Anda di halaman 1dari 18

UJIAN TENGAH SEMESTER

STUDI KELAYAKAN BISNIS

Nama Dosen : Tomi Syavitra, S.Si., M.M.

Nama Mahasiswa : Christine Anggel Veronika


NIM : 20120700097
Email : Christine.anggel97@perbanas.id

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PERBANAS INSTITUTE
2021
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Permasalahan energi sekarang menjadi hal yang harus diperhatikan bagi semua
kalangan, baik itu mencari energi alternative lain maupun peningkatan efisiensi guna
memperbaiki energy baik itu berasal dari fosil maupun non fosil. Pada zaman modern
penggunaan alat transportasi adalah suatu kebutuhan sehari untuk berpindah dari tempat satu
ketempat yang lainnya, salah satu alat transportasi darat yang sering digunakan adalah mobil.
Dizaman sekarang yang semakin berkembang, mobilitas penduduk akan semakin tinggi. Di
Indonesia perkembangan volume lalu lintas perkotaan mencapai 15% per tahun. Walaupun hal
ini menandakan sebuah kemajuan dalam bidang ekonomi, namun ternyata perkembang sector
transportasi malah dapat berdampak negative terhadap alam. Hal ini karena dengan
meningkatnya penggunaan alat transportasi maka meningkat penggunaan bahan bakar yang
berasal dari fosil.
Di Indonesia dan negara-negara berkembang lain pada umumnya, penggunaan
kendaraan ini jauh lebih parah daripada negara maju, hal tersebut terjadi karena kendaraan yang
digunakan di negara maju lebih ramah lingkungan daripada kendaraan yang dipakai di negara
berkembang. Di negara maju kendaraan yang sudah berusia lebih dari 10 tahun biasanya tidak
akan dipakai lagi karena pembakaran yang dihasilkan kendaraan tua tidak sesempurna saat
kendaraan tersebut pertama kali dibeli yang berdampak pada borosnya penggunaan bahan
bakar. Untuk mengurangi dampak buruk dari pengunaan berlebihan bahan bakar yang berasal
dari fosil tersebut maka ada beberapa upaya yang dapat dilakukan salah satunya adalah
penggunaan Hybrid car/ mobil hibrida.
Hybrid car atau sering disebut mobil hibrida adalah sebuah paduan antara mesin bensin/
solar dengan motor listrik. Hybrid car / mobil hibrida banyak keunggulan. Dari segi bahan bakar
Hybrid car/ mobil hibrida memiliki efisiensi yang tinggi sehingga penggunaan bahan bakar
menjadi hemat. Dari segi gas buang Hybrid car/ mobil hibrida memiliki emisi gas buang yang
lebih baik dibanding mobil lainnya, dari segi mesin, walaupun mesin pada Hybrid car/ mobil
hibrida sama dengan mesin bahan bakar lainnya, akan tetapi mesin pada Hybrid Car/ mobil
hibrida ternyata lebih baik dibandingkan mesin bahan bakar lainnya. Dari segi kenyamanan
Hybrid car/ mobil hibrida memiliki tingkat getaran dan suara yang rendah. Dengan kelebihan
yang dimiliki dari hybrid car, pasar otomotif Indonesia mulai diramaikan oleh kendaraan ramah
lingkungan dan mendapatkan atensi dari masyarakat Indonesia, penjualannya pun mulai
meningkat. Dalam catatan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia mencatat
penjualan mobil listrik hibrida sepanjang 2020 melonjak sebesar 61,75 persen dibandingkan
dengan 2019. Sambutan baik dari masyarakat Indonesia terhadap Hybrid car membuka peluang
bagi Industri otomotif dengan berbagai merk atau brand untuk mengeluarkan hybrid car dengan
masing-masing keunggulan yang pastinya menyesuaikan dengan segmen pasar di Indonesia.
Salah satu APM atau Agen Pemegang merk yaitu KIA merilis kendaraan listrik terbaru,
KIA EV6 pada 29 Maret 2021. Mobil Listrik Kia EV6 dirancang dengan filosofi desain baru
merek ‘Opposites United’, yang mengambil inspirasi dari kontras yang ditemukan di alam dan
kemanusiaan. Di tengah filosofi desain adalah identitas visual baru yang membangkitkan
kekuatan positif dan energi alam, dengan kombinasi kontras antara elemen gaya tajam dan
bentuk pahatan.
Saat ini pemerintah Indonesia mendukung pengembangan industry kendaraan listrik,
hal ini disambut baik dengan antusias APM yang telah merilis dan tetap menciptakan invosi
kendaraan listrik lainnya, beberapa APM yang menjadi persaingan dengan KIA sebagai salah
satu anak perusahaan dari Hyundai yaitu TESLA Inc dan Toyota. Hyundai berhasil menjual
sebanyak 59 unit selama tahun 2020 karena harga yang cukup bersaing, dan Hyundai Bersama
KIA akan merilis KIA EV untuk memperkuat pasar kendaraan listrik di Indonesia. Keberadaan
kendaraan listrik yang dirilis oleh KIA di Indonesia penting untuk dilakukan strategi bisnis agar
dapat bersaing dengan APM lainnya yang telah berhasil memiliki segmen pasarnya. Hal
demikianlah yang melatarbelakangi makalah ini dengan membahas kelayakan bisnis Mobil
Listrik Kia EV6 sebagai salah satu kendaraan listrik yang cukup diminati oleh masyarakat
Indonesia.

II. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang ada sebagai berikut:
1. Bagaimana aspek pasar dari Mobil Listrik KIA EV6 di Indonesia?
2. Bagaimana aspek ekonomi dari Mobil Listrik KIA EV6 di Indonesia?
3. Bagaimana analisis SWOT dari Mobil Listrik KIA EV6 di Indonesia?

III. Batasan Masalah


Karena luasnya dari masalah yang memungkinkan untuk dibahas, maka perlu adanya suatu
batasan masalh agar perancangan ini dapat diselesaikan dengan baik. Adapun batasannya yaitu:
1. Penulis berfokus pada studi kelayakan bisnis dari Mobil Listrik KIA EV6 di Indonesia
yang dibatasi pada bahasan aspek pasar, aspek ekonomi, analisis SWOT dan rekomendasi.

IV. Tujuan Makalah


Tujuan dari makalah ini sebagai berikut:
1. Mengetahui aspek pasar Mobil Listrik KIA EV6 yang berada di Indonesia meliputi;
segmentasi pasar, targeting, positioning, potensi pasar, proyeksi penjualan, dan strategi
pemasaran
2. Mengetahui aspek ekonomi Mobil Listrik KIA EV6 yang berada di Indonesia meliputi;
aspek ekonomi, aspek sosial budaya, aspek hukum/ politik , aspek teknologi.
3. Mengetahui analisis SWOT dari Mobil Listrik KIA EV6 yang berada di Indonesia
PEMBAHASAN

I. Aspek Pasar
Aspek pasar pada mobil listrik KIA EV6 di Indonesia dibedakan menjadi 5 kategori yaitu :
a) Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar dibedakan menjadi 4 segmen yaitu;
1) Segmentasi geografis pada pangsa pasar mobil listrik KIA EV6 di Indonesia sangat
potensial karena Indonesia merupakah negara penghasil biji nikel cukup besar di Asean &
Eropa yang dibutuhkan sebagai bahan baku baterai mobil listrik untuk pengisian daya.
Selain itu segmen pasar pada wilayah masyarakat urban di Indonesia adalah wilayah
strategis untuk kegiatan berbisnis, contoh wilayah pusat bisnis yaitu DKI Jakarta dan
Surabaya.
2) Segmentasi demografis pada pangsa pasar mobil listrik KIA EV6 yaitu tidak terbatas pada
usia dan gender, memiliki pendapat menengah ke atas 20 – 30 juta per bulan, mayoritas
pada pasar anak muda dan segmen premium.
3) Segmentasi Psikologis pada pangsa pasar mobil listrik KIA EV 6 di Indonesia yaitu
memiliki antusias pada elektrifikasi dan otomotif dan memiliki antusiasme terhadap
produk ramah lingkungan
4) Segmentasi behavioral pada pangsa pasar mobil listrik KIA EV6 di Indonesia yaitu
memiliki standard pada dinamika berkendara yang sangat baik dan efisiensi, memiliki
gaya hidup urban

b) Targeting
Target pasar KIA EV6 di Indonesia adalah konsumen fleet atau borongan yang
mendukung program elektrifikasi nasional serta pasar yang menyesuaikan dengan konsep
KIA yang termasuk kedalam mobil utilitas sportif dengan pangsa pasar cukup besar
.Pangsa pasar tersebut didominasi oleh masyarakat urban tergolong anak muda dengan
segmen premium dan dengan penghasilan rata-rata 20 - 30 juta per bulan

c) Positioning
KIA EV6 merupakan hasil kolaborasi platform E-GMP dengan Hyundai sebagai grup
saudara yang telah merilis mobil listrik dan berhasil merauk pasar dengan penjualan
mencapai 200-300 unit pertahun di Indonesia memberikan hasil produk yang berkualitas
dan terjangkau untuk segmen di Indonesia, selain itu harga jual KIA EV6 juga cukup
terjangkau diantara brand kendaraan listrik lainnya seperti Tesla Inc, Toyota, dan BMW.
Kia EV6 juga memposisikan produknya dalam segmen pasar yang cukup besar di
Indonesia yaitu mobil dengan konsep utilitas sportif.
Secara data dalam perencanaan investasi mobil listrik di Indonesia terdapat 3 posisi besar
yaitu Tesla Inc sebesar US$ 4 miliar , Toyota Motor Corp sebesar US$ 2 miliar, dan
Hyundai Motor Co. US$ 1 miliar. Informasi tersebut akan menaikan posisi KIA EV6 di
Indonesia dalam segi pemaksimalam fitur dan harga yang bersaing sehingga akan menarik
peminat di masyarakat Indonesia.

d) Potensi pasar
Jumlah penjualan mobil penumpang dan komersil (SEDAN, 4X2, 4X4, KBM HEMAT
ENERGI & TERJANGKAU, PU, Truck , DC, Bus) pada tahun 2020 dengan total 532,407
( Data Gaikindo.or.id )
Perkiraan yang bersedia
Jumlah penjualan mobil listrik dengan model EV ( Electrical Vehicle) pada tahun 2020
mencapai pada tahun 2020 mencapai 318 unit atau akumulatifnya 0,059% ( Data
Gaikindo.or.id )
Perkiraan yang bersedia membeli KIA EV6 150 unit atau akumulatifnya 0,028%
Q= n x q x p
532,407 unit x 0.059 x 0,028 = 879 unit
Chain Ratio Method
Asumsi harga produk 600 juta rupiah
Perkiraan total market demand = 879 x 1 x 600 juta = Rp. 527.000.000.000

e) Proyeksi Penjualan

Tabel permintaan mobil listrik KIA EV6 tahun 2015- 2019 di Indonesia

Tahun Penjualan (Y)


2015 5
2016 11
2017 16
2018 21
2019 28
Grafik permintaan mobil listrik KIA EV6 tahun 2015- 2019 di Indonesia

KIA EV6
30 28

25
21
20
16
15
11
10
5
5

0
2015 2016 2017 2018 2019

KIA EV6 Sumber data:


www.gaikindo.or.id

Cara perhitungan untuk meramalkan mobil listrik KIA EV6

1. Metode Linear Tahun Dasar pada Tahun Paling Lama


Tahun X Penjualan (Y) X2 X.Y
2015 0 5 0 0
2016 1 11 1 11
2017 2 16 4 32
2018 3 21 9 63
2019 4 28 16 112
Jumlah (∑) 10 81 30 218

Fungsi permintaan

Y = a + bX atau Y= 5 + 5,6 X
Ramalan untuk permintaan produk untuk tahun 2020 – 2025

Y = 5 + 5,6 X Kenaikan Y (∑Y Total Proyeksi


Tahun X
(unit) x ..%)
2020 5 33 0 33
2021 6 38 0 38
2022 7 44 2,8 46
2023 8 49 5,6 54
2024 9 55 7 62
2025 10 61 7,7 68
Jumlah (∑) 45 280 23,1 301
Rata 301/ 6 = 50 atau 0,5 %

f) Strategi Pemasaran dalam hal Bauran Pemasaran (4P)


Strategi pemasaran KIA EV6 dalam bauran pemasaran terdiri dari Product, Price, Place,
Promotion yang dijelaskan sebagai berikut :
- Product ( Produk )

EV6 adalah mobil pertama Kia yang didasarkan pada platform baru perusahaan yang
didedikasikan untuk kendaraan listrik baterai (BEV). Ini juga memulai strategi jangka
menengah hingga jangka panjang untuk kendaraan BEV, plug-in hybrid (PHEV) dan hybrid
electric (HEV) untuk menghasilkan 40 persen dari total penjualan Kia pada tahun 2030.
Awal bulan ini Kia mengungkapkan crossover listrik khusus pertamanya - EV6, dan saat itu
kami tidak tahu banyak tentang powertrain dan peralatannya. Sekarang, bagaimanapun, Kia
telah mengungkapkan semuanya. EV6 adalah mobil pertama Kia yang didasarkan pada platform
baru perusahaan yang didedikasikan untuk kendaraan listrik baterai (BEV). Ini juga memulai
strategi jangka menengah hingga jangka panjang untuk kendaraan BEV, plug-in hybrid (PHEV)
dan hybrid electric (HEV) untuk mencapai 40 persen dari total penjualan Kia pada tahun 2030,
dengan target penjualan tahunan 1,6 juta unit untuk model ramah lingkungan ini. Sebagai bagian
dari ini, Kia menargetkan untuk meningkatkan penjualan BEV menjadi 880.000 unit pada tahun
2030 dan menjadi penjual global teratas. Kia berencana untuk memperkuat jajaran EV-nya
dengan 11 model BEV baru pada tahun 2026 - tujuh dibangun di atas arsitektur E-GMP, dan
empat EV turunan berdasarkan model yang ada.
EV6 adalah mobil pertama Kia yang didasarkan pada platform baru khusus perusahaan
EV6 akan diproduksi di Korea Selatan. Ini akan mulai dijual di pasar global tertentu
mulai dari paruh kedua 2021, dengan reservasi online mulai 30 Maret di beberapa pasar.
EV6 dirancang di bawah filosofi desain baru merek 'Opposites United', yang mengambil
inspirasi dari kontras yang ditemukan di alam dan kemanusiaan. Di tengah filosofi desain adalah
identitas visual baru yang membangkitkan kekuatan positif dan energi alam, dengan kombinasi
kontras antara elemen gaya tajam dan bentuk pahatan Spoiler atap tipe sayap yang menonjol
berada di atas cluster lampu belakang mobil yang unik.
Profil sampingnya menampilkan siluet yang terinspirasi dari crossover, yang modern,
ramping, dan aerodinamis. Didesain sebagian untuk mewujudkan performa aerodinamis
terbaik, bagian belakang menampilkan pilar C miring dengan sisipan hitam glossy terintegrasi
yang tampak memperpanjang kaca jendela. Di atasnya terdapat spoiler atap tipe sayap yang
menyalurkan udara ke bawah menuju spoiler bawah yang terangkat, yang berada di atas cluster
lampu belakang mobil yang unik. Mobil ini memiliki jarak sumbu roda 2.900mm yang berarti
lebih banyak ruang di dalamnya. Ini menawarkan banyak area penyimpanan kabin, termasuk
520 liter ruang bagasi dengan kursi baris kedua di tempatnya. Dengan kursi baris kedua terlipat,
kapasitas penyimpanan meningkat menjadi sekitar 1.300 liter. Mobil ini juga dilengkapi bagasi
depan yang menyediakan ruang penyimpanan tambahan hingga 52 liter untuk model 2WD dan
20 liter untuk model AWD.
Powering EV6 adalah baterai tegangan tinggi jarak jauh (77,4 kWh) dan jarak standar
(58,0 kWh). EV6 GT-line tersedia dengan paket baterai jarak jauh dan jarak standar, sedangkan
EV6 GT hanya dilengkapi dengan paket baterai jarak jauh. Ini adalah kendaraan listrik pertama
Kia yang tersedia dengan opsi penggerak dua roda (2WD) atau semua roda (AWD) - yang
terakhir menawarkan kemampuan dinamis yang ditingkatkan bahkan dalam kondisi yang
paling menantang. Kendaraan 2WD 77,4 kWh EV6 dapat menempuh jarak lebih dari 510
kilometer km dengan sekali pengisian daya pada siklus gabungan WLTP. Dengan torsi
maksimum 605 Nm yang tersedia pada versi AWD, EV6 dapat berakselerasi dari 0 hingga 100
km / jam hanya dalam 5,2 detik. Paket baterai 77,4 kWh dipasangkan dengan motor listrik
berputar 225 bhp yang menggerakkan roda belakang, dan untuk model AWD, motor listrik 321
bhp menggerakkan roda depan dan belakang.
EV6 58,0 kWh dapat berakselerasi dari 0 hingga 100 km / jam dalam 6,2 detik, dengan torsi
maksimum 605 Nm tersedia pada versi AWD. Paket baterai 58,0 kWh dipasangkan dengan
motor listrik 125 kW yang menggerakkan roda belakang, dan untuk model AWD, motor listrik
173 kW menggerakkan roda depan dan belakang.
Sistem cluster dan infotainment yang terhubung seolah-olah melilit satu bodi dengan kaca yang
diperkuat.
EV6 menawarkan kemampuan pengisian daya 800V dan 400V, tanpa perlu komponen atau
adaptor tambahan. Mobil ini mampu mengisi daya berkecepatan tinggi dari 10 hingga 80 persen
hanya dalam 18 menit pada semua variasi atau pengisian ulang 100 km jarak mengemudi dalam
waktu kurang dari empat setengah menit saat memasangkan 2WD dengan baterai 77,4 kWh.
pilihan.
EV6 dilengkapi dengan teknologi pemulihan energi untuk memaksimalkan jarak berkendara. Ia
juga dilengkapi dengan generasi terbaru dari sistem pengereman regeneratif cerdas Kia, yang
dioperasikan oleh pemindah dayung di belakang roda kemudi sehingga pengemudi dapat dengan
cepat dan mudah memperlambat mobil dan memulihkan energi kinetik untuk memaksimalkan
jarak mengemudi dan efisiensi.
Di dalam sistem infotainment berteknologi tinggi termasuk layar ganda 12 inci. Layar
melengkung yang diterapkan pada EV6 memiliki panel film tipis yang memanfaatkan struktur
baru dan teknologi canggih untuk mengurangi dampak cahaya. Sistem cluster dan infotainment
yang terhubung seolah-olah melilit satu bodi dengan kaca yang diperkuat. Mulai dari setir
hingga bagian tengah mobil, terdapat cluster digital di depan pengemudi, dan sistem
infotainment di atas konsol tengah.
EV6 juga dilengkapi dengan sistem tampilan head-up augmented reality (AR), yang
memproyeksikan informasi mengemudi ke dasar kaca depan di garis pandang pengemudi
.
- Price (Harga)
Produk KIA EV6 yang berasal dari Korea Selatan dijual dengan estimasi harga mulai USD 45
ribu atau sekitar Rp 653,2 jutaan.

- Place ( Tempat )
Produksi KIA EV6 saat ini masih berada pasa pusat pabrik yaitu Korea Selatan.

- Promotion ( Promosi )
Strategi promosi KIA EV6 lebih banyak menggunakan promosi ATL atau above the line
meliputi media televisi, radio, koran, billboard serta BTL atau Below The Line yang meliputi
media social dan website.
Strategi pemasaram juga dilakukan berbagai aktifitas seperti pameran produk, launching
produk, press conference. Strategi ini dilakukan untuk menaikan tingkat brand produk menjadi
kuat di pangsa pasar.

II. Aspek Ekonomi


Aspek ekonomi pada mobil listrik KIA EV 6 memiliki 4 aspek sebagai berikut:
a) Aspek Ekonomi
Dalam menganalisis aspek ekonomi yang berkaitan dengan industry mobil listrik, terdapat
informasi yang dibutuhkan yang menjadi faktor penentuan kelayakan produk KAI EV6 .
Secara general informasi mengenai pertumbuhan ekonomi nasional dan secara khusus
informasi mengenai total penjualan mobil penumpang dan komersil setiap tahunnya dari
tahun 2015- 2020 dapat dilihat pada table dibawah ini.

Infografis Intisari Pendapatan Nasional Indonesia 2015-2019 ( bps.go.id)


Pertumbuhan PDB Beberapa Lapangan Usaha ( bps.go.id )

Data pertumbuhan jumlah kendaraan 2015-2018 menurut jenis

Data Domestic Sales Total 2015- 2020 ( Gaikindo.or.id )

Tahun wholesales cars (unit)

2015 1.013.518

2016 1.062.694

2017 1.077.364

2018 1.151.308

2019 1.030.126

2020 532.407
Berdasarkan data-data diatas pertumbuhan ekonomi Indonesia berkaitan erat dengan daya beli
masyarakat terhadap kendaraan baik model mobil penumpang ataupun komersil.

b) Aspek Sosial Budaya


Salah satu pemanfaat mobil listrik yang berdampak bagi lingkungan adalah kurangnya
emisi gas rumah kaca atau CO2 maka pemerintah perlu memperhitungkan emisi yang
dihasilkan saat memproduksi listrik untuk mengisi baterai. Selain itu segmen pasar dari
KIA EV6 yakni masyarakat urban cenderung membutuhkan kendaraan untuk mobilisasi
aktivitas secara efisiensi waktu dan nyaman serta juga mengurangi polusi udara di wilayah
tersebut.

c) Aspek Hukum dan Politik


Pada aspek hukum di Indonesia, regulasi kendaraan bermotor listrik telah dimuat dalam
Perpres ( Peraturan Presiden ), yakni Perpres No. 55 Tahun 2019, tentang Percepatan
Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk
Transportasi Jalan. Perpres tersebut ditandatangani Presiden Jokowi dan ditetapkan pada
8 Agustus 2019. Berisi 37 pasal, yang dibuka dengan Ketentuan Umum seputar kendaraan
listrik, pengertian motor listrik, baterai, kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, stasiun
pengisian kendaraan listrik umum dan lainnya.
Dilanjut regulasi kedua berbentuk Peraturan Pemerintah (PP) terkait PPnBM (Pajak
Penjualan atas Barang Mewah), yang berlandaskan undang-undang PPN dan PPnBM,
serta PP sebelumnya. Regulasi yang dimaksud adalah PP 73 Tahun 2019, yang telah
ditandatangani dan diundangkan Presiden Jokowi pada 15 Oktober 2019. PP 73 Tahun
2019 terdiri dari delapan bab dan 47 pasal. Isinya mengatur dasar pengenaan PPnBM yang
tak lagi menitik beratkan pada bentuk bodi kendaraan, namun berbasis pada emisi gas
buang yang dihasilkan serta konsumsi bahan bakar.
Dukungan pemerintah bagi industry mobil listrik juga terwujud dalam kebijakan
pemberian insentif yaitu;
- Bea masuk impor kendaraan basis baterai
- Insentif PPnBM
- Pembebasan/ pengurangan pajak pusat dan daerah
- Insentif bea masuk bahan baku produksi
- Insentif riset dan pengembangan
- Tarif parker
- Keringanan biaya pengisian listrik
- Bantuan kredit modal pengadaan baterai swap
Pada aspek politik di Indonesia secara khusus untuk industry kendaraan listrik, pemerintah
menggandeng pabrik Korea Selatan untuk memproduksi mobil listrik. Selain itu, Indonesia
juga menguasai bahan baku pembuatan batrei mobil listrik yaitu Nikel, hal ini sangat
diuntungkan bagi Indonesia untuk dapat bekerjasama dengan Korea Selatan yang
memproduksi KIA EV6.

d) Aspek Teknologi
Rancangan mobil listrik KIA EV6 terdiri dari platform E-GMP yang berkolaborasi dengan
Hyundai, dengan platform ini mobil listrik memiliki fungsi seperti kendaraan model GT
yaitu pengisian ulang daya berkecepatan tinggi.
KIA EV6 merupakan kombinasi fitur canggih berteknologi tinggi pada volume yang murni
dan kaya, sekaligus menyediakan ruang yang unik sebagai mobil listrik yang futuristik
Kia EV6 dipastikan memiliki performa impresif sebagai sebuah crossover. KIA EV6
dilengkapi dengan software electronic-Limited Slip Differential yang akan memberikan
keyakinan penuh saat dikemudikan di berbagai arah.

III. Analisis SWOT ( Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)


Pada analisis KIA EV6 akan dijabarkan dalam 4 point yaitu :
a) Strengths ( Kekuatan )
- KIA merupakan anak perusahaan Hyundai yang sukses dalam industry mobil listrik
- Kolaborasi fitur dalam rancangan KIA EV6 berkolaborasi dengan produk mobil listrik
Hyundai
- KIA EV6 memiliki harga terjangkau disbanding pesaingnya Tesla dan Toyota
- Penggunaan kendaraan ramah lingkungan yang mengurangi emisi CO2
- Indonesia penghasil Nikel terbesar yang merupakah bahan baku untuk pengisi daya
mobil listrik
b) Weaknesses ( Kekurangan )
- Harga terlalu mahal untuk mayoritas masyarakat Indonesia. Pembeli kendaraan
pribadi ( mobil ) rata-rata memiliki anggaran sebesar 50-100 juta
- Infrastruktur yaitu stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum jumlahnya masih
terbatas.
- Brand perusahaan mobil listrik terbatas di Indonesia seperti Tesla, Toyota, Hyundai,
KIA, BMW
c) Opportunities ( Peluang )
- Indonesia punya peluang besar sebagai pasar mobil listrik. Angkanya sekitar 10-20%
dari total penjualan mobil penumpang per tahun, yang rata-rata sebesar satu juta
sampai 1,2 juta unit.
- pangsa pasar paling besar adalah segmen kendaraan mobil multiguna, yang mencapai
sekitar 40%. Selain itu, ada pula segmen mobil sedan buntung dan mobil utilitas sportif
yang dinilai memiliki pangsa pasar cukup besar.
- Masyarakat Indonesia cenderung beradaptasi dengan teknologi dan memiliki
kelompok besar yang antusias kepada teknologi otomotif yang ramah lingkungan
- Pemerintah Indonesia mendukung industry mobil listrik dengan menetapkan
kebijakan pemberian insentif
d) Threats ( Ancaman )
- KIA EV6 memiliki persaingan yang cukup tinggi, dengan adanya inovasi baru mobil
listrik menjadi peluang bagi ATPM ( Agen Tunggal Pemegang Merk ) untuk membuat
mobil listrik dengan fitur yang lebih canggih . Hal tersebut menjadi suatu ancaman
juga terhadap KIA EV6 jika tidak mengembangkan fitur atau strategi lainnya untuk
dapat bersaing dengan mobil listirik lainnya.
PENUTUPAN
I. Kesimpulan
Industri mobil listrik di Indonesia semakin meningkat perkembangannya dengan adanya brand
kuat yang memproduksi mobil lilstrik dengan fitur yang canggih seperti Tesla Inc, Toyota dan
Hyundai meningkatkan pangsa pasar di Indonesia semakin besar, beberapa ATPM juga bersiap
merilis mobil listrik untuk dipasarkan di Indonesia. Hyundai berkolaborasi dengan KIA sebagai
grup perusahaan merilis mobil listrik yaitu KIA EV6 dengan fitur yang canggih dan harga yang
bersaing. Segmen pasar mobil listrik saat ini sekitar 7=8 % dari jumlah pembeli mobil di
Indonesia, tidak banyak namun presentase tersebut diproyeksikan meningkat tiap tahunnya.
Adanya dukungan pemerintah Indonesia dalam mendukung industry kendaraan listrik bermotor
melalui kebijakan pemberian insentif yang akan memudahkan penjual serta memberikan
kenyamanan transaksi bagi pembeli, peraturan kendaraan listrik bermotor yang telah rangkum
dalam Peraturan Presiden akan membantu sirkulasi bisnis kendaraan bermotor listrik dengan
baik di Indonesia. Selain itu pemerintah juga menyiapkan strategi dalm membangun
infrastruktus stasiun beterai kendaran listrik di beberapa wilayah dan memperkuat bahan baku
pengisian daya, dan terakhir Pemerintah juga turut bekerjasama dengan negara yang
memproduksi kendaraan listrik bermotor seperti Korea Selatan untuk penyedia produk
kendaraan listrik bermotor.
Namun selain berbagai keunggulan dan dukungan dari eksternal KIA EV6 dan mobil listrik
lainnya memiliki harga yang cukup mahal jika dibandingkan rata-rata biaya yang dikeluarkan
masyarakat Indonesia terhadap pembelian mobil sekitar 100 – 200 juta, keterbatasan stasiun
pengisian daya mobil listrik juga terbatas dan tipe merk mobil listrik sangat kecil.
Jadi, kesimpulan pada penulisan mengenai studi kelayakan bisnis KIA EV6 adalah Mobil
Listrik Kia EV6 layak untuk dijual di Indonesia

II. Saran
International Energy Agency merekomendasikan sejumlah langkah untuk membuka dan
memperluas pasar mobil listrik di suatu negara, termasuk Indonesia. Sebelum mengeluarkan
kebijakan apa pun, pemerintah suatu negara perlu menetapkan standar kualitas mobil listrik dan
infrastruktur penunjang. Kemudian, pembangunan infrastruktur dilakukan secara menyeluruh.
Dengan begitu, tak ada kendala yang bisa mengurangi kepercayaan masyarakat ketika akan
menggunakan mobil listrik. Pengadaan mobil listrik lantas bisa dimulai dari transportasi publik
dan kendaraan pejabat negara. Hal ini bertujuan mempromosikan penggunaan mobil listrik dan
manfaatnya pada masyarakat. Selanjutnya, pemerintah suatu negara perlu meyakinkan
masyarakat bahwa menggunakan mobil listrik punya nilai lebih dibandingkan mobil berbahan
bakar minyak. Misalnya, memberikan subsidi atau pemotongan pajak saat pembelian, lalu
mengurangi tarif parkir dan jalan tol.

III. Daftar Pustaka


✓ http://greencarstech.wordpress.com/2011/02/17/sejarah-hybrid-car/
✓ http://www.slideshare.net/ArifNurhuda/makalah-hybrid-car
✓ http://www.alpensteel.com/article/53-101-energi-terbarukan--renewable-energy/5548--
mari-kenali-mobil-hybrid
✓ https://foto.tempo.co/read/87786/tampilan-modern-dan-futuristik-mobil-listrik-kia-
ev6#foto-4
✓ https://www.gaikindo.or.id/
✓ https://files.gaikindo.or.id/
✓ https://www.bps.go.id
✓ https://katadata.co.id/muhammadridhoi/analisisdata/602528b40ec9a/menguji-kesiapan-
pasar-mobil-listrik-di-indonesia

Anda mungkin juga menyukai