Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 3 KEDIRGANTARAAN

MATA KULIAH TEKNOLOGI KEDIRGANTARAAN


TENTANG UU PENERBANGAN

Dosen : Gunawan Wibbisono,S.T.,M.Sc

Disusun Oleh :
Nama : Adimas Ridha Yudhistira
NIM : (55201121024)
Kelas : FIKI TI Pagi 21

UNIVERSITAS NURTANIO
PROGRAM STRATA I FAKULTAS ILMU KOMPUTER & INFORMATIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
BANDUNG
2022
1. Dalam dunia penerbangan mempunyai beberapa payung hukum sebagai landasan legal operasional
penerbangan baik di Indonesia maupun internasional. Sebutkan dan jelaskan payung payung hukum
tersebut......
Di Indonesia yang menjadi payung hukum dalam hal penerbangan adalah Undang-undang No.1
Tahun 2009 disahkan dalam rapat paripurna DPR-RI pada tanggal 17 Desember 2008 dan ditanda
tangani pada tanggal 12 Januari 2009. UU No.1/2009 terdapat 24 bab dan 466 pasal, UU tersebut
membahas tentang ketentuan umum penerbangan, asas dan tujuan penerbangan, kedaulatan atas
wilayah udara, rancang bangun pesawat udara, kelaikudaraan pesawat udara, dan lain-lain. Untuk
ketentuan umum penerbangan terdapat 55 ketentuan, 6 diantaranya :

• Penerbangan adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas pemanfaatan wilayah udara, pesawat
udara, bandar udara, angkutan udara, navigasi penerbangan, keselamatan dan keamanan,
lingkungan hidup, serta fasilitas penunjang dan fasilitas umum lainnya.

• Wilayah Udara adalah wilayah kedaulatan udara di atas wilayah daratan dan perairan Indonesia.

• Pesawat Udara adalah setiap mesin atau alat yang dapat terbang di atmosfer karena gaya angkat
dari reaksi udara, tetapi bukan karena reaksi udara terhadap permukaan bumi yang digunakan
untuk penerbangan.

• Pesawat Terbang adalah pesawat udara yang lebih berat dari udara, bersayap tetap, dan dapat
terbang dengan tenaga sendiri.

• Helikopter adalah pesawat udara yang lebih berat dari udara, bersayap putar yang rotornya
digerakkan oleh mesin.

• Pesawat Udara Indonesia adalah pesawat udara yang mempunyai tanda pendaftaran Indonesia
dan tanda kebangsaan Indonesia.
2. Apa ruang lingkup yang membatasi UURI no.1 Tahun 2009 ?
a. semua kegiatan penggunaan wilayah udara, navigasi penerbangan, pesawat udara, bandar
udara, pangkalan udara, angkutan udara, keselamatan dan keamanan penerbangan, serta
fasilitas penunjang dan fasilitas umum lain yang terkait, termasuk kelestarian lingkungan di
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
b. semua pesawat udara asing yang melakukan kegiatan dari dan/atau ke wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia; dan
c. semua pesawat udara Indonesia yang berada di luar wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
3. Apa yang dimaksud dengan Kedaulatan Atas Wilayah Negara ?
Kedaulatan Wilayah Negara adalah kekuasaan yang terbatas, yaitu ruang berlakunya kekuasaan
suatu negara tertentu dibatasi oleh batas-batas wilayah negara tersebut. Berarti suatu negara hanya
memiliki kekuasaan tertinggi di dalam batas-batas wilayahnya.
Kedaulatan Atas Wilayah Udara sesuai dengan pasal 5 dan 6 artinya Negara Kesatuan Republik
Indonesia berdaulat penuh dan eksklusif atas wilayah udara Republik Indonesia. Dalam rangka
penyelenggaraan kedaulatan negara atas wilayah udara Negara Kesatuan Republik Indonesia,
Pemerintah melaksanakan wewenang dan tanggung jawab pengaturan ruang udara untuk kepentingan
penerbangan, perekonomian nasional, pertahanan dan keamanan negara, sosial budaya, serta
lingkungan udara.
4. Apakah ICAO ?, jelaskan
ICAO singkatan dari International Civil Aviation Organization/Organisasi Penerbangan Sipil
Internasional, merupakan salah satu badan khusus yang berada di bawah naungan organisasi
internasional United Nations/Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sebagai sebuah badan khusus, ICAO
didirikan tanggal 4 April 1947 sebagai kelanjutan dari Konvensi Penerbangan Sipil Internasional
(Konvensi Chicago) yang ditandatangani di Chicago pada 1944 oleh awalnya 52 negara (anggota
pendiri).
Pembentukkan Konvensi Chicago sendiri memiliki latar belakang di tengah situasi perang dunia
kedua. Amerika Serikat beserta aliansinya yang menginisiasi pembentukan konvensi itu, untuk
menciptakan kondisi perdamaian dunia lewat pembangunan penerbangan sipil.
5. Apa tujuan awal dari didirikannya ICAO ?
Untuk menerima dan mengevaluasi atau masukan yang terkait dengan International Standards and
Recommended Practices (SARPs) dan menetapkan standar-standar tersebut sebagai ketentuan-
ketentuan tambahan (Annex) dari Konvensi Chicago 1944. Serta jika dianggap perlu, dapat
mengamandemen ketentuan-ketentuan tambahan yang ada. Kebijakan-kebijakan penerbangan yang
dibuat oleh suatu Negara yang berkaitan dengan keselamatan (safety) dan keamanan (security) harus
berdasarkan paradigma-paradigma yang dipakai oleh ICAO yang telah dituangkan dalam 18 Annex dan
berbagai dokumen turunannya.
6. Apa urgensi dari dibentuknya Airnav Indonesia (LPPNPI)
Audit International Civil Aviation Organization (ICAO) terhadap penerbangan di Indonesia. Dari
audit yang dilakukan ICAO yaitu ICAO USOAP (Universal Safety Oversight Audit Program and Safety
Performance) pada tahun 2005 dan tahun 2007, ICAO menyimpulkan bahwa penerbangan di Indonesia
tidak memenuhi syarat minimum requirement dari International Safety Standard sesuai regulasi ICAO.
Kemudian direkomendasikan agar Indonesia membentuk badan atau Lembaga yang khusus menangani
pelayanan navigasi penerbangan.
Pada bulan September 2009, mulai disusun Rancangan Peraturan Pemerintahan (RPP) sebagai
landasan hukum berdirinya Perum LPPNPI. Pada 13 September 2012, Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono menetapkan RPP menjadi PP 77 Tahun 2012 Tentang Perusahaan Umum (Perum)
Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI). PP inilah yang menjadi
dasar hukum terbentuknya Perum LPPNPI.

Anda mungkin juga menyukai