Anda di halaman 1dari 17

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Enterpise Appilications

“Studi Kasus Pada PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk”

KELOMPOK 6

DISUSUN OLEH :

1. INDAH MAGFIRA 2010526050

2. MHD ERISON 2010526051

3. NAHDIA WAHYUNI 2010526053

DOSEN : Dr.ERI BESRA, SE, MM

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2021
BAB 1

PENDAHULAN

A. LATAR BELAKANG
Di zaman sekarang ini, peranan Sistem Informasi (SI) tidak dapat dipungkiri lagi telah
menjadi salah satu elemen penting dalam mendukung proses bisnis di perusahaan. Setiap
perusahaan dituntut untuk selalu memperhatikan teknologi yang dimiliki perusahaan
secara keseluruhan agar dapat terus mengikuti perubahan dari perkembangan teknologi.
Dengan memanfaatkan teknologi informasi, perusahaan dapat menjalankan proses bisnis
dengan lebih cepat dan dapat mengolah data dengan lebih akurat. Perusahaan yang dapat
menerapkan teknologi informasi dengan efektif dan efisien menjadi lebih unggul
dibandingkan dengan perusahaan yang lainnya.
Dorongan inilah yang akhirnya melahirkan sebuah sistem informasi, yaitu sebuah sistem
yang khusus dirancang untuk mendapatkan, mengelola, dan menghasilkan informasi yang
dibutuhkan oleh penggunanya. Namun seiring dengan meningkatnya kompleksitas proses
dan fungsi operasional dalam perusahaan, muncullah kebutuhan lain yaitu kebutuhan atas
sebuah sistem informasi yang terintegrasi yang dapat memberikan informasi-informasi
secara real time kepada para penggunanya. Kebutuhan tersebut terjawab dengan hadirnya
ERP (Enterprise Resources Planning)

B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui bagaimana sistem perusahaan memberikan nilai bagi bisnis dan
menjelaskan cara kerjanya
2. Untuk mengetahui bagaimana sistem manajemen rantai pasokan memberikan nilai
bagi bisnis dan menjelaskan cara kerjanya
3. Untuk mengetahui bagaimana sistem manajemen hubungan pelanggan memberikan
nilai bagi bisnis dan menjelaskan cara kerjanya
4. Untuk mengetahui bagaimana aplikasi perusahaan dapat digunakan dalam platform
untuk layanan lintas fungsi baru
5. Untuk mengetahui tantangan yang ditimbulkan oleh aplikasi perusahaan dan solusi
manajemen.
BAB II

PEMAHASAN

A. Profil perusahaan

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (dahulu PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Gizindo
Primanusantara, PT Indosentra Pelangi, PT Indobiskuit Mandiri Makmur,dan PT Ciptakemas
Abadi) (IDX: ICBP) merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas
di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1990 oleh Sudono Salim dengan nama
Panganjaya Intikusuma yang pada tahun 1994 menjadi Indofood. Perusahaan ini mengekspor
bahan makanannya hingga Australia, Asia, danEropa.Dalam beberapa dekade ini PT Indofood
Sukses Makmur Tbk (Indofood) telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food
Solutions dengan kegiatanoperasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan,
mulai dariproduksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di
rakpara pedagang eceran.Anak perusahaan PT Indofood Fritolay Makmur (berpatungan dengan
PepsiCo) PT Nestlé Indofood Citarasa Indonesia (berpatungan dengan Nestlé) PT Indolakto PT
PepsiCola Indobeverages (berpatungan dengan PepsiCo) PT Sari Incofood Corporation
(berpatungan dengan Incofood Corporation) PT Quaker Indonesia (berpatungan dengan Quaker
Oats Company) PT Surya Rengo Container PT Indomarco Adi Prima (Distribution)
|Implementasi ERP System di Indofood Tbk.

Visi :

Perusahaan Total Food Solutions Company

Misi :

1. Memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan


2. Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi dan teknologi kami
3. Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara
berkelanjutan
4. Meningkatkan stakeholders values secara berkesinambungan
B. Pembahasan contoh kasus Pt. Indofood CBP Sukses MakmurTbk

1. Menilai bagaimana sistem perusahaan memberikan nilai bagi bisnis dan menjelaskan
cara kerjanya

Bagaimana Sistem Perusahaan Bekerja :

Sistem Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (ERP) :

Sistem ERP di Indofood PT Indofood sebagai perusahaan “Total Food Solutions” memproduksi
berbagai jenis olahan pangan, mulai dari mie instant sampai biskuit. PT Indofood yang memiliki
14 pabrik yang tersebar di seluruh dunia, diklaim sebagai perusahaan terbesar produsen mie
instant di dunia. Perusahaan mampu menjual 8 miliar paket mie instant setiap tahunnya.
Enteprise Resource Planning (ERP) merupakan salah satu faktor penting dalam kesuksesan
perusahaan ini, mengingat cakupan bisnis yang luas kedepannya. Sebagai contoh kecil, tiap
divisi harus menyesuaikan production plans mereka sehingga ketersediaan segala jenis bumbu
untuk kebutuhan segala varian mie instan dapat terpenuhi. Sedangkan pada waktu yang sama,
kondisi inventory di gudang harus tetap dijaga seminimal mungkin. Penerapan ERP di Indofood
Tbk. Hardware Platform for SAP R/3 Indofood membuat tiga buah kriteria pemilihan platform
yang meliputi aspek reliability, scalability, dan kemudahan management. Dari kriteria tersebut
terpilihlah IBM i Series sebagai platform hardware yang digunakan dengan operating system
IBM oS/400 dan database dB2 karena memenuhi ketiga kriteria persyaratan sehingga diyakini
dapat membantu PT Indofood mengoptimalkan solusi ERPnya. Dengan mengadopsi SAP R/3
versi 4.6C,

Modul perangkat lunak saling melengkapi dengan database pusat umum yang mendukung proses
bisnis internal dasar keuangan dan akuntansi, sumber daya manusia, manufaktur dan produksi,
serta penjualan dan pemasaran

Nilai Bisnis Sistem perusahaan :

• Organisasi yang lebih seragam

• Operasi yang lebih efisien dan proses bisnis yang digerakkan oleh pelanggan

• Informasi di seluruh dunia untuk pengambilan keputusan yang lebih baik


menjelaskan cara kerjanya

1. kapitalisasi pasar.
Kapitalisasi pasar adalah metode penilaian bisnis yang paling sederhana. Ini dihitung
dengan mengalikan harga saham perusahaan dengan jumlah total saham yang beredar.
Misalnya, pada 3 Januari 2020, perusahan A diperdagangkan Rp 50.000. Dengan jumlah
total saham yang beredar sebesar 7,715 miliar, perusahaan kemudian dapat bernilai Rp
50.000 x 7,715 miliar = Rp 385,750 miliar.
2. metode kali pendapatan.
Di bawah metode penilaian bisnis pendapatan kali, aliran pendapatan yang dihasilkan
selama periode waktu tertentu diterapkan ke pengganda yang tergantung pada industri
dan lingkungan ekonomi. Misalnya, perusahaan teknologi dapat dinilai dengan
pendapatan 3x, sementara perusahaan jasa mungkin dihargai dengan pendapatan 0,5x.
3. pengganda penghasilan.
Alih-alih metode kali pendapatan, pengganda pendapatan dapat digunakan untuk
mendapatkan gambaran yang lebih akurat dari nilai riil perusahaan, karena laba
perusahaan merupakan indikator keberhasilan keuangan yang lebih dapat diandalkan
daripada pendapatan penjualan. Pengganda pendapatan menyesuaikan laba masa depan
dengan arus kas yang dapat diinvestasikan pada tingkat bunga saat ini selama periode
waktu yang sama. Dengan kata lain, ini menyesuaikan rasio P / E saat ini untuk
memperhitungkan tingkat bunga saat ini.
4. metode Discounted Cash Flow (DCF).
Metode penilaian bisnis ini mirip dengan pengganda pendapatan. Metode ini didasarkan
pada proyeksi arus kas masa depan, yang disesuaikan untuk mendapatkan nilai pasar
perusahaan saat ini. Perbedaan utama antara metode arus kas yang didiskontokan dan
metode pengganda laba dengan mempertimbangkan inflasi untuk menghitung nilai
sekarang.
5. Nilai Buku.
Ini adalah nilai ekuitas pemegang saham suatu bisnis seperti yang ditunjukkan pada
laporan neraca. Nilai buku diperoleh dengan mengurangi total kewajiban perusahaan dari
total asetnya.
2. Menilai bagaimana sistem manajemen rantai pasokan memberikan nilai bagi bisnis dan
menjelaskan cara kerjanya

Rantai Pasokan :

a) Jaringan organisasi dan proses bisnis untuk mendapatkan bahan mentah, berubah
menjadi produk, dan menerapkannya ke pelanggan
b) Bahan, informasi, dan pembayaran aliran pasokan pasokan di kedua arah

Manajemen Rantai Persediaan:

• Koordinasi bisnis untuk mempercepat informasi, produk, dan dana mengalir turun rantai
untuk mengurangi waktu, tindakan berlebihan, dan biaya persediaan

Proses Rantai Pasokan :

• Rencana: Menyeimbangkan permintaan dan pasokan untuk memenuhi sumber, produksi,


dan persyaratan pengiriman

• Sumber: Pengadaan barang dan jasa yang dibutuhkan untuk menciptakan produk atau
layanan

• Membuat: Proses yang mengubah produk menjadi keadaan jadi

• Kirim: Proses untuk membangun transportasi dan distribusi pesanan

• Kembali: Proses yang terkait dengan adanya produk dan dukungan pelanggan pengiriman

• Logistik: Merencanakan dan mengendalikan semua faktor yang berdampak pada rantai
pasokan

Pengukuran Kinerja Rantai Pasokan :

Metrik untuk mengukur kinerja rantai pasokan:

• Rasio pengisian (kemampuan untuk mengisi pesanan pada tanggal jatuh tempo)

• Waktu rata-rata dari pesanan hingga pengiriman

• Jumlah hari persediaan dalam persediaan

• Keakuratan perkiraan

Aplikasi manajemen rantai pasokan berbasis internet:

• Menyediakan seperangkat alat standar

• Memfasilitasi rantai pasokan global


• Kurangi biaya

• Memberikan respons pelanggan yang efisien

• Biarkan rantai pasokan serentak

Model berbasis push:

• Jadwal induk perkiraan perkiraan permintaan untuk produk, dan produk "favorit" ke
pelanggan

Model berbasis tarik:

• Rantai suplai oleh pesanan atau pembelian pelanggan yang sebenarnya

Nilai Bisnis Sistem Manajemen Rantai Pasokan :

• Peningkatan layanan pelanggan dan responsif

• Pengurangan biaya

• Pemanfaatan uang tunai

menjelaskan cara kerjanya

ICBP memiliki orientasi pasar, dimana produksi yang dilakukan oleh


perusahaan disesuaikan dengan permintaan pasar. Perusahaan selalu berusaha memenuhi
kebutuhan konsumen, baik dalam kuantitas maupun kualitas produk. Oleh karena itu, perusahaan
selalu mengembangkan inovasi guna memenuhi kepuasan pelanggan, khususnya
selera konsumen.

Produk yang dihasilkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi mi instan terdiridari 2
kelompok besar yaitu :

1. Bag Noodle, yaitu mie instan dalam kemasan bungkus; dan


2. Mie telor, yaitu mi yang dalam proses pembuatannya tidak digoreng melainkan dikeringkan.
Pada strategi pemasaran dan pendistribusian hingga ke tangan konsumen, ICBP memiliki strategi
dalam menghadapi persaingan di pasar.ICBP menerapkan strategi Mastering The Present, Pre-
empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada organic growth,memanfaatkan
competitive advantage melalui scale,scope,span, dan speed.Selain itu akan menjalankan
program cost eficiency and cost cutting .Di samping itu tetap melanjutkansegmentasi para
konsumennya dengan memperkenalkan produk-produk dengan higher price dan higher
margin.Sedangkan dalam proses pendistribusian, ICBP melakukan proses yang kompleks yakni:
1. manufaktur→ konsumen,
2.manufaktur → pedagang eceran → konsumen,
3.manufaktur → pedagang besar → pedagang eceran → konsumen dan
4.manufaktur → agen → pedagang besar → pedagang eceran →konsumen
ICBP mempunyai 63 perusahaan termasuk anak cabangnya dengan jaringan distribusinya
meliputi lebih dari 350 depot dengan jumlah karyawan tetap sampai dengan 31 Desember 2006
sebanyak 49.367 karyawan tetap dan 1200 kendaraan operasional. Dalam kegiatan penjualan
produknya kepada masyarakat, ICBP melakukan berbagai alternatif antara lain:
1. penjualan langsung, yaitu dilakukan dengan menggunakan armada penjualan sendiri
yang beroperasi di DKI Jakarta, Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi,
2. penjualan tidak langsung, meliputi wilayah pemasaran di seluruh Indonesia. Dilakukan lewat
distributor lalu pengecer dan grosir baru ke konsumen akhir, dan
3.lewat promosi, melalui media cetak maupun elektronik.
Dari pemaparan pemasok bahan baku hingga mie instan dapat diterima oleh konsumendi atas,
maka penggambaran rantai pasok pada PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk nampak pada
Gambar
Contoh Penerapan Supply Chain Management pada Perusahaan PT.Indofood
1. Pemasok Tepung : Mengirimkan stok tepung/ Agen persediaan tepung ke Gudang Bahan
Baku, sebagai persediaan dalam pembuatan mie instant.
2. Pemasok Bumbu : Mengirimkan stok bumbu/ Agen persediaan bumbu ke Gudang Bahan
Baku, sebagai persediaan dalam pembuatan bumbu mie instant.
3. Gudang Bahan Baku : Menyimpan semua pasokan tepung dan bumbu yang diterima dari
pemasok.
4. Pabrik Pembuat Mie Instant : Membuat, memproses dan menghasilkan mie instant dengan
menggunakan mesin pembuat mie atau secara manual dengan tenaga manusia.
5. Lab Pengujian Mie Instant : Melakukan tahap pengujian terhadap mie instant yang telah
dibuat, agar siap untuk dikemas dan dipasarkan.
6. Pengemasan Mie Instant : Mengemas mie instant yang telah di produksi dan lulus uji di lab
pengujian mie instant.
7. Distributor Mie Instant : mendistribusikan mie yang telah di kirim oleh pihak perusahaan
mie kepada penjual atau pedagang di pasaran.
8. Toko/Pengecer Mie Instant : menerima produk mie yang telah dikirimkan oleh distributor
lalu dijual kepada masyarakat umum.
9. Konsumen : membeli produk mie dan mengkonsumsinya

3. Menilai bagaimana sistem manajemen hubungan pelanggan memberikan nilai bagi


bisnis dan menjelaskan cara kerjanya

Manajemen hubungan pelanggan merupakan / CRM


Merupakan strategi perusahaan untuk meningkatkan pendapatan dan keuntungan, mengurangi
pengeluaran, dan meningkatan kesetiaan pelanggan dengan prinsip perusahaan harus
mementingkan kebutuhn pelanggan.

menjelaskan cara kerjanya :

1. Mendukung strategi yang terpusat kepada pelanggan


Sistem dari program ini mengutamakan pelanggan di segala aspek yang Anda lakukan.
Perusahaan dan organisasi yang menggunakan sistem ini dapat menjaga kualitas dari
pengalaman pelanggan, karena mereka menyadari pentingnya dari pengalaman pelanggan
yang dapat menghasilkan loyalitas kepada perusahaan Anda.
2. Sentralisasi data pelanggan
Sistem CRM menggabungkan semua penjualan, marketing dan informasi customer service di
dalam satu database terpusat.
3. Otomatisasi proses customer-facing business
Proses bisnis yang berhubungan langsung dengan pelanggan dapat berjalan dengan lebih
efisien dengan penggunaan program ini. Marketing, penjualan, dan customer service dapat
memberikan pengalaman lebih baik dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Semua berawal
dengan prospek dan berakhir kepada pelanggan.

Nilai Bisnis Sistem Manajemen Hubungan Pelanggan

• Meningkatkan kepuasan pelanggan

• Pemasaran yang lebih efektif dan biaya pemasaran langsung

• Biaya yang lebih rendah untuk akuisisi dan retensi pelanggan

• Meningkatkan pendapatan dari mengidentifikasi pelanggan dan segmen yang paling


menguntungkan untuk pemasaran, penjualan silang, hingga penjualan

Perkembangan penjualan dari tahun ke tahun secara fluktuasi, baik dilihat dari rupiah
maupun persentasenya. Pada tahun 1999-2000 persentase penjualan mencapai 23.42%,
sedangkan pada tahun 2000-2001 mengalami penurunan sampai dengan 11.66%. Selama
tahun 2002-2003 mengalami kenaikan sebesar 11.83%, tahun 2004 mengalami penurunan
sebesar 0.83%, tahun 2005mengalami kenaikan sebesar 3.06% dan pada akhir 2006
mengalami kenaikan sebesr 17.47%.

Dominasi PT Indofood Sukses Makmur Tbk begitu kuat walaupun sudah terjadi pergeseran.
Tahun 2002 Indomie menguasai sekitar 90% pasar mie instan, tahun lalu menurun menjadi
75%. Sisanya yang 25% dikeroyok merk mie instan lainnya. Kemunduran itu patut
diwaspadai. Apalagi baru-baru ini muncul produk-produk baru, seperti mie sedap milik PT
Sayap Mas Utama yang merupakan grup dari kelompok Wings yang diluncurkan pada Mei
2003 dan baru didistribusikan di Pulau Jawa dan Bali, namun namanya sudah mulai
diperbincangkan di kalangan pembeli di warung-warung, bahkan pasar swalayan.

Ketatnya persaingan produk mi instan disadari benar oleh manajemen PT Indofood. Sumber
yang tidak mau disebut namanya mengakui bahwa saat ini penguasaan Indofood terhadap
pasar mi instan menurun dari 90% menjadi 75%. Meski terjadi penurunan penguasaan pasar,
namun divisi mie instan tetap dapat meraih kenaikan penjualan sebesar 6,6% menjadi Rp4,5
triliun dibanding Rp4,2 triliun pada periode yang sama 2002. Kenaikan itu antara lain
dipengaruhi lebih tingginya harga jual rata-rata. Selain itu, hingga saat ini divisi mi instan
tetap dapat mempertahankan volume penjualannya sebesar 7,3 miliar bungkus.

Tentang strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi Mastering The
Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada organic growth,
memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span, dan speed. Selain itu akan
menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di samping itu tetap melanjutkan
segmentasi para konsumennya dengan memperkenalkan produk-produk dengan higher price
and higher margin.

4. Jelaskan bagaimana aplikasi perusahaan dapat digunakan dalam platform untuk


layanan lintas fungsi baru

Layanan Platform :

• Integrasi berbagai aplikasi dari berbagai fungsi bisnis, unit bisnis, atau mitra bisnis untuk
memberikan pengalaman yang mulus bagi pelanggan, karyawan, manajer, atau mitra
bisnis

Manajemen Proses Bisnis:

• Metodologi untuk kebutuhan organisasi untuk mengubah prosesnya secara terus menerus
agar tetap kompetitif
• Pintu gerbang: Kerangka kerja untuk membangun gabungan, mengintegrasikan informasi
dari aplikasi perusahaan dan sistem warisan internal

Transaksi data secara mendetail, untuk melihat perubahan pola yang terjadi dalam minat
konsumen dan kemudian merespon secara efektif. Informasi penjualan memberikan inputan ke
dalam SAP APO dimana ia akan memberikan informasi berkala pada produk apa saja yang harus
di produksi, berapa jumlahnya dan di pabrik mana akan diproduksi. Integrasi Sistem Hilir
Dengan sistem ERP kelas dunia, indofood telah memulai untuk perencanaan kedepan, bertujuan
untuk memperluas operasinya sekaligus meningkatkan efisiensi biaya. Salah satu tujuan
bisnisnya saat ini adalah untuk mengelompokkan pelanggan-pelanggan dengan lebih akurat,
kemudian melayani kelompok sesuai dengan minatnya masing-masing dan akan bekerja lebih
erat dengan para distributor hingga pengecer. Ini akan memungkinkan untuk meningkatkan
perencanaan kapasitas dan membantu meningkatkan efisiensi serta mengurangi biaya. Sudah
jelas bahwa platform komputasi terbuka adalah mutlak diperlukan untuk mendukung integrasi
sistem hilir, yang akan memungkinkan interoperabilitas aplikasitermasuk warisan sistem dan
aliran data realtime melalui berbagai sistem ERP. Pengarsipan Dokumen Akhirnya Indofood
juga melakukan penyederhanaan sistem pengarsipan, dengan menggunakan IBM Content
Manager Common Store untuk SAP. Software ini bertindak sebagai pengarsipan manajemen
data terpadu dan solusi distribusi, mengintegrasikan dokumen SAP dan non SAP ke arsip tunggal
untuk memaksimalkan efisiensi sistem dan mwngurangi biaya administrasi. Dengan
menggunakan IBM Content Manager Common Store untuk SAP, perusahaan mampu
mengurangi kekbutuhan penyimpanan dokumen, serta tetap mempertahankan kemampuan untuk
mengambil dokumen lama seperti laporan pajak tanpa kesulitan.|Implementasi ERP System di
Indofood Tbk

5. Identifikasi tantangan yang ditimbulkan oleh aplikasi perusahaan dan solusi


manajemen

Tantangan Manajemen:

• Total biaya kepemilikan yang tinggi

• Persyaratan perubahan organisasi

• Mewujudkan nilai strategis

Panduan Solusi:

• Lihatlah tujuan bisnis terlebih dahulu

• Perhatian pada manajemen data dan data

• Komitmen manajemen senior dan dukungan karyawan

• Pendidikan dan Pelatihan

Tantangan yang Dihadapi dalam Implementasi ERP System Investasi ERP sangat mahal
Pembangunan sebuah sistem ERP dapat dipastikan memerlukan investasi yang cukup mahal.
Penyediaan hardware dan software, terlebih lagi biaya yang harus dikeluarkan untuk
maintenance sistem tersebut. Ini merupakan salah satu tantangan yang harus diperhitungkan oleh
perusahaan, mengingat Indofood Tbk. merupakan perusahaan dengan cakupan yang luas di
sekitar 14 negara di dunia. ERP yang berhasil digunakan oleh sebuah perusahaan tidak menjadi
jaminan berhasil di perusahaan yang lain Keberhasilan implementasi ERP bergantung pada
tindakan yang dilakukan oleh perusahaan dalam pelaksanaan sistem ini, bukan dari sistem ERP
sendiri. Maka ketika suatu sistem ERP berhasil diimplementasi di suatu perusahaan, belum tentu
perusahaan lain akan berhasil juga melaksanakannya. Perencanaan harus dilakukan untuk
menyeleksi ERP yg tepat Bahkan dalam beberapa kasus yang ekstrem, evaluasi pilihan ERP
menghasilkan rekomendasi untuk tidak membeli ERP, tetapi memperbaiki Business Process
yang ada Tidak ada „keajaiban‟ dalam ERP software. Keuntungan yang didapat dari ERP adalah
hasil dari persiapan dan implementasi yang efektif Tidak ada software atau sistem informasi
yang bisa menutupi business strategy yang cacat dan business process yang „parah‟ Pengetahuan
tanpa pengalaman menyebabkan orang membuat perencanaan yang terlihat sempurna tetapi
kemudian terbukti tidak bisa diimplementasikan Ada struktur proses seleksi yang sebaiknya
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam memilih ERP
BAB III

KESIMPULAN

Penerapan ERP di Indofood Tbk. Hardware Platform for SAP R/3 Indofood membuat tiga buah
kriteria pemilihan platform yang meliputi aspek reliability, scalability, dan kemudahan
management. Dari kriteria tersebut terpilihlah IBM i Series sebagai platform hardware yang
digunakan dengan operating system IBM oS/400 dan database dB2 karena memenuhi ketiga
kriteria persyaratan sehingga diyakini dapat membantu PT Indofood mengoptimalkan solusi
ERPnya. Dengan mengadopsi SAP R/3 versi 4.6C,

ICBP memiliki orientasi pasar, dimana produksi yang dilakukan oleh


perusahaan disesuaikan dengan permintaan pasar. Perusahaan selalu berusaha memenuhi
kebutuhan konsumen, baik dalam kuantitas maupun kualitas produk. Oleh karena itu, perusahaan
selalu mengembangkan inovasi guna memenuhi kepuasan pelanggan, khususnya
selera konsumen.

Produk yang dihasilkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi mi instan terdiridari 2
kelompok besar yaitu :

1. Bag Noodle, yaitu mie instan dalam kemasan bungkus; dan


2. Mie telor, yaitu mi yang dalam proses pembuatannya tidak digoreng melainkan dikeringkan.
Pada strategi pemasaran dan pendistribusian hingga ke tangan konsumen, ICBP memiliki strategi
dalam menghadapi persaingan di pasar.ICBP menerapkan strategi Mastering ThePresent, Pre-
empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada organic growth,memanfaatkan
competitive advantage melalui scale,scope,span, dan speed.Selain itu akan menjalankan
program cost eficiency and cost cutting .Di samping itu tetap melanjutkansegmentasi para
konsumennya dengan memperkenalkan produk-produk dengan higher price dan higher
margin.Sedangkan dalam proses pendistribusian, ICBP melakukan proses yangkompleks yakni:
1. manufaktur→ konsumen,
2.manufaktur → pedagang eceran → konsumen,
3.manufaktur → pedagang besar → pedagang eceran → konsumen dan
4.manufaktur → agen → pedagang besar → pedagang eceran →konsumen
Layanan lintas fungsi baru yang dipakai PT.Indofood:

Transaksi data secara mendetail, untuk melihat perubahan pola yang terjadi dalam minat
konsumen dan kemudian merespon secara efektif. Informasi penjualan memberikan inputan ke
dalam SAP APO dimana ia akan memberikan informasi berkala pada produk apa saja yang harus
di produksi, berapa jumlahnya dan di pabrik mana akan diproduksi. Integrasi Sistem Hilir
Dengan sistem ERP kelas dunia, indofood telah memulai untuk perencanaan kedepan, bertujuan
untuk memperluas operasinya sekaligus meningkatkan efisiensi biaya. Salah satu tujuan
bisnisnya saat ini adalah untuk mengelompokkan pelanggan-pelanggan dengan lebih akurat,
kemudian melayani kelompok sesuai dengan minatnya masing-masing dan akan bekerja lebih
erat dengan para distributor hingga pengecer. Ini akan memungkinkan untuk meningkatkan
perencanaan kapasitas dan membantu meningkatkan efisiensi serta mengurangi biaya. Sudah
jelas bahwa platform komputasi terbuka adalah mutlak diperlukan untuk mendukung integrasi
sistem hilir, yang akan memungkinkan interoperabilitas aplikasitermasuk warisan sistem dan
aliran data realtime melalui berbagai sistem ERP. Pengarsipan Dokumen Akhirnya Indofood
juga melakukan penyederhanaan sistem pengarsipan, dengan menggunakan IBM Content
Manager Common Store untuk SAP. Software ini bertindak sebagai pengarsipan manajemen
data terpadu dan solusi distribusi, mengintegrasikan dokumen SAP dan non SAP ke arsip tunggal
untuk memaksimalkan efisiensi sistem dan mwngurangi biaya administrasi. Dengan
menggunakan IBM Content Manager Common Store untuk SAP, perusahaan mampu
mengurangi kekbutuhan penyimpanan dokumen, serta tetap mempertahankan kemampuan untuk
mengambil dokumen lama seperti laporan pajak tanpa kesulitan.|Implementasi ERP System di
Indofood Tbk.

Serta Tantangan yang Dihadapi dalam Implementasi ERP System Investasi ERP sangat mahal
Pembangunan sebuah sistem ERP dapat dipastikan memerlukan investasi yang cukup mahal.
Penyediaan hardware dan software, terlebih lagi biaya yang harus dikeluarkan untuk
maintenance sistem tersebut. Ini merupakan salah satu tantangan yang harus diperhitungkan oleh
perusahaan, mengingat Indofood Tbk. merupakan perusahaan dengan cakupan yang luas di
sekitar 14 negara di dunia. ERP yang berhasil digunakan oleh sebuah perusahaan tidak menjadi
jaminan berhasil di perusahaan yang lain Keberhasilan implementasi ERP bergantung pada
tindakan yang dilakukan oleh perusahaan dalam pelaksanaan sistem ini, bukan dari sistem ERP
sendiri. Maka ketika suatu sistem ERP berhasil diimplementasi di suatu perusahaan, belum tentu
perusahaan lain akan berhasil juga melaksanakannya. Perencanaan harus dilakukan untuk
menyeleksi ERP yg tepat Bahkan dalam beberapa kasus yang ekstrem, evaluasi pilihan ERP
menghasilkan rekomendasi untuk tidak membeli ERP, tetapi memperbaiki Business Process
yang ada Tidak ada „keajaiban‟ dalam ERP software. Keuntungan yang didapat dari ERP adalah
hasil dari persiapan dan implementasi yang efektif Tidak ada software atau sistem informasi
yang bisa menutupi business strategy yang cacat dan business process yang „parah‟ Pengetahuan
tanpa pengalaman menyebabkan orang membuat perencanaan yang terlihat sempurna tetapi
kemudian terbukti tidak bisa diimplementasikan Ada struktur proses seleksi yang sebaiknya
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam memilih ERP

Anda mungkin juga menyukai