Anda di halaman 1dari 13

JTIKA, Vol. 2, No.

1, Maret 2020 ISSN:2657-0327

PENERAPAN METODE RATIONAL UNIFIED PROCESS (RUP)


DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MEDICAL CHECK
UP PADA CITRA MEDICAL CENTRE
(The Application of RationalUnifiedProcess (RUP) in Development of a Medical
CheckUpInformation System at Citra Medical Centre)
RirinPerwitasari*, RoyanaAfwani, Sri Endang Anjarwani
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Mataram
Jl. Majapahit 62, Mataram, Lombok NTB, INDONESIA
Email: ririnperwita2104@gmail.com,[royana,endang]@unram.ac.id

Abstract
The Rational Unified Process (RUP) method is an iterative and incremental software development
methodwithfourstage. The firstisinceptionstage to defining the system requirements and use casediagram, then
designed previously issued by the user for conformity. Second stage is elaborationstageto
improvementrequirementandusecase diagram, anddesigning another diagram design till interface design. Test
elaborationby validating features with user. Constructionstage direct implementation of the design that has been
made inbeforestageand carried out testing usingblack box testing. The last is transitionstagewill be tested at the end
of the system that has been built. Testing is done usingquestionnaire conducted by 2 people from the clinic and 30
people from the community with the results obtainedamounted to 86.12% (very feasible) so the RUP method is a good
method to be used in system development.
Keywords:RationalUnifiedProcess, RUP, Information System, Medical CheckUp.
*Penulis Korespondensi

1. PENDAHULUAN Indonesia (BNP2TKI) adalah Citra Medical Centre yang


Metode RUP merupakan metode pembangunan terletak di kawasan Lombok Timur[3]. Dalam
perangkat lunak yang iterative dan incremental serta pelaksanaannya, Citra Medical Centre telah
berfokus pada arsitektur. Metode RUP dapat menggunakan sebuah aplikasi berbasis desktopyang
menangani risiko yang berhubungan dengan digunakan sebagai pengelolaan data pasien. Namun
pengembangan kebutuhan sistem berdasarkan adanya aplikasi desktop tersebut belum memenuhi
perubahan yang diinginkan oleh klien. Untuk kebutuhan pegawai karena pengaksesannya terbatas
mengurangi risiko tersebut dilakukan dengan hanya pada jam kantor. Oleh karena itu, dilakukan
pengujian pada setiap akhir tahapan RUP, sehingga pengembangan aplikasi berbasis web dengan
akan mudah melakukan perubahan sebelum menggunakan metode RUP untuk melakukan
mencapai tahap akhir. Metode RUP juga pengelolaan data pasien dari mana saja dan kapan
mengutamakan kepuasan pengguna sehingga lebih saja.
sering melakukan interaksi dengan pengguna[1]. Metode RUP digunakan dalam pengembangan
Metode RUP digunakan dalam pengembangan sistem informasi medical checkup untuk
sistem informasi medicalcheckup pada Citra Medical mengantisipasi pendefinisian kebutuhan sistem yang
Centre mulai dari proses pendaftaran pasien, tidak terlalu detail pada tahap awal. Dengan
pengolahan hasil pemeriksaan dan penyerahan hasil menggunakan metode RUP, hal tersebut dapat diatasi
pemeriksaan ke pasien. Medical checkup merupakan dengan adanya pengujian yang dilakukan oleh
pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh mulai dari pengguna pada setiap akhir tahapan RUP untuk
pemeriksaan fisik serta pemeriksaan laboratorium[2]. mengetahui kebutuhan sistem dan kesesuaian proses
Salah satu tempat pemeriksaan kesehatan yang telah pengembangan sistem pada setiap tahapan. Tujuan
ditetapkan oleh Dirjen Bina Upaya Kesehatan Badan melibatkan pengguna dalam setiap proses dalam RUP
Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja adalah untuk menghasilkan sistem yang sesuai
dengan harapan pengguna.

http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 76
JTIKA, Vol. 2, No. 1, Maret 2020 ISSN:2657-0327

2. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI melakukan revisi atau perubahan. Kelemahan RUP
adalah prosesnya yang bisa jadi terlalu banyak karena
2.1. Tinjauan Pustaka
dimungkinkan adanya perubahan, sedangkan
Penelitian tentang sistem informasi waterfall menggunakan tahapan pasti sehingga
pendistribusian suku cadang industri pada CV.Oilfindo mudah digunakan.
menggunakan metode RUP untuk membantu Pada penelitian a comparison between three
karyawan dalam memproses pesanan dan pembuatan SDLC models waterfall model, spiral model, and
laporan sehingga pekerjaan karyawan menjadi efektif incremental / iterative model bertujuan untuk
dan efisien[4]. Perbedaannya dengan penelitian yang membandingkan ketiga model SDLC tersebut[8].
akan dilakukan adalah fokus penelitiannya pada Perbedaan ketiga model dari segi flexibility, model
sistem yang dibangun, sedangkan penelitian yang waterfall merupakan model yang paling tidak
akan dilakukan berfokus pada metodenya yaitu fleksibel, model spiral agak fleksibel, dan model RUP
menggunakan RUP dalam pengembangan sistemnya. yang paling fleksibel. Dari segi jaminan keberhasilan,
Penelitian tentang analisis dan pengembangan model waterfall kurang dijamin keberhasilannya,
sistem ujian akhir semester berbasis berbasis web di sedangkan model spiral dan RUP jaminan
SMK Negeri 1 Malang bertujuan untuk keberhasilannya tinggi. Dari segi pengujian, model
penyelenggaraan ujian akhir semester yang digunakan waterfall lambat dalam melakukan pengujian,
oleh guru dan siswa [5]. Perbedaannya dengan sedangkan untuk model spiral dan RUP cepat dalam
penelitian ini adalah jenis penelitiannya, di mana melakukan pengujian bahkan dilakukan di akhir setiap
peneliti sebelumnya terletak pada analisis hasil iterasi untuk model RUP[9].
pengembangan sistem, sedangkan pada penelitian
yang penulis lakukan yaitu penerapan metode dalam 2.2. Dasar Teori
pengembangan sistem. Persamaan antara kedua Untuk mendasari dari penelitian ini digunakan
penelitian adalah penggunaan metode RUP dalam beberapa dasar teori adalah sebagai berikut.
pengembangan sistem yang memungkinkan
perubahan selama proses pengembangan. 2.2.1. Metode Rational Unified Process (RUP)
Penelitian tentang penerapan metode SDLC RUP Seperti telah diuraikan sebelumnya bahwa
(Rational Unified Process) dalam pembuatan sistem metode perangkat lunak yang dikembangan dilakukan
informasi E-kos berbasis web pada kota malang secara interative dan incremental yang menekankan
dibangun untuk memudahkan mahasiswa dalam pada arsitektur. Untuk menggambarkan fase yang
mencari tempat kos dan juga memudahkan pemilik digunakan dalam metode ini seperti terlihat pada
kos untuk mengiklankan kosnya[6]. Perbedaannya Gambar 1.
dengan penelitian yang akan dilakukan adalah jenis
penelitian yang dilakukan. Penelitian sebelumnya
membangun sistem informasi untuk memudahkan
pencarian kos, sedangkan penelitian yang akan
dilakukan adalah pengembangan sistem informasi
medical checkup pada klinik. Persamaan penelitian
yang akan dilakukan dengan penelitian sebelumnya
yaitu menggunakan metode Rational Unified Process
(RUP) dalam pengembangan sistem, di mana keempat
tahap RUP akan membantu peneliti untuk merancang
sistem informasi yang akan dibangun.
Gambar 1. Arsitektur metode RUP
Penelitian yang berjudul a comparison between
RUP memiliki empat tahap yaitu inception,
two software engineering process, RUP and waterfall
elaboration, contruction, dan transition[4]. Berikut
models pengembangan sistem informasi data
penjelasan mengenai empat tahap pengembangan
medicalcheckup bertujuan untuk membandingkan
RUP.
antara dua model pengembangan perangkat lunak
a. Inception
yaitu RUP dan waterfall untuk menunjukkan fitur dan
Tahap ini lebih pada memodelkan proses
kekurangan masing-masing model [7]. Kelebihan dari
bisnis yang dibutuhkan (business modeling),
RUP adalah fleksibel jika user ingin melakukan
mendefinisikan kebutuhan akan sistem yang
perubahan pada setiap tahapan pengembangan,
sedangkan untuk waterfall tidak dapat terlalu banyak

http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 77
JTIKA, Vol. 2, No. 1, Maret 2020 ISSN:2657-0327

akan dibuat (requirement) serta analisis dan 𝑃𝑠𝑘𝑜𝑟 = Skor total i×r× 5 × 100%
desain. Keterangan:
b. Elaboration Skor total = skor total hasil jawaban responden
Tahap ini lebih pada analisis dan desain sistem i = jumlah pertanyaan
serta implementasi sistem yang fokus pada r = jumlah responden
purwarupa sistem (prototype).
3. METODEPENELITIAN
c. Construction Dalam pengembangan sistem menggunakan
Tahap ini lebih pada implementasi dan beberapa tahapan yang mengikuti metode RUP
pengujian sistem yang fokus pada seperti yang terlihat pada Gambar 2.
implementasi perangkat lunak pada kode
program. Mulai

d. Transition
Tahap ini lebih pada deploymentatau instalasi Pengumpulan data dan studi
literatur
sistem agar dapat dimengerti oleh user.

2.2.2. ISO 25010 Pengembangan sistem dengan metode


RUP
ISO 25010 adalah standar kualitas perangkat
Tahap inception
lunak yang baru, sebagai pengganti ISO 9126. Pada
penelitian ini diambil 2 karakteristik yaitu functional Tahap elaboration
suitability, dan usability adalah sebagai berikut [5]:
a. Functional Suitability Tahap construction
Pengujian functional suitability menggunakan
metode blackbox testing. Hasil pengujiannya Tahap transition

dihitung dengan rumus:


Pembuatan laporan
𝑋 =P/I
Keterangan:
Selesai
P = Jumlah fitur yang dirancang
I = Jumlah fitur yang berhasil
diimplementasikan Gambar 2. Tahapan pengembangan sistem pada
Dalam pengujian, produk dikatakan baik dalam penelitian.
functional suitability jika nilai X mendekati 1. Penjelasan dari tahapan pengembangan pada Gambar
b. Functional Usability 2 adalah sebagai berikut.
Pada pengujian usability, digunakan kuesioner
3.1. Pengumpulan Data dan Studi Literatur
dengan rumus sebagai berikut:
Berikut rumus perhitungan skor pengujian Pengumpulan data dilaksanakan dengan dua cara
usability: yaitu observasi dan wawancara.
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = (𝐽𝑆𝑆 × 5) + (𝐽𝑆 × 4) + (𝐽𝑁 × 3) +
(𝐽𝑇𝑆 × 2) + (𝐽𝑆𝑇𝑆 × 1) 3.1.1. Observasi
Keterangan: Pada tahap ini, penulis mengamati secara
JSS = jumlah responden menjawab Sangat langsung bagaimana proses pendaftaran
Setuju medicalcheckup, pengelolaan data pasien, dan
JS = jumlah responden menjawab Setuju pembuatan hasil pemeriksaan oleh pegawai Citra
JN = jumlah responden menjawab Netral Medical Centre.
JTS = jumlah responden menjawab Tidak
Setuju 3.1.2. Wawancara
JSTS = jumlah responden menjawab Sangat Berdasarkan wawancara diketahui masalah yang
Tidak Setuju ada yaitu penggunaan server lokal sehingga
Kemudian mencari persentase skor untuk pengelolaan data pasien hanya bisa dikerjakan pada
mendapatkan kriteria interpretasi hasil jam kantor. Sehingga penulis menawarkan untuk
pengujian usability dengan rumus: melaksanakan penelitian pengembangan sebuah

http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 78
JTIKA, Vol. 2, No. 1, Maret 2020 ISSN:2657-0327

sistem informasi yang dapat membantu terkait 6 Mengelolahasilpemeriksaan


pendaftaran medical checkup secara online dan (melihat, menambahkan, Pegawa
mengubah, mencetak, i
pengelolaan data yang dapat dikerjakan di mana saja
danmenghapus)
dan kapan saja. 7 Mengelolariwayatpasien Pegawa
3.1.3. Studi literatur (melihatdanmenghapus) i
Penulis melakukan studi literatur terhadap artikel, c. Analysis and design
jurnal, dan skripsi yang sesuai dengan permasalahan Daftar member

yang ada sebagai bahan rujukan dan memperkuat


Melakukan pendaftaran
argumentasi dari informasi diperoleh. medical check up

3.2. Pengembangan Sistem dengan Metode RUP Pasien


Merubah informasi
pribadi

Pada pengembangan sistem dengan metode RUP, Melihat jadwal


pemeriksaan <<include>>
tahapan yang digunakan adalah tahap inception, <<include>>

elaboration, construction, dan transition. <<include>>

Menghapus Melihat detail

3.2.1. Tahap Inception


<<extend>> <<extend>>
Login
<<include>>
Riwayat pasien

Pada tahap inception terdapat beberapa proses Menambahkan


pasien <<include>>

RUP yang dilakukan diantaranya membuat business Melihat detail


<<extend>>
<<extend>>

modelling, requirements, analysis and design,d antest. Data pasien <<extend>>


Mengubah <<include>>
a. Business modelling
<<extend>>

Pegawai <<extend>>
Menghapus

Business modelling yang digunakan adalah Menambahkan


jadwal

Business modelling canvas(BMC) seperti


Gambar 3. Menghapus <<extend>>
<<extend>>
Mengubah
Hasil pemeriksaan

<<extend>>
<<extend>>
<<extend>>

Melihat detail
Menambahkan
Mencetak

Gambar 4.Usecase diagram sistem.


Analisis pada tahap inception dijelaskan
dengan menggunakan usecase diagram
seperti pada Gambar 4. Terdapat dua aktor
yang berperan yaitu pasien dan pegawai.
Gambar 3. Perancangan business modelling Masing-masing aktor tersebut memiliki hak
canvas penelitian. akses yang berbeda. Pasien memiliki 4 hak
akses sedangkan pegawai memiliki 3 hak
Dari BMC pada Gambar 3 yang dibutuhkan akses.
pada penelitian adalah Key Activities, d. Test
CustomerRelationship, Pada tahap ini, pengujian bertujuan untuk
CustomerSegmentsdanChannels. memvalidasi kebutuhan sistem dan usecase
b. Requirements yang telah dirancang. Pengujian melibatkan 2
Kebutuhan fungsional sistem seperti yang orang penguji yang berperan sebagai
terlihat pada Tabel I[10]. pengguna sistem yaitu pegawai dan pimpinan
TABEL I. KEBUTUHANFUNGSIONALSISTEM
klinik. Pengujian dilakukan dengan
N Kebutuhanfungsional Aktor
o mencocokkan usecase berdasarkan kebutuhan
1 Melakukanpendaftaranuntukmenjad fungsional sistem untuk pasien dan pegawai.
Pasien Proses validasi dimulai dengan peneliti
i member
2 Melakukanpendaftaran medical memberikan tabel isian yang kemudian diisi
Pasien
check up dan di validasi oleh masing-masing penguji
3 Melihatjadwalpemeriksaanpribadi Pasien pada klinik. Hasil validasi dapat dilihat pada
4 Mengubah data pribadi Pasien Tabel II.
5 Mengelola data pasien (melihat, TABEL II. VALIDASIKEBUTUHANSISTEMDAN USE
Pegawa
menambahkan, mengubah, CASE
i
danmenghapus)
N Kebutuhanfungsionalsistem Use case

http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 79
JTIKA, Vol. 2, No. 1, Maret 2020 ISSN:2657-0327

o Pasie Pegaw Daftar member

n ai

Melakukan pendaftaran
1 Daftarmenjadi member medical check up

2 Daftar Medical check up ✓ Merubah informasi


pribadi
3 Melihatjadwalpemeriksaanpr Pasien

ibadi Melihat jadwal
pemeriksaan <<include>>
4 Mengubah data pribadi ✓ <<include>>

5 Mengelola data pasien <<include>>

(melihat, Menghapus Melihat detail

menambahkanpasien, <<extend>> <<extend>>


Login
✓ Riwayat pasien
<<include>>

mengubah,
Menambahkan
menambahkanjadwal, pasien <<include>>
Melihat detail
danmenghapus <<extend>>
<<extend>>

6 Mengelolariwayatpasien Data pasien <<extend>>


Mengubah <<include>>
<<extend>>

(melihatdanmenghapus) Pegawai
Menghapus <<extend>>

7 Mengelolahasilpemeriksaan Menambahkan
jadwal

(melihat, menambahkan,

mengubah, mencetak, Menghapus <<extend>>
Mengubah
<<extend>>
Hasil pemeriksaan
danmenghapus)
<<extend>>
<<extend>>
<<extend>>

Melihat detail
Menambahkan

Dari validasi yang dilakukan diperoleh hasil Mencetak

bahwa kebutuhan dan usecase sistem yang


dirancang sesuai dengan kebutuhan Gambar 5. Usecase diagram sistem setelah
pengguna. Dengan demikian proses dapat dilakukan perubahan.
dilanjutkan menuju tahap selanjutnya yaitu 2. Activity diagram
tahap elaboration. Proses Menambah Pendaftar oleh Pegawai

Pegawai Sistem

3.2.2. Tahap Elaboration


Tahap elaboration merupakan tahap setelah Start

inception.Pada tahap ini terdapat proses RUP yaitu Menekan tombol Menampilkan data
tambah pasien
requirements, analysisanddesign, implementation,
dan test. Menampilkan form
a. Requirements pendaftaran medical
check up Batal

Terdapat penambahan kebutuhan fungsional Mengisi form

sistem dari tahap sebelumnya pada Tabel pendaftaran sesuai


dengan perintah dan
klik tombol simpan
Iyaitu pasien dapat melihat riwayat Simpan

pemeriksaan pribadinya. Menyimpan data pendaftar


kedalam database
b. Analysis and design
Pada analysisanddesign tahap elaboration
Phase

terdapat usecase diagram, activity diagram,


class diagram, sequencediagram dan ERD. Gambar 6. Activity diagram pendafataran
1. Usecase diagram pasien oleh pegawai
Usecase diagramyang telah dirancang Gambar 6 merupakan activity diagram
pada tahap sebelumnya yaitu tahap pegawai untuk menambahkan pasien
inception seperti pada Gambar 4, dengan mengisi form medical checkup.
dilakukan perubahan pada tahap 3. Class diagram
elaboration karena adanya penambahan Keterhubungan antar kelas yang terdapat
kebutuhan sistem yaitu sebuah menu pada sistem dapat dilihat pada Gambar 7.
untuk memungkinkan pasien melihat Sistem yang akan dibangun menggunakan
riwayat pemeriksaan pribadinyasehingga pola arsitektur Models Views Controllers
pasien dapat melihat detail hasil (MVC), sehingga dilakukan perancangan
pemeriksaan yang telah dilakukan. kelas – kelas yang ada pada sistem yang
Usecase setelah dilakukan perubahan terdiri dari kelas Controllers, Viewsdan
dapat dilihat pada Gambar 5. Models.

http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 80
JTIKA, Vol. 2, No. 1, Maret 2020 ISSN:2657-0327

Views
tabel member, tabel pasien, dan tabel
+ login()
+ dashboard()
hasil.
+ daftar_mcu()
+ index() member n
+ detailindividu()
+ editpasien() PK hasil
* id_member : char(5)
+ jadwal()
+ jadwalpas() * nama : varchar(30)
* username : varchar(30) PK* id_hasil : int(5)
+ edithasil()
+ index_bmi() * password : varchar(30) * id_pasien : char(5)
+ index_umuml() * daerah : varchar(25) * tinggi : int(3)
+ riwayat_pasien() * provinsi : varchar(20) * berat : int(3)
* negara : varchar(20) * m_kanan : char(5)
menerima * m_kiri : char(5)
* tgl_lahir : date
CI_Controller CI_Models * kelamin : varchar(6) * td_atas : int(3)
* nohp : varchar(15) * td_bawah : int(3)
* foto : varchar(50) * nadi : int(3)
* level : int(1) * gol : varchar(3)
* suhu : int(3)
1 * rontgen : varchar(8)
Welcome
M_login menjadi * hasil_fisik : varchar(7)
1 * bilirub : varchar(8)
+ index()
+ ceknum($username,$password)
* reduction : varchar(8)
+ logout()
+ jadiMember()
pasien * protein : varchar(8)
+ updatepro() * color : varchar(17)
+ logout()
+ update() PK * id_pasien : char(5) * ph : varchar(8)
Hasil * id_member : char(5) * bj : varchar(8)
M_entry * usia : int(3) * wbc : varchar(8)
+ index() * status : varchar(7) * hb : varchar(8)
+ edithasil($id) + getpasien($id_pasien) * jenis_pasien : varchar(4) * glukosa : varchar(8)
+ editproses() + tambahPasien() * pj_tki : varchar(30) * ureum : varchar(8)
+ cetak($id) + hapusData($id) * negara_tujuan : varchar(30) 1 * creatinin : varchar(8)
+ hapus($id) + editData($id)
+ arsip($id) * kerjaan_tujuan : varchar(10) * sgot : varchar(8)
+ editProcess()
+ detail($id)
* no_passport : char(10) * sgpt : varchar(8)
Entry + inputJadwal() * foto : varchar(50) * alkali : varchar(8)
+ riwayat($id) * jns_medical : varchar(10) * albumin : varchar(8)
* jadwal : varchar(20) * vdrl : varchar(8)
+ index()
* arsip : char(1) * tpha : varchar(8)
+ addpasien()
+ hapus($id) M_hasil * hbs_ag : varchar(8)
+ editpasien($id) * hiv : varchar(8)
+ editpasienprocess() * hcv : varchar(8)
+ detailpasien($id) + getrow($id)
+ inputHasil()
* canabis : varchar(8)
+ jadwalpas()
+ prosesedit() * opiates : varchar(8)
+ riwayatpas()
+ cetakHasil($id) * amphetamin : varchar(8)
+ hapus($id) * cholesterol : varchar(8)
Login + arsip($id) * feses : varchar(8)
* hamil : varchar(3)
+ index() * hasil_lab : varchar(7)
M_riwayat
+ member() * frek_kanan : varchar(8)
* frek_kiri : varchar(8)
+ getrow_bmi($id) * hasil_audio : varchar(7)
Riwayat + getrow_umum($id) * status_akhir : varchar(7)
+ hapus($id)
+ detailData($id)
* tgl_selesai : date
+ index_bmi() * arsip : char(1)
+ index_umum()
+ hapus($id)
+ detail($id) Gambar 9. ERD sistem
6. Implementation
Gambar 7. Class diagram sistem Implementasi yang dilakukan pada tahap
4. Sequence diagram elaboration adalah perancangan interface
Halaman Data
sistem. Salah satu rancangan interface
Pegawai Form_pasien Entry M_entry

Mengisi form
Pasien
sistem seperti yang terlihat pada Gambar
pendaftaran medical
check up addpasien() 10 yang merupakan rancangan untuk
alt
If
Pendaftaran berhasil
tambahPasien()
Menampilkan
proses penambahan pasien baru yang
daftar pasien
Else
Masih ada data yang salah
dilakukan oleh pegawai.

Gambar 8. Sequence diagram untuk


proses penambahan pasien oleh pegawai
Pada Gambar 8, proses menambahkan
pasien dilakukan dengan mengisi form
pasien yang disediakan, selanjutnya akan
di akses fungsi addpasien() pada
controllerEntry dan jika sesuai maka data
tersebut akan tersimpan dalam database
dengan fungsi tambahPasien() pada model
M_entry. Gambar 10. Desaininterface halaman
5. Entity Relationship Diagram (ERD) tambah pasien oleh pegawai.
ERD sistem yang akan dibangun dapat 7. Test
dilihat pada Gambar 9, dimana terdapat Pada tahap elaboration, pengujian
dibutuhkan untuk menguji fitur yang telah
dirancang apakah sudah sesuai dengan

http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 81
JTIKA, Vol. 2, No. 1, Maret 2020 ISSN:2657-0327

yang diinginkan pengguna atau belum. pemeriksa


Pengujian dilakukan oleh 2 orang penguji an
yaitu pegawai dan pimpinan klinik. Proses Mencetak
hasilpeme ✓
validasi fitur dimulai dengan peneliti riksaan
menampilkan rancangan interface sistem, Mengarsi
setelah itu responden memberikan pkanhasil

pernyataan setuju atau tidak setuju pada pemeriksa
tabel isian yang telah disediakan. Hasil an
validasi dapat dilihat pada Tabel III. Menghap
TABEL III. VALIDASIFITURSISTEM ushasilpe ✓
Pengg Validasi meriksaan
No Fitur
una Setuju Tidak
1 Pasien Daftar Dari pengujian yang dilakukan oleh 2

member orang penguji, dapat disimpulkan bahwa
Melakuka rancangan interface sistem telah sesuai
npendafta dengan keinginan pengguna. Maka
ran ✓
proses dapat dilanjutkan menuju tahap
Medical
check up constructionatau pengembangan sistem.
Menguba
hinformas ✓
4. HASILDANPEMBAHASAN
ipribadi Penerapan metode RUP pada pengembangan
Melihatja sistem dari keempat tahapan RUP adalah sebagai
dwalpeme ✓ berikut.
riksaan
Melihatri 4.1. TahapInception
wayatpem ✓
Pada tahap inception dilakukan perancangan
eriksaan
2 Admin
business modeling canvas, pendefinisan kebutuhan
Melihat
detail sistem, perancangan usecase diagram, dan pengujian
✓ rancangan.
riwayatpa
sien
4.2. Tahap Elaboration
Menghap
usriwayat ✓ Pada tahap elaboration dilakukan penambahan
pasien kebutuhan sistem dan usecase diagram, perancangan
Melihat activity diagram, class diagram, sequence diagram,
detail dan ERD, serta pengujian validasi fitur yang telah

data
pasien
dirancang.
Menamba 4.3. Tahap Construction
hkanpasie ✓
nbaru Pada tahap contruction terdapat dua proses RUP
Menguba yang dilakukan yaitu implementationdan test, karena
h data ✓ proses implementation sudah selesai pada tahap
pasien elaboration.
Menamba
hkanjadw 4.3.1. Implemetation

alpemerik
saan Implementasi pada tahap ini adalah pembuatan
Menghap database, pengembangan sistem, dan interface
us data ✓ sistem.
pasien a. Database
Melihat Pada pengembangan database sistem
detail informasi medicalcheckup Klinik Citra,

hasilpeme
riksaan
terdapat 3 tabel yang digunakan yaitu tabel
Menamba member, tabel pasien dan tabel hasil.
✓ 1. Tabel member
hkanhasil

http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 82
JTIKA, Vol. 2, No. 1, Maret 2020 ISSN:2657-0327

Gambar 11. Tabel member


Pada tabel member terdapat 12 atribut
seperti yang terlihat pada Gambar 11.
Tabel member digunakan untuk
menampung data member yang akan
digunakan untuk melakukan pendaftaran
medicalcheckup.
2. Tabel pasien
Pada tabel pasien terdapat 13 atribut
seperti yang terlihat pada Gambar 12.
Tabel pasien ini digunakan untuk
menampung data pasien yang telah
melakukan pendaftaran medicalcheckup.

Gambar 12. Tabel pasien.


3. Tabel hasil Gambar 13. Tabel hasil
Pada tabel hasil terdapat 46 atribut b. Project
seperti yang terlihat pada Gambar 13. Pengembangan sistem dengan
Tabel hasil ini digunakan untuk frameworkcodeigniter menggunakan konsep
menampung data hasil pemeriksaan MVC yaitu Models, Views dan Controllers.
pasien. Models berisi fungsi yang dapat digunakan
untuk mengelola database, Views untuk
mengatur tampilan, dan Controllers berisi
fungsi untuk memproses data dan merupakan
bagian yang berfungsi sebagai penghubung
antara Models dan Views.
c. Interface
Halaman log in pada Gambar 14 digunakan
untuk dapat masuk ke sistem dengan
memasukkan username dan password jika
sudah memiliki akun, Sedangkan jika belum
maka harus melakukan pendaftaran untuk

http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 83
JTIKA, Vol. 2, No. 1, Maret 2020 ISSN:2657-0327

menjadi member dengan memilih tombol berjalan


Signup. Halaman log in ini bisa digunakan dengan benar
bersama oleh pegawai maupun pasien. 5 Menam Fungsi
bahkan tambah
jadwal jadwal pasien

pemerik sudah
saan berjalan
dengan benar
6 Mengha Fungsi hapus
pus data data pasien
pasien sudah ✓
berjalan
dengan benar
7 Melihat Fungsi lihat
detail detail hasil
hasil pemeriksaan

pemerik pasien sudah
saan berjalan
pasien dengan benar
8 Menam Fungsi
bahkan tambah hasil
hasil pemeriksaan

Gambar 14. Halaman awal sistem pemerik pasien sudah
d. Test saan berjalan
Pada tahap construction dilakukan pengujian pasien dengan benar
untuk fitur sistem yang telah dibangun dan 9 Mencet Fungsi cetak
ak hasil hasil
kesesuaian sistem dengan kebutuhan pemerik pemeriksaan
pengguna. Pengujian dilakukan dengan ✓
saan pasien sudah
menggunakan blackbox testing untuk pasien berjalan
pengujian functional suitability. dengan benar
1. Functional Completeness 10 Mengars Fungsi arsip
Pada pengujian functional completeness ipkan hasil
hasil pemeriksaan
terdapat 20 fitur yang di uji untuk admin ✓
pemerik pasien sudah
dan juga pasien yaitu sepeti yang terlihat saan berjalan
Tabel IV. pasien dengan benar
TABEL IV. PENGUJIANFUNGSI COMPLETENESS 11 Mengha Fungsi hapus
Hasil pus hasil hasil
Hasil yang
No Fungsi pengujian pemerik pemeriksaan
diharapkan ✓
Sesuai Tidak saan pasien sudah
Admin pasien berjalan
1 Log in Fungsi log in dengan benar
sebagai sebagai admin 12 Melihat Fungsi lihat
admin sudah ✓ detail detail riwayat
berjalan riwayat pasien sudah ✓
dengan benar pasien berjalan
2 Menam Fungsi dengan benar
bahkan tambah 13 Mengha Fungsi hapus
data pasien sudah ✓ pus riwayat pasien
pasien berjalan riwayat sudah ✓
dengan benar pasien berjalan
3 Melihat Fungsi lihat dengan benar
detail detail data 14 Log out Fungsi log out
data pasien sudah ✓ sudah

pasien berjalan berjalan
dengan benar dengan benar
4 Mengub Fungsi ubah Pasien
ah data data pasien ✓ 15 Melakuk Fungsi daftar

pasien sudah an member

http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 84
JTIKA, Vol. 2, No. 1, Maret 2020 ISSN:2657-0327

pendaft sudah 20 2 0
aran berjalan Total 40 0
sebagai dengan benar
member P = Jumlah pernyataan x jumlah penguji =
16 Log Fungsi log in
40
insebaga sebagai pasien
i pasien sudah ✓ I = Jumlah nilai x jumlah penguji = 40
berjalan Sehingga X = = 1
dengan benar
Pada pengujian yang diperoleh hasil sama
17 Melakuk Fungsi daftar
an medicalcheck dengan 1, jadi dapat disimpulkan bahwa
pendaft up sudah semua fitur sudah berfungsi dengan baik

aran berjalan 2. Functional Correctness
medicalc dengan benar Pada pengujian functional correctness
heckup terdapat 5 fitur yang di uji untuk admin
18 Melihat Fungsi lihat
dan juga pasien yaitu sepeti yang terlihat
jadwal jadwal
pemerik pemeriksaan Tabel VI.
✓ TABEL VI. PENGUJIANFUNGSI CORRECTNESS.
saan pribadi sudah
pribadi berjalan Hasil
Hasil yang
dengan benar No Fungsi pengujian
diharapkan
19 Melihat Fungsi lihat Sesuai Tidak
riwayat riwayat Umum
pemerik pemeriksaan 1 Identifik Proses log in

saan pribadi sudah asi ke sistem
pribadi berjalan usernam sesuai dengan
dengan benar e dan jenis ✓
20 Mengub Fungsi ubah passwor usersudah
ah data data pribadi d berjalan
pribadi sudah ✓ degan benar
berjalan 2 Perhitun Proses
dengan benar gan menampilkan
jumlah grafik jumlah
Berdasarkan pengujian dengan Tabel IV data data pasien
pasien sesuai dengan
yang dilakukan oleh 2 orang pengguna
pada jenis kelamin
diperoleh hasil seperti pada Tabel V. ✓
dahboar dan jenis
TABEL V. HASIL PENGUJIAN FUNGSI d pasien pada
COMPLETENESS dahboard
Nomor Fungsi Sesuai Tidak sistem sudah
1 2 0 berjalan
2 2 0 dengan benar
3 2 0 Admin
4 2 0 3 Menam Proses
5 2 0 pilkan pencarian
6 2 0 data pada data
7 2 0 pasien pasien
8 2 0 berdasa berdasarkan

9 2 0 rkan kata kunci
pencaria tertentu
10 2 0
n sudah
11 2 0
berjalan
12 2 0
dengan benar
13 2 0
4 Menam Proses
14 2 0 pilkan pencarian
15 2 0 data pada hasil
16 2 0 hasil pemeriksaan
17 2 0 ✓
pemerik pasien
18 2 0 saan berdasarkan
19 2 0 berdasa kata kunci
rkan tertentu

http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 85
JTIKA, Vol. 2, No. 1, Maret 2020 ISSN:2657-0327

pencaria sudah Berdasarkan pengujian dengan Tabel VIII


n berjalan yang dilakukan oleh 2 orang pengguna
dengan benar
diperoleh hasil seperti pada Tabel IX.
5 Menam Proses
TABEL IX. HASILPENGUJIANFUNGSIAPPROPRIA
pilkan pencarian
TENESS
riwayat pada riwayat
Nomor Fungsi Sesuai Tidak
pasien pasien 1 2 0
berdasa berdasarkan
✓ Total 2 0
rkan kata kunci
pencaria tertentu
P = Jumlah pernyataan x jumlah penguji =
n sudah 2
berjalan I = Jumlah nilai x jumlah penguji = 2
dengan benar Sehingga X = = 1

Berdasarkan pengujian dari Tabel VI Pada pengujian yang dilakukan terhadap


diperoleh hasil seperti pada Tabel VII. ketiga functional sistem diperoleh hasil
TABEL VII. HASILPENGUJIANFUNGSI sama dengan 1, jadi dapat disimpulkan
CORRECTNESS. bahwa semua fitur sistem sudah berjalan
Nomor Fungsi Sesuai Tidak dengan baik, sehingga proses dapat
1 2 0 dilanjutkan menuju tahap transition.
2 2 0
3 2 0 4.4. Tahap Transition
4 2 0 Tahap transition adalah tahap selanjutnya dari
5 2 0 tahap constuction. Pada tahap ini akan dilakukan
Total 10 0 pengujian usability sistem untuk mengetahui
kesesuaian sistem dengan kebutuhan pengguna.
P = Jumlah pernyataan x jumlah penguji = Proses pengujian dilakukan oleh dua pihak, yaitu dari
10 pihak klinik sebagai admin, dan dari pihak masyarakat
I = Jumlah nilai x jumlah penguji = 10 umum sebagai pasien.
Sehingga X = = 1
Pada pengujian yang dilakukan diperoleh 4.4.1. Admin
hasil sama dengan 1, jadi dapat Pengujian untuk pihak klinik dilakukan oleh 2
disimpulkan bahwa semua fitur sudah orang yaitu pegawai dan pimpinan klinik. Pengujian
berjalan dengan baik menggunakan kuesioner dengan 21 butir
3. FunctionalAppropriateness pernyataanyang terbagi menjadi 4 kriteriayaitu
Pada pengujian usefulness, ease of use, ease of
functionalappropriatenessterdapat 1 fitur learningdansatisfaction[5].
yang di uji untuk admin yaitu seperti yang Dari pengujian yang dilakukan oleh 2 orang pengguna
terlihat pada Tabel VIII. diperoleh hasil seperti yang terlihat pada Gambar 15.
TABEL VIII. PENGUJIANFUNGSIAPPROPRIATEN
ESS
Hasil
Hasil yang
No Fungsi pengujian
diharapkan
Sesuai Tidak Gambar 15. Hasil pengujian usability sistem oleh pihak
Admin klinik.
1 Menc Fungsi Berdasarkan hasil pengujian pada Gambar 15,
etak mencetak
hasil hasil
nilai yang diperoleh sebesar 179. Hasil pengujian
pemer pemeriksaan usability dihitung menggunakan rumus sebagai
iksaan pasien yang ✓ berikut.
pasien bersangkutan P Skor = x 100% = 85,23%
menghasilkan
output yang Dari hasil perhitungan diperoleh persentase pengujian
benar usability sebesar 85,23%, sehingga sistem informasi
medical checkup dapat dinyatakan “Sangat Layak” dan
memenuhi standar usability.

http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 86
JTIKA, Vol. 2, No. 1, Maret 2020 ISSN:2657-0327

4.4.2. Pasien 5. KESIMPULAN


Pengujian dari pihak pasien dilakukan oleh 30 Berdasarkan analisis dan pembahasan, dapat
orang yang diambil secara acak dari berbagai bidang diambil kesimpulan sebagai berikut:
pekerjaan. Pengujian menggunakan kuesioner dengan 1. Pengujian RUP dilakukan pada setiap tahapan.
8 butir pernyataan yang terbagi menjadi 4 kriteria Pada tahap inception dilakukan pengujian untuk
yaitu usefulness, ease of use, ease of learning dan validasi kebutuhan dan usecasediagram sistem
satisfaction[5]. yang dirancang. Tahap elaboration dilakukan
Dari pengujian yang dilakukan oleh 30 orang pengujian untuk validasi fitur sistem. Untuk tahap
pengguna diperoleh hasil seperti yang terlihat pada construction dilakukan pengujian suitability dengan
Tabel X. menggunakan blackbox testing, dan untuk tahap
transition dilakukan pengujian usability sistem
dengan menggunakan kuesioner.
TABEL X. HASILPENGUJIANOLEHPASIEN 2. Ketika terdapat kebutuhan sistem pada tahap
Pernyataan
Usef
inception yang masih perlu dilakukan perubahan
No Ease of Total Nilai
ulln
ess
Ease of use
learning
Satisfaction
Nilai Maksimal atau penambahan, maka proses perubahannya bisa
1 2 3 4 5 6 7 8 dilakukan pada tahap awal elaboration.
1 4 5 4 4 4 5 5 4 35 40 3. Pengujian terhadap sistem dilakukan dengan
2 4 4 5 5 4 4 4 5 35 40
3 5 4 4 4 4 5 5 4 35 40
menggunakan blackbox testing dan kuesioner. Dari
4 5 4 4 5 5 4 5 5 37 40 blackbox testing untuk pengujian fitur sistem
5 4 4 4 3 4 4 5 4 32 40 diperoleh hasil sebesar 1 yang artinya bahwa
6 4 4 4 5 4 5 5 4 35 40
7 4 4 4 5 4 5 5 5 36 40
semua fitur sistem sudah berjalan dengan benar.
8 4 4 4 4 3 5 5 5 34 40 Pada pengujian usability diperoleh hasil sebesar
9 4 4 5 4 4 4 5 5 35 40 86,12% dan jika interpretasikan menjadi “Sangat
10 4 4 4 4 4 4 4 4 32 40
11 5 4 4 4 4 5 5 5 36 40
Layak”, sehingga metode RUP merupakan metode
12 4 4 4 4 4 4 5 4 33 40 yang baik untuk pengembangan sistem.
13 5 4 4 5 4 5 5 4 36 40
14 4 4 5 4 4 4 4 5 34 40 DAFTAR PUSTAKA
15 4 4 5 5 4 4 5 5 36 40
16 5 4 4 4 5 4 5 4 35 40
[1] P. Kroll and P. Kruchten, The Rational Unified
17 4 4 4 5 5 4 5 4 35 40 Process Made Easy. 2003.
18 4 4 5 4 4 4 5 4 34 40 [2] S. A. Muhamad, “Implementasi dan Pengembangan
19 4 4 4 5 5 4 5 4 35 40 Aplikasi Kerjasama Kesehatan Medical Check Up
20 4 4 4 4 4 5 5 5 35 40
21 4 4 4 4 4 5 5 4 34 40
pada Rumah Sakit Citra Medika Cibitung-Bekasi-
22 5 4 4 4 4 4 5 5 35 40 Jawa Barat,” Universitas Islam Negeri Syarif
23 4 4 4 5 4 4 5 4 34 40 Hidayatullah Jakarta, 2010.
24 5 4 4 4 4 4 4 4 33 40 [3] “Pantau PJTKI - Daftar Tempat Pemeriksaan
25 5 4 4 4 4 5 5 5 36 40
26 4 4 4 5 4 5 5 4 35 40
Kesehatan (Medical Check Up) untuk BMI.”
27 4 4 4 4 5 5 5 4 35 40 [Online].
28 4 4 5 5 4 5 4 4 35 40 Available:http://pantaupjtki.buruhmigran.or.id/ind
29 5 4 4 4 5 4 5 4 35 40
ex.php/read/daftar-tempat-pemeriksaan-
30 4 4 4 4 3 4 5 4 32 40
Total Nilai 1039 1200
kesehatan-(medical-check-up)-untuk-bmi.
[4] Beny, “Sistem Informasi Pendistribusian Suku
Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel X, dapat Cadang Industri pada CV. Oilfindo Menggunakan
Metode Rational Unified Process,” Sekolah Tinggi
diperoleh total nilai sebesar 1039. Hasil pengujian
Manajemen Informatika dan Komputer
usability dapat diperoleh dengan menggunakan rumus
Palcomtech, 2019.
sebagai berikut.
[5] A. A. D. I. Nugroho, “Analisis dan Pengembangan
P Skor = x 100% = 87% Sistem Ujian Akhir Semester Berbasis Komputer di
Persentase pengujian usability diperoleh sebesar 87%, SMK Negeri 1 Magelang,” Universitas Negeri
sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem informasi Yogyakarta, 2018.
medical checkup memenuhi standar usability dan [6] S. Young, “Penerapan Metode SDLC RUP (Rational
dinyatakan “Sangat Layak”. Unified Proses) dalam Pembuatan Sistem Informasi
E-kos Berbasis Web pada Kota Malang,” Universitas
Muhammadiyah Malang, 2018.

http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 87
JTIKA, Vol. 2, No. 1, Maret 2020 ISSN:2657-0327

[7] M. Zaminkar and M. R. Reshadinezhad, “A [9] F. Mubarok, H. Harliana, and I. Hadijah,


Comparison Between Two Software Engineering “Perbandingan Antara Metode RUP dan Prototype
Processes, RUP And Waterfall Models,” Int. J. Eng. Dalam Aplikasi Penerimaan Siswa Baru Berbasis
Res. Technol., vol. 2, no. 7, pp. 1348–1352, 2013. Web,” Creat. Inf. Technol. J., vol. 2, no. 2, p. 114,
[8] A. Alshamrani and A. Bahattab, “A Comparison 2015.
Between Three SDLC Models Waterfall Model, [10] T. F. Alimuddin Yasin danMZ. Yumarlin, “Analisis
Spiral Model, and Incremental/Iterative Model,” Kebutuhan Sistem Informasi di LPK RJ-COMP
IJCSI Int. J. Comput. Sci. Issues, vol. 12, no. 1, pp. Yogyakarta,” no. January 2015, pp. 111–116, 2017.
106–111, 2015.

http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 88

Anda mungkin juga menyukai