Anda di halaman 1dari 12

Available at Jurnal Teknik industri, Sistem informasi dan Teknik informatika,

https://ejournal.ubibanyuwangi.ac.id/index.php/jurnal_tinsika (30 1(1), 2022, 1-10


June 2022)
E-ISSN: 2829-2693

IMPLEMENTATION OF COOPERATION WITH THE DEFENSE INDUSTRY


OF INDONESIA AND THE NETHERLANDS IN IMPROVING
MARITIME STRENGTH
(CASE STUDY: PKR 10514)
PENERAPAN KERJASAMA DENGAN INDUSTRI PERTAHANAN
INDONESIA DAN BELANDA DALAM MENINGKATKAN
KEKUATAN MARITIM
(STUDI KASUS: PKR 10514)

Rifqi Muarief
1
Sekolah Staf dan Komando TNI AL, Jakarta
Jl. Ciledug Raya No. 2 RW 4 Cipulir, Kec. Kebayoran Lama, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12230,
Indonesia
Email: cosigalu@email.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk membahas kerjasama industri pertahanan Indonesia dan Belanda dalam
pembuatan kapal perang sebagai alutsista dengan teknologi terbaru bagi TNI Angkatan Laut.
Pemilihan Belanda sebagai partner kerjasama ini karena Belanda termasuk salah satu negara dengan
teknologi maju dalam pembangunan kapal. Kerjasama ini menjalankan program Transfer Teknologi
dalam pembangunan kapal perang PKR. Dalam penelitian ini menggunakan konsep rezim
internasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif serta data yang digunakan
wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam kerjasama pertahanan
antara Indonesia dan Belanda ini melalui transfer teknologi yang melewati beberapa tahapan, yakni
dimulai dari penandatanganan kontrak, proses produksi dan penyerahan kapal PKR. Hasil dari
kerjasama pertahanan ini, mampu membantu untuk memperkuat postur pertahanan TNI AL

Kata kunci : Kerjasama Industri Pertahanan, PKR 10514, PT PAL

Abstract
This study aims to discuss the cooperation of the Indonesian and Dutch defense industries in the manufacture of
warships as defense equipment with the latest technology for the Indonesian Navy. The selection of the
Netherlands as a cooperation partner is because the Netherlands is one of the countries with advanced technology
in shipbuilding. This collaboration runs the Technology Transfer program in the construction of the PKR
warship. In this study using the concept of an international regime. This study uses a descriptive qualitative
approach and the data used are interviews and documentation. The results of this study conclude that the defense
cooperation between Indonesia and the Netherlands is through technology transfer which passes through several
stages, namely starting from the signing of the contract, the production process and the delivery of the PKR ship.
The results of this defense cooperation, can help to strengthen the defense posture of the Indonesian Navy

Keywords: Defense Industry Cooperation, PKR 10514, PT PAL

1. PENDAHULUAN.
Indonesia merupakan negara kepulauan Indonesia dan Belanda telah menyepakati
terbesar di dunia dengan dua pertiga wilayahnya berbagai kerjasama di bidang pertahanan, antara
adalah lautan dengan garis pantai terpanjang di lain melalui nota kesepahaman yang meliputi
dunia1 serta berada pada posisi strategis sebagai enam bidang, mulai dari pertukaran informasi,
lintas jalur pelayaran internasional, membuat teknologi hingga pelatihan untuk kepentingan
intensitas masuknya kapal-kapal asing dari pertahanan. Belanda menjadi salah satu mitra
negara-negara lain semakin meningkat, oleh strategis Indonesia dalam pembangunan
karena itu pertahanan negara tentu menjadi hal pertahanan dan peningkatan profesionalitas
yang penting bagi kedaulatan negara. kerja prajurit TNI AL. Berdasarkan kerjasama
Mengingat pentingnya suatu kedaulatan pertahanan yang telah lama terjalin antara
negara bagi Indonesia dan melihat perkiraan Indonesia dan Belanda, maka tentu masing-
ancaman yang mungkin timbul, Tentara masing negara memiliki kepentingan tersendiri
Nasional Indonesia (TNI) wajib melakukan bagi negaranya.
antisipasi dan operasi militer pengamanan
wilayah NKRI dari setiap bentuk ancaman. TNI 2. MATERIAL DAN METODE.
AL sebagai inti pertahanan negara harus
Subjek dan data
memiliki persenjataan militer yang mumpuni Penelitian ini bersubjek pada Kementerian
dari segi teknologi. Untuk itu, Indonesia perlu Pertahanan RI dan PT. PAL Indonesia (Persero)
melakukan peningkatan Alat Utama Sistem serta Mabesal. Penelitian ini menggunakan
Persenjataanya (ALUTSISTA), yang mana metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan
salah satunya adalah dengan pengadaan dan studi kasus intrinsik yang berfokus pada kasus
peremajaan alutsista. Dengan kondisi tingkat itu sendiri, karena dianggap unik atau tidak
kesiapan alutsista yang relatif masih rendah, biasa. Analisis holistik akan dilakukan untuk
maka kebijakan untuk memodernisasi alutsista melanjutkan pengambilan sampel yang
mutlak diperlukan. Untuk itu, kekuatan militer bertujuan (pemilihan kasus yang dianggap
Indonesia harus diperlengkapi dengan penting) melalui deskripsi rinci tentang pola,
mendatangkan alutsista – alutsista yang konteks dan pengaturan di mana kerjasama ini
memadai untuk menjaga seluruh wilayah terjadi. Adapun data penelitian ini adalah data
kedaulatan Indonesia, khususnya wilayah laut.
primer maupun data sekunder, peneliti
Upaya meningkatkan kemandirian menggunakan dua teknik pengumpulan data.
diperlukan kebijakan yang memacu kemampuan Teknik yang peneliti gunakan tersebut yaitu
nasional dalam memenuhi kebutuhan alutsista teknik wawancara dan dokumentasi
dan peralatan serta sarana pendukungnya. TNI
AL dan PT. PAL Indonesia (Persero) menjalin
Diagram alur.
kerjasama pertahanan dengan negara-negara Garis besar semua kegiatan penelitian
industri maju dengan melalui kerjasama diilustrasikan dalam diagram alur seperti pada
internasional untuk memproduksi alutsista di gambar berikut:
Indonesia melalui Transfer of Technology (ToT)
seperti yang tercantum dalam UU No 16 Tahun
2012 tentang Industri Pertahanan, negara-negara
industri maju yang memiliki kemampuan dan
teknologi yang mumpuni dalam bidang
pembangunan galang kapal perang. Salah satu
negara maju yang mempunyai teknologi maju
dalam pembangunan kapal adalah Belanda.
Industri pertahanan adalah institusi yang secara
langsung memproduksi barang – barang militer.
Menurut IGI Global industri pertahanan
adalah organisasi public dan perusahaan swasta
yang terlibat dalam penelitian, pengembangan,
produksi, bahan, peralatan, dan fasilitas militer.
industry senjata adalah bisnis global yang
memproduksi, menjual, dan melayani senjata,
teknologi militer, dan peralatan pelengkap.
Dalam pengertian ini industri pertahanan
diartikan sebagai badan usaha milik negara
maupun badan usaha milik swasta yang
menghasilkan peralatan maupun jasa
pemeliharaan untuk kepentingan strategi di
bidang pertahanan dan keamanan.

Perkembangan Kerja Sama Pertahanan


Indonesia Belanda
Pemerintah Indonesia mengawali
Gambar 1. Diagram alur Penelitian kerjasama pertahanannya dengan Belanda pada
tahun 1950 dengan menghibahkan empat korvet
modern. Di tahun 1952, Indonesia kembali
3. HASIL DAN DISKUSI. melakukan kerjasama pada pinjam dan pakai
kapal penyapu ranjau. Pada tahun 1960
Industri Pertahanan
Indonesia melakukan kerjasama dengan
Industri pertahanan adalah industri
Belanda pada pengadaan alutsista hibah. Pada
nasional yang terdiri atas badan usaha milik
tahun 1979 melakukan kerjasama pembelian
negara dan badan usaha milik swasta baik secara
kapal korvet kelas fatahillah. Pada tahun 1986 –
sendiri maupun berkelompok yang ditetapkan
1989 Indonesia melakukan pembelian enam
oleh pemerintah sebagian atau seluruhnya
kapal fregat kelas Van Speijk. Pada tahun 2004,
menghasilkan alat peralatan pertahanan dan
Indonesia menandatangani kontrak pembelian 4
keamanan, jasa pemeliharaan untuk memenuhi
buah kapal sejenis SIGMA. Pada masa Presiden
kepentingan strategi di bidang pertahanan dan
Susilo Bambang Yudhoyono Indonesia kembali
keamanan yang berlokasi di wilayah Negara
memutuskan untuk bekerjasama dalam
Kesatuan Republik Indonesia. Industri
pembuatan kapal jenis fregat dengan Belanda
pertahanan adalah salah satu komponen
dengan nilai kerjasama sebesar US$ 220 juta.
kemampuan pertahanan yang mampu menjamin
Di tahun 2012 Kementerian Pertahanan RI
pasokan kebutuhan Alat Utama Sistem Senjata
melakukan kerjasama dengan galangan kapal
(Alutsista) dan sarana pertahanan secara
Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS)
berkelanjutan. Kemandirian industri pertahanan
Belanda ditandai dengan penandatangan kontrak
dapat memberikan keleluasaan dan kepastian
pengadaan Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR)
penyusunan rencana pembangunan kemampuan
10514 di Jakarta. pengadaan kapal perang PKR
pertahanan jangka panjang tanpa adanya
10514 dalam rangka untuk memperkuat
kekhawatiran terhadap embargo atau restriksi.
Alutsista di jajaran TNI AL guna mendukung
tugas menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah Indonesia - Belanda khususnya di bidang
NKRI. pertahanan. Kedua negara sepakat untuk
Dalam pembangunan Kapal PKR 10514, memperkuat hubungan persahabatan dan
Kementrian Pertahanan Indonesia kerjasama yang telah terjalin sejak lama
mempercayakan pengembangan produksi berdasarkan penghormatan penuh terhadap
kepada PT. PAL Indonesia (Persero) untuk kedaulatan dan keutuhan wilayah, prinsip-
kerjasama produksi (joint production) dengan prinsip kesetaraan, tidak mencampuri urusan
Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) dalam negeri dan saling menguntungkan. MoU
Belanda. Dimana di dalam proses mencakup kerjasama dalam enam bidang yaitu :
pembangunannya DSNS Belanda telah 1. Dialog strategis mengenai isu keamanan
memutuskan untuk memberikan Transfer of regional dan internasional.
Technology (ToT) dalam konstruksi desain dan 2. Pertukaran kunjungan pejabat pertahanan
pembangunan Kapal PKR 10514 kepada PT. kedua negara, baik pejabat militer maupun sipil.
PAL Indonesia (Persero) serta pelatihan kepada 3. Kerjasama materiil pertahanan meliputi
personel dari galangan kapal dalam negeri. kerjasama produksi, pemeliharaan dan
Indonesia memilih Belanda dalam kerjasama dukungan logistik, pertukaran dan alih teknologi
pada pengadaan kapal PKR ini karena dinilai dan informasi, pelatihan teknis personil dan
dari kemampuannya dalam menciptakan serta kerjasama industri pertahanan.
membangun alutsista terutama bidang galangan 4. Pertukaran informasi dan pengalaman
kapal dan memiliki teknologi yang paling dalam hukum militer dan sejarah militer,
mutakhir mengikuti perkembangan jaman dalam penanggulangan bencana, ilmu pengetahuan dan
waktu yang panjang dan cukup lama juga daya teknologi, intelijen militer dan keamanan
tempur dan fitur-fitur dalam sistem integrasi maritim.
informasi dalam akses kapal perang sudah 5. Memperkuat hubungan antar angkatan
kredibel di bidangnya serta adanya kemudahan bersenjata kedua negara di bidang pendidikan
dalam melakukan komunikasi. dan pelatihan, kunjungan kapal, logistik dan
Dalam kerjasama pengadaan kapal ini operasi pemeliharaan perdamaian.
Belanda memberikan ToT kepada Indonesia dan 6. Kerjasama pengembangan sumber daya
hal ini sesuai dengan yang tertulis dalam UU manusia pertahanan kedua negara melalui
Nomor 16 tahun 2012 bahwa dalam setiap pendidikan dan pelatihan.
pengadaan atau joint development harus disertai Di bidang pendidikan militer, Belanda
dengan transfer teknologi. Dengan adanya ToT juga menawarkan pendidikan bagi para Taruna
ini diharapkan dapat memperbarui pengetahuan AAL untuk menyelesaikan pendidikan penuh di
Indonesia dalam hal pembuatan kapal perang Akademi Pertahanan Negeri Belanda.
sehingga untuk ke depan Indonesia dapat Sedangkan di bidang hukum, melalui
membuat kapal sendiri. Universitas Leiden, pihak Belanda juga
membuka tawaran bagi para personel
Memorandum of Understanding (MoU) pertahanan RI untuk mengikuti pendidikan
Pada tanggal 4 Februari 2014 dilakukan pasca-sarjana (S2).
penandatanganan MoU antara Kementerian Dengan telah ditandatanganinya MoU
Pertahanan Republik Indonesia dan antara Kementerian Pertahanan Republik
Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda Indonesia dan Kementerian Pertahanan
tentang Kerja Sama Terkait Pertahanan di Den Kerajaan Belanda tentang Kerja Sama Terkait
Haag. Penandatanganan MoU tersebut menjadi Pertahanan, maka institusi penghubungan di
tonggak sejarah penting bagi hubungan kedua negara yaitu Direktorat Kerja Sama
Internasional Ditjen Strategi Pertahanan terbaru dan dapat di pergunakan dengan melihat
Kementerian Pertahanan Indonesia dan Bagian aspek kekuatan dan ketahanan dalam jangka
Kerja Sama Militer Internasional Staf waktu yang panjang serta efek gentar
Pertahanan Kementerian Pertahanan Kerajaan (detterence efect) yang mumpuni dalam periode
Belanda, dapat mengadakan pertemuan yang yang lama. Pihak yang menentukan negara
bertujuan untuk membahas berbagai aspek mana yang akan menjadi penyedia dalam
kerjasama atau dapat didelegasikan oleh otoritas pengadaan alutsista asing adalah dari pihak
masing-masing kepada Atase Pertahanan. pemerintahan yaitu Kementerian Pertahanan RI.
Kerjasama yang dilaksanakan setelah Alasan Indonesia memilih Belanda dalam
ditandatanganinya MoU yaitu kerjasama kerjasama untuk pengadaan kapal PKR 10514
pendidikan dan pelatihan serta keikutsertaan antara lain sebagai berikut :
dalam misi perdamaian. Bidang pendidikan dan 1. Kemampuannya dalam menciptakan serta
pelatihan diadakan kegiatan sebagai berikut : membangun alutsista terutama dalam bidang
1. Pendidikan Hukum Militer Dan Sejarah. galangan kapal perang.
Menteri Pertahanan Republik Indonesia 2. Tingkat pengalaman dalam melaksanakan
menjajaki kerjasama dengan Universitas proyek-proyek berskala besar.
Leiden. Universitas Leiden menawarkan 3. Keahlian para tenaga kerja dapat
program pendidikan yang bersifat tailormade menjamin kualitas dan ketahanan proyek PKR.
yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan 4. Memiliki teknologi yang mengikuti
Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. perkembangan jaman dalam waktu yang
2. Kerja Sama Universitas Pertahanan. panjang dan cukup lama juga daya tempur dan
Universitas Leiden sepakat untuk mengirimkan fitur-fitur dalam sistem integrasi informasi
dosen/tenaga pengajar untuk memberi dalam akses kapal perang sudah kredibel di
perkuliahan di Universitas Pertahanan. bidangnya.
3. Kerja Sama Akademi Angkatan Laut. 5. Damen Schelde Naval Shipbuilding
Menteri Pertahanan Republik Indonesia dan memiliki reputasi yang sangat baik dalam
Menteri Pertahanan Kerajaan Belanda sepakat pembuatan kapal perang di Eropa kemudian dari
untuk bekerjasama dalam bidang pertukaran sisi kualitas dan pemeliharaan yang dapat di
kadet/taruna, khususnya pendidikan andalkan.
kadet/taruna Tentara Nasional Indonesia 6. Kemudahan dalam melakukan
Angkatan Laut selama 5 tahun di Akademi komunikasi untuk pengadaan kapal PKR 10514.
Angkatan Laut Belanda (Koninklijk Instituut Setelah melewati serangkaian mekanisme
voor de Marine – KIM) di Den Helder. yang telah dilakukan melalui kerjasama secara
Internasional. Belanda menjadi salah satu yang
Pengadaan Kapal Perang PKR 10514 di pilih selain untuk kerjasama pertahanan juga
Sebelum dilaksanakannya tender pada untuk menciptakan hubungan yang positif
pembuatan kapal perang, tiap-tiap negara yang antara kedua negara agar meningkatnya ikatan
memiliki kemampuan dalam menciptakan hubungan yang saling menguntungkan antara
Alutsista dengan Industri Pertahanan yang keduanya dalam upaya memenuhi dan mencapai
handal dari luar negeri turut serta dalam kepentingan nasional yang menjadi tujuan dari
pengadaan Alutsista. TNI AL sebagai Indonesia maupun Belanda.
komponen utama yang melaksanakan dan
menjaga keamanan serta kedaulatan Indonesia Penandatanganan Kontrak Pembuatan
memberikan spesifikasi Alutsista yang Kapal Perang PKR 10514
dibutuhkan dengan menimbang teknologi yang
Mengingat faktor kebutuhan Alutsista 2012, alih teknologi juga merupakan bagian
yang semakin meningkat setiap tahunnya, pada yang tidak terpisahkan dari kontrak
5 Juni 2012 Kementrian Pertahanan Indonesia pembangunan kapal PKR. Oleh karena itu dari
melakukan kerjasama dengan galangan kapal pelaksanaan ToT diharapkan adanya sharing
Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) knowledge dalam pembangunan kapal PKR
Belanda dengan penandatangan kontrak 10514 (sigma class) dalam bidang engineering,
pengadaan Kapal PKR 10514 di Jakarta. design, procuremen, serta produksi.
Adapun nilai kontrak pembelian kapal perang Pembangunan kapal PKR 10514 (sigma class)
PKR ini adalah USD 220 juta dimana pengadaan merupakan salah satu metode terbaru dalam
kapal perang PKR 10514 dalam rangka untuk pembuatan kapal perang. Standard sigma class
memperkuat Alutsista di jajaran TNI AL guna merupakan penggabungan dan pengembangan
mendukung tugas menjaga kedaulatan dan antara commercial classification rule dan
keutuhan wilayah NKRI. schelde naval yard standart. Pengembangan
Pembangunan Kapal PKR 10514 standard sigma telah melalui riset yang cukup
Kementrian Pertahanan Indonesia lama dan akan terus dilakukan improvement
mempercayakan kepada PT. PAL Indonesia untuk mendapatkan metode pembuatan kapal
(Persero) untuk kerjasama produksi (joint perang yang efisien, cepat, dan berkualitas
production) dengan DSNS Belanda. Dimana di tinggi.
dalam proses pembangunannya DSNS Belanda Pembangunan sebuah kapal perang pada
telah memutuskan untuk memberikan Transfer umumnya terdiri dari 2 bagian utama yaitu
of Technology (ToT) dalam konstruksi desain platform dan sistem persenjataan (combat
dan pembangunan Kapal PKR 10514 kepada system). Platform terdiri dari struktur bangunan
PT. PAL Indonesia (Persero). Kapal PKR 10514 kapal dan seluruh peralatan permesinan,
ini akan di bangun di 3 tempat antara lain PT. peralatan bahari, peralatan keselamatan dan
PAL Indonesia (Persero), Vlisingen dan Galats. kelengkapan akomodasi. Sistem persenjataan
Terakhir kapal PKR 10514 ini akan dirakit di terdiri dari peralatan persenjataan, peralatan
PT. PAL dan diharapkan kapal PKR 10514 ini deteksi dan navigasi, peralatan komunikasi serta
sudah selesai dan diserahterimakan pada awal sistem integrasinya. Pengalaman pembangunan
tahun 2017. bidang platform kapal perang jenis kapal patrol
Kapal Perang PKR 10514 ini merupakan cepat dan kapal pendarat (Landing Platform
kapal perang pembelian baru, bukan bekas Dock/LPD) merupakan bekal bagi PT. PAL
ataupun overhauled. Adapun dalam kontrak dalam membangun platform kapal PKR, tapi
kerjasama pembelian kapal tersebut, keterbatasan sarana produksi belum sepenuhnya
pembangunan atau pembuatannya dilakukan memadahi untuk membangun platform kapal
oleh kedua negara dan pengerjaannya dilakukan PKR. Dalam sistem persenjataan, PT. PAL
di Indonesia dan di Belanda. Pembangunan hanya melakukan integrasi peralatan yang
kapal PKR ini menggunakan sistem modular dibuat oleh pabrikan peralatan persenjataan
dimana berupa bagian block modul yang pada umunya galangan kapal perang lainnya
terpisah dapat dihubungkan dengan bagian termasuk DSNS. Kemampuan PT. PAL dalam
block modul lainnya. pemasangan dan integrasi sistem persenjataan
kapal PKR masih terbatas.
Transfer Teknologi Dalam Pembuatan Kapal Setelah ditetapkan sebagai pemenang
Perang PKR 10514 lelang proyek pembangunan KRI jenis PKR,
Pelaksana amanah dari Undang - pihak galangan kapal DSNS Belanda
Undang Industri Pertahanan Nomor 16 Tahun mengemban kerjasama dengan PT. PAL
Indonesia sebagai teman kerja penerima dan bisa mempraktekkan sesuai dengan
program ToT. Oleh karenanya, dalam proyek pelatihan yang mereka ikuti.
pembangunan kapal perang jenis PKR I dan II, PT. PAL Indonesia akhirnya berhasil
galangan kapal DSNS Belanda beraksi selaku melewati keterlibatannya sebagai sub-contractor
kontraktor utama (main contractor) dan PT. dalam proyek pembangunan kapal PKR I dan II
PAL Indonesia bertugas sebagai teman kerja yang dilaksanakan bersama galangan kapal
(sub- contractor). Meskipun berhasil menguasai DSNS Belanda sebagai main contractor.
proses produksi pembangunan kapal perang Dimana DSNS Belanda telah melaksanakan
jenis PKR melalui program ToT, semua ToT yang di berikan kepada PT. PAL Indonesia.
perencanaan cara pembangunan kapal kapal DSNS Belanda merupakan galangan kapal yang
PKR I dan PKR II dikendalikan langsung oleh menguasai seluruh pengetahuan dan
pihak DSNS Belanda. kemampuan yang dibutuhkan dalam
Setelah ditetapkan sebagai pemenang membangun kapal tersebut. Dengan
lelang proyek pembangunan KRI jenis PKR dan pengetahuan dan keterampilan tersebut, dalam
mengemban kerjasama, para karyawan PT. PAL jangka waktu yang panjang PT. PAL Indonesia
Indonesia yang terlibat pada pembuatan kapal memiliki potensi untuk mengembangkan
PKR melakukan pelatihan transfer teknologi kemampuannya membangun kapal tersebut
dahulu sebelum memulai proses pembangunan secara mandiri. Serta dapat mendukung
kapal perang PKR 10514. Pelatihan transfer kesiapan alutsista TNI AL dalam melaksanakan
teknologi ini dilaksanakan di 2 tempat yaitu di pemeliharaan dan perbaikan untuk kapal
Belanda dan di PT. PAL. Pelatihan transfer tersebut. Keberhasilan PT. PAL Indonesia
teknologi di Belanda dilaksanakan pada tanggal menguasai teknologi pembangunan kapal
21 april 2013 sampai 21 februari 2015 yang perang jenis PKR dan membangunnya secara
diikuti oleh 73 karyawan PT. PAL dari berbagai mandiri dapat memberikan pengaruh nyata guna
divisi yakni divisi kapal perang kapal perang, sistem keawetan Alutsista TNI AL. Kemampuan
kapal niaga, QA, HRD, commercial ship, PMO, itu pun memberikan implikasi pada kemampuan
Training Center, Procurement, Repair melaksanakan pemeliharaan kapal tersebut.
Maintenance, Marketing, Design, dan Dengan membangun sendiri kapal tersebut,
Corporate Strategic Planning dan dalam maka kerahasiaan Alutsista TNI AL dapat
pelatihan ini terbagi menjadi beberapa bagian ditingkatkan begitu pula dengan ketahanannya
yaitu untuk bagian design platform, design karena dapat mengemban pemeliharaan dan
combat system, dan produksi (manajemen, peremajaan teknologi kapal tersebut tanpa
produksi, dan instruktur). tergantung pada pihak asing.
Sedangkan untuk pelatihan transfer
teknologi di PT. PAL ini dilaksanakan pada Fitted For But Not With (FFBNW)
tanggal 22 November 2013 sampai 3 Maret FFBNW adalah pemasangan instalansi
2015 yang diikuti 289 karyawan PT. PAL dari senjata, dimana jenis senjata sudah ditentukan
divisi kapal perang, kapal niaga dan divisi BIN saat proses kapal dibangun. 1 tahun setelah
ORG & SDM, dan dalam pelatihan ini terbagi kapal bisa berlayar dan beroperasi, dilaksanakan
menjadi beberapa bagian yaitu untuk bagian Tag FFBNW untuk pemasangan instalansi senjata
Welder, Welder, Pipe, Fitter, dan Outfitting. yang sebelumnya hanya main gun yang sudah
Hasil dari pelatihan yang dilakukan untuk terpasang. Pada pelaksanaan FFBNW ini
personel PT. PAL dalam pembuatan kapal PKR karyawan yang terlibat sebanyak 20 orang dan
10514 berjalan dengan lancar dan para yang mengikuti pelatihan sebanyak 13 orang
karyawan menguasi materi yang disampaikan dari divisi kapal perang, QA, Design, dan Repair
and Maintenance serta pelatihan dilakukan di pejabat tinggi di lingkungan Kemhan, Mabes
Belanda dan PT. PAL yaitu pada tanggal 7 TNI dan Mabes TNI AL.
Januari 2019 sampai dengan 30 September Dengan selesainya proyek FFBNW
2019. tersebut, KRI RE Martadinata-331 dan KRI I
Pada proses FFBNW ini beberapa Gusti Ngurah Rai-332 meningkat statusnya dari
integrasi yang dipertajam yakni intergasi sistem laik layar menjadi laik tempur, mampu
sensor dan senjata, selain kapabilitas rancang melaksanakan tugas pokok yang diembannya
bangun dan teknologi pembangunan Alutsista Anti Air Warfare, Anti Surface Warfare,
Matra Laut. Proyek FFBNW pada kapal PKR ini Electronic Warfare, Naval Gun Fire Support,
terbagi dalam 4 segmen pengerjaan yaitu serta Naval Diplomacy, juga semakin
persiapan, pemasangan (install), integrasi memperkuat TNI Angkatan Laut dalam
system dan pengujian, serta SAT dan delivery. menjalankan tugasnya untuk menjaga
Proyek tersebut merupakan hasil kolaborasi kedaulatan Negara Kesatuan Republik
antara Damen Schelde Naval Shipyard dan PT Indonesia. Dari serangkaian tahapan proses serta
PAL Indonesia. pengujian diatas dapat disajikan dalam tabel
Di FFBNW ini sistem senjata yang sebagai berikut :
dipasang yaitu sistem persenjataan meriam
utama Otomelara 76 mm dan dipersenjatai Tabel 1. Tahapan Kerjasama Pembuatan Kapal
dengan sistem rudal permukaan ke udara Perang PKR 10514
(SAM), sistem pertahanan diri (CIWS) 35 mm, NO Tanggal Tahapan Proses dan
sistem pelontar torpedo, dan sistem rudal Pengujian Pembuatan
Kapal Perang PKR
permukaan ke permukaan (SSM) Exocet MM40
10514
Block 3. KRI R.E. Martadinata 331 dan KRI I 1 5 Juni 2012 Penandatanganan
Gusti Ngurah Rai 332 memiliki kemampuan Kontrak Kapal PKR 1
peperangan elektronik melalui sistem Electronic 2 14 Februari 2013 Penandatanganan
Counter Measure (ECM) Scorpion 2L dan Kontrak Kapal PKR 2
Electronic Support Measure (ESM) Vigile 100 3 17 September Pemotongan Baja
S yang telah terintegrasikan dalam Combat 2014 Pertama (First Steel
Cutting)
Management System (CMS) yang dimiliki
4 21 April 2013 – Pelaksanaan Transfer
kedua kapal perang ini. 21 Februari 2015 Teknologi di Belanda
Seremoni delivery kapal perang KRI I 5 22 November Pelaksanaan Transfer
Raden Eddy Martadinata 331 dilaksanakan pada 2013 – Teknologi di Dalam
4 Desember 2019 bertempat di Dermaga Divisi 3 Maret 2015 Negeri
Kapal Niaga PT PAL Indonesia dan seremoni 6 18 Januari 2016 Peletakan lunas (Keel
delivery FFBNW kapal perang KRI I Gusti Laying)
Ngurah Rai-332 dilaksanakan pada 03 7 29 September Peluncuran Kapal
2016
November 2020. bertempat di Dermaga Bandar
8 24 Februari 2016 Harbour Acceptance
Barat PT PAL Indonesia. Proses penyerahan – Test PKR 1
dilakukan kepada Kementerian Pertahanan RI 20 September
yang diwakili oleh Kapuskod Baranahan 2016
Kementerian Pertahanan yang kemudian 9 21 November Harbour Acceptance
diserahkan secara simbolis kepada TNI AL 2016 – Test PKR 2
untuk dioperasionalkan yang diterima oleh 22 Juni 2017
10 21 September Sea Acceptance Test
Aslog KASAL dan dihadiri oleh sejumlah
2016 – PKR 1
01 November Modernisasi alutsista yang menjadi
2016 tujuan diadakannya agenda kepentingan
11 22 Juni 2017 – Sea Acceptance Test nasional Indonesia ditinjau dari hasil kerjasama
22 Agustus 2017 PKR 2 setelah rampungnya kapal PKR ini dapat
12 PKR 1: 23 Penyerahan Kapal PKR
dinyatakan berhasil. Hal ini diimbangi dengan
Januari 2017
PKR 2: 30 program Transfer of Technology yang
Oktober 2017 merupakan suatu keharusan di dalam produksi
bersama yang dilakukan oleh kedua negara
Kerjasama Pertahanan Indonesia-Belanda menjadi penunjang berjalannya modernisasi
Dalam Pembuatan Kapal Perang PKR 10514 alutsista tersebut. Dari segi aspek industri
Sebagai Rezim Internasional Realisme. pertahanan dalam negeri Indonesia sendiri
Dari beberapa pendekatan rezim secara garis besarnya telah mampu menyerap
internasional yang telah peneliti paparkan sebagian dari adanya alih teknologi dari DSNS
pendekatan yang sesuai dengan topik penelitian Belanda.
peneliti yaitu rezim internasional realisme. Hal Kerjasama ini menjadi titik awal bagi
ini didasarkan karena dalam kerjasama industri industri pertahanan strategis dalam negeri
pertahanan pada pembuatan kapal perang PKR khususnya TNI AL secara mandiri dapat
10514 dengan Belanda ini, dibangun dalam mengembangkan dan menciptakan alutsistanya
situasi yang anarki karena Indonesia dan sendiri dengan menerapkan ilmu yang telah di
Belanda punya sejarah kuat terkait kolonialisme, dapat dari berhasilnya kerjasama ini, sehingga
peperangan dan imperialism dimasa lampau. ekosistem galangan kapal dari alih teknologi
Peneliti mengamati secara garis besar dari luar negeri dapat diterapkan secara
bahwa teknis kerjasama yang telah dilaksanakan berkelanjutan di Indonesia secara mandiri dan
oleh kedua negara telah berhasil ditandai dengan skala besar di tahun - tahun yang akan datang.
rampungnya kedua kapal perang PKR 10514. Hasil kerjasama ini tidak hanya
Sehingga kapal tersebut dapat dipergunakan menguntungkan pihak Belanda namun bagi
oleh TNI AL dalam memenuhi tugasnya Indonesia sendiri untuk dapat menciptakan
mengawal serta menjaga kedaulatan negeri dan alutsista yang sejenis dengan diferensiasi yang
kerjasama pertahanan yang telah melalui lebih baik dan dana yang lebih efektif
serangkaian tahapan yang telah dilakukan pengalokasiannya serta meningkatnya keahlian
bersama dalam proses pembangunan pengadaan atau skill dari sumber daya manusia yang lebih
kapal antara PT. PAL Indonesia dan DSNS terampil juga industri pertahanan Indonesia
Belanda telah sukses diimplementasikan dalam yang lebih stabil manajemen, sehingga hasil dari
bentuk alutsista PKR tersebut. kerjasama ini menjadi batu pijakan industri
Aspek hubungan internasional yang pertahanan Indonesia agar mampu menciptakan
terjalin oleh Indonesia dan Belanda alutsista dengan kualitas terbaik dan
menciptakan hubungan yang positif dengan kemampuan yang maksimal dan teknologi
meningkatnya rasa kepercayaan sehingga terbaru dari adaptasi yang dilakukan dari hasil
hubungan keduanya semakin membaik serta kerjasama.
menguntungkan dari kepentingan nasional yang
4. KESIMPULAN.
dicapai oleh masing-masing negera tersebut.
Sekaligus dapat menghilangkan stigma negatif Berdasarkan data yang peneliti peroleh
kolonialisme masa lampau dimana negara serta analisa yang peneliti lakukan, maka dapat
Belanda merupakan negara yang pernah ditarik kesimpulan bahwa bentuk kerjasama
menjajah Indonesia. industri pertahanan antara Indonesia dan
Belanda dalam pembuatan kapal perang PKR kontrakpengadaan-1-unit-kapal-pkr-
10514 yaitu melalui transfer teknologi serta 10514.html.
dilakukannya produksi bersama dengan Kementerian Pertahanan, “Penandatanganan
melibatkan industri pertahanan dalam negeri Naskah Dan RUU Kerja Sama
dalam kerjasama ini. Hal ini dilakukan agar Pertahanan”, Kemhan, 18 September
kedepannya Indonesia mampu menciptakan 2018, diakses pada 22 Februari 2022
https://www.kemhan.go.id/2018/09/18/pe
alutsistanya sendiri. Hasil dari kerjasama yang
nandatanganan-naskah-dan-ruukerja-
telah dilakukan, berhasil menambah dan sama-pertahanan.html.
memperkuat pertahanan Indonesia terutama
Kementerian Pertahanan, “RI – Belanda
dalam segi modernisasi alutsista yang telah
Tandatangani Memorandum of
berumur sehingga menjadi lebih terbarukan dari Understanding (MoU) tentang Kerjasama
segi kualitas, kuantitas dan daya tempur. Pertahanan” , kemhan, 07 Januari 2014,
diakses pada 22 Februari 2022.
5. DAFTAR PUSTAKA https://www.kemhan.go.id/baranahan/20
14/01/07/ri-belanda-tandatangani-
Al-Fadhat, Faris. Dkk. “Kerjasama Pertahanan imemorandum-of-understandingi-mou-
Indonesia-Korea Selatan: Ketahanan tentang-kerjasama-pertahanan.html.
Maritim Dan Transfer Teknologi Dalam
Pengadaan Kapal Selam DSME Kementerian Pertahanan, “Kapal PKR-105
209/1400”, (Yogyakarta: Universitas Resmi Diluncurkan Untuk Perkuat
Gajah Mada, 2019) Armada Perang TNI AL”, Kemhan, 29
September 2016, diakses pada 22 Februari
Bappenas, Peningkatan Kemampuan 2022.
Pertahanan Negara, di akses dari https://www.kemhan.go.id/2016/09/29/ka
https://www.bappenas.go.id/files/1113/51 pal-pkr-105- resmi-diluncurkan-untuk-
84/9209/bab7__20091007161707__8.pdf perkuat-armada-perang-tni-al.html .
, pada tanggal 22 Februari 2022.
Nugraha, Prasetya. Dkk.“Studi Kelayakan PT.
Creswell, J.W. “Qualitative Inquiry and PAL Indonesia (Persero) Dalam
Research Design: Choosing among Five Pembangunan Kapal Perusak Kawal
Tradition”. (London: Sage Publications, Rudal (PKR) Guna Mendukung
1998). Ketahanan Alutsista TNI AL”, Jurnal
Departemen Pertahanan Republik Indonesia, Ketahanan Nasional. Vol 22, (Yogyakarta
2008, Buku Putih Pertahanan Republik : Universitas Gadjah Mada, 2016)
Indonesia 2008, jakarta: Dephan RI PT. PAL INDONESIA. 2013. “Program Alih
Departemen Pertahanan Republik Indonesia, Teknologi (Transfer Of Technology)
2015, Buku Putih Pertahanan Indonesia Perusak Kawal Rudal (PKR / Frigate)”.
2015, Jakarta: Dephan RI Vlissingen – Surabaya.
Karyono, Sharaswaty, “Kepentingan Indonesia PT, PAL “Sukses Lakukan Alih Teknologi
Bekerjasama Dengan Belanda Dalam Pembangunan PKR 10514”, Pal,
Bidang Pertahanan Tahun 2013-2014”, Desember 2012, diakses pada 22 Februari
JOM FISIP Vol. 1 No. 3. (Riau: 2022.
Universitas Riau, 2016). https://pal.co.id/2019/12/publikasi/news-
berita/sukses-lakukan-alihteknologi-
Kementerian Pertahanan, “Kemhan RI
pembangunan-pkr-10514/ .
Tandatangani Kontrak Pengadaan 1 Unit
Kapal PKR 10514”, Kemhan, 06 Juni PT. PAL, “KRI Raden Eddy Martadinata 331
2012, diakses pada 22 Februari 2022. Siap Mengawal Kedaulatan NKRI”,
https://www.kemhan.go.id/2012/06/06/ke pal.id, diakses pada 17 Juni 2021,
mhan-ri-tandatangani- https://pal.co.id/2020/02/publikasi/news-
berita/kri-raden-eddymartadinata- Sumaryanto, 2013, Konsep Dasar Kapal ,
331siap-mengawal-kedaulatan-nkri/ . Jakarta :Kementerian Pendidikan &
Kebudayaan. Hlm. 7
Salam, Abdul Alim. “Evaluasi Kebijakan
(http://bsd.pendidikan.id/data/2013
Dalam Rangka Implementasi Konvensi
/kelas_10smk/Kelas_10_SMK_Konsep_
Hukum Laut Internasional (UNCLOS
Dasar_Kapal_1.pdf)
1982) di Indonesia”. Jakarta : Departemen
Kelautan dan Perikanan. 2008. 53. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 16
Tahun 2012 Tentang Industri Pertahanan
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan
Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2005), 88

Anda mungkin juga menyukai