengah konflik yang di depan mata dengan saudaranya. Harapan Indonesia
4
Industri alutsista akan diperkuat https://kemenperin.go.id/artikel/3064/Industri-Alutsista-akan-
Diperkuat diakses pada 2 oktober 2019
3
juga lebih besar untuk naik kelas dari sebatas negara pembuat pesawat penumpang4
2
menjadi negara pembuat jet tempur. 5
Pesawat yang dikembangkan bersama itu kemudian diberi nama Korean Fighter
Indonesia pada tahun 2040 menjadi negara besar dan menjadi potensi yang baik
walaupun bukan pesawat jet tempur. Akan tetapi Indonesia akan melakukan
pesawat tempur. Alasan yang selanjutnya adalah Korea Selatan menilai bahwa
pesawat jet tempur ini. Selain menjadi captive market, Indonesia sudah pasti
membeli pesawat ini dan Korea Selatan juga menggunakan pesawat ini selanjutnya
mencari joint marketing untuk negara di luar negara Indonesia dan Korea Selatan
sebelum hadirnya program KFX/IFX sejak 2009. Korea Selatan menargetkan bisa
menjual 1.000 unit jet tempur dari proyek ini. Indonesia selain sebagai pengembang
5
Berharap kecipratan ilmu pesawat tempur dari korsel https://tirto.id/berharap-kecipratan-ilmu-
pesawat-tempur-dari-korsel-bKrl diakses pada 30 September 2019
4
juga akan jadi pembeli 50 unit jet tempur ini setelah tahap pengembangan, yang5
2
diperkirakan berlangsung hingga 2026. Butuh sepuluh tahun lebih bagi kedua negara
untuk mencapai tahap produksi massal. Rencana pengembangan bersama jet tempur
dengan Korea Selatan memang sangat positif . Di atas kertas tak semua negara bisa
pesawat saat ini, termasuk terhadap negara pemula di industri pesawat terbang, tapi
tak semua negara bisa melakukan transfer teknologi dengan skema pengembangan
akan terus mendorong peningkatan daya saing industri strategis nasional dalam
teknologi pertahanan. Meski target ini dianggap sangat berat dicapai, target itu sudah
mampu memenuhi.7
khusus. Kemampuan khusus itu salah satunya ialah perusak system elektronik musuh
atau disebut jammer electronic. Pesawat yang dilengkapi electronic jammer berguna
6
Ibid
7
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2012 tentang industri pertahanan
https://www.kemhan.go.id/itjen/2013/01/02/undangundang-republik-indonesia-nomor-16-tahun-2012-
tentang-industri-pertahanan.html diakses pada 30 September 2019
5
untuk merusak sistem elektronik musuh. Pesawat yang dikembangkan ini masuk6
2
kategori semi siluman. Sebab, secara bentuk sudah mengadopsi sistem itu, di mana
dari uraian diatas peneliti merasa tertantang untuk memilih judul dan melakukan
Berdasarkan uraian asumsi pada latar belakang masalah diatas, maka rumusan
kerjasama bilateral dengan Korea Selatan terhadap pembuatan jet tempur IFX/KFX?
melakukan kerjasama bilateral dengan Korea Selatan terhadap pembuatan jet tempur
IFX/KFX.
a. Manfaat Akademis
b. Manfaat Praktis
dan analisis bagi pemerintah Indonesia serta pihak terkait tentang pentingnya
hubungan bilateral Indonesia dan Korea Selatan dalam pembuatan pesawat jet
literatur yng dirasa memiliki relevansi dengan tulisan yang tengah diteliti oleh
sama Indonesia dan Australia di bidang maritim khususya di bidang keamanan kedua
negara yang saling bertetangga ini dari segala kejahatan transnasional di daerah
dalam penelitian tersebut mempunyai batas waktu dari 2017 awal dari perjanjian
kerjasama dibuat hingga tahun 2018. Penelitian ini menggunakan konsep kerjasama
9
Rahmania Kamarudin, 2019, Kerja Sama Indonesia-Australia Bidang Maritim (Maritime
Cooperation) Tahun 2017-2018, Malang, Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Muhammadiyah
Malang.
7
internasional karena fokus penelitiannya membahas kerjasama Indonesia dan 8
2
Australia dan konsep Keamanan Maritim karena fokus kerjasamanya yaitu kerjasama
penulis yaitu sama-sama berfokus pada kerjasama di bidang maritim dan di inisiasi
pertama kali oleh Indonesia, dan juga fokus penelitian sama-sama di kerjasama di
bidang maritim. Perbedaannya terletak pada negara yang bekerjasama dan fokus dari
dalam melakukan kerjasama dengan Korea Selatan dalam pembuatan jet tempur.
Pembangunan Infrastruktur Alutsista Era Joko Widodo” yang ditulis oleh Selly
Indonesia di Era Joko Widodo mempunyai visi misi menjadikan Indonesia negara
porot maritim dunia dan salah satu caranya yaitu melakukan kerjasama dengan
negara yang dianggap lebih maju dari Indonesia, salah satunya Tiongkok. Dalam isi
10
Selly Lidiana, 2018, Kepentingan Indonesia Bekerjasama Dengan Tiongkok Dalam Pembangunan
Infrastruktur Pelabuhan Era Joko Widodo, Malang, Ilmu Hubungan Internasional, Universitas
Muhammadiyah Malang.
8
9
kepentingan nasional karena fokus penelitian ini membahas kepentingan Indonesia
2
dan konsep kerjasama bilateral karena penelitian ini membahas tentang kerjasama
dua negara yaitu Indonesia dan Tiongkok. Penelitian ini menggunakan metode
eksplanatif dan teknik analisa kualitatif. Persamaan penelitian ini yaitu sama-sama
membahas kerjasama dua negara dan berfokus pada kepentingan nasional Indonesia.
Perbedaan penelitian ini yaitu berbeda pada negara yang dituju Indonesia dalam
melakukan kerjasama.
Pengembangan Pesawat Tempur KAI KF-X/IF-X” yang ditulis oleh Mischa Guzel
Madian. 11
Penelitian tersebut berupa Tesis yang dilakukan pada tahun 2012 di
Universitas Indonesia, Jakarta dalam program Studi Pasca Sarjana Ilmu Hubungan
Indonesia dan Korea Selatan dalam mengembangkan pesawat tempur produk baru
Military Affairs (RMA) yang terjadi di kawasan Asia dengan tingkat kapabilitas
analisa penelitian ini adalah tidak adanya Istilah RMA yang dimaksud di Asia
Tenggara secara umum, hal ini berujung pada ketidakmampuan dalam menjelaskan
sendiri.
Tiongkok terhadap Indonesia melalui instrumen teknologi kereta cepat yang dimiliki
menguasai jalur rel kereta api di Asia khususnya Indonesia karena hal ini merupakan
visi dari Perdana Menteri Tiongkok. Tiongkok bersaing dengan Jepang masalah
pasar kereta cepat keseluruh dunia khususnya Indonesia. Penelitian ini juga
dua negara dan berfokus pada kepentingan nasional Indonesia. Perbedaan penelitian
ini yaitu berbeda pada negara yang dituju Indonesia dalam melakukan kerjasama.
Tempur Kfx/Ifx Pada Kerjasama Joint Development Antara Indonesia Dengan Korea
Cooperation Between Indonesia And South Korea. Studi ini membahas tentang risk
ditinjau dari aspek Life Cycle of Weapon System. Risk assessment dilakukan dengan
kalkulasi matang untuk menggiring proyek ini agar dapat berjalan lancar dan
menghindarkan dari risiko default atau kegagalan proyek mahabesar yang sudah
menelan biaya yang tidak sedikit bagi Indonesia. Apalagi ini merupakan pengalaman
Tempur KFX/IFX merupakan salah satu program nasional yang bertujuan untuk
dibangun atas dasar keinginan Korea Selatan dan Indonesia untuk membangun
laju pengembangan alat utama system persenjataan dunia. Proyek ini pada prosesnya
mengalami hambatan dan tarik ulur di antara kedua negara. Tujuan penelitian ini
adalah untuk menunjukkan bagaimana hambatan tersebut dapat terjadi. Penelitian ini
14
Semmy Tyar Armandha, Ekonomi Politik Kerja Sama Korea Selatan-Indonesia dalam Joint
Development Pesawat Tempur KFX/IFX, wayan.midhio@idu.ac.id diakses tanggal 5 Januari 2020
14:20
11
1
secara deskriptif relasi Military-Industrial Complex (MIC) dalam proyek KFX/IFX.
2
Hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah pemetaan relasi antara Indonesia-
proyek KFX/IFX.
Dirgantara Nasional” ditulis oleh Ardo Putra Indhana 15. Hasil penelitian ini adalah
ajang pameran air show Internasional sebagai upaya promosi produk, selelu
Persamaan dari penelitian ini adalah yaitu sama-sama membahas tentang kerjasama
Perbedaan penelitian ini yaitu berbeda negara yang dituju Indonesia dalam
melakukan kerjasama.
kerjasama dengan Korea Selatan yang diwadahi perjanjian cost share agreement
(Kemenhan) Indonesia sebagai salah satu upaya Indonesia dalam mewujudkan visi
dari pemerintahan Presiden Joko Widodo yaitu negara Mandiri Alutsista. Dalam
15
Ardo Putra Indhana, Kerjasama Internasional Indonesia dalam Pengembangan Industri Dirgantara
Indonesia http://eprints.umm.ac.id/44864/ ,diakses pada 15 oktober 2019 19:10
12
mengkaji penelitian ini, penulis berfokus menggunakan konsep kepentingan nasional1
32
dari K.J. Holsti yang membagi kepentingan nasional negara menjadi tiga hal utama,
mengumpulkan data dan informasi serta menggunakan konsep atau teori untuk
menganalisis data dan teknik analisa kualitatif yaitu teknik pengumpulan data-data
13
Universitas Tiongkok. Dalam isi dari penelitian 1
Muhammadiyah 2
4
tersebut dijelaskan tentang kepentingan
Malang Indonesia dalam meningkatkan
(Skripsi) keamanan dan pertahanan Indonesia
(core values), meningkatkan Ekonomi
(middle-range objective), dan
kepentingan dalam menjaga keamanan
dan perdamaian dunia (long-range
objective).
14
Dengan Korea Konsep : pengalaman pertama dalam membuat 1
Selatan Risk Investasi dan pesawat tempur. Selain 2
5 itu,
Assessment In Konsep Ventura pengembangan Pesawat Tempur KFX/IFX
Developing Bersama merupakan salah satu program nasional
KFX/IFX Fighter yang bertujuan untuk membangun
On Joint kemandirian industry pertahanan dan
Development membuka peta jalan penguasaan pesawat
Cooperation tempur bagi PT.Dirgantara Indonesia
Between (PT.DI). Persamaan dari penelitian ini
Indonesia And adalah yaitu sama-sama membahas
South Korea tentang kerjasama PT.Dirgantara
oleh : Bilqis Fitria Indonesia dan berfokus pada kepentingan
Salsabiela PT.Dirgantara Indonesia dan Negara yang
Universitas dituju. Perbedaan penelitian ini yaitu
Pertahanan konsep yang dibahas adalah dalam risk
Indonesia assessment dalam hubungan bilateral
(Skripsi) antara Indonesia dan Korea selatan dalam
pembuatan pesawat temput.
tersebut dapat dicapai adalah dengan cara menggunakan kebijakan nasional yang
sudah disepakati. Dalam hal ini, negara memilik peran sebagai aktor utama yang
mengambil keputusan yang akan berperan penting bagi masyarakat dalam negerinya.
Kepentingan nasional tercipta dikarenakan adanya kebutuhan bagi suatu negara, baik
nasional dapat tercapai dengan melakukan kerjasama dengan negara lain, baik
nasional.16
perilaku internasional serta menjelaskan perilaku luar negeri suatu negara. Setiap
negara tentu saja tidak bisa dipisahkan oleh kepentingan nasional. Kepentingan
nasional sendiri merupakan salah satu ambisi negara untuk memenuhi kebutuhan
Dennis J.D. Sandole, 2003, combating Crime In Southeastern Europe: An Integrated Coordinated,
16
wilayah, penduduk dan cara hidup yang khas dan berharga, karena negara merupakan
suatu yang vital bagi kehidupan warga negaranya. Tanpa negara dalam menjamin
yang berhasil dalam sejarah adalah mereka yang berusaha memelihara kepentingan
peristiwa masa depan dan rangkaian kondisi yang akan diwujudkan oleh pemerintah
melalui pengaruh dari luar negeri dan mendukung sikap dari negara lain. K.J. Holsti
17
kumpulan cita-cita suatu bangsa yang berusaha dicapai melalui kerjasasama dengan1
82
negara lain. K.J Holsti mengidentifikasikan kepentingan nasional dalam tiga
1. Core Values
kebutuhan dan anggapan terhadap isu tertentu yang diyakini oleh negara
tersebut. Menurut K.J Holsti terdapat dua hal yang menjadi core values sebuah
pertahanan nasional.
nasional ini tidak hanya terdiri dari keamanan teritorial negara tersebut, namun
keamanan nilai-nilai kearifan lokal, dan keamanan ideologi yang dianut negara
tersebut.
2. Middle-Range Objectives
21
Hans J. Morgenthau, The America Political Science Review; The Mainsprings of
American Foreign policy The National Interest Vs. Moral Abstractions, Vol. XLIV, No. 4
(Desember 1950), University of Chicago, hal. 834 dalam
https://canvas.harvard.edu/courses/5110/files/1090828/download?
verifier=M7uRlKqJZVQ6hZpr2fc0blTECWWyNNRiF5aG8NqY&wrap=1 diakses pada 2 oktober
2019
18
kerjasama internasional yang dapat membangkitkan derajat perekonomian 1
92
negaranya unuk mendapatkan kepentingan nasional. Keputusan negara yang
seperti politik. Sebuah negara lebih sering berusaha untuk mengambil tindakan
selanjutnya adalah image negara di mata negara lain. Image negara di mata
mengambil sebuah kebijakan luar negeri dalam hal ini adalah promosi
3. Long-Range Objectives
sebuah negera adalah seperti keinginan suatu negara yang ingin mencapai
19
2
kepentingan negaranya dalam menjaga stabilitas di negaranya maupun di
02
negara lainnya.
bidang pembuatan pesawat jet tempur adalah untuk mencapai tujuan dari
negara Indonesia itu sendiri. Dengan meningkatnya kualitas senjata tentu saja
satu visi Indonesia. Dengan begitu peningkatan kerjasama tersebut tentu dapat
daya manusia dengan baik. Kerjasamanya dengan Korea Selatan dinilai juga
selama ini terjadi diantara kedua negara, sehingga kerjasama tersebut tentu
kedua negara tersebut agar terhindar dari hal-hal yang dianggap dapat
20
1.5.2 Konsep Hubungan Bilateral 2
21
Hubungan bilateral adalah suatu kerjasama yang terjalin diantara kedua
negara, baik dalam bidang politik, budaya, maupun ekonomi dan saling
menguntungkan.
dilaksanakan guna menjalin hubungan yang lebih baik diantara kedua negara
yang bertetangga maka dengan semangat kerjasama dan give and take serta
hubungan yang saling mempengaruhi atau terjadinya timbal balik antara dua
pihak. Rangkaian pola hubungan aksi reaksi ini meliputi proses sebagai berikut:
penerima.
22
Pickles, Dorothy, Pengantar Ilmu Politik, Rineka Cipta, Jakarta, 2001, hlm: 127
23
Rezasyah, Teuku, Politik Luar Negeri Indonesia antara Idealisme dan Prakter. Bandung, 2008,
hlm: 55
21
3. Respon atau aksi timbal balik dari negara penerima. 2
2
4. Presepsi atau respon oleh pembuat keputusan dari negara pemrakarsa.
kedua negara. Hubungan diplomatik merupakan salah satu cara yang digunakan
kebebasan politik dan integritas teritorialnya. Ini bisa dicapai dengan memperkuat
negara yang sehaluan dan menetralisisr negara yang memusuhi. Persahabatan bisa
dibina dan sahabat-sahabat baru diperoleh melalui negosiasi yang bermanfaat dan
dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain yang bertujuan untuk memenuhi
24
M. Tasrief, Hukum Diplomatik (Teori dan Prakteknya), Surabaya: CV. Al-Ihsan, 2008, hal.
14
22
pemecahan masalah tertentu dan mengakhiri perundingan dengan membentuk 2
32
beberapa perjanjian atau saling pengertian yang memuaskan bagi semua pihak”. 25
negeri dan lingkungan internasional. PLN itu bisa berupa hubungan diplomatik,
maupun jangka pendek Jack C Plano & Ray Olton mengatakan bahwa Politik
Luar Negeri adalah sebagai berikut: “Strategi atau rencana tindakan yang dibentuk
oleh para pembuat keputusan suatu negara dalam mengahadapi negara lain atau
unit- politik Internasional lainnya yang dikendalikan untuk mencapai tujuan suatu
bangsa lain, harus didefinisikan dalam pengertian yang cocok dengan bangsa-
menjadi penting bagi suatu negara, karena tidak ada negara yang dapat berdiri
sendiri. Dengan adanya hubungan bilateral pencapaian tujuan suatu negara akan
lebih mudah dilakukan tak satu bangsa pun di dunia ini dapat membebaskan diri
dari keterlibatan dengan bangsa dan negara lain. Menurut Didi Krisna dalam
25
K.J Holsti, Politics International:Suatu Kerangka Analisis (Terjemahan Wawan Juanda) (Bandung:
Pedoman Ilmu Jaya, 2008) hlm.65
26
Mochtar Mas’oed, Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi (Jakarta: LP3ES, 2004),
hlm.140
23
keadaan yang menggambarkan adanya hubungan yang saling mempengaruhi atau2
42
terjadi hubungan timbal balik antara dua belah pihak (dua negara)”. 27
suatu Negara dari ancaman dalam maupun dari luar sehingga terpenuhinya kondisi
diatas prinsip- prinsip kerjasama luar negeri pemerintah Indonesia, serta diarahkan
merupakan salah satu jalan dalam mencapai tujuan politik luar negeri suatu negara
bermula pada tahun 1945, dengan potensi ancaman yang tidak ringan serta kondisi
28
Arvind Dutta,”Role of India’s Defense Cooperation Initiatives in Meeting the Foreign Policy
Goals”,dalam institusi pertahanan dan analisis, No.3, July2009 (New Delhi:2009), hlm.1
24
2
sosial, ekonomi, dan budaya yang beragam, bangsa dan negara Indonesia
52
memerlukan kemampuan pertahanan negara yang kuat untuk menjamin tetap
tegaknya kedaulatan NKRI. Doktrin pertahanan (defence, doctrin), atau lebih luas
prinsip dasar yang menjadi pegangan dan arahan bagi penggunaan sumber daya
sebagai segenap seni dan pengetahuan yang berkaitan dengan pengembangan dan
dan operasionalnya.
Di Indonesia, gagasan konseptual untuk itu tertuang dalam apa yang dikenal
sebagai “sistem pertahanan (dan keamanan) rakyat semesta” sishan (kam) rata,
cara menghadapi dan mengatasi serangan dan gangguan yang dilakukan negara
dari berbagai negara yang tidak dapat dipenuhi dari negara itu sendiri. Hubungan
bilateral memiliki timbal balik antar kedua negara untuk membangun kemitraan
yang kuat dan menciptakan hubungan yang baik. Kerjasama antara Indonesia dan
29
Sayidiman Suryohadiprojo, “Sistem Pertahanan Rakyat Semesta: Hakikat Sistem Pertahanan
Rakyat Semesta” dalam http://sayidiman.suryohadiprojo.com/?p=1634, diakses 12 Desember 2018
25
Korea Selatan dinilai akan menguntungkan satu sama lain. Dengan kerjasama2
62
bilateral tersebut hubungan kedua negara yang pernah renggang akhirnya bisa
terjalin dengan baik lagi. Hal tersebut juga merupakan salah satu cara untuk
terutama Indonesia. Seperti yang diketahui bahwa pesawat jet tempur di Indonesia
masih kurang dan belum dikembangkan sendiri. Melihat kondisi Korea Selatan
industri yang penting di dunia penerbangan maka hal itu dapat membantu
dapat mendapat keuntungan dari segi ekomomi, Tentu saja kerjasama tersebut
akan menguntungkan keduanya agar lebih baik kedepannya dan menjadi mitra
eksplanatif ini juga digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang ada pada
26
1.6.2 Teknik Pengumpulan Data 2
27
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah studi
ini terdiri dari buku-buku, jurnal, dokumen, majalah, surat kabar, dan situs internet
Teknik analisis data yang digunakan penulis adalah kualitatif, yaitu teknik
yang sesuai dengan keadaan yang ada, sehingga menjadikan analisis ini menjadi
Penelitian ini terdiri dari 2 variable, unit analisa dan penelitian ini adalah
Kerjasama Indonesia Dengan Korea Selatan yang menjadi variable independen yang
termasuk dalam level negara dan Pembuatan Jet Tempur menjadi variable dependen,
sedangakan kedua variable tersebut berada pada level negara-bangsa. Maka model
27
1.6.5 Ruang Lingkup Penelitian 2
82
a. Batasan Waktu
Penelitian yang diteliti memiliki banyak arti dan makna yang luas, oleh
karena itu untuk membatasi waktu yang sangat luas maka peneliti menggunakan
batasan waktu yaitu pada tahun 2006 yang merupakan awal ditandatanganinya MoU
oleh kedua negara yang didalamnya berisi salah satu kerjasama yaitu pembuatan
b. Batasan Materi
perjanjian kesepahaman MoU yang ditandatangani oleh wakil dari Indonesia dengan
1.7 Hipotesa
Kerjasama yang dilakukan oleh Indonesia dan Korea Selatan adalah salah
satu kebijakan Indonesia untuk mencapai visi alih teknologi dirgantara yang menjadi
meningkatkan kemandirian alutsista yang masih belum terwujud. Bila dilihat dari
alutsista Indonesia. Korea Selatan menjadi salah satu negara yang memiliki industri
Asia saat ini. Sehingga Indonesia bisa belajar dan melakukan kerjasama dalam
pembuatan pesawat jet tempur yang selama ini belum pernah memproduksi pesawat
28
jet tempur, serta keuntungan dari memajukan alutsista Indonesia ialah untuk 2
92
mencapai alih teknologi yang baik dan visi yang diharapkan oleh Joko Widodo yaitu
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan penelitian
1.3.2 Manfaat Penelitian
1.4 Penelitian Terdahulu
1.4.1 Tabel Penelitian
1.5 Kerangka Pemikiran
1.5.1 Kepentingan Nasional
1.5.2 Kerjasama Bilateral
1.6 Metodologi Penelitian
1.6.1 Metode Penelitian
1.6.2 Teknik Pengumpulan Data
1.6.3 Teknik Analisa Data
1.6.4 Level Analisa
1.6.5 Ruang Lingkup Penelitian
1.7 Hipotesis
1.8 Sistematika Penulisan
BAB II 2.1 Gambaran Umum Pesawat KFX/ IFX Untuk Mendukung
Kepentingan Pertahanan Udara Dan Industri Pesawat
Indonesia
2.1.1 Urgensi Pembuatan Pesawat Jet Tempur
2.1.2 Hambatan Pembuatan Pesawat Jet Tempur
2.2 Visi Indonesia Menjadi Mandiri Alutsista
2.3 Kerjasama Indonesia dengan Korea Selatan dalam
pembuatan Pesawat Jet Tempur
2.4 Keunggulan Korea Selatan dalam Pembuatan Pesawat
BAB III Kepentingan Indonesia Dalam Kerjasama
Pembuatan Pesawat Jet Dengan Korea Selatan
3.1 Kepentingan Indonesia Dalam Meningkatkan Keamanan
29
Dan Pertahanan Indonesia (Core Values) 3
3.2 Kepentingan Indonesia Dalam Keuntungan Ekonomi 2
0
Indonesia (Middle-Range Objective)
3.2.1 Penambahan Alutsista
3.2.1.1 Pengembangan teknologi dirgantara
3.2.1.2 Moderenisasi Teknologi
3.2.2 Posisi Strategis Indonesia Dalam Relasi
perdagangan
3.3 Kepentingan Indonesia Dalam Menjaga Keamanan dan
Perdamaian Dunia (Long-Range Objective)
3.3.1 Mengurangi Pemborosan Anggaran Belanja
Alutsista
BAB IV Penutup
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
30
BAB II 3
12
GAMBARAN UMUM PESAWAT KFX/ IFX UNTUK MENDUKUNG
INDONESIA
Bab ini menyajikan gambaran umum pesawat KFX/ IFX untuk mendukung
kepentingan pertahanan udara dan industri pesawat Indonesia. Sub bahasan yang
Korea Selatan dalam pembuatan Pesawat Jet Tempur dan diakhiri dengan
multfungsi lanjutan untuk Angkatan Udara Republik Korea (ROKAF) dan Angkatan
Udara Indonesia (TNI-AU), dipelopori oleh Korea Selatan dengan Indonesia sebagai
mitra utama. Ini adalah program pengembangan tempur kedua Korea Selatan setelah
FA-50.30
Proyek ini pertama kali diumumkan oleh Presiden Korea Selatan Kim Dae-
Jung pada upacara wisuda Akademi Angkatan Udara Korea pada bulan Maret 2001.
31
Korea Selatan dan Indonesia sepakat untuk bekerja sama dalam memproduksi
30
Palupi Annisa Auliani, Proyek Pesawat Tempur KF-X dan Hegemoni Teknologi Korsel atas
Indonesia, dalam https://nasional.kompas.com/read/2019/01/18/15403971/proyek-pesawat-tempur-kf-
x-dan-hegemoni-teknologi-korsel-atas-indonesia?page=all., diakses tanggal 20 Januari 2020 11:30
31
http://www.koreatimes.co.kr/www/news/nation/2009/03/116_41896.html, diakses tanggal 20
Januari 2020 10.20
31
pesawat tempur KFX/ KFI / IF-X di Seoul pada bulan Juli 15, 2010. Persyaratan 3
2
operasional awal untuk program KFX/ KFI / IF-X seperti yang dinyatakan oleh ADD
generasi ke 4,5 dengan kemampuan lebih tinggi daripada pesawat tempur kelas KF-
16 pada tahun 2020. Jumlah pesawat tempur yang diproduksi rencananya 120 unit
untuk Angkatan Udara ROK dan 80 unit untuk Angkatan Udara Indonesia. Korea
latihan T-50 tanpa ruang amunisi internal. Pengalaman dari T-50, dan dukungan
yang diberikan oleh Lockheed untuk pesawat itu, dipandang sebagai pendekatan
yang hemat biaya, karena pejabat KAI melihat proposal yang lebih kecil dan lebih
pertengahan 2020-an. Ada dua versi KFX-E yang tersedia, yang standar dengan satu
sirip vertikal dan opsi lain dengan dua sirip vertikal yang memerlukan lebih banyak
lebih kecil dari F-35 Lightning II, beratnya lebih tinggi daripada T-50 dan F-16,
dengan kapasitas bahan bakar internal 14 persen lebih tinggi daripada F-16C Blok 40
32
http://www.asiae.co.kr/news/view.htm, diakses tanggal 20 Januari 2020 10.20
33
KAI KFX IFX https://id.wikipedia.org/wiki/KAI_KF-X, diakses 20 Januari 12:30
32
Sayapnya yang lebih besar dibanding F-16 akan menghasilkan lebih banyak3
32
seretan/gesekan dan membuatnya berakselerasi lebih lambat. Model lainnya
dirancang oleh Seoul's Agency for Defense Development (ADD) yang menjadi
pesaing KAI, mereka menilai desain ADD untuk pesawat bermesin ganda akan
ambisius. Sebenarnya ada dua proposal ADD, yaitu C103 dan C203, keduanya
memiliki berat kosong 11 ton. AAD merancang pesawat yang sulit dideteksi radar,
dan versi selanjutnya memiliki teknologi siluman yang canggih dan ruang senjata
internal. Desain ADD memiliki keuntungan bekerja sama dengan Indonesia sebagai
mitra asing utama. C103 dan KFX-E memiliki dua ekor vertikal, sementara C203
Januari 2014, setelah hampir satu dekade dengan mengajukan alokasi 20 miliar won
masing-masing minimal 20.000 lb (9.100 kg). ADD mengklaim pesawat yang lebih
besar dari KF-16 memiliki lebih banyak ruang untuk upgrade; Blok KFX/ KFI 2
akan memiliki ruang senjata internal, dan sebuah blok 3 memiliki tingkat siluman
canggih yang sebanding dengan F-35 atau B-2 spirit. Angkatan Udara lebih memilih
Proposal KAI dijuluki C501, konsep dengan mesin tunggal 29.000 lb (13.000
kg) berdasarkan FA-50 dengan fitur yang sulit terdeteksi dan avionik lebih maju.
Model C501 ditujukan untuk keterjangkauan dan kinerja berdasarkan teknologi yang
ada. Lockheed, yang ikut merancang pesawat latihan jet T-50, mendukung konsep
satu mesin karena lebih murah dan cepat dikembangkan daripada pesawat bermesin
ganda, namun mengatakan akan mendukung keputusan mana pun yang dibuat.
Institut Korea untuk Analisis Pertahanan (KIDA) juga mendukung KAI, karena
yakin Korea Selatan belum siap atau mampu bersaing dengan pesawat tempur yang
pertengahan Juli 2014, dan proposal dimulai pada awal bulan berikutnya. ADD dan
ROKAF telah memilih badan pesawat bermesin ganda untuk kapasitas lebih,
mobilitas, daya dorong, dan keamanan yang lebih besar; pendukung desain bermesin
36
ibid
34
tunggal mempertahankan bahwa akan lebih murah, lebih menarik untuk di ekspor, 3
52
dan teknologi mesin modern akan membuat insiden kegagalan mesin jarang terjadi.37
kapasitas + 20.000 lb (9.100 kg), dengan Blok KFX/ KFI 2 memiliki ruang senjata
internal, dan Blok 3 memiliki fitur siluman yang sebanding dengan F-35 Lightning II
atau B-2 Spirit. Pengoperasian awal dijadwalkan pada tahun 2025, dua tahun mundur
7,9171 miliar) untuk pengembangan desain ADD KFX/ KFI, namun parlemen tidak
akan mengizinkan pembelanjaan atau produksi skala penuh sampai pada anggaran
pemerintah tahun 2016 di bulan Desember 2015. Selama waktu itu, Airbus, Boeing,
dan Korean Airlines mencoba untuk mengusulkan alternatif yang lebih murah untuk
desain tempur ADD dan menjadi saingan Lockheed Martin untuk memberikan
bantuan teknis. Tim ini kemungkinan akan menawarkan versi F/A-18E/F Super
Hornet sebagai desain dasar. Karena A.S. membatasi teknologi tertentu yang
Pada tenggat waktu pengiriman proposal 9 Februari 2015, tim KAI / Lockheed
Martin telah mengajukan penawaran mereka namun Korean Air and Airbus Defense
diizinkan untuk maju hanya dengan satu peserta. Pada tanggal 30 Maret 2015 tim
KAI / Lockheed Martin dipilih untuk kontrak KFX/ KFI mengalahkan Korean Air
and Airbus.39
Kecil kemungkinan Indonesia bakal terlibat perang fisik dengan negara lain.
Namun, sebagai negara berdaulat, negara lain tak boleh semaunya melintasi wilayah
wilayah Indonesia dilanggar kedaulatannya oleh negara lain. Kapal pencuri ikan,
penjaga pantai, ataupun pesawat terbang dari negara lain berkali-kali memasuki
sepanjang 2014 terdapat 50 pelanggaran wilayah, tahun berikutnya 182 kali. Kasus
paling hangat adalah kapal pencuri ikan yang dijaga kapal penjaga pantai Tiongkok
memiliki pesawat tempur dan kapal perang andal untuk mencegah pelanggaran
negara-negara luar itu untuk terjun dalam perang konvensional. Taburan beberapa
sorti bom ke sasaran-sasaran kritis, termasuk rantai komando militer dan sasaran
strategis, jejaring urat syarat operasi militer kemungkinan besar cukup melumpuhkan
39
ibid
40
KF-X/IF-X dan Mimpi Jet Tempur Indonesia,
https://nasional.kompas.com/read/2016/04/14/15591721/KF-X.IF-X dan Mimpi Jet Tempur
Indonesia, diakses tanggal 12 Januari 2020 20.12
36
3
Indonesia. Sulit dibayangkan hal seperti itu bisa dilawan semangat juang gerilya
72
tradisional.41
memiliki perbatasan darat sepereti Timor Leste, Papua Nugini dan Malaysia.
Perbatasan laut dan udara jauh lebih kompleks baik karena kebutuhan untuk
memperoleh assurance kepada perairan dan ruang udara internasoinal tetapi juga
karena fungsi pertahanan matra laut dan udara juga merambah pada isu kedaulatan di
laut dan udara, tidak melulu pertahanan matra seperti angkatan darat. Fungsi
seperti terorisme maritim, perompakan dan pebajakan, atau sekedar memastikan sea
lanes of communicationm dan choke points mampu menyangga gerak pertahanan laut
dan udara.42
Ruang udara adalah titik lemah lain, khususnya karena pengaturan ruang udara
masih dikendalikan oleh Singapura. Keliru besar untuk menganggap pengaturan itu
hanya merupakan isu pengelolaan (managerial) dan bukan isu kedaulatan, dan oleh
Selat Karimata dan perairan Natuna merupakan perbatasan kritis (critical border).
Indonesia dari perbatasan kritis itu. Selat jalur itu juga merupakan jalur perdagangan
paling penting di dunia, dengan nilai lebih dari 5 trilyun dollar pertahun. Rapuhnya
41
Kusnanto Anggoro, 2016, Ketahanan dan strategi pertahanan Indonesia menuju Negara Wibawa
2045, Jurnal Final version, vol. 1 No. 2 24 Mei 2016 hlm. 21
42
ibid
37
3
penjagaan atas ruang FIR (Flight Information Region) terkait secara langsung dengan
82
pertahanan militer maupun ketahanan perekonomian Indonesia.43
bahkan 2024 tidak lebih dari sekedar kemampuan militer minimum, untuk mengatasi
dua trouble spot sekaligus. Namunn konteks utama minimum essential forces yang
utama dan terutama adalah untuk keamanan internal, misalnya menghadapi daerah-
daerah rawan konflik di penghujung timur dan barat Indonesia. Sejarah panjang
Aceh dan Papua memberi bekas yang begitu kuat dalam persepsi elit Indonesia.
Dinamika politik identitas dan globalisasi ideologi radikal masih juga akan menjadi
Ketiga kebijakan pertahanan tersebut adalah rencana program upgrade sistem radar
pertahanan udara yang dilakukan pada akhir tahun 1999, usulan pengadaan kapal
selam buatan Korea Selatan, dan rencana pembelian enam unit domestic NC-212
MPAs dan tiga unit helikopter NBO-105 CB. Ketiga kebijakan pertahanan tersebut
sektor TNI daripada bidang pertahanan. Hal ini yang diindikasi sebagai penyebab
43
ibid
44
Aulia Fitri dan Debora Sanur, Pemberdayaan Industri Pertahanan Nasional Dalam Pemenuhan
Minimum Essential Forces (MEF), Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Gd. Nusantara I Lt. 2,
http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info%20Singkat-XI-22-II-P3DI-November-2019-
1947.pdf diakses tanggal 7 Pebruari 2020 19:30
38
ketidakadaan data anggaran pertahanan Indonesia pada tahun 3
1998-2000.45
92
Sebagaimana yang terjadi di kawasan Asia Selatan, peningkatan anggaran
pertahanan Indonesia memberikan efek yang sama dengan yang diberikan India ke
Oleh sebab itu dapat dimengerti kalau daerah-daerah itu tetap dinyatakan
sebagai daerah rawan konflik atau sekurang-kurangnya yang paling potensial untuk
perumusan UU TNI 2004, operasi militer selain perang tidak lebih dari sekedar peran
tambahan (secondary roles) bagi TNI yang tugas utamanya tetap mempertahankan
Dalam berbagai pembahasan RUU TNI waktu itu diasumsikan beberapa hal,
kedua, ancaman militer tidak terjadi setiap saat, berbeda dengan canaman non-militer
yang memang dapat terjadi kapanpun, sehingga kekuatan TNI yang tidak digelar
non-militer itu.
proses politik rumit di Washington. Tanpa adanya kesepakatan kerja sama teknis
Indonesia dan AS dan status negara kita bukan sekutu sang adikuasa, insinyur
Indonesia dilarang mengakses data teknis dari Lockheed Martin yang memberi 21
Lockheed Martin hanya bisa dibuka bila ada peningkatan status hubungan antara
Indonesia dan AS, seperti yang terjadi pada India. Presiden Barack Obama pada
2016 mengakui India sebagai "mitra utama bidang pertahanan" yang bisa mengakses
hampir semua teknologi militer AS. Pada pertengahan 2018, Presiden Donald Trump
setelah Jepang dan Korea Selatan yang dianggap setara anggota NATO.48
sayap 35,2 feet, tinggi 14.9 feet, berat maksimum untuk take off (MTOW) 53.200 lb,
dengan kecepatan maksimum hingga 1,9 Mach. Indonesia selalu mencari cara
47
Rahmat Budi Harto, Proyek Pesawat Tempur KF-X dan Hegemoni Teknologi Korsel atas
Indonesia, https://nasional.kompas.com/read/2019/01/18/15403971/proyek-pesawat-tempur-kf-x-dan-
hegemoni-teknologi-korsel-atas-indonesia?page=all, diakses tanggal 17 Januari 2020 20:45
48
ibid
40
mendekat ke sumber teknologi dirgantara canggih dengan tujuan mencapai 4
12
kemandirian industri pertahanan. Terlebih lagi, Indonesia punya pengalaman lebih
teknologi di KF-X sebetulnya juga berjalan dua arah. TNI AU selaku calon pemakai
KF-X juga merasa bahwa pesawat yang dihasilkan program ini tanggung, tak cukup
canggih untuk menghadapi tantangan masa depan ketika langit kawasan akan
dipenuhi jet tempur generasi ke-5. Dalam satu dekade ke depan, Australia dan
pesawat tempur siluman. Sejumlah negara Eropa seperti Inggris, Jerman, dan Prancis
6.49
tahun ke depan Indonesia akan memiliki pesawat tempur sendiri tipe KFX/IFX
KFX/IFX adalah: Apakah Korea Selatan atau Indonesia sudah menguasai teknologi
jet tempur generasi ke-4,5? Korea Selatan sudah menguasai hampir seluruh
teknologinya. Mereka gigih mengembangkan sendiri pesawat tempur, dan semua ini
tak lepas dari kesiapan industri kedirgantaraan (Korea Aerospace Industries) serta
“Meski sebagian lagi (teknologi) masih dicari, kami percaya Korea bisa
meraihnya. Mereka punya road-map yang jelas dalam proyek pengembangan jet
tempur. Mereka sudah memulainya dengan KT-1, lalu T-50, TA-50 dan setelah itu:
FA-50. Lebih dari itu mereka juga punya belasan veteran NASA dan USAF yang
jadi tempat bertanya. Mereka kini dosen di sejumlah perguruan tinggi,”50
49
Pingit Aria, Proyek Jet Tempur KFX/IFX yang Dapat Lampu Hijau Mahfud MD, dalam
https://katadata.co.id/berita/2019/12/13/proyek-jet-tempur-kfxifx-yang-dapat-lampu-hijau-mahfud-
md, diakses tanggal 10 Pebruari 2020 14:00
41
Pakar kedirgantaraan dari Institut Teknologi Bandung yang juga ditunjuk 4
2
membidani front liner fighter itu lagi, inti dari teknologi jet tempur generasi 4, 4,5
dalam arti avionik untuk mengendalikan penerbangan dan misi serangan, sementara
material penyerap gelombang radar bisa digambarkan sebagai “kulit pesawat” yang
Kedua teknologi inti itulah yang sejatinya diandalkan pesawat stealth (siluman)
macam F-117A Nighthawk, F-22A Raptor dan F-35. RAM atau Radar Absorbent
Material bisa menekan angka Radar Cross Section hingga kecil sekali sehingga radar
seolah tak sanggup “melihatnya”. Di lain pihak, tubuh pesawat dan rumah mesin
juga perlu dibentuk sedemikian rupa agar gelombang radar terpantul menjauh. Kalau
pun bentuk pesawat menjadi tidak aerodinamis dan tidak stabil seperti yang
“dialami” F-117A, hal ini bisa diatasi dengan avionik khusus yang bisa
mengendalikan penerbangan.
dari radar. Sayap vertikalnya juga dibuat miring (canted vertical tail) untuk
gelombang radar tak mampu menjejak bagian yang paling rawan ini. Angkasa
mendapat konfirmasi, desain pasti KFX/IFX sudah ada, namun baik pihak Korea
50
Mulyo Widodo.Lokakarya Dewan Penerbangan dan Antariksa Nasional RI, 20 Desember 2019 di
BPPT, Jakarta
51
Ibid
42
maupun Indonesia belum mau mempublikasikannya. Kalau pun selama ini ada 4
32
beberapa desain yang dimuat di situs-situs internet, gambar-gambar itu dikatakan
baru sebatas rekaan yang mendekati. Hampir semua gambar rekaan ini merujuk ke F-
35 dan F-22.52
Ketika program ini digelindingkan, sempat ada pemikiran untuk membuat F-16
dari versi yang lebih canggih. Mereka menyebutnya dengan F-16 Plus. Dibanding F-
16 versi reguler, F-16 Plus memiliki keunggulan performa, kecepatan jelajah (super
cruise) dan agak stealth. Tetapi, dalam perjalanan, konsep ini ditinggalkan lalu
dialihkan ke jet tempur generasi ke-4,5 yang benar-benar baru. Pesawat ini jauh lebih
2. Manfaat program pembuatan Pesawat Jet Tempur KFX/ KFI tak sebanding
semi-siluman generasi 4.5 yang dikembangkan oleh Indonesia dan Korea Selatan.
Dalam nota kesepahaman kedua negara, Indonesia akan menanggung biaya program
persen. Program KFX yang memerlukan dana sangat besar, semula Korea Selatan
diri. Ada beberapa teknologi kunci yang mutlak harus dikuasai untuk mewujudkan
superioritas KFX (belakangan juga IFX) ini, di antaranya adalah teknologi radar
AESA.53
52
http://indonesiasatu.co/detail/profil-pesawat-tempur-kfx-ifx-buatan-korea-indonesia, diakses
tanggal 22 Januari 2020 14.10
53
http://www.bumn.go.id/ptdi/berita/1-Sudah-Sejauh-Manakah-Pembuatan-Jet-Tempur-KFX-IFX-
43
Persoalan yang masih mengganjal proyek KFX/IFX ini adalah penyediaan 4
42
anggaran, yang memang butuh dana sangat besar. Ketua Parlemen Korea Selatan
Ahn Hong-joon pada Mei 2013 mengungkapkan, pemerintah Korea Selatan kesulitan
mencari dana untuk proyek mahal tersebut. Namun Hong-joon meyakinkan, proyek
KFX/IFX tak akan terhenti. Direktur Teknologi dan Pengembangan PTDI, Andi
yang baru. Setidaknya dibutuhkan 8 miliar dollar AS atau setara Rp 78,4 triliun
untuk menghasilkan prototipe jet tempur KFX/IFX, yang tersertifikasi dan siap
produksi.54
anggaran 1,8 miliar dollar AS atau senilai Rp 15,68 triliun. Alokasi ini setara 20
persen atau setara 6,2 miliar dollar AS untuk biaya pengembangan ditanggung oleh
Korea Selatan. Di luar aspek anggaran, pengamat militer dan dosen Hubungan
lebih serius karena menyangkut kontrak alih teknologi. Indonesia sebagai negara
bebas-aktif tidak menganut blok pertahanan, karena itu upaya alih teknologi menjadi
lebih sulit. Berbeda dengan Korea Selatan yang jelas adalah sekutu dekat AS di
kawasan Asia-Pasifik.
54
Satrio Arismunandar, Ambisi Indonesia Memproduksi Pesawat Jet Tempur KFX/IFX (Strategi &
Teknologi Militer), anggota-pendiri Aliansi Jurnalis Independen atau AJI (1994), Sekjen AJI (1995-
97), anggota-pendiri Yayasan Jurnalis Independen (2000), dan menjadi DPP Serikat Buruh Sejahtera
Indonesia (SBSI) 1993-95. Jurnalis Harian Pelita (1986-88), Kompas (1988- 1995), Majalah D&R
(1997-2000), Harian Media Indonesia (2000-Maret 2001), Produser Eksekutif Divisi News Trans TV
(Februari 2002-Juli 2012), dan Redaktur Senior Majalah Aktual – www.aktual.co (sejak Juli 2013).
Alumnus Program S2 Pengkajian Ketahanan Nasional UI ini sempat jadi pengurus pusat AIPI
(Asosiasi Ilmu Politik Indonesia) 2002-2011
44
Dalam kasus KFX/IFX, Indonesia awalnya berharap bisa belajar teknologi 4
52
pesawat tempur F-16, yang lisensinya sudah dilimpahkan AS kepada Korea Selatan.
pesawat F-35, yang lisensinya belum tentu boleh dibagi dengan Indonesia. Hal ini
karena tidak ada pelibatan Indonesia sama sekali dalam konsorsium persenjataan
pesawat jet tempur pertama yang dibuat Indonesia. Dalam proyek tersebut, Indonesia
akan diproduksi sebanyak 250 unit, dan Indonesia mendapat bagian 50 unit. Satu unit
pesawat tempur ini nantinya dihargai sekitar 70-80 juta dollar AS.
Memang, keterlibatan Indonesia dalam program KF-X tak melulu hanya soal
Indonesia membuat keputusan soal KF-X, dari menunda pembayaran sejak 2017
sampai keputusan negosiasi ulang pada Oktober 2018, lebih terkait dengan adanya
kekhawatiran bahwa keputusan mundur dari program ini akan merusak hubungan
bilateral yang sudah demikian erat. Korea Selatan saat ini menduduki peringkat
55
Antara, Korea Selatan berharap proyek pesawat KFX/IFX segera dilanjutkan,
https://www.antaranews.com/berita/1250220/korea-selatan-berharap-proyek-pesawat-kfx-ifx-segera-
dilanjutkan, diakses tanggal 17 Januari 2020 18:45
56
ibid
45
karena itu, Indonesia membutuhkan kemandirian dalam membangun industri4
62
pertahanannya.
Pengembangan KFX/IFX ini memberikan peluang kepada Indonesia untuk
membangun kemandirian dalam industri pertahanan. Teknologi pesawat tempur
yang dikembangkan bersama dengan Korsel dapat menghasilkan kompetensi di
bidang industri pesawat tempur. Kemandirian tersebut tidak hanya dalam produksi
pesawat tempur dengan mengandalkan industri nasional, tetapi juga pemeliharaan
pesawat dan pengembangannya57.
Salah satu keuntungan yang dapat dicapai melalui Joint Development
KFX/IFX adalah penelitian dan pengembangan di bidang pertahanan. Teknologi
yang diperoleh melalui penelitian dan pengembangan ini dapat memperkuat matra
udara Indonesia. Dengan teknologi tersebut, Indonesia dapat mendesain dan
mengembangkan pesawat tempur sesuai dengan yang dibutuhkan oleh TNI
Angkatan Udara.58
Sebagaimana yang dilakukan oleh negara-negara maju, Indonesia
membangun industri pertahanannya untuk berkontribusi terhadap perekonomian
negara. Indonesia dapat mencontoh Amerika Serikat yang mempunyai pendapatan
yang besar melalui penjualan peralatan pertahanan yang dihasilkan oleh industri
pertahanannya. Melalui penjualan alat pertahanan yang dihasilkan oleh industri
pertahanan, Indonesia tidak hanya mengembangkan industri pertahanan dan
mendorong perekonomian Indonesia, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan
yang berarti juga berdampak secara signifikan kepada masyarakat.
Pertimbangan ekonomi lainnya berkaitan dengan dana yang digunakan
untuk perawatan alutsista. Sebagai contoh, untuk mengelola dua kapal selam
Indonesia, KRI Cakra dan KRI Manggala, dana yang digunakan sekitar USD 140
juta. Itu hanya untuk pengelolaan atau maintenance kapal selam, belum untuk
artileri, Tarantula, dan pelbagai jenis alutsista lainnya. Oleh karena itu, kerja
sama ini dapat mendukung penghematan dana yang digunakan untuk maintenance
pesawat tempur yang digunakan Indonesia.
57
Madian, M.G. 2012. Analisa Kerja Sama Indonesia-Korea Selatan dalam Pengembangan
Pesawat Tempur KAI KF-X/IF-X. Jakarta: Program Pascasarjana, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, Universitas Indonesia.
58
ibid
46
4
72
2.2 Visi Indonesia Menjadi Mandiri Alutsista
pertahanan 59. Selain itu, pemerintah juga membentuk Komite Kebijakan Industri
Pertahanan (KKIP) melalui Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2010 tentang KKIP
Berlandaskan Gotong Royong”. Visi ini didukung dengan tujuh misi pembangunan,
yaitu61:
59
Erlinda Matondang, 2018, Pembangunan Industri Pertahanan Indonesia, Universitas Pertahanan,
dalam https://www.academia.edu/27947637/Proyek_Penulisan_Buku_IF-X.docx, diakses tanggal 3
Pebruari 2020 16:45
60
Lampiran Matrik Isu Strategis 2019, dalam http://www.bphn.go.id/data/documents/14pr043.pdf,
diakses tanggal 9 Januari 2020
61
Erlinda Matondang, 2018, Pembangunan Industri Pertahanan Indonesia, Universitas Pertahanan,
dalam https://www.academia.edu/27947637/Proyek_Penulisan_Buku_IF-X.docx, diakses tanggal 3
Pebruari 2020 16:45
47
1. mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,4
82
menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim,
hukum;
3. mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai
negara maritim;
4. mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera;
6. mewujudkan Indonesia sebagai negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan
Visi dan misi pembangunan ini berlaku untuk seluruh bidang atau sektor dalam
negara Indonesia, termasuk industri. Dengan mengusung visi dan misi pembangunan
struktur industri nasional yang kuat, dalam, sehat, dan berkeadilan; industri yang
berdaya saing tinggi di tingkat global; dan industri yang berbasis inovasi dan
teknologi.”62
membentuk tujuuh misi untuk membangun industri dalam negeri. Ketujuh misi
tersebut tidak hanya mendukung pencapaian visi pembangunan industri, tetapi juga
62
ibid
48
4
menjadi bagian dari misi pembangunan nasional. Adapun ketujuh misi tersebut,
92
antara lain:63
nasional;
3. meningkatkan industri yang mandiri, berdaya saing, dan maju, serta Industri
Hijau;
atau penguasaan industri oleh satu kelompok atau perseorangan yang merugikan
masyarakat;
perhatian khusus dalam RPJMN 2015-2019. Selain itu, industri pertahanan menjadi
yang dituangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2015 tentang Kebijakan
sebelumnya, yaitu kemandirian. Namun, dengan penegasan bahwa visi yang diusung
63
Erlinda Matondang, 2018, Pembangunan Industri Pertahanan Indonesia, Universitas Pertahanan,
dalam https://www.academia.edu/27947637/Proyek_Penulisan_Buku_IF-X.docx, diakses tanggal 3
Pebruari 2020 16:45
49
dalam pembangunannya adalah “Industri Pertahanan yang Kuat, Mandiri, dan5
02
Berdaya Saing.”
Widodo juga sama dengan yang diterapkan pada era SBY walaupun secara kuantitas
ada perbedaan target capaian. Di era pemerintahan SBY, tidak ada penjelasan
untuk mencapai 60% Minimum Essential Force (MEF), 50% pemeliharaan dan
MEF dan pemeliharaan alutsista pada tahun 2019. Untuk mencapai target tersebut,
alutsista.64
pemerintah untuk melakukan kerja sama luar negeri yang didukung dengan
kebijakan imbal dagang, ofset, dan/atau kandungan lokal. Kebijakan ini tertulis
Dagang dalam Pengadaan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan dari Luar
64
Erlinda Matondang, 2018, Pembangunan Industri Pertahanan Indonesia, Universitas Pertahanan,
dalam https://www.academia.edu/27947637/Proyek_Penulisan_Buku_IF-X.docx, diakses tanggal 3
Pebruari 2020 16:45
50
Negeri. Di dalam kebijakan ini, setiap pengadaan alat pertahanan dan keamanan dari5
12
luar negeri harus diikuti dengan pemberian imbal dagang, ofset, dan/atau kandungan
lokal. Dengan kata lain, pemerintah tidak akan sekedar membeli, tetapi juga
membentuk kerja sama di bidang penelitian dan pengembangan alat pertahanan dan
keamanan.
1. Industri alat utama adalah industri yang bertugas sebagai pemadu utama (lead
komponen atau suku cadang dengan bahan baku, sehingga menjadi komponen
menghasilkan suku cadang, baik untuk alat utama maupun komponen utama.
4. Industri bahan baku adalah industri yang menghasilkan bahan baku untuk
65
ibid
51
5
Jika Indonesia tidak membangun industri pertahanannya dan masih tergantung
2
pada negara lain, kemungkinan adanya hambatan yang sama di masa depan semakin
nasional. Di dalam tujuh program nasional ini, terdapat pengembangan tujuh industri
strategis yang tidak hanya bernilai strategis di bidang pertahanan, tetapi juga di
bidang ekonomi dan bisnis. Tujuh program nasional juga mampu memenuhi sasaran
pemerintahan;
diperlukan;
5. program berdampak positif dalam forum internasional dan bernilai strategis untuk
kepentingan nasional;
66
AS Hikam, 2012, Buku Menyongsong 2014 2019 Memperkuat Indonesia dalam Dunia Yang
Berubah, Jakarta, cv. rumah buku, hlm. 54
52
6. program dapat diandalkan sebagai perkembangan dan pertumbuhan ekonomi5
32
nasional; dan
politis bertentangan dengan negara penghasil alutsista.68 Dua contoh hambatan ini
buatannya dalam mengatasi konflik domestik dan embargo Amerika Serikat kepada
Indonesia yang dianggap melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) dalam operasi
kebutuhan TNI pada tahun 2029. Meski target ini dianggap sangat berat dicapai,
target itu sudah dirumuskan dalam UU Industri Pertahanan yang disahkan pada 2012.
sudah mampu memenuhi. Belajar dari pengalaman pahit, menjadi korban embargo
militer Amerika pasca referendum Timor Timur 1999, salah satu kebijakan penting
Indonesia adalah berusaha mandiri dalam penyediaan alutsista. Untuk itu, industri
pertahanan dalam negeri didukung penuh, untuk memproduksi senjata sendiri atau
67
ibid
68
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 7 Tahun 2008 Tanggal : 26 Januari 2008 Kebijakan
Umum Pertahanan Negara
69
AS Hikam, 2012, Buku Menyongsong 2014 2019 Memperkuat Indonesia dalam Dunia Yang
Berubah, Jakarta, cv. rumah buku, hlm. 54
53
lewat kerjasama transfer teknologi pertahanan dengan negara-negara lain. UU 5
42
Industri Pertahanan itu mengamanatkan, offset industri pertahanan RI adalah 35
persen. Offset adalah istilah yang dipakai untuk menyebut tingkat pencapaian alih
teknologi dari luar ke dalam BUMN strategis yang saat ini diklaim sudah mencapai
35 persen.70
Hal yang mendasari adalah PT. Pindad di Bandung, Jawa Barat sudah berhasil
memproduksi panser Anoa 6X6 yang kini sudah aktif digunakan di jajaran TNI-AD.
Kendaraan lapis baja pengangkut pasukan, yang dikembangkan sejak 2008, ini malah
sudah dibeli sejumlah negara lain, seperti Malaysia, Brunei, dan Timor Leste, karena
kualitasnya memang terbukti. Anoa ini bentuknya mirip panser VAB, tapi
spesifikasinya lebih unggul dari panser buatan Perancis itu, yang juga dimiliki TNI-
panser jenis Anoa Amphibious, yang ditargetkan dapat diluncurkan pada 2015.
gelombang laut. Uji dinamis akan dilakukan pada 2014, sehingga pada 2015 sudah
Indonesia juga sudah mengikat nota kesepahaman dengan Turki, pada Mei
2013, untuk bekerjasama memproduksi tank tempur. Kedua pihak saat ini lebih dulu
mendesain satu prototipe tank. Setelah desain tank selesai dibuat, akan diproduksi
70
Erlinda Matondang, 2018, Pembangunan Industri Pertahanan Indonesia, Universitas Pertahanan,
dalam https://www.academia.edu/27947637/Proyek_Penulisan_Buku_IF-X.docx, diakses tanggal 3
Pebruari 2020 16:45
71
ibid
54
massal dan digunakan bagi militer kedua negara. Desain tank ini akan diumumkan ke 5
52
publik internasional, setelah kedua negara selesai menggelar pemilihan presiden pada
Juli 2014. Di pihak Indonesia, proyek tank melibatkan PT Pindad dan PT LEN
Industri. PT LEN merupakan mitra perusahaan Aselsan asal Turki, yang sudah
pertahanan elektronik untuk militer Turki. Sedangkan di pihak Turki, proyek tank ini
roda kendaraan tempur lapis baja dan senjata untuk militer Turki dan sekutunya.72
Penguasaan teknologi FNSS lebih maju dari PT Pindad, sehingga ini menjadi
peluang bagi Indonesia untuk menerima transfer teknologi. Saat ini Turki sudah
mampu membuat tank tempur utama bernama Altay, berbobot 65 ton, yang
dipersenjatai meriam kaliber 120 mm dan senapan mesin kaliber 12,67 mm. PT
Kerjasama industri pertahanan adalah salah satu poin dalam nota kesepahaman RI-
Selain bekerjasama dengan negara lain, PT Pindad juga siap meluncurkan tank
tipe medium asli buatan Indonesia yang pertama ke publik. Tank yang prototipenya
dinamai SBS ini sedang masuk ke fase pematangan model prototipe atau purwarupa
pengembangan panser Anoa dan kendaraan taktis Komodo. Ketika prototipe tank ini
72
Kemhan, Indonesia Defence White Paper 2015 dalam
https://www.kemhan.go.id/wp-content/uploads/2016/05/2015-INDONESIA-DEFENCE-WHITE-
PAPER-ENGLISH-VERSION.pdf diakses tanggal 10 Pebruari 2020 11:15
73
ibid
55
5
ini kira-kira sekelas dengan Marder, tank medium yang belum lama ini dibeli
62
Indonesia dari Jerman.
pertahanan Indonesia akan belajar membuat kapal selam, sebagai bagian dari paket
pembelian tiga kapal selam kelas Changbogo dari Korea Selatan. Pada 20 Desember
Shipbuilding Marine Engineering (DSME) untuk pengadaan tiga kapal selam senilai
2.3 Kerjasama Indonesia dengan Korea Selatan dalam pembuatan Pesawat Jet
Tempur
Kerjasama antara Republik Indonesia dengan Korea Selatan ini tidak hanya
bahwa Indonesia adalah negara besar, nomor 3 di dunia, kemudian luas dengan darat
laut begitu, harus punya kemampuan laut udara yang handal, dan harus. Kalau nggak
dimulai dari sekarang kapan lagi kita dapat membuat. Kalau membeli semua orang
74
Endro Tri Susdarwono, 2017, Ekonomi Politik Pengadaan Alutsista Kapal Selam Changbogo dalam
Rangka Menuju Proses Kemandirian Industri Pertahanan Indonesia, Laporan Penelitian
75
Ryamizard Ryacudu Menteri Pertahanan Republik Indonesia, 2015, disampaikannya dalam acara
penandatangan kontrak kerja sama di kantor Kemenhan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat hari
Kamis tanggal 7 Januari 2015. Penandatanganan kontrak CSA dilakukan antara Dirjen Potensi
Pertahanan Timbul Siahaan dan President and CEO KAI Ltd, Ha Sung Yong. Pada saat yang sama
juga ditandatangani kontrak Work Assignment Agreement (WAA) antara Dirut PT Dirgantara
Indonesia Budi Santoso dan Ha Sung Yong. Penandatanganan kontrak disaksikan oleh Ryamizard dan
56
Kemandirian industri pertahanan merupakan fokus utama pemerintah dalam5
72
membangun kekuatan pertahanan Indonesia saat ini. Hal tersebut yang menjadi
Pelaksanaan Joint Development KFX/IFX. Adapun kedua poin tersebut adalah (1)
upaya modernisasi dan penggantian alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang
dinilai tidak layak pakai; dan (2) upaya pendayagunaan industri pertahanan
nasional bagi kemandirian pertahanan melalui penyusunan cetak biru dan road
Untuk dana sharing dalam pengerjaan proyek jet tempur ini, Indonesia
mengeluarkan dana sebesar Rp 18 Triliun di mana dana ini baru untuk pembuatan
prototipe saja. Dana dari Indonesia tersebut adalah 20 persen dari total semua biaya
pengerjaan jet tempur generasi 4,5 itu. Termasuk sudah dibuatnya hanggar di PT DI.
Untuk pembuatan prototipe sendiri, direncanakan akan selesai pada tahun 2020.
TNI AU membutuhkan banyak pesawat yang akan dibuat untuk pemenuhan alat
Dua skuadron, (rencana selesai) tahun 2025. Satu-dua pesawat dibuat di sana,
pembuatan pesawat ketiga dilakukan di sini, 80 persen yang mengerjakan orang
kita.77 Pihak Korea menyambut baik berlanjutnya kerja sama ini. Seperti yang
disampaikan Menteri Pertahanan Korea Chang Myoungjin dalam kesempatan yang
sama. Penandatanganan ini adalah titik dimulainya kerja sama ilmuwan Indonesia
dan Korea Selatan. Sebagai penanggung jawab penuh, saya optimis proyek ini akan
sukses. Proyek KFX/IFX ini memakan biaya terbesar dari apa yang pernah Korea
Minister of Defence Acquisition Program Administration (DAPA) Republik Korea Chang Myoungjin.
76
Erlinda Matondang, 2015, Anggaran Pertahanan Sebagai Dinamisator Diplomasi Pertahanan
Indonesia Dalam Joint Developm Ent Korea Fighter Experim Ent/Indonesia Fighter Experim Ent
(PERIODE 2009-2014), Tesis Universitas Pertahanan Indonesia, hlm. 44
77
ibid
57
5
Selatan lakukan selama ini. Oleh karena itu kami tidak menghemat kapasitas kami,
baik secara lembaga maupun akademisi untuk menyukseskan proyek ini. 78
2
8
Kontrak CSA ini mengatur kesepakatan dan ketentuan mengenai dana sharing
atau pendanaan sebagai kewajiban yang akan diserahkan oleh RI (Kemhan) kepada
sertifikasi serta mengatur hal-hal terkait aspek bisnis maupun legal. WAA juga
mengatur peran yang akan diambil oleh PT. DI meliputi semua hak dan
sebuah perjanjian internasional yang disebut dengan MoU between the Ministry of
pada tanggal 15 Juli 2010. Perjanjian ini dibentuk dengan berpayung pada
Project between the Department of Defense of the Republic of Indonesia and the
78
Chang Myoungjin Minister of Defence Acquisition Program Administration (DAPA) Republik
Korea, disampaikannya dalam acara penandatangan kontrak kerja sama di kantor Kemenhan, Jl
Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat hari Kamis tanggal 7 Januari 2015.
58
Secara operasional, MoU yang melandasi pelaksanaan kerjasama ini5
92
memayungi beberapa perjanjian teknis pelaksanaan program. Adapun perjanjian
teknis yang dibentuk dalam program ini, seperti Non-Disclosure Agreement, TDP
perjanjian ini berfungsi pada tataran teknis dan operasional. Setelah pelaksanaan
tersebut yang disebut dengan Agreement between the Government of the Republic
Perjanjian ini bersifat lebih umum dibandingkan dengan MoU, tetapi lebih
dalam perjanjian tersebut dibahas dua hal yang sangat krusial, yaitu pembentukan
komite bersama untuk kerja sama pertahanan Indonesia Korea Selatan dan hak
perencanaan, dan penyediaan fasilitas kerja sama. Sementara itu, terkait dengan hak
kekayaan intelektual, kedua negara bersepakat bahwa hasil dari kerja sama menjadi
kerja sama KFX/IFX dapat dilihat dalam Gambar 2.1 dan 2.2.
79
Erlinda Matondang, 2015, Anggaran Pertahanan Sebagai Dinamisator Diplomasi Pertahanan
Indonesia Dalam Joint Developm Ent Korea Fighter Experim Ent/Indonesia Fighter Experim Ent
(PERIODE 2009-2014), Tesis Universitas Pertahanan Indonesia, hlm. 41
59
6
02
Dalam pasal 21 Joint Declaration Between the Republic of Indonesia and the
dan Korea Selatan di bidang teknologi juga meliputi penelitian dan pengembangan
60
empat bidang kerja sama di bidang pertahanan. Salah satunya adalah melakukan6
12
joint production, transfer high technology, joint marketing, dan kerja sama
LoI yang dibentuk sebelum MoU KFX/IFX, terdapat lima pernyataan yang
Kemhan dan DAPA. Salah satu poin penting yang tertuang di dalam kelima hal
tersebut juga menyatakan bahwa penundaan dan penghentian kerja sama dapat
yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan kerja sama. Dalam MoU ini
dinyatakan bahwa kerja sama yang dijalin Indonesia dan Korea Selatan tidak
hanya TDP, EMDP, dan PDP, tetapi juga MP. Di dalam perjanjian ini juga
sepuluh orang yang ditentukan oleh masing -masing negara dan satu orang yang
dipilih secara bersama untuk menduduki posisi sebagai asisten dari chairman.
DAPA.
80
Erlinda Matondang, 2015, Anggaran Pertahanan Sebagai Dinamisator Diplomasi Pertahanan
Indonesia Dalam Joint Developm Ent Korea Fighter Experim Ent/Indonesia Fighter Experim Ent
(PERIODE 2009-2014), Tesis Universitas Pertahanan Indonesia, hlm. 48
81
ibid
61
Selain itu, MoU KFX/IFX juga menunjukkan adanya work sharing yang6
2
didasarkan pada nilai investasi kedua negara dalam pelaksanaan kerja sama, yaitu
20% untuk Indonesia dan 80% untuk Korea Selatan. Namun, work sharing yang
tercantum di dalam MoU ini hanya difokuskan pada tiga fase, yaitu TDP, EMDP,
dan PDP. Sementara itu, work sharing untuk MP tidak dicantumkan. Hingga saat
tempur itu sebesar 20 persen, sementara Korea Selatan 80 persen. Untuk program
KFX yang memerlukan dana sangat besar, semula Korea Selatan juga
Ada beberapa teknologi kunci yang mutlak harus dikuasai untuk mewujudkan
superioritas KFX (belakangan juga IFX) ini, di antaranya adalah teknologi radar
AESA.
Hal paling penting yang tertuang dalam MoU ini adalah hak atas
kepemilikan teknologi akan dibahas dalam perjanjian lain. Selain itu, kesepakatan
terkait dengan penundaan dan penghentian kerja sama tidak terdapat dalam MoU
ini. Perjanjian ini hanya berlangsung selama lima tahun. Perjanjian ini dapat
diperpanjang untuk lima tahun berikutnya sesuai dengan kesepakatan dari kedua
pihak. Untuk pelaksanaan setiap fase dalam kerja sama KFX/IFX ini terdapat
perjanjian yang bersifat teknis. Perjanjian teknis yang dibentuk di setiap fase
Property Right (IPR), dan PA. Sementara itu, untuk melaksanakan EMDP, ada
empat perjanjian yang dibentuk, yaitu NDA, IPR, perjanjian work share dan
cost share, serta perjanjian antara DAPA dan KAI. Dari keempat perjanjian
62
tersebut, tiga di antaranya berkaitan dengan Indonesia, yaitu NDA, IPR, serta6
32
perjanjian tentang work sharing dan cost sharing. Struktur perjanjian-perjanjian
82
dengan KAI, sehingga ada perbedaaan level interaksi, yaitu dari pemerintah
kepada pihak swasta. Hal ini yang menyebabkan JPMO mempunyai peranan
sama, interaksi tetap berada antara Kemhan dan KAI. Sementara itu, pada
kesepakatan yang berkaitan dengan work sharing, interaksi terjadi antara KAI
82
Erlinda Matondang, 2017, Anggaran Pertahanan Sebagai Dinamisator Diplomasi Pertahanan
Indonesia Dalam Joint Development Korea Fighter Experiment/Indonesia Fighter Experiment,
Journal Global & Strategis, Th. 10, No.1
63
Penawaran oleh produsen untuk KFX/ KFI akan dimulai pada bulan April6
42
2014. Hasrat untuk mengembangkan pesawat tempur di dalam negeri sebagian
didorong oleh niat untuk mengekspornya ke pembeli asing, sesuatu yang tidak dapat
dilakukan negara tersebut dengan pesawat buatan Amerika. Desain pesawat tempur
dan DAPA menyukai mesin tunggal C501 yang sebagian besar berasal dari teknologi
dari FA-50. Angkatan Udara ROK tertarik pada pesawat bermesin ganda, yang
walaupun harganya lebih mahal, memiliki kapasitas muatan yang lebih besar, jarak
yang lebih jauh, keamanan yang lebih besar jika satu mesin rusak, dan kemampuan
yang lebih baik untuk menggabungkan upgrade di masa depan; C103 generasi 4,5
yang tidak dapat menggantikan armada tempur F-15 dan F-16 di masa depan, dan
akan usang pada saat direncanakan untuk beroperasi sekitar tahun 2023 oleh jet
dalam C501 akan lebih mahal untuk merancang ulang aerodinamika dan akan
bermesin tunggal menjadi lebih murah dan lebih cepat berkembang daripada C103.
6,4 triliun won lebih dari 8,5 tahun dibandingkan dengan 8,6 triliun won selama 10,5
tahun, dan biaya 1 triliun won untuk operasional dan pemeliharaan. KAI percaya
bahwa C501 yang lebih kecil memiliki potensi ekspor yang lebih baik sebagai
83
Pingit Aria, Proyek Jet Tempur KFX/IFX yang Dapat Lampu Hijau Mahfud MD, dalam
https://katadata.co.id/berita/2019/12/13/proyek-jet-tempur-kfxifx-yang-dapat-lampu-hijau-mahfud-
md, diakses tanggal 10 Pebruari 2020 14:00
64
pesawat jet dengan harga terjangkau, kemungkinan untuk menggantikan jalur 6
52
produksi F-16 milik Amerika yang ditutup. Menggunakan dua mesin besar mungkin
membuat ukuran KFX/ KFI terlalu besar dan mahal untuk sebagian besar pasar
tempur ekspor. Kementerian Pertahanan akan memutuskan jenis pesawat mana yang
akan digunakan, dan program ini akan didanai oleh pemerintah dengan dukungan
Konkuk, KFX/ KFI ditujukan lebih superior dari KF-16, menggantikan pesawat F-
produksi diperkirakan lebih dari 250 pesawat. Dibandingkan dengan KF-16, KFX/
KFI akan memiliki radius tempur 50% lebih besar, jarak tempuh 34% lebih lama,
avionik yang lebih baik termasuk radar AESA yang diproduksi di dalam negeri (oleh
Elta), perang elektronik yang lebih baik, IRST, dan kemampuan datalink.
Persyaratan operasional juga menentukan sekitar 50.000 pon daya dorong yang
dihasilkan satu mesin atau dua mesin, kemampuan interceptor dan supercruise
berkecepatan tinggi, teknologi siluman dasar, dan kemampuan multifungsi. Saat ini
ada dua desain bersaing untuk KFX, KFX-201 yang memiliki susunan tiga lapisan
permukaan dengan canard bergaya mesin tunggal F-35 yang lebih konvensional.85
pengembangan KFX/ KFI dan menanggung 20 persen dari biaya seiring dengan
keputusan akhir pada 24 Maret 2014 untuk membeli Lockheed F-35 untuk F-X
dokumentasi teknis yang berasal dari F-16, F-35, dan F-22. Lockheed telah berhasil
pesawat latihan T-50, Lockheed menutupi 13 persen biaya, dengan KAI mencakup
tempur menengah, akan menjadi pesaing bagi ekspor pesawat tempur mereka sendiri.
mengharapkan mitra asing untuk menyediakan 40% sisanya. Korea Selatan memiliki
63% teknologi yang diperlukan untuk memproduksi KFX/ KFI, dan oleh karena itu
Industries, Saab, Boeing, dan Lockheed Martin untuk mengembangkan KFX/ KFI.
Sekitar 120 KFX/ KFIs akan dibangun pada awalnya dan lebih dari 130 pesawat
operasional. Biaya setiap pesawat KFX/ KFI diperkirakan sekitar lebih dari $ 50
juta.86
karena membocorkan dokumen rahasia ke Saab. Jenderal itu diberi suap beberapa
ratus ribu dolar untuk salinan sejumlah dokumen rahasia yang dia potret di
Pada tanggal 15 Juli 2010, pemerintah Indonesia setuju untuk mendanai 20% biaya
86
Rommy Pujianto, Negosiasi Ulang Pengadaan Pesawat Tempur,
https://mediaindonesia.com/read/detail/247983-negosiasi-ulang-pengadaan-pesawat-tempur, diakses
tanggal 4 Pebruari 2020 15:35
66
proyek KFX/ KFI dengan imbalan sekitar 50 pesawat yang dibangun untuk TNI AU6
72
setelah proyek selesai. Pada bulan September 2010, Indonesia mengirimkan tim ahli
hukum dan ahli penerbangan ke Korea Selatan untuk membahas masalah hak cipta
pesawat terbang.
Pada tanggal 7 September 2010, Choi Cha-kyu, direktur jenderal biro program
mengatakan bahwa Turki tertarik untuk mengikuti program ini. Pada tanggal 15
Desember 2010, seorang pejabat pengadaan Turki senior mengatakan bahwa "Yang
kami butuhkan adalah kemitraan yang benar dan setara untuk pengembangan
pesawat tempur. Masalahnya adalah bahwa Korea Selatan tidak mungkin menyetujui
sebuah kemitraan yang setara". Pada bulan Desember 2010, program tersebut beralih
dari pesawat tempur F-16 ke pesawat siluman untuk menanggapi tekanan Korea
Utara.
generasi KFX/ KFI Korea. Pada tanggal 2 Agustus 2011, sebuah pusat penelitian
diharapkan dimulai pada tahun 2013. Namun juru bicara Kementerian Pertahanan
87
ibid
67
Pada tanggal 23 Mei 2013, EADS menyatakan bahwa jika Korea Selatan6
82
memilih Eurofighter Typhoon sebagai pemenang program tempur F-X fase 3,
dipilih pada November 2013 dengan rencana 40 pesawat dan dengan opsi 20 pesawat
jenis lain. EADS telah menawarkan dua opsi untuk 40 Eurofighter dan 20 Lightning
II, dan akan terus menawarkan dana untuk program KFX/ KFI jikapun Eurofighter
dibeli.
Dirgantara dan Pertahanan Internasional Seoul, dua model konsep untuk pesawat
kegiatan. Pertama, produksi jet tempur ini untuk memenuhi kebutuhan TNI AU
pertahanan Indonesia dapat menguasai 52% teknologi inti pesawat tempur, baik pada
kemandirian sebagaimana yang tertuang dalam visi dan misi pembangunan industri
Keempat, kepemilikan dan kemampuan untuk memproduksi jet tempur generasi 4,5
88
Ria Anastasia, Menilik Kemajuan Proyek Pembuatan Jet Tempur Indonesia-Korea Selatan, dalam
https://www.indonesian-aerospace.com/news/ indonesia-korea+selatan, diakses tanggal 21 Januari
2020
68
6
tempur merupakan satu dari tiga alutsista termahal dan mempunyai deterrent effect
92
tertinggi.89
butuh waktu 8 tahun. PTDI menyiapkan 30 item dari 72 teknologi dalam pesawat
tempur itu. Setelah proses ini, barulah akan dilanjutkan ke produksi dan
pemeliharaan. Saat ini telah dihasilkan dua konsep jet tempur KFX/IFX, yang
merupakan pesawat generasi 4.5, yakni sekelas di atas jet tempur F-16, namun masih
di bawah F-35. Perannya adalah sebagai pesawat tempur siluman yang bisa
adalah dua mesin jet General Electric F414-GE-400 (2 x 97,9 kN)/ F414 EPE.
Rencananya pesawat ini akan dilengkapi radar AESA buatan Korea Selatan, IRST,
datalink, dan memiliki kemampuan jelajah yang tinggi (supercruise). Dua disain
(konvensional).
elektronik pesawat, khusus KFX dilakukan di Korea Selatan. Sementara IFX tetap
dilakukan di PTDI, baik struktur untuk IFX Indonesia maupun KFX Korea.
teknologi dari Amerika Serikat yang selama ini dikenal menerapkan konsep
ketergantungan teknologi91.
Korea Selatan mulai menerapkan sistem offset pada tahun 1983, program
ini telah mencapai nilai sebesar USD 4,5 milyar hingga Mei 2002, atau dengan
rataan USD 230 juta tiap tahunnya. Berkat program ini, industri pertahanan Korea
Selatan telah menerima USD 1,1 milyar yang diwujudkan dengan ekspor produk
industri dalam negeri. Nilai tersebut dihasilkan dari penerapan program offset dengan
dari total pembelian yang dilakukan dengan Korea Selatan. Berada di bawah
Amerika Serikat, ada Inggris dengan 11%, Jerman dan Perancis masing-masing 7%
dan Italia dengan angka mencapai 3%. Lebih jauh, Korea Selatan menempatkan
transfer teknologi dan pelatihan yang terkait teknologi sebagai prioritas utama yang
beratkan pada transfer teknologi pada setiap pembelian yang dilakukan, dengan
91
Caverley. D. 2007, Jonathan “Power and Democratic Weakness: Neoconservatism and Neoclassical
Realism” Northwestern University
70
rasionalisasi bahwa secara umum transfer teknologi menghasilkan manufacturing 7
12
skills dan technical assistance yang sangat berguna dalam meningkatkan kapabilitas
industri dalam negeri, yang tentunya akan mempercepat kemandirian Korea Selatan.
Produk yang dihasilkan oleh industri pertahanan dalam negeri Korea Selatan
Selatan, beberapa merupakan hasil pengembangan dengan negara lain, seperti kapal
selam jenis Changbogo-209 yang merupakan hasil kerjasama dengan Jerman, dan
berkolaborasi dengan pihak asing, mulai dari sistem pengadaan/ pembelian hingga
ke tingkat pengembangan alutsista bersama. Tentu hasil yang dicapai Korea ini
tidak diraih dengan proses yang instan, melainkan melewati berbagai dinamikan di
tahun ke depan untuk menggantikan pesawat tempur F-4 dan F-5 mereka yang sudah
uzur. Indonesia mengincar ilmu dari proyek ini. Sebanyak 300 ilmuwan dan teknisi
pembuat pesawat tempur dari Indonesia akan dikirim ke Korea Selatan untuk proyek
KFX/IFX yang diperkirakan menelan investasi 8,67 triliun won atau sekitar 7,5
menargetkan bisa menjual 1.000 unit jet tempur dari proyek ini. Indonesia selain
sebagai pengembang juga akan jadi pembeli 50 unit jet tempur ini setelah tahap
71
7
pengembangan, yang diperkirakan berlangsung hingga 2026. Butuh sepuluh tahun
2
lebih bagi kedua negara untuk mencapai tahap produksi massal92.
(TD), tahap ini telah selesai dilaksanakan pada Desember 2012 dari Administrasi
Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan (DAPA). Saat ini memasuki tahap kedua
sebanyak 6 pesawat akan uji coba terbang di Korea Selatan. Sebanyak 1 prototipe
akan diberikan ke Indonesia untuk dilaksanakan perakitan akhir, tes, dan evaluasi
ulang.
sangat positif di atas kertas karena tak semua negara bisa mewujudkannya. Skema
transfer teknologi memang jadi barang dagangan produsen pesawat saat ini,
termasuk terhadap negara pemula di industri pesawat terbang, tapi tak semua negara
jet tempur eksperimental KFX/IFX. Komponen akan diproduksi oleh pihak lain
termasuk engine dan avioniknya. Navigasi diproduksi oleh pihak lain yang
untuk selusin lebih pesawat tempur latih buatan Korea Selatan T-50i Golden Eagle.
Setelah Indonesia bersedia sebagai pembeli pertama di luar Korea Selatan, menyusul
Irak dan Filipina selanjutnya. Sebagai pendatang baru di industri jet tempur, Korea
Selatan tentunya diuntungkan karena ada negara yang bersedia membeli jet
tempurnya. Indonesia juga pembeli 3 kapal selam dari industri galangan kapal
mereka. Belum lagi bila melihat aspek lain, Indonesia merupakan pemasok utama
gas alam cair (LNG) ke Korea Selatan, negara yang banyak menggantungkan
73
BAB III 7
24
KEPENTINGAN INDONESIA DALAM KERJASAMA PEMBUATAN
pesawat Jet Temput KFX/IFX dijabarkan pada bab ini. Sub bahasan yang disusun
yang ingin dicapai oleh Indonesia dalam melakukan kerjasama produksi pesawat
pengembangan pesawat tempur KFX/IFX pada tahun 15 juli 2010 yang lalu di
kedua Negara dalam rangka lebih memajukan hubungan kerjasama kedua Negara
dapat memenuhi kebutuhan dan tantangan kedua Negara dalam waktu kurang lebih
30 sampai dengan 40 tahun kedepan dimana Indonesia akan menanggung 20% biaya
74
pengembangan dan sisanya 80% akan di tanggung pemerintah Korea Selatan.7
52
Dinamakan Korea Fighter Xperiment/ Indonesia Fighter Xperiment atau KFX/IFX94.
negara tetangga dan region terdekat yang sudah dan akan dimiliki. Dalam rangka
memenuhi program tersebut agar tercapai sesuai target dan untuk mewujudkan
Salah satu program yang menjadi prioritas adalah penguatan industri pertahanan
Indonesia Bandung.
kepada pembentukan minimum essential force. Hal ini merupakan upaya pemerintah
perpanjangan usia pakai melalui repowering atau retrofit. Hal ini akan dilanjutkan
94
Kementrian Pertahanan Nasional Republik Indonesia Dan Kementrian Petahanan Nasional
Republik Korea Tentang Pembangunan Bersama Pesawat Tempur Korea Selatan
http://treaty.kemlu.go.id/uploadspub/698_KOR diakses tanggal 12 Maret 2020 19:35
95
Kompas.com, “Meski anggaran terbatas, TNI wajib memenuhi Minimum Essential Force”.
Diakses dari
https://nasional.kompas.com/read/2016/06/22/19225331/meski.anggaran.terbatas.tni.wajib.penuhi.
minimum.essential.force pada 08 Februari 2020 12:22
75
pada tahun 2007 sebagai langkah yang strategis dalam upaya mengoptimalkan7
62
alutsista yang tersedia. Selain dikarenakan keterbatasan anggaran pemerintah, hal
pembelian alutsista baru. Pembelian alutsista baru secara selektif hanya dilaksanakan
untuk menggantikan alutsista yang sudah tidak dapat dioperasionalkan dan dalam
militer.
amanat Undang-Undang Dasar 1945 telah disebutkan setiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam bela negara yang menganut sistem pertahanan negara
sisi lain, dibutuhkan biaya yang besar untuk melatih dan mendidik masyarakat
sehingga siap untuk dikerahkan dalam sistem pertahanan. Oleh karena itu, peran
aktif dari para tokoh masyarakat dan agama diharapkan semakin meningkat seiring
dengan upaya peningkatan kegiatan bela negara bagi pemuda dan masyarakat di
Semmy Tyar Armandha, Arwin Datumaya Wahyudi Sumari & Haryo Budi Rahmadi, 2018,
96
Ekonomi Politik Kerja Sama Korea Selatan - Indonesia dalam Joint Development Pesawat Tempur
KFX/IFX Universitas Pertahanan Indonesia, Global & Strategis, Th. 10, No.1, hlm. 45
76
Tantangan yang dihadapi pembangunan nasional adalah bagaimana memenuhi7
72
kebutuhan alutsista TNI untuk meningkatkan kemampuan pertahanan pada tingkat
negeri atau impor sebagai bentuk kemandirian dalam menciptakan alutsista dan
berupaya untuk memenuhi kebutuhan dari minimum essential force atas upaya dari
pemerintah sendiri.97
georafi, demografi, sumber kekayaan alam dan buatan serta kondisi sosial termasuk
kemampuan keuangan negara menjadi faktor yang penting. Faktor penting lainnya
yaitu seperti penguasaan teknologi terutama di bidang alat utama sistem senjata
(alutsista), ancaman nyata dan potensial yang dihadapi oleh negara serta
ekonomi, dan sosial budaya. Jumlah penduduk yang banyak serta luasnya wilayah
laut dan darat yang dimiliki Indonesia tidak seimbang dengan jumlah maupun jenis
diperlukan suatu pengembangan alutsista, apalagi saat ini hampir seluruh kekuatan
alutsista yang dimiliki TNI tidak sanggup beroperasi secara maksimal. Hal ini
alutsista.
untuk bekerja sama dengan Korea Selatan untuk pengembangan pesawat tempur
bahwa Korea Selatan tidak menolak untuk melakukan transfer teknologinya kepada
97
ibid
77
7
Indonesia, yang mana membuat Indonesia akan semakin diuntungkan dalam kerja
82
sama ini.
Range Objective)
Pembangunan MEF saat ini memasuki Tahap II dengan beberapa capaian antara lain
prasarana satgas marinir, pangkalan udara dengan runway yang telah diperpanjang
beserta hanggar dan taxiway, serta radar permukaan Long Range Camera, Gudang
Bekal dan Gudang Munisi. Kekuatan utama pangkalan TNI terpadu di wilayah
Natuna tersebut antara lain Baterai Armed, Baterai Arhanud Rudal, dan Kompi Zeni
Tempur. Wilayah Perbatasan dan Pulau-Pulau Kecil Terluar sebagai halaman depan
98
Lampiran Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia, Dalam Rangka HUT ke 72 Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia di Depan Sidang Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia,
https://www.bappenas.go.id/files/lampid/lampid-2017/LAMPID%20Tahun%202017.pdf, diakses
tanggal 20 Maret 2020 20:30
78
NKRI terus dibangun dalam rangka meningkatkan pertahanan negara dan sekaligus7
92
mewujudkan pemerataan ekonomi yang berkeadilan. Pembangunan tersebut
Papua, dan NTT. Wilayah Perbatasan dan Pulau-Pulau Kecil Terluar sebagai
Pembangunan Industri Propelan terkait dengan pabrik nitrogliserin; (2) Program Jet
Pembangunan tiga unit kapal selam yang sudah memasuki tahap final.99 Arah
kebijakan dan strategi terkait pembangunan bidang pertahanan dan keamanan adalah
sebagai berikut: (1) Peningkatan postur pertahanan berdaya gentar tinggi dan
wilayah perbatasan yang aman melalui: Pemeliharaan dan perawatan alutsista TNI,
salah satu hal yang vital dalam pemenuhan kebutuhan alutsista agar mampu
99
Lampiran Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia, Dalam Rangka HUT ke 72 Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia di Depan Sidang Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia,
https://www.bappenas.go.id/files/lampid/lampid-2017/LAMPID%20Tahun%202017.pdf, diakses
tanggal 20 Maret 2020 20:30
79
dioperasionalkan secara maksimal dalam pertahanan.8
penyelenggaraan
02
Ketergantungan Indonesia akan alutsista yang diproduksi luar negeri akan
ini cukup tinggi terutama di bidang teknologi pertahanan sehingga sangat sulit
kepastian. Restriksi dan embargo merupakan faktor politik yang sangat rentan
lain yang muncul. Secara politik, kondisi tersebut akan mengakibatkan Indonesia
rentan terhadap tekanan politik negara lain, yang dapat berakibat pada
dari luar negeri yang dimana hal tersebut menguntungkan negara produsen saja.
Indonesia saat ini ternyata mesin dan fasilitas produksinya sudah ketinggalan
langkah yang dapat dilakukan negara, terutama bagi upaya modernisasi alutsista
saat ini digambarkan dengan minimum essential force yang menjadi tumpuan
Kemhan/TNI.103
dengan Korea Selatan telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai salah satu dari 7
(tujuh) program nasional yang diprioritaskan. Program tersebut dapat membuka peta
Pada tahun 2011, fase pengembangan teknologi yang merupakan tahap awal
teknisi dari PT. Dirgantara Indonesia dan 4 orang dosen teknik penerbangan dari
Institut Teknologi Bandung. Tim ini tergabung dalam Program Manager Unit
antara PT. Dirgantara Indonesia dan Korean Aerospace Industry (KAI) serta Institut
Aerospace Industry (KAI), tahun 2016 atau paling lambat 2017 sudah bisa dilakukan
uji terbang (flight test). Setelah tahap Technology Development (TD) selesai maka
akan masuk ke dalam fase pengembangan rekayasa teknik dan manufaktur atau
pada awal tahun 2013, namun fase pengembangan rekayasa teknik dan manufaktur
ini sempat tertunda dikarenakan adanya pergantian pemerintah baru di Korea Selatan
dan adanya pemotongan anggaran yang masih menunggu persetujuan dari parlemen
Korea Selatan. Dalam fase pengembangan rekayasa teknik dan manufaktur akan
Dalam konferensi pers yang dilakukan oleh Hight Level Committee (HLC) dan
diberikan ke Indonesia dan 5 akan tetap di Korea Selatan. Proses pembuatan keenam
prototype tersebut akan dilaksanakan di Korea Selatan dan akan menjalani flight
test di Korea Selatan dengan melibatkan test pilot dan engineer Indonesia secara
aktif.106
test dan evaluasi lanjutan. Fase pengembangan rekayasa teknik dan manufaktur
dimulai pada tahun 2015, meskipun fase pengembangan rekayasa teknik dan
manufaktur ini tertunda selama dua tahun namun selama tahun 2013 dan 2014
Diantaranya tim ilmuan menyelesaikan dua desain pesawat tempur KFX/IFX, yaitu
KF-X C-103 single engine dan KF-X C-103 twin engine dan kemudian diputuskan
untuk menggunakan KF-X C-103 twin engine, dimana pilihannya adalah mesin
F414 atau SNECMA M88 (mesin F/A-18 Super Hornet). Terdapat dua pilihan
pesawat yaitu C-103 (Sayap Konvensional) dan C-203 (Sayap Delta). Pada fase
akhir yang akan dipakai. Selain itu, jenis mesin apa pula yang akan digunakan.
Pemenang tender FX-III dimenangkan oleh F-35 A, sehingga desain yang akan
106
ibid
107
Aulia Fitri dan Debora Sanur, Pemberdayaan Industri Pertahanan Nasional Dalam Pemenuhan
Minimum Essential Forces (MEF), Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Gd. Nusantara I Lt. 2,
http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info%20Singkat-XI-22-II-P3DI-November-2019-
1947.pdf diakses tanggal 7 Pebruari 2020 19:30
83
Indonesia melakukan peletakan batu pertama pembangunan hangar untuk 8
42
proyek pesawat tempur KFX/IFX pada tanggal 2 September 2015. Peletakan batu
pertama ini dilakukan oleh Sekjen Kemhan Letjen TNI Ediwan Prabowo, bersama-
sama dengan Direktur Utama PT. Dirgantara Indonesia Budi Santoso, Kabalitbang
Kemhan Dr. Ir. Anne Kusmayati, M.Sc, Tim ahli KFX/IFX Marsdaya TNI (Pur) Eris
atas tanah seluas 4 ha dan akan selesai pada Desember 2015. Hal ini menjadi hal
menghadapi beberapa kendala, khususnya kendala dari aspek legalitas dan aspek
finansial.108
di masa mendatang
menghilangkan disparitas gap teknologi dengan Korea Selatan. Oleh sebab itu,
108
Noor Novisa Agustiara, 2016, Analisis Kerjasama Produksi Pesawat Tempur Kf-X/Ifx Antara
Indonesia - Korea Selatan, ejournal Ilmu Hubungan Internasional, 2016, 4 (2) ISSN 2477-2623, hlm.
9
84
8
dibutuhkan tingkat kesiapan yang matangdari industri (industrial readiness) untuk
52
mengatasi permasalahan kompleks ini.
tempur yang dirintis oleh Indonesia bisa menemui kegagalan lagi dan hal itu akan
berimbas luas pada tingkat penyerapan tenaga kerja yang kurang, bahkan target
leverage dari segi penguasaan teknologi ini bagi perekonomian bisa terbengkalai
program nasional ini dan hal tersebut tentunya memerlukan support yang kuat dari
Tabel 4.1 Abatement Plan untuk Peningkatan TRL dan Kapabilitas Industri
85
3. Menanggulangi PT. DI Regenerasi SDM di kedepannya dapat 8
masalah tenaga kerja tubuh diambil 2
6 dari
yang akan pensiun dan perguruan-
brain drain perguruan tinggi
yang berkualitas
4. Membangun hanggar PT. DI Injeksi struktur Saat ini area
dan fasilitas-fasilitas modal oleh struktur dan
penunjang pembuatan Pemerintah melalui aerodinamics
pesawat tempur pendanaan APBN sudah berada pada
seringkali masih level 7, area yang
terhambat lemah adalah di
koordinasi weapon system
dan berusaha
untuk terus
ditingkatkan
5. Meningkatkan TRL di PT. DI Koordinasi antar yang mengetahui
area-area penunjang kementerian dan spesifikasi akan
pembuatan pesawat lembaga khususnya setiap kebutuhan
tempur perencanaan yang
jelas dari PMU
dengan melibatkan
PT.DI
6. Mendukung strategic PT. DI Masih dalam proses Baru dalam
investment dalam karena pesawat tahapan
rangka pemberdayaan belum jadi konsolidasi karena
industri lokal membutuhkan
jangka waktu yang
panjang dan
menunggu produk
pesawatnya jadi
terlebih dahulu,
kemudian produk
akan
dikembangkan
secara mandiri
dengan komponen-
komponen
yang dapat timbul. Baik dari dalam ataupun yang dari luar negara itu sendiri.
86
Selain itu setiap negara pasti menginginkan untuk dapat mandiri dalam8
72
memproduksi alutsista negaranya.109
perkembangan sejarah militer dunia selama berabad-abad dan semakin hari akan
hal tersebut. Semakin maju teknologi yang dikuasai , maka penentuan struktur,
postur, dan strategi pertahanan akan semakin efisien dan semakin memperkuat
pertahanan Negara.
array (AESA) radar, infrared search and track (IRST), electronic optics targeting
109
Angga Nurdin Rachmat, 2014, Tantangan dan Peluang Perkembangan Teknologi Pertahanan
Global Bagi Pembangunan Kekuatan Pertahanan Indonesia, Jurnal Transformasi global, Vol. 1 No. 4,
hlm. 12
87
pod (EOTGP), dan Radio Frequency Jammer (Suhada, 2017). Active electronically8
82
scanned array (AESA), juga dikenal sebagai active phased array radar (APAR)
adalah jenis radar array bertahap yang fungsi pemancar dan penerima (transceiver)
sorot mereka dengan memancarkan gelombang radio yang terpisah dari setiap modul
Sedangkan infrared search and track (IRST) yaitu sistem pencarian dan
digunakan bersifat pasif seperti kamera termografi, yang berarti mereka tidak
memberikan radiasi apapun, tidak seperti radar. Hal ini merupakan keunggulan dari
merupakan alat penunjuk target yang digunakan oleh pesawat berfungsi untuk
membantu mengakusisi target high value di darat.Pada awalnya Korea Selatan akan
Transfer teknologi yang terjadi awalnya dengan melibatkan para ilmuwan dan
Begitu pula dengan Indonesia, Indonesia dituntut untuk dapat menjaga keamanan
110
Karim, Silmy & Widjajanto. 2014, Membangun kemandirian industri pertahanan Indonesia,
Gramedia, Jakarta, hlm. 72
88
8
wilayah serta keamanan seluruh penduduknya. Oleh karena itu peneliti memaparkan
92
beberapa alasan yang menyebabkan Indonesia melakukan kerjasama produksi
Korea Selatan
teknisi Indonesia dapat dicapai melalui kerjasama pembuatan pesawat IFX/IFX antara
Indonesia dan Korea Selatan. Kepentingan Indonesia dalam hal ini lebih diutamakan
dalam kemandirian dalam bidang alutsista merupakan hal yang ingin dimiliki oleh
setiap negara terutama untuk negara berkembang seperti Indonesia. Selain itu
Karena memiliki luas wilayah daratan dan lautan yang besar serta penduduk yang
besar. Kemandirian ini akan membuat Indonesia tidak lagi sepenuhnya bergantung
kepada luar negeri, walaupun mungkin dalam beberapa teknologi masih akan tetap
mengandalkan negara lain. Seperti yang terjadi saat ini Indonesia masih belum bisa
Saat ini pesawat militer yang dimiliki Indonesia kebanyakan merupakan hibah
pesawat militer bekas dari beberapa negara maju. Contohnya 9 unit pesawat
transport C-130H Hercules dari Australia. Dari 9 unit pesawat, 4 unit diterima
111
Tangguh Chairil, Kemandirian di bidang pertahanan: sebuah misi yang tidak mungkin
bagi Indonesia? Dalam http://theconversation.com/kemandirian-di-bidang-pertahanan-sebuah-misi-
yang-tidak-mungkin-bagi-indonesia-99300 diakses tanggal 4 Pebruari 2020 14:35
89
9
Indonesia dalam bentuk skema hibah dan 5 unit diterima dalam skema jual beli antar
02
kedua negara. Pesawat Hercules memiliki tugas dasar yaitu Penerbangan Angkutan
Indonesia dan bahan logistik, pesawat ini juga bisa digunakan untuk misi
kemanusiaan.112 Selain itu 24 unit pesawat tempur F-16 C/D Block 25 dari Amerika
Serikat. Kedua jenis pesawat hibah yang dimiliki Indonesia tersebut pernah
jiwa dikarenakan pesawat tersebut mogok atau rusak ketika sedang terbang.
adalah proyek KFX/IFX yang dibangun bersama Korea Selatan yang diharapkan
akan menambah pengalaman ahli-ahli design pesawat tempur dari Indonesia dan
suatu saat nanti pengalaman ini bisa digunakan untuk menciptakan hal-hal baru atau
sekarang dan masa depan dan dapat pula mengembangkan kemampuan rekayasa
manfaat lanjutan yang memicu produk atau kemampuan lain sehingga dapat
program nasional ini dan menjadikannya ujung tombak penguasaan teknologi serta
pertahanan yang hendak dicapai pada tahun 2020. Selain itu, wilayah yang luas
itu, Indonesia terlibat dalam kerja sama yang diperkirakan menghabiskan dana
kedua negara bersepakat untuk mengikatkan diri dalam perjanjian yang mempunyai
daya ikat yang lebih baik, yaitu Memorandum of Understanding (MoU). Pada
sebesar 80% dan Kemhan Indonesia sebesar 20% dari total biaya. Rasio
ibid
114
115
Rutherford, T. 2011. “Military Balance in Southeast Asia.” Research Paper 11/79, Library of
Common House. P. 9
91
9
sedangkan untuk Production Development Phase (PDP), work sharing-nya
2
ditentukan secara terpisah.116
suatu negara diperlukan pranata militer yang mampu mendukung politik luar negeri
yang ditempuh. Dalam menghadapi ancaman keamanan yang dapat terjadi Indonesia
militer yang tangguh Indonesia harus memiliki sejumlah faktor tersebut, salah
yang akan menjadi inovasi teknologi dalam bidang alutsista kedirgantaraan untuk
dimilikinya.117
AU), pihak legislatif dan eksekutif yaitu Presiden, Kementerian Pertahanan, dan
DPR serta perusahan nasional milik Indonesia yaitu PT. Dirgantara Indonesia untuk
Selatan ini akan berdampak positif untuk Indonesia, akan membantu meningkatkan
luar, minimal dapat memperolehnya dengan harga yang lebih bersahabat dan
bentuk perang yang tidak lagi konvensional, penguasaan atas teknologi bagi TNI
merupakan suatu keharusan. Armada yang sangat efektif dan cocok untuk
karena sebagian besar alat utama sistem pertahanan mereka adalah warisan peralatan
tahun 1960-an, 1970-an dan 1980-an. Pesawat yang dimiliki oleh TNI AU
sudah tidak dapat mengudara karena sudah tua. Pesawat yang kemampuannya sudah
tidak sesuai lagi dapat mengakibatkan kecelakaan. Seperti yang terjadi dengan
pesawat hibah F-16 dari Amerika Serikat yang mengalami dua kali kecelakaan.120
118
Andri Mastiyanto, Industri Pertahanan Indonesia 10 Tahun ke Depan, Seperti Apa? dalam
https://www.kompasiana.com/rakyatjelata/5e019326d541df59c0579f62/industri-pertahanan-
indonesia-10-tahun-kedepan-seperti-apa?page=all diakses tanggal 3 Pebruari 20:20
119
Teddy Hambrata Azmir, Pertahanan Udara Nasional Indonesia Bersinergi Dengan K4IPP, dalam
https://www.kompasiana.com/lembagakeris/55123606a33311ef56ba80c0/pertahanan-udara-nasional-
indonesia-bersinergi-dengan-k4ipp diakses tanggal 4 Pebruari 2020 13:30
120
Angga Nurdin Rachmat, 2014, Tantangan dan Peluang Perkembangan Teknologi Pertahanan
Global Bagi Pembangunan Kekuatan Pertahanan Indonesia, Jurnal Transformasi global, Vol. 1 No. 4,
93
9
Hal seperti inipun dapat menjadi ancaman yang bersifat internal. Oleh karena
42
itu perlunya rejuvenation atau peremajaan pesawat untuk menghindari kecelakaan.
Salah satu peremajaan dalam bidang pesawat militer yang dilakukan oleh Indonesia
dengan Korea Selatan. Dengan kerjasama ini Indonesia dapat memiliki pesawat
tempur baru generasi 4,5 yang merupakan produksi sendiri bersama dengan negara
militer Indonesia di Asia tenggara bahkan di dunia akan semakin meningkat. Hal ini
akan membuat negara lain akan semakin segan dengan bangsa Indonesia dan
membuat indonesia tidak dipandang remeh soal perang dalam hal kepemilikian
baik. Pertumbuhan ekonomi tumbuh pesat seiring pemulihan ekonomi pasca peristiwa
krisis global yang terjadi sepanjang 2008-2009. Hal ini ditandai dengan perekonomian
Indonesia yang mampu bertahan di tengah ancaman pengaruh dari krisis ekonomi dan
finansial yang terjadi di benua Eropa.Indonesia kini telah pulih dari krisis moneter yang
hlm. 17
121
ibid
94
internasional dari Negara lain terus berdatangan. Hal ini merupakan suatu keberhasilan9
52
yang telah lama dicita-citakan Indonesia. Namun, Indonesia masih memiliki hutang luar
negeri yang entah sampai kapan akan berakhir. Kondisi keuangan Negara yang belum
stabil, serta desakan pembayaran hutang luar negeri yang mengambil porsi cukup besar
menjadi suatu permasalahan tersendiri bagi Indonesia, yang hingga saat ini belum
terselesaikan.
Angka ini hanya 0,8 dari besaran PDB Indonesia, namun jika dilihat dari kecenderungan
Negara-negara anggota NATO rata-rata memiliki anggaran pertahanan 2 persen dari PDB.
Jika anggaran pertahanan Indonesia bisa mencapai 2 persen dari PDB, maka ada ruang
untuk terus tumbuh. Tetapi sebelum angka 2 persen dari PDB tersebut bisa dicapai, industri
pertahanan harus disiapkan sedini mungkin. Hal ini dikarenakan agar ketika anggaran
pertahanan Indonesia bisa mencapai angka 2 persen dari PDB, uang tersebut tidak mengalir
pemeliharaan alat, dan belanja pegawai. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi
uang negara akan banyak mengalir ke negara lain yang punya kemampuan memproduksi
alutsista. Jika dibandingkan dengan anggaran pertahanan negara lain, terutama negara-
negara maju, Indonesia masih dalam posisi tertinggal. Bahkan Indonesia masih tertinggal
Indonesia yang hanya sekitar 0,8 persen dari total PDB masih jauh dari Singapura yang
mencapai 3 persen dan Malaysia yang sudah 2 persen. Meski mengalami peningkatan,
95
namun anggaran pertahanan Indonesia masih kurang kompetitif jika dibandingkan dengan9
62
negara lain. Oleh karena itu sangat disayangkan jika Indonesia terus membeli alutsista dari
negara lain. Untuk menciptakan industri pertahanan yang lebih baik, Indonesia berupaya
Oleh karena itu, dalam upaya untuk membangun industri pertahanannya, Indonesia
cenderung mencari partner kerjasama pertahanan dengan biaya yang tidak terlalu mahal.
Maka dari itu, Korea Selatan merupakan pilihan yang tepat sebagai partner kerjasama.
pembuatan pesawat tempur KFX/IFX, pemerintah Korea akan menanggung 60 persen biaya
pengembangan pesawat, Korean Aerospace Industry sebuah perusahaan swasta milik Korea
Sumber :detikFinance.com
kemampuan tempur melebihi F-16, sementara 150 pesawat untuk Korea Selatan. Indonesia
memperoleh banyak keuntungan, karena Indonesia hanya mengeluarkan modal 20% dari
total biaya tetapi Indonesia bisa dapat 25% dari total output proyek. Sedangkan Korea
Selatan yang mengeluarkan modal 80% dari total biaya hanya mendapatkan 75% dari total
jet tempur yang dibuat, dengan kata lain Korea Selatan rugi 5%. Modal atau harga yang
dikeluarkan Indonesia dalam kerjasama pesawat tempur ini juga tergolong murah bila
96
dibandingkan dengan Negara lain. Dalam pembelian 11 pesawat Sukhoi SU-35 dari Rusia,9
72
Indonesia akan mengeluarkan biaya senilai US $ 1,14 miliar. Bahkan di China harga untuk
Dalam tabel 4.3 dapat dilihat bahwa harga per unit pesawat tempur KFX/IFX
diperkirakan sekitar US$ 70-80 juta. Sedangkan di Negara lain, harga pesawat
tempur dengan kualitas yang hampir sama harganya lebih mahal. Seperti di
Amerika, harganya sekitar US$ 94 juta, di Rusia US$ 90 juta, dan di China US$ 83-
85 juta. Oleh karena itu Indonesia memilih Korea Selatan sebagai partner dalam
Selatan paska peristiwa reformasi diawali pada tahun 1999. Perjanjian ini berisikan
bersama jaminan mutu antar pemerintah untuk materiil dan jasa pertahanan
97
Corcerning on Mutual Acceptance of Government Quality Assurance of Defense9
82
Materiel and Services). 122
Kemudian satu tahun seteleh perjanjian ini, Indonesia dan Korea Selatan
kesepakatan, diantaranya ialah Program Imbal Beli antara Republik Indoneisa dan
harmonisnya hubungan Indonesia dan Korea Selatan di awal era reformasi. Hal ini
dalam dua jenis, yaitu yang dapat dinegosiasikan dan yang tidak dapat
tiga posisi, yaitu the most desirable, objective, dan the least desirable untuk setiap
isu. Berdasarkan posisi ini dapat ditentukan bargaining range, yaitu interval antara
titik minimum dan maksimum dari isu yang dapat dinegosiasikan. Negosiasi dalam
akuisisi pertahanan kerapkali ditujukan untuk kerja sama bilateral berupa jual-beli
persyaratan yang ditetapkan pada awal proses akuisisi. Oleh karena itu, definisi
negosiasi dalam akuisisi pertahanan yang digunakan adalah bagian dari suatu
Lebih jauh lagi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Korea
Promote Friendship and Cooperation between the Republic of Indonesia and the
Republic of Korea in the 21st Century pada Desember 2006. Perjanjian ini
berisikan tiga bidang kerjasama yang menjadi fokus kedua negara, yaitu kerjasama
serta kerjasama di bidang sosial budaya. Kerangka baru yang disepakati kedua
sebaliknya. Strategic partnership ini pun menjadi babak baru bagi hubungan
Indonesia menjadi gambaran betapa kuatnya hubungan kedua negara yang tentunya
tidak hanya terfokus pada satu bidang kerjasama. Nilai investasi Korea Selatan di
125
ibid
126
Kompas, 2016, Presiden Korsel ke Indonesia, dalam
https://nasional.kompas.com/read/2009/02/27/18502460/presiden.korsel.ke.indonesia, diakses tanggal
12 Pebruari 2020 17:10
99
pada tahun 2013, meskipun ada penurunan pada tahun 2014, namun satu tahun1
2
00
setelahnya nilai investasi tersebut kembali mengalami kenaikan. 127
yang dianut, dimana kedua negara menganut sistem demokrasi. Tentu ini menjadi
menekankan bahwa Indonesia memandang Korea Selatan sebagai sahabat dekat dan
memiliki peran yang penting dalam di kawasan. Kedua negara pun terus
mengajukan diri sebagai mediator dalam proses damai yang diupayakan Korea
Selatan dan Korea Utara. Kedekatan kedua negara pun ditunjukkan dengan tukar-
menukar kunjungan antara pejabat kedua negara, mulai dari level Menteri hingga
Hubungan antara Indonesia dan Korea Selatan dalam bidang pertahanan semakin
Hal ini dibuktikan dengan dipercayakannya kerjasama dua dari tujuh program
Indonesia dan Korea Selatan dalam pengembangan pesawat tempur yang ditandai
yang fokus pada sektor kapal selam jenis Chanbogo pada tahun 2011.129
Sementara Korea Selatan memerlukan pasar yang lebih besar bagi produk industri
pertahanannya, dan Indonesia menjadi negara yang membuka pasar bagi produk
Korea. Hal ini tidak lepas dengan adanya pertimbangan bahwa produk yang
dihasilkan Korea merupakan hasil dari berbagai kerjasama dengan pihak asing.
merupakan hasil dari kerjasama dengan Amerika Serikat. Pertimbangan inilah yang
(Long-Range Objective)
Pada tataran eksternal diplomasi pertahanan Indonesia, ada dua aspek yang
menjadi tinjauan, yaitu politik luar negeri Indonesia terhadap Korea selatan dan
politik dunia. Politik luar negeri Indonesia adalah bebas dan aktif. Namun, secara
implementasinya, Indonesia lebih mengarah pada slogan politik luar negeri yang
129
https://www.kemlu.go.id, diakses tanggal 7 Pebruari 2020 10:30
130
IW Sulpai, Kerjasama, Indonesia, Korea Selatan dan Industri Pertahanan, Jurnal Unila 2018, hlm.
16
101
dicetuskan oleh Mohammad Hatta, “mendayung di antara dua karang.” Dalam 1
2
02
catatan perpolitikannya di pergaulan internasional, Indonesia tidak pernah berada
dalam posisi netral seperti yang tertuang dalam politik luar negeri bebas dan aktif.
Beberapa kali Indonesia menunjukkan sikap yang cenderung mengarah pada blok
atau aliansi tertentu. Namun, satu hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan
sebagai catatan adalah kedekatan Indonesia pada salah satu blok atau aliansi
Sebagai contoh adalah kedekatan Soekarno dengan Uni Soviet dan Blok
Timur pada karena Blok Barat cenderung menunjukkan dukungan untuk Belanda
pada Blok Barat didorong oleh adanya upaya membentuk gerakan komunis yang
dianggap menjadi penyebab perpecahan. Selain itu, kedekatan ini juga disebabkan
Barat kepada Indonesia yang sedang mengalami krisis pasca keruntuhan Orde
yang besar terhadap Korea selatan dalam kerja sama ini. Namun, catatan yang
harus diperhatikan dalam politik luar negeri Indonesia adalah aliansi Korea selatan
131
Erlinda Matondang, 2015, Anggaran Pertahanan Sebagai Dinamisator Diplomasi Pertahanan
Indonesia Dalam Joint Developm Ent Korea Fighter Experim Ent/Indonesia Fighter Experim Ent
(PERIODE 2009-2014), Tesis Universitas Pertahanan Indonesia, hlm. 44
132
ibid
102
1
dan Amerika Serikat. Kecenderungan aliansi ini adalah otorisasi Amerika Serikat
2
03
terhadap Korea selatan. Bukti nyata dari otorisasi tersebut adalah pengutamaan
kerja sama pertahanan Korea selatan dan Amerika Serikat sebagaimana yang
tujuan kerja sama pertahanan utama yang menjadi perhatian pemerintah Korea
selatan. Korea selatan terlihat sangat bergantung pada Amerika Serikat. Hal ini
merupakan salah satu dorongan kuat untuk mengarahkan politik luar negeri
Indonesia kepada Amerika Serikat. Dengan kata lain, Indonesia harus membangun
yang sejak akhir tahun 2014 terus mengalami jalan buntu. Namun, peningkatan
hubungan kerja sama dengan Amerika Serikat ini perlu memperhatikan kondisi
regional, internasional, dan politik dunia. Politik luar negeri Indonesia yang
mengarah pada Amerika Serikat tidak hanya akan memengaruhi hubungan bilateral
dengan Korea selatan, tetapi juga hubungan bilateral dengan negara lain, interaksi
Pada aspek politik dunia, Indonesia tidak dapat melepaskan diri dari agenda
dalam proyek KFX/IFX karena ini berkaitan dengan kepemilikan teknologi dan
KFX/IFX.135
dipertanyakan adalah identitas pembuat komponen tersebut, mulai dari asal negara
dari industri tersebut hingga kepentingan negaranya terhadap Indonesia dan hal
yang menjadi perhatian negara tersebut. Sebagai salah satu contoh, mesin dari
misil yang digunakan adalah buatan Lockheed Martin Global, Inc., yang juga
135
ibid
136
ibid
104
dalam kerja sama di kawasan Asia Tenggara dan keterlibatannya dalam pelbagai1
2
05
organisasi internasional.
Berkaitan dengan proyek KFX/IFX, ada tiga polar yang perlu menjadi
dalam konflik di Semenanjung Korea dan Laut Tiongkok Selatan. Apalagi ada
regional ini adalah prioritas Indonesia. Apalagi Korea selatan, Amerika Serikat,
dan Tiongkok adalah tiga negara mitra ASEAN dalam kerja sama di bidang
Korea Selatan. Karena penundaan yang dilakukan oleh Korea Selatan, pekerja
profesional yang merupakan perwira (TNI AU) PT. Dirgantara Indonesia banyak
itu perlu ditinjau kembali. Selain itu tantangan yang harus dihadapi oleh tim
137
Pingit Aria, Proyek Jet Tempur KFX/IFX yang Dapat Lampu Hijau Mahfud MD, dalam
https://katadata.co.id/berita/2019/12/13/proyek-jet-tempur-kfxifx-yang-dapat-lampu-hijau-mahfud-
md, diakses tanggal 10 Pebruari 2020 14:00
105
pengembang KF-X/IF-X adalah masalah time line project. Prototype KF-X/IF-X 1
2
06
diharapkan sudah mulai dibuat di tahun 2018, dan diharapkan di tahun 2023 akan
mulai masuk kepada masa produksi massal tahap pertama. Di pihak Indonesia
diharapkan KFX/IFX akan mulai masuk ke inventory TNI AU di tahun 2025. Jika
dilihat dari time line yang dibuat, maka kemungkinan ini bisa terjadi.138
Hambatan besar yang terjadi sebelumnya juga adalah saat Indonesia masuk ke
masa Pemilu 2014 lalu, dimana pemerintahan akan berganti. Yang menjadi
hambatan adalah apabila pemerintah yang baru tidak mendukung proyek pembuatan
pesawat tempur KF-X/IF-X ini karena sampai saat ini, belum ada Undang Undang
yang mengikat secara hukum yang bisa memastikan proyek KF-X/IF-X ini akan
adalah masih ada yang lebih prioritas dibandingkan dengan proyek kerjasama
pesawat tempur ini nantinya akan digeser ke pengadaan dan perbaikan alutsista yang
lain seperti pengadaan senjata ataupun alat-alat selam yang dimiliki Pasukan
Komando Pasukan Katak (Kopaska). Berbeda dengan pesawat tempur yang bisa
138
ibid
139
Noor Novisa Agustiara, 2016, Analisis Kerjasama Produksi Pesawat Tempur Kf-X/Ifx Antara
Indonesia - Korea Selatan, ejournal Ilmu Hubungan Internasional, 2016, 4 (2) ISSN 2477-2623, hlm.
15
106
menghabiskan dana yang cukup besar, untuk pengadaan senjata dapat dilakukan1
2
07
dengan dana yang lebih sedikit.140
Indonesia, Indonesia dan Korea Selatan melalui PT. Dirgantara Indonesia dan
Ryamizard Ryacudu dan Duta Besar (Dubes) Korea selatan untuk Indonesia Cho Tai
pesawat tempur dalam fase pengembangn rekayasa teknik dan manufaktur seperti\
dengan Negara lain. Jika penguasaan teknologi bisa dilakukan oleh para pelaku
industri pertahanan di Indonesia, hal ini akan menjadi keuntungan besar bagi
peralatan pertahanan dibandingkan dengan Negara lain. Hal ini terbukti dengan
adanya Negara-negara maju yang mempunyai pelaku industri pertahanan yang juga
menjadi ahli di bidang industri pertahanan. SDM ahli ini akan muncul seiring
yang semakin maju dan berkembang akan memberikan ruang kepada para peneliti
140
ibid
107
dan ilmuwan untuk berkarya di negeri sendiri. Salah satu permasalahan yang1
2
08
dihadapi Indonesia adalah masih lambatnya perkembangan industri pertahanan
negeri belum bisa menampung SDM berkualitas yang telah belajar secara formal di
adalah tujuan besar yang hendak dicapai bangsa Indonesia. Meski kemandirian total
sulit dicapai, namun langkah menuju kemandirian industri pertahanan tidak boleh
surut.
materiil, fasilitas dan jasa. Logistik militer merupakan ilmu tentang perencanaan
penyelenggaraan dukungan secara terus menerus kepada satuan tempur dan satuan
taktis demi tercapainya tujuan strategi. Teknis strategi dan taktik memberikan pola
Dalam ilmu militer, menjaga agar jalur suplai sambil mengganggu jalur
logistik musuh amatlah krusial. Napoleon bahkan mengatakan logistik adalah faktor
terpenting dalam strategi militer, karena sebuah angkatan bersenjata tanpa sumber
daya dan transportasi itu tidak berdaya. Kekalahan Inggris di perang kemerdekaan
Amerika dan kekalahan Poros Nazi Jerman, Italia dan Kekaisaran Jepang di
141
Penkostrad, “Peran Logistik Militer dalam Pertempuran”, diakses dari
https://penkostrad.wordpress.com/2011/12/15/peran-logistik-militer-dalam-pertempuran/ pada 3
Februari 2020 20:45
108
medan Afrika pada Perang Dunia II semua disebabkan oleh kegagalan Logistik142.1
2
09
Para pemimpin bersejarah seperti Hannibal Barca, Alexander Agung dan Duke
perencanaan lebih lanjut. Contohnya, konsumsi pada masa damai untuk amunisi dan
bahan bakar akan lebih sedikit dibandingkan pada masa peperangan, dimana suplai
lainnya seperti makanan dan baju memiliki rasio konsumsi yang konstan tanpa
142
Shiftindonesia, “Karena Logistik Jerman kalah Perang: Studi Kasus Operasi Barbarossa”.
Diakses dari http://shiftindonesia.com/karena-logistik-jerman-kalah-perang-studi-kasus-operasi-
barbarossa/ pada 4 Februari 2020 12:35
143
Rinatnunay, “Beberapa Tentang Logistik”, diakses dari
https://rinatnunay.com/2013/07/02/beberapa-pengertian-tentang-logistik/ pada 3 February 2020 14:15
109
dan makanan, lebih banyak pasukan berarti kebutuhan makanan dan seragam akan1
2
10
lebih banyak.
menyediakan dukungan yang tepat pada waktu yang tepat dan tempat yang tepat.
dukung dalam penyediaan logistik untuk jangka waktu operasi dan yang terakhir
pada logistik sebagai jembatan antara garis depan dan garis belakang, dan proses
pembinaan dan penggunaan personel, materiel, fasilitas, dan jasa sesuai tuntutan
operasional, baik dalam jumlah, mutu, waktu, jenis, tempat, dan kondisi serta dapat
menekankan pada penyiapan dukungan logistik yang ditetapkan pada lokasi dan
rumah prajurit yang meningkat dari tahun 2015 sebanyak 209.885 rumah. Tunjangan
bagi veteran juga telah ditingkatkan sebesar 25% berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 31 tahun 2018. Ini adalah bentuk dari janji Nawacita yang dijanjikan
penurunan dari tahun 2017, anggaran kementerian yang paling tinggi menurut
Pertahanan.
145
Gindarsah, I., 2014. “Politics, Security and Defence in Indonesia: Interaction and
Interdependencies.” National Security College Issue Brief, No. 4, hlm. 28
111
dalam menangkal berbagai bentuk serangan terhadap negara. Hal ini yang 1
2
12
mendorong pembentukan sistem pertahanan dengan keyakinan pada kemampuan
pertahanan yang digunakan dalam penelitian ini adalah suatu instrumen poli tik
luar negeri yang bergerak dalam spektrum konflik dan kerja sama di bidang
pertahanan Indonesia.147
luar negeri. Kepentingan nasional merupakan unsur yang menjadi kebutuhan yang
sangat vital bagi negara. Salah satu dari unsur tersebut adalah prestige. Dimana
Kerjasama pembuatan pesawat tempur dengan Korea Selatan ini jika ditinjau
wilayah negaranya sebagai bentuk keamanan negaranya dan negara- negara tetangga
bukan digunakan Pesawat tempur KF-X/IF-X ini akan digunakan sebagai penjaga
zona terluar dari kedaulatan Indonesia, bukan digunakan menjadi senjata berperang
untuk menyerang negara lain sehingga membuat perdamaian dunia terganggu karna
Pesawat tempur ini akan ditempatkan di luar dari titik-titik landasan udara
hanya akan sebagai pelindung karena dapat menjangkau luasnya nusantara dan juga
sebagai efek pencegahan bagi negara lain. Indonesia berusaha untuk menjaga
memasuki wilayah udara Indonesia tanpa ijin dan dapat mengganggu keamanan atau
148
Rommy Pujianto, Negosiasi Ulang Pengadaan Pesawat Tempur,
https://mediaindonesia.com/read/detail/247983-negosiasi-ulang-pengadaan-pesawat-tempur, diakses
tanggal 4 Pebruari 2020 15:35
113
1
Jika Indonesia berhasil mewujudkan cita-citanya untuk memiliki industri
2
14
pertahanan yang maju dan mandiri, maka Indonesia akan memiliki beberapa
lapangan kerja, keuntungan teknologi, dan keuntungan Sumber Daya Manusia yang
ahli. Industri pertahanan yang maju diharapkan akan memberikan sumbangan bagi
memanfaatkan industri pertahanan sebagai salah satu komoditas ekspor yang bisa
menyumbangkan devisa bagi Negara. Pasar senjata dan peralatan pertahanan di dunia
masih terbuka luas.Selama ini Indonesia berperan sebagai importir dalam industri
memberikan manfaat untuk Negara, termasuk manfaat dari pajak yang disetorkan
kepada Negara. Selain itu juga akan memperluas ketersediaan lapangan kerja.
tingkat pertumbuhan ekonomi tinggi, angkatan kerja yang tumbuh setiap tahun
114
BAB IV 1
2
15
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
pembeli pertama untuk selusin lebih pesawat tempur latih buatan Korea Selatan
T-50i Golden Eagle. Setelah Indonesia bersedia sebagai pembeli pertama di luar
Korea Selatan, menyusul Irak dan Filipina selanjutnya. Sebagai pendatang baru di
industri jet tempur, Korea Selatan tentunya diuntungkan karena ada negara yang
antara Korea Selatan dan Indonesia, membentuk relasi segitiga besi pertahanan
internasional yang tidak dapat dilepaskan dari peranan dan kepentingan Amerika
Serikat. Pengaruh negara maju dengan kekuatan besar masih belum dapat
MIC menjadi suatu kondisi yang niscaya dalam setiap pengadaan alat pertahanan,
dan kerja sama antar Negara memungkinkan lebih dalamnya pengaruh negara
pembeli 3 kapal selam dari industri galangan kapal mereka. Belum lagi bila
melihat aspek lain, Indonesia merupakan pemasok utama gas alam cair (LNG) ke
115
1
Korea Selatan, negara yang banyak menggantungkan kebutuhan energinya pada
2
16
gas.
sangat penting bagi negara yang berdaulat. Melintasnya pesawat negara lain ke
dalam wilayah Indonesia tanap izin merupakan suatu ancaman yang harus bisa
melakukan kerjasama karena Korea Selatan selama ini selalu menyertakan ToT
yang mau tidak mau harus dihadapi Indonesia ke depan dalam proyek KFX/IFX.
besar (80% investasi) dalam proyek. Indonesia, dalam hal ini cenderung terlihat
sebagai kontraktor: tidak memiliki kepentingan yang cukup besar (20% investasi),
dan sangat bergantung pada dinamika hubungan antara Korea Selatan dan
116
Amerika Serikat. Kerjasama produksi pesawat tempur dengan Korea Selatan 1
2
17
Indonesia memiliki beberapa alasan yaitu untuk mencapai kemandirian dalam
bidang alutsista sehingga pada masa yang akan dating Indonesia mampu untuk
rekayasa militer Indonesia semakin maju dan berkembang. Selain itu hal utama
dari kerjasama ini adalah untuk memperkuat sistem keamanan militer Indonesia
4.2 Saran
dapat dihindari terulang lagi jika parlemen turut “berbicara” bersama pemerintah.
Jika parlemen juga mendukung dengan positif, maka segitiga besi pertahanan
Indonesia akan lengkap dan kokoh. Dari sisi perjanjian, ke depannya sebaiknya
perjanjian. Hal ini penting untuk diperhatikan guna meminimalisir adanya potensi
selesai.
2. Untuk DPR, agar lebih kritis pada pelaksanaan proyek KFX/IFX. Hal ini dengan
jelas ditunjukkan oleh Partai Saenuri dan NPAD dalam National Assembly di
parlemen akan menunjukkan kuatnya check and balances dalam suatu Negara.
117
Dalam merealisasikan MEF, Indonesia telah meningkatkan anggaran pertahanan1
2
18
Indonesia. Hal ini harus terus diperhatikan bagi pemerintah Indonesia untuk
anggaran pertahanan suatu negara merupakan faktor yang sangat penting dalam
industri pertahanan. Di sisi lain pemerintah juga harus pro-aktif mencari dan
dalam kerjasama Indonesia dan Korea Selatan, Indonesia harus lebih memegang
Indonesia.
3. Melihat dari implementasi kerjasama industri antara Indonesia dan Korea Selatan
pada periode 2013 hingga 2017 yang mengalami penundaan, maka sebaiknya
pihak-pihak yang terkait dalam kerjasama tersebut memiliki komitmen yang kuat.
Komitmen yang kuat bisa menjadi pondasi bagi sebuah kerjasama, sehingga
118
4. Pemerintah harus menjamin adanya keselarasan antara tiga pihak utama yang 1
2
19
terlibat bagi eksistensi industri pertahanan nasional. Komitmen yang kuat pun
harus hadir, dimana sejauh ini industri pertahanan Indonesia masih terlampau
tersebut. Selain itu, komitmen dalam konteks pendanaan juga harus kuat,
yang sangat besar. Terakhir ialah mengenai budaya internal yang harus dirubah,
mulai dari keinginan terhadap sesuatu yang instan (hanya membeli) menjadi lebih
sabar, dan kondisi internal seperti KKN (Korupsi Kolusi dan Nepotisme) yang
119
KEPENTINGAN INDONESIA BEKERJASAMA DENGAN
KOREA SELATAN DALAM PROGRAM PEMBUATAN JET
TEMPUR KFX/IFX
SKRIPSI
Disusun Oleh:
MUHAMMAD BOFID BAIHAQI
NIM. 201310360311183