Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

AKUNTANSI KOPERASI DAN UMKM

( STUDI KASUS UMKM )

( Dosen pengampu : Sappeami, S.EI., ME )

Oleh kelompok 4:

Amran : ( C0222424 )

Nahda : ( C02223371 )

Nur Anisa : ( C0222370 )

Priscilia Kesia : ( C0222368 )

Ardan Suranto : ( C0222367 )

Ahmad Fitrandi : ( C0222529 )

Eldin Syaputra I Toban : ( C0222528 )

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “ Studi Kasus UMKM ” ini dapat diselesaikan
dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas kelompok mata kuliah Akuntansi
Koperasi dan UMKM. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan
referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan
makalah.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan
sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini
sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan
makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan,
karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti
milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Majene, 7 September 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian UMKM................................................................................... 3

B. Analisis Kasus Keuangan yang Di Hadapi Oleh UMKM ........................ 3

C. Memecahkan Berbagai Kasus yang Di Hadapi Oleh UMKM ................ 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................................. 10

B. Saran ........................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

“Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang biasanya disingkat dengan UMKM” di
Indonesia merupakan penggerak perekonomian yang mampu menunjukkan ekstensinya dengan
tetap survive dalam menghadapi perubahan dunia usaha sejak krisis moneter yang terjadi di
Indonesia tahun 1998 dan dilanjutkan dengan krisis global pada tahun 2007 – 2008. Jenis usaha
kecil ini didirikan secara pribadi atau keluarga. Berbagai jenis produk yang dihasilkan oleh
UMKM di Indonesia baik pada sektor makanan dan minuman, mebel, fashion, dan sebagainya.
Jika UMKM tidak melakukan inovasi dan pengembangan usahanya, maka bisa jadi banyak
pelaku UMKM yang tidak bisa melanjutkan usahanya.Di Indonesia UMKM mengalami
perkembangan yang cukup baik.

Perkembangan tersebut terlihat dari kontribusi yang diberikan. Pada Tahun 2014 – 2016
jumlah UMKM lebih dari 57.900.000 unit dan pada tahun 2017 jumlah UMKM diperkirakan
berkembang sampai lebih dari 59.000.000 unit. Sekitar 88,8 – 9% bentuk usaha ASEAN adalah
UMKM dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 51,7 – 97,2%. UMKM memiliki proporsi
sebesar 99,9% dari total keseluruhan pelaku usaha di Indonesia atau sebanyak 56,54 juta unit.
Oleh karena itu, kerja sama untuk meningkatkan dan mempertahankan UMKM perlu diutamakan.

Untuk pengembangan UMKM tentu saja membutuhkan dana yang cukup besar. Sebagian
besar UMKM menggunakan dana pribadi dalam menjalankan usahanya, dan tidak adanya
pemisahan antara uang pribadi dengan uang perusahaan. Padahal, untuk mengembangkan sebuah
usaha menjadi lebih baik di butuhkan dana yang cukup besar dan pemisahan antara dana pribadi
dengan dana perusahaan. Oleh sebab itu, tidak hanya modal pribadi saja yang dibutuhkan tetapi
juga dana yang berasal dari pinjaman pada pihak ketiga, seperti : bank, KUR atau sejenisnya.
(Dinas Koperasi dan UMKM, 2014: 12) Ketidakberesan pengelolaan dana di sebabkan karena
pelaku UMKM tidak melakukan pencatatan akuntansi dengan baik. Bahkan beberapa UMKM
tidak melakukan pencatatan, baik berupa pencatatan kas keluar maupun kas masuk. Kewajiban
menyelenggarakan pencatatan akuntansi yang baik bagi UMKM sebenarnya telah tersirat dalam
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang “Usaha Mikro Kecil

1
2

Menengah”. Namun, dalam prakteknya mayoritas pelaku UMKM jarang mencatat penerimaan
dan pengeluaran dengan bukti otentik, sehingga kesulitan untuk menghitung omset dan laba
bersih secara tepat dengan menggunakan kaidah pembukuan.

B . Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini adalah sebagai berikut :

a. Apa itu UMKM ?

b. Apa saja kasus keuangan yang dihadapi oleh UMKM ?

c. Apa solusi yang bisa digunakan untuk memecahkan berbagai kasus keuangan
yang dihadapi oleh UMKM
BAB II

PEMBAHASAN

A . Pengertian UMKM

Usaha Mikro Kecil Menengah atau biasa disebut UMKM adalah kata yang sudah tidak
asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Namun masih banyak sekali masyarakat Indonesia
yang belum benar-benar memahami apa itu UMKM, yang diketahui masyarakat umum ketika
mendengar kata UMKM hanya sebatas unit usaha kecil, oleh karenanya di awal kita akan
membahas beberapa pengertian UMKM menurut para ahli dan juga berdasarkan UU guna
memperkaya pengetahuan dan wawasan kita. Berikut beberapa pengertian UMKM menurut ara
ahli:

1. Rudjito, UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) adalah usaha yang membantu
perekonomian Indonesia. Sebab melalui UMKM akan membentuk lapangan kerja baru dan
meningkatkan devisa negara melalui pajak badan usaha.

2. Adi M. Kwartono, UMKM ialah kegiatan ekonomi rakyat yang memiliki kekayaan bersih
maksimal Rp200.000.000,- di mana tanah dan bangunan tempat usaha tidak diperhitungkan.
Selain itu, UMKM juga dapat diartikan sebagai kegiatan ekonomi yang memiliki omzet
penjualan tahunan paling banyak, yakni Rp1.000.000.000,- dan milik warga negara Indonesia.

3. Ina Primiana, UMKM merupakan pengembangan kawasan andalan untuk mempercepat


pemulihan perekonomian guna mewadahi program prioritas serta pengembangan berbagai sektor
dan potensi.

Berikut pengertian UMKM menurut UU No. 20 Tahun 2008, UMKM ialah usaha
perdagangan yang dikelola oleh perorangan yang merujuk pada usaha ekonomi produktif dengan
kriteria yang sudah ditetapkan dalam Undang-Undang.

B . Analisis kasus keuangan yang dihadapi oleh UMKM

Kasus atau permasalahan UMKM yang paling sering ditemui yang berkaitan dengan
keuangan adalah pembuatan laporan keuangan yang dibuat tanpa memperhatikan kaidah yang

3
4

berlaku . Para pelaku UMKM mungkin saja memiliki banyak ide bisnis untuk mengembangkan
usahanya, namun harus terhenti karena tidak adanya modal tambahan. Jika ditelusuri ke belakang,
banyak pelaku UMKM yang kesulitan untuk mendapatkan modal tambahan dari lembaga
keuangan dikarenakan banyaknya persyaratan yang belum terpenuhi. Hal ini senada dengan hasil
survei yang dilakukan oleh Pricewaterhouse Coopers, yang mana 74% UMKM di Indonesia
belum mendapatkan akses pembiayaan.

Kemudian ada juga UMKM yang memiliki modal dan usahanya sudah berjalan bertahun-
tahun bahkan UMKM tersebut sudah mengalami perkembangan. Namun pemiliknya hanya
menggunakan laporan keuangan standar yang dalam penyusunannya tidak memperhatikan
kaidah yang berlaku dalam menentukan keputusan

Studi kasus

Jenis Usaha : Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Masyarakat.

Produk : Kursus atau Pelatihan Ketrampilan (Jasa).

Nama UMKM : YPKM "Marina" Gombong, Kebumen.

Pemilik : Bapak Sumarno.

Alamat : Semondo Rt 02 Rw 01, Gombong, Kebumen.

Waktu Survey : Rabu, 18 November 2020

Target Pasar : Masyarakat sekitar dan masyarakat luar daerah.

Media Promosi : Brosur, Stiker, Internet, Banner, dan Radio.

Masalah Keuangan dan Solusi :

UMKM ini bergerak dibidang pendidikan. Karena, didalam masyarakat pendidikan masih
tergolong rendah. Oleh karena itu, pemilik UMKM ini membuka usaha yang bergerak didalam
dunia pendidikan, dengan adanya UMKM ini diharapkan masyarakat dapat mengikuti pelatihan
atau kursus yang telah diselenggarakan oleh UMKM ini. Modal awal dari UMKM YPKM
"Marina" berasal dari modal pemilik. Usaha ini berawal dari tahun 1997, saat itu hanya
5

dipasarkan melalui radio daerah lokal serta target pasar hanya masyarakat sekitar yang berada di
lingkungan UMKM tersebut. Seiring berjalannya waktu, UMKM ini mengalami kenaikan,
karena adanya faktor kepercayaan yang ditimbulkan oleh para alumni yang telah melakukan
pelatihan atau kursus di UMKM tersebut. Lambat laun, UMKM tersebut kini menjadi besar
karena UMKM tersebut melakukan MoU terhadap perusahaan yang bergerak dibidang garmen.
Sehingga, lulusan-lulusan yang telah selesai menempuh pelatihan menjahit akan disalurkan kerja
ke perusahaan garmen tersebut. Namun pemilik hanya menggunakan laporan keuangan yang
standar tanpa memperhatikan kaidah yang berlaku dalam menentukan keputusan. Alasan pemilik
tidak menerapkan perhitungan laporan keuangan yang baik dan benar sesuai kaidah yang berlaku.
Karena, pemilik menganggap bahwa usahanya belum memasuki ke golongan atas serta tidak
adanya kemampuan dalam menyusun laporan keuangan sesuai standar kaidah yang berlaku.
Masalah terkait keuangan yang sering terjadi saat ini adalah sulit mendapatkan siswa untuk dapat
ikut dalam pelatihan ketrampilan masyarakat ini.

Karena, pada saat ini terjadi pandemi sehingga masyarakat enggan untuk mendaftarkan
diri kedalam pelatihan ketrampilan yang ada di UMKM tersebut, dengan begitu pendapatan
UMKM yang terdapat dilaporan keuangan mengalami naik dan turun bahkan terdapat adanya
defisit didalam 1 periode tersebut. Solusi untuk mengatasi masalah tersebut yakni dengan adanya
pembelajaran secara online. Dengan menggunakan media teknologi, maka dapat dijadikan
kemajuan dalam penggunakan teknologi didalam UMKM. Dengan begitu, masyarakat akan
mendaftarkan diri lagi untuk mengikuti pelatihan yang terdapat di UMKM tersebut. Selain itu
juga jika ingin pembelajaran offline maka diperlukannya penerapan protokol kesehatan yang
ketat sehingga semua aman terhadap virus covid-19 ini. Dengan solusi tersebut, diharapkan
penerimaan pendapatan yang terdapat pada laporan keuangan UMKM tersebut menjadi
meningkat kembali serta tidak menimbulkan defisit didalam laporan keuangan tersebut.

C. Memecahkan berbagai kasus yang dihadapi oleh UMKM

Sebelumnya diatas sudah disebutkan beberapa kasus yang sering di hadapi oleh UMKM,
maka pada poin ini yang akan kami bahas adalah beberapa contoh kasus dan
solusi/pemecahannya. Berikut kami akan uraiakan beberapa kasus dan jawabannya.
6

Kasus 1

Informasi keuangan merupakan hal yang sangat penting bagi pengelolaan sebuah UMKM.
Namun, banyak UMKM yang enggan menggunakan informasi keuangan sebagai bahan
pengambilan keputusan dengan berbagai alasan. Terdapat pernyataan "Banyak UMKM dapat
berjalan normal tanpa dukungan informasi keuangan yang memadai". Bagaimana pendapat Anda
mengenai pemyataan tersebut? Apakah Anda setuju atau tidak? Jelaskan jawaban Anda!

Jawaban

Tidak Setuju terkait hal tersebut. Menurut saya, informasi keuangan merupakan hal yang
terpenting dalam mengelola UMKM. Informasi keuangan dapat berupa laporan keuangan.
Laporan keuangan ini memiliki beberapa manfaat, salah satunya sebagai bahan dalam
pengambilan keputusan. Dengan adanya informasi terkait keuangan tersebut, pemilik UMKM
dapat memperhatikan kinerja keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan UMKM tersebut.
Sehingga, dapat dilakukan pengambilan keputusan berbagai aspek yang berguna untuk masa
depan UMKM serta dapat meningkatkan UMKM menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Kasus 2

UMKM merupakan salah satu sektor yang tidak terlalu terpengaruh dengan adanya krisis
global. Dapat dikatakan, saat krisis global banyak UMKM yang tetap bertahan dan menjalankan
usahanya. Namun, di sisi lain, ditinjau dari sisi perkembangan atau kemajuan, UMKM dapat
dikatakan sulit untuk berkembang. Menurut Anda, faktor-faktor apa saja yang menghambat
kemajuan UMKM di Indonesia? Solusi apa yang Anda tawarkan untuk mengatasi hambatan
tersebut? Jelaskan jawaban Anda!

Jawaban

• Faktor yang menghambat

Kurangnya modal yang terdapat didalam UMKM.

Solusi:
7

Terkait hal ini, UMKM mendapat kekurangan modal dalam hal operasional untuk
menggerakan UMKM. Dengan begitu, terdapat adanya pengajuan kredit yang dilakukan oleh
bank atau pemerintah untuk memberikan bantuan atau suntikan dana bagi para pelaku UMKM.
Sehingga, kurangnya modal dapat teratasi serta dapat meningkatkan kemajuan disektor UMKM.

• Faktor yang menghambat

Tidak menyusun laporan keuangan.

Solusi:

Dengan hal tersebut, diperlukannya pemberian edukasi kepada para pelaku UMKM
dengan melalui seminar nasional atau sosialisasi mengenai penggunaan informasi keuangan
dalam hal ini merupakan penyusunan laporan keuangan. Sehingga, dengan digunakannya laporan
keuangan tersebut maka dapat meningkatkan kemajuan UMKM yang terdapat di Indonesia.

•Faktor yang menghambat

Terbatasnya pangsa pasar.

Solusi:

Melakukan upaya riset dalam hal pemasaran sehingga dapat menjadi lebih efektif serta
efisien. Seperti contoh dalam hal pemasaran, adanya produk yang lebih menarik sehingga dapat
menimbulkan para calon konsumen menjadi tertarik karena produk tersebut baru didalam pasar.
Sehingga dengan hal tersebut, maka target pasar yang telah ditentukan oleh UMKM tersebut
dapat berjalan dengan lancar.

•Faktor yang menghambat

Tidak menggunakan teknologi.

Solusi:

Dalam hal ini, dunia sudah terjadi Revolusi Industri 4.0 serta Society 5.0. Dengan hal
tersebut, maka para pelaku UMKM harus dapat menggunakan teknologi untuk dapat menunjang
dalam hal proses produksi, pemasaran, serta administrasi. Sehingga, dengan memanfaatkan
8

teknologi yang sudah mutakhir ini diharapkan dapat memudahkan para pelaku UMKM dalam
menjalankan usahanya.

•Faktor yang menghambat

Tenaga kerja yang tidak berkompeten

Solusi:

Dalam hal ini, para pelaku UMKM harus dapat mencari tenaga kerja yang berkompeten
dengan bidangnya masing-masing. Dan serta dapat memberikan pelatihan singkat kepada tenaga
kerja yang sudah bekerja serta calon tenaga kerja yang belum memenuhi kompetensi yang
ditetapkan perusahaan. Sehingga diharapkan mereka yang calon tenaga kerja dapat mempunyai
kompetensi yang diharapkan perusahaan sehingga setelah terjun ke dalam pekerjaan yang terkait
bidangnya masing-masing dapat diselesaikan dengan kompetensi yang mumpuni. Dengan hal
tersebut, maka para pelaku UMKM memiliki prospek yang bagus disektor UMKM serta dapat
memajukan bidang atau sektor UMKM yang terdapat di Indonesia.

Kasus 3

Penurunan nilai tukar rupiah menimbulkan dampak negatif di berbagai sektor. tidak
terkecuali sektor UMKM. UMKM menghadapi dua tantangan besar, Pertama, UMKM harus siap
menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan penurunan nilai tukar rupiah. Menurut
Anda, apa dampak negatif yang dapat mempengaruhi UMKM? Bagaimana cara mengatasi
dampak negatif tersebut? Apa yang perlu dilakukan UMKM untuk sebagai upaya meningkatkan
nilai tukar rupiah? Jelaskan jawaban Anda!

Jawaban

Dampak Negatif :

 Terdapat barang impor yang masuk ke Indonesia semakin banyak..

 Tenaga kerja asing yang lebih berkompeten daripada tenaga kerja lokal.

 Adanya pemberlakukan PHK Karyawan.


9

 Harga bahan baku yang cenderung lebih naik.

 Pendapatan yang diterima UMKM menurun.

Cara Mengatasi :

 Adanya produk baru yang dapat menggantikan produk lama serta memiliki kualitas yang
lebih bagus sehingga dapat bersaing didalam pasar internasional maupun pasar nasional.

 Diperlukan adanya pelatihan tambahan sehingga karyawan akan mendapatkan


kompetensi yang sesuai dengan bidang dan keinginan perusahaan serta dapat bersaing
dengan pasar global.

 Dengan memperbaiki sistem yang ada didalam personalia sehingga karyawan yang akan
direkrut sesuai dengan posisi, kualifikasi, serta kompetensi yang diharapkan oleh
perusahaan.

 Dengan mencari bahan baku yang dapat diperbaharui serta berada di negara sendiri
(lokal), karena jika terus-menerus menggunakan bahan baku yang dibeli dari negara lain
(impor) maka anggaran yang telah dirancang untuk pembelian bahan baku meningkat
serta akan menghasilkan laporan keuangan yang defisit seiring dengan terjadinya inflasi
keuangan nasional.

 Dengan memperhatikan segala sistem atau aspek keuangan serta diadakanya evaluasi
laporan keuangan dari periode sebelumnya, dengan begitu dapat menentukan langkah
atau keputusan yang akan diambil untuk kemajuan sebuah UMKM atau perusahaan.
BAB III

PENUTUP

A . Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan yang disampaikan di atas dapat dikemukakan bahwa etika


adalah suatu kajian ilmiah tentang perilaku manusia dalam masyarakat, yakni suatu bidang
yang mendefenisikan perilaku manusia sebagai benar atau salah, baik atau buruk, patut atau
tidak patut. Etika menegaskan prinsip-prinsip perilaku yang perlu ditempuh individu agar
bersesuaian dengan kebajikan yang diterima.

Kesadaran akan nilai-nilai tersebut perlu dipupuk secara terus menerus. Dalam
lingkup kehidupan sehari-hari, kita mengenal adanya berbagai macam pedoman etika atau
kode etik, mulai dari etika organisasi, lembagalembaga pemerintah dan swasta, korporasi,
sekolah, pesantren, serta profesi, yang menjadi pemandu bagi perilaku individu, atau
kelompok dalam organisasi atau profesi pekerjaan. Sejauh yang kita kenal ada beberapa teori
etika, yakni teori deontologi dan dan teori teleologi

B . Saran

Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan
kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas.Karena kami hanyalah manusia
biasa yang tak luput dari kesalahan Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik
dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat
diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

10
DAFTAR PUSTAKA.

https://id.scribd.com/document/506441658/KASUS-UMKM

https://www.online-pajak.com/seputar-pph-final/permasalahan-umkm

Adi, M Kwartono. 2007. Analisis Usaha Kecil dan Menengah. Yogyakarta: AndiOffset

11
12
13

Anda mungkin juga menyukai