Anda di halaman 1dari 12

PENYELESAIAN PERMASALAHAN DIDALAM

UMKM

NAMA : CANDRIKAPRAMUDITA

NIM : 2125183

MATAKULIAH : MANAJEMEN UMKM

DOSEN PENGAMPU : DR. HENDRY KURNIAWAN , M.M.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PASIR PANGARAIAN
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang
"PENYELESAIAN PERMASALAHAN DIDALAM UMKM". Tidak lupa juga
kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini.. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak. Sebagai penyusun,
kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan maupun
tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah
hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya
ilmiah ini. Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan
manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

Tebing Tinggi, April 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB I ............................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG.......................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ..................................................................... 1
C. MANFAAT DAN TUJUAN ................................................................ 2

BAB II .............................................................................................................. 3

PEMBAHASAN .............................................................................................. 3

1. PERMASALAHAN UMKM SAAT INI .................................... 3


2. POTENSI UMKM ................................................................................ 3
3. KEMAMPUAN YANG HARUS DIMILIKI PELAKU UMKM ........ 4
4. DUKUNGAN DARI PEMERINTAH ................................................. 5
5. DUKUNGAN DARI PERBANKAN ................................................... 7

BAB III............................................................................................................. 9

PENUTUP ........................................................................................................ 9

a. KESIMPULAN .................................................................................... 9
b. SARAN ................................................................................................ 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) memegang peranan yang sangat


besar dalam memajukan perekonomian Indonesia. Selain sebagai salah satu
alternatif lapangan kerja baru, UMKM juga berperan dalam mendorong laju
pertumbuhan ekonomi pasca krisis moneter tahun 1997 di saat perusahaan-
perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya. Saat ini,
UMKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan
Negara Indonesia. UMKM merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang
pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang. Sebagian besar masyarakat
beranggapan bahwa UMKM hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu saja.
Padahal sebenarnya UMKM sangat berperan dalam mengurangi tingkat
pengangguran yang ada di Indonesia. UMKM dapat menyerap banyak tenaga
kerja Indonesia yang masih menganggur Selain itu UMKM telah berkontribusi
besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan negara Indonesia. UMKM juga
memanfatkan berbagai Sumber Daya Alam yang berpotensial di suatu daerah
yang belum diolah secara komersial. UMKM dapat membantu mengolah Sumber
Daya Alam yang ada di setiap daerah. Hal ini berkontribusi besar terhadap
pendapatan daerah maupun pendapatan negara Indonesia.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang telah dijelaskan beberapa rumusan masalah


sebagai berikut:

1. Bagaimana permasalahan UMKM saat ini?


2. Apakah UMKM dapat dukungan dari pemerintah/perbankan?

1
C. MANFAAT DAN TUJUAN

Berdasarkan permasalah yang telah diperoleh maka tujuan yang ingin dicapai,
yaitu :

1. Cara menyelesaikan permasalah UMKM saat ini


2. Mengetahui potensi pelaku UMKM
3. Agar masyarakat memiliki kemampuan dalam mengembangkan UMKM
4. Mengetahui peran serta dukungan dari pemerintah
5. Mengetahui peran serta dukungan dari perbankan

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. PERMASALAHAN UMKM SAAT INI :

UMKM saat ini menghadapi banyak permasalahan di pasar digital, yaitu:

a. Keterbatasan kemampuan pelaku UMKM untuk mengadopsi teknologi


digital dan literasi digital;
b. Dalam hal pembiayaan, masih banyak UMKM yang belum dapat
menyusun laporan pembukuan dan administrasi keuangan secara digital;
c. Standardisasi produk yang belum sesuai dengan pasar ekspor berbasis
digital;
d. Regulasi dan prosedur bisnis lintas batas yang kompleks, mahal, dan
memakan waktu;
e. Inovasi dan teknologi, literasi digital, produktivitas, legalitas atau
perizinan, pembiayaan, branding dan pemasaran, sumber daya manusia,
standardisasi dan sertifikasi, pemerataan pembinaan, pelatihan, dan
fasilitas, serta basis data tunggal. Untuk itu, Komisi VI DPR RI perlu
memastikan bahwa dukungan pemerintah kepada UMKM terus dilakukan
secara konsisten dan berkelanjutan. Dukungan pemerintah tersebut
diperlukan untuk memperkuat sektor UMKM sehingga UMKM dapat
melaksanakan perannya secara optimal dalam perekonomian nasiona.

2. POTENSI UMKM :

Terdapat beberapa potensi UMKM yang dapat dilakukan oleh pelaku UMKM,
perbankan, dan pemerintah untuk mendukung perkembangan UMKM ke depan:

a. Pelaku UMKM dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan


efisiensi produksi, memperluas jangkauan pasar melalui platform online,
dan meningkatkan kualitas produk atau layanan.

3
b. Perbankan dapat menyediakan layanan perbankan yang ramah UMKM,
seperti pinjaman dengan suku bunga rendah, program pendampingan, dan
pelatihan keuangan untuk membantu UMKM mengelola keuangan mereka
dengan lebih baik.
c. Pemerintah dapat memberikan dukungan melalui kebijakan yang
mendukung UMKM, seperti pemangkasan birokrasi, insentif pajak, akses
lebih mudah ke pasar, pelatihan keterampilan, dan infrastruktur teknologi
yang memadai.

Dengan kolaborasi antara pelaku UMKM, perbankan, dan pemerintah,


UMKM dapat mengoptimalkan potensi mereka dan berkontribusi secara
signifikan pada pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.

3. KEMAMPUAN YANG HARUS DIMILIKI PELAKU UMKM :

Pelaku UMKM perlu memiliki sejumlah kemampuan kunci untuk berhasil di


era digital:

a. Keterampilan Manajemen: Kemampuan dalam mengelola waktu, sumber


daya, dan tim dengan efektif.
b. Keterampilan Pemasaran: Memahami strategi pemasaran digital, seperti
penggunaan media sosial, SEO, dan konten marketing untuk
meningkatkan visibilitas produk atau layanan.
c. Keterampilan Teknologi: Memahami dan memanfaatkan teknologi yang
relevan untuk bisnis mereka, seperti perangkat lunak akuntansi, platform
e-commerce, dan alat analisis data.
d. Keterampilan Keuangan: Kemampuan dalam mengelola keuangan bisnis,
termasuk pemahaman tentang arus kas, laporan keuangan, dan
perencanaan keuangan jangka pendek dan panjang.
e. Keterampilan Komunikasi: Kemampuan untuk berkomunikasi dengan
jelas dan efektif dengan pelanggan, mitra bisnis, dan tim.

4
f. Keterampilan Inovasi: Kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan
pasar dan teknologi, serta untuk mengembangkan ide-ide baru dan
inovatif.
g. Keterampilan Jaringan: Kemampuan untuk membangun dan memelihara
hubungan dengan pelanggan, pemasok, dan rekan bisnis lainnya.

Dengan mengembangkan dan mengasah kemampuan-kemampuan ini, pelaku


UMKM dapat meningkatkan peluang kesuksesan mereka di era digital.

4. DUKUNGAN DARI PEMERINTAH :

Sesuai dengan UUD 1945 pasal 33 ayat 4, UMKM merupakan bagian dari
perekonomian nasional yang berwawasan kemandirian dan memiliki potensi besar
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. UMKM memiliki peran yang
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi negara. Berdasarkan data pada
September 2021 dari Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM saat ini
mencapai 64,19 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,97% atau senilai
8.573,89 triliun rupiah. Kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia
meliputi kemampuan menyerap 97% dari total tenaga kerja yang ada serta dapat
menghimpun sampai 60,4% dari total investasi. Tingginya jumlah UMKM di
Indonesia tidak terlepas dari berbagai tantangan serta kondisi pandemi Covid-19
yang mendorong perubahan pada pola konsumsi barang dan jasa menjadi
momentum untuk mengakselerasi transformasi digital.

Dalam tulisan Lasmi Ariyanti dari PTPN Mahir KPPN Cirebon. Menteri
Keuangan Sri Mulyani pernah menyampaikan bahwa pengembangan dan
pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan hal yang
sangat penting bagi perekonomian global karena UMKM merupakan tulang
punggung perekonomian dunia. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
adalah salah satu pondasi perekonomian nasional, berdasarkan data Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah kontribusi UMKM mencapai 99% dari
seluruh unit usaha, kontribusi terhadap PDB sebesar 60,5% dan mampu menyerap
tenaga kerja 96,9%.

5
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) telah menjelma sebagai salah
satu pilar vital perekonomian negara Indonesia, UMKM telah terbukti tahan
terhadap krisis, bahkan menjadi booster pemulihan ekonomi pada saat krisis,
termasuk pandemi Covid-19 tahun lalu. Namun demikian, umumnya UMKM di
berbagai daerah di Indonesia menghadapi tantangan, beberapa tantangan tersebut
antara lain akses keuangan, pemasaran/promosi, infrastruktur dan teknologi,
regulasi dan birokrasi serta keterbatasan ketrampilan dan pengetahuan. Untuk itu
dibutuhkan sinergi dan peran dari berbagai pihak terkait untuk meningkatkan
penguatan sektor UMKM sebagai salah satu gerbong penggerak pertumbuhan
ekonomi Indonesia. Sesuai pasal 97 Undang-Undang Cipta Kerja, Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah wajib mengalokasikan paling sedikit 40% (empat
puluh persen) produk/ jasa Usaha Mikro dan Kecil serta Koperasi dari hasil
produksi dalam negeri dalam pengadaan barang/ jasa Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Beberapa kebijakan pemerintah yang telah dilakukan dalam rangka


pemberdayaan UMKM di Indonesia adalah :

a. Pembangunan infrastruktur, Infrastruktur yang memadai akan membantu


UMKM dalam meningkatkan efisiensi operasional dan memperluas
jangkauan pasar mereka. Pembangunan infrastruktur konektivitas digital,
seperti Satelit Palapa Ring dan Base Transceiver Station, sehingga pelaku
usaha yang berada di daerah terpencil akan terhubung secara digital.
b. Program Pembiayaan, sekitar 18 juta UMKM belum memiliki akses
terhadap pembiayaan formal dan sekitar 46 juta UMKM masih
membutuhkan tambahan pembiayaan untuk modal kerja dan investasinya.
Pemerintah memberikan dukunganmelalui program KUR dan pembiayaan
Ultra Mikro.
c. Digitalisasi UMKM, Digitalisasi dapat memberikan banyak manfaat bagi
UMKM, termasuk efisiensi operasional, meningkatkan produktivitas,
memperluas jangkauan pasar, dan meningkatkan daya saing. Hingga

6
Januari 2022, sebanyak 17,2 juta UMKM telah terdigitalisasi. Targetnya,
40 juta UMKM akan terdigitalisasi pada tahun 2024.
d. Sinergi dan Koordinasi, peningkatan sinergi dan koordinasi dengan sektor
publik, akademi, dan juga sektor swasta, termasuk juga bagaimana
mengembangkan skema keuangan syariah untuk UMKM sangat
diperlukan dalam rangka meningkatkan pemberdayaan Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah (UMKM).

Lasmi Ariyanti dari PTPN Mahir KPPN Cirebon, dengan peneraan


kebijakan diatas, diharapkan UMKM di Indonesia dapat lebih berdaya,
meningkatkan pendapatan, menciptakan lapangan kerja, dan berkontribusi secara
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional maupun daerah.

5. DUKUNGAN DARI PERBANKAN

Perbankan dapat memberikan dukungan kepada UMKM melalui berbagai


layanan dan produk, termasuk:

a. Pinjaman UMKM: Menyediakan pinjaman dengan suku bunga yang


kompetitif dan jangka waktu yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan
modal kerja dan investasi UMKM.
b. Layanan Perbankan Digital: Menyediakan platform perbankan digital yang
memudahkan UMKM dalam melakukan transaksi, pembayaran, dan
manajemen keuangan secara online.
c. Program Pendampingan dan Konsultasi: Menyediakan program
pendampingan dan konsultasi untuk membantu UMKM dalam mengelola
keuangan, strategi bisnis, dan pertumbuhan.
d. Asuransi Bisnis: Menyediakan produk asuransi yang sesuai untuk
melindungi UMKM dari risiko yang mungkin terjadi, seperti kebakaran,
pencurian, atau kerusakan peralatan.
e. Pendidikan Keuangan: Mengadakan seminar, workshop, dan sumber daya
pendidikan lainnya untuk meningkatkan literasi keuangan dan manajemen
risiko bagi pemilik UMKM.

7
f. Akses ke Jaringan dan Pasar: Membantu UMKM dalam memperluas
jaringan dan akses ke pasar melalui kerja sama dengan mitra bisnis,
promosi, dan dukungan pemasaran.
g. Program Inovasi dan Pengembangan: Menyediakan program dukungan
untuk inovasi produk, teknologi, dan proses bisnis bagi UMKM agar dapat
bersaing lebih baik di pasar.

Dengan dukungan yang tepat dari lembaga keuangan, UMKM dapat


mengoptimalkan potensi mereka, mengatasi tantangan finansial, dan mencapai
pertumbuhan yang berkelanjutan.

8
BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan

Di Indonesia, Usaha Mikro Kecil dan Menengah sering disingkat (UMKM),


UMKM saat ini dianggap sebagai cara yang efektif dalam
pengentasankemiskinan. UMKM merupakan kelompok pelaku ekonomi terbesar
dalam perekonomian Indonesia dan terbukti menjadi katup pengaman
perekonomian nasional dalam masa krisis, serta menjadi dinamisator
pertumbuhan ekonomi pasca krisis ekonomi. Selain menjadi sektor usaha yang
paling besarkontribusinya terhadap pembangunan nasional, UMKM juga
menciptakan peluang kerja yang cukup besar bagi tenaga kerja dalam negeri,
sehingga sangat membantu upaya mengurangi pengangguran. Kolaborasi antara
pelaku UMKM, perbankan, dan pemerintah krusial untuk memperkuat sektor
UMKM ke depannya.

b. Saran

a. Pelaku UMKM: Tingkatkan kemampuan manajerial, inovasi produk, dan


penetrasi pasar.
b. Pihak Perbankan: Sediakan layanan keuangan yang inklusif, dengan
proses yang mudah dan suku bunga yang bersahabat.
c. Pihak Pemerintah: Terus berikan dukungan dalam bentuk kebijakan yang
mendukung pertumbuhan UMKM, seperti insentif pajak dan pelatihan
keterampilan.

Anda mungkin juga menyukai