Anda di halaman 1dari 17

STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM DI INDONESIA

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi


Tugas UAS Mata Kuliah
UMKM DAN KOPERASI yang diampu oleh Bapa Ngadiyono S.Pd.,M.Pd

Disusun oleh :
Naswa Aji Sekar Sari (23080530060)

Program Studi Pendidikan Ekonomi


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Negeri Yogyakarta
Tahun ajaran 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat,
bimbingan dan karunia-Nya, sehingga makalah ini dapat disusun dan disajikan
kepada para pembaca. Sholawat dan salam senantiasa tercurah kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW sebagai teladan umat manusia.
Dengan kasih sayang dan dukungan yang melimpah dari banyak pihak, dokumen
ini dapat dihadirkan sebagai sebuah karya yang mencerminkan kolaborasi,
kecerdasan dan dedikasi. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang turut serta dalam penyusunan dokumen ini, baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Makalah ini dimaksudkan untuk memandu dan memberikan informasi kepada
pembaca, khususnya mereka yang terlibat langsung dalam dunia UMKM,
pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya. Dalam makalah ini, penulis
berupaya memaparkan strategi pengembangan UMKM secara komprehensif yang
mencakup berbagai aspek seperti inovasi, teknologi, pemasaran, dan manajemen.
Kami berharap makalah ini dapat menjadi panduan yang berguna dan
menginspirasi bagi semua pihak. Dengan dukungan kolektif, penulis yakin
UMKM Indonesia dapat terus tumbuh dan memberikan kontribusi positif yang
signifikan terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

Penulis

Naswa Aji Sekar Sari

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................
BAB I PEMBAHASAN...................................................................................................
A. Latar belakang...........................................................................................................
B. Rumusan masalah .....................................................................................................
C. Tujuan .......................................................................................................................
D. Manfaat......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................
A. Pengaruh penggunaan teknologi...............................................................................
B. Marketing mix...........................................................................................................
C. Contoh profil UMKM...............................................................................................
D. Fungsi – fungsi manajemen.......................................................................................
BAB III PENUTUP.......................................................................................................
A. Saran........................................................................................................................
B. Kesimpulan .............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia


kini memasuki fase kritis yang memerlukan pendekatan komprehensif dan
terpadu. Budaya teknologi menjadi inti dari strategi pengembangan,
dengan penggunaan aplikasi, jejaring sosial, dan e-commerce sebagai alat
utama untuk memperluas jangkauan pasar, meningkatkan efisiensi
operasional, dan Memperkuat koneksi bisnis UMKM.
Strategi pengembangan juga harus mencakup konsep bauran pemasaran
yang efektif, termasuk penetapan harga yang kompetitif, presentasi produk
atau layanan yang kompetitif, distribusi yang efektif, dan promosi yang
cerdas. Penerapan bauran pemasaran yang baik akan terus menarik minat
UMKM, membantu meningkatkan pangsa pasar dan memperkuat posisi
mereka dalam lanskap persaingan yang semakin ketat.
Sistem dan proses yang efektif merupakan langkah penting dalam strategi
pengembangan UMKM. Langkah-langkah yang terlibat dalam penerapan
sistem keuangan yang transparan, pengelolaan inventaris yang akurat, dan
proses distribusi yang efisien. Keseluruhan sistem ini bertujuan untuk
meningkatkan daya saing UMKM, menjamin kualitas produk atau jasa
yang dihasilkan dan mendukung pertumbuhan usaha yang berkelanjutan.
Fungsi manajemen, termasuk perencanaan strategis, organisasi yang
efektif, kepemimpinan visioner, pemantauan yang cermat dan evaluasi
berkala, menjadi landasan penting dalam strategi pengembangan UMKM.
Dengan pengelolaan yang baik, UMKM dapat menghadapi tantangan
bisnis dengan lebih siap, memanfaatkan peluang pasar, dan tumbuh
berkelanjutan.
Dalam upaya ini, informasi mengenai administrasi bisnis dan organisasi
UMKM juga memegang peranan penting. Pengelolaan data anggota,
pencatatan keuangan yang akurat dan pelaporan yang transparan akan

1
membantu UMKM membangun reputasi yang baik di mata konsumen,
lembaga keuangan dan pemangku kepentingan lainnya.
Dengan memperhatikan seluruh aspek tersebut, strategi pengembangan
UMKM Indonesia dapat menciptakan ekosistem bisnis yang lebih
fleksibel, adaptif dan responsif terhadap dinamika perekonomian global
dan perkembangan teknologi yang pesat.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana penggunaan teknologi, seperti aplikasi ,jejaring sosial , dan


e-commerce, dapat mempengaruhi pengembangan UMKM di
Indonesia dalam memperluas jangkauan pasar ?
2. Sejauh mana penerapan konsep bauran pemasaran (marketing mix),
termasuk penetapan harga, presentasi produk atau layanan, distribusi,
dan promosi, dapat membantu UMKM untuk menarik minat
konsumen, meningkatkan pangsa pasar?
3. Bagaimana langkah-langkah implementasi sistem dan proses yang
efektif, seperti sistem keuangan transparan, manajemen inventaris yang
akurat, dan proses distribusi yang efisien, dapat meningkatkan daya
saing UMKM dan mendukung pertumbuhan usaha yang
berkelanjutan?
4. Bagaimana informasi mengenai administrasi bisnis dan organisasi
UMKM, seperti pengelolaan data anggota, pencatatan keuangan yang
akurat, dan pelaporan transparan, dapat memengaruhi reputasi UMKM
di mata konsumen, lembaga keuangan, dan pemangku kepentingan
lainnya?

C. TUJUAN

1. Mendorong UMKM untuk meningkatkan literasi teknologi, termasuk


pemahaman dan pemanfaatan aplikasi, jejaring sosial, dan e-
commerce.

2
2. Memastikan UMKM memiliki konsep bauran pemasaran yang efektif,
termasuk penetapan harga yang kompetitif, presentasi produk atau
layanan yang menarik, distribusi yang efektif, dan promosi yang
cerdas.
3. Meningkatkan fungsi manajemen UMKM melalui perencanaan
strategis yang terarah, organisasi yang efektif, kepemimpinan yang
visioner, pemantauan yang cermat, dan evaluasi berkala.
4. Memperkuat administrasi bisnis dan organisasi UMKM melalui
pengelolaan data anggota yang akurat, pencatatan keuangan yang jelas,
dan pelaporan yang transparan.

D. MANFAAT

1. Membuka peluang untuk mencapai konsumen yang lebih luas, baik di


tingkat nasional maupun internasional, yang pada gilirannya
meningkatkan penjualan dan pendapatan UMKM.
2. Penerapan teknologi dalam operasional sehari-hari UMKM, seperti
manajemen inventaris dan distribusi, dapat meningkatkan efisiensi dan
mengurangi biaya operasional. Hal ini membantu UMKM untuk lebih
kompetitif dan dapat beradaptasi dengan perubahan pasar dengan lebih
baik.
3. Informasi administrasi bisnis yang akurat dan transparan dapat
membantu membangun reputasi yang baik di mata konsumen, lembaga
keuangan, dan pemangku kepentingan lainnya

3
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengaruh penggunaan teknologi

Masalah yang sering dihadapi oleh para pelaku usaha adalah masalah
permodalan tentunya membuat para pelaku usaha harus berpikir
bagaimana caranya mereka bisa mempertahankan usaha mereka. Salah
satu cara dengan memanfaatkan teknologi yang ada karena secara tidak
langsung ini akan dapat meningkatkan penjualan mereka nantinya. Oleh
karena Pemerintah harus sering mengadakan pelatihan bagi para UMKM
untuk memberikan edukasi agar para pelaku dapat memanfaatkan
perkembangan teknologi yang ada. Secara spesifik pemanfaatan
teknologi digital juga berdampak pada berbagai sektor ekonomi
termasuk sektor industri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
menjadi salah satu industri yang tidak terhindar dari efek pemasaran
secara online serta munculnya usaha berplatform digital. UMKM
menjadi penyumbang terbesar PDB dan diandalkan dalam menyerap
pengangguran, maupun dalam mensubstitusi produksi barang
konsumsi maupun barang setengah jadi (Awali & Rohmah, 2020).

E-commerce dapat diartikan sebagai aplikasi pemanfaatan internet


sebagai transaksi penjualan, pembelian, pemasaran dan sarana untuk
memperluas pangsa pasar demi mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi
dari sebelumnya. E-commerce tidak hanya mengubah cara pandang
perusahaan dalam melakukan kegiatan bisnisnya namun juga telah
mampu mentrasformasi bisnis dari yang konvensional (dari rumah
ke rumah, penjualan secara personal) menjadi penjualan melalui
online melalui situs belanja ataupun aplikasi jual beli yang dapat
membuat transaksi menjadi lebih cepat dan murah (Prasetiyo &
Fazarriyawan, 2020). Apalagi masyarakat sekarang lebih tertarik membeli
kebutuhan mereka secara online tanpa harus bepergian keluar. Jadi jika

4
kita memasarkan produk di e-commerce maka pangsa pasar kita juga
menjadi luas. Selain itu biaya yang dikeluarkan melalui web jauh lebih
murah dibandingkan hanya berjualan ditoko fisik saja (Agnesia & Saputra,
2022)

B. Marketing Mix

Definisi marketing mix adalah penggabungan antar kegiatan atau


variabel yang merupakan poko dari suatu sistem pemasaran, kegiatan
mana yang bisa terorganisasi oleh pemasaran agar mampu mempengaruhi
respon konsumen (Silaningsih & Utami, 2018)

Marketing mix dapat didefinisikan Sebagai perpaduan berbagai strategi


yang berupa kegiatan atau faktor-faktor penting yang merupakan hal-
hal yang menjadi inti dari strategi pemasaran itu sendiri.
Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia
memerlukan strategi yang komprehensif, terutama dalam konteks
marketing mix atau bauran pemasaran. Bauran pemasaran sendiri terdiri
dari empat elemen utama, yaitu produk, harga, promosi, dan distribus.

1. Produk : berkaitan dengan karakteristik dan atribut produk atau


layanan yang ditawarkan oleh Perusahaan
2. Harga : Harga adalah suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan
uang atau barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu
barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu tertentu
dan tempat tertentu. Istilah harga digunakan untuk
memberikannilai finansial pada suatu produk barang atau jasa
(Firdaus & Faizasari, ,2022)
3. Promotion : Ini mencakup berbagai kegiatan pemasaran yang
dirancang untuk meningkatkan kesadaran produk dan mendorong
pembelian. Promosi melibatkan iklan, penjualan langsung,
pemasaran digital, promosi penjualan, sponsorship, dan berbagai

5
bentuk komunikasi pemasaran lainnya . Tujuan dari strategi tempat
adalah memaksimalkan keuntungan dari tempat atau tempat usaha.
Penetapan tempat sangat mempengaruhi biaya, baik untuk biaya
tetap maupun biaya variable (Firdaus & Faizasari, p. 2022)
4. Place : Melibatkan cara produk atau layanan didistribusikan ke
konsumen. Ini termasuk pemilihan saluran distribusi, lokasi toko,
stok produk, dan manajemen rantai pasok. Tujuan dari aspek ini
adalah membuat produk dapat diakses oleh target pasar
Konsep 4P ini membantu perusahaan untuk merancang strategi
pemasaran yang terpadu dan seimbang. Namun, seiring berjalannya waktu,
beberapa pemasar telah menambahkan elemen tambahan, seperti People
(orang), Process (proses), dan Physical Evidence (bukti fisik), untuk
menciptakan pendekatan yang lebih komprehensif yang dikenal sebagai
7Ps. Pendekatan ini lebih relevan dalam lingkungan pemasaran yang lebih
kompleks dan berubah-ubah.

C. Contoh profil UMKM BENGKEL DEDIK KRIS

Bengkel Dedik Kris adalah bengkel las yang melayani pengolahan besi
menjadi benda yang diinginkan pembelinya. Bengkel ini berlokasi di
Dusun Krajan Kidul, Desa Kesamben Kulon, Kabupaten Gresik.
Pemiliknya adalah Pak Dedik yang berusia 30 tahun dan memiliki 1 orang
anak. Pak Dedik dahulu pernah bekerja di proyek konstruksi bagian
pengelasan, dimana beliau belajar mengelas secara otodidak dan menyukai
pekerjaan tersebut. Karena lokasi proyeknya semakin jauh dari tempat
tinggal keluarganya, Pak Dedik memutuskan untuk berhenti. Beliau
sempat ikut bekerja dengan orang tuanya di pasar malam dan mencoba
membuat odong-odong sebagai salah satu hiburan di sana. Kegemaran dan
bakatnya mengelas pun mendapat perhatian dari orang-orang sekitarnya
sehingga Pak Dedik mulai menerima pesanan dan memutuskan untuk
membangun bengkel di rumahnya. Selain Bengkel Dedik Kris, Pak Dedik

6
juga menyediakan odong-odong dan kolam pancing ikan magnet di pasar
malam.
Pak Dedik menerima berbagai permintaan untuk merangkai besi menjadi
benda yang diinginkan. Permintaan yang bermacam-macam menyebabkan
bahan-bahan baku tiap pesanan berbeda-beda, namun bahan baku
utamanya adalah besi yang diperoleh dari supplier di Krian. Besi yang
diinginkan pembeli pun bermacam-macam jenisnya, ada yang ingin pipa
biasa, diberi galvalum, atau stainless steel. Peralatan yang dimilikinya
adalah mesin gerinda tangan, las, dan yang paling unik adalah kompresor.
Kompresor milik Pak Dedik unik karena merupakan kreasinya sendiri
yang terbuat dari barang bekas dan menggunakan freon. Kompresor
digunakan untuk mengecat produknya sesuai permintaan. Modal usaha
Pak Dedik yang terdiri dari bahan baku dan peralatan adalah sebesar
Rp10.000.000,00 - Rp15.000.000,00.
Kreasi-kreasi barang Pak Dedik sangat banyak. Beliau selalu
mendapatkan permintaan dari tetangga-tetangga di dusunnya, namun
sering ditolak karena keterbatasan tempat. Beliau mengaku dapat membuat
pagar, alat pengangkat galon, mobil odong-odong, kanopi, tempat
penjemur pakaian, hingga wahana memancing ikan magnet yang biasanya
dibawa ke pasar malam. Pesanan-pesanan ukuran besar pun diterimanya,
seperti tiang tandon, pintu lipat, dan jembatan gantung. Keahlian beliau
juga tercerminkan dari kemampuannya untuk membuat mesin kompresor
udara dari barang-barang bekas yang dipelajarinya lewat youtube.
Bengkel Pak Dedik memiliki pekerja 2-3 orang yang diberdayakan untuk
membuat pesanan ukuran besar. Pak Dedik akan mengerjakan sendiri
pesanan berupa kanopi dan pintu. Pengerjaan pesanan membutuhkan
waktu paling lama 2 minggu, namun pesanan yang ukurannya besar dapat
memakan waktu hingga 1 bulan. Pak Dedik menyewa mobil untuk
mengantarkan pesanannya ke pembeli, karena tidak memiliki transportasi
pribadi.

7
Harga jual yang ditetapkan Pak Dedik tergantung dari kerumitan model,
jumlah pekerja (borongan), dimensi, dan bahan baku. Customer dapat
menyediakan sendiri bahan-bahan bakunya sehingga harganya hanya
Rp100.000,00 per m2. Pintu dan kanopi yang dikerjakannya sendiri diberi
harga Rp300.000,00 per m2. Dari segi bahan baku besi, pipa biasa dan
galvalum berharga Rp300.000,00, sedangkan stainless steel berharga
Rp500.000,00. Omzet rata-rata bengkel Pak Dedik adalah Rp700.000,00 -
Rp1.000.000,00 per bulan untuk pesanan ukuran besar dan
Rp1.000.000,00 - Rp1.500.000,00 untuk pesanan kanopi. Beliau mengaku
mendapat keuntungan bersih Rp500.000,00 dari usaha ini.
Bisnis Pak Dedik dapat dikatakan berjalan dengan lancar karena
banyaknya pesanan yang banyak membuat Pak Dedik selalu sibuk. Tetapi
sebenarnya bisnis Pak Dedik tidak berjalan tanpa masalah, tidak adanya
tempat untuk bekerja dan kurangnya alat-alat memperlama pekerjaan Pak
Dedik sehingga beliau sering menolak pekerjaan karena banyaknya
permintaan. Banyaknya variasi permintaan produk juga membuat Pak
Dedik menginginkan alat baru untuk membantunya karena keterbatasan
alat dan tempat inilah Pak Dedik sering menolak/kesulitan untuk
menerima orderan baru. Pak Dedik berharap beliau dapat segera
mendapatkan mesin-mesin baru untuk membantunya bekerja seperti mesin
roll, mesin gerindra duduk, mesin serkel, dan mesin bor beton untuk
memasang kanopi.

D. Fungsi-Fungsi Manajemen
Manajemen adalah strategi pemanfaatan tenaga dan pikiran
oranglainuntukmelaksanakan suatu aktivitas yang diarahkan pada
pencapaiantujuan yang telah ditentukan sebelumnya. (Sutisna & Effane,
2022). Pada manajemen adanya fungsifungsi yang begitu terikat
dengannya ialah Perencanaan (planning), Pengorganisasi (organizing),
Pelaksanaan (actuating) serta Pengawasan (controlling) (POAC).

8
1. Perencanaan (planning), merupakan bagian penting dalam
penyusunan suatu keputusan dan akan dipakai sesuai urutan untuk
mencapai tujuan. Batasbatas mengenai perencaan dari yang begitu
dasar hingga mencapai kerumitan (Rasika, 2022)
2. Pengorganisasian (organizing), merupakan proses
menghubungkan antar individu yang teribat dalam satu sistem
organisasi untuk menentukan tugas dan fungsinya (Sartika &
Nengsi, 2022)

3. Pelaksanaan (actuating), yakni cara agar membuat kelompok


mengerjakan untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan
4. Pengawasan (controlling), adalah suatu usaha untuk
menelitikegiatan-kegiatan yang telah dan akan
dilaksanakan .Dengan adanya controlling pula akan mudah dalam
memberikan saran (Syarifudin, Manalullaili, & Apriyani, 2023)

9
BAB III
PENUTUP

A. SARAN

Perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia


saat ini sedang menghadapi fase kritis yang memerlukan pendekatan
komprehensif. Budaya teknologi menjadi elemen kunci dalam strategi
pengembangan, dimana pemanfaatan aplikasi, jejaring sosial dan e-
commerce menjadi alat utama untuk memperluas jangkauan pasar dan
meningkatkan efisiensi operasional serta memperkuat koneksi bisnis
UMKM. Untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan, strategi
pengembangan harus merangkum konsep bauran pemasaran yang efektif,
termasuk penetapan harga yang kompetitif, presentasi produk atau jasa
yang menarik, distribusi yang efektif, dan promosi yang cerdas. Penerapan
bauran pemasaran yang baik akan terus menarik minat UMKM, membantu
meningkatkan pangsa pasar dan memperkuat posisi mereka dalam lanskap
persaingan yang semakin ketat.

Sistem dan proses merupakan langkah penting dalam strategi


pengembangan UMKM. Penerapan sistem keuangan yang transparan,
pengelolaan inventaris yang akurat, dan proses distribusi yang efisien
untuk meningkatkan daya saing UMKM, menjamin kualitas produk atau
layanan serta mendukung pertumbuhan bisnis berkelanjutan yang solid.
Fungsi manajemen, termasuk perencanaan strategis, organisasi yang
efektif, kepemimpinan visioner, pemantauan yang cermat dan evaluasi
berkala, memberikan landasan penting yang membantu UMKM
menghadapi tantangan bisnis melalui persiapan, memanfaatkan peluang
pasar, dan pembangunan berkelanjutan. Dalam konteks ini, informasi
terkait administrasi bisnis dan organisasi UMKM juga memegang peranan
sentral. Pengelolaan data anggota, pencatatan keuangan yang akurat, dan

10
pelaporan yang transparan akan membantu UMKM membangun reputasi
positif di mata konsumen, lembaga keuangan, dan pemangku kepentingan
lainnya. Dengan memperhatikan seluruh aspek tersebut, strategi
pengembangan UMKM Indonesia dapat menciptakan ekosistem bisnis
yang lebih fleksibel, adaptif dan responsif terhadap dinamisme
perekonomian global dan perkembangan teknologi yang pesat.

B. KESIMPULAN

Secara umum, pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah


(UMKM) di Indonesia menghadapi tantangan serius yang memerlukan
respon proaktif dan komprehensif. Di tengah fase kritis ini, di tengah
persaingan yang semakin ketat, penekanan pada budaya teknologi sebagai
inti strategi pembangunan adalah kuncinya. Pemanfaatan aplikasi, jejaring
sosial, dan e-commerce tidak hanya sebagai sarana untuk memperluas
pasar, namun juga untuk meningkatkan efisiensi operasional dan
mempererat hubungan bisnis UMKM. Untuk mencapai pertumbuhan
berkelanjutan, strategi pembangunan harus mencakup bauran pemasaran
yang efektif, sistem dan proses yang efektif, serta fungsi manajemen yang
kuat. Langkah-langkah tersebut dibarengi dengan pengelolaan data yang
baik, dapat membantu UKM membangun citra positif dan menciptakan
ekosistem bisnis yang fleksibel, adaptif, dan adaptif terhadap dinamika
perekonomian global dan perkembangan teknologi yang pesat. Oleh
karena itu, pemahaman menyeluruh dan penerapan aspek-aspek tersebut
menjadi kunci keberhasilan UKM di era bisnis yang penuh tantangan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Agnesia, V., & Saputra, A. J. (2022). Pengaruh Penggunaan E-Commerce,


Financial Technology dan Media Sosial Terhadap Peningkatan Pendapatan
UMKM Kota Dumai. Jurnal Akuntansi, 752.
Awali, H., & Rohmah, F. (2020). URGENSI PEMANFAATAN E-
MARKETINGPADA KEBERLANGSUNGAN UMKM DI KOTA
PEKALONGANDI TENGAH DAMPAK COVID-19. Balanca Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Islam, 2.
Firdaus, R., & Faizasari, A. (2022). Analysis Of Marketing Mix InThe Perspective
Of Islamic Business Ethics Study On The Community Of Pastry MSME
ActorsIn Tanah Datar Regency. Management Studies and Entrepreneur
ship Journal, 2881.
Firdaus, R., & Faizasari, A. (2022). Analysis Of Marketing Mix InThe Perspective
Of Islamic Business Ethics Study On The Community Of Pastry MSME
ActorsIn Tanah Datar Regency. Management Studies and
Entrepreneurship Journal, 2881.
Prasetiyo, B., & Fazarriyawan, E. (2020). Analisa Faktor –Faktor E-
Commercedalam membentuk Customer SatisfactionMillenial Bukalapak.
RISET & JURNAL AKUNTANSI, 312.
Rasika, A. D. (2022). MANAJEMEN BISNIS SALON KECANTIKAN DI
TINJAU DARI PRINSIP MANAJEMEN POAC DI KECAMATAN
KOTA BONDOWOSO PADA ERA PANDEMI COVID 19. e-jurnal, 60.
Sartika, D., & Nengsi, A. R. (2022). KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM
MENERAPKAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DI SEKOLAH
(Studi Kasus pada Mahasiswa MPI IAIN Takengon). Jurnal inspiratif
pendidikan , 307.
Silaningsih, E., & Utami, P. (2018). PENGARUH MARKETING MIX
TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA USAHA MIKRO
KECIL DAN MENENGAH (UMKM) PRODUK OLAHAN MAKANAN
RINGAN. Jurnal Sosial Humaniora, 145.
Sutisna, N. W., & Effane, A. (2022). FungsiManajemen Sarana dan Prasarana.
Karimah Tauhid, 228.
Syarifudin, A., Manalullaili, & Apriyani, D. (2023). Fungsi Manajemen Dalam
Pengembangan Aktivitas Dakwah diMasjid NurulIman Desa Marga Sung
sang Kecamatan Banyuasin II Kabupaten Banyuasin. Jurnal Ilmiah Multi
disiplin, 4298.

12
13

Anda mungkin juga menyukai