Anda di halaman 1dari 14

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PARIWISATA

“Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen”

Disusun oleh :

1. Fiqri Haiqal 191011402318


2. Muhamad Panji Riyansyah 191011402324
3. Widiati 191011402331

FAKULTAS STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah memberikan kemudahan kepada penulis
untuk menyelesaikan Makalah “ Sistem Informasi Manajemen Pariwisata ” dengan baik dan
tepat pada waktunya.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas matakuliah Sistem Informasi
Manajemen (SIM) yang merupakan tugas wajib sebagai salah satu yang menjadi komponen
penilaian. Bahan-bahan untuk membuat makalah ini kami ambil dari berbagai sumber seperti
buku dan internet.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya, baik dari segi isi,
penulisan dan kata-kata. Dikarena keterbatasan data dan referensi maupun kemampuan dan
pengetahuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat
untuk para pembaca.

Tangerang,11 juni 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Makalah ini akan membahas tentang Sistem Informasi Manajemen secara umum dan
manajemen Pariwisata secara khusus. Sistem informasi Manajemen sendiri adalah
kumpulan daripada elemen-elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang
bertujuan untuk mengolah data menjadi informasi yang berguna bagi pemakainya. Bagian
yang akan kami bahas selanjutnya adalah manajemen pariwisata dan sistemnya.
Dalam makalah ini kami akan menjelaskan bagaimana seseorang yang belum
melakukan perjalanan wisata (calon wisatawan) beraktifitas untuk merencanakan,
meyiapkan, dan melaksanakan kegiatan wisata, hingga menjadi wisatawan, baik
wisatawan domestic maupun wisatawan mancanegara. Dan lebih rinci juga akan kami
jelaskan bagaimana proses calon wisatawan mancanegara berwisata ke Indonesia, dengan
penggambaran sebuah sistem yang akan kami bahas di bab 2.
Pariwisata akan sangat berkaitan dengan sistem, karena pariwisata adalah bagian dari
sub sistem kehidupan secara menyeluruh. Pariwisata berkaitan dengan berbagai macam
kegiatan wisata dan didukung brbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh
masyarakat, pengusaha dan pemerintah.
Pariwisata memiliki hubungan dengan lingkungan pada suatu Negara. Karena
pariwisata tidak hanya berhubungan dengan wisatawan dan obyek wisata saja tetapi juga
saling berkaitan dengan masyarakat dan pemerintah.

B. Perumusan Masalah
Adapun masalah-masalah yang akan di bahas di bab 2 adalah :
1. Analisis sistem Pariwisata.
2. Hubungan sistem pariwisata dengan lingkungan.
3. Model dan penjelasan sistem informasi manajemen pariwisata.
4. Data-Data yang Diperlukan dalam Suatu Perencanaan Pariwisata yang Dapat
Diakses Melalui Website.
5. Kelebihan dan kekurangan dari sistem manajemen pariwisata.
C. Tujuan Penulisan
Makalah ini kami buat dengan tujuan memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen. Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan akan
sistem manajemen pariwisata, dan bagaimana hubungannya dengan lingkungan eksternal.
Mengetahui bagaimana tahap-tahap yang dilakukan oleh calon wisatawan dalam
melakukan perjalanan wisatanya mulai dari menyiapkan dokumen-dokumen perjalanan
hingga wisatawan kembali ke Negara atau daerah asalnya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Analisis Sistem Pariwisata


Pariwisata atau turisme adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau
liburan, dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini. Atau disebut juga dengan
industry jasa. Mereka menangani jasa mulai dari transportasi, jasa keramahan, tempat
tinggal, makanan dan minuman dan jasa bersangkutan lainnya seperti bank, asuransi dan
keamanan, dll. Dan juga menawarkan tempat istrihat, budaya, pelarian, petualangan, dan
pengalaman baru dan berbeda lainnya.
Menurut Undang-undang No. 10/2009 tentang Kepariwisataan, yang dimaksud
dengan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai
fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, dan Pemerintah.
Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu yang
diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan untuk berusaha
(business) atau untuk mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, atau semata-mata untuk
menikmati perjalanan tersebut guna bertamasya dan rekreasi atau untuk memenuhi
keinginan yang beraneka ragam.
Dalam melakukan perjalanan wisata, wisatawan mengandalkan berbagai media
informasi seperti peta, brosur dan website. Peta memudahkan wisata dalam menemukan
tempat wisata dengan mudah. Keterbatasan informasi yang ditampilkan ke dalam peta
yang kecil menjadi kelemahan peta sebagai media informasi yang tepat. Brosur
menyediakan informasi yang cukup tentang suatu objek wisata. Namun brosur juga
memiliki kendala jika harus dihubungkan dengan objek yang lain misalnya wisata candi
dengan hotel murah, wisata air dengan agen pariwisata dan sebagainya. Media website
sebagai pemandu wisata yang cepat dan akurat menjadi alternatif terakhir dalam meraih
informasi. Kurangnya pemberian informasi terkini dan jumlah website penyedia wisata
yang sangat banyak semakin membuat wisatawan bingung memilih tempat wisata yang
tepat.
Wisatawan mancanegara yang hendak melakukan perjalanan wisata ke dalam negeri
(Indonesia) tentu membutuhkan dokumen-dokumen perjalanan resmi seperti paspor, visa,
tiket, dan lain-lainnya. Semua dokumen-dokumen tersebut tidak akan terlepas dari peran
pemerintah untuk mengeluarkan dokumen resmi tersebut, begitu juga dengan kerjasama
antara pemerintah dengan pariwisata. Pariwisata memberikan segala peraturan-peraturan
yang berkaitan dengan destinasi wisata kepada wisatawan. Dan untuk memperoleh
informasi mengenai dokumen perjalanan, peraturan dan hal-hal lain yang berhubungan
dengan pariwisata, maka pihak yang terkait (dinas pariwisata dan pemerintah)
menyediakan berbagai informasi dalam bentuk website yang bisa di kunjungi kapan saja
dan dimana saja oleh wisatawan.

B. Hubungan sistem pariwisata dengan lingkungan


Meningkatnya pendapatan, aspirasi, dan kesejahteraan warga mengakibatkan
meningkatnya konsumsi jasa dalam bentuk komoditas wisata dan bagi sebagian
masyarakat telah menjadi suatu bagian dari kebutuhannya. Pada masa-masa liburan
sekolah, banyak diantara warga yang mengisinya dengan berwisata ke suatu daerah yang
menjadi tujuannya. Untuk memudahkan para warga yang ingin berwisata, dibutuhkan
suatu pelayanan informasi yang serba cepat, efisien, dan efektif mengenai tujuan wisata
beserta obyek-obyek yang menarik yang ada serta sarana transportasi yang bisa digunakan
dalam mencapai tujuan.
Disamping kebutuhan para wisatawan terhadap informasi yang akurat dan lengkap,
terdapat pula pihak-pihak lainnya yang membutuhkan data beserta informasi terkait,
diantaranya yaitu pengelolaan industri kepariwisataan dan pemerintahan karena memiliki
peran dalam mengambil keputusan dan sebagai penentu kebijakan di bidang
kepariwisataan. Kebutuhan akan informasi ini berbeda di setiap pihak, sesuai dengan
kebutuhannya. Bagi para wisatawan, kemudahan dalam pengaksesan akan membantunya
dalam merencanakan perjalanan wisatanya.
Sebagai pihak pengelola industri pariwisata beserta pihak pemerintah, dengan
keberadaan Sistem Informasi Manajemen yang baik akan sangat membantu dalam
pengambilan keputusan. Dengan adanya Sistem Informasi yang terintegrasi dan dengan
adanya dukungan sistem komputerisasi, manajemen data pariwisata akan lebih mencapai
sasarannya.
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa pariwisata akan berhubungan dengan
pemerintah, ekonomi, dan masyarakat.
Dinas pariwisata mengumpulkan data-data seputar pariwisata seperti :
Data indutri pariwisata, antara lain : Hotel dan akomodasi, Biro travel/perjalanan
wisata (transportasi), Jasa penjual makanan dan minuman serta Jasa konsultan.
Data Tujuan Pariwisata, antara lain : Pesona alam, budaya, serta minat khusus,
Fasilitas, Aksesibilitas, Lingkungan, Kebijakan dan regulasi, Manajemen destinasi,
Komunikasi dan informasi.
Semua data-data yang ada di terbitkan oleh pengelola website dinas pariwisata
Indonesia, dalam bentuk informasi bagi pemakai atau pengunjung website tersebut.
Sehingga pembisnis maupun masyarakat dapat meng-akses darimana saja ia berada.
Pariwisata berbasis Sistem Informasi berarti adanya suatu manajemen sistem informasi
kepariwisataan yang berbasis pengolahan data elektronik dimana keberadaan Sistem
Informasi Manajemen Pariwisata ini dapat pula dibuat suatu sistem yang mendukung
keputusan pariwisata. Dengan adanya sistem ini akan memudahkan wisatawan dalam
menentukan rencana perjalanan wisatanya, selain itu bagi industri pariwisata dan bagi
pemerintah, sistem informasi yang baik akan sangat membantu dalam pengambilan
keputusan.

C. Model dan penjelasan Sistem Informasi Manajemen Pariwisata


Menurut Mill dan Morison (1985) pariwisata terkait erat dengan aktivitas
perpindahan tempat yang merupakan sebuah sistem dimana bagian-bagian yang ada tidak
berdiri sendiri melainkan saling terkait satu sama lain seperti jaring laba-laba (spider’s
web). Sistem Pariwisata menurut Jordan (dalam Leiper, 2004) adalah tatanan komponen
dalam industri pariwisata dimana masing-masing komponen saling berhubungan dan
membentuk sesuatu yang bersifat menyeluruh. Sedangkan Bertalanffy (dalam Leiper,
2004) mendefinisikan sistem sebagai satu kesatuan elemen yang saling terkait satu sama
lain didalamnya dan dengan lingkungannya. Hall (2000) menggambarkan secara umum
sistem pariwisata mengandung 3 bagian penting yaitu (1) a set of element (entities), (2)
the set of reletionships between the elements, (3) the set relationship between those
element and environment. Bagian-bagian penting inilah yang akan menghasilkan suatu
sistem yang saling terkait satu sama lain.
Ada beberapa model sistem pariwisata yang dikenal. Mill dan Morison (1985)
mengembangkan sistem pariwisata model jaring laba-laba, dimana ada 4 subsistem yang
terkandung di dalamnya, yaitu pasar (market), perjalanan (travel), pemasaran (marketing)
dan tujuan wisata (destination). Dimana masing-masing komponen saling terkait satu
sama lain. Pasar oleh Mill dan Morison dianalogikan dengan konsumen yaitu bagian
yang berkaitan erat dengan kegiatan perjalanan karena konsumen/pasar adalah subyek atau
pelaku perjalanan, dimana pasar sangat berperan dalam melakukan pembelian perjalanan.
Keputusan untuk melakukan perjalanan/menjadi wisatawan tidak berkaitan erat dengan
sistem segmentasi pasar yang merupakan sebuah sistem tersendiri.
Sub sistem pasar terdiri dari komponen-komponen yang memiliki keterkaitan satu sama
lain, yaitu perilaku konsumen berupa kebutuhan, keinginan dan motif yang dipengaruhi
oleh faktor eksternal dan internal. Perjalanan adalah aktivitas yang akan dilakukan
konsumen. Seorang individu memutuskan melakukan perjalanan karena 3 hal :
1. Jika ia menganggap perjalanan yang dilakukan sebelumnya dapat memuaskan
keinginannya.
2. perjalanan yang akan datang dapat memuaskan keinginannya.
3. Ada faktor di luar dirinya/eksternal yang mempengaruhi, baik itu teman,
keluarga, media, dan sebagainya. Kombinasi ketiga faktor itu yang akan
menentukan perilaku individu dalam membeli produk perjalanan.(Mill and
Morrison, 1985:9).

Perjalanan berkaitan erat dengan pasar (konsumen). Ketika seseorang memutuskan


akan melakukan perjalanan ia pasti sudah menentukan tempat tujuan, kapan dan
bagaimana cara mencapainya. Oleh karena itu Miil dan Morison menyebut perjalanan
adalah segmen sistem pariwisata yang penting dan bertujuan mendistribusikan serta
menganalisis pilihan-pilihan wisatawan. Dengan demikian bisa diketahui keecenderungan
dari variasi segmentasi perjalanan. Atau dengan kata lain untuk mengetahui bentuk-
bentuk permintaan perjalanan. Data arus wisatawan domestik maupun internasional
merupakan langkah awal untuk mengetahui pergerakan wisatawan dalam melakukan
perjalanan saat ini dan melakukan prediksi pergerakan wisatawan yang akan datang.
Dengan data tersebut bisa diketahui trend dari perjalanan dan prospeknya dimasa yang
akan datang. Bentuk perjalanan merupakan kombinasi dari siapa yang melakukan
perjalanan, dimana, kapan dan bagaimana perjalanan dilakukan.
Perjalanan juga terkait erat dengan cara menuju (mode accessibility) apakah melalui
jalan darat dengan kereta api, mobil, maupun melalui udara (pesawat terbang) atau melalui
laut (kapal, kapal pesiar). Cara merencanakan perjalanan (mode desain travel), cara
mengoperasikan perjalan (mode operation travel) dan cara memasarkan perjalanan (mode
marketing travel). Obyek wisata atau tujuan wisata merupakan subsistem pariwisata
berikutnya. Tujuan wisata terdiri dari atraksi wisata dan pelayanan, dimana masing-
masing bagian saling mempengaruhi untuk mewujudkan kepuasan wisatawan. Karena
kepuasan konsumen akan mempengaruhi sistem penjualan perjalanan serta terkait erat
dengan aspek pemasaran. Selanjutnya upaya untuk memasarkan obyek wisata dikemas
dalam strategi pemasaran dengan mempertimbangkan pasar. Begitu seterusnya.
Subsistem tujuan wisata memiliki tiga komponen yaitu: Pertama, kondisi fisik
destinasi yang terkait dengan iklim, keragaman atraksi baik yang alami maupun buatan.
Kedua, destinasi mix yaitu berupa komponen tipologi atraksi (scope, kepemilikan,
permanensi, serta kekuatan yang nampak), fasilitas, infrastruktur, transportasi, dan
hospitality. Ketiga, desain dan pembangunan destinasi wisata (Mill and Morrison, 1985).

Seperti yang telah kita pelajari bersama bahwa Sistem Informasi Manajemen itu
mempunyai banyak ciri-ciri, yang di antaranya adalah sistem mempunyai hubungan,
sistem harus punya input dan output. Dalam sistem informasi yang kita buat ini
merupakan bentuk sistem pariwisata (terutama pariwisata Indonesia) dengan berpedoman
dengan ciri-ciri di atas. Adapun penjelasan yang lebih rinci sebagai berikut:
Pertama, kami akan menjelaskan tentang manajemen dalam sistem pariwisata yaitu
Dinas Pariwisata. Seperti halnya telah kami jelaskan sebelumnya, bahwa dinas pariwisata
merupakan subsistem dari sistem pariwisata, yang berperan menyajikan data-data
mengenai berbagai macam hal yang berkaitan dengan pariwisata Indonesia ke dalam pusat
informasi (website). Dinas pariwisata yang berhubungan langsung dengan pemerintah,
yang menentukan semua peraturan-peraturan tentang pariwisata Indonesia.
Dinas pariwisata merupakan subsistem yang berpengaruh terhadap subsistem lainnya,
karena susbistem ini yang melakukan pengambilan keputusan secara keseluruhan tentang
pariwisata Indonesia. Dan juga menentukan arah pariwisata secara menyeluruh. Dan
segala keputusan yang diambil oleh dinas pariwisata kemudian di jadikan data dan
dikelola dalam pusat informasi (website) yang nantinya akan menjadi informasi untuk
siapa saja yang memerlukannya.
Kedua, dalam sistem ini kami juga membuat subsistem yang kami sebut dengan pusat
informasi (website). Subsistem ini merupakan bagian yang sangat penting, karena
subsistem ini yang menyimpan semua data pariwisata maupun informasi pariwisata yang
di kelola oleh manajemen atau dinas pariwisata.
Semua subsistem dalam sistem pariwisata ini dapat berhubungan langsung dengan
pusat informasi, baik manajemen, input ataupun output. Subsistem ini dikelola oleh
manajemen atau dinas pariwisata.
Ketiga, adalah Input di sini kami menggunakan daftar calon wisatawan. Input adalah
data yang nantinya akan diproses menjadi output, input bisa berhubungan langsung
dengan pusat informasi, karena sebelum melakukan perjalanan wisata calon wisatawan
akan mencari informasi tentang destinasi wisata, dokumen-dokumen perjalanan wisata,
tansportasi, akomodasi dan atau paket wisata lainnya. Dengan meng-akses website semua
informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Sehingga calon wisatawan dapat
merencanakan perjalanan wisata seperti apa yang akan dipilihnya dan persiapan apa saja
yang akan dilakukan sebelum berwisata.
Keempat, adalah proses menjadi wisatawan. Persiapan-persiapan yang dilakukan oleh
calon wisatawan sebelum melakukan perjalanan wisata. Apabila ia menginginkan
berwisata ke luar Negara atau luar Daerah, maka dokumen perjalanan apa saja yang harus
dimilikinya. Di sini kami menuliskan sub-sistem dari proses tersebut diantaranya adalah
sebagai berikut :
a) Identitas diri : adalah dokumen resmi yang dimiliki semua orang, salah
satunya KTP (Kartu Tanda Penduduk).
b) Paspor : adalah Dokumen perjalanan resmi yang dikeluarkan oleh lembaga
pemerintah suatu Negara. Paspor biasanya digunakan jika calon wisatawan
ingin berwisata ke luar Negara.
c) Visa : adalah dokumen yang dikeluarkan oleh sebuah Negara memberikan
seseorang ijin untuk masuk Negara tersebut dalam suatu periode waktu dan
tujuan tertentu.
d) Tiket Perjalanan Wisata : Dokumen yang dibuat oleh perusahaan angkutan
perjalanan baik penerbangan, bis, kereta api maupun kapal laut untuk
menyatakan seseorang telah member kursi di angkutan.
e) Fiscal : adalah pajak perjalanan.

Proses pemeriksaan dokumen perjalanan tersebut wajib dilaksanakan karena


merupakan sesuatu hal yang penting bagi Negara yang akan ditinggalkan atau Negara
yang akan dikunjungi maupun Negara dilalui oleh wisatawan atau penumpang
bersangkutan.
Penerapan peraturan dan ketentuan CIQ (Costum, Immigration, Quarantine) antara
Negara satu dengan Negara lainnya tidak sama sehingga setiap orang yang akan
melakukan perjalanan antar Negara harus secara seksama mempelajarinya agar perjalanan
menjadi menyenangkan dan tanpa hambatan.
Terakhir, adalah outputs (Daftar Wisatawan Domestik dan Wisatawan Mancanegara).
Setelah melalui beberapa proses di atas maka calon wisatawan dapat dikatakan wisatawan
dan dapat melakukan perjalanan yang diharapkan. Sistem outputs ini akan memberikan
data-data wisatawan ke dalam pusat informasi, yang menjadi informasi bagi manajemen
untuk melihat perkembangan pariwisata Indonesia saat ini, dan untuk menentuan arah
kebijakan seperti apa yang akan diambil untuk menjadikan pariwisata Indonesia lebih baik
lagi. Di sini ada feedback dari pusat informasi yang juga akan memberikan informasi-
informasi tentang pariwisata Indonesia kepada wisatawan yang sedang melakukan
perjalanan wisata.
Demikian sistem ini bekerja sesuai dengan bagiannya masing-masing, akan tetapi
saling berhubungan satu sama lain dan menciptakan hubungan yang harmonis. Agar
terciptanya tujuan yang diinginkan.

D. Data-Data yang Diperlukan dalam Suatu Perencanaan Pariwisata yang Dapat


Diakses Melalui Website.

1) Data Perencanaan Pengembangan


• Pengembangan wilayah yang menjadi tujuan wisata dan kebijakannya
• Karakteristik di daerah yang menjadi obyek wisata
• Pesona alam, aksesibilitas, fasilitas, SDM, dan informasi obyek wisata
• Segmen pasar.
2) Data Wisatawan
• Profil wisatawan
• Jumlah pengunjung
• Pendapatan devisa
• Tinjauan geografis, demografis, psikografis, serta perilaku dari wisatawan
3) Data Industri Pariwisata
• Hotel dan akomodasi.
• Biro travel/perjalanan wisata (transportasi)
• Jasa penjual makanan dan minuman
• Jasa konsultan
4) Data Tujuan Pariwisata
• Pesona alam, budaya, serta minat khusus
• Fasilitas
• Aksesibilitas
• Lingkungan
• Kebijakan dan regulasi
• Manajemen destinasi
• Komunikasi dan informasi
E . Kelebihan dan Kelemahan dari Pusat Informasi Berbasis Website.

Kelebihan :
1. Jangkauan pasar yang sangat luas. Karena pengguna Internet yang begitu banyak
dan semakin hari semakin meningkat, tentu saja peluang bisnis di Internet semakin
besar.
2. Bisa diakses oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja. Internet adalah dunia
tanpa batas. Informasi Perusahaan atau Bisnis bisa dilihat oleh siapa saja, dimana
saja, dan kapan saja.
3. Akses Informasi yang sangat mudah. Hanya dengan beberapa klik mouse,
pengunjung bisa melihat informasi tentang produk dan jasa.
4. Update Informasi yang fresh. Melalui website, dapat memberikan Informasi
terbaru dengan sangat cepat.
5. Publikasi dan periklanan.
6. Proteks Brands. Di Internet tidak mungkin terdapat 2 nama domain yang sama.
Nama Domain yang sudah dimiliki tidak dapat digunakan oleh instansi atau
perusahaan lain.
Kekurangan
1. Kesulitan utama secara teknis ada pada ketersediaan akses internet, serta peralatan
komputer dan jaringan yang kurang memadai.
2. Secara non teknis kesulitan ada pada ketersediaan data (content) dari Dinas
Pariwisata sendiri yang mana sangat membutuhkan kerjasama dan keterbukaan dari
setiap bidang dan seksi yang ada, sehingga data dapat terintegrasi dengan baik.
3. Kemampuang SDM yang relatif masih rata-rata dan belum sampai pada tingkat
yang mahir khususnya penguasaan jarirngan komputer dan intern
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Pariwisata berbasis TI dalam hal ini berarti adanya suatu Sistem Informasi Manajemen
yang berbasis pada pengolahan data elektronik. Teknologi informasi yang sangat
bermanfaat adalah pembangunan Sistem Informasi Manajemen Pariwisata. Dengan
keberadaan SIM Pariwisata ini akan dapat juga dibuat Sistem Pendukung Keputusan
Pariwisata.
Manfaat sim bagi wisatawan adalah untuk memudahkan mereka menentukan rencana
perjalanan wisatanya dan bagi industri pariwisata dan pemerintah, adanya sistem informasi
yang baik sangat membantu mereka untuk tujuan pengambilan keputusan. Suatu Sistem
Informasi Manajemen dapat membantu kedua pihak terakhir.

B. Saran

1. Menurut kelompok kami, untuk menunjang keberhasilan sistem informasi manajemen


pariwisata pada Dinas kepariwisataan. Maka sangat dibutuhkan hubungan yang
harmonis dan saling mendukung antara sub-sub sistem dalam Sistem Informasi
Manajemen Pariwisata.
2. Ketersediaan akses internet, peralatan maupun SDM yang memiliki potensi sangatlah
membantu dalam mempermudah calon wisatawan untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan.
3. Harus selalu meng-update data setiap saat dan berupaya membangun komunikasi
dengan mitra bisnis terkait.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Pariwisata
http://www.scribd.com/doc/48673835/Model-Sistem-Pariwisata-Daerah-Klaten
http://pariwisata-endah.blogspot.com/2011/10/sistem-pariwisata.html
http://duniabaca.com/pengertian-dan-manfaat-sim-sistem-informasi-manajemen.html
http://repository.upnyk.ac.id/51/1/E-
23_MODEL_SISTEM_INFORMASI_PARIWISATA_MULTIUSER_MENGGUNAKAN_
KONSEP_E-MALL.pdf
http://nicohernawan.wordpress.com/artikel-sim-sistem-informasi-manajemen/
Ismayanti. Pengantar Pariwisata, 2009
McLeod,Jr, Raymond, George P. Schell. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : Salemba
empat, 2008

Anda mungkin juga menyukai