Penyusun :
SEMESTER 5
ITS NU PEKALONGAN
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah kewirausahaan
tentang “Penyusunan Laporan Keuangan UMKM Berdasarkan SAK EMKM (Studi
Kasus Pada UMKM Tenda Biru)” dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Dan juga kami berterima kasih kepada Ibu Fangela Myas Sari, S.Ak, M.Ak selaku dosen
pengampu mata kuliah Kewirausahaan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai ilmu Kewirausahaan. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan tugas yang akan kami
buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Semoga tugas ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan
yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan baik disengaja maupun tidak disengaja.
Peyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.....................................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................9
LANDASASAN TEORI...........................................................................................................9
2.1. Akuntansi...................................................................................................................9
2.2.1. Jurnal.......................................................................................................................11
BAB III....................................................................................................................................19
GAMBARAN OBJEK...........................................................................................................19
1. VISI...............................................................................................................................19
2. MISI..............................................................................................................................19
BAB IV....................................................................................................................................21
LAPORAN KEUANGAN......................................................................................................21
BAB V......................................................................................................................................46
PENUTUP...............................................................................................................................46
5.1 KESIMPULAN.............................................................................................................46
5.2 SARAN..........................................................................................................................46
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................47
LAMPIRAN............................................................................................................................48
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Di Indonesia Usaha Mikro Kecil Menengah adalah salah satu usaha yang memiliki
kontribusi yang sangat besar dan krusial dalm menyokong hal perekonomian. Undang-
yang mengatur tentang UMKM adalah UU No. 20/2008, dalam UU tersebut dijelaskan
sebagai: “perusahaan kecil yang dimiliki dan dikelola oleh seseorang atau dimiliki oleh
sekelompok kecil orang dengan jumlah kekayaan dan pendapatan tertentu.”
Perekonomian berbasis Usaha Mikro Kecil Menengah ini mampu menyerap tenaga kerja,
modal yang relative kecil. Selain itu, UMKM ini juga mampu meningkatkan daya
kreativitas bagi masyarakat yang memiliki penghasilan lebih sekaligus menjadi ciri khas
identitas dari hasil kreasi produksinya.
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memiliki pengaruh besar dan peran yang
strategis bagi perkembangan ekonomi Nasional. Bahkan dalam kondisi ekonomi krisis
yang melanda Indonesia pada 1997, hanya sektor UMKM yang tetap mampu berdiri
kokoh dan meningkat pertumbuhannya. “Jumlah pelaku UMKM sebanyak 64,2 juta atau
99,99% dari jumlah pelaku usaha di Indonesia. Daya serap tenaga kerja UMKM adalah
sebanyak 117 juta pekerja atau 97% dari daya serap tenaga kerja dunia usaha.” [12]
Fenomena ini menggambarkan bahwa UMKM adalah usaha produktif yang memiliki
pengaruh dalam membantu pertumbuhan ekonomi di Indonesia secara signifikan.
Ditengah meningkatnya sektor UMKM di Indonesia terdapat juga masalah yang
menyebabkan UMKM masih belum berkembang secara maksimal. Banyak UMKM yang
belum mampu memaksimalkan potensi dan peluang yang ada untuk mengembangkan
usahanya. (Niode, 2009). Salah satu faktor penyebab hal tersebut adalah kurangnya
perhatian terhadap pentingnya pengelolaan keuangan. Para pelaku UMKM cenderung
mengabaikan standar yang telah ditetapkan disebabkan karena minimnya pengetahuan
terhadap pengelolaan keuangan. Padahal pengelolaan keuangan dan pencatatan akuntansi
akan sangat berguna untuk mengevaluasi kinerja UMKM.
Maka dari itu UMKM di Indonesia menjadi salah satu sumber penghasilan bagi
masyarakatnya. Tentu hal itu tidak luput dari pentingnya menentukan laporan keuangan
untuk menjadi dasar menilai posisi keuangan perusahaan. Sayangnya, banyak perusahaan
yang kurangnya perhatian terhadap pentingnya pengelolaan keuangan. Para pelaku
UMKM cenderung mengabaikan standar yang telah ditetapkan disebabkan karena
minimnya pengetahuan terhadap pengelolaan keuangan manfaat serta fungsi laporan
keuangan. Seperti perusahaan dagang yang membutuhkan laporan keuangan untuk
mencapai tujuan perusahaan. Padahal pengelolaan keuangan dan pencatatan akuntansi
akan sangat berguna untuk mengevaluasi kinerja UMKM.
Laporan keuangan menjadi penyedia informasi keuangan bagi suatu badan usaha yang
akan dipergunakan oleh berbagai pihak pengguna sebagai bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan ekonomi.
Dikarenakan laporan keuangan merupakan penyedia informasi keuangan bagi suatu
badan usaha maka untuk menyusun laporan keuangan ini diperlukan juga suatu aturan
dalam penyusunannya yaitu SAK (Standar Akuntansi Keuangan). SAK ini merupakan
hasil berperumusan Komite Prinsipil Akuntansi Keuangan yang memiliki arti yaitu
sebuah prosedur dalam penyusunan laporan keuangan agar terjadi keseimbangan dalam
penyajian laporan keuangan. Terdapat beberapa SAK yang dapat diterapkan di Indonesia
yaitu PSAK-IFRS, SAK-ETAP (Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik), PSAK-Syariah,
SAP (Standar Akuntansi Pemerintah) dan SAK EMKM (Entitas Mikro Kecil Menengah).
“Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) yang
diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK
IAI) pada 2009 sebelumnya menjadi standar bagi UMKM. Namun standar ini dianggap
terlalu kompleks sehingga diperlukan standar yang lebih sederhana untuk digunakan oleh
UMKM.” [2] Karena nya, IAI merumuskan standar untuk UMKM hingga diterbitkannya
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, Menengah (SAK EMKM) pada
November 2016 dan diberlakukan efektif pada 1 Januari 2018. Dalam SAK EMKM
laporan keuangan terdiri dari laporan laba rugi, laporan posisi keuangan dan catatan atas
laporan keuangan. Harapannya SAK EMKM ini dapat dijadikan panduan oleh para
pelaku usaha UMKM untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan.
Untuk menyusun laporan keuangan bagi UMKM, Standar Akuntansi Keuangan yang
tepat untuk digunakan adalah SAK-EMKM. SAK EMKM adalah sebuah patokan atau
pedoman bagi UMKM dalam menyusun laporan keuangan yang dirancang secara khusus
untuk dorongan kepada pengusaha-pengusaha di Indonesia supaya meningkatkan
pengembangan UMKM yang lebih maju. Untuk itu SAK EMKM sangat berguna bagi
UMKM dalam penyusunan laporan keuangan.
Adapun objek penelitian yang akan diteliti yaitu UMKM TENDA BIRU yang mana
merupakan usaha dagang yang baru berdiri pada tahun 1986 di Kota Pekalongan yang
bergerak di bidang manufaktur yang mana belum melakukan penyusunan laporan
keuangan. Pencatatan selama ini hanya dilakukan semampunya, menulis pengeluaran dan
pemasukkan secara manual dan sederhana yang tentunya belum mencerminkan kondisi
keuangan yang sebenarnya. Akibatnya pemilik pun tidak dapat mengetahui secara pasti
berapa keuntungan yang didapat oleh UMKM miliknya.
Dalam penelitian ini, penulis memilih UMKM TENDA BIRU karena UMKM
TENDA BIRU memiliki prospek bisnis yang bagus dimana target pasar sudah jelas dan
penjualannya pun diminati banyak kalangan, sangat mendukung dengan keadaan serba
maju seperti ini. Omzet perusahaan pun telah mencapai puluhan juta di tahun pertamanya.
Bisnis UMKM TENDA BIRU ini berpotensi untuk menjadi bisnis yang besar. Oleh
karena itu, penulis berkeinginan untuk membantu entitas dalam menyusun laporan
keuangan berdsarkan SAK EMKM. Penulis nilai penting untuk dilakukan pencatatan
yang memadai agar UMKM dapat mengetahui kondisi laporan keuangan setiap saat. Dan
UMKM TENDA BIRU sangat layak jika memang kedepannya menerapkan laporan
keuangan berdasarkan SAK EMKM.
Penulis memilih menggunakan bantuan Microsoft Excel karena Microsoft Excel
merupakan software yang familiar dikalangan masyarakat luas, UMKM ini belumlah
memiliki laporan keuangan yang memadai dalam menunjang kinerja perusahaan. Oleh
sebab itu, penulis memiliki alasan untuk membantu menyusun laporan keuangan karena
di UMKM ini belum memiliki sumber daya manusia yang dapat menyusun laporan
keuangan sesuai SAK sehingga untuk pengaplikasiannya dapat dengan mudah dipahami.
Kapasitas Microsoft Excel pun terbilang cukup bagi perusahaan dengan skala kecil
menengah.
Kegiatan yang terjadi Di TENDA BIRU ini dalam bidang akuntansi sangat erat
hubungannya dengan pengambilan keputusan pihak berkepentingan untuk mencapai
tujuan perusahaan dan pelayanan dalam penyediaan informasi keuangan.
LANDASASAN TEORI
2.1. Akuntansi
2.1.1. Pengertian Akuntansi
Menurut Hery (2016), akuntansi dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem informasi
yang memberikan laporan kepada para pengguna informasi akuntansi atau pada pihak-
pihak yang memiliki kepentingan terhadap hasil kinerja dan kondisi keuangan perusahaan.
Menurut Jusup (2011), akuntansi merupakan sebuah sistem informasi aktivitas bisnis
yang mengolah data menjadi laporan serta pengkomunikasian hasil informasi kepada para
pengambil keputusan.
Dari dua kutipan di atas penulis menyimpulkan bahwa akuntansi merupakan suatu
sistem mengolah data keuangan yang dapat memberikan laporan kepada para pengguna
informasi akuntansi.
Menurut Sugiarto (2002), akuntansi keuangan adalah bidang dalam akuntansi yang
berfokus pada penyiapan sebuah laporan keuanga suatu perusahaan yang dilakukan secara
berkala.
Dengan dua kutipan diatas penulis menyimpulkan bahwa Akuntansi Keuangan adalah
proses dalam menghasilkan informasi bisnis berupa laporan keuangan sesuai standar
akuntansi dan berguna bagi beberapa pihak ketiga.
a. Memberikan informasi keuangan yang terdiri dari aktiva dan pasifa perusahaan.
b. Memberi informasi keuangan yang secara handal bisa dipercaya mengenai kewajiban,
modal dan sumber ekonomi.
c. Memberi informasi yang terpercaya tentang perubahan yang ada pada sumber – sumber
ekonomi sebuah perusahaan yang muncul karena adanya kegiatan usaha.
d. Menyediakan informasi tentang perubahan pada berbagai sumber ekonomi perusahaan
berupa asset, utang dan ekuitas.
e. Menginformasi keuangan yang bisa membantu penggunanya dalam memperkirakan
potensi perusahaan dalam mendapatkan laba.
f. Menyampaikan sedalam mungkin informasi lain yang masih berkaitan dengan laporan
keuangan yang masih relevan untuk digunakan oleh pengguna laporan keuangan.
2.2.1. Jurnal
Menurut Sugiri & Riyono (2001), jurnal merupakan media mencatat transaksi secara
kronologis. Jurnal juga adalah catatan akuntansi permananen yang pertama sehingga
sering disebut The Books of Original Entry. Jurnal dirancang untuk menampung transaksi
berdampingan dengan keterangan dan kondisi lainnya.
Menurut Pura (2013), buku besar adalah suatu catatan yang berisi kumpulan akun-akun
dari satu kesatuan tersendiri serta saling berhubungan.
Menurut Pura (2013), Neraca Saldo adalah suatu laporan yang memuat daftar akun
serta saldo-saldonya, baik itu akun yang saldo debet maupun saldo kredit.
Identitas Perusahaan
Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Periode
No Akun Nama Akun Debit Kredit
Aset xxx
Modal xxx
Beban xxx
Pendapatan xxx
Menurut Pura (2013), jurnal penyesuaian adalah tempat pencatatan data transaksi
tertentu pada akhir periode demi menyesuaikan jumlah yang terdapat dalam tiap akun
terhadap kenyataan pada akhir periode. Penyesuaian ini biasanya didasarkan pada data dan
informasi berupa bukti internal yang di buat oleh bagian akuntansi.
Setelah Penyesuaian (NSSP) Menurut Sugiri & Riyono (2001), Neraca Saldo Setelah
Penyesuaian merupakan prosedur akuntansi yang dimana jurnal penyesuaian harus di
posting ke rekening-rekening yang bersangkutan. Setelah posting rekening - rekening akan
menunjukan saldo terbaru yang mana daftar saldo akun tersebut terjadi penyesuaian.
Identitas Perusahaan
Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Periode
No Akun Nama Akun Debit Kredit
Aset xxx
Modal xxx
Beban xxx
Pendapatan xxx
2.2.6. Neraca Lajur
Menurut Pura (2013), neraca lajur atau yang sering disebut kertas kerja (worksheet) dan
berkolom yang berisi semua unsur-unsur akun, baik akun riil maupun akun nominal, yang
akan dijadikan dasar dalam penyusunan laporan keuangan.
2.2.7. Laporan Keuangan
Menurut Sugiri & Riyono (2001), laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses
akuntansi. Sebagai hasil akhir proses akuntansi, laporan keuangan menyajikan informasi
yang berguna sebagai untuk pengambilan keputusan oleh berbagai pihak.
a. Relevan dengan maksud informasi digunakan oleh pengguna untuk proses pengambilan
keputusan ekonomi.
b. Representasi tepat: informasi pada laporan keuangan menjelaskan secara tepat apa yang
akan direpresentasikan dan bebas dari kesalahan material dan bias.
c. Keterpahaman: informasi mudah dipahami pengguna.
d. Keterbandingan: informasi laporan keuangan perusahaan dapat dibandingkan dengan
periode berbeda guna mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan
serta juga bias dibandingkan dengan entitas lain untuk evalusai perusahaan.
Identitas Perusahaan
Laporan Laba Rugi
Periode
Pendapatan xxx
Total Pendapatan Xxx
Beban Xxx
Totak Beban (xxx)
Laba/Rugi Bersih Xxx
2. Laporan Perubahan Modal
Menurut Sugiri (2001), Laporan perubahan modal adalah laporan keuangan yang
secara sistematis menyajikan informasi mengenai perubahan modal perusahaan akibat
operasi perusahaan dan transaksi dengan pemilik pada suatu periode akuntansi tertentu.
Identitas Perusahaan
Laporan Perubahan Ekuitas
Periode
Modal Awal Periode xxx
Ditambah :
Setora Modal xxx
Laba Bersig (Jika Laba) xxx Xxx
Dikurangi :
Prive xxx
Laba Rugi (Jika Rugi) xxx (xxx)
Identitas Perusahaan
Laporan Posisi Keuangan
Periode
Aset xxx Kewajiban xxx
Ekuitas xxx
Identitas Perusahaan
Laporan Arus Kas
Periode
Aktivitas Operasional xxx
Menurut Pura (2013), Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat di akhir periode
akuntansi dengan memindahkan saldo akun nominal atau akun sementara ke akun modal
(laba ditahan), sehinga saldo akun modal (laba ditahan) menunjukan saldo akhir yang
sesuai dengan apa yang sesuai dengan apa yang tercantum dalam neraca akhir.
Menurut Pura (2013), Neraca saldo penutup adalah dimana pada akhir periode semua
akun neraca harus disusun kembali karena adanya penyesuaian atau perubahan yang akun-
akun yang terjadi. Saldo dari akun-akun tersebut kemudian dijadikan dasar untuk
menyusun neraca awal periode selanjutnya. Proses penyesuaian saldo akun neraca ini
tidak membutuhkan jurnal, karena saldo akun neraca semata-mata dipindahkan akibat
adanya pergantian periode akuntansi.
GAMBARAN OBJEK
3.1 DATA UMUM
Data umum yang di peroleh dari Ayam Geprek Tenda Biru
2. MISI
a. Menjaga standarisasi penyediaan makanan dan minuman bercitarasa khas
b. Menghadirkan tempat yang nyaman untuk berkumpul dan bersantai dengan fasilitas –
fasilitas menunjang kenyamanan pelanggan.
c. Memberikan pelayanan yang prima dalam penyajiannya
3.4 STRUKTUR UMKM
Owner
Melaksanakan segala aktivitas yang ada di Ayam Geprek Tenda Biru selama 8 jam kerja, 6
hari dalam seminggu.
Mencatat pendapatan dan pengeluaran setiap hari di Ayam Geprek Tenda Biru
Melaksanakan segala aktivitas yang ada di Ayam Geprek Tenda Biru selama 6 jam kerja, 4
hari dalam seminggu.
BAB IV
LAPORAN KEUANGAN
Penulis membuat rancangan format laporan keuangan dengan bantuan Microsoft Excel.
Rancangan yang dibuat akan membentuk siklus akuntansi yang pada akhirnya menghasilkan
laporan keuangan yang sesuai dengan SAK EMKM yaitu terdiri dari laporan posisi
keuangan, laporan laba rugi, dan catatan atas laporan keuangan. Berikut langkah yang penulis
lakukan dalam menyusun rancangan siklus akuntansi menggunakan Microsoft Excel:
BANGUNAN
SALDO
TANGGAL KETERANGAN
DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT
Saldo Awal Rp 108.750.000
TANAH
SALDO
TANGGAL KETERANGAN
DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT
Saldo Awal Rp 648.000.000
MODAL PEMILIK
TANGGAL KETERANGAN DEBIT
KREDIT DEBIT KREDIT
Rp
Saldo Awal
830.964.000
PENJUALAN
SALDO
TANGGAL KETERANGAN DEBIT
KREDIT DEBIT
KREDIT
Rp Rp
01-Nov-22
948.000 948.000
Rp Rp
02-Nov-22
1.250.000 2.198.000
Rp Rp
03-Nov-22
1.015.000 3.213.000
Rp Rp
04-Nov-22
1.500.000 4.713.000
Rp Rp
05-Nov-22
1.050.000 5.763.000
Rp Rp
06-Nov-22
1.800.000 7.563.000
Rp Rp
07-Nov-22
1.440.000 9.003.000
Rp Rp
08-Nov-22
1.200.000 10.203.000
Rp Rp
09-Nov-22
1.650.000 11.853.000
Rp Rp
10-Nov-22
1.115.000 12.968.000
Rp Rp
11-Nov-22
978.000 13.946.000
Rp Rp
12-Nov-22
967.000 14.913.000
13-Nov-22 Rp Rp
1.030.000 15.943.000
Rp Rp
14-Nov-22
890.000 16.833.000
Rp Rp
15-Nov-22
1.100.000 17.933.000
Rp Rp
16-Nov-22
1.500.000 19.433.000
Rp Rp
17-Nov-22
1.360.000 20.793.000
Rp Rp
18-Nov-22
1.200.000 21.993.000
Rp Rp
19-Nov-22
1.450.000 23.443.000
Rp Rp
20-Nov-22
880.000 24.323.000
Rp Rp
21-Nov-22
1.225.500 25.548.500
Rp Rp
22-Nov-22
1.465.500 27.014.000
Rp Rp
23-Nov-22
978.000 27.992.000
Rp Rp
24-Nov-22
997.000 28.989.000
Rp Rp
25-Nov-22
1.307.000 30.296.000
Rp Rp
26-Nov-22
2.050.000 32.346.000
Rp Rp
27-Nov-22
1.980.000 34.326.000
Rp Rp
28-Nov-22
1.230.000 35.556.000
29-Nov-22 Rp Rp
996.000 36.552.000
Rp Rp
30-Nov-22
1.565.000 38.117.000
PEMBELIAN
SALDO
TANGGAL KETERANGAN
DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT
Rp
01- Nov-22 Rp 10.000
10.000
Rp Rp
02- Nov-22
399.100 409.100
Rp Rp
03- Nov-22
310.000 719.100
Rp Rp
04- Nov-22
1.333.160 2.052.260
Rp Rp
05- Nov-22
10.000 2.062.260
Rp
06- Nov-22 Rp 479.100
2.541.360
Rp Rp
07- Nov-22
10.000 2.551.360
Rp Rp
08- Nov-22
251.000 2.802.360
Rp Rp
09- Nov-22
10.000 2.812.360
Rp Rp
10- Nov-22
10.000 2.822.360
Rp Rp
11- Nov-22
56.000 2.878.360
Rp Rp
12- Nov-22
10.000 2.888.360
Rp Rp
13- Nov-22
1.153.400 4.041.760
Rp Rp
14- Nov-22
297.000 4.338.760
Rp Rp
15- Nov-22
159.000 4.497.760
Rp Rp
16- Nov-22
245.000 4.742.760
Rp Rp
17- Nov-22
10.000 4.752.760
Rp Rp
18- Nov-22
10.000 4.762.760
Rp Rp
19- Nov-22
730.000 5.492.760
Rp Rp
20- Nov-22
591.300 6.084.060
Rp Rp
21- Nov-22
10.000 6.094.060
Rp Rp
22- Nov-22
21.000 6.115.060
Rp Rp
23- Nov-22
78.000 6.193.060
Rp Rp
24- Nov-22
169.000 6.362.060
Rp Rp
25- Nov-22
24.500 6.386.560
Rp Rp
26- Nov-22
10.000 6.396.560
Rp Rp
27- Nov-22
434.300 6.830.860
Rp Rp
28- Nov-22
505.560 7.336.420
Rp Rp
29- Nov-22
15.700 7.352.120
Rp Rp7.464.12
30- Nov-22
112.000 0
BEBAN BENSIN
SALDO
TANGGAL KETERANGAN
DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT
Rp Rp
02-Nov-22
20.000 20.000
Rp Rp
10-Nov-22
10.000 30.000
Rp Rp
15-Nov-22
10.000 40.000
Rp Rp
16-Nov-22
10.000 50.000
Rp Rp
20-Nov-22
20.000 70.000
Rp Rp
24-Nov-22
10.000 80.000
Rp
27-Nov-22 R 90.000
10.000
Rp Rp
28-Nov-22
20.000 110.000
BIAYA LISTRIK
SALDO
TANGGAL KETERANGAN
DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT
Rp Rp
08- Nov-22
202.500 202.500
Rp Rp
11- Nov-22
502.500 705.000
Rp Rp
18- Nov-22
200.000 905.000
25- Nov-22 Rp Rp
200.000 1.105.000
Rp Rp
27- Nov-22
502.000 1.607.000
BEBAN SAMPAH
TANGGAL KETERANGAN
KREDIT KREDIT
Rp Rp
11- Nov-22
200.000 200.000
BEBAN JASA KIRIM
SALDO
TANGGAL KETERANGAN
KREDIT
Rp Rp
19- Nov-22
25.000 25.000
Rp Rp
28- Nov-22
39.000 64.000
BEBAN PAJAK
SALDO
TANGGAL KETERANGAN DEBIT KREDIT
DEBIT KREDIT
Rp Rp
24- Nov-22
71.370 71.370
BEBAN GAJI
SALDO
TANGGAL KETERANGAN DEBIT KREDIT
DEBIT KREDIT
Rp Rp
30- Nov-22
4.400.000 4.400.000
e. Membuat Neraca Saldo
Neraca saldo berisi daftar seluruh akun yang telah tercantum di buku besar. Neraca
saldo berfungsi untuk memastikan tidak ada kesalahan posting jumlah debit kredit dari
jurnal ke buku besar. Saldo yang ada di buku besar bersifat sementara dan menjadi dasar
untuk penyusunan neraca saldo.
NERACA SALDO
PER 30 NOVEMBER 2022
NO. SALDO
NAMA AKUN
AKUN DEBIT KREDIT
111 Kas Rp 41.930.980
112 Piutang Karyawan -
113 Persediaan Bahan Baku Rp 8.800.000
114 Perlengkapan Rp 2.887.620
123 Bangunan Rp 108.750.000
124 Akumulasi Depresiasi Bangunan
125 Tanah Rp 648.000.000
126 Peralatan Rp 44.100.000
127 Akumulasi Peralatan
201 Utang Usaha -
Rp
301 Modal Pemilik
830.964.000
Rp
411 Penjualan
37.415.000
511 Pembelian Rp 7.464.120
611 Beban Bensin Rp 110.000
613 Beban Listrik Rp 1.607.000
614 Beban Sampah Rp 200.000
615 Beban Jasa Kirim Rp 64.000
616 Beban Pajak Rp 65.280
617 Beban Gaji Rp 4.400.000
618 Beban Perlengkapan
619 Beban Depresiasi
TOTAL Rp 868.379.000 Rp 868.379.000
Rp
111 Kas Rp Rp41.930.9
41.930.980
41.930.980 80
Piutang
112 - - -
Karyawan
Persediaan Rp Rp Rp Rp
113
Bahan Baku 8.800.000 667.000 8.133.000 8.133.000
Rp
Perlengkap Rp Rp Rp
114 1.182.62
an 2.887.620 1.705.000 1.705.000
0
Rp Rp Rp
123 Bangunan
108.750.000 108.750.000 108.750.000
Akumulasi
Rp Rp Rp
124 Depresiasi
312.500 312.500 312.500
Bangunan
125 Tanah Rp Rp Rp
648.000.000 648.000.000 648.000.000
Rp Rp Rp
126 Peralatan
44.100.000 44.100.000 44.100.000
Akumulasi
Rp Rp Rp
127 Depresiasi
183.750 183.750 183.750
Peralatan
Utang
201 - - -
Usaha
Rp Rp Rp
Modal
301 830.964.00 830.964.00 830.964.00
Pemilik
0 0 0
Rp
Rp
411 Penjualan Rp 37.415.00
37.445.000
37.415.000 0
Rp Rp Rp
511 Pembelian
7.464.120 7.464.120 7.464.120
Persediaan
Tersedia Rp Rp Rp
512
Untuk 697.000 697.000 667.000
Dijual
611 Beban Rp Rp Rp
Bensin 110.000 110.000 110.000
Beban Rp Rp Rp
613
Listrik 1.607.000 1.607.000 1.607.000
Beban Rp Rp Rp
614
Sampah 200.000 200.000 200.000
Beban Jasa Rp Rp Rp
615
Kirim 64.000 64.000 64.000
Beban Rp Rp Rp
616
Pajak Lotte 65.280 65.280 65.280
Rp Rp Rp
617 Beban Gaji
4.400.000 4.400.000 4.400.000
Beban Rp
Rp Rp
618 Perlengkap 1.182.62
1.182.620 1.182.620
an 0
Beban Rp Rp Rp
619
Depresiasi 496.250 496.250 496.250
Rp Rp Rp Rp Rp
Rp Rp
TOTAL 868.379.00 868.905.25 16.256.27 37.415.00 Rp852.618.9 831.460.25
868.379.000 868.905.250
0 0 0 0 80 0
LABA BERSIH -Rp Rp
21.158.73 21.158.730
0
Rp Rp Rp
TOTAL 37.415.00 37.415.00 Rp831.460.25 831.460.25
0 0 0 0
4
4
Rp
LABA KOTOR
29.283.880
(-)Biaya Operasional :
Rp
Beban Listrik
1.607.000
Beban Sampah Rp 200.000
Beban Jasa Kirim Rp 64.000
Beban Gaji Rp 4.400.000
Rp
Beban Perlengkapan
1.182.620
4
5
Beban Depresiasi Rp 496.250
Total Biaya Operasional Rp 8.059.870
LABA/RUGI BERSIH Rp
SEBELUM PAJAK 21.224.010
(-)Beban Pajak Lotte Rp 65.280
LABA BERSIH SETELAH Rp
PAJAK 21.158.730
Selanjutnya hasil nilai laba atau rugi pada laporan laba rugi akan digunakan dalam
pembuatan laporan perubahan modal dan laporan posisi keuangan. Rancangan laporan
perubahan modal dan laporan posisi keuangan yang penulis buat adalah sebagai berikut:
TENDA BIRU
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
30 November 2022
AKTIVA PASIVA
Kewajiban
Aset Lancar :
:
Rp Utang
Kas Rp -
41.930.980 Usaha
Piutang Karyawan Rp -
4
6
Persediaan Bahan Rp
Baku 8.133.000
Rp
Perlengkapan
1.705.000
Total Aset Rp Total
Rp -
Lancar 51.768.980 Kewajiban
Aset Tetap : Ekuitas :
Rp Modal Rp
Bangunan
108.750.000 Pemilik 852.122.730
Akumulasi Depresiasi -Rp
Bangunan 312.500
Rp
Tanah
648.000.000
Rp
Peralatan
44.100.000
Akumulasi Depresiasi -Rp
Peralatan 183.750
Total Aset Rp Total Rp
Tetap 800.353.750 Ekuitas 852.122.730
Rp TOTAL Rp
TOTAL AKTIVA
852.122.730 PASIVA 852.122.730
4
7
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Berdasakan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya atas penyusunan
laporan keuangan UMKM Tenda Biru sesuai SAK EMKM dapat menarik kesimpulan
bahwasanya, Tenda Biru dalam menyusun laporan keuangan telah sesuai SAK EMKM
dengan dasar pengukuran menggunakan biaya historis dan menggunakan asumsi dasar akrual
serta mata uang yang dipakai adalah rupiah. UMKM ini dalam menghitung persediaan
menggunakan metode periodik. Aset tetap dicatat sebesar biaya perolehannya dan untuk
seluruh asset tetap kecuali tanah disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus tanpa
nilai sisa. Untuk pendapatan penjualan diakui ketika kas diterima dan untuk beban diakui
pada saat terjadi pengeluaran kas.
5.2 SARAN
Dari pembahasan penyusunan laporan keuangan UMKM Tenda Biru dan kesimpulan di atas
penulis memberikan saran :
Untuk penyusunan laporan keuangan yang sesuai SAK EMKM lebih dirutinkan lagi
setiap bulannya agar mendapatkan hasil akurat dalam pelaporan laporan keuangan
untuk masa mendatang.
Dalam hal pengendalian internal harus lebih ditingkatkan lagi agar sumber daya
manusia yang ada bisa lebih optimal dalam kegiatan bisnis yang terjadi.
4
8
DAFTAR PUSTAKA
https://dcpace.uii.ac.id/handle/123456789/18150
https://jurnal.polban.ac.id/ojs-3.1.2/ialj/article/download/3192/2468/
4
9
LAMPIRAN