PT. Maju Bhakti, sebuah perusahaan yang memproduksi karburator mobil, tengah
mempertimbangkan untuk membuka pabrik baru. Terdapat tiga alternatif lokasi, yaitu
di Sidoarjo, Semarang, atau Bekasi. Studi pendahuluan telah dilsayakan dan diperoleh
perkiraan biaya tetap per tahun per lokasi adalah Rp30.000.000, Rp60.000.000, dan
Rp110.000.000 dengan biaya variabel per unit sebesar Rp75.000, Rp45.000, dan
Rp25.000. Harga jual karburator diperkirakan Rp120.000 dan perusahaan
menginginkan untuk berproduksi pada tingkat produksi 2.000.000 unit per tahun.
Perhitungan penentuan lokasinya adalah sebagai berikut.
Jadi apabila berproduksi pada tingkat 2.000.000 unit per tahun, dipilih lokasi Bekasi
karena biayanya paling murah.
Soal yang kedua adalah megenai Daur Hidup Produk (Manajemen Pemasaran).
Kita disuruh menganalisis produk yang dipasarkan oleh perusahaan tersebut dipandang
dalam daur hidup produk. Seperti kita ketahui bersama ada bebarapa tahap dalam daur
hidup produk antara lain:
Tahap Perkenalan
Tahap ini ditandai dengan pertumbuhan penjualan yang lambat. Dalam tahap ini relatif
hanya terdapat beberapa perusahaan yang menjual produk baru. Mereka cenderung
membatasi jenis produknya karena pasarnya dianggap belum siap untuk menerima
pembauran-pembauran produk. Terdapat empat strategi pemasaran pada tahap
perkenalan, yaitu (1) strategi profil tinggi, (2) strategi penetrasi preemtif, (3) ) strategi
penetrasi selektif, dan (4) strategi profil rendah.
Tahap Pertumbuhan
Meningkatkan kualitas produk => Mencari segmen pasar baru => Selalu mencari
saluran distribusi yang baru => Mengadakan periklanan
Tahap Kedewasaan
Mencari produk yang lemah => Membangkitkan lagi produk tersebut => Meninggalkan
produk tersebut.
Contoh :
Proyek A = 2 tahun
Proyek B = 3 tahun
Soal yang keempat adalah mengenai Analisi Markov dan teori Keadilan (MSDM).
Pakar sumber daya manusia selanjutnya dapat menghitung probabilitas transisi untuk
ketiga rumah sakit tersebut, yaitu dengan mengkalkulasi probabilitas rumah sakit untuk
dapat mempertahankan perawatnya. Tabel 2 mengilustrasikan probabilitas transisi
daya tahan perawat profesional.
Tabel 2.
Data pada tabel 2 menunjukkan bahwa rumah sakit I memiliki probabilitas 0,80 untuk
mempertahankan perawatnya, sedangkan rumah sakit II memiliki probabilitas 0,90,
dan rumah sakit III memiliki 0,85. Baik rumah sakit II maupun rumah sakit III memiliki
probabilitas untuk mempertahankan perawatnya lebih tinggi dibanding rumah sakit I.
Oleh karena itu, rumah sakit I perlu perlu belajar lebih lanjut tentang mengapa memiliki
probabilitas daya tahan yang lebih rendah.
Teori keadilan menyatakan bahwa, karyawan akan menilai tentang keadaan keadilan
yang ada pada diri mereka dan membandingkan kondisi mereka dengan orang lain.
Teori keadilan juga menyatakan bahwa, individu akan selalu berbuat sesuatu untuk
mencoba melepaskan tekanan yang diciptakan oleh suatu pandangan ketidakadilan.
Sebagai contoh, seorang polisi yang merasa bahwa dia mengeluarkan usaha yang lebih
banyak pada kegiatan-kegiatan yang mengandung risiko lebih besar dibanding
(misalnya) yang dikeluarkan oleh petugas pemadam kebakaran, dalam suatu komunitas
yang sama dan dengan tingkat pendapatan yang sama akan menebus ketidakadilan
tersebut dalam beberapa tindakan, seperti (1) mengurangi input/usaha (misal, tidak
bekerja keras); (2) meningkatkan pendapatan (misal, korupsi); dan (3) meninggalkan
keadaan yang menyebabkan ketidakadilan (misal, ke luar dari organisasi atau menolak
bekerja sama dengan karyawan yang dinilai memperoleh penghasilan yang berlebih).
Secara matematis, teori keadilan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut (Fisher,et
al.,1990).
Penghargaan yang saya peroleh > Penghargaan yang diterima = Tidak Adil
(outcomes) orang lain (di atas
Kontribusi yang saya berikan Kontribusi yang diberikan penghargaan)
(inputs) orang lain
1. Karyawan meningkatkan kontribusi (misal, bekerja keras atau bekerja lebih lama)