Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Manajemen, Ekonomi, Keuangan dan Akuntansi (MEKA)

Vol 3, No 2, Nov 2022, pp. 537-547


p-ISSN 2686-1372, e-ISSN 2686-4363
http://ejurnal.poltekkutaraja.ac.id/index.php/meka

Penerapan Manajemen Rantai Pasok dengan ERP di Divisi


Mie Instan pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk
Yulfiswandi1, Nasar Buntu Laulita2, Angelina3, Ellen4, Seren5, Yuyu Enjelia6
12Ekonomi, Manajemen, Universitas Internasional Batam, Batam, Indonesia

Email: 1nasar_bl@yahoo.com.sg, 2yulfis.wandi@uib.ac.id, 32041193.angelina@uib.edu,


4
2041137.ellen@uib.edu, 52041146.seren@uib.edu,, 62041145.yuyu@uib.edu

Abstrak− Industri makanan pokok saat ini semakin berkembang seiring kemajuan teknologi sehingga menyebabkan
munculnya persaingan usaha yang semakin ketat. Untuk memperoleh keunggulan dalam persaingan tentunya
perusahaan perlu melakukan langkah manajemen yang tepat dengan “Supply Chain Management” dan “Entreprise
Resource Planning System” sehingga dapat memaksimalkan produktivitas, pelayanan, dan kepuasan konsumen di PT
Indofood Sukses Makmur Tbk. Dengan implementasi ini dapat mengkoordinasi sistem dan elemen di dalam perusahaan
agar terintegrasi dengan baik baik dari segi sumber daya, manajemen, keuangan, serta fungsi bisnis lainnya. Metode
penelitian yang digunakan ialah studi kepustakaan dengan pengumpulan informasi dari sumber terpercaya yang sudah
ada seperti artikel, buku, media, dan informasi tertulis lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SCM dan ERP
dijalankan dengan baik oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Mereka menerapkan teknologi iSeries untuk
memanajemen rantai pasok produksi, distribusi, serta pemasaran yang sesuai standar dan ERP yang didasarkan pada
pertimbangan untuk kriteria perusahaan besar sehingga tercapai Integritas dalam usaha PT. Indofood. Peran penting
yang ditunjukkan dengan pengadaan sistem ini terlihat dari manfaat efektivitas dan efisiensi dalam penjualan yang
terus meningkat.

Kata Kunci: Industri, Persaingan, Keunggulan Kompetitif, Supply Chain Management, Enterprise Resource Planning.

Abstract− The staple food industry is currently growing along with technological advances, causing the emergence of
increasingly fierce business competition. To gain an advantage in the competition, of course, companies need to take
appropriate management steps with "Supply Chain Management" and "Entreprise Resource Planning System" so as to
maximize productivity, service, and customer satisfaction at PT Indofood Sukses Makmur Tbk. With this
implementation, it is possible to coordinate systems and elements within the company so that they are well integrated
in terms of resources, management, finance, and other business functions. The research method used is a literature
study by collecting information from existing reliable sources such as articles, books, media, and other written
information. The results showed that SCM and ERP were implemented well by PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
They apply iSeries technology to manage production, distribution, and marketing supply chains according to standards
and ERP based on considerations for the criteria of large companies so as to achieve Integrity in the business of PT.
Indofood. The important role shown by the procurement of this system can be seen from the benefits of effectiveness
and efficiency in increasing sales.
Keywords: Industry, Competition, Competitive Advantage, Supply Chain Management, Enterprise Resource Planning

1. PENDAHULUAN
Semakin berkembangnya teknologi memunculkan banyak variasi produk makanan sebagai
kebutuhan pokok dinegara Indonesia. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk ke tiga
terbesar didunia pasti membutuhkan banyak sekali bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan.
Banyak jenis makanan pokok yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia saat ini selain nasi. Mie
merupakan salah satu pengganti makanan pokok karbohidrat tinggi yang sangat diminati masyarakat
Indonesia. Produksi mie instan di Indonesia semakin tinggi setiap tahunnya. (Dr. Vladimir, 1967)
Dunia usaha atau industri yang semakin berkembang karena dukungan kemajuan teknologi
membuat persaingan yang semakin ketat terjadi. Perusahaan yang dapat bertahan adalah mereka yang dapat
menyediakan produk atau barangnya dalam waktu yang tepat dan biaya yang ekonomis kepada masyarakat.
Proses awal dari produksi hingga distribusi membutuhkan koordinasi yang jelas antar
perusahaan/suplai/retailer dan pihak yang terkait pada rantai pasokan. Segala sesuatu yang dapat
berpengaruh pada keadaan pasar dan keputusan strategi bisnis dapat diatasi jika manajemen rantai pasokan
yang tepat dan jelas terbentuk pada suatu perusahaan. (Phong & Yenradee, 2020)
Manajemen rantai pasokan atau yang disebut dengan SCM “Supply Chain Management” adalah
suatu konsep sistem yang ada untuk meningkatkan produktivitas suatu produk, mengatur aliran barang yang
mencakup keseluruhan proses produksi bahan baku, pengiriman, hingga memberikan kualitas terbaik dan
didistribusi ke konsumen dengan mengoptimalisasi waktu (Priharto Sugi, 2021). Produk yang murah,
cepat, dan berkualitas menjadi hal utama untuk menguasai pasar maka konsep supply chain management
dibutuhkan agar memenuhi kebutuhan dan kepuasan para konsumen. Manajemen rantai pasokan
menyatukan aktivitas-aktivitas dari pengadaan bahan baku antara pemasok dengan distributor, pengubahan
bahan baku, serta proses pengiriman, dimana meliputi aktivitas pembelian dan juga outsourcing. Penerapan
manajemen rantai pasok yang saat ini sudah menggunakan sistem elektronik atau yang disebut e-SCM dapat

Ellen | Page 537


Jurnal Manajemen, Ekonomi, Keuangan dan Akuntansi (MEKA)
Vol 3, No 2, Nov 2022, pp. 537-547
p-ISSN 2686-1372, e-ISSN 2686-4363
http://ejurnal.poltekkutaraja.ac.id/index.php/meka

mengumpulkan informasi dari supplier dan pihak distributor agar pengelolaan suplai perusahaan dapat
berjalan lancar dengan disesuaikan dengan proses produksi dan penjualan (Naja Anwar, 2011).
e-SCM merupakan penerapan manajemen rantai pasok disuatu perusahaan dengan menggunakan
teknologi internet sehingga dapat meningkatkan aktivitas operasional rantai pasok. Perusahaan berusaha
agar dapat mengintegrasikan semua pihak atau mitra kerja terutama untuk bagian yang bertanggung jawab
dengan penyediaan bahan baku dan sumber daya lainnya yang dibutuhkan dalam proses operasional
perusahaan. Bagi perusahaan pemenuhan kebutuhan pelanggan dan mencapai kepuasan pelanggan,
efisiensi waktu, dan inovasi atau pengembangan produk secara tepat adalah tujuan keberhasilan perusahaan
(Ang, 2014).
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman di
Indonesia dengan lokasi pusat di Jakarta. Salah satu perusahaan penghasil mie instan terbesar di Indonesia
adalah perusahaan Indofood, walaupun memiliki banyak pesaing lain, tetapi Indofood tetap menguasai
pangsa pasar. Perusahaan Indofood memproduksi berbagai jenis produk dari mie instan, produk susu,
makanan ringan, bumbu makanan, produk nutrisi, minuman, tepung, pasta, dan minyak nabati. Oleh karena
itu, untuk mengintegrasikan keseluruhan pihak bersangkutan terkait proses rantai pasok mie instan
diperlukan suatu sistem yang jelas. Sistem yang dapat diterapkan adalah enterprise resource planning
dimana diharapkan dapat meningkatkan hasil penjualan dengan efisiensi dan efektivitas kerja yang lebih
baik. Sistem rantai pasok erp seperti apa yang diterapkan? Bagaimana erp dapat memberi manfaat pada
perusahaan Indofood? (Ang, 2014).

Dari data diagram diatas, menunjukkan bahwa mie instan yang diproduksi oleh perusahaan Indofood
dan mengambil perhatian besar masyarakat Indonesia bahkan hingga saat ini produk mie instan-nya telah
diekspor hingga kebeberapa negara lain. Berdasarkan data tersebut maka penulis memutuskan untuk
menganalisa supply chain management yang diterapkan di perusahaan Indofood Sukses Makmur Tbk
(Purwanto, 2017).
Saat ini untuk melaksanakan manajemen rantai pasok sudah menggunakan teknologi untuk
membantu kegiatan operasi yang ada disuatu perusahaan. Perkembangan teknologi yang saat ini sudah
sangat canggih dalam menerapkan manajemen rantai pasok dapat menghubungkan antara konsumen,
perusahaan, dan supplier secara langsung dan informasi yang ditampilkan bersifat real-time sehingga
akurat dan koordinasi yang baik akan tercipta. Aliran proses kegiatan produksi hingga ke tangan konsumen
mengalir secara integrasi dan lancar (Tamsir et al., 2019).
Dengan adanya penerapan e-SCM tentu dapat meningkatkan kinerja yang efektif pada perusahaan
dalam proses ekonominya hingga menghasilkan produk sesuai standar, juga dapat meminimalkan
kesalahan yang pernah terjadi sebelumnya dalam rantai pasok, seperti : kelebihan persediaan, kekurangan
waktu produksi, kegiatan distribusi yang tidak stabil, tidak tepat waktu dalam memenuhi kebutuhan pasar,
biaya besar yang harus dikeluarkan karena kesalahan yang terjadi. Dengan diterapkan supply chain
management dengan teknologi seperti ERP atau enterprise resource planning yang artinya suatu sistem
terstruktur yang digunakan oleh suatu perusahaan dalam mengintegrasi bagian-bagian dalam proses
manufaktur operasional hingga distribusi produk, akan melancarkan aktivitas SCM baik dalam aliran bahan
baku, informasi yang jelas, keuangan, pelayanan dari tahapan pembelian, penyimpanan, dan distribusi
produk jadi hingga ke konsumen (Pashya & Buana, 2022).
Mie instan yang diproduksi oleh perusahaan Indofood memiliki begitu banyak keragaman rasa atau
jenis, sehingga hal ini merupakan salah satu faktor yang membuat kesulitan dalam proses produksi dengan
jumlah yang tepat, bumbu atau rasa yang tepat. Setiap bagian atau divisi harus dapat menyesuaikan rencana
produksi sehingga mie instan yang diproduksi dengan ragam rasa selalu tersedia dan dapat dikonsumsi

Ellen | Page 538


Jurnal Manajemen, Ekonomi, Keuangan dan Akuntansi (MEKA)
Vol 3, No 2, Nov 2022, pp. 537-547
p-ISSN 2686-1372, e-ISSN 2686-4363
http://ejurnal.poltekkutaraja.ac.id/index.php/meka

dipasar. Kemudian divisi lain juga harus memperhitungkan persediaan bahan baku digudang penyimpanan
agar tidak kekurangan dan kelebihan (Loprang, 2015).
Berdasarkan analisa dan uraian permasalahan yang ada pada perusahaan Indofood tentu penerapan
manajemen rantai pasok menggunakan sistem ERP sangat dibutuhkan. Dengan adanya sistem ini
perusahaan sebesar Indofood dapat berkomunikasi dengan baik terkait seluruh pihak yang terlibat dalam
kegiatan atau proses bisnis ini. Aplikasi e-SCM memiliki banyak sekali manfaat untuk suatu perusahaan
jadwal yang tepat dalam mengambil suatu tindakan, informasi yang akurat dan jelas, perencanaan dan dapat
mengontrol proses produksi secara mudah, murah, dan efektif, sehingga keseluruhan aktivitas dalam
perusahaan ini berjalan efektif dan efisien perusahaan ini dapat bersaing dengan merek-merek lain dipasar.
Oleh sebab itu penulis tertarik menganalisa model e-SCM yang diterapkan pada perusahaan Indofood
hingga menjadi produk mie instan dengan minat terbanyak di Indonesia hingga dikenal secara internasional
(Liko Anas Setyawati, 2019).

2. KERANGKA TEORI
2.1. Manajemen Rantai Pasok
Supply Chain Management (Manajemen Rantai Pasok) merupakan suatu rangkaian sistem terkoordinasi
yang di dalamnya terdapat elemen seperti sumber daya manusia dan potensial serta informasi dalam upaya
mendistribusikan suatu produk atau jasa dari pemasok kepada konsumen (Dwinda, 2021). Hal ini tentunya
bertujuan untuk menghasilkan profit dalam mendukung keberlangsungan perusahaan serta menciptakan
keunggulan kompetitif. Kondisi rantai pasokan dalam suatu perusahaan akan menentukan bagaimana
kinerja yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Apabila rantai pasok terintegrasi dengan baik maka akan
mendapatkan penilaian yang baik pula dari konsumen. Manajemen rantai pasok umumnya akan
menghubungkan pemasok, pabrik, dan konsumen. Maka dari itu agar informasi dapat didistribusikan
dengan baik kepada seluruh pihak, maka manajemen rantai pasok harus dapat bekerja lebih efektif dan
efisien. Manajemen rantai pasok berkaitan erat dengan era digital zaman sekarang, dimana seluruh saluran
distribusi informasi didominasi oleh internet (Anatan, 2010).
Manajemen rantai pasok berfungsi sebagai mediasi dalam menghubungkan sumber daya manusia
agar dapat memperoleh produk mulai dari pemasok sampai ke tangan konsumen yang dilakukan dengan
berbagai tahapan meliputi perencanaan, pembiayaan, serta distribusi dan pemasaran (Setiyawan et al.,
2021). Ada beberapa hal yang menjadi latar belakang penerapan manajemen rantai pasok disuatu
perusahaan, yaitu: persaingan usaha yang tinggi dan kuat, berkembangnya era digitalisasi dan globalisasi,
perubahan pasar yang sangat cepat. Tujuan pemanfaatan manajemen rantai pasok sebagai berikut, yaitu :
(Silotius, 2017)

1. Untuk meningkatkan kualitas kerjasama serta koordinasi dalam bisnis sehingga kegiatan
usaha dapat lebih efisien dan efektif.
2. Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dengan distribusi tepat waktu serta kualitas
yang baik.
3. Menghemat pembiayaan yang tidak perlu.
4. Untuk bersaing dengan usaha lain di pasar.
5. Meningkatkan profit dari bertambahnya permintaan akibat efisiennya pelayanan.
6. Untuk melakukan ekspansi dari hasil profit.

Dalam manajemen rantai pasok terdapat beberapa peranan penting agar sistem supply chain ini dapat
berjalan dengan lancar dan efektif (Naja Anwar, 2011). Berikut merupakan supply chain utama yang
memegang peranan penting dalam manajemen rantai pasok, yakni : (MM, 2020)

1. Supplies (pemasok) : merupakan pihak yang bertindak dalam penyediaan bahan pertama
kali.
2. Manufacture : proses dimana kegiatan produksi bahan dilakukan yang nantinya akan
menghasilkan barang jadi.
3. Distribution : merupakan proses penyaluran produk jadi kepada konsumen melalui
distributor (penyalur tengah).
4. Retail outlet : pengecer yang berupa toko-toko kecil. Seperti toko kelontong, pasar, dan
supermarket.
5. Customers : konsumen pengguna produk.

Manajemen rantai pasok memiliki tiga komponen yang perlu dikelola adalah manajemen rantai
pasok aliran barang, aliran uang, dan aliran informasi (Anindita 2022). Aliran barang adalah aliran dari
awal hingga akhir dalam menjual sebuah produk, dari bahan baku dari pemasok, proses produksi, dan hasil

Ellen | Page 539


Jurnal Manajemen, Ekonomi, Keuangan dan Akuntansi (MEKA)
Vol 3, No 2, Nov 2022, pp. 537-547
p-ISSN 2686-1372, e-ISSN 2686-4363
http://ejurnal.poltekkutaraja.ac.id/index.php/meka

produksi yang didistribusikan ke berbagai pihak, hingga ketangan konsumen. Aliran uang merupakan
transaksi atau keluar masuknya dana/keuangan perusahaan dari awal proses hingga akhir proses. Sedangkan
aliran informasi adalah informasi yang diterima atau disebar dari hulu ke hilir yang akan mempengaruhi
keseluruhan pelaksanaan kegiatan dan pembentukan keputusan pihak-pihak tertentu (Hayati, 2014).

Gambar 1. Skema Sederhana dalam Manajemen Rantai Pasok

Dalam menerapkan manajemen rantai pasok, ada cakupan tiga bagian, yakni adalah upstream
supply chain, internal supply chain, dan downstream supply chain (Bms & Lasmiana, 2021) dan menurut
Lasmiana berikut merupakan penjelasan dari ketiga bagian tersebut:

1. Upstream Supply Chain, adalah aktivitas keseluruhan dari suatu perusahaan manufaktur
mengenai produksi dan perolehan bahan baku dengan para supplier atau penyalurnya.
2. Internal Supply Chain, adalah seluruh proses secara internal dari produksi bahan mentah
atau setengah jadi hingga menjadi produk jadi.
3. Downstream Supply Chain, adalah seluruh aktivitas yang berhubungan dengan pihak
distributor atau pengiriman produk hingga ke konsumen.

Tabel 1. Kegiatan dalam Supply Chain

No. Daftar Kegiatan dalam Supply Chain Management


1 Merangkap permintaan pasar
2 Mempersiapkan proses produksi
3 Penyiapan saluran distribusi
4 Melaksanakan proses produksi
5 Mendistribusikan produk jadi kepada retail outlet
6 Pemasaran produk jadi
7 Mengawasi jalannya rantai pasok di antara pemasok, produsen, dan konsumen

2.2. Enterprise Resource Planning System


Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan suatu sistem pengelolaan yang dimanfaatkan dalam
pengelolaan data suatu perusahaan.(Anindita, 2022a). Dengan adanya sistem ini tentu dapat berkontribusi
dalam membantu perusahaan dalam menangani Supply Chain perusahaan, manajemen, keuangan, sumber
daya, dan fungsi bisnis lainnya. Dengan adanya sistem ERP dapat mengintegrasikan proses bisnis, data
serta informasi di dalam perusahaan (Arnold et al., 2014).
Awalnya sistem ERP merupakan evolusi dari sistem MRP yang dilengkapi dengan alat perencanaan
penjualan, alat proses pesanan konsumen, serta perancangan kapasitas pasar. Penggabungan sistem
akuntansi keuangan dengan manajemen manufaktur. Sistem integrasi dalam ERP ini memiliki pendekatan
yang dapat mendukung operasi bisnis suatu perusahaan dengan adanya rekayasa ulang proses bisnis
sehingga bisnis dapat selaras dengan perangkat ERP (Mudiantono. 2013).
Penerapan sistem ERP ini jelas terlihat meemberikan perubahan signifikan pada proses bisnis
suatu perusahaan yang terlihat dari uraian berikut ini : (Dwinda, 2021)

1. Sistem informasi dan koordinasi yang terintegrasi dari sebelumnya yang kurang
koordinasi.
2. Database yang terintegrasi dengan fungsi yang sama.
3. Pemeliharaan data yang berjalan lancar sehingga lebih konsisten.
4. Antarmuka yang lebih mudah dikelola.

Ellen | Page 540


Jurnal Manajemen, Ekonomi, Keuangan dan Akuntansi (MEKA)
Vol 3, No 2, Nov 2022, pp. 537-547
p-ISSN 2686-1372, e-ISSN 2686-4363
http://ejurnal.poltekkutaraja.ac.id/index.php/meka

5. Informasi yang lebih real-time.


6. Sistem yang lebih canggih.
7. Arsitektur yang lebih kompatibel.
8. Aplikasi yang digunakan tungga sehingga tidak dipecah yang menyebabkan kerepotan.
9. Pengehematan waktu.
10. Transaksi yang lebih cepat dan mudah.
11. Peningkatan operasional kinerja.
12. Terjalin dengan baiknya hubungan dengan pemasok.
13. Memungkinkan kemudahan dalam akses data untuk melakukan perencanaan dan kontrol
manajemen.

Aplikasi ERP menyediakan perangkat lunak sebagai layanan (SaaS), sedangkan rangkaian
aplikasinya membentuk sistem ERP yang dapat digunakan untuk berkomunikasi melalui database di Cloud.
Berikut ini merupakan solusi SAP Business One bagi perusahaan manufaktur (Silotius, 2017).

1. MPR Production: kalkulasi kebutuhan barang dagang berdasarkan order pelanggan,


forecast penjualan, dan lead time produksi.
2. MPR Purchasing: kalkulasi kebutuhan material berdasarkan lead time purchased dan
inventaris.
3. Resources Capacity : memberikan informasi kemampuan sumber daya yang akan
mempengaruhi jadwal produksi.
4. Production Routing: rangkaian informasi yang jelas tentang proses produksi.
5. Batch: adanya batch ini membuat kita dapat mengetahui secara cepat seri yang digunakan
untuk finishing produk.

Bisnis juga tentunya memperoleh manfaat dengan adanya penerapan ERP secara keseluruhan
dimana mencapai beberapa tujuan penting perusahaan seperti informasi yang diperoleh lebih maksimal,
mempersingkat respon serta pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Dengan adanya sistem ERP ini
seluruh informasi di rantai pasok ini dapat terintegrasi satu dengan yang lainnya. Selain terhadap
perusahaan, tentunya manfaat juga dirasakan oleh konsumen dimana mereka mendapatkan pelayanan dan
distribusi yang baik dan tepat waktu. Dengan begitu akan terjadi peningkatan penjualan, produktivitas, serta
margin. Sistem ini juga memungkinkan konsumen untuk melacak barang pesanannya melalui web
(Anindita 2022).
Berdasarkan analisis biaya manfaat dari ERP menunjukkan bahwa keputusan penerapan ERP ini
sama halnya dengan keputusan untuk melakukan pembangunan gudang, mempekerjakan eksekutif, dan
sebagainya dimana harus memberikan manfaat yang terukur dengan biaya implementasi serta akuisisi.
Diharapkan sistem ini dapat merampingkan proses bisnis, menyediakan akses berbasis web kepada sumber
daya, mengurangi inventaris, mengimprovisasi produktivitas dan manajemen serta meningkatkan
komitmen dalam tim. Dalam penerapan sistem ini tentunya tidak luput dari biaya komponen yang dapat
diukur dengan metode perhitungan Net Present Value yang mempertimbangkan nilai waktu dari uang
(Kristiani, 2022).
Perlu diingat tujuan penerapan sistem ERP ini ialah untuk memperoleh keunggulan kompetitif.
Maka untuk dapat lebih unggul, suatu perusahaan perlu untuk melakukan perpindahan perangkat lunak
ERP yang lebih cepat lagi agar dapat bersaing dengan kompetitor. Cara lain yang dapat ditempuh ialah
dengan modul ERP Vanilla yang disesuaikan untuk mendukung proses unik dengan meningkatkan
persediaan data operasional dalam analisis. Dan meskipun ada kemungkinan tidak memberikan keunggulan
kompetitif, sistem ini bisa membawa perusahaan menemukan jati diri dan keunikan mereka (Spreadika,
2018).
Namun, tantangan yang hingga saat ini masih menghambat penerapan sistem ERP ialah memerlukan
banyaknya waktu serta biaya serta perlunya waktu yang cukup lama untuk merasakan manfaatnya. Hal ini
terbukti dari banyaknya riset yang menunjukkan implementasi ini melebihi anggaran awal serta
penyelesaiannya yang melebihi batas waktu. Untuk itu, beberapa pakar ekonomi mengusulkan fase yang
harus dilalui perusahaan dalam penerapan sistem ERP agar dapat berhasil dengan tiga tahap yaitu fase
proyek dengan pengenalan perangkat lunak, fase penggeledahan yang merupakan tahap implementasi, dan
yang terakhir fase maju dan naik dimana implementasi akan berhasil dengan adanya pengurangan
inventoris. Sedangkan ada pakar lainnya yang menyatakan sistem ERP memerlukan 4 fase yaitu fase
perencanaan, rekayasa ulang, desain, dan konfigurasi serta pengujian sebab dengan adanya rekayasa ulang
sangat memengaruhi keberhasilan implementasi dan meningkatkan kualitas manajemen hubungan
pelanggan (Nugraga 2016).

Ellen | Page 541


Jurnal Manajemen, Ekonomi, Keuangan dan Akuntansi (MEKA)
Vol 3, No 2, Nov 2022, pp. 537-547
p-ISSN 2686-1372, e-ISSN 2686-4363
http://ejurnal.poltekkutaraja.ac.id/index.php/meka

3. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik penelitian studi pustaka yang
merupakan jenis penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang diinginkan melalui
buku, artikel, berita maupun sumber-sumber lainnya sesuai dengan topik yang akan diteliti. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini juga menggunakan teknik studi pustaka, dimana
peneliti mengumpulkan data-data yang digunakan dari berbagai sumber yang terpercaya dan akurat. Teknik
penelitian ini memudahkan peneliti, karena peneliti tidak perlu turun ke lapangan untuk melakukan
penelitian, tetapi peneliti mencari dan mengumpulkan data-data berdasarkan topik yang ingin diteliti
melalui berbagai sumber. Metode penelitian ini digunakan untuk mencari dan mengumpulkan referensi dan
informasi yang relavan melalui buku-buku maupun jejaring sosial (Abdhul, 2021).
Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis penelitian kualitatif. Metode analisis kualitatif
adalah metode dimana data-data yang didapatkan tidak dapat dihitung. Data-data yang diperoleh tidak
berupa prosedur statistik ataupun hitungan. Data yang diperoleh berupa variabel atau data yang cenderung
lebih banyak berupa ulasan ataupun penjelasan yang berupa kata-kata verbal, dapat juga berupa teks atau
narasi. Data analisis kualitatif umumnya disajikan dalam bentuk penjelasan deskriptif yang akan lebih
mudah untuk dipahami. Jenis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif,
dimana data-data yang diperoleh telah menjelaskan dengan baik dan rinci dalam bentuk tulisan atau kata-
kata verbal (Miftah Rezkia, 2020).
Dalam melakukan penelitian mengenai topik artikel ini yaitu sistem ERP untuk manajemen rantai
pasok pada perusahaan Indofood pertama-tama penulis mengumpulkan data-data atau informasi terkait dari
artikel terdahulu yang sudah ada, kemudian penulis juga mencari informasi terbaru lewat artikel, jurnal,
buku, berita, dan informasi akurat lainnya. Dari data dan informasi yang sudah didapatkan selanjutnya
penulis menganalisa pengaruh dan dampak yang terjadi setelah menerapkan sistem ERP dalam manajemen
rantai pasok Indofood dengan membandingkan perusahaan ini saat sebelum menerapkan sistem ERP
teknologi yang lebih modern atau tradisional dengan teknologi sistem ERP yang dipakai saat ini untuk
manajemen rantai pasoknya.
Hasil penelitian didapatkan dengan teknik pengumpulan data dan analisa secara tepat, sehingga
artikel ini dapat terselesaikan. Dengan menggunakan metode studi pustaka penulis dapat mengetahui sistem
ERP yang diterapkan pada perusahaan Indofood dan berjalannya manajemen rantai pasok yang lancar.
Hasil menunjukkan betapa pentingnya dan besar pengaruh penerapan manajemen rantai pasok berbasis
sistem ERP dalam meningkatkan kinerja suatu perusahaan yang lebih efektif dan efisien.

4. HASIL
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan supply chain management divisi noodle
pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Manajemen rantai pasok adalah kemampuan untuk menjalankan
proses bisnis utama dari pengguna terakhir hingga para pemasok yang menyediakan produk, layanan, dan
informasi-informasi yang merupakan nilai tambah untuk para pelanggan dan pemangku kepentingan
(Lambert, 2014).

4.1. Proses Produksi

Gambar 4.1 Alur Supply Chain Mangement di Perusahaan Indofood

Ellen | Page 542


Jurnal Manajemen, Ekonomi, Keuangan dan Akuntansi (MEKA)
Vol 3, No 2, Nov 2022, pp. 537-547
p-ISSN 2686-1372, e-ISSN 2686-4363
http://ejurnal.poltekkutaraja.ac.id/index.php/meka

Penjelasan terkait manajemen rantai pasok perusahaan Indofood bagian mie instan adalah, sebagai
berikut :
 Pemasok tepung,

Bagian ini bertugas mengirimkan bahan baku seperti tepung, pemasok tepung ialah supplier atau
agen yang menyediakan tepung ke bagian gudang bahan baku untuk pembuatan mie instan,
sehingga persediaan mie instan tersedia.

 Pemasok bumbu,

Bagian ini bertugas untuk mengirimkan bumbu atau penyedap rasa, pemasok bumbu ialah supplier
atau agen yang menyediakan bumbu ke bagian gudang bahan baku pembuatan mie instan,
sehingga persediaan bahan baku bumbu ini tidak kekurangan dan tersedia untuk proses produksi.

 Gudang bahan baku,

Bagian ini bertugas mengontrol dan memberikan informasi yang tepat terkait persediaan semua
barang yang ada digudang untuk kegiatan proses produksi mie instan, bagian ini menyimpan
persediaan tepung maupun bumbu.

 Pabrik pembuat mie instan,

Bagian ini bertugas dalam membuat, memproses, hingga menghasilkan mie instan dengan
mengontrol mesin yang membuat mie instan agar berjalan lancar dan tidak terjadi kerusakan
sehingga proses produksi tidak tertunda, dan juga mengontrol bagian proses pembuatan mie instan
yang masih menggunakan tenaga manusia.

 Laboratorium pengujian mie instan,

Bagian ini bertugas untuk melakukan tahapan pengujian terhadap mie instan baik dalam proses
maupun hasil, sehingga siap untuk dikemas.

 Pengemasan atau packing mie instan,

Bagian ini bertugas untuk mengemas produk mie instan yang sudah jadi atau sudah selesai dari
tahap pembuatan dan sudah melewati bagian atau divisi pengujian.

 Distributor mie instan,

Bagian ini tentu untuk mendistribusikan hasil produksi mie instan yang dikirimkan dari bagian
produksi ke tempat distributor. Bagian ini mendistribusikan mie yang telah dikirim kepada para
penjual atau pedagang dipasar.

 Pengecer mie instan,

Bagian ini bertugas untuk menerima hasil produk mie instan yang dikirimkan dari distributor,
kemudian menjualnya kepada masyarakat umum.

 Konsumen,

Pelanggan yang akan membeli produk mie instan, dan mengonsumsinya.

4.2. Proses penjualan

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk memiliki 63 perusahaan termasuk anak perusahaannya dengan jaringan
distribusi lebih dari 350 depot dengan total sebanyak 49.367 karyawan tetap per 31 Desember 2006 dan
1.200 kendaraan operasional ( Fahni Insan, 2019). Dalam menjual produknya ke masyarakat, ICBP
melakukan berbagai alternatif, dengan cara sebagai berikut:

1. Penjualan langsung, yang dipemberlakukan dengan melakukan penggunaan armada


penjualan sendiri yang beroperasi di Jakarta, Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
2. Penjualan secara tidak langsung, meliputi wilayah pemasaran di seluruh Indonesia. Hal ini
dilakukan melalui distributor, kemudian pengecer dan grosir baru ke konsumen akhir.

Ellen | Page 543


Jurnal Manajemen, Ekonomi, Keuangan dan Akuntansi (MEKA)
Vol 3, No 2, Nov 2022, pp. 537-547
p-ISSN 2686-1372, e-ISSN 2686-4363
http://ejurnal.poltekkutaraja.ac.id/index.php/meka

3. Melalui promosi, melalui publikasi cetak dan elektronik.

Sistem ERP sangat lah berperan penting dalam suatu perusahaan karena membantu dalam
pencacatan melalui sistem yang lebih efisien dibandingkan dengan cara kerja manual (Awanda, 2020). ERP
dapat membuat semuanya tersusun dengan rapi mengenai kuota produksi, kebutuhan manajemen resiko,
indofood menggunakan SAP R/3 sebagai ERP nya. Indofood dalam menentukan sistem ERP yang cocok
dengan mereka, mereka mempertimbangkan tiga hal, yaitu:

1) Reliability
2) Scalability
3) Kemudahan manajemen

Dari ketiga pertimbangan tersebut maka dipilih lah IBM iSeries sebagai solusi platfom hardware
mereka. iSeries yang digunakan menggunakan kinerja dasar OS/400. Platform hardware yang digunakan
pihak indofood puas karena dapat berjalan dengan baik yang sesuai dengan pertimbangan mereka, oleh
karena itu, mereka tetap mempertahankan sistem tersebut (Likoanas, 2019). Dalam memilih platform
hardware diperlukan banyak pertimbangan dan harus sesuai dengan kriteria dan cara kerja tiap perusahaan.

4.3. Sistem Kerja yang Diterapkan

Berikut ini adalah pembahasan mengenai sistem kerja yang diterapkan ERP di PT. Indofood:

1) Mencari tau kebiasaan konsumen


Dalam memaksimalkan pendapatan maka perusahaan harus mencari tau kriteria mie instant
berdasarkan selera dan kebiasaan masyarakat terhadap makanan yang dikonsumsinya. Pihak
indofood harus menganalisa manakah produk dari PT. indofood kategori mie instant yang
dapat menyesuaikan kesukaan konsumen untuk kedepannya. Indofood menjual produknya
keberbagai daerah di Indonesia maka dari itu pihak PT. Indofood boleh melakukan analisis
manakah produk yang paling laku dan paling sedikit terjual, supaya mie instant yang
dikirimkan dapat tepat sesuai dengan selera masyarakat di daerah tersebut. Dengan solusi
SAP maka perusahaan dapat menganalisis produk mana yang digemari masyarakat dengan
mudah (Muslim et al., 2020).

2) Informasi distribusi
Data yang dapat di akses melalui SAP R/3 sangatlah penting dalam rencana produksi dan
kuota persediaan suatu perusahaan. Dengan adanya ERP perusahaan akan dengan mudah
mencari tau informasi mengenai distribusinya ke tiap daerah. Perusahaan sangatlah
membutuhkan informasi mengenai performa produk, arus kas dan hal-hal operasional.
Dengan adanya aplikasi maka perusahaan dapat mengetahui hal-hal mendetail mengenai
penjualan mereka seperti berapa banyak box yang terjual di suatu daerah dalam periode
tertentu (Likoanas, 2019).

3) Integrasi Sistem Hilir


Ketika satu perusahaan ingin memperluas penjualannya dan juga efesiensi biaya maka
dibutuhkannya sistem ERP yang mendukung. Indofood memilik sistem ERP kelas dunia
dalam mendukung keinginan PT. Indofood untuk perencanaan kedepannya. Tujuan dari PT.
Indofood sendiri adalah melakukan pengelompokan pelanggan dengan detail agar setiap
kelompok dari pelanggannya dapat terlayani sesuai dengan seleranya (Muslim et al., 2020)
.
4) Penyimpanan dokumen
Indofood memilih untuk menyederhanakan sistem penyimpanan, dengan IBM Content
Manager Common Store untuk SAP. Dengan adanya sistem ini, maka dapat mengurangi
kebutuhan perusahaan dalam menyimpan dokumen fisik. Untuk proses pelaporan pajaknya
pun dapat dilakukan dengan mudah dengan adanya sistem tanpa membuang waktu banyak
dan kemampuan pengambilan datanya tetap sama (Sihombing, 2018).

Ellen | Page 544


Jurnal Manajemen, Ekonomi, Keuangan dan Akuntansi (MEKA)
Vol 3, No 2, Nov 2022, pp. 537-547
p-ISSN 2686-1372, e-ISSN 2686-4363
http://ejurnal.poltekkutaraja.ac.id/index.php/meka

4.4. Analisa Manfaat Penerapan Manajemen Rantai Pasok

No Manfaat Tangible Hasil Analisa


1 Peningkatan terhadap penjualan Sistem ERP yang baik akan mampu meningkatkan
produktivitas dan efisiensi operasional bisnis. Sistem ini
menawarkan berbagai fungsi dan solusi peningkatan
bisnis. Dengan penggunaan ERP maka PT. Indofood
dapat meminimalisir kesalahan informasi karena semua
data terdapat didalam satu sistem yang sama. ERP dapat
membantu staf gudang PT. Indofood dalam mengawasi
jumlah stok untuk menghindari jumlah produk yang tidak
mencukupi permintaan. Proses pelaporan dan pengelolaan
stok menjadi lebih efesien (Sterling, 2021).
2 Peningkatan terhadap efesiensi Dengan adanya ERP maka PT Indofood dapat mencapai
biaya dan pengurangan biaya tujuannya dengan melakukan pengelompokan pelanggan
dengan detail agar setiap kelompok dari pelanggannya
dapat terlayani sesuai dengan selera para pelanggan. Hal
ini dapat meningkatkan kapasitas penjualan dan akan
terjadi peningkatkan efesiensi dan pengurangan biaya .
(Sihombing, 2018).
3 Pengurangan biaya administrasi dan Pengurangan ini terjadi disebabkan oleh adanya
operasional pengotomatisan karena sistem ERP, maka dari itu PT.
Indofood dapat mengurangi biaya-biaya administrasi dan
operasional dalam perkerjaan. PT. Indofood hanya perlu
membeli satu aplikasi untuk seluruh manajemen. Dengan
hal maka dapat mengurangi biaya administrasi (Kanya
Anindita, 2022).

No Manfaat Intangible Hasil Analisa


1 Peningkatan perakuratan dan SAP APO berperan penting dalam perencanaan produksi
peningkatan manajemen waktu dan kuota persediaan dibagian peroperasional manajemen
menengah. Informasi yang dibutuhkan dari sistem adalah
informasi perkembangan bisnis, arus kas, dan hal-hal
detail operasional. Mengenai peningkatan terhadap
perakuratan dan peningkatan manajemen waktu,
pengimplementasian PT. Indofood SAP BW berfungsi
dalam pemberian informasi yang cukup mendetail atas
lakunya atau tidak pada produk indofood (Sihombing,
2018).
2 Pemaksimalan efisiensi sistem Sebelum penggunaan ERP semua informasi tidak berada
disistem yang sama. Karena human error maka bisa saja
ada data berganda dan bukan informasi yang terbaru
dengan adanya sistem maka data yang dihasilkan bisa
lebih akurat. Denagan adanya ERP maka setiap orang
dapat mengakses informasi terbaru disistem (Muslim et
al., 2020).

Ellen | Page 545


Jurnal Manajemen, Ekonomi, Keuangan dan Akuntansi (MEKA)
Vol 3, No 2, Nov 2022, pp. 537-547
p-ISSN 2686-1372, e-ISSN 2686-4363
http://ejurnal.poltekkutaraja.ac.id/index.php/meka

5. KESIMPULAN
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman di Indonesia
dengan lokasi pusat yang terletak di Jakarta. Perusahaan Indofood memproduksi berbagai jenis produk
mulai dari mie instan, produk susu, makanan ringan, bumbu makanan, produk nutrisi, minuman, tepung,
pasta, sampai dengan minyak nabati. PT Indofood juga sudah tidak asing lagi ditelinga masayarakat serta
produk yang dihasilkan juga sangat digemari oleh masyarakat. PT Indofood menjadi salah satu perusahaan
yang memproduksi mie terbanyak di Indonesia.
Walaupun PT Indofood memiliki banyak pesaing, PT Indofood tetap bisa menguasai pangsa pasar.
Suatu perusahaan dapat bertahan dipasar yang menjadi alasan utamanya ialah perusahaan tersebut dapat
memenuhi kebutuhan konsumen dipasar dengan kualitas yang maksimal atau sesuai dengan standar dan
tentu harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat.
Berdasarkan penelitian yang didapatkan, perusahaan Indofood menerapkan sistem ERP untuk
menjalankan manajemen rantai pasoknya. Pelaksanaan aktivitas bisnis agar semakin lancar efektif dan
efisien untuk perusahaan sebesar Indofood tentu membutuhkan sistem ERP yang sesuai.
Oleh karena itu hasil penelitian dalam perusahaan Indofood mengenai manajemen rantai pasok
menyimpulkan bahwa perusahaan ini SCM nya berjalan dengan sangat baik, karena penerapan ERP IBM
iSeries sebagai solusi platfom hardware mereka. iSeries yang digunakan menggunakan kinerja dasar
OS/400.
Sistem ERP berperan penting dalam suatu perusahaan karena membantu dalam pencacatan
melalui sistem yang lebih efisien dibandingkan dengan cara kerja manual. ERP dapat membuat semuanya
tersusun dengan rapi mengenai kuota produksi, kebutuhan manajemen resiko, indofood menggunakan SAP
R/3 sebagai ERP nya. Indofood dalam menentukan sistem ERP yang cocok dengan mereka, mereka
mempertimbangkan tiga hal, yaitu reliability, scalability, dan kemudahan untuk berjalannya manajeman
rantai pasok.
Melalui analisa artikel ini menyimpulkan bahwa setiap perusahaan seharusnya memiliki dan
menggunakan sistem enterprise resource planning berbasis sistem teknologi yang sudah sesuai standar
sehingga berjalannya manajemen rantai pasok untuk sebuah keberhasilan proses bisnis dapat berjalan
semakin efektif, dan mampu bersaing dengan merek atau produk lain dipasar.

DAFTAR PUSTAKA
M. (2013). Upaya Meningkatkan Keberhasilan Implementasi Erp Untuk Membangun Keunggulan Bersaingpada Ukm
Di Jawa Tengah. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 15(2), 153–164.
https://doi.org/10.9744/jmk.15.2.153-164
Ang, H. (2014). Model Supply Chain Management dan Perancangan Aplikasi E-SCM pada PT Indofood Sukses
Makmur Tbk Bogasari Flour Mills Division. Journal The WINNERS, 15(1), 72–84.
Anindita, K. (2022a). ERP Software Definisi dan Kegunaannya bagi Bisnis Anda.
Anindita, K. (2022b). Rekomendasi sistem Supply Chain Management untuk bisnis Anda.
Apa Saja Manfaat Sistem ERP bagi Bisnis_. (n.d.).
Cara Meningkatkan Penjualan Secara Konsisten – News & Tips. (n.d.).
Dr. Vladimir, V. F. (1967). Gastronomía Ecuatoriana y Turismo Local., 1(69), 5–24.
Dwinda, A. (2021). 4 Keuntungan Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) (p. 1).
Kristiani, V. M. (2022). NPV adalah_ Rumus dan Contoh Perhitungan.
Lambert, D. (2014). Supply Chain Management: Processes, Partnerships, Performance, Chapter 1 Supply Chain
Management. https://doi.org/10.1007/978-3-8349-6515-8_29
Loprang, J. V. (2015). Analisis Faktor-Faktor Yang Dipertimbangkan Konsumen Dalam Perpindahan Merek Mie
Instan (Studi pada Mahasiswa di Kota Manado). In Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen (Vol. 3, Issue 4, pp. 332–
345).
MM, D. R. A. H. (2020). Strategi Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management).
Muslim, A., Pradiananto, D., & Syafril, F. F. S. (2020). Implementasi SAP pada PT Indofood. Idocpub.
Nugraga, A. (2016). Erp pertemuan-7.
Pashya, S. N., & Buana, U. M. (2022). PERUSAHAAN ( ENTERPRISE RESOURCES PLANNING ) DAN SAP PADA
PT . IMPLEMENTASI KONSEP SISTEM PERENCANAAN SUMBERDAYA PERUSAHAAN ( ENTERPRISE
RESOURCES PLANNING ) DAN SAP PADA PT . INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk. April.
Penerapan SCM, ERP dan CRM pada PT. (n.d.).
Phong, H. T., & Yenradee, P. (2020). Vendor managed inventory for multi-vendor single-manufacturer supply chain:
A case study of instant noodle industry. Engineering Journal, 24(6), 91–107.
https://doi.org/10.4186/ej.2020.24.6.91
Priharto Sugi. (2021). Manajemen Rantai Pasok: Pengertian, Fungsi dan Contohnya dalam Bisnis. Aksaragama.
https://aksaragama.com/manajemen/manajemen-rantai-pasok/
Sihombing, O. P. (2018). Implementasi ERP PT Indofood CBP Sukses Makmur. 1–14.
Silotius, S. (2017). 7 Manfaat Penerapan Supply Chain Management Bagi Sebuah Perusahaan.
Spreadika, P. B. (2018). PENGARUH ERP SIMULATION TERHADAP IMPLEMENTASI SISTEM ERP ( Studi Empiris

Ellen | Page 546


Jurnal Manajemen, Ekonomi, Keuangan dan Akuntansi (MEKA)
Vol 3, No 2, Nov 2022, pp. 537-547
p-ISSN 2686-1372, e-ISSN 2686-4363
http://ejurnal.poltekkutaraja.ac.id/index.php/meka

pada Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia).


Tamsir, N., Fatmasari, Alloto’dang, K., Nurizan, & Mutia, S. (2019). Perancangan electronic supply chain management
(e-scm) berbasis web. Sensitif (Semiar Nasional Sistem Informasi Dan Teknik Informatika) 2019tTa, 91–99.
Tugas SCM_Fahni Insan P_B11. (n.d.).

Ellen | Page 547

Anda mungkin juga menyukai