Anda di halaman 1dari 7

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IX, Nomor: 1, Maret 2015

ISSN : 2301-9425

APLIKASI SISTEM PERSEDIAAN BARANG PADA PT. BINA


PERKASA CEMERLANG DENGAN METODE
ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ)
Wiwik Wardaningsih (1111356)
Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan
Jl. Sisingamangaraja No. 338 Sp. Limun Medan
http : www.stmik-budidarma.ac.id // wiwik_wardaningsih@yahoo.co.id
ABSTRAK
Pada perusahaan PT. Bina Perkasa Cemerlang sistem persediaan barang yang dilakukan pada saat ini
adalah dengan cara manual dimana persediaan barang tersebut masih dibuat dengan menggunakan Microsoft
Office dalam bentuk Microsoft Word dan Microsoft Excel yang didalamnya dituliskan data-data mengenai data
barang chemical, pengeluaran barang, dan pemesanan barang. Namun dengan demikian untuk penyajian data
kurang efisien dan efektif.
Dengan melihat situasi dan kondisi ini maka penulis membuat sebuah aplikasi sistem persediaan barang
pada PT. Bina Perkasa Cemerlang dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) dimana
aplikasi ini dapat membantu pemilik perusahaan dan karyawan yang bekerja di perusahaan ini dalam
mempermudah pekerjaannya dan juga membantu mengefisienkan dan mengefektifkan dalam mendata barang
chemical, pengeluaran barang, dan juga pemesanan barang.
Dalam aplikasi ini penulis menggunakan bahasa pemrograman visual studio.net 2008 dengan database
manajemen sistem MySql , dimana nantinya data-data akan dimasukkan dan disimpan didalam database dan
dikoneksikan ke pemrograman visual studio.net 2008 sehinggan dalam pengendalian dan pengoptimalan
persediaan barang lebih mudah, efisien, dan efektif.
Kata Kunci : Aplikasi, Persediaan Barang, Economic Order Quantity (EOQ)
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Tuntutan kebutuhan hampir setiap instansi
perusahaan terhadap sistem informasi semakin hari
semakin meningkat. Kebutuhan aplikasi informasi
semakin meningkat baik kecepatan maupun
ketepatannya untuk meningkatkan kualitas layanan
terhadap tujuan suatu perusahaan. Seperti halnya
dengan PT. Bina Perkasa Cemerlang yang merupakan
perusahaan distributor yang bergerak dalam bidang
Pengolahan Air (Water Treatment). Lingkup
pekerjaan yang dilaksanakan meliputi perencanaan,
pengadaan, Instalasi dan pengiriman barang ke lokasi
pemesan atau lokasi proyek, pemasangan peralatan
dan kelengkapannya di lokasi pekerjaan, pelatihan
operator, pengadaan suku cadang dan System Water
Treatment, dari kapasitas besar (komersial dan
industri) .
Berdasarkan penelitian penulis dilapangan PT.
Bina Perkasa Cemerlang harus melakukan terobosan
baru dalam menentukan kebijakan yang nantinya
akan meningkatkan efisiensi dan efektifitas
perusahaan, sehingga biaya dapat ditekan dan terjadi
peningkatan laba. Salah satu faktor untuk
meminimalkan
total
cost
adalah
dengan
mengoptimalkan persediaan barang chemical
digudang, kekurangan persediaan barang chemical
akan membuat proses produksi akan terhenti dan
kelebihan akan membuat besarnya pengeluaran

perusahaan karena biaya penyimpanannya. Oleh


karena itu manajemen persediaan barang chemical ini
akan sangat menguntungkan bagi perusahaan.
Salah satu hal yang penting dalam pengelolaan
persediaan barang adalah perlu dilaksanakan
perencanaan dan pengendalian barang yang lebih
efisien dan efektif untuk mencapai tujuan perusahaan
yang tepat sasaran yaitu membantu mempertahankan
pelanggan
yang dimilikinya. Usaha untuk
mempertahankan pelanggan menjadi hal yang
penting bagi PT. Bina Perkasa Cemerlang mengingat
semakin banyaknya usaha distributor yang menjual
produk yang sama.
Masalah utama persediaan bahan baku adalah
jumlah kuantitas barang yang dapat diperoleh dengan
biaya minimal, atau sering dikatakan sebagai jumlah
pembelian yang optimal (Economic Order Quantity).
Model jumlah pesanan ekonomis berusaha menjawab
pertanyaan: berapa jumlah dan kapan bahan baku
dipesan agar ongkos simpan dan ongkos pesan dapat
minimal (Hendra Kusuma,Manajemen Produksi,
1999:132). Economic Order Quantity (EOQ)
merupakan suatu metode yang digunakan untuk
mengoptimalkan pembelian bahan baku yang dapat
menekan biaya-biaya persediaan sehingga efisiensi
persediaan bahan dalam perusahaan dapat berjalan
dengan
baik.
(http://en.wikipedia.Org/wiki/Economic_order_
quantity, tanggal akses 24 April 2014).

Aplikasi Sistem Persediaan Barang Pada Pt. Bina Perkasa Cemerlang Dengan Metode
Economic Order Quantity (Eoq). Oleh : Wiwik Wardaningsih

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IX, Nomor: 1, Maret 2015

Pada penelitian sebelumnya bahwa Economic


Order Quantity (EOQ) itu digunakan untuk mencapai
Efisiensi Persediaan Bahan Bakar Minyak (BBM)
pada PT. Kereta Api (Persero) DAOP IV Semarang
(Priyanto, Eko. 2007), kemudian di tahun berikutnya
penelitian berkembang Economic Order Quantity
(EOQ) mampu menghasilkan Analisa Sensitifitas
pada Persediaan BBM di PT. Sarana Samudera
Pacific Bitung (Veyro E. L. Lumempouw; Hengky
Luntungan, ST, MT; C. Punuhsingon, ST, MT.
2012). Hal ini menunjukkan Economic Order
Quantity (EOQ) lebih efisien dibandingkan dengan
metode konvensional perusahaan. Dalam hal ini
penulis mencoba untuk melakukan hal yang sama
untuk mengoptimalkan pembelian bahan baku di
perusahaan yang berbeda.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat
dirumuskan beberapa masalah, yaitu:
1. Bagaimana mengoptimalkan jumlah persediaan
barang chemical pada PT. Bina Perkasa
Cemerlang?
2. Bagaimana menerapkan metode Economic Order
Quantity (EOQ) pada aplikasi persediaan barang
chemical pada PT. Bina Perkasa Cemerlang?
3. Bagaimana merancang aplikasi persediaan barang
chemical pada PT. Bina Perkasa Cemerlang?
1.3 Batasan Masalah
Pada penyusunan skripsi ini permasalahannya
dibatasi pada:
1. Hanya menganalisa persediaan barang chemical
pada PT. Bina Perkasa Cemerlang.
2. Hanya menggunakan metode Economic Order
Quantity (EOQ) untuk menganalisa persediaan
barang chemical setiap satu bulan pada PT. Bina
Perkasa Cemerlang.
3. PT. Bina Perkasa Cemerlang Jl. Gandhi No. 165
d/h 107 Medan.
4. Hanya mengolah data barang chemical pada tahun
2013.
5. Hanya membahas lima jenis barang chemical
yaitu Prox 219, Protect 450, Protect 406,
Prosperse 511, dan Profloc 1018.
6. Pemodelan sistem yang akan digunakan dalam
sistem
ini
adalah
pemodelan
dengan
menggunakan Unified Modeling Language
(UML).
7. Bahasa pemograman yang digunakan adalah
Visual Basic.Net 2008 dan menggunakan database
MySQL.

ISSN : 2301-9425

2. Untuk menerapkan metode Economic Order


Quantity (EOQ) pada aplikasi persediaan barang
chemical pada PT. Bina Perkasa Cemerlang.
3. Untuk merancang aplikasi persediaan barang
chemical pada PT. Bina Perkasa Cemerlang.
1.4.2 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat dicapai dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mempermudah dalam melakukan pengoptimalan
persediaan barang chemical dengan efisien dan
efektif pada PT. Bina Perkasa Cemerlang.
2. Sebagai bahan pertimbangan dalam hal
pengendalian persediaan barang chemical yang
tepat pada PT. Bina Perkasa Cemerlang.
3. Diharapkan dapat membantu pihak-pihak yang
berkepentingan untuk pengoptimalan persediaan
barang chemical yang tepat sasaran dalam rangka
mempertahankan pasar ditengah persaingan yang
semakin pesat
4. Dapat dijadikan sebagai referensi bagi mahasiswa
dan perpustakaan yang dapat menambah ilmu
pengetahuan bagi pembaca dan membantu penulis
dalam mengaplikasikan teori teori yang
diperoleh selama perkuliahan.
2. LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Aplikasi
Aplikasi merupakan software yang dibuat oleh
suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugastugas tertentu, misalnya Microsoft Word, Microsoft
Excel, Paint dan sebagainya. Dapat dikatakan bahwa
aplikasi merupakan suatu program yang telah
terkustomisasi untuk melakukan suatu pekerjaanpekerjaan tertentu (Mesran, Aplikasi Sistem
Informasi Akademik Berbasis Online, VoL.1 Agustus
2012). Aplikasi dapat dikatakan suatu perangkat
lunak yang siap pakai dengan menjalankan instruksiinstruksi dari user atau pengguna, aplikasi banyak
diciptakan guna membatu berbagai keperluan seperti
untuk
laporan,
percetakan
dan
lain-lain
sedangkan istilah aplikasi berasal dari bahasa Inggris
application yang berarti penerapan, lamaran
ataupun penggunaan, jadi pengertian aplikasi dapat
disimpulkan merupakan program siap pakai yang
membantu mencapai tujuan pengguna.

2.2 Pengertian Sistem


Sistem (system) dapat didefenisikan dengan
pendekatan prosedur dan dengan pendekatan
komponen (Jogiyanto H.M, Sistem Teknologi
Informasi, 2003:34) adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan Pendekatan Prosedur
Sistem merupakan kumpulan dari prosedur1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
prosedur yang mempunyai tujuan-tujuan tertentu.
1.4.1 Tujuan Penelitian
2. Berdasarkan Pendekatan Komponen
Adapun beberapa tujuan yang diharapkan pada
Sistem merupakan kumpulan dari komponen yang
pembuatan skripsi ini adalah:
saling berhubungan satu dengan yang lainnya
1. Untuk dapat mengoptimalkan jumlah persediaan
membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan
barang chemical pada PT. Bina Perkasa
tertentu. Contoh sistem yang didefiniskan dengan
Cemerlang.
Aplikasi Sistem Persediaan Barang Pada Pt. Bina Perkasa Cemerlang Dengan Metode
7
Economic Order Quantity (Eoq). Oleh : Wiwik Wardaningsih

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IX, Nomor: 1, Maret 2015

pendekatan ini misalnya adalah sistem komputer


yang didefenisikan sebagai kumpulan dari
perangkat keras dan perangkat lunak.
Sistem merupakan sekelompok komponen yang
saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai
tujuan bersama dengan menerima input serta
menghasilkan output dalam proses transformasi yang
teratur (Fikri Muttaqin, dkk, Analisis dan Desain
Sistem Informasi Berbasis Komputer untuk
Persediaan Barang pada Toko Bahan Bangunan,
Vol.8 No. 1 Februari 2014).
Berdasarkan defenisi diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa pengertian sistem adalah sekumpulan
informasi yang memiliki hubungan antara satu
dengan yang lain yang mempunyai manfaat untuk
membangun satu tujuan bersama.
2.3 Pengertian Persediaan Barang
Persediaan atau inventory adalah suatu istilah
umum yang menunjukkan segala sesuatu atau sumber
daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya
terhadap
pemenuhan
permintaan
(Handoko,
2000:333). Persediaan atau inventory merupakan
simpanan material yang berupa barang mentah,
barang dalam proses, dan barang jadi (Sumayang,
2003:189). (Fikri Muttaqin,dkk, Analisis dan Desain
Sistem Informasi Berbasis Komputer untuk
Persediaan Barang pada Toko Bahan Bangunan,Vol.8
No. 1 Februari 2014).
Adapun pengertian persediaan barang menurut
para ahli (Error! Hyperlink reference not valid.,
tanggal akses 19 April 2014) adalah sebagai berikut :
1. Pengertian Inventory Menurut Koher, Eric L.A
adalah baan baku dan penolong, barang jadi dan
barang dalam produksi dana barang-barang yang
tersedia, yang dimiliki dalam perjalanan dalam
tempat penyimpanan atau konsinyasikan kepada
pihak lain pada akhir periode.
2. Pengertian Inventory Menurut Ristono (2009)
adalah suatu teknik untuk manajemen material
yang berkaitan dengan persediaan.
3. Pengertian Inventory Menurut Lalu
Sumayang
(2003) adalah simpanan material yang berupa
bahan mentah, barang dalam proses dan barang
jadi.
Yang dikategorikan sebagai persediaan (inventory)
adalah raw materials, work in process dan finished
goods. Setiap perusahaan memiliki jenis inventory,
perencanaan dan sistem pengendalian yang spesifik
(Tita Deitiana, Manajemen Operasional Strategi dan
Analisa (Service dan Manufactur), 2011:185).
Berdasarkan defenisi diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa pengertian persediaan adalah
suatu sistem yang berfungsi untuk mengelola semua

No.

Bulan

ISSN : 2301-9425

persediaan barang dagangan yang selalu mengalami


perubahan jumlah dan nilai melalui transaksi
penjualan ataupun transaksi pembelian dalam suatu
perusahaan.
2.4 Metode Economic Order Quantity (EOQ)
Economic Order Quantity (EOQ) adalah suatu
model yang menyangkut tentang pengadaan atau
persediaan bahan baku pada suatu perusahaan. Setiap
perusahaan industri pasti memerlukan bahan baku
demi kelancaran proses bisnisnya, bahan baku
tersebut diperoleh dari supplier dengan suatu
perhitungan
tertentu.
Dengan
menggunakan
perhitungan yang ekonomis tentunya suatu
perusahaan dapat menentukan secara teratur
bagaimana dan berapa jumlah material yang harus
disediakan. Ketidak teraturan penjadualan akan
memberikan dampak pada biaya persediaan karena
menumpuknya persediaan di gudang. Dengan
demikian pengelolahan atau pengaturan bahan baku
merupakan salah satu hal penting dan dapat
memberikan keuntungan pada perusahaan. Economic
Order Quantity (EOQ) pertama kali dikembangkan
oleh F. W. Haris pada tahun 1915 dengan
mengembangkan
formula
kuantitas
pesanan
ekonomis. Adapun defenisi Economic Order
Quantity
(EOQ)
menurut
para
ahli
(http://en.wikipedia.org/wiki/
Economic_order_quantity, tanggal akses 24 April
2014) adalah sebagai berikut :
1. Defenisi Menurut Prof. Dr. Bambang Rianto
Economic Order Quantity adalah jumlah
kuantitas barang yang dapat diperoleh dengan
biaya minimal, atau sering dikatakan sebagai
jumlah pembelian yang optimal.
2. Defenisi Menurut Drs. Agus Ahyadi
Economic Order Quantity adalah jumlah
pembelian bahan baku yang dapat memberikan
minimalnya biaya persediaan.
Dari dua defenisi diatas, dapat disimpulkan
bahwa Economic Order Quantity (EOQ) merupakan
suatu metode yang digunakan untuk mengoptimalkan
pembelian bahan baku (jumlah pembelian bahan
yang paling ekonomis) yang dapat menekan biayabiaya persediaan sehingga efisiensi persediaan bahan
dalam perusahaan dapat berjalan dengan baik.
3. ANALISA DAN PERANCANGAN
3.1 Analisa Penerapan Metode Economic Order
Quantitiy (EOQ) pada Persediaan Barang
Dari riset yang telah dilakukan oleh penulis,
adapun jumlah penggunaan barang chemical periode
tahun 2013 pada PT. Bina Perkasa Cemerlang dapat
dilihat pada tabel 1 adalah sebagai berikut :

Tabel 1 Jumlah Penggunaan Barang Chemical Periode Tahun 2013


Penggunaan Barang Chemical (Kg)
Prox 219
Protect 450
Protect 406
Prosperse 511
Profloc 1018

Aplikasi Sistem Persediaan Barang Pada Pt. Bina Perkasa Cemerlang Dengan Metode
Economic Order Quantity (Eoq). Oleh : Wiwik Wardaningsih

ISSN : 2301-9425

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IX, Nomor: 1, Maret 2015

1
Januari
3.180
2
Februari
2.010
3
Maret
1.320
4
April
2.520
5
Mei
1.080
6
Juni
1.560
7
Juli
3.270
8
Agustus
660
9
September
780
10
Oktober
870
11
November
2340
12
Desember
900
Jumlah
20.490
Sumber : PT. Bina Perkasa Cemerlang

2.610
2.670
1.830
2.760
1.200
3.360
2.310
1.830
1.620
3.300
2.040
1.530
27.060

Dalam memenuhi kebutuhan persediaan


barang chemical PT. Bina Perkasa Cemerlang
memiliki beberapa biaya pemesanan barang, biaya
pemesanan barang chemical tersebut dapat dilihat
pada tabel 2 adalah sebagai berikut :
Tabel 2 Biaya Pemesanan Barang Chemical
No. Keterangan
Biaya
1
Biaya Telepon
Rp.
70.000
2
Biaya Transportasi
Rp. 1.400.000
3
Biaya Surat Menyurat Rp.
40.000
Jumlah
Rp. 1.510.000
Sumber : PT. Bina Perkasa Cemerlang
Untuk menentukan jumlah barang chemical
yang akan dipesan ke supplier dan menentukan jarak
waktu tiap pesan akan dilakukan dengan metode
Economic Order Quantity (EOQ). Sebelum
dilakukan perhitungan, harus dipenuhi anggapan
dalam Economic Order Quantity (EOQ) ini untuk
bisa dilakukan perhitungan.

1.980
2.340
900
2.730
1.200
1.560
4.350
1.200
1.530
2.430
2.010
1.230
23.460

2.025
2.325
2.000
2.650
1.225
2.850
3.225
1.250
1.725
2.675
2.775
1.925
26.650

150
285
60
270
60
75
180
120
255
195
75
300
2.025

1. Permintaan akan produk sebanyak lima item


diketahui sebesar 20.400 Kg (Prox 219), 27.000
Kg (Protect 450), 23.400 (Protect 406), 26.600
(Prosperse 511), dan 2.000 Kg (Profloc 1018)
setiap tahun.
2. Biaya penyimpanan per unit per tahun (H) adalah
konstan yaitu 10% dari harga beli.
3. Biaya pemesanan per pesanan (S) adalah konstan
yaitu sebesar Rp. 1.510.000 per tiap kali pesan.
4. Waktu pesanan dilakukan dan barang-barang
diterima (leadtime) konstan yakni selama 30 (tiga
puluh) hari dari pemesanan.
Rincian dari biaya pesanan yang terjadi pada PT.
Bina Perkasa Cemerlang adalah sebagai berikut:
Dari data diatas maka pemesanan rata-rata
yang dilakukan oleh pihak perusahaan ke supplier
dalam jangka waktu satu tahun adalah dengan
membagikan jumlah penggunaan barang chemical
setiap item dalam satu tahun per jumlah bulan satu
tahun. Berikut rata- rata penggunaan barang chemical
per tahun dan daya tampung kapasitas gudang dapat
dilihat pada tabel 3 adalah sebagai berikut :

Tabel 3 Rata-rata Penggunaan Barang Chemical Per Tahun dan Daya Tampung Kapasitas Gudang
Nama Barang Penggunaa Barang
Rata-rata
Daya Tampung
No.
Chemical
Chemical Per Tahun
Per Tahun
Kapasitas Gudang
1
Prox 219
20.490 Kg 1.707,50 Kg
3.480 Kg
2
Protect 450
27.060 Kg 2.255,00 Kg
3.600 Kg
3
Protect 406
23.460 Kg 1.955,00 Kg
4.560 Kg
4
Prosperse 511
26.650 Kg 2.220,83 Kg
3.425 Kg
5
Profloc 1018
2.025 Kg
168,75 Kg
525 Kg
Sumber : PT. Bina Perkasa Cemerlang
dengan demikian maka pemesanan yang dilakukan
sebanyak satu kali dalam satu bulan, maka dari itu
didapat biaya untuk pemesanan setiap jenis barang
chemical dalam jangka waktu satu tahun adalah 12
x Rp. 1.510.000 = Rp. 18.120.000.
Untuk menetukan banyaknya barang yang
disarankan dipesan dan jangka waktu pemesanan
dapat dihitung menggunakan rumus Economic
Order Quantity (EOQ) adalah sebagai berikut :
Rumus :

Q=

2 DS
H

Keterangan :
Q
:
Jumlah barang yang disarankan untuk
dipesan.
D : Jumlah kebutuhan dalam satu tahun, dihitung
dari jumlah penggunaan
persediaan
barang tahun sebelumnya dikurangi dengan
retur pernjualan yang disebabkan karena

Aplikasi Sistem Persediaan Barang Pada Pt. Bina Perkasa Cemerlang Dengan Metode
Economic Order Quantity (Eoq). Oleh : Wiwik Wardaningsih

ISSN : 2301-9425

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IX, Nomor: 1, Maret 2015

barang tidak sesuai dengan permintaan


pelanggan tahun sebelumnya dari barang
yang akan dihitung Economic Order
Quantity (EOQ) nya.
S : Biaya pesan, ini dihitung dari berapa besar
biaya yang keluar untuk setiap kali
melakukan pemesanan, meliputi biaya surat
menyurat, biaya telepon, transportasi, dan
sebagainya.
H : Biaya penyimpanan dikalikan dengan harga
barang. Presentasi biaya penyimpanan yaitu
total asset dibagi dengan biaya penyimpanan
yang meliputi biaya sewa tempat, biaya
asuransi jika ada.
Adapun perhitungan dengan metode
Economic Order Quantity (EOQ) dapat dijelaskan
dibawah ini adalah sebagai berikut :
D = 20.490 Kg (D1); 27.060 Kg (D2); 23.460 Kg
(D3); 26.650 Kg (D4); dan 2.025 Kg (D5)
S = Rp. 1.510.000/Item
H = Biaya penyimpanan per Kg barang chemical
per tahun dikali dengan harga
barang
chemical
C = Rp. 18.500/Kg (Prox 219), Rp. 13.100/Kg
(Protect 450), Rp. 19.500/Kg (Protect 406),
Rp. 24.200/Kg (Prosperse 511), dan Rp.
36.100/Kg (Profloc 1018)
Penyelesaian :
1. Dicari nilai H dengan mengkalikan biaya
penyimpanan per Kg barang chemical per tahun
dengan harga barang chemical.
H1 = 10% x 18.500 = 1.850; H2 = 10% x
13.100 = 1.310; H3 = 10% x 19.500 = 1.950;
H4 = 10% x 24.200 = 2.420, dan H5 = 10% x
36.100 = 3.610
2. Dihitung jumlah barang chemical yang dipesan

Q1 =

2(20.490)(1.510.000)
= 5.783,47
1.850

dibulatkan menjadi 5.783

Q2 =

2(27.060)(1.510.000)
= 7.898,26
1.310

dibulatkan menjadi 7.898

Q3 =

2(23.460)(1.510.000)
= 6.027,67
1.950
2(26.650)(1.510.000)
= 5.766,92
2.420

dibulatkan menjadi 5.767

Q5 =

2(2.025)(1.510.000)
3.610

F=

= 1.301,55

dibulatkan menjadi 1.302


3. Maka didapat hasil jumlah persediaan barang
chemical yang disarankan untuk dipesan adalah
Prox 219 sebanyak 5.783 Kg, Protect 450

D
Q

Keterangan:
F : Frekuensi pemesanan
F1 = D1
= 20.490
= 4
kali
pemesanan
Q1
5.783
F2 = D2
= 27.060
=
3,4 kali
pemesanan
Q2
7.898
F3 = D3
= 23.460
=
3,8 kali
pemesanan
Q3
6.028
F4 = D4
= 26.650
= 5
kali
pemesanan
Q4
5.767
F5 = D5
= 2.025
= 2
kali
pemesanan
Q5
1.302
Maka frekuensi pemesanan barang chemical
yang disarankan dalam satu tahun adalah
sebagai berikut :
a. Prox 219 sebesar 4 kali pemesanan
b. Protect 450 sebesar 3,4 kali dibulatkan
menjadi 3 kali pemesanan
c. Protect 406 sebesar 3,8 kali dibulatkan
menjadi 4 kali pemesanan
d. Prospers 511 sebesar 5 kali pemesanan
e. Profloc 1018 sebesar 2 kali pemesanan
5. Jarak Tiap Pesan
T = Jumlah Hari Satu Tahun
F
Keterangan :
T : Jarak tiap pesanan
T1 =

dibulatkan menjadi 6.028

Q4 =

sebanyak 7.898 Kg, Protect 406 sebanyak


6.028, Prosperse 511 sebanyak 5.767, dan
Profloc 1018 sebanyak 1.302 Kg. setelah
diketahui berapa besarnya jumlah barang
chemical yang disarankan untuk dipesan, maka
frekuensi (F) dan jarak tiap pesan (T) dari
contoh kasus diatas dapat dihitung dengan cara
sebagai berikut :
4. Frekuensi Pemesanan

Jumlah hari satu tahun


365
=
=
F
4

91,25 dibulatkan menjadi 91


T2 =

Jumlah hari satu tahun


365
=
=
F
3

121,66 dibulatkan menjadi 122


T3 =

Jumlah hari satu tahun


365
=
=
F
4

91,25 dibulatkan menjadi 91

Aplikasi Sistem Persediaan Barang Pada Pt. Bina Perkasa Cemerlang Dengan Metode
Economic Order Quantity (Eoq). Oleh : Wiwik Wardaningsih

10

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IX, Nomor: 1, Maret 2015

T4 =

Jumlah hari satu tahun


365
=
=
F
5

73
T5 =

Jumlah hari satu tahun


365
=
=
F
2

182,5 dibulatkan menjadi 182


Maka didapat jarak tiap kali pemesanan barang
chemical dilakukan yaitu untuk Prox 219
sebanyak 91 hari, Protect 450 sebanyak 122
hari, Protect 406 sebanyak 91 hari, Prosperse
511 sebanyak 73 hari, dan Profloc 1018
sebanyak 182 hari pemesanan dalam satu tahun.
6. Dari data tersebut diatas dapat diketahui nilai
sebagai berikut :
a. Q (Jumlah barang chemical yang disarankan
dipesan) adalah sebagai berikut:
1.Prox 219 = 5.783 Kg
2.Protect 450 = 7.898 Kg
3.Protect 406 = 6.028 Kg
4.Prosperse 511 = 5.767 Kg
5.Profloc 1018 = 1.302 Kg
b. F (Frekuensi pemesanan barang chemical)
adalah sebagai berikut :

ISSN : 2301-9425

1.Prox 219 = 4 kali


2.Protect 450 = 3 kali
3.Protect 406 = 4 kali
4.Prosperse 511 = 5 kali
5.Profloc 1018 = 2 kali
c. T (Jarak pemesanan yang dilakukan) adalah
sebagai berikut :
1.Prox 219 = 91 hari dalam sekali pesan
2.Protect 450 = 122 hari dalam sekali pesan
3.Protect 406 = 91 hari dalam sekali pesan
4.Prosperse 511 = 73 hari dalam sekali
pesan
5.Profloc 1018 = 182 hari dalam sekali
pesan
Jadi dari contoh kasus diatas dapat
diketahui perbandingan pengontrolan dan juga
pemesanan barang chemical dengan menggunakan
metode Economic Order Quantity (EOQ) lebih
hemat, serta keefisienan yang didapat akan semakin
besar sehingga pihak perusahaan dapat menambah
modal untuk pembelian barang-barang yang lain.
Hal ini dapat dirangkum pada tabel 4 adalah
sebagai berikut :

Tabel 4 Perbandingan Pengontrolan dan Juga Pemesanan Barang Chemical dengan Menggunakan Metode
Economic Order Quantity (EOQ) lebih hemat
Selisih
Biaya
Biaya
Pemesanan
Frekuensi
Barang Chemical
Pemesana
Biaya
Biaya
Pemesanan
n
Per
Per
Tahun
Pemesanan
Pemesanan
Barang
Pesanan
(sebelum
Chemical
Barang
Barang
(Biaya
Menggunakan
Nama
Chemical Per Chemical Per
Menggunaka
N
Telepon,
Metode
EOQ)
Barang
Tahun
Tahun
n
Metode
o.
Chemical
Transport
dengan
Biaya
(sebelum
(Menggunaka
EOQ (dalam
asi,
dan
Pemesanan
Menggunakan n
Metode
Kurun
Barang Chemical
Surat
Metode EOQ) EOQ)
Waktu Satu
Menyurat
Per
Tahun
Tahun)
)
(Menggunakan
Metode EOQ)
Rp.1.510.0
1
Prox 219
4
Rp. 18.120.000 Rp. 6.040.000 Rp. 12.080.000
00
Rp.1.510.0
2
Protect 450
3
Rp. 18.120.000 Rp. 4.530.000 Rp. 13.590.000
00
Rp.1.510.0
3
Protect 406
4
Rp. 18.120.000 Rp. 6.040.000 Rp. 12.080.000
00
Rp.1.510.0
Rp. 18.120.000 Rp. 7.550.000
Rp. 10.570.000
4
Prosperse 511
5
00
Rp.1.510.0
5
Profloc 1018
2
Rp. 18.120.000 Rp. 3.020.000 Rp. 15.100.000
00
Sumber : PT. Bina Perkasa Cemerlang
4.
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian penulis, maka dapat
diambil beberapa kesimpulan adalah sebagai berikut :

1. Pengoptimalan persediaan barang chemical pada


PT. Bina Perkasa Cemerlang dapat dilakukan,
dimana biaya persediaan dapat diminimalisir.
2. Metode Economic Order Quantity (EOQ) dapat
diterapkan untuk mengoptimalkan persediaan

Aplikasi Sistem Persediaan Barang Pada Pt. Bina Perkasa Cemerlang Dengan Metode
Economic Order Quantity (Eoq). Oleh : Wiwik Wardaningsih

11

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IX, Nomor: 1, Maret 2015

barang chemical pada PT. Bina Perkasa


Cemerlang.
3. Aplikasi persediaan barang chemical telah selesai
dirancang dengan menggunakan menggunakan
Visual Basic.Net 2008 dan MySql.

[12]

[13]

ISSN : 2301-9425

http://www.ilmumu.com/
pengetahuan/pengertian-aplikasi,
tanggal
akses 07 Mei 2014.
http://www.ilmumu.com/pengetahuan/
pengertianpersediaan-inventory/,
tanggal
akses 19 April 2014.

4.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan juga
kesimpulan yang telah diuraikan diatas maka ada
beberapa saran yang dapat diberikan, yaitu :
1. Sebaiknya pengoptimalan persediaan barang
dapat dikembangakan lagi ke beberapa jenis
barang lainnya.
2. Hasil dari proses aplikasi sistem persediaan
barang chemical ini dapat digunakan sebagai
pertimbangan dalam mengambil keputusan lebih
lanjut tentang pengoptimalan persediaan barang.
3. Untuk pengembangan aplikasi sistem persediaan
barang chemical lebih lanjut, dapat menggunakan
program aplikasi lain dan data historis yang lebih
banyak lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Ginting Imanuel, 2013,Perancangan Sistem
Pengontrolan Stok Barang Pada Blesscom
Komputer dengan Metode Economic Order
Quantity (EOQ), Pelita Informatika Budi
Darma, Vol. IV No. 2 ISSN : 2301-9425.
[2]
Jogiyanto HM, 2003,Sistem Teknologi
Informasi, Andi, Yogyakarta.
[3]
Mesran, 2012,Aplikasi Sistem Informasi
Akademik
Berbasis
Online,
Pelita
Informatika Budi Darma, Vol. I ISSN : 23019425-01.
[4]
Muttaqin F, dkk, 2014,Analisis dan Desain
Sistem Informasi Berbasis Komputer Untuk
Persediaan Barang Pada Toko Bahan
Bangunan, Jurnal Administrasi Bisnis, Vol.8
No.1
[5]
Nugroho A, 2010,RPL Berorientasi Objek
dengan Metode USDP, Andi, Yogyakarta.
[6]
Nugroho A, 2011,Perancangan dan
Implementasi Sistem Basis Data, Andi,
Yogyakarta.
[7]
Priyanto R, 2009,Langsung Bisa VB.Net
2008, Andi, Yogyakarta.
[8]
akkung CV, 2011,Perbandingan Metode
EOQ (Economic Order Quantity) dan JIT
(Just In Time) Terhadap Efisiensi Biaya
Persediaan dan Kinerja Non-Keuangan,
Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi, Tahun Ke 2
No.5.
[9]
Sutabri T, 2005, Sistem Informasi
Manajemen, Andi, Yogyakarta.
[10] http://elib.unikom.ac.id/download.php?
id=143957, tanggal akses 11 Mei 2014.
[11] http://en.wikipedia.org/wiki/
Economic_order_quantity, tanggal akses 24
April 2014.
Aplikasi Sistem Persediaan Barang Pada Pt. Bina Perkasa Cemerlang Dengan Metode
Economic Order Quantity (Eoq). Oleh : Wiwik Wardaningsih
[1]

12

Anda mungkin juga menyukai