Anda di halaman 1dari 6

UJIAN AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH ”MANAJEMEN RANTAI PASOK"


DOSEN PENGAMPU : DR. MUHAMMAD HILMY ALFARUQI

MUHAMMAD IQBAL
NIM : 20.02.071.039
KELAS B

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN INOVASI


SEKOLAH PASCA SARJANA UNIVERSITAS TEKNOLOGI
SUMBAWA TAHUN 2021
UJIAN AKHIR SEMESTER

MK Manajemen Rantai Pasok

1. Apa yang Bapak/Ibu pahami tentang rantai pasok (supply chain) dan manajemen
rantai pasok (supply chain management)? Berikan juga contoh SCM !

JAWABAN :

Supply Chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama


bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai
akhir. Perusahaan-perusahaan tersebut termasuk supplier, pabrik, distributor,
toko atau ritel, serta perusahaan pendukung seperti jasa logistik.
Ada 3 macam hal yang harus dikelola dalam supply chain yaitu:
1. Aliran barang dari hulu ke hilir contohnya bahan baku yang dikirim dari
supplier ke pabrik, setelah produksi selesai dikirim ke distributor, pengecer,
kemudian ke pemakai akhir.
2. Aliran uang dan sejenisnya yang mengalir dari hilir ke hulu.
3. Aliran informasi yang bisa terjadi dari hulu ke hilir atau sebaliknya. Sebuah
rantai pasokan adalah kelompok komponen (pemasok, titik distribusi,
transportasi provider) yang diperlukan untuk membawa produk dari bahan
baku untuk pengguna akhir.

Contoh : Pada bagian logistik atau pengiriman barang, biaya yang dikeluarkan
cukup tinggi. Dari permasalahan tersebut, akan dicari solusi dan strategi terbaik
agar pengeluaran bisa ditekan tanpa mengurangi kualitas produk yang dikirimkan.
Misalkan, mencari promo dari partner logistik atau beralih ke partner lain yang
lebih menguntungkan. Hal ini tentu saja penting, karena perusahaan butuh
menekan biaya produksi, mempertahankan kualitas, dan tetap mendapat untung
dari hasil penjualan. Intinya, rantai ini perlu dipelajari untuk menentukan
berbagai macam strategi untuk terus meningkatkan proses produksi hingga
penjualan.

Supply Chain Management adalah Manajemen Rantai Pasokan atau disebut


Supply Chain Management merupakan pengelolaan rantai siklus yang lengkap
mulai bahan mentah dari para supplier, ke kegiatan operasional di perusahaan,
berlanjut kedistribusi sampai kepada konsumen. Istilah supply chain management
pertama kali dikemukakan oleh Oliver dan Weber pada tahun 1982. Supply chain
adalah jaringan fisiknya, yakni perusahaan–perusahaan yang terlibat dalam
memasok bahan baku, memproduksi barang, maupun mengirimkannya ke pemakai
akhir, supply chain management adalah metode, alat, atau pendekatan
pengelolaannya. Jika didefinisikan secara lengkap, maka Supply Chain
Management (SCM) atau Manajemen Rantai Pasokan adalah serangkaian kegiatan
yang meliputi Koordinasi, penjadwalan dan pengendalian terhadap pengadaan,
produksi, persediaan dan pengiriman produk ataupun layanan jasa kepada
pelanggan yang mencakup administasi harian, operasi, logistik dan pengolahan
informasi mulai dari pelanggan hingga ke pemasok. Sedangkan untuk definisi
lainnya yang lebih sederhana, Supply Chain Management atau Manajemen Rantai
Pasok adalah Mekanisme yang menghubungkan semua pihak yang bersangkutan
dan kegiatan yang terlibat dalam mengkonversikan bahan mentah menjadi barang
jadi. Pihak yang bersangkutan ataupun kegiatan yang dimaksud tersebut
bertanggung jawab untuk memberikan barang-barang jadi hasil produksi kepada
pelanggan pada waktu dan tempat yang tepat dengan cara yang paling efisien.

Contoh : Internet Provider hingga Webmaster yang muncul akibat berkembangnya


aktifitas jual beli melalui online (e-commerce) yang mana secara langsung
mempengaruhi proses rantai pasok.

2. Tantangan atau kendala apa yang dihadapi Indonesia dalam penerapan advanced
SCM (implementasi artificial intelligence atau pun machine learning)?

JAWABAN :
Perkembangan Artificial Intelligence (AI) di Indonesia sudah bagus walaupun
masih terbatas pada sektor tertentu. Saat ini, terapan AI di Indonesia lebih
banyak dimanfaatkan di sektor keuangan dan bisnis saja. Padahal, pemanfaatan
AI bisa jauh lebih luas yang akan sangat membantu di berbagai bidang guna
meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
Misalnya pemanfaatan AI di sektor e-commerce dan ekonomi digital, sektor
logistik seperti Gojek, kemudian di sektor Perbankan dan finansial. Mereka semua
mengimplementasikan AI untuk memenangkan persaingan usaha, Adopsi AI dalam
semua hal tidak selalu berjalan mulus karena berbagai kendala.

Beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam mengimplementasikan teknologi


ini di Indonesia, yakni
1. Keterbatasan sumber daya manusia ahli
2. Ketersediaan infrastruktur yang belum merata dan memadai.
3. Ketidakmampuan perumusan permasalahan bisnis yang hendak dipecahkan.
4. Investasi awal yang terlalu mahal dan berisiko.
5. Tidak adanya kepakaran dan sumber daya manusia yang memadai.

Contohnya :Disektor kesehatan yang kini sudah jauh lebih advanced menggunakan
revolusi industri 4.0 lewat teknologi Cloud, Big Data, Analytics, IoT, hingga
robotik dan komputerisasi. Pada bidang kesehatan pemanfaatan AI dan Big Data
ini bisa dimanfaatkan dalam riset kesehatan, pembuatan obat, serta deteksi dan
pencegahan penyakit. Oleh karena itu kedepan kita berharap Indonesia bisa lebih
memasyarakatkan AI kepada seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah.
Kolaborasi dari semua pihak diperlukan. Kolaborasi dan sinergi dari kalangan
akademisi, kalangan bisnis, pemerintah, asosiasi, dan komunitas bisa diwujudkan
melalui forum-forum dan kegiatan ilmiah di mimbar akademik serta bisa
diimplementasikan dalam segala sektor di Indonesia.
3. Kolaborasi apa yang dapat dilakukan oleh pemerintah dan universitas dalam
mengembangkan advanced SCM?

JAWABAN :
Dengan perkembangan dunia digital dewasa ini, praktek Supply Chain
Management juga banyak berubah. Perusahaan yang ingin menang dalam
persaingan harus menyiapkan tenaga professional yang mampu memahami
bagaimana mengelola supply chain di era digital dewasa ini. Di sisi lain,
pendidikan tinggi di Indonesia yang menyiapkan tenaga professional pada bidang
SCM terutama untuk posisi manajerial masih kurang. Di sisi lain juga memiliki
cukup banyak sumber daya (dosen) yang menekuni bidang-bidang terkait dengan
SCM yang tersebar di beberapa fakultas dan sebagian diantaranya memiliki
reputasi yang baik di tingkat nasional maupun internasional.

Oleh karena itu kolaborasi dengan perguruan tinggi adalah solusi terbaik
untuk membuka peluang penerapan ilmu pengetahuan dalam bidang keahlian
Supply Chain Management. Sejauh ini UTS sudah melakukan kolaborasi dengan
Pemerintah Kabupaten Sumbawa antara lain lewat program MERDEKA Membangun
Desa Untuk Kesejahteraan Masyarkat lewat pendampingan kelompok masyarakat
dalam pengelolaan bahan baku mentah seperti : daun kelor, buah sawo, ikan,
madu, jamur dll untuk diolah menjadi sajian makanan dan minuman dan dikemas
dengan kemasan yg standar, melakukan uji mutu, standarisasi, varian rasa utk
siap dijual dan dikonsumsi dan dipasarkan untuk kemudian pemerintah
memfasilitasi dalam bentuk legalitas, koneksi pasar dan membuat perencanaan
yang tepat dalam mengembangkan komoditas unggulan daerah. kedua dalam hal
Perumusan, perencanaan, pelaksanaan dan pengembangan SMART CITY di
Kabupaten Sumbawa. Sasaran kegiatan Kolaborasi ini adalah untuk
tersusunnya dokumen panduan penyusunan master plan smart city yang
komprehensif dan aplikatif. Selain itu, dapat tersusun dokumen master
plan implementasi smart city jangka pendek (1 tahun), jangka menengah (5
tahun) dan jangka panjang (10 tahun) di Kabupaten Sumbawa.

4. Menurut Bapak/Ibu, seberapa pentingnya SCM pada UMKM di Indonesia? Mengapa?

JAWABAN :
Menurut UU No 20 tahun 2008 tentang UMKM, usaha mikro adalah usaha
produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang
memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.
Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang
memenuhi kriteria usaha kecil. Dalam era otonomi daerah, masing-masing
wilayah di dorong untuk memanfaatkan keunggulan sumber daya lokal guna
meningkatkan daya saing produk-produk yang dihasilkan oleh wilayah, baik pada
pasar domestik maupun pasar internasional dengan paradigma think localy but
action globally. Kedepannya, kelompok UMKM yang merupakan sektor ekonomi
andalan hendaknya memiliki daya saing tinggi, berkerakyatan, dan menjadi
motor penggerak roda pembangunan ekonomi nasional.
Dengan demikian fondasi ekonomi Indonesia akan bertumpu pada usaha
kecil menengah tersebut. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mempunyai
peranan yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. Selain berperan
dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, UMKM juga berperan
dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. UMKM diharapkan mampu
memanfaatkan sumber daya nasional, termasuk pemanfaatan tenaga kerja yang
sesuai dengan kepentingan rakyat dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang
maksimum.
UMKM di Indonesia telah menunjukkan peranannya dalam penciptaan
kesempatan kerja dan sebagai salah satu sumber penting bagi pertumbuhan
Produk Domestik Bruto (PDB). Usaha kecil juga memberikan kontribusi yang tinggi
terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia di sektor-sektor industri, perdagangan
dan transportasi. Peranan dalam bidang sosial bahwa UMKM di sini mampu
memberikan manfaat sosial, yaitu mereduksi ketimpangan pendapatan, terutama
di negara-negara berkembang. Peranan usaha kecil tidak hanya menyediakan
barang-barang dan jasa bagi konsumen yang berdaya beli rendah, tetapi juga bagi
konsumen perkotaan lain yang berdaya beli lebih tinggi. Tujuan sosial dari UMKM
adalah untuk mencapai tingkat kesejahteraan minimum, yaitu menjamin
kebutuhan dasar rakyat. Berkaitan dengan berbagai permasalahan yang dihadapi
UMKM, maka diperlukan strategi untuk mengatasinya.
Oleh Karena itu, pentingnya keberadaan SCM adalah salah satu strategi
yang bisa diterapkan dalam mengembangkan UMKM, yaitu manajemen rantai
pasokan (supply chain management). Manajemen rantai pasokan merupakan
pengelolaan siklus yang lengkap mulai dari bahan mentah dari para suplier,
kegiatan operasional perusahaan, hingga tahap distribusi kepada konsumen.
Konsep tersbut merupakan kunci proses bisnis dalam melakukan integrasi dari
pemasok sampai ke lapangan akhir. Penerapan manajemen rantai pasokan pada
UMKM diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dan daya saing UMKM.

Mengapa ? Karena Manajemen Rantai Pasokan atau disebut Supply Chain


Management (SCM) merupakan pengelolaan rantai siklus yang lengkap mulai
bahan mentah dari para supplier, ke kegiatan operasional di perusahaan,
berlanjut ke distribusi sampai kepada konsumen. Sehingga akhir dari semua
proses terakomodir dengan baik sesuai harapan yang diinginkan.

======================TERIMAKASIH=====================

Keterangan:
UAS dikumpulkan dalam format PDF ke email muhammad.hilmy.alfaruqi@uts.ac.id
paling lambat 3 Juli 2021.

Anda mungkin juga menyukai