Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGEMBANGAN KONVEKSI BATIK DI ERA PANDEMI, MENGGUNAKAN


PEMASARAN MANUAL DAN DIGITAL
Dosen pengampu, Cucu sukmana, M.Pd.

Di susun oleh :
Annisa tri utami p (2110631040028)
Citra Kusuma n. (2110631040031)
Rahel carolin h. (2110631040052)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahin, pertama-tama kami panjatkan syukur kepada Tuhan yang maha


Esa, yang melimpahkan anugrah kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan maklah
yang berjudul “PENGEMBANGAN KONVEKSI DI ERA PANDEMI,
MENGGUNAKAN PEMASARAN MANUAL DAN DIGITAL”
Kami juga berterimakasih kepada Bapak Cucu Sukmana M.Pd. selaku Dosen pengampu mata
kuliah Ekonomi Kerakyatan Dan Kooperasi dan semua pihak yang telah membanu dan
membimbing kami. Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas akhir kami, tujuan
pembuatan makalah ini semata untuk melaporkan apa saja yang kami lakukan dalam praktek
Pengembangan UMKM.
Kami selaku penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan, maka dari
itu kami memerlukan saran dan kritik agar di kemudian hari kami akan perbaiki. Kami harap
makalah ini dapat bermanfaat bagi penbaca dan juga kami.

Karawang, 29 Desember 2022

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................3
A. Latar Belakang Masalah................................................................................................................4
B. Tujuan Praktek...............................................................................................................................5
C. Hasil Yang Dicapai..........................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................5
KAJIAN PUSTAKA...............................................................................................................................5
A. Pengertian UMKM...................................................................................................................6
B. Karakteristik UKMKM.............................................................................................................6
C. Jenis UMKM...........................................................................................................................7
D. Data perkembangan UMKM.....................................................................................................8
BAB III.................................................................................................................................................8
A. Deskripsi Langkah-langkah............................................................................................................9
B. Model Praktik Kerja Lapangan......................................................................................................9
C. Pedoman Praktik.........................................................................................................................10
BAB IV...............................................................................................................................................10
PENEMUAN DAN PEMBAHSAN PRAKTIK...........................................................................10
A. Temuan praktik lapangan....................................................................................................11
BAB V.................................................................................................................................................11
PENUTUP.........................................................................................................................................11
A. Kesimpulan............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................13

3
BAB I

A. Latar Belakang Masalah

UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam
memajukan perekonomian Indonesia. Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,
UMKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis moneter
tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan
usahanya. Saat ini, UMKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun
pendapatan Negara Indonesia.
UMKM merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan
inisiatif seseorang. Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa UMKM hanya
menguntungkan pihak-pihak tertentu saja. Padahal sebenarnya UMKM sangat berperan
dalam mengurangi tingkat pengangguran yang ada di Indonesia. UMKM dapat menyerap
banyak tenaga kerja Indonesia yang masih menganggur.
Selain itu UMKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan
negara Indonesia. UMKM juga memanfatkan berbagai Sumber Daya Alam yang berpotensial
di suatu daerah yang belum diolah secara komersial. UMKM dapat membantu mengolah
Sumber Daya Alam yang ada di setiap daerah. Hal ini berkontribusi besar terhadap
pendapatan daerah maupun pendapatan negara Indonesia.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai peran yang strategis dalam
pembangunan ekonomi nasional. Pada saat krisis ekonomi yang terjadi tahun 1997, dimana
banyak usaha berskala besar yang mengalami stagnasi bahkan berhenti aktifitasnya, sektor
UMKM terbukti lebih tangguh dalam menghadapi krisis tersebut. Peranan UMKM, terutama
sejak krisis ekonomi dapat dipandang sebagai katup pengaman dalam proses pemulihan
ekonomi nasional, baik dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi nasional maupun
penyerapan tenaga kerja.
Suryadharma Ali (2008) menyatakan bahwa UMKM merupakan benteng pertahanan
ekonomi nasional sehingga bila sektor tersebut diabaikan sama artinya tidak menjaga benteng
pertahanan Indonesia. Sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan peranan serta
kelembagaan UMKM dalam perekonomian nasional, maka pemberdayaan tersebut perlu
dilaksanakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha, dan Masyarakat secara
menyeluruh, sinergis dan berkesinambungan. Untuk mewujudkan hal tersebut maka
Pemerintah mengesahkan UU No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

4
Undang-undang ini disusun dengan maksud untuk memberdayakan usaha mikro kecil dan
menengah.

B. Tujuan Praktek

1. Meningkatkan wawasan, pengalaman dan kemampuan mahasiswa


2. Mengarahkan mahasiswa untuk menemukan solusi atas permaslahan yang ada
3. Memberikan solusi untuk pelaku UMKM
4. Memberikan wawasan pemasaran terhadap pelaku umkm
5. Membantu pemasaran UMKM di era pandemi

C. Hasil Yang Dicapai

Dari hasil wawancara dan observasi langsung yang kami lakukan, terdapat beberapa masalah
yang menghambat penjualan UMKM “konveksi batik” yang di mana dalam pemasarannya
yang kurang,, apalagi pada saat pandemi penjualannya menurun. Dimana kami mempunyai
program kerja yaitu “Pengembangan Konveksi Batik Diera Pndemi”
Kami menemukan solusi untuk pemasaran “Konveksi Batik” ini dengan cara digital dan
manual (non digital). Dimana pada konveksi ini belum memiliki akun Instagram untuk
memasarkan produk yang ia punya, maka kami membuatkan akun istragram yang berfungsi
untuk memperkenalkan produk yang di buat “konveksi batik”. Lalu kami juga membuatkan
banner dan brosur .
Dimana banner akan kami pasangkan di depan tempat produksi konveksi, untuk brosur kami
sebarkan disekitar konveksi dengan menempelkan brosur di sepanjang jalan, untuk
memperluas promosi.

5
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian UMKM
UMKM merupakan singkatan dari usaha mikro, kecil, dan menengah. UMKM adalah usaha
ekonomi produktif yang dijalankan oleh individu atau badan usaha yang berukuran kecil.
Sehingga UMKM dapat disimpulkan sebagai usaha ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat
kalangan menengah ke bawah
Tujuan dibentuk dan diberdayakannya UMKM telah tercantum dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil, dan menengah pada
pasal 3 dan pasal 5. Dengan bunyi sebagai berikut:
Pasal 3 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah bertujuan menumbuhkan dan mengembangkan
usahanya dalam rangka membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi
yang berkeadilan."
Pasal 5 Tujuan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah:
a. mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang, berkembang, dan berkeadilan
b. menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
yang tanggu dan mandiri
c. meningkatkan peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam pembangunan daerah,
penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan
rakyat dari kemiskinan

B. Karakteristik UKMKM
Pada dasarnya, UMKM memiliki berbagai karakteristik. Berdasarkan perkembangannya,
UMKM diklasifikasikan menjadi 4 kriteria yaitu:
1. Livelihood Activities : UMKM yang digunakan sebagai kesempatan kerja untuk
mencari nafkah. Umumnya dikenal sebagai sektor informal.
2. Micro Enterprise : UMKM yang memiliki sifat pengrajin, tetapi tak bersifat
kewirausahaan.
3. Small Dynamic Enterprise : UMKM yang telah memiliki jiwa kewirausahaan serta
mampu menerima pekerjaan subkontrak dan ekspor.
4. Fast Moving Enterprise : UMKM yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan akan
melakukan transformasi menjadi usaha besar.

6
Sementara secara statistik, UMKM dibedakan menurut sektor ekonomi
1. Pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan.
2. Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan.
3. Perdagangan, hotel dan restoran.
4. Pertambangan dan penggalian.
5. Listrik, gas, dan air bersih.
6. Angkutan dan komunikasi.
7. Industri pengolahan.
8. Bangunan.
9. Jasa.

Karakteristik UMKM dapat dilihat dengan


1. Usaha mikro memiliki kekayaan bersih maksimal 50 juta rupiah dengan hasil
penjualan paling banyak 300 juta rupiah per tahun.
2. Usaha kecil memiliki kekayaan sekitar 50 juta hingga 500 juta rupiah dengan hasil
penjualan sekitar 300 juta hingga 2,5 milyar rupiah per tahun.
3. Usaha menengah memiliki kekayaan bersih sekitar 500 juta hingga 10 milyar dengan
hasil penjualan paling banyak 2,5 milyar hingga 50 milyar per tahun.
4. Usaha kecil dilakukan oleh sendiri ataupun pegawai dengan jumlah sedikit
5. Jenis produk ekonomi tidak tetap dan dapat berganti sesuai kondisi
6. Lokasi transaksi ekonomi tidak tetap dan dapat berpindah-pindah.
7. Sistem pembukuan yang belum baku, karena masih bercampur dengan uang pribadi
8. Aturan kebijakan usaha dan sistem administrasi belum jelas
9. Sumber daya manusianya belum memadai
10. Modal yang terbatas
11. Tidak memiliki legalitas atau izin usaha

C. Jenis UMKM
Setidaknya, terdapat tiga jenis UMKM yang sering kita temui, yaitu
1. Usaha kuliner: UMKM yang bergerak dalam bidang kuliner seperti menjual makanan
maupun bahan baku pembuatan makanan.
2. Usaha fashion: UMKM yang bergerak dibidang fashion melingkupi penjualan dan
pembuatan pakaian, alas kaki, topi, hingga aksesoris.

7
3. UMKM bidang usaha agribisnis meliputi penjualan dan produksi pertanian serta
perkebunan seperti pupuk, hasil tani, hasil kebun, dan bibit tanaman.

D. Data perkembangan UMKM


Data yang dihimpun dari kementerian koperasi dan UMKM adalah sebagai berikut:

1. 2009 berjumlah 52.764.750 unit dengan pangsa 99,99%


2. 2010 berjumlah 54.114.821 unit dengan pangsa 100,53%
3. 2011 berjumlah 55.206.444 unit dengan pangsa 99,99%
4. 2012 berjumlah 56.534.592 unit dengan pangsa 99,99%
5. 2013 berjumlah 57.895.721 unit dengan pangsa 99,99%
6. 2014 berjumlah 57.895.721  unit dengan pangsa 99,99%
7. 2015 berjumlah 59.262.772  unit dengan pangsa 99,99%
8. 2016 berjumlah 61.651.177  unit dengan pangsa 99,99%
9. 2017 berjumlah 62.922.617  unit dengan pangsa 99,99%
Pada Tahun 2014-2016 jumlah UMKM lebih dari 57.900.000 unit dan pada tahun 2017
jumlahnya diperkirakan berkembang sampai lebih dari 59.000.000 unit.
Dan pada Tahun 2016, Presiden RI menyatakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang
memiliki daya tahan tinggi akan mampu untuk menopang perekonomian negara, bahkan saat
terjadi krisis global.

Pada November 2016, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima para pelaku bisnis ini di
Istana Merdeka untuk dimintai pendapatnya. Jokowi sangat berharap pelaku bisnis usaha
kecil, mikro dan menengah atau UMKM artinya bisa menjadi garda terdepan dalam
membangun ekonomi rakyat. UMKM telah menjadi tulang punggung perekonomian
Indonesia dan ASEAN. Sekitar 88,8-99,9% bentuk usaha di ASEAN adalah bentuk usaha
mikro, kecil dan menengah dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 51,7-97,2%. Bisnis ini
memiliki proporsi sebesar 99,99% dari total keseluruhan pelaku usaha di Indonesia atau
sebanyak 56,54 juta unit.

8
BAB III

A. Deskripsi Langkah-langkah

Persiapan sebelum praktek lapangan : Mencari refrensi buku panduan. Mencari tempat
pengerjaan praktek lapangan. Pemantauan apa saja yang bisa dilakukan. Menyusun program
kerja lapagan dengan menyesuaikan masalah yang ada.
1. Praktek di minggu pertama di tanggal 3 Desenber 2022
Dikarenakan pemilik UMKM tidak mengerti tentang platfrom digital, maka kami
membuat akun Instagram dan kami juga mendesign feeds serta story Instagram.
Tujuan kami membuat akun Instagram agar pemasaran konveksi ini dapa menyeluruh,
tetapi kendala yang kami temukan dimana feeds dan jumlah baju yang ada di tempat
produksi hanya beberapa sehingga foto tidak beragam.

2. Praktek di minggu kedua pada tanggal 11 Desember 2022


Kami dan pemilik UMKM sepakat untuk membuat banner, dikarenakan tempan
konveksi tersebut tidak memiliki banner, lalu kami membuat beberapa design banner
dan mendiskusikan dengan pemilik banner. Kendala yang kami dapatkan kami
mengalami kesulitan saat mendesign banner dikarenakan sedikitnya foto yang kami
dapatkan.

3. Praktek di minggu ke tiga pada tanggal 17 Desember 2022


Kami menghitung ukuran banner yang akan kami cetak, kami juga survey ke
beberapa tempat percetakan banner untuk mengetahui dan menimbang harga yang
pas. Hanya saja kami kesulitan dalam menemukan tempat banner yang cocok
dikarenakan harga yang tinggi akan tetapi memiliki kualitas yang standar.

4. praktik di minggu ke empat tanggal 24 Desember 2022


Di minggu terakhir kami memasang banner dan menyebarkan brosur sesuai dengan
lokasi yang kami pilih.

B. Model Praktik Kerja Lapangan

9
definisi dan pengertian Praktik Kerja Lapangan (PKL) dari beberapa sumber buku:
1. Menurut Hamalik (2001), praktik kerja lapangan adalah modal pelatihan yang di
selenggarakan di lapangan, bertujuan untuk memberikan kecakapan yang diperlukan
dalam pekerjaan tertentu sesuai dengan tuntutan kemampuan bagi pekerjaan.
2. Menurut Catur (2013), praktik kerja lapangan adalah suatu bentuk kegiatan yang
diikuti oleh siswa dengan bekerja langsung dimana dunia kerja secara terarah dengan
tujuan membekali peserta didik dengan sikap dan keterampilan sesuai dengan cara
belajar langsung di DU/DI.
3. Menurut Pratama dkk (2018), praktik kerja lapangan adalah suatu tahap profesional di
mana seorang siswa (peserta) yang hampir menyelesaikan studi (pelatihan) secara
formal bekerja di lapangan dengan supervisi oleh seorang administrator yang
kompeten dalam jangka waktu tertentu yang bertujuan untuk mengembangkan

C. Pedoman Praktik

pedoman pelaksanaan prakerin (2016), tujuan praktik kerja lapangan adalah:


1. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga negara yang berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab.
2. Memperkenalkan dunia usaha/industri kepada peserta didik.
3. Memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik dalam mengaplikasikan
kejuruan yang diperoleh dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan di dunia
usaha/dunia industri.
4. Mempersiapkan peserta didik menjadi manusia yang produktif dan dapat langsung
bekerja dibidangnya setelah melalui pendidikan dan latihan berbasis kompetensi.
5. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan peserta didik sehingga memiliki daya saing
tenaga kerja dipasar kerja global.
6. Menumbuh kembangkan kesadaran peserta didik sebagai warga Negara yang baik dan
bertanggung jawab, sekaligus sebagai warga Negara yang produktif.
7. Menumbuh kembangkan nilai-nilai yang diterapkan dalam hal kedisiplinan dalam
bekerja.
8. Mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam berkompetensi beradaptasi dalam
lingkungan kerja dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahliannya.
9. Untuk menanamkan jiwa entrepreneurship.

10
BAB IV
PENEMUAN DAN PEMBAHSAN PRAKTIK

A. Temuan praktik lapangan


Dalam wawancara kami menemukan masalah yang di dapat pada konveksi UMKM
yang ada seperti:
1. UMKM memiliki kelemahan dalam mempromosikan usaha yang di miliki.
2. Kurangnya pengetahuan di bidang teknologi
3. Pemilik UMKM hanya memiliki dua orang pegawai
4. Tempat produksi yang berada di gang perumahan, sehingga tidak begitu terlihat
5. UMKM yang tidak memiliki banner
6. UMKM belum terdaftar di pemerintah, sehingga tidak mendapatkan bantuan dana
pemerintah.

Pemecahan masalah yang kami buat untuk UMKM tersebut:


1. Kami membuatkam akun Instagram untuk memasarkan produk UMKM tersebut
2. pembuatan banner dan brosur kami lakukan sebagai proses pemasaran manual
3. Pengajuan modal UMKM

Program yang belum terlaksanakan:


1. Dimana pengajuan UMKM sendiri memiliki hambatan, yaitu proses pendaftaran
yang dimana pada tahun ini pendaftaran modal UMKM sudah selesai.

11
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam
memajukan perekonomian Indonesia. Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,
UMKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis moneter
tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan
usahanya.

Saat ini, UMKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan
Negara Indonesia. UMKM merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang
pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang. Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa
UMKM hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu saja.

Padahal, sebenarnya UMKM sangat berperan dalam mengurangi tingkat pengangguran yang
ada di Indonesia. UMKM dapat menyerap banyak tenaga kerja Indonesia yang masih
menganggur.Selain itu UMKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun
pendapatan negara Indonesia.

UMKM juga memanfatkan berbagai Sumber Daya Alam yang berpotensial di suatu daerah
yang belum diolah secara komersial. UMKM dapat membantu mengolah Sumber Daya Alam
yang ada di setiap daerah. Hal ini berkontribusi besar terhadap pendapatan daerah maupun
pendapatan negara Indonesia.

12
DAFTAR PUSTAKA

Amri, A. (2020). Dampak Covid-19 Terhadap UMKM Di Indonesia. Jurnal Brand, 2

Arianto, B. (2020). Pengembangan UMKM Digital di Masa Pandemi Covid-19. In ATRABIS:


Jurnal Administrasi Bisnis (Vol. 6, Issue 2).

Hanim, L., Soponyono, E., & Maryanto, M. (2022). Pengembangan UMKM Digital di Masa
Pandemi Covid-19. Prosiding Seminar Nasional Penelitian Dan Pengabdian Kepada
Masyarakat, 2(1). https://doi.org/10.24967/psn.v2i1.1452

Idah, Y. M., & Pinilih, M. (2020). Strategi Pengembangan Digitalisasi UMKM. Prosiding
Seminar Nasional Dan Call for Papers “Pengembangan Sumber Daya Pedesaan Dan
Kearifan Lokal Berkelanjutan IX,” 9

Jannatin, R., Wardhana2, M. W., Haryanto, R., Pebriyanto, A., & Banjarmasin, P. N. (n.d.).
PENERAPAN DIGITAL MARKETING SEBAGAI STRATEGI PEMASARAN UMKM.

Nabilah, S., Nursan, M., & Suparyana, P. (2021). DAMPAK PANDEMI COVID-19
TERHADAP UMKM (STUDI KASUS UMKM ZEA FOOD DI KOTA
MATARAM). Jurnal Inovasi Penelitian, 

Wilfarda Charismanur Anggraeni, Wulan Puspita Ningtiyas, & Nurdiyah Nurdiyah. (n.d.).
5354-18128-1-SM. Retrieved December 30, 2022, from
https://journal.ummat.ac.id/index.php/JSIP/article/view/5354/3204

13

Anda mungkin juga menyukai