DALAM BERBAGAI
POSISI PERSAINGAN
PowerPoint by
I. Hardhy Winarta
9-1
Copyright © 2003 Prentice-Hall, Inc.
POSISI BERSAING MENURUT ARTHUR D. LITTLE
1. Dominan (Dominant)
Perusahaan pada posisi ini mampu mengendalikan
perilaku dan strategi pesaing lainnya serta memiliki
banyak pilihan strategi, tanpa terpengaruh tindakan-
tindakan para pesaingnya.
2. Kuat (Strong)
Perusahaan pada posisi ini mampu bertindak bebas
tanpa membahayakan posisi jangka-panjangnya,
meskipun para pesaingnya berbuat apa saja.
3. Baik (Favorable)
Perusahaan pada posisi ini memiliki kekuatan yang
dapat dimanfaatkan dengan strategi-strategi tertentu
bilamana kondisi industri membaik, serta
mempunyai kemampuan dan peluang di atas rata-
rata industri untuk meningkatkan posisinya.
9-2
Copyright © 2003 Prentice-Hall, Inc.
POSISI BERSAING MENURUT ARTHUR D. LITTLE
4. Sedang (Tenable)
Perusahaan pada posisi ini memiliki prestasi yang
cukup memuaskan untuk menjamin kelangsungan
usahanya, namun seringkali kalah bersaing karena
ulah perusahaan yang dominan dan memiliki peluang
yang lebih rendah dari rata-rata industri.
5. Lemah (Weak)
Perusahaan pada posisi ini tidak memuaskan, tetapi
masih meiliki peluang dan kekuatan untuk perbaikan.
6. Tidak Ada Harapan (Non-Viable)
Perusahaan pada posisi ini prestasinya sangat tidak
memuaskan dan tidak memiliki peluang untuk
perbaikan.
NB:Posisi tersebut membantu proses pengambilan
keputusan bisnis dan perilakunya dalam industri.
9-3
Copyright © 2003 Prentice-Hall, Inc.
POSISI PERSAINGAN
Berdasarkan Besaran Pangsa Pasar (Market Share)
9-4
Copyright © 2003 Prentice-Hall, Inc.
Kotler Model of Market Positition
Market Leader
(Pemimpin Pasar)
Market Challenger
(Penantang Pasar)
Market Follower
(Pengikut Pasar)
Market Nicher
(Penceruk/Perelung Pasar)
Contoh:
IBM (Komputer), Coca Cola (Minuman berkarborasi), Sony
(Produk Elektronik), Nokia (Handphone), Indofood (Mie Instant),
Honda (Sepeda Motor), Tirta Investama (Air Mineral-Aqua), PT
Sinar Sosro (Minuman Teh dalam Botol).
Contoh:
Pepsi Cola (Minuman berkarborasi), Burger King (Burger), Contoh lain: Jesco
vs Kopiko, Medicare vs Lifebuoy, Ademsari vs Lasegar, Rokok Mellenium vs Ji
Sam Su, Antangin vs Tolak Angin, Kuku Bima Ener-G vs Extra Joss. dsb.
7
Copyright © 2003 Prentice-Hall, Inc.
Pengertian
Market Follower (Pengikut Pasar)
Pengikut Pasar adalah perusahaan yang mengambil sikap tidak
mengusik perusahaan yang berada pada posisi pemimpin pasar,
dan hanya puas dengan cara menyesuaikan diri terhadap kondisi-
kondisi pasar.
Contoh:
Surf (meniru Rinso), Akari (meniru Akira), Rodeo (meniru Oreo),
Suni (meniru Sony), TehKita (meniru Teh Botol), BlueBerry (meniru
BlackBerry), Obat Nyamuk Roda Tiga (meniru Baygone), Pelembut
SoKlin (meniru Softener), Cola-Cola (meniru Coca Cola).
04/20/21 Copyright I. Hardhy Winarta, 2010
8
Copyright © 2003 Prentice-Hall, Inc.
Pengertian
Market Nicher (Penceruk Pasar)
Penceruk Pasar adalah perusahaan yang mengkhususkan diri
melayani kelompok/segmen pasar tertentu yang diabaikan
perusahaan besar, dan menghindari bentrok dengan perusahaan
besar.
Contoh:
BRI (khusus melayani pengusaha UKM), Sears (khusus melayani
pebalap mobil), Kedaulatan Rakyat/KR (koran khusus untuk
Yogyakarta), Pegadaian (melayani jasa penaksiran dan penggadaian
barang), Ramli (desainer melayani pakaian berenda), Cubitus
(melayani pasar pakaian anak-anak).
9
Copyright © 2003 Prentice-Hall, Inc.
Pilihan Strategi Berdasarkan Posisi Persaingan
STRATEGI MARKET LEADER
1. Mengembangkan Pasar Keseluruhan
a. Mencari Pengguna Baru
Contoh: Produsen parfum mempengaruhi kaum wanita
yang semula tidak menggunakan parfum untuk mulai
menggunakan parfum guna lebih meningkatkan rasa
percaya dirinya.
b. Mencari Kegunaan Baru
Contoh: Bahan nylon yang semula digunakan sbg
bahan sintesis untuk parasut, kini digunakan sebagai
bahan pakaian, alat rekreasi, dsb-nya.
c. Penggunaan Yang Lebih Banyak/Sering
Contoh: Shampoo dianjurkan agar digunakan secara
lebih sering agar hasilnya lebih efektif.
10
Copyright © 2003 Prentice-Hall, Inc.
Pilihan Strategi Berdasarkan Posisi Persaingan
2. Melindungi Pangsa Pasar
a. Pertahanan Posisi (Position Defense)
Contoh: Untuk mempertahankan posisinya, Coca-
Cola perlu melakukan diversifikasi ke peralatan
penyulingan air dan plastik.
b. Pertahanan Samping (Flanking Defense)
Contoh: Unilever meluncurkan beberapa merek
untuk produk yang sama ditujukan kepada segmen
pasar yang berbeda.
c. Pertahanan Aktif Mendahului (Preemptive D.)
Contoh: Perusahaan memperluas kapasitas
produksinya, mengikat sumber bahan mentah, dan
melayani pelanggan yang prestisius, serta memperoleh
akses yang dominan thd distributor.
11
Copyright © 2003 Prentice-Hall, Inc.
Pilihan Strategi Berdasarkan Posisi Persaingan
d. Pertahanan Serangan Balik (Counteroffensive)
Contoh: Unilever mengubah semboyan Rinso dari
“mencuci sendiri” menjadi “Mencuci tanpa Mengucek”
sbg reaksi atas iklan Attack yang berbunyi “mencuci
dengan sedikit mengucek”..
e. Pertahanan Bergerak (Mobile Defense)
Contoh: Perusahaan memperluas daerah penjualan
yang dapat digunakan sebagai basis penyerangan atau
pertahanan di masa depan. Caranya dapat dilakukan
dengan Perluasan Pasar dan Diversifikasi yang tidak
saling berkaitan.
f. Pertahanan Penciutan (Contraction Defense)
Contoh: Matsushita Electric pernah memangkas lini
produknya dari 5.000 hingga 1.200 pada tahun 1988,
untuk mengatur daerah penjualan yang lebih “gemuk”.
12
Copyright © 2003 Prentice-Hall, Inc.
Pilihan Strategi Berdasarkan Posisi Persaingan
3. Memperluas Pangsa Pasar
a. Keunggulan Operasional (Operational Excellence)
Contoh: Compac berusaha menyaingi IBM dengan
mengembangkan komputer yang lebih cepat dan murah.
Sedangkan Dell Computer dg cara distribusi langsung
dan menerapkan low-cost.
b. Kepemimpinan Produk (Product Leadership)
Contoh: Vistakon membeli teknologi untuk
memproduksi contact lens sekali pakai (Acuvue).
c. Keakraban dg Pelanggan (Customer Intimacy)
Contoh: Kraft merancang iklan, barang dagangan dan
operasinya sesuai dg situasi setiap toko pengecer yang
menjual produk Kraft, serta merancang suatu sistem
database konsumen di setiap toko pengecernya.
13
Copyright © 2003 Prentice-Hall, Inc.
Pilihan Strategi Berdasarkan Posisi Persaingan
STRATEGI MARKET CHALLENGER
1. Memilih Strategi Penyerangan
a. Serangan Dari Depan (Frontal Attack)
Contoh: GE dan Xerox pernah menyerang IBM
(computer mainframe), meskipun gagal pada 1970-an.
b. Serangan Menyamping (Flanking Attack)
Contoh: Canon, Sharp dan Ricoh berhasil menyerang
Xerox dg cara melayani daerah dan segmen pasar yang
tidak dilayani Xerox dengan baik.
c. Serangan Mengepung (Encirclement Attack)
Contoh: PT Santos Jaya Abadi memasuki beberapa
segmen pasar baru, melalui kopi merek Excelso, dan
Santos yang ditujukan untuk melayani segmen pasar
premium, serta kopi ABC, Kapten dan Yes yang
diarahkan pada segmen bawah. 14
Copyright © 2003 Prentice-Hall, Inc.
Pilihan Strategi Berdasarkan Posisi Persaingan
d. Serangan Lintas (Bypass Attack)
Contoh: Serangan dilakukan dengan cara melintasi
lawan dan menyerang pasar yang lemah. Strategi ini
dapat dilakukan dengan cara diversifikasi yang tdk
terkait, diversifikasi ke pasar yang baru, dan
memanfaatkan teknologi baru. Misalnya, Colgate
memasuki lini produk textil, kosmetik dan peralatan RS
untuk menghindari P&G.
9-16
Copyright © 2003 Prentice-Hall, Inc.
Pilihan Strategi Lainnya
Strategi Menyerang yang dilakukan Market Challenger
sangat luas sifatnya. Selain berbagai strategi penyerangan
yang telah disebutkan, berikut ini adalah berbagai strategi
serangan Market Challenger terhadap Market Leader:
Kotler, Philip., Swee Hong Ang, Siew Meng Leong, and Chin
Tiong Tan. (1996). Marketing Management: An
Asian Perspective. Singapore: Prentice Hall.
Porter, Michael E. (1980). Competitive Strategy. New
York: The Free Press.
Schnaars, S.P. (1991). Marketing Strategy: A Customer-
Driven Approach. New York: The Free Press.
Tjiptono, Fandy (2008). Strategi Pemasaran. Edisi Ketiga.
Yogyakarta: Penerbit Andi. 21
Copyright © 2003 Prentice-Hall, Inc.
Any Question?
9-22
Copyright © 2003 Prentice-Hall, Inc.