Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 15 No.

1 [April 2014] 7-14


Perancangan Aplikasi Pengukuran OEE [Maknunah dkk]

PERANCANGAN APLIKASI PENGUKURAN OVERALL


EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE): STUDI KASUS DI PG KREBET
BARU II

Designing Overall Equipment Effectiveness (OEE) Measurement Application:


Case Study in PG Krebet Baru II

Lu’lu Ul Maknunah*, Retno Astuti, dan Mas’ud Effendi

Jurusan Teknologi Industri Pertanian - Fakultas Teknologi Pertanian - Universitas Brawijaya


Jl. Veteran Malang 65145
*Penulis Korespondensi: email luluul_maknunah@ymail.com

ABSTRAK

PG Krebet Baru II Malang belum memiliki alat ukur yang dapat membantu menganalisis
kinerja mesin-mesin yang ada di pabrik tersebut. Cara efektif untuk menganalisis kinerja mesin
adalah dengan pengukuran OEE yang didasarkan pada pengukuran Availability ratio, Performance
ratio, dan Quality ratio. Penelitian ini bertujuan menghasilkan aplikasi pengukuran OEE yang
dapat memberikan hasil OEE secara cepat dan akurat. Perancangan aplikasi pengukuran OEE
dilakukan dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 sebagai bahasa pemrograman,
Microsoft Access 2007 sebagai basis datanya dan menggunakan metode pendekatan prototipe.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan prototipe yang diberi nama COPRA (Computation of
OEE Process Rapidly and Accurately). Prototipe COPRA memiliki menu utama yang terdiri dari
Home, Input Data dan data OEE. Prototipe COPRA juga memiliki menubar yang terdiri dari System
(memiliki dua sub menu yaitu hapus data dan keluar aplikasi), File (memiliki tiga sub menu yaitu
data mesin, data operator dan laporan OEE) dan Help (memiliki tiga sub menu yaitu user guide,
contact person dan about). Hasil uji verifikasi dan uji validasi memberikan kesimpulan bahwa
prototipe COPRA telah terverifikasi dan valid. Aplikasi COPRA dinyatakan lulus uji coba dan
siap untuk digunakan berdasarkan hasil uji coba yang menghasilkan selisih hasil COPRA dan
manual yang kurang dari 0.15%.

Kata Kunci: Aplikasi COPRA, Pengukuran OEE, Perancangan Aplikasi.

ABSTRACT

PG Krebet Baru II does not have a measuring tool that can help analyze its machineries perfor-
mance. An effective way to analyze machine performance is OEE measurement based on Availability ratio,
Performance ratio, and Quality ratio measurement. This study aims at getting OEE measurement applica-
tion and giving the OEE result quickly and accurately. OEE measurement application was designed using
Microsoft Visual Basic 6.0 as programming language, Microsoft Access 2007 as the database and using the
prototype approach. Based on the results, prototype COPRA (Computation of OEE Process Rapidly and
Accurately) was created. Prototype COPRA has a main menu consisting of Home, Input Data and Data
OEE. It has a menu bar consisted of System (has two sub menus which were data delete and application
exit), File (has three sub menus which were machine data, operator data and OEE report) and Help (has
three sub menus which were user guide, contact person and about). Verification test results and validation
test concluded that prototype COPRA was verified and valid. COPRA application passed testing and was
ready to be used based on trial result that showed the difference in the COPRA and manual measurement
result was less than 0.15%.

Keywords: COPRA application, Designing application, OEE measurement.

7
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 15 No. 1 [April 2014] 7-14
Perancangan Aplikasi Pengukuran OEE [Maknunah dkk]

PENDAHULUAN dalam memecahkan permasalahan tersebut,


maka diperlukan kajian lebih lanjut tentang
Salah satu komoditas yang cukup perancangan aplikasi pengukuran OEE.
strategis dan memegang peranan penting Perancangan aplikasi pengukuran OEE
di sektor pertanian khususnya sub sektor akan dapat membantu PG Krebet Baru II
perkebunan dalam perekonomian nasional mendapatkan nilai OEE secara cepat dan
adalah gula. Permintaan gula pada tahun akurat. Nilai OEE yang didapat dengan cepat
2013 diproyeksikan mendekati 2.7 juta dan akurat tersebut akan dapat membantu
ton dan akan terus naik setiap tahun bagian instalasi dalam pengambilan
(Sugiyanto, 2007). Untuk dapat memenuhi keputusan terkait peralatan produksi secara
permintaan gula tersebut, proses produksi cepat dan akurat pula.
gula di setiap pabrik gula di Indonesia harus Berdasarkan permasalahan yang
dioptimalkan dengan melakukan produksi telah diuraikan sebelumnya, maka dapat
terus-menerus selama masa panen tebu dirumuskan masalah pada penelitian ini
yaitu, antara bulan Mei sampai November. adalah bagaimana merancang aplikasi
Salah satu pabrik gula yang berproduksi 24 pengukuran OEE di PG Krebet Baru II. Tujuan
jam sehari selama masa panen adalah PG dari penelitian ini adalah menghasilkan
Krebet Baru II. PG Krebet Baru II merupakan aplikasi pengukuran OEE yang dapat
salah satu pabrik gula yang dimiliki oleh memberikan hasil OEE secara cepat dan
PT Pabrik Gula Rajawali I, di daerah akurat di PG Krebet Baru II. Manfaat dari
Bululawang, Malang. PG Krebet Baru II penelitian ini adalah membantu bagian
memiliki kapasitas produksi 5200 TCD (Tonne instalasi PG Krebet Baru II mendapatkan
Sugar Cane Crushed per Day). Pencapaian aplikasi pengukuran OEE yang dapat
target produksi tersebut sangat dipengaruhi memberikan hasil OEE secara cepat dan
oleh kinerja mesin-mesin produksi. akurat. Hasil OEE yang didapatkan dengan
Efektivitas mesin yang tinggi diperlukan agar cepat dan akurat tersebut diharapkan
target produksi yang telah ditetapkan oleh dapat digunakan sebagai informasi dalam
perusahaan dapat tercapai. Efektivitas mesin pengambilan keputusan yang berkaitan
adalah keadaan dan kemampuan berhasilnya dengan peralatan produksi secara cepat dan
suatu kerja yang dilakukan oleh mesin untuk akurat.
memberikan hasil sesuai dengan harapan.
Efektivitas mesin tersebut dapat diketahui METODE PENELITIAN
nilainya dengan melakukan pengukuran
OEE (Overall Equipment Effectiveness). Penelitian dilakukan pada bulan
TPM adalah sistem perawatan yang November 2012 - Mei 2013 di PG Krebet
melibatkan semua karyawan terhadap Baru II, Bululawang, Malang. Perancangan
mesin/peralatan yang dapat mempengaruhi dan pembangunan aplikasi pengukuran
efektivitas produksi (Ginting, 2009). OEE OEE dilakukan di Laboratorium Komputasi
merupakan metode yang digunakan dan Analisis Sistem, Jurusan Teknologi
sebagai alat ukur (metric) dalam penerapan Industri Pertanian, Fakultas Teknologi
program TPM guna menjaga peralatan pada Pertanian, Universitas Brawijaya Malang.
kondisi ideal (Betrianis dan Suhendra, 2005). Hardware yang digunakan dalam penelitian
Bagian instalasi di PG Krebet Baru II dapat ini adalah seperangkat komputer yang
melakukan pengukuran nilai OEE secara memiliki spesifikasi CPU Intel Atom N2800
manual dari data aktual terkait dengan 1.86 GHz, RAM 2048 Mb dan HDD 500 Gb.
availability, performance efficiency, dan quality Software yang digunakan dalam membangun
of product. Pengukuran manual memiliki aplikasi pengukuran OEE adalah Microsoft®
kelemahan, yaitu kemungkinan terjadinya Windows XP Profesional Service Pack 2
human error yang membuat hasil OEE yang sebagai Operating system, Microsoft Visual
didapatkan tidak akurat. Pengukuran manual Basic 6.0 sebagai bahasa pemrograman dan
juga menyebabkan hasil OEE tidak dapat Microsoft Access 2007 sebagai basis datanya.
cepat diperoleh karena membutuhkan waktu Data yang digunakan dalam
pengukuran yang cukup lama. Berdasarkan penelitian ini adalah data primer dan data
permasalahan pengukuran OEE yang terjadi sekunder. Data primer merupakan data
di PG Krebet Baru II serta perkembangan yang diperoleh secara langsung dari lokasi
teknologi komputer yang dapat membantu penelitian dengan melakukan wawancara

8
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 15 No. 1 [April 2014] 7-14
Perancangan Aplikasi Pengukuran OEE [Maknunah dkk]

dengan bagian instalasi PG Krebet Baru II mesin di pabrik tersebut. PG Krebet Baru II
serta pihak lainnya yang terkait dengan data- melakukan analisis kinerja mesin-mesinnya
data yang dibutuhkan dalam perancangan hanya dengan melakukan analisis lama jam
aplikasi pengukuran OEE. Data sekunder henti dari setiap stasiun dan hal tersebut
merupakan data yang diperoleh dari studi merupakan cara yang tidak efektif. Menurut
pustaka dan arsip mesin-mesin di PG Krebet Nakajima (1988) dalam Hasanah (2011), cara
Baru II yang berisi tentang hasil pencatatan efektif untuk menganalisa efesiensi sebuah
running time, schedule shutdown, pembersihan mesin atau sebuah sistem manufaktur yang
peralatan, kerusakan peralatan, power cut-off, terintegrasi termasuk fungsi ketersediaannya,
idle time, planned downtime, processed amount tingkat kinerja dan juga tingkat kualitas
dan defect amount. Metode pendekatan dalam adalah dengan melakukan pengukuran OEE.
perancangan aplikasi pengukuran OEE yang
digunakan adalah pembuatan prototipe yang Perancangan Aplikasi Pengukuran OEE
disebut prototyping. Tahapan perancangan Aplikasi pengukuran OEE
aplikasi dengan menggunakan prototyping yang dibuat dinamakan COPRA yang
yaitu: merupakan singkatan dari Computation of
OEE Process Rapidly and Accurately. Nama
Mengidentifikasi Kebutuhan Pemakai tersebut mencerminkan sebuah aplikasi
Identifikasi kebutuhan pemakai yang dapat digunakan untuk melakukan
dilakukan dengan melakukan wawancara proses pengukuran OEE secara cepat dan
kepada end user yaitu perwakilan dari akurat. Kecepatan diperlihatkan oleh cara
bagian instalasi PG Krebet Baru II, terkait kerja aplikasi yang langsung melakukan
aplikasi yang diinginkan. perhitungan setelah data masukan tersimpan
dan hasil pengukuran OEE dapat diketahui
Membangun Prototipe tanpa harus menunggu lama. Akurasi
Pembangunan prototipe dilakukan diperlihatkan dari hasil pengukuran OEE
menggunakan software Visual Basic 6.0 oleh aplikasi tidak mungkin melakukan
dengan membuat desain aplikasi yang akan kesalahan selama proses pengukuran seperti
digunakan pada sebuah form kerja. yang dilakukan manusia (human error).
Hasil pengukuran OEE dengan
Menguji Prototipe COPRA dilaporkan pada sebuah lembar
Pengujian prototipe aplikasi laporan yang dapat dilihat dengan mudah
pengukuran OEE dilakukan dengan dua dan dapat dicetak dengan printer. Lembar
macam pengujian yaitu uji verifikasi dan uji tersebut dibangun pada sebuah form dari
validasi pada prototipe yang telah dibangun. aplikasi tambahan untuk Visual Basic yang
dinamakan Active Report. Lembar laporan
Membangun Sistem Operasional COPRA dirancang agar dapat memberikan
Membangun sistem operasional yaitu informasi mengenai hasil availability,
membangun aplikasi pengukuran OEE performance rate, quality rate dan OEE apakah
yang dapat diinstal ulang pada seperangkat berada di atas nilai World Class atau tidak,
komputer yang tidak harus memiliki software yaitu: (1) Jika nilai availability, performance
Visual Basic maupun Microsoft Access. rate, quality rate dan OEE pada lembar laporan
berwarna hijau maka hasil yang diperoleh
Menguji Sistem Operasional berada di atas nilai World Class. (2) Jika nilai
Pada tahap ini dilakukan uji coba availability, performance rate, quality rate dan
aplikasi yang telah dibuat. Aplikasi dinilai OEE pada lembar laporan berwarna merah
siap digunakan jika hasil OEE dari aplikasi maka hasil yang diperoleh berada di bawah
sama dengan pengukuran OEE secara nilai World Class.
manual. Nilai OEE World Class adalah sebesar
85% yang ditargetkan dari Availability
HASIL DAN PEMBAHASAN sebesar 90%, Perfomance sebesar 95% dan
Quality sebesar 99% (Almeanazel, 2010).
Kondisi Umum Perusahaan
PG Krebet II sampai pada saat ini Prototipe Aplikasi Pengukuran OEE
belum memiliki alat ukur yang dapat Proses pembuatan prototipe disebut
membantu menganalisis kinerja mesin- prototyping (McLeod and Schell, 2008).

9
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 15 No. 1 [April 2014] 7-14
Perancangan Aplikasi Pengukuran OEE [Maknunah dkk]

Prototipe COPRA hanya dapat dijalankan 1. Uji Verifikasi


pada seperangkat komputer yang memiliki Uji verifikasi dilakukan untuk
software Visual Basic dan Microsoft Access. mengetahui kesesuaian prototipe aplikasi
Menurut Talib (2010), alasan utama mengapa pengukuran OEE dengan aturan yang telah
lebih memilih menggunakan Microsoft dibuat. Uji verifikasi dilakukan dengan
Access dibanding sistem database lainnya empat langkah sebagai berikut:
karena Microsoft Access lebih praktis.
Setelah program dijalankan maka dapat a. Langkah pertama menjalankan prototipe
dilihat beberapa halaman yang telah dibuat aplikasi pengukuran OEE dan melihat
untuk melakukan proses pengukuran OEE. apakah prototipe berhasil dijalankan.
Tampilan pertama yang akan muncul setelah Dari hasil pengujian dapat diketahui
prototipe COPRA dijalankan adalah halaman bahwa prototipe berhasil dijalankan dan
pembuka yang screenshot-nya dapat dilihat tidak mengalami error.
pada Gambar 1. Pada halaman pembuka b. Langkah kedua yaitu mencoba
tersebut akan dapat terlihat bentuk prototipe berinteraksi dengan prototipe. Interaksi
COPRA secara lengkap yang memiliki: dilakukan dengan mencoba memasukkan
beberapa nama mesin yang diberi nama
1. Menu utama yaitu menu Home, Input Mesin A, Mesin B dan Mesin C. Screenshot
Data dan data OEE dari hasil penambahan mesin pada uji
2. Menubar yang terdiri dari tiga menu verifikasi prototipe COPRA dapat dilihat
pendukung pada Gambar 2.
a. Menu System yang memiliki dua sub c. Langkah ketiga yaitu menginputkan
menu yaitu hapus data dan keluar data pada ketiga mesin tersebut dan
aplikasi. dilihat laporan OEE yang dihasilkan
b. Menu File yang memiliki tiga sub pada lembar laporan OEE.
menu yaitu data mesin, data operator d. Langkah keempat yaitu meneliti
dan laporan OEE. apakah hasil yang diperoleh sudah
c. Menu help yang memiliki tiga sub sesuai dengan aturan yang telah dibuat
menu yaitu user guide, contact person saat melakukan perancangan aplikasi
dan about. pengukuran OEE. Dari lembar laporan
OEE didapatkan nilai availability,
Pengujian Prototipe performance rate, quality rate dan OEE
Pengujian prototipe aplikasi untuk setiap mesin pada uji verifikasi
pengukuran OEE dilakukan dengan dua prototipe COPRA yang dapat dilihat
jenis pengujian yaitu uji verifikasi dan uji pada Gambar 3.
validasi.

Gambar 1 Screenshot Halaman Pembuka Pada Prototipe COPRA

10
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 15 No. 1 [April 2014] 7-14
Perancangan Aplikasi Pengukuran OEE [Maknunah dkk]

Gambar 2 Screenshot Penambahan Mesin Pada Uji Verifikasi Prototipe COPRA

Gambar 3 Screenshot Lembar Laporan OEE Pada Uji Verifikasi Prototipe COPRA

Hasil pada Gambar 3 dibandingkan OEE dari prototipe COPRA dengan hasil
dengan peraturan yang telah dibuat yaitu pengukuran OEE dari penelitian sejenis
akan diberikan warna hijau untuk nilai yang yang telah ada. Hal tersebut sesuai dengan
berada di atas standar dunia dan merah apa yang diungkapkan oleh Rangkuti (2008),
untuk sebaliknya. Nilai OEE World Class bahwa validitas dicapai apabila data yang
adalah sebesar 85% yang ditargetkan dari dihasilkan dari alat ukur tersebut sesuai
Availability 90%, Performance 95% dan dengan data atau informasi lain dalam
Quality 99% (Sari dan Sutopo, 2008). Dari kaitannya dengan variabel penelitian. Dalam
hasil perbandingan maka dapat diketahui uji validasi prototipe COPRA, data input
bahwa hasil pengukuran OEE pada Gambar yang digunakan adalah data dari penelitian
3 sudah sesuai dengan aturan yang dibuat, sejenis yang telah ada yaitu:
sehingga prototipe aplikasi perhitungan OEE
dinyatakan lulus uji verifikasi. a. Penelitian Kumar et al. (2012)
Uji validasi yang pertama pada
2. Uji Validasi prototipe COPRA dilakukan dengan
Uji validasi dilakukan untuk membandingkan hasil pengukuran OEE
mengetahui apakah prototipe yang dibangun dari prototipe COPRA dengan hasil
dapat memberikan hasil pengukuran pengukuran OEE dari penelitian Kumar et
OEE yang valid. Uji validasi dilakukan al. (2012) pada mesin Packaging. Kumar et
dengan membandingkan hasil pengukuran al. (2012) melakukan penelitian mengenai

11
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 15 No. 1 [April 2014] 7-14
Perancangan Aplikasi Pengukuran OEE [Maknunah dkk]

Tabel 1 Perbandingan Hasil Penelitian Kumar et al. (2012) dan Hasil Prototipe COPRA
Hasil Penelitian Kumar et al. Hasil
Selisih Hasil
(2012) Prototipe COPRA
Availability (%) 94.75 94.78 0.03
Performance Rate (%) 82.22 82.15 0.07
Quality Rate (%) 99.12 99.12 0
OEE (%) 77.217 77.19 0.027

Tabel 2 Perbandingan Hasil Penelitian Anggraeni (2012) dan Hasil Prototipe COPRA
Hasil Penelitian Anggraeni Hasil Prototipe
Selisih Hasil
(2012) COPRA
Availability (%) 92.17 92.17 0
Performance Rate (%) 86.45 86.45 0
Quality Rate (%) 99.02 99.02 0
OEE (%) 78.90 78.91 0.01

pengukuran OEE beberapa mesin di sebuah Uji Coba Aplikasi Pengukuran OEE
industri yang memproduksi cereal. Pada Mesin di stasiun giling PG Krebet
Tabel 1 dapat dilihat bahwa selisih hasil Baru II yang memiliki downtime atau jam
yang diperoleh antara penelitian Kumar et henti tertinggi adalah mesin unigrator yaitu
al. (2012) dengan prototipe COPRA tidak sebesar 79.92 jam, sehingga untuk uji coba
lebih dari 0.15%. Menurut Dewobroto (2005), aplikasi COPRA digunakan data jam henti
selisih sebesar 0.15% antara perhitungan dari mesin unigrator selama musim giling
program dengan perhitungan manual masih tahun 2012. Uji coba dilakukan dengan
dianggap wajar. Berdasarkan hal tersebut membandingkan hasil pengukuran OEE per
maka prototipe COPRA dapat dinyatakan periode dari aplikasi COPRA dengan hasil
lulus uji validasi tahap pertama. Selisih hasil pengukuran OEE per periode secara manual.
pengukuran dapat terjadi karena adanya Berdasarkan hasil pengukuran OEE dengan
pembulatan angka yang biasa dilakukan COPRA dan dengan manual dari periode 1
pada pengukuran manual. sampai dengan periode 11 didapatkan selisih
hasil yang dapat dilihat pada Tabel 3. Selisih
b. Penelitian Anggraeni (2012) hasil yang diperlihatkan Tabel 3 berada pada
Penelitian Anggraeni (2012) di PG kisaran nilai 0% sampai dengan 0.02%. Nilai
Kebon Agung Malang adalah menganalisis tersebut jauh di bawah batas maksimum
efektivitas peralatan stasiun giling dengan selisih nilai yang diperbolehkan yaitu 0.15%,
alat ukur OEE. Salah satu hasil pengukuran sehingga aplikasi COPRA dinyatakan lulus
OEE yang didapatkan adalah nilai OEE pada uji coba.
mesin unigrator pada periode 9 dari tanggal Hasil dari kedua cara pengukuran
1 sampai dengan tanggal 15 September 2010. OEE pada mesin unigrator memperlihatkan
Data tersebut digunakan sebagai data input nilai OEE tertinggi berada pada periode 5 dan
untuk melakukan uji validasi kedua pada periode 8 dengan masing-masing nilai OEE
prototipe COPRA. Tabel 2 menunjukkan sebesar 100%. Nilai OEE terendah berada
perbandingan antara pengukuran OEE pada pada periode 6 dengan nilai OEE sebesar
penelitian Anggraeni (2012) dan prototipe 64.37%. Nilai tersebut berada di bawah nilai
COPRA. Selisih hasil persentase yang kurang OEE untuk standar dunia. Berdasarkan
dari 0.15% menunjukkan bahwa prototipe hasil pengukuran dengan aplikasi COPRA
aplikasi pengukuran OEE dapat dinyatakan diketahui nilai OEE mesin unigrator selama
lulus uji validasi kedua. masa giling tahun 2012 adalah 95.17% dan

12
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 15 No. 1 [April 2014] 7-14
Perancangan Aplikasi Pengukuran OEE [Maknunah dkk]

Tabel 3 Persentase Selisih Hasil Pengukuran OEE dengan COPRA dan Manual
Persentase Selisih Hasil Pengukuran OEE
Periode dengan COPRA dan Manual (%)
Availability Performance Rate Quality Rate OEE
1 0 0 0 0
2 0 0 0 0
3 0 0 0 0.01
4 0 0 0 0.01
5 0 0 0 0
6 0 0 0 0
7 0 0.02 0 0.01
8 0 0 0 0
9 0 0 0 0.01
10 0 0 0 0.02
11 0 0 0 0

nilai tersebut merupakan nilai yang tinggi ini menghasilkan aplikasi pengukuran OEE
karena di atas nilai OEE standar dunia. yang dapat memberikan hasil OEE secara
Mesin unigrator selama masa giling tahun cepat dan akurat. Aplikasi pengukuran OEE
2012 dapat dinyatakan memiliki kinerja yang tersebut diberi nama COPRA (Computation
tinggi. of OEE Process Rapidly and Accurately). Hasil
Dari segi penilaian desain interface, uji verifikasi dan uji validasi memberikan
selama proses perancangan aplikasi kesimpulan bahwa prototipe COPRA telah
pengukuran OEE, end user ikut serta terverifikasi dan valid. Aplikasi COPRA
mengevaluasi dan memberi masukan pada dinyatakan lulus uji coba dan siap untuk
desain interface yang dibuat. End user digunakan berdasarkan hasil uji coba yang
menyatakan desain interface yang dibuat menghasilkan selisih hasil COPRA dan
sudah menarik dan mudah digunakan. manual yang kurang dari 0.15%.
End user juga menilai aplikasi sudah
memberikan fitur yang lengkap terutama DAFTAR PUSTAKA
adanya fitur searching yang membantu end
user mendapatkan data OEE sesuai kriteria
yang diinginkan secara cepat. Laporan Almeanazel, OTR. 2010. Total produc-
hasil pengukuran OEE yang memberikan tive maintenance review and overall
perbedaan warna antara nilai OEE di atas equipment effectiveness measure-
world class (berwarna hijau) dan di bawah ment. JJMIE. 4(4): 517-522.
world class (berwarna merah) juga dinilai Anggraeni, D. 2012. Analisis Efektivitas Per-
dapat memberikan kejelasan informasi bagi alatan Stasiun Giling dengan Alat Ukur
end user mengenai hasil pengukuran OEE Overall Equipment Effectiveness. Skripsi.
yang diperoleh. Berdasarkan keseluruhan UB. Malang.
penilaian dari segi desain interface, aplikasi Betrianis dan Suhendra, R. 2005. Pengukuran
pengukuran OEE dinilai telah sesuai dengan nilai overall equipment effectiveness
keinginan end user dan aplikasi siap untuk sebagai dasar usaha perbaikan proses
digunakan. manufaktur pada lini produksi (Studi
kasus pada stamping production divi-
SIMPULAN sion sebuah industri otomotif). Jurnal
Teknik Industri. 7(2): 91-100.
PG Krebet Baru II memerlukan aplikasi Dewobroto, W. 2005. Aplikasi Rekayasa Kon-
pengukuran OEE yang dapat membantu struksi dengan Visual Basic 6.0. PT Elex
PG Krebet Baru II dalam memantau kinerja Media Komputindo. Jakarta.
mesin-mesin di seluruh stasiunnya. Penelitian Ginting, M. 2009. Analisa total productive
maintenance terhadap efektivitas

13
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 15 No. 1 [April 2014] 7-14
Perancangan Aplikasi Pengukuran OEE [Maknunah dkk]

produksi tongkat. Jurnal Austenit 1(2): Rangkuti, F. 2008. The Power of Brands. PT
31-37. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Hasanah, J. 2011. Perancangan Strategi Kom- Sari, FY dan Sutopo, W. 2008. Perancangan
petensi SDM untuk Peningkatan Kinerja sistem ukuran overall equipment ef-
TPM dengan Pendekatan Metode Six-Sig- fectiveness untuk memonitor dan
ma. Tesis. UI. Jakarta. memperbaiki efisiensi proses di ba-
Kumar, JS., Sujatha G. and Thyagarajan, D. gian filling dan packing. Perfoma. 7(1):
2012. Assessment of overall equipment 31-38.
effectiveness and energy consumption Sugiyanto, C. 2007. Permintaan gula di In-
of breakfast cereal. International Journal donesia. Jurnal Ekonomi Pembangunan.
of Applied Engineering and Technology. 8(2): 113-127.
2(2): 39-48. Talib, H. 2010. Panduan Praktis Menguasai
McLeod, R. and Schell, GP. 2008. Sistem In- Komputer. PT Elex Media Komputin-
formasi Manajemen. Edisi 10. Salemba do. Jakarta.
Empat. Jakarta.

14

Anda mungkin juga menyukai