Anda di halaman 1dari 31

TUGAS PAPER

SCM


KELOMPOK : 7
Nama :
Ardiyanto 1501167273
Kartika Sari Putri 1501172121
Leni Gustini 1501166301
Susanti Kusuma 1501192470
Wendy 1501153993

06 PJM

Abstrak

Tujuan dari pembahasan ini adalah untuk memberikan wawasan kepada pembaca akan
pentingnya pengetahuan tentang Supply Chain Management (SCM), kelebihan dan kekurangan
serta keadaan SCM di Indonesia dan factor apa yang mempengaruhinya. Seperti kita ketahui
bahwa SCM bagi suatu perusahaan adalah hal yang sangat diperlukan, terlebih bagi perusahaan
besar. SCM banyak dimanfaatkan untuk mengefesienkan aktivitas bisnis perusahaan. Untuk itu
perlu metode kerja yang dapat mengintegrasikan seluruh elemen yang berada di jaringan yang
menghubungkan mulai dari pemasok paling awal sampai ke konsumen paling akhir yaitu SCM. Dengan
Kemajuan system komunikasi seperti internet dan intranet yang dapat menghubungkan tempat
terpencil dan jauh sekalipun dengan sangat cepat mengakibatkan hubungan antara elemen-elemen di
dalam SCM menjadi tidak masalah lagi.
Maka dari itu, alangkah lebih baik jika perusahaan dapat dengan cerdas mengelola SCM
terutama factor penting yang harus diperhatikan perusahaan agar penerapan SCM tidak gagal.
Sehingga pemanfaatan dari SCM dapat dirasakan oleh perusahaan.
Metode analisa yang digunakan adalah metode pengumpulan data melalui artikel dan e-
journal yang dapat ditemukan dengan pencarian menggunakan internet. Data tersebut
dikumpulkan dan dicari kebenarannya untuk dituangkan kedalam paper ini. Juga dilihat
keberadaannya disalah satu perusahaan sebagai contoh dalam penulisan paper ini.


Kata kunci : big data, analisa

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pada masa sekarang ini setiap perusahaan di seluruh dunia terus berupaya untuk
meningkatkan kinerjanya agar lebih efisien dan efektif dengan menerapkan teknologi dan
pengetahuan dalam setiap bidangnya. Tidak hanya itu, factor ekonomi serta tuntutan
perkembangan dunia menjadi pemicu setiap perusahaan untuk terus melakukan perubahan demi
menjaga dan meningkatkan proses-proses yang ada. Ketatnya persaingan baik secara local
maupun global telah membuat setiap perusahaan terfokus bagaimana untuk meningkatkan setiap
proses bisnis mereka dan bagaimana cara mereka menghadapi persaingan tersebut. Salah satu
cara yang sudah umum dilakukan oleh setiap perusahaan adalah dengan me-manage hubungan
dari supplier-nya sampai pada pelanggan sebagai konsumen terakhir.
Teknologi pada dunia global sekarang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari
kita dan bahkan semakin kompleks serta luas penggunaannya. Perusahaan rela menghabiskan
banyak uang demi mengimplementasikan teknologi informasi dan sistem informasi dalam proses
bisnisnya karena dinilai pantas untuk digunakan serta dipercaya sangat membantu dalam
meningkatkan kinerja setiap karyawannya sehingga lebih efisien dan efektif serta memudahkan
mereka sehingga teknologi memang sudah menjadi gaya dan alat yang memang sudah
selayaknya ada pada setiap perusahaan. Dari banyaknya aspek penggunaan teknologi dalam
bidang-bidang tertentu di dalam proses bisnis perusahaan, dapat kita lihat juga bahwa pemakaia
teknologi dalam bidang supply chain management sangat besar pengaruhnya dalam pengiriman
dan penyaluran baik barang fisik maupun informasi dari hulu ke hilir.
Supply Chain Management (SCM) merupakan bagian penting dalam industri manufaktur.
Dalam industri manufaktur, SCM memiliki kegiatan-kegiatan utama yaitu, merancang produk
baru, merencanakan produksi dan persediaan, melakukan produksi, kegiatan pengiriman dan
juga pengadaan bahan baku. Pengadaan bahan baku atau material merupakan aktivitas yang
penting di dalam sebuah industri. Kegiatan ini bertujuan untuk menyediakan input, berupa
barang maupun jasa yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi maupun kegiatan lain dalam
perusahaan (Pujawan, 2010). Oleh karena itu, prosedur kerja dalam pengadaan bahan baku
haruslah memiliki struktur kerja yang jelas sehingga mampu efektivitas dan efisiensi kerja dapat
terpenuhi. Pada umumnya, prosedur kerja di dalam sebuah industri dituangkan dalam proses
bisnis. Proses bisnis adalah kumpulan proses kerja yang teratur untuk membuat suatu produk dan
jasa yang memberikan manfaat atau nilai tambah bagi penggunanya (Thaib dan Bachtiar, 2012).
Proses bisnis dibentuk dan dikelola untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Faktor utama dalam
proses bisnis adalah efektivitas, efisiensi dan adaptabilitas. Menurut Thaib dan Bachtiar (2012),
proses bisnis haruslah dirumuskan, direncanakan dan dirancang secara sistematis dan terstruktur
sehingga mudah dilaksanakan, ditelusuri dan diperbaiki.
1.2 Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari penulisan paper ini akan di batasi pada definisi dari SCM, kelebihan dan
kekurangan SCM, peringkat logistic internal problem-nya apa saja, serta bagaimana cara untuk
mengatasi atau meminimalisir problem yang timbul.
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penulisan paper ini adalah :
Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan SCM.
Untuk mengetahui apa kekurangan serta kelebihan dari SCM.
Untuk mengetahui peringkat logistic di Indonesia dan factor-faktor yang mempengaruhi.
Untuk mengetahui bagaimana cara untuk mengatasi atau meminimalisir problem yang
timbul.

Manfaat dari penulisan paper ini adalah :
Dapat menambah wawasan mahasiswa, khususnya jurusan Informatika, tentang Apakah
yang dimaksud dengan SCM.
Dapat mengerti gambaran seperti apa SCM itu dan dikaitkan dengan kelebihan dan
kekurangan dari SCM itu sendiri.

1.4 Metodologi
Metodologi akan menekankan pada aspek-aspek sebagai berikut:
Memberikan gambaran yang jelas mengenai SCM
Teknik pengumpulan data yang kami gunakan adalah teknik pengumpulan data secara
dokumen/kualitatif
Analisis data yang kami lakukan dengan menggunakan deskripsi kualitatif

BAB II
LANDASAN TEORI

Supply chain merupakan suatu rangkaian proses-proses dan aliran yang terjadi didalam dan
diantara tahapan rantai pasok yang berada dan berkombinasi untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan atas suatu produk (Telkom Institute of Technology, 2012).
Supply chain merupakan jaringan dari semua individu, organisasi, sumber daya, kegiatan dan
teknologi yang terlibat dalam pembuatan dan penjualan produk, mulai dari aktivitas
penyampaian materi sumber dari pemasok ke produsen, sumber di proses menghasilkan barang
jadi, dan melalui pengiriman akhirnya sampai pada pengguna akhir. Segmen supply chain yang
terlibat dengan mendapatkan produk jadi dari produsen ke konsumen disebut juga dengan
saluran distribusi (the distribution channel) (Rouse, 2013).
Supply chain merupakan suatu mekanisme yang menghubungkan pelanggan dan pemasok
yang bekerja sama namun dalam kepentingan terbaik mereka sendiri dengan cara membeli,
mengubah, mendistribusaikan, dan menjual barang dan jasa di antara mereka sendiri sehingga
terciptanya produk akhir tertentu (Nabil, 2010, p.103).
Supply chain merupakan pergerakan material yang mengalir dari sumber ke konsumen akhir.
Supply chain meliputi pembelian sumber,manufaktur, pergudangna, transportasi, layanan
pelanggan, perencanaan kebutuhan, perencanaan pasokan dan manajemen rantai pasok (supply
chain management). Terdiri dari orang-orang (people), kegiatan, informasi dan sumber daya
yang terlibat dalam perpindahan produk dari pemasok kepada pelanggan (Taras & Taras).
Supply chain merupakan kumpulan proses yang dimulai dari pengumpulan sumber daya yang
ada dilanjutkan dengan pengelolaan menjadi produk jadi untuk selanjutnya didistribusikan dan
dipasarkan sampai pelanggan terakhir dengan memperhatikan biaya, kualitas, ketersediaan,
pelayanan purna jual, dan faktor reputasi. Pada supply chain melibatkan supplier, manufacturer,
dan retailer yang saling bersinergis dan bekerja sama satu sama lain secara langsung maupun
tidak langsung (Wisner, Tan, dan Leong, 2012, p.6).

Gambar 2.1 A Generic Supply Chain (Wisner, Tan, dan Leong, 2012, p.6).

Ada enam element dari stategi rantai pasokan (supply chain strategy), yang jika digunakan
secara kolektif dan dikelola dengan cermat, akan memberikan nilai yang signifikan di seluruh
organisasi (Shawn, 2013), yaitu:
1. Leverage
Leverage biasanya diterapkan berdasarkan tren penggunaan historis dan ekspektasi pasar.
Namun, cara yang lebih kuat untuk memulai leverage adalah melalui prediksi yang solid dan
didukung potensi pertumbuhan di masa depan.
2. Communication
Komponen penting dari setiap bisnis adalah dukungan yang diberikan oleh sumber daya
eksternal, menjadi penyedia komponen layanan atau produk dan pemasok. Nilai dari sumber
daya eksternal untuk memenuhi tujuan perusahaan berkembang dibutuhkan strategi
komunikasi.
3. Efficiency
Proses dan efisiensi proses adalah komponen fundamental dari setiap perusahaan berkinerja
tinggi, dan rantai pasokan sering berdampak efisiensi baik secara langsung maupun tidak
langsung.
4. Innovation
Membangun inovasi dalam setiap organisasi membutuhkan masukan yang signifikan dan
dukungan dari pemasok eksternal dna mitra layanan, keduanya harus dapat memberikan
wawasan dan mendukung serta mengambil resiko potensial dalam menyimpulkan solusi
inovatif.
5. Risk Management
Resiko eksternal sering juga resiko yang paling diabaikan karena tidak lazim atau terlihat
sebagai daktor resiko internal lainnya. Supply chain management adalah fungsi yang paling
in-tune dengan kelompok pendukung eksternal, dna mampu mengidentifikasi potensi resiko
serta mitigasi solusi untuk melindungi kepentingan organisasi.
6. Continuous Improvement
Organisasi terus menerus melakukan peningkatan kinerja mereka, dimana sebagian besar
perbaikan berdampak pada kelompok pendukung eksternal (baik secara langsung maupun
tidak langsung), dengan adanya manajemen rantai pasokan membantu dalam
mengidentifikasi dan mengelola peluang perbaikan.

Supply Chain Management (SCM)
Pengertian Supply Chain Management (SCM)
Supply chain management (SCM) adalah filosofi management yang secara terus-menerus
mencari sumber-sumber fungsi bisnis yang kompeten untuk digabungkan baik dalam maupun
luar perusahaan (Telkom Institute of Technology, 2012).
Supply chain management (SCM) adalah pengawasan bahan, informasi, dna keuangan
sebagaimana aktifitas perusahaan bergerak dalam suatu proses dari pemasok-produsen-grosir-
pengecer-konsumen. Tiga arus utama dari supply chain adalah aliran produk, aliran informasi,
dan aliran keuangan. SCM melibatkan koordinasi dan mengintegrasikan arus di dalam dan di
antara perusahaan (Rouse, 2013).
Supply chain management (SCM Manajemen Rantai Pasokan) adalah alat strategis melalui
penerapan dan manajemen dari enam elemen strategi rantai pasokan (supply chain strategy) yang
dapat memberikan pengurangan yang signifikan dalam modal kerja dan resiko organisasi, dan
mengubah perspektif relatif terhadap nilai yang melekat dalam setiap aktifitas (Shawn, 2013).
Supply chain management (SCM) adalah kombinasi dari seni dan ilmu yang masuk ke dalam,
memperbaiki cara perusahaan, dan menemukan komponen baku yang dibutuhkan untuk
membuat suatu produk atau jasa dan mengirimkannya ke pelanggan (Wailgum, 2010).
Supply chain management (Manajemen Rantai Pasokan) adalah manajemen aktif kegiatan
rantai pasokan untuk memaksimalkan nilai pelanggan dan mencapai keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan, merupakan upaya perusahaan rantai pasokan untuk mengembangkan dan
menjalankan rantai pasokan dalam cara yang paling efektif dan efisien (Handfield, 2011).
Berikut adalah lima komponen dasar SCM (Wailgum, 2011):
1. Plan
Bagian strategis dari SCM dimana dengan adanya strategi dalam perusahaan bertujuan untuk
mengelola semua sumber saya yang berarah pada pemenuhan permintaan pelanggan dalam
produk atau jasa.
2. Source
Perusahaan harus memiliki pemasok untuk mengantarkan barang dan jasa yang mereka
butuhkan untuk membuat produk. Manajer rantai pasokan harus mengembangkan satu set
harga, pengiriman dan proses pembayaran dengan pemasok dan menciptakan metric untuk
memantau dan meningkatkan hubungan.
3. Make
Komponen ini adalah langkah manufaktur. Manajer rantai pasokan menjadwalkan kegiatan
yang diperlukan untuk produksi, pengujian, pengemasan dan persiapan untuk pengiriman.
4. Deliver
Disebut juga logistic, dimana perusahaan mengkoordinasikan penerimaan pesanan dari
pelanggan, mengembangkan jaringan gudang, memilih operator untuk mendapatkan produk
kepada pelanggan dan mendirikan sebuah sistem faktur untuk menerima pembayaran.
5. Return
Perencanaan rantai pasokan harus membuat jaringan responsive dan fleksibel untuk
menerima produk yang cacat dan kelebihan kembali dari pelanggan mereka dan mendukung
pelanggan yang memiliki masalah dengan produk yang dikirim.


BAB III
PEMBAHASAN

Dalam berdirinya sebuah perusahaan, tentunya membutuhkan sumber daya yang bisa
berupa apa saja yang nantinya akan diolah menjadi sebuah produk yang akan disajikan kepada
pelanggan. Sumber daya tersebut bisa berupa apapun yang menyangkut kegiatan produksi
sebuah perusahaan, dan juga pastinya dalam jumlah yang sangat besar. Perusahaan
membutuhkan sebuah metode untuk dapat mengelola semua sumber daya yang mereka miliki
dengan baik, mengingat jumlahnya yang sangat besar yang tentu saja memberikan tantangan
tersendiri untuk dapat mengelolanya.
Salah satu metode yang dapat digunakan adalah Supply Chain atau yang biasa disebut
dengan rantai pasok. Supply Chain merupakan suatu rangkaian dari proses- proses dan aliran,
yang terjadi didalam dan diantara tahapan rantai pasok yang berbeada dan berkombinasi untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan atas suatu produk. SCM ini sendiri tidak hanya berorientasi
pada urusan internal sebuah perusahaan, tetapi juga berkaitan dengan urusan eksternal yang
menyangkut hubungan perusahaan itu sendiri dengan perusahaan - perusahaan luar yang
berpotensi untuk dijadikan partner atau rekanan bisnis. Koordinasi dan kolaborasi tersebut perlu
dilakukan karena perusahaan yang berada dalam sebuah Supply Chain pada dasarnya ingin
memuaskan konsumen. Mereka harus bekerja sama untuk membuat produk dengan harga yang
terjangkau oleh konsumen, dengan ketersediaan yang terus ada, dengan pengiriman yang tepat
waktu, dan dengan kualitas yang baik.
Persaingan pada saat ini bukan hanya dihadapi oleh bagian perusahaan saja yang
mementingkan penjualan produknya, tetapi juga antara satu satu Supply Chain dengan Supply
Chain yang lainnya. Semangat kolaborasi dan koordinasi juga didasari oleh kesadaran bahwa
kuatnya sebuah Supply Chain bergantung pada kekuatan seluruh elemen yang berada di dalam
sebuah perusahaan. Namun, semangat kolaborasi dan koordinasi tidak boleh mengorbankan
kepentingan tiap individu.
SCM yang baik bisa meningkatkan kemampuan bersaing bagi Supply Chain secara
keseluruhan, namun tidak menyudutkan satu pihak baik jangka pendek maupun dalam jangka
panjang. Oleh karena itu diperlukan pengertian, kepercayaan, dan aturan main yang jelas.
Idealnya, hubungan antar pihak pada Supply Chain berlangsung dalam jangka panjang. Karena
hubungan bisnis jangka panjang memungkinkan semua pihak untuk menciptakan kepercayaan
yang lebih baik serta menciptakan efisiensi. Efisiensi tersebut bisa tercipta karena hubungan
jangka panjang yang dapat
mengurangi ongkos untuk
mendapatkan rekanan binis
yang baru dalam arti
adalah perusahaan
yang berpotensi yang dapat
dijadikan rekanan kerja.









3.1. Struktur Supply Chain

Sedangkan SCM (Supply Chain Management) itu sendiri merupakan sebuah proses
payung di mana produk diciptakan dan disampaikan kepada konsumen dari sudut struktural.
Sebuah supply chain (rantai suplai) merujuk kepada jaringan yang rumit dari hubungan yang
mempertahankan organisasi dengan rekan bisnisnya untuk mendapatkan sumber produksi dalam
menyampaikan kepada konsumen. SCM ini sendiri juga merupakan koordinasi dari bahan,
informasi dan arus keuangan antara perusahaan yang berpartisipasi. Manajemen rantai suplai
bisa juga berarti seluruh jenis kegiatan komoditas dasar hingga penjualan produk akhir ke
konsumen untuk mendaur ulang produk yang sudah dipakai.
Ada 3 jenis arus yang terdapat pada Supply Chain :
Arus material melibatkan arus produk fisik dari pemasok sampai konsumen melalui
rantai, sama baiknya dengan arus balik dari retur produk, layanan, daur ulang dan
pembuangan.
Arus informasi meliputi ramalan permintaan, transmisi pesanan dan laporan status
pesanan, arus ini berjalan dua arah antara konsumen akhir dan penyedia material mentah.
Arus keuangan meliputi informasi kartu kredit, syarat-syarat kredit, jadwal pembayaran
dalam penetapan kepemilikandan pengiriman

Menurut Turban, Rainer, Porter terdapat 3 macam komponen rantai suplai, yaitu:
1. Rantai Suplai Hulu (Upstream Supply Chain).
Bagian Upstream (hulu) Supply Chain meliputi aktivitas dari suatu perusahaan
manufaktur dengan para penyalurannya (yang mana dapat manufaktur, assembler, atau
kedua - duanya) dan koneksi mereka kepada pada penyalur mereka (para penyalur second
- trier). Hubungan para penyalur dapat diperluas kepada beberapa strata, semua jalan dari
asal material (contohnya bijih tambang, pertumbuhan tanaman). Di dalam upstream
supply chain, aktivitas yang utama adalah pengadaan.






3.2. Upstream Supply Chian
2. Manajemen Internal Supply Chain / Internal Supply Chain
Bagian dari internal supply chain meliputi semua proses pemasukan barang ke gudang
yang digunakan dalam mentransformasikan masukan dari para penyalur ke dalam
keluaran organisasi itu. Hal ini meluas dari waktu masukan masuk ke dalam organisasi.
Di dalam rantai suplai internal, perhatian yang utama adalah manajemen produksi,
pabrikasi, dan pengendalian persediaan.







3.3 Internal Supply Chain Management
3. Segmen Rantai Suplai Hilir / Downstream supply chain segment
Downstream (arah muara) supply chain meliputi semua aktivitas yang melibatkan
pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Di dalam downstream supply chain,
perhatian diarahkan pada distribusi, pergudangan, transportasi, dan after-sales-service.





3.4 Downstream Supply Chain Management


3.1 Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan SCM
Berikut adalah permasalahan yang sering dihadapi dalam pelaksanaan SCM pada sebuah
perusahaan. Walau memang dapat membantu perusahaan dalam pengelolaan sumber daya yang
dimilikinya, namun dalam pelaksanaannya perusahaan sering menemui permasalahan sebagai
berikut.
Distribusi pada konfigurasi jaringan, yang bermasalah pada jumlah dan persebaran lokasi
dari suplayer yang menyebabkan perusahaan kesulitan dalam melakukan distribusi. Lalu
juga masalah tentang fasilitas produksi perusahaan, permasalahan pusat distribusi,
masalah gudang dan pelanggan
Strategi Distrubusi, sistem yang akan digunakan apakah Sentralisasi atau desentralisasi,
pengapalan langsung, Berlabuh silang, strategi menarik atau mendorong, logistik orang
ke tiga.
Informasi, Sistem terintregasi dan proses melalui rantai suplai untuk membagi informasi
berharga, termasuk permintaan sinyal, perkiraan, inventaris dan transportasi dan
sebagainya
Manajemen inventaris, kuantitas dan lokasi dari inventaris termasuk barang mentah,
proses kerja, dan barang jadi.
Aliran dana, mengatur syarat pembayaran dan metodologi untuk menukar dana melewati
entitas di dalam rantai suplai.

3.2 Manfaat SCM (Supply Chain Management)
Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diraih dari penggunaan SCM pada sebuah
perusahaan :
1. Mengurangi stok persediaan barang, Inventory merupakan bagian paling besar dari aset
perusahaan yang berkisar antara 30%-40%. Oleh karena itu usaha dan cara harus
dikembangkan untuk menekan penimbunan barang di gudang agar biaya dapat
diminimalkan.
2. Menjamin kelancaran penyediaan barang, kelancaran barang yang perlu dijamin adalah
mulai dari barang asal (pabrik pembuat), supplier,perusahaan sendiri, whosaler, retailer,
sampai kepada konsumen akhir.
3. Menjamin mutu atau kualitas produk, Mutu barang jadi ditentukan tidak hanya oleh
proses produksinya, tetapi ditentukan oleh mutu bahan mentahnya dan mutu dalam
kualitas pengirimannya.
4. Mengurangi jumlah pemasok (Supplier)
Bertujuan untuk mengurangi ketidakseragaman, biaya-biaya negosiasi, dan pelacakan
(tracking).

5. Mengembangkan Supplier Partnership atau Strategic Alliance
Dengan mengadakan kerjasama dengan supplier (supplier partnership) dan juga
mengembangkan strategic alliance dapat menjamin lancarnya pergerakan barang dalam
Supply Chain.

3.3. Logistics management
Merupakan salah satu komponen dari SCM yang digunakan untuk memenuhi atau
mempertemukan antara produk perusahaan dengan permintaan pelanggan melalui tahap planing,
control dan implementation implementasi dari sebuah gerakan yang efektif dan penyimpanan
segala informasi yang terkait dengan barang atau jasa yang akan antarkan dari tempat produksi
sampai kepada tujuan yang dituju. Dengan demikian, kegiatan ini sangat membantu perusahaan
untuk dapat melakukan distribusi produknya dengan seefisien mungkin dan tentu saja
meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Management Logistic ini dimulai dari
pengakumulasian bahan baku yang akan digunakan untuk tahap akhir pengiriman abrang ke
tujuan. Dengan mengikuti kebutuhan pelanggan dan standar industri, manajemen logistik
memfasilitasi strategi proses, perencanaan dan pelaksanaan.










3.3.1 Hubungan antara Logistic Management dengan SCM

Management Logistic dalam pelaksanaannya melibatkan berbagai unsur, di antaranya :
Pemilihan vendor yang tepat yang dapat menyediakan fasilitas transportasi yang baik
Pemilihan jalur atau rute yang paling efektif untuk dilalui
Menemuka metode atau cara pengiriman yang paling kompeten
Pemilihan perangkat lunak dan teknologi yang akan digunakan untuk mengatasi berbagai
permasalahan yang akan dihadapi
Dalam Management Logistic seorang Logistician (profesional pada bidang pengelolaan
logistik) harus benar - benar dapat mengambil keputusan yang baik, karena apabila ia salah
dalam mengambil keputusan maka permasalahan muncul akan saling terkait satu sama lain.
Misalnya pengiriman yang tertunda atau bahkan gagal yang berujung pada ketidakpuasan serta
kekecewaan pelanggan. Lalu juga misalnya terjadi kerusakan barang yang diantarkan karena
kecerobohan pengantar dan banyak masalah lain yang berpotensial terjadi. Perencanaan logistik
yang buruk akan secara langsung meningkatkan biaya yang harus dikeluarkan dan juga akan
mempengaruhi dalam pemilihan perangkat lunak yang akan digunakan untuk membantu proses
pengiriman. Hal ini terjadi biasanya karena melakukan outsourcing yang salah seperti pemilihan
vendor yang tidak tepat atau melakukan kegiatan pengiriman dengan sumber daya yang
sebetulnya tidak cukup
Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan harus bisa melakuan kegiatan Management
Logistic yang baik. Perusahaan harus fokus pada kolaborasi bukan kompetisi . Kerjasama yang
baik antara penyedia transportasi , pembeli dan penjual membantu mengurangi biaya. Juga,
penyedia transportasi yang efisien dan aman sangat penting untuk kesuksesan bisnis.
3.4 Logistic Management di Indonesia.
Bank Dunia (World Bank) telah mengeluarkan Logistic Performance Index (LPI) tahun 2014.
Hasilnya, kinerja logostik Indonesia masih kurang maksimal. Indonesia berada di peringkat ke-
53 dari 160 negara (Koran Jakarta, 2014)., pada tahun 2012, Indonesia berada pada posisi 59
(Indonesia Supplychain, 2014).
perusahaan yang sukses dalam mengelola supply chainnya, misalnya Walmart, Hewlett Packard,
Benetton, dan Nabisco. Di Indonesia juga sebenarnya terdapat beberapa contoh kasus yang telah
sukses dalam mengelola supply chainnya. Namun perlu dicatat disini, mengelola supply chain di
Indonesia memang tidak sama dengan mengelola supply chain di negara-negara lain yang
populer dengan best practicesnya. Tantangan supply chain di Indonesia bisa dikatakan lebih
kompleks bila dibandingkan dengan di negara maju.
Adapun mungkin beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memanajemen supply
chain di Indonesia adalah: faktor budaya lokal (yang mungkin terkait dengan karakteristik
supplier), faktor ketersediaan infrastruktur (misal, keputusan distribusi intermoda bisa menjadi
tidak feasible untuk beberapa lokasi), faktor kesiapan SDM (karena dibutuhkan pengetahuan
yang baik dalam melakukan proses kolaborasi dan koordinasi dalam supply chain), serta faktor
geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Dalam mengatasi hambatan ini, perlu
kesadaran bersama antara pemerintah dengan pelaku bisnis dalam meningkatkan daya saing
bisnis Indonesia melalui pengelolaan supply chain yang lebih baik.
Beberapa perusahaan multinasional di Indonesia tidak pernah mendapatkan esensi SCM dengan
baik dari headquarter mereka yang berada di luar negeri. Hal tersebut juga bisa dianggap sebagai
penghambat dalam konteks transfer knowledge SCM dari best practices yang telah diterapkan di
negara asal mereka yang tidak akan pernah diajarkan ke Indonesia. Disamping itu, jika kita
berbicara tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), tantangan SCM tentunya akan
lebih besar lagi mengingat bargaining position UMKM seringkali lebih kecil dibandingkan
supplier atau distributor mereka.

BAB IV
KESIMPULAN dan SARAN

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa didapat dari paper ini adalah SCM merupakan salah satu
komponen yang penting bagi perusahaan. Bagi perusahaan kehadiran SCM mempunyai manfaat
yang telah disebutkan dalam pembahasan. Pernerapan SCM tidaklah mudah, untuk itu kita harus
mengerti masalah dalam melaksanakan SCM dan apa saja yang diperlukan dalam penerapannya.
Jika tidak kita, kita tidak bisa memaksimalkan kinerjanya seperti halnya di Indonesia. Di tahun
2014, World Bank mengeluarkan logistic perfomance index dimana hasil kedudukan supply
chain di Indonesia telah mengalami penurunan dibandingkan tahun 2012. Pada tahun 2012
,Indonesia menduduki peringkat 53 dari 160 sedangkan pada tahun 2014 indonesia menduduki
peringkat 59 dari 160 negara, ini menunjukan kinerja supply chain di Indonesia masih kurang
maksimal.
4.2 Saran
Penurunan yang terjadi di Indonesia mengenai supply chain sebaiknya Indonesia mulai
memaksimalkan kinerja yang ada dan meningkatkan pengetahuan mengenai supply chain. Akan
lebih baik jika Indonesia memperlajari supply chain dari luar negeri, dan menerapkannya di
dalam perusahaan Indonesia supaya SCM yang ada dapat berjalan maksimal dan memberikan
keuntungan yang maksimal juga. Kita juga harus mengetahui masalah yang ada dalam penerapan
SCM sehingga perusahaan bisa mencari solusi dalam mengatasi masalah tersebut.

Daftar Pustaka

Digital Library. Feb 2012. Definisi Supply Chain Management. Telkom Institute of Technology.
Digilib.ittelkom.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=953:definisi-
supply-chain-management-&catid=25:industri&Itemid=14. 8 Mei 2014.
Handfield, Robert. Jan 2011. What is Supply Chain Management?. The Supply Chain Resource
Cooperative. scm.ncsu.edu/scm-articles/article/what-is-supply-chain-management. 11
Mei 2014.
Indonesia SupplyChain. April 2014. [Berita] Logistics Performance Index: Indonesia Incar
Perbaikan Peringkat. SupplyChain Indonesia. Supplychainindonesia.com/new/berita-
logistics-performance-index-indonesia-incar-perbaikan-peringkat/. 8 Mei 2014.
Koran Jakarta. Mei 2014. Kinerja Logistik Indonesia Masih Merah. Koran Jakarta, Digital
Edition. www.koran-jakarta.com/?11040-kinerja-logistik-indonesia-masih-merah. 8 Mei
2014.
Nabil, Muwasiq M. N.. 2010. Perancangan Integrasi Sistem Suplly Chain Management Produksi
di PT Pustaka Imam Syafii. E-Journal CommIT, Vol.4, No.2.
http://library.binus.ac.id/eColls/eJournal/05-Nabil.pdf. 9 Mei 2014.
Rouse, Margaret. 2013. Supply Chain (SC). WhatIs.com, TechTarget. whatis.techtarget.com. 9
Mei 2014.
Shawn. 2013. The 6 Elements of Supply Chain Strategy. Casemore & co.
www.casemoreandco.com/resources/articles/the-6-elements-of-supply-chain-strategy/. 10
Mei 2014.
Taras, Michelle & John Taras. __. Supply Chain Definitions. Supply Chain Definitions.com.
www.supplychaindefinitions.com. 11 Mei 2014.
Wailgum, Thomas. 2010. Supply Chain Management Definition and Solutions. CIO.
www.cio.com/article/40940/Supply_Chain_Management_Definition_and_Solutions. 10
Mei 2014.
Wisner, J.D., Tam, K.C., Leong. G.K.. 2012. Principles of Supply Chain Management A
Balanced Approach (3
rd
edition). Ohio: South-Western Cengage Learning.


DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Picture

Binusian ID :1501167273
Full Name : Ardiyanto
Email : chenxiaob.yahoo.co.id
Address Current
Jl.Angke Indah gang 6 No.340
Jakarta Barat 11330
DKI Jakarta, Indonesia
Permanent
Jl.Angke Indah gang 6 No.340
Jakarta Barat 11330
DKI Jakarta, Indonesia
Phone Numbers : Mobile : 62-8-1212173343
Home : 62-21-6311655
: Fax : 62-21-6311655
:Office: 62-21-6311655
Gender Male
Birth Place/Date : Jakarta, 01 November 1993
Nationality : Indonesia
Martial Status : Single
Region : Christian
Formal Education
Jan 2011-Present :Bina Nusantara University, Jakarta
, Indonesia
Bacheleor (S1), Information Systems GPA: 2.77
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

PICTURE


PERSONAL INFORMATION
Binusian ID 1501172121
Full Name Kartika Sari Putri
E-Mail Ikaa_lo@yahoo.com
Address Current :
Jalan U No.13
Jakarta Barat
DKI Jakarta, Indonesia
Permanent :
Perum PDP blok A.14 no.12
Karawang, 41352
Jawa barat, Indonesia
Phone Number Mobile : 0899-415-4440
Home : 0267-480173
Gender Female
Birth Place / Date Karawang / 29 Oktober 1992
Nasionallity Indonesia
Marital Status Single
Religion Christian


FORMAL EDUCATION
September 2011-Present Bina Nusantara University, Jakarta, Indonesia
Backelor(S1), Information System GPA : 3.75


ORGANIZATION EXPERINCE
Oct 2011 present Himsisfo, Vice of Project Management
Help to analysis, design and requirement in
organization
Aug 2012 Aug 2013 Himsisfo, Vice of coordinator commission 2
Help coordinate commission 2
Jun 2013 Sept 2013 Himsisfo, Coordinator
Coordinator of community relations in study tour
Jun 2012 Aug 2012 Himsisfo, Coordinator of community relations
Coordinator of community relations in AKSI





DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Picture

Binusian ID :1501166301
Full Name : Leni Gustini
Email : shinyeon_yeon.yahoo.com
Address Current
Jl Haji Senen no 54
Jakarta Barat 00000
DKI Jakarta, Indonesia
Permanent
Jl Raya Kosambi n0 52
Karawang 41313
Phone Numbers : Mobile : 62-85-781898236
Home : 62-26-7436449
Fax : 62-85-781898236
Office: 62-85-781898236
Gender : Female
Birth Place/Date : Jungkat, 01 Agustus 1993
Nationality : Indonesia
Martial Status : Single
Region : Christian
Formal Education
Jan 2011-Present :Bina Nusantara University, Jakarta
,Indonesia
Bacheleor (S1), Information Systems GPA: 3.52
Organization Experience
Oct 2011 Present : HIMSISFO, Commite
Commitee

DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Picture

Binusian ID :1501192470
Full Name : Susanti Kusuma
Email : susanti_kusuma@yahoo.com
Address Current
: Komp. Karang Anyar , Jl. Karang Anyar Permai,
Raya kav 53-54 Blk. Blok B18 000,
Jakarta Pusat 10470
DKI Jakarta, Indonesia
Permanent
Jl. Sukaramai N0 100
Lhokseumawe 24531
DI Aceh, Indonesia
Phone Numbers : Mobile : 62-857-6010798
Home : 62-857-6010798
Fax : 62-857-6010798
Office: 62-857-6010798
Gender : Female
Birth Place/Date : Perbaungan, 01 September 1993
Nationality : Indonesia
Martial Status : Single
Region : Buddha
Formal Education
Jan 2011-Present :Bina Nusantara University, Jakarta
,Indonesia
Bacheleor (S1), Information Systems GPA: 2.77
Organization Experience
Sept 2011 Jul 1012 : HIMSISFO, Activis
Komisi Tiga





DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Picture

Personal Information
Binusian ID :1501153993
Full Name : Wendy
Email : wendywijayaa.gmail.com
Address Current
Jl Muara karang blok Q 4 selatan nomor 18
Jakarta Utara 14450
DKI Jakarta, Indonesia
Permanent
Jl Muara karang blok Q 4 selatan nomor 18
Jakarta Utara 14450
DKI Jakarta, Indonesia

Phone Numbers : Mobile : 62-899-9887587
Home : 62-21-6625049
Fax : 62-21-6625049
Office: 62-21-6625049
Gender : Male
Birth Place/Date : Jakarta, 04 Juni 1993
Nationality : Indonesia
Martial Status :Single
Region : Buddha
Formal Education
Jan 2011-Present :Bina Nusantara University, Jakarta
,Indonesia
Bacheleor (S1), Information Systems GPA: 2.50

Anda mungkin juga menyukai