Anda di halaman 1dari 47

MAKALAH

MATA KULIAH MANAJEMEN KOPERASI


PERENCANAAN BISNIS KOPERASI

Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Koperasi
Dosen Pengampu Drs. Agus Priyono, M.M

Disusun oleh:

1. Anifah Eka Yulya 200810201024


2. Mochamad Ni’am Alfafan 200810201107
3. Muhammad Jawad 200810201138
4. Melinda Wulandari 200810201186
5. Hendri Mahbudi 200810201215
6. Elisa Nanda Lutvi 210810201152
7. Sheilvrina Yora Gracia A. 210810201158
8. Dewi Shinta Kumalasari 210810201161
9. Feby Rizky Ananda Putri 210810201163
10. Anastasya Lavia Aprilianti 210810201164

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JEMBER
2021
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan banyak nikmat, taufik, dan hidayahnya. Sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Perencanaan Bisnis Koperasi” dengan
baik tanpa ada kendala dan dapat mengumpukan tugas tepat waktu.
Makalah ini telah kami selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami sampaikan banyak terima kasih
kepada segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam
penyelesaian proposal ini. Terima kasih juga kepada Drs. Agus Priyono, M.M
selaku dosen pengampu Manajemen Koperasi D. Kami sebagai manusia biasa
menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat, maupun isi. Oleh sebab
itu, dengan segala kerendahan hati, kami selaku penyusun menerima segala kritik
dan saran yang membangun dari pembaca.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah
ilmu pengetahuan dan memberikan manfaatnya untuk msyarakat luar.

Jember, 10 November 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN....................................................................................................3
2.1 Tahapan Susunan Rencana Bisnis Koperasi.......................................................3
2.2 Susunan Rencana Strategi Bisnis Koperasi........................................................4
2.2.1 Model Perencanaan Strategis Dalam Koperasi...........................................4
2.3 Analisis Bisnis Koperasi dari Aspek Pemasaran..............................................13
2.3.1 Strategi Pemasaran yang Digunakan........................................................14
2.3.2 Analisis Data............................................................................................15
2.4 Analisis Bisnis Koperasi dari Aspek Produksi dan Operasional.......................18
2.4.1 Aspek Produksi.........................................................................................19
2.4.2 Aspek Operasional....................................................................................22
2.5 Analisis Bisnis Koperasi dari Aspek Pengelolaan Keuangan..........................23
2.5.1 Menentukan Jumlah Kebutuhan Dana Investasi Awal..................................23
2.5.2 Mengimpentarisir Data Biaya yang Kemungkinan Akan Terjadi.................24
2.5.3 Kertas Kerja.................................................................................................26
2.6 Analisis Bisnis Koperasi dari Aspek Pengelolaan Sumber Daya Manusia.......29
2.7 Menyusun Perhitungan Sisa Hasil Usaha (Laba Rugi) Performa Secara Periodik
Per Unit Usaha Maupun Total......................................................................................36
BAB 3 PENUTUP...........................................................................................................37
3.1 Kesimpulan......................................................................................................37
3.2 Saran................................................................................................................37

iii
iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Koperasi menurut UU No.25 Tahun 1992 pasal 1 yakni badan usaha yang
beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasar prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
atas asas kekeluargaan. Sedangkan perkoperasian adalah segala sesuatu yang
menyangkut kehidupan koperasi. Koperasi memiliki beberapa jenis salah satunya
yakni koperasi konsumsi.

Koperasi konsumsi adalah koperasi yang menyediakan barang-barang


keperluan yang dapat langsung digunakan “keperluan harian akan barang”,
misalnya; beras, gula, perkakas, dan alat-alat tulis (Setiawan, 2021).

Dengan tujuan koperasi konsumsi untuk memakmurkan perekonomian,


memberi peluang untuk menerima barang-barang buatan sendiri, memperluas
kerja dan usaha, dan meningkatan pendapatan. Oleh sebab itu, kelompok kami
ingin merencanakan koperasi konsumsi di daerah JL. D.I.Panjaitan, Sumbersari,
Jember yang lokasinya di tengah kota, dengan kondisi dekat sekolah SMA 1
Jember, Perpusda, RRI, dan Satlantas. Padatnya penduduk di sekitar lokasi dan
juga banyaknya aktivitas anak sekolah dan pekerja membuat kebutuhan sehari-
hari sangat diperlukan. Dengan lokasi di tengah kota, toko untuk memenuhi
kebutuhan pelajar dan pekerja di sekitar susah terjangkau. Keperluan yang
biasanya di butuhkan oleh para pelajar, pekerja, dan masyarakat sekitar seperti
bahan pokok sehari hari dan juga kebutuhan alat tulis kantor serta percetakan.
Menurut mereka jika tempat kebutuhan tersebut jauh tentu memperlukan ongkos
transportasi yang lebih.
Maka dari itu, kami Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Jember menyusun rencana bisnis dengan mendirikan koperasi konsumsi (ATK
dan Percetakan) di Jl. D.I.Panjaitan, Sumbersari agar supaya mampu menerapkan
ilmu yang kami dapatkan di bangku perkuliahan dengan tujuan mengetahui
potensi pasar ataupun peluang yang sesuai untuk mendirikan sebuah koperasi
yang mampu memenuhi kebutuhan serta mensejahterakan masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

Untuk memudahkan proses penjabaran dan penjelasan, makalah ini


memiliki beberapa rumusan masalah, yaitu:
1. Apa saja tahapan menyusun rencana bisnis koperasi baru?
2. Bagaimana menyusun rencana strategi bisnis koperasi?
3. Bagaiamana aspek pemasaran yang di terapkan pada koperasi?
4. Bagaimana aspek produksi dan operasional yang di terapkan pada koperasi?
5. Bagaimana proyeksi keuangan pada koperasi?
6. Bagaimana aspek pengelolaan sumber daya manusia pada koperasi?
7. Bagaimana susunan SHU (laba rugi) pada koperasi?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini ialah untuk mengetahui:

1. Tahapan menyusun rencana bisnis koperasi baru


2. Susunan rencana strategi bisnis koperasi
3. Aspek pemasaran yang di terapkan pada koperasi
4. Aspek produksi dan operasional yang di terapkan pada koperasi
5. Proyeksi keuangan pada koperasi
6. Aspek pengelolaan sumber daya manusia pada koperasi

2
7. Susunan SHU (laba rugi) pada koperasi

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Tahapan Susunan Rencana Bisnis Koperasi

Penyusunan rencana bisnis koperasi tentunya harus melihat beberapa


aspek yang akan mempermudah dan membantu berjalannya kopersi agar kendala
yang mungkin terjadi mudah diantisipasi. Oleh karena itu, penting untuk
merancang apa saja yang harus dipersiapkan untuk menyusun bisnis koperasi baru
yaitu:

3
a. Menentukan bisnis yang akan dibuat, dalam hal ini kami akan mendirikan
sebuah koperasi konsumsi yang berfokus pada penjualan ATK(Alat Tulis
Kantor) dan percetakan yang mana hal tersebut didasarkan atas potensi pasar
dan peluang yang ada dan sesuai untuk mendirikan sebuah koperasi.
b. Adapun lokasi yang dipilih untuk mendirikan koperasi ini yaitu di Jl.
D.I.Pandjaitan, Sumbersari, Jember dengan sasaran siswa SMA 1 Jember,
perpusda, Satlantas dan juga penduduk sekitar yang dirasa membutuhkan
keberadaan koperasi ini.
c. Dengan memilih lokasi tersebut maka dapat diperkirakan bahwa koperasi ini
akan sangat dibutuhkan karena lokasinya yang strategis. Diperkirakan omset
sehari jika kegiatan operasional sekolah maupun instansi sudah normal, maka
pendapatan per hari dengan asumsi pendapatan dasar dari fotocopy dan print
dapat diperkirakan yaitu Rp 250.000 diperoleh dari:

Fotocopy 200 lembar @500 100.000

Print 100 lembar @1500 150.000

Total 250.000

Dengan demikian perkiraan pendapatan perbulan yaitu Rp 250.000x30 = Rp


6.500.000 dengan asumsi 6 hari kerja.
d. Koperasi yang diberi nama “Koperasi Lancar Jaya” ini tidak hanya melayani
fotocopy dan print saja, namun juga kebutuhan lainnya seperti alat tulis
menulis yang tentunya mempunyai peralatan yang lengkap serta harga
terjangkau.
e. Koperasi Lancar Jaya beranggotakan mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Jember dan juga masyarakat sekitar lokasi koperasi

4
sehingga diharapkan keberadaan koperasi ini dapat membantu membuka
lapangan pekerjaan dan juga untuk memenuh i kebutuhan berkaitan dengan
ATK dengan harga yang terjangkau.

2.2 Susunan Rencana Strategi Bisnis Koperasi


2.2.1 Model Perencanaan Strategis Dalam Koperasi

Model Perencanaan Strategis Koperasi dalam Implementasi Undang


Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian secara garis besar teradapat
4 (empat) tahapan yaitu:

a. Melakukan Telaah Lingkungan Strategis Koperasi


Tujuan dari telaah lingkungan strategis koperasi adalah menentukan di mana
posisi koperasi berada saat ini, dengan demikian akan dapat disusun strateginya
yang akan memberikan arah bagi koperasi untuk melangkah dengan baik dan
tepat pada sasarannya. Koperasi ATK dan percetakan ini terletak di daerah JL.
D.I.Panjaitan,sumbersari,jember yang lokasinya di tengah kota, dengan kondisi
dekat sekolah SMA 1 Jember, Perpusda, RRI, dan Satlantas. Sehingga dapat
dibilng letak koperasi ini cukup strategis karena berada di daerah atau kawasan
para pelajar yang ramai penduduk. Secara garis besar terdapat dua hal yang
perlu ditelaah oleh koperasi, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
yang harus dipertimbangkan dalam pencermatan lingkungan internal (PLI)
koperasi, yaitu:
1) Pemasaran
Elemen-elemen dari faktor pemasaran yang harus dianalisis meliputi jenis
dan kualitas produk yang dijual harus kulaitas standar yang digunakan pada
alat tulis kantor, harga premi, saluran distribusi, promosi penjualan yang
bisa dilakukan misalnya, dengan menyebarkan brosur kepada para pelajar
setiap pulang sekolah.

5
2) Keuangan
Para penyusun strategi perlu melakukan analisis manajemen keuangan
koperasi yang tercermin dalam laporan keuangan. Hal ini bertujuan untuk
mengukur tingkat keunggulan atau kekuatan koperasi ATK dan percetakan.
3) Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan faktor yang terpenting karena SDM
Koperasilah yang akan membuat keputusan untuk semua fungsi dalam
sebuah koperasi. Dengan demikian agar koperasi mampu memiliki dan
mempertahankan karyawan yang berkualitas tinggi, maka harus
diperhatikan dari faktor sumber daya manusia seperti sistem kompensasi,
efektivitas insentif yang digunakan untuk memotivasi kinerja karyawan, jam
kerja, kesempatan pelatihan dan pengembangan karyawan. Sehingga seluruh
kegiatan dan fungsi koperasi ATK dan Percetakan ini bisa beroperasi secara
maksimal.
4) Operasional
Dalam bidang operasional, terdapat beberapa hal yang perlu dianalisis
adalah bagaimana pelayanan koperasi kepada para anggota (konsumen atau
pelanggan), seperti melayani dengan ramah dan sopan, serta melkukan
pelayanan yang cepat dan maksimal, agar konsumen koperasi ATK dan
percetakan merasa puas akan layanan yang diberikan. Bisa juga dengan
kepuasan konsumen tersebut dapat mengakibatkan konsumen tersebut
menjadi pelanggan tetap sebuah koperasi ATK dan Percetakan, karena
sudah mempercayai pelayanan terbaik yang telah kami berikan.
5) Organisasi
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam bidang organisasi adalah
rnengenai struktur organisasi, citra koperasi, suasana koperasi, kultur atau
budaya koperasi. Seperti penyusunan struktur organisasi yang berjalan
sesuai dengan jabatannya, sehingga kegiatan operasional koperasi ATK dan
Percetakan ini berjalan sesuai dengan rencana. Kemudian mampu
menciptakan lingkungan yang aman, nyaman dan bersih, sehingga SDM
sebuah koperasi dapat melaksanakan tugasnya dengan maksimal dan tepat.

6
Faktor yang harus dipertimbangkan dalam pencermatan lingkungan
eksternal (PLE) Koperasi mencermati (scanning) peluang dan tantangan
yang ada di lingkungan eksternal koperasi sendiri yang meliputi berbagai
faktor yang dapat dikelompokkan dalam bidang:
1) Lingkungan langsung, secara langsung berinteraksi dan mempengaruhi
koperasi seperti: klien, konsumen, stakeholder, dan pesan pelanggan.
Dalam contoh ini konsumen dari Koperasi ATK dan Percetakan adalah
sebagian besar para pelajar SMA 1 Jember.
2) Lingkungan tidak langsung, pada umumnya terdiri dari beberapa elemen
penting seperti ekonomi, teknologi, sosial budaya, politik dan hukum.
Misalnya faktor ekonomi yang sesuai dengan konsumen atau pelajar
SMA 1 Jember.
b. Melakukan Analisis Strategi dan Kunci Keberhasilan Koperasi
Analisis Lingkungan Strategis dan Faktor Kunci Keberhasilan merupakan
langkah lanjutan yang akan diikuti dengan tahapan penetapan tujuan, sasaran
dan strategi koperasi. Dalam melakukan kegiatan ini analaisis yang digunakan
adalah Analisis SWOT merupakan salah satu analisis pilihan (strategic choice)
yang sudah sangat popular. Menurut Freddy (2009) analisis SWOT adalah
identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi
koperasi ATK dan Percetakan.
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan
meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats) agar laba dan
SHU yang diperoleh koperasi akan maksimal atau mencapai target
perencanan.. Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan
pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan
demikian perencana strategis harus menganalisis faktor-faktor strategis
perusahaan dalam kondisi yang ada saat ini.

7
1) Kekuatan (Strengths)
a) Memiliki kekuatan badan hukum, sehingga koperasi yang kita dirikan
ini legal atau sah, sehingga mampu melakukan kegiatan koperasi
konsumsi ATK dan Percetakan.
b) Memiliki struktur organisasi koperasi yang sesuai dengan eksistensinya,
yaitu pemilihan jabatan yang telah disetujui dalam rapat pemilihan
pengurus koperasi diantaranya terdapat Ketua, wakil ketua, sekretaris,
bendahara dan anggota. Dimana ketua bertugas sebagai
penanggungjawab sebuah koperasi ATK dan percetakan, yang
mengetahui segala proges dan permasalahan yang ada. Wakil ketua
bertugas untuk membantu atau menggantikan tugas dan kewajiban
ketua apabila ketua berhalangan. Sekretaris bertugas untuk melakukan
proses administrasi Koperasi ATK dan Percetakan misalnya,
melengkapi daftar barang (Alat Tulis Kantor)yang tersedia. Bendahara
bertugas untuk melakukan pengelolaan keuangan baik pemasukan dan
pengeluaran koperasi.
c) Keanggotaan yang bersifat terbukak dan sukarela, sesuai dengan syarat
menjadi anggota sebuah koperasi pada umumnya.
d) Banyaknya unit usaha yang dilakukan, yaitu koperasi konsumsi yang
kita dirikan, menyediakan alat tulis kantor dan percetakan.
2) Peluang (opportunities)
a) Adanya peluang pasar bagi komoditas yang dihasilkan oleh koperasi
dimana menyediakan segala macam alat tulis dan jasa percetakan,
karena berada di wilayah yang cukup strategis yaitu kawasan pelajar.
b) Potensi daerah atau wilayah yang mendukung dalam kegiatan koperasi,
sasaran target utama koperasi kami adalah para pelajar dari SMA 1
Jember.
c) Daya beli konsumen yang tinggi, dikarenakan berada di cakupan
wilayah yang cukup dekat dengan sekolah sehingga daya belinya
semakin tinggi, misalnya pelajar dan guru.

8
3) Kelemahan (weakness)
a) Lemahnya faktor permodalan, dikarenakan baru memulai mendirikan
koperasi sehingga modalnya tidak banyak.
b) Pengelolaan manajemen yang lemah dikarenakan kurangnya
pengalaman.
c) Kurangnya pengalaman dalam berusaha, sehingga kemungkinan akan
muncul beberapa kendala atau masalah pada saat kegiatan koperasi
ATK dan Percetakan berlangsung.
d) Tingkat keprofesionalan SDM yang kurang, karena masih awal
melakukan kegiatan koperasi, sehingga perlu penyesuaian terlebih
dahulu dengan alat atau barang yang berkaitan dengan ATK dan
Percetakan.
e) Pengelola yang kurang inovatif, dikarena dalam melakukan terobosan
sebuah inovasi itu perlu adanya waktu, usaha dan proses agar inovasi
kemajuan koperasi ATK dan Percetakan ini akan berkembang di masa
depan.
f) Minimnya pengelolaan teknologi, dimana perlu memiliki kemampuan
untuk mengoperasikan alat-alat. Sehingga perlu diadakan training SDM
sebelum terjun ke lapang.
4) Ancaman (threats)
a) Adanya persaingan usaha yang semakin kuat dan ketat, sehingga perlu
menyusun strategi agar mampu mempertahan Koperasi ATK dan
Percetakan. Misalnya mengutamakan kepuasan pelanggan dengan
memberikan pelayanan yang cepat dan tepat. Sehingga konsumen
mempercayai kinerja SDM koperasi kami, dimana itulah yang menjadi
penopang sebuah koperasi agar bisa bersaing secara sehat.
b) Peranan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang makin
meningkat, sehingga SDM perlu meningkatkan hardskills yang dimiliki

9
agar dapat menguasai proses kerja di masing-masing alat ATK dan
percetakan.

c. Perumusan Visi, Misi dan Nilai-nilai Koperasi


1) Perumusan Visi Koperasi
Visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian
sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Visi juga
merupakan hal yang sangat krusial bagi perusahaan untuk menjamin
kelestarian dan kesuksesan jangka panjang (Wibisono Dermawan, 2006).
Berikut adalah Visi Koperasi Konsumsi Lancar Jaya “Kepuasan dan
Kepercayaan anda adalah prioritas utama kami”.
2) Perumusan Misi Koperasi
Misi adalah apa sebabnya kita ada (why we exist / what we believe we
can do). Menurut Peter F. Drucker (2002), pada dasarnya misi merupakan
alasan mendasar eksistensi suatu organisasi. Pernyataan misi organisasi,
terutama di tingkat unit bisnis menentukan batas dan maksud aktivitas bisnis
perusahaan. Jadi perumusan misi merupakan realisasi yang akan menjadikan
suatu organisasi mampu menghasilkan produk dan jasa berkualitas yang
memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggannya. Berikut misi
Koperasi Konsumsi Lancar Jaya
- Mengembangkan dan meningkatkan organisasi lembaga koperasi.
- Meningkatkan disiplin dan etos kerja seluruh SDM Koperasi.
- Mampu bekerjasama dengan baik antar sesama anggota dan pengurus
koperasi.
- Melaksanakan program kerja dan rencanan kerja yang telah disepakati.
- Mampu bersaing secara sehat dengan competitor lainnya.
- Meningkatkan jaminan keamanan, kenyamanan dan kebersihan bagi SDM
dan konsumen.
3) Perumusan Nilai-Nilai Koperasi

10
Nilai biasanya sangat baik apabila dijabarkan sepenuhnya dalam sikap
dan perilaku sehari-hari, terutama harus ditunjukkan oleh para pimpinan,
karena sebuah teladan bernilai seribu ajakan. Komitmen mereka terhadap nilai
(values) yang dianut koperasi menyebabkan perhatian seluruh komponen
koperasi ditujukan sepenuhnya kepada substansi perencanaan dan bukan pada
bentuknya. Nilai individu dan nilai organisasi sangat menentukan tercapainya
baik visi maupun misi. Oleh karena itu strategi yang dipilih harus sesuai
dengan kemampuan sumber daya maupun nilai (values) yang dimiliki koperasi
karena merupakan kekuatan riil selama perjalanan mencapai tujuan jangka
panjang koperasi (Caska, 2014). Nilai-nilai koperasi Konsumsi Lancar Jaya,
adalah sebagai berikut.
Nilai yang mendasari kegiatan Koperasi yaitu:
a) kekeluargaan;
b) menolong diri sendiri;
c) bertanggung jawab;
d) demokrasi;
e) persamaan;
f) berkeadilan; dan
g) kemandirian.
Nilai yang diyakini Anggota Koperasi yaitu:
a) kejujuran;
b) keterbukaan;
c) tanggung jawab; dan
d) kepedulian terhadap orang lain
d. Penyusunan Rencana Strategi Koperasi
1) Tujuan Koperasi (Goals)
Tujuan adalah suatu hasil akhir, titik akhir atau segala sesuatu yang akan
dicapai. Pencapaian tujuan adalah ukuran keberhasilan kinerja suatu
koperasi. Oleh karena itu, tujuan harus menegaskan tentang apa (what) yang
secara khusus (spesific) harus di capai dan kapan (when).Tujuan koperasi

11
pada dasarnya untuk jangka panjang, yang harus di selesaikan selama waktu
itu, dan akan mengarahkan kinerja harian koperasi.
Tujuan dari Koperasi ATK dan Percetakan ini adalah untuk memenuhi
kebutuhan yang akan diperlukan di daerah yang cukup dekat dengan
sekolah, sehingga Para Pelajar dan Guru dapat memanfaatkannya hingga
jangka waktu yang panjang. Selain itu masyarakat umum juga dapat
memanfaatkannya, mengingat keberadaan koperasi ini berada di kota
sehinga ada kemungkinan masyarakat umum juga membutuhkan.
2) Sasaran Koperasi (Objectives)
Sasaran koperasi penting karena merupakan salah satu tonggak dari
proses perumusan perencanaan strategis yang efektif yang mendukung
setiap butir tujuan, dan menyatakan tugas-tugas khusus yang harus
diselesaikan dalam jangka waktu pendek jika koperasi ingin sukses.Sasaran
juga berisi tugas tugas spesifik yang harus dilaksanakan dalam jangka waktu
pendek yang memungkinkan koperasi bersangkutan dapat berhasil.
Sasaran atau target utama Koperasi Konsumsi Lancar Jaya adalah pelajar
dan guru dari SMA 1 Jember. Hal-hal yang harus dilakukan agar sasaran
atau taget tepat pada sasarannya maka perlu adanya promosi, dimana untuk
memperkenalkan koperasi konsumsi lancar jaya kepada khalayak ramai,
khususnya disekitar koperasi terlebih dahulu. Cara promosi yang dapat
dilakukan adalah dengan membagikan brosur Koperasi kepada pelajar saat
pulang sekolah, sehingga koperasi kami menarik intensi mereka.
3) Strategi Koperasi
Menurut John M. Bryson, strategi didefinisikan sebagai sebuah pola
tujuan, kebijakan, program, aksi, keputusan, atau pengalokasian sumber
daya yang menentukan makna organisasi, apa yang dikerjakannya, dan
mengapa organisasi tersebut mengerjakannya (John M. Bryson, 2004).
Dengan demikian, secara singkat dapat dikemukakan bahwa strategi
koperasi merupakan suatu pernyataan mengenai arah dan tindakan yang
diinginkan pada waktu yang akan datang. Strategi mencakup kebijakan,

12
program dan kegiatankegiatan manajemen untuk melaksanakan misinya.
Strategi berkaitan dengan:
a) Bagaimana target-target kinerja yang harus dipenuhi;
(1) Target Jangka Pendek
Target kinerja yang harus tercapai pada jangka waktu pendek yaitu,
mampu mendapatkan konsumen bahkan pelanggan Koperasi
Konsumsi lancar Jaya, terutama di daerah sekitarnya. Jika koperasi
kami sudah bisa meraup kepercayaan dari konsumen dengan
memberikan pelayanan kualitas yang baik sesuai dengan standar
operasional koperasi yang telah disepakati. Jika pencapaian tersebut
sudah bisa kami dapatkan, maka dapat dikatakan juga koperasi kita
telah mencapai target di waktu jangka pendek.
Untuk jangka pendek pada Koperasi Konsumsi Lancar Jaya ini
menyediakan berbagai alat tulis kantor yang permintaan barangnya
tinggi, sehingga dapat mendapatkan laba yang sesuai. Selain alat
tulis, kami juga menyediakan jasa untuk percetakan (print dan
fotocopy) dimana pasti akan sangat dibutuhkan apalagi di daerah
sekolahan.
(2) Target Jangka Menengah
Target koperasi jangka menengah, yang kami harap dapat tercapai
yaitu dengan melakukan penambahan penyedian barang dan atau
jasa. Misalnya yang awalnya hanya menyediakan alat tulis dan
percetakan saja akan ditambah dengan adanya percetakan foto dan
jasa mengambil foto di studio. Sehingga kami dapat melakukan
perkembangan usaha koperasi dari adanya teroboan inovasi yang
telah kami kembangkan. Dimana jasa percetakan dan pengambilan
foto dapat digunakan hanya pada jenis foto formal saja, mengingat
target utamanya masih berada di jangkauan pelajar. Beriringnya
perkembangan koperasi yang semakin besar, maka SDM yang
diperlukan juga semakin banyak dan berkualitas tinggi, sehingga
perlu diadakannya training atau pelatihan sebelum SDM koperasi

13
turun tangan secara langsung, agar dapat melayani konsumen secara
maksimal karena prioritas utama kami adalah memberikan kepuasan
para konsumen.
(3) Target Jangka Panjang
Target jangka panjang Koperasi Konsumsi Lancar Jaya di jangka
waktu panjang adalah dengan mengimplementasikan inovasi baru
lagi yaitu dengan menyediakan perlengkapan sekolah, mulai dari
seragam sekolah hingga perlengkapan sekolah. Sehingga cakupan
jenis unit usahah yang akan kami capai di masa depan akan semakin
banyak pula.
b) Bagaimana organisasi akan memberikan fokus (perhatian pada
pelanggan);
Seluruh SDM pada Koperasi Konsumsi Lancar jaya berfokus pada
pelayanan prima atau pelayanan yang terbaik bagi seluruh konsumen
tanpa membeda-bedakan.
c) Bagaimana organisasi akan memperbaiki kinerja pelayanan, serta segi-
segi lainnya. Seperti melakukan penilaian kinerja atau evaluasi, sehingga
seluruh SDM Koperasi Konsumsi Lancar Jaya dapat memperbaiki
kinerja dan meningkatkan kinerjanya.

2.3 Analisis Bisnis Koperasi dari Aspek Pemasaran

Pemilihan jenis usaha pada masa sekarang ini harus dilakukan dengan
penuh kehati-hatian. Hal ini disebabkan oleh perilaku konsumen yang sangat sulit
di tebak dan cenderung cepat bosan sehingga banyak sekali usaha bisnis yang
cepat sekali mati. Maka dari itu dalam perlu adanya proses analisis yang tepat
terhadap bisnis yang akan kita jalankan, berkaitan dengan hal tersebut setelah di
pertimbangkan dengan matang dari berbagai berbagai aspek yaitu peluang,
potensi, faktor lingkungan serta kebutuhan pasar pada daerah yang kami tuju
yaitu, D.I. Panjaitan, Sumber Sari, Jember. Yang mana kami memilih letak

14
strategis yang menjadi target pasar kita ialah SMA 1 Jember, Perpusda, RRI, dan
Satlantas. Pada daerah tersebut masih tidak tersedia tempat percetakan dan
perlengkapan ATK, sehingga kami akan mendirikan sebuah koperasi konsumsi
alat-alat tulis yang dilengkapi dengan percetakan yang tentunya harus di imbangi
dengan strategi dalam bidang pemasaran agar supaya koperasi yang akan kami
jalankan mampu membutuhi kebutuhan target pasar kita, dan bisa menjadi
koperasi konsumsi alat-alat tulis yang sesuai dan laku di pasar dengan memiliki
banyak pelanggan pasar, dan meraup keuntungan maksimal yang tentunya akan
menguntungkan koperasi yang di dirikan.

2.3.1 Strategi Pemasaran yang Digunakan

Strategi pemasaran yang digunakan dengan menyadari bahwa suatu usaha


bisnis mempunyai metode atau cara sendiri agar usahanya tersebut bisa
berkembang dan mampu mengungguli para pesaingnya. Dengan menggunakan
strategi pemasaran, maka setiap fungsi dan lini manajemen dalam suatu usaha
atupun bisnis bisa terarah dan berfungsi secara efektif. Dalam hal ini koperasi
lancar jaya menggunakan dua strategi yang digunakan untuk menunjang
perkembangan koperasi dan meningkatkan kesejahteraan anggota. Adapun dua
strategi tersebut ialah sebagai berikut.

a. Segitiga Strategi
Strategi ini menunjukkan tiga hubungan yang harus selalu di perhatikan
yaitu antara koperasi lancar jaya itu sendiri, anggota dan pesaing. Kebanyakan
koperasi hanya membangun hubungan antara koperasi dengan anggotanya,
tanpa memperhatikan pesaing. Strategi yang dilakukan oleh Koperasi Lancar
Jaya ialah menjalin hubungan yang baik dengan pesaing yang mempunyai
tujuan sangat spesifik yaitu untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan para
pesaingnya, seperti yang telah di paparkan pada pembahasan sebelumnya.
Dengan mengetahui kelemahan dan kekuatan pesaing, maka bisa menciptkan
keunggulan khusus yang tidak dimiliki oleh pesaing.

15
Koperasi lancar jaya memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
anggotanya dengan mendirikan koperasi lancar jaya yang menyediakan ATK
dan percetakan yang hal tersebut dimaksudkan untuk mampu memenuhi
kebutuhan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umunya serta
berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan berbeda dari koperasi
lain. Hal tersebut adalah sebagai pengikat komitmen anggota agar tetap
menggunakan produk-produk yang di pasarkan atau di hasilkan oleh koperasi
lancar jaya.
b. Strategi Efisiensi Koperasi
Efisiensi koperasi adalah merupakan pelayanan usaha kepada anggotanya,
koperasi dapat menekan serendah mungkin biaya tetapi anggota tidak
memperoleh pelayanan yang baik dapat dikatakan usahanya tidak efisien di
samping tidak memiliki efektifitas yang tinggi, sebab dampak kooperatifnya
tidak dirasakan oleh anggota.
Strategi efisiensi akan menjadi keunggulan khusus untuk koperasi lancar
jaya yang tidak dimiliki oleh koperasi lainnya. Karena kami akan memberikan
pelayanan terbaik, dan perlengkap memadai yang mana akan membuat rasa
nyaman dan senang saat berkunjung pada koperasi lancar jaya, memiliki
kepuasan tersendiri. Adapun tujuan koperasi lancar jaya menerapkan strategi
ini adalah:
1) Untuk memudahkan anggota dan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
akan alat tulis dan percetakan seperti print berkas, fotocopy, cetak undangan
dan lain sebagainya.
2) Untuk menjalin hubungan baik antara koperasi lancar jaya dengan anggota.
3) Untuk memudahkan anggota dan calon anggota untuk yang akan
menggunakan produk dari koperasi lancar jaya.
4) Untuk meningkatkan peranan koperasi lancar jaya dalam proses pemerataan
ekonomi anggota.
Dengan demikian, tujuan koperasi lancar jaya untuk meningmatkan taraf
hidup dan memenuhi kebutuhan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umunya akan bisa terpenuhi dengan baik.

16
2.3.2 Analisis Data

Setelah mengetahui strategi pemasaran yang digunakan oleh koperasi


lancar jaya untuk bersaing secara keseluruhan, maka setiap usaha ataupun bisnis
harus siap untuk mulai merencanakan rincian dari bauran pemasaran atau dalam
kata lain marketing mix. Bauran pemasaran adalah salah satu konsep dari
pemasaran modern untuk bisa memenuhi kebutuhan. Bauran pemasaran
didefinisikan sebagai perangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan,
dipadukan oleh suatu usaha ataupun bisnis untuk menghasilkan respon yang
diinginkan dalam pasar sasaran dan mampu untuk mempengaruhi permintaan
produknya.

Oleh karena itu untuk mengevaluasi dan meyakini data yang telah diperoleh,
maka koperasi lancar jaya melakukan data analisis menggunakan pendekatan
pemasaran “Empat P” yaitu: Product (produk), price (harga), place (tempat) dan
promotion (promosi).

a. Produk (Product)
Produk yang merupakan kombinasi antara barang dan jasa yang ditawarkan
oleh koperasi lancar jaya atau bisa disebut juga dengan suatu kegiatan,
manfaat, kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Produk yang ditawarkan oleh
koperasi lancar jaya adalah ATK dan Percetakan, yang dapat dimanfaatkan
oleh para anggota dan masyarakat sekitar. Kami memilih untuk memasarkan
produk tersebut karenan memang berdasarkan atas kebutuhan pasar, yang mana
pada daerah D.I. Panjaitan, Sumber Sari, Jember belum ada yang menyediakan
perlengkapan alat tulis dan percatakan, sehingga masyarakat harus pergi ke
tempat yang menyediakan kebutuhan tersebut. Tentunya hal tersebut bisa
menjadi potensi pasar bagi koperasi kita, dengan menyediakan produk-produk

17
lengkap dan baik sesuai kebutuhan maka di harapkan koperasi lancar jaya bisa
laku di pihak konsumen.
b. Harga (Price)
Harga merupakan sejumlah uang yang harus dibayar oleh anggota untuk
memperoleh atau mendapatkan produk yang di hasilkan oleh koperasi lancar
jaya. Yang mana harga yang kami tawarkan tentunya harus sesuai yang produk
yang disediakan. Dimana kami memberikan harga yang sangat terjangkau
untuk ATK dan percetakan yang kami sediakan, tidak melampau batas harga
meskipun tentunya setiap bisnis ingin meraup keuntungan sebesar-besarnya.
Namun karena kami adalah koperasi yang tentunya kepuasan dan kesejahteraan
anggota ialah utama, maka dengan adanya koperasi lancar jaya ini diharapkan
mampu memenuhi kebutuhan anggota dan masyarakat dengan harga yang lebih
murah dari pesaing.
c. Tempat (Place)
Tempat yang dimaksudkan disini adalah bahwa produk yang di sedikaan
atau dipasarkan koperasi langsung dapat digunakan oleh para anggota dan
masyarakat, bisa dengan mudah didapatkan agar manfaat dapat segera di
rasakan. oleh para anggota koperas dan masyarakat pada umumnya. Dalam hal
ini tempat yang ada wujut nyata seperti toko yang akan sangat memudahkan
untuk konsumen datang kepada kita, juga dengan letak yang strategis mudah di
jangkau oleh semua aspek akan menjadi point positif untuk koperasi kita.
Untuk lokasi koperasi lancar jaya beralamatkan di D.I. Panjaitan, Sumber Sari,
Jember. Dengan target pasar kita ialah SMA 1 Jember, Perpusda, RRI, dan
Satlantas. Pemilikan lokasi yang strategis dan aman dari segala ancaman
adalah hal utama juga yang kami pikirkan sebelum mendirikan koperasi lancar
jaya, dengan tujuan agar pembeli dapat dengan mudah untuk mengunjungi
koperasi kita yaitu koperasi lancar jaya yang menyediakan ATK dan
percetakan.
d. Promosi (Promotion)
Promosi merupakan arus informasi atau persuasi satu arah dan hanya
dilakukan oleh suatu organisasi atau individu tertentu. Promosi disini

18
digunakan untuk mengenalkan produk yang di hasilkan oleh koperasi dan
ditawarkan paca calon anggota atau masyarakat. Promosi merupakan salah satu
aspek yang penting dalam manajemen pemasaran, dan sering dikatakan sebagai
proses berlanjut. Hal ini disebabkan karena promosi dapat menimbulkan
rangkaian kegiatan selanjutnya dari suatu organisasi atau badan usaha.
Dengan melakukan promosi produk yang di tawarkan akan meningkatkan
kualitas dan peran dari koperasi itu sendiri. Dengan promosi maka produk yang
ditawarkan akan digunakan oleh calon anggota atau masyarakat. Kegiatan
promosi yang dilakukan oleh koperasi lancar jaya ialah memberikan diskon
sebesar 50% saat 1 minggu pertama koperasi buka, dengan tujuan agar
masyarakat atau calon anggota bisa menilai terlebih dahulu akan produk yang
kami sediakan serta layanan jasa para anggota koperasi lancar jaya. Juga kami
melakukan promosi dengan media sosial yang sudah sangat lumrah di gunakan
oleh masyarakat saat ini. Media yang kami pakai ialah Instagram, facebook
untuk memposting mengenai koperasi yang kami buka dengan menyediakan
kebutuhan lengkap ATK dan percetakan.
Efisiensi koperasi, merupakan pelayanan utama pada koperasi lancar jaya
yang diterapkan dimana kepuasan kepada anggota dan calon anggota (dalam
hal ini pembeli atau konsumen) adalah yang paling utama. Hal ini juga untuk
memicu calon anggota menggunakan produk-produk yang di tawarkan oleh
koperasi lancar jaya.
Dengan empat bauran pemasaran yang kami susun, diharapkan koperasi
lancar jaya mampu memenuhi kebutuhan anggota dan masyarakat dengan baik.
Dan memberikan keuntungan, kepuasan, kesejahteraan antara koperasi lancar
jaya dengan masyarakat pada umumya.

2.4 Analisis Bisnis Koperasi dari Aspek Produksi dan Operasional

Saat ini koperasi jauh dari yang kita harapkan, banyak faktor yang
menyebabkan hal tersebut, diantaranya perkembangan koperasi yang selalu

19
dipengaruhi oleh kepentingan politis atau peran pemerintah yang terlalu
mengintervensi pertumbuhan dan pergerakan koperasi, sehingga kurangnya
dukungan dan kepedulian terhadap koperasi baik dari instansi pemerintah maupun
swasta. Pengelolaan yang kurang baik sering menyebabkan anggotatidak lagi
percaya akan koperasi,dalam hal ini permasalahan koperasi seperti.

a. Tidak jelasnya konsep koperasi mana yang akan dibangun di Indonesia.


b. Adanya pergeseran konsep dan strategi pembangunan ekonomi.
c. Koperasi tidak diberikan fasilitas yang sama dalam hal perkembangan
permodalan.
d. Minimumnya kesadaran berkoperasi dikalangan masyarakat Indonesia.
e. Pengelolaan dan pengawasan koperasi yang masih sangat melemah.
f. Kekurangmampuan manajeman koperasi mengorganisasi dan mengelola
anggota-anggota koperasi secara efektif.
g. Korupsi dan salah urus masih sering terjadi di usaha sector koperasi.
h. Di bidang kegiatan koperasi tidak ditopang oleh sumber daya, kemampuan dan
pengembangan kelembagaan yang memadai sehingga koperasi sulit untuk
dijalankan.

Seperti yang kita lihat sekarang target operasi kita yang berada di Jl. D.I.
Panjaitan ini dengan target pasar yang berada di daerah sekitar sana yaitu SMA 1,
Perpusda, RRI, dan Satlantas. Bisa di lihat bahwa target yang dituju belum
memiliki koperasi ATK dan seperti yang sudah dijelaskan diatas yaitu target
pemasaran nya sangat cocok. Namun juga harus diimbangi oleh produksi dan
operasionalnya juga. Pada masa ini pembangunan koperasi kurang mendapat
perhatian karena koperasikurang memperlihatkan kinerja dan citra yang lebih baik
dari masa sebelumnya.Keadaan ini merupakan salah satu bukti bahwa komitmen
pemerintah masih kurang dalam pembangunankoperasi. Pembangunan adalah
suatu proses yang harus berkelanjutan dan tersistem. Pertanyaan berikutnya
bagaimana prospek koperasi pada masa datang. Jawabannya adalah sangat
prospektif jika koperasi yang mempunyai jatidiri . Koperasi yang mempraktekkan

20
prinsip-prinsip koperasi dalam organisasi dan usahanya. Koperasi sebagai badan
usaha, organisasi dan kegiatan usahanya harus dilakukan berdasarkan prinsip -
prinsip koperasi. Maka dari itu kita bisa melihat dan menilai bagaimana bisnis
koperasi jika dihat dari aspek produksi dan operasionalnya.

2.4.1 Aspek Produksi

Pada umumnya orang berpendapat bahwa untuk meningkatkan


kesejahteraan masyarakat cukup dengan mengusahakan peningkatan produksi
baik itu dalam bisnis koperasi maupun bisnis lainnya. Cara seperti ini kurang tepat
dan mempunyai banyak kelemahan di antaranya ialah bahwa tidak mungkin
semua kebutuhan akan diproduksi sendiri, serta peningkatan produksi yang tanpa
dibarengi dengan marketing yang baik tidak akan membawa kearah peningkatan
kesejahteraan tetapi justru akan menambah beban dan merugikan bisnis itu
sendiri. Peningkatan kesejahteraan tidaklah cukup hanya dengan meningkatkan
produksi saja akan tetapi yang lebih penting adalah memberikan jaminan bahwa
hasil produksi akan selalu dapat disedot oleh pasar dengan harga yang baik. Sebab
hal demikian ini dapat menjadikan perangsang bagi masyarakat sekitar untuk
berproduksi. Produksi yang selalu dapat disedot oleh pasar dengan harga yang
baik berarti keuntungan bagi produsen, yang berarti pula bahwa kontinuitas untuk
berproduksi akan terjamin. Dalam hal ini pemerintah perlu memberikan bantuan-
bantuan kepada agar hasil produksinya selalu dapat diserap oleh pasar. Oleh
karenanya cara untuk lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah
mengadakan bantuan-bantuan dalam bidang marketing kepada produsen-produsen
ini tidak berarti bahwa bantuan dalam bidang produksi dihentikan hanya
mengalihkan prioritas dalam bantuan dari produksi ke marketing.

Dalam menjalankan kegiatan usahanya koperasi sering mengalami


kesulitan untukmemperoleh bahan baku. Salah satu bahan baku pokok yang sulit

21
diperoleh adalah modal. Yang harus dilakukan pemerintah untuk mengatasi
masalah permodalan ini adalah denganmemberikan keleluasaan bagi koperasi
dalam akses memperoleh modal. Jangan dipersulit dengan berbagai macam
regulasi. Biarkan koperasi ini tumbuh dengan alami seiring berjalannya waktu dan
belajar menjadi efisien dan selanjutnya dapat bertahan dalam kompetisi. Dalam
hal kualitas, output koperasi tidak distandardisasikan, sehingga secara relatif
kalahdengan output industri besar. Hal ini sebenarnya sangat berkaitan dengan
permasalahan input (modal dan sumberdaya manusia). Koperasi (dan usaha kecil
serta menengah/UKM) dalam menentukan output tidak didahuluiriset perihal
sumber daya dan permintaan potensial (potential demand) daerah tempatusahanya.
Sehingga, dalam banyak kasus, output koperasi tidak memiliki keunggulan
komparatif sehingga sulit untuk dipasarkan.

Pemasaran dan Promosi (Bisnis) Koperasi mengalami kesulitan dalam


menjalankan bisnisnya. Output yang dihasilkannya tidak memiliki jalur distribusi
yang established, serta tidak memiliki kemampuan untukmemasarkan dan
melakukan promosi. Sehingga, produknya tidak mampu untuk meraih pangsa
pasar yang cukup untuk dapat tetap eksis menjalankan kegiatan usahanya.Peranan
pemerintah sekali lagi, diperlukan untuk menyediakan sarana distribusi
yangmemadai. Sarana yang dibentuk pemerintah itu, sekali lagi, tetap harus dalam
pemahaman koperasi sebagai gerakan rakyat, sehingga jangan melakukan upaya -
upaya “pengharusan” bagi koperasi untuk memakan sarana bentukan pemerintah
itu. dalam aspek bisnis, koperasi karena keterbatasan input modal sulit untuk
melakukan pemasaran dan promosi. Karena itu, selaras dengan mapping product
seperti diuraikan di atas, pemerintah melanjutkannya dengan memperkenalkan
produk-produk yang menjadi unggulan dari daerah itu. Dengan demikian, output
koperasi dapat dikenal dan permintaan potensial dapat menjadi permintaan efektif.

Permasalahan internal yaitu kurangnya tenaga profesional yang diakui


memang perkembangan koperasi masih menghadapi berbagai permasalahan baik
internal maupun eksternal. Salah satunya yaitu masih kurangnya tenaga

22
profesional yang membantu dalam kegiatan koperasi tersebut. Masih banyak
tantangan dan permasalahan yang dihadapi dalam memajukan koperasi ini baik
masalah internal maupun eksternal. Dari kurangnya tenaga yang profesional ini
maupun permasalahan lain yang harus dibenahi bersama. Belum lagi ada
persaingan yang timbul dari berkembangnya usaha sejenis koperasi ini. Untuk
mengatasi masalah tersebut perlu membentuk wadah-wadah yang ada di bawah
kepengurusan Kopri dengan memberikan pemahaman, pelatihan dan penyuluhan
kepada yang ada di bawah naungan koperasi tersebut. Agar masalah koperasi
dapat terselesaikan maka dalam kegiatan perkoperasian harus diawali dengan
adanya kepercayaan anggota terhadap lembaga itu sendiri.untuk itu koperasi
harus bisa komunikatf dan aspiratif, maksudnya komunikatif dalam berhubungan
dengan pasar danaspiratif terhadap kebutuhan anggotanya,koperasi harus bersifat
kolektif pada anggotanya dankoperasi harus ditopang oleh tersedianya sumber
daya,kemampuan manajerial koperasi yang bagus dan hebat,dan memperbaiki
atau mengubah konsep-konsep koperasi dan strategi pembangunan ekonomi,serta
konsep tersebut harus diubah agar lebih mendorong perkoperasiaan kearah tujuan
koperasi yang sesungguhnya berdasarkan azas kekeluargaan. Maka dari itu dalam
koperasi ATK ini sistem produksi dengan melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen, meliputi fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengawasan.

a. Fungsi Perencanaan
Fungsi ini merupakan proses perumusan program, rencana maupun
anggaran yang akan diambil dan digunakan sesuai dengan kesepakatan
bersama. Dalam koperasi ATK ini bisa direncanakan apa saja bahan atau
peralatan yang akan di jual sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar.
b. Fungsi Pengorganisasian
Pembagian tugas dan wewenang dalam koperasi sesuai tanggung jawabnya
yang telah diberikan. Misalnya seorang bendahara mengurusi keuangan,
sekretaris mengenai administrasi dan juga lainnya. Bertugas sesuai porsi yang
telah diberikan dan telah disepakati bersama.

23
c. Fungsi Pelaksanaan
Proses penerapan dari rencana awal yang telah dibuat dan telah dipikirkan
bersama. Rencana awal agar bisa terlaksana dengan baik, sesuai yang telah
dibahas bersama. Misalna yaitu pembukaan koperasi di daerah Panjaitan
Sumbersari, karena tempat nya yang strategis ada beberapa sekolah dan tempat
kerja sehingga sangat memungkinkan untuk membuka koperasi di daerah
tersebut.
d. Fungsi Pengawasan
Upaya ini dilakukan agar rencana yang disusun di awal dapat berjalan
dengan baik. Fungsi pengawasan ini yaitu dilakukan dengan kewenangan yang
lebih tinggi, contohnya seperti pengurus koperasi itu sendiri, atau kepada pihak
yang lebih tinggi yang memiliki wewenang sendiri untuk mengawasi jalannya
koperasi ini.

2.4.2 Aspek Operasional

Dalam bidang operasional, terdapat beberapa hal yang perlu dianalisis


adalah bagaimana pelayanan koperasi kepada para anggota (konsumen atau
pelanggan), seperti melayani dengan ramah dan sopan, serta melakukan pelayanan
yang cepat dan maksimal, agar konsumen koperasi ATK dan percetakan merasa
puas akan layanan yang diberikan. Dengan sistem pelayanan yang baik maka para
pelanggan atau para customer akan merasa senang karena sistem pelayanannya
yang ramah. Itu semua juga menjadi pertimbangan untuk para pelanggan dalam
membeli suatu produk, karena dilihat dari kenyamanannya juga. Bisa juga dengan
kepuasan konsumen tersebut dapat mengakibatkan konsumen tersebut menjadi
pelanggan tetap sebuah koperasi ATK dan Percetakan, karena sudah mempercayai
pelayanan terbaik yang telah kami berikan. Selain sikap pelayanannya yang baik,
koperasi ATK ini juga menerapkan sistem anggota dalam koperasi pada
umumnya. Bagi pelanggan yang membeli dan mau berpartisipasi atau ikut ambil
bagian gabung dalam koperasi ini sangat diperbolehkan. Dengan cara atau sistem

24
koperasi pada umumnya yang sudah dijelaskan diatas. Contohnya dengan
mendaftar terlebih dahulu, lalu membayar iuran yang telah ditentukan, membayar
kas, simpanan wajib, SHU dan ketentuan lainnya yang sudah disepakati di awal.
Sehingga koperasi ini dapat berjalan sebagaimana mestinya. Selain itu juga bisa
dari para anggota ini diajarkan bagaimana mengelola koperasi ini dengan baik,
misal dengan menjaga secara bergantian, bagaimana sistem produksi nya, dan
juga lainnya. Jadi tidak hanya menjadi anggota koperasi nya saja namun juga bisa
untuk ikut terjun langsung.

2.5 Analisis Bisnis Koperasi dari Aspek Pengelolaan Keuangan


2.5.1 Menentukan Jumlah Kebutuhan Dana Investasi Awal
Jenis barang/pos biaya yang membutuhkan dana Jumlah kebutuhan dana
No.
awal investasi awal
1. Sewa tempat 1 tahun pertama: 12 x Rp 700.000,- Rp 8.400.000,-
Peralatan:
Rp 25.000.000,-

a. Mesin fotocopy 1 unit dengan perkiraan umur Rp 3.000.000,-


ekonomis 4 tahun
b. Mesin Printer 1 unit dengan perkiraan umur Rp 10.000.000,-
ekonomis 4 tahun
c. Komputer 2 unit diperkirakan umur ekonomis 4 Rp 2.800.000,-
tahun @Rp 5.000.000,-
d. Meja etalese kaca 2 unit di perkirakan umur Rp 60.000,-
ekonomis 4 tahun @Rp. 1.400.000
e. Gunting,cutter, steples 3 unit di perkirakan umur Rp 54.000,-
ekonomis 1 tahun @Rp. 20.000
f. Penggaris, lakban hitam dan putih 3 unit di
perkirakan umur ekonomisnya 1 bulan @Rp. Rp 710.000,-
18.000
g. Kertas HVS 10 unit di perkirakan umur ekonomis 4 Rp 700.000,-
bulan @Rp. 71.000
h. Mesin lumminating 1 buah di perkirakan umur Rp 500.000,-
ekonomis 3 tahun @Rp. 700.000
i. Rak Peralatan Atk 1 unit di perkirakan umur Rp 400.000,-
ekonomis 1 tahun
j. Tinta printer 4 unit di perkirakan umur ekonomis 3 Rp 1.400.000,-
bulan @Rp. 100.000

25
Rp 300.000,-

k. Listrik Token 900VA 1 unit di perkirakan umur Rp 44.924.000,-


ekonomis 10 tahun @Rp 1.400.000
l. Listrik token 1 unit dengan pengisisan token per
bulan @Rp 300.000
Total Investasi Awal Peralatan

Cadangan gaji karyawan selama 2 bulan


Rp 4.000.000,-
Rp 1.500.000,-
a. Gaji manajer : 2 x Rp 2.000.000,- Rp 4.000.000,-
3. b. Gaji pegawai : 2 x Rp 750.000,-
c. Gaji koordinator pelayanan 2 orang: Rp 9.500.000,-
2x2 x Rp 1.000.000,-
Total Investasi Awal Gaji Karyawan
Dana promosi awal buka usaha
Diskon fotocopy 50% minim fotocopy 50 lembar
5. Rp 700.000,-
untuk 100 orang dengan anggaran Rp 7.000,- per
orang
6. Modal kerja untuk belanja harian kebutuhan 1 minggu Rp 5.000.000,-
Total Kebutuhan Dana Untuk Investasi Awal Rp 68.524.000,-

2.5.2 Mengimpentarisir Data Biaya yang Kemungkinan Akan Terjadi

a. Implementarisasi data biaya variabel yang termasuk pembentuk Harga Pokok


Produksi Variabel.
1) Bahan baku

No Jenis Bahan Baku Standar Harga Biaya Variabel


. yang digunakan Pemakaian Bahan Satuan per unit

1. - - - -

2. - - - -

26
3. - - -
-

4. - - -
-

Jumlah Biaya Produksi Variabel -

2) Bahan penolong

No Jenis Bahan Baku Standar Harga Biaya Variabel


. yang digunakan Pemakaian Bahan Satuan per unit

1. - - -
-

27
2. - - - -

3. - - - -

4. - - - -.

3) Biaya tenaga kerja langsung variabel

No Jenis Karyawan Tarif Upah Dasar Penetapan Tarif upah VC


. Bagian Produksi Satuan Tarif per unit

1. - - - -

2. - -. - -

3. - - - -

28
4. - - - -

4) Biaya overhead pabrik


Dasar Penentuan
No. Jenis Biaya Tarif Satuan Tarif Per Unit
Tarif

1.
- - - -

2.
- - - -

3.
- - - -

4. -
- - -

b. Biaya Pemasaran & Umum dan Administrasi Variabel


Dasar Penentuan Penetapan
No. Jenis Biaya Tarif Per Unit
Tarif Tarif Satuan

1.
Biaya promosi 100 Orang Rp 700.000,- Rp 7.000,-

2.
- - - -

3.
- - - -

29
c. Impentarisasi Biaya Tetap Produksi
Total Biaya Per Total Biaya Per
No. Jenis Biaya
Tahun Bulan

1.
Gaji karyawan Rp 57.000.000,- Rp 4.750.000,-

2.
Peralatan Rp 9.267.560,- Rp 772.296,-

Total Biaya Produksi


Rp 66.267.000.,- Rp 5.522.296
Tetap

d. Impentarisasi Biaya Tetap Pemasaran dan Administrasi Umum


Total Biaya Per Total Biaya Per
No. Jenis Biaya
Tahun Bulan

1. Sewa Tempat plus


Rp 8.400.000,- Rp 700.000,-
retribusi kebersihan

2.
Biaya promosi Rp 8.400.000,- Rp 700.000,-

Total Biaya Tetap Pemasaran


Rp 16.800.000,- Rp 1.400.000,-
dan Administrasi Umum

2.5.3 Kertas Kerja

Mencari, memilih, dan mencantumkan sumber Pendanaan


Alternatif Sumber Tingkat Cost Of
No. Total Plafon
Pendanaan Kesulitan Capital
1. Modal sendiri Kecil 0 Rp 28.550.000,-
2. Modal pinjaman Kecil Rp 40.000.000,-
dengan tingkat bunga 0

30
1,5% efektif per bulan

Total dana investasi awal yang dibutuhkan Rp 68.550.000,-

 Perkiraan Omset :
Asumsi penjualan ATK perhari missal 5% dari barang yang ada per harinya,
artinya
5% x Rp 5.000.000 = 250.000
Jasa Print 100 lembar @Rp 1.500 = Rp 150.000
Jasa Fotocopy 200 lembar @Rp 500 = Rp 100.000
Jasa Jilid 10 penjilidan @Rp 3000 = Rp 30.000

Total pendapatan per hari = Rp 530.000


Total pendapatan per bulan = 26 x Rp 530.000 = Rp 13.780.000
Total pendapatan per tahun = 12 x Rp 13.780.000 = Rp 165.360.000

 Investasi Awal :
Investasi untuk memenuhi kebutuhan tempat usaha, sarana dan prasarana
pendukung kegiatan operasional usaha.
a. Sewa Tempat plus retribusi kebersihan per bulan Rp 700.000. Langsung
dibayar dimuka per tahun 12 x Rp 700.000 = Rp 8.400.000
b. Mesin fotocopy 1 unit dengan perkiraan umur ekonomis 4 tahun = Rp
25.000.000,-
c. Mesin Printer 1 unit dengan perkiraan umur ekonomis 4 tahun = Rp
3.000.000,-
d. Komputer 2 unit diperkirakan umur ekonomis 4 tahun @Rp 5.000.000,- =
Rp 10.000.000,-

31
e. Meja etalese kaca 2 unit di perkirakan umur ekonomis 4 tahun @Rp.
1.400.000 = Rp2.800.000,-
f. Gunting,cutter, steples 3 unit di perkirakan umur ekonomis 1 tahun @Rp.
20.000 = Rp 60.000,-
g. Penggaris,lakban hitam dan putih 3 unit di perkirakan umur ekonomisnya 1
bulan @Rp. 18.000 = Rp 54.000,-
h. Kertas HVS 10 unit di perkirakan umur ekonomis 4 bulan @Rp. 71.000 =
Rp 710.000,-
i. Mesin lumminating 1 buah di perkirakan umur ekonomis 3 tahun @Rp.
700.000 = Rp 700.000,-
j. Rak Peralatan Atk 1 unit di perkirakan umur ekonomis 1 tahun = Rp
500.000,-
k. Tinta printer 4 unit di perkirakan umur ekonomis 3 bulan @Rp 100.000 =
Rp 400.000,-
l. Listrik token 900VA 1 unit di perkirakan umur ekonomis 10 tahun = Rp
1.400.000,-
m. Listrik token 1 unit dengan pengisian token per bulan @Rp 300.000 = Rp
300.000,-
Total Investasi Awal Peralatan = Rp 43.924.000,-

 Investasi untuk cadangan kebutuhan gaji manajer dan karyawan adalah sebagai
berikut:
Investasi cadangan gaji karyawan 2 bulan pertama:

a. Gaji manajer : 2 x Rp 2.000.000,- = Rp 4.000.000,-

b. Gaji pegawai : 2 x Rp 750.000,- = Rp 1.500.000,-


c. Gaji koordinator pelayanan 2 orang: 2x2 x Rp 1.000.000,- = Rp 4.000.000,-
Total Investasi Awal Gaji Karyawan = Rp 9.500.000,-

32
1. Sewa tempat dan peralatan serta sarana & prasarana pendukung dengan
perkiraan umur ekonomis 4 tahun = Rp 53.324.000,-
2. Cadangan gaji manajer dan karyawan selama 2 bulan = Rp 9.500.000,-
3. Dana promosi awal buka usaha = Rp 700.000
4. Modal kerja untuk belanja harian kebutuhan 1 minggu = Rp 5.000.000
Total Dana Investasi Awal yang Dibutuhkan = Rp 68.524.000,-

Kebutuhan dana investasi awal tersebut sebesar Rp 68.524.000 akan didanai


dengan 2 sumber:
1. Modal sendiri sebesar Rp 28.550.000,-
2. Modal pinjaman dengan tingkat bunga 1,5% efektif per bulan sebesar Rp
40.000.000,-
Total Modal Investasi Awal = Rp 68.550.000,-

Biaya operasional

- Tinta Print 4 unit = Rp 400.000


- Kertas HVS 10 unit = Rp 710.000
- Listrik per bulan = Rp 600.000
Total biaya operasional = Rp 1.710.000,-

Estimasi keuantungan

- Asumsi penjualan ATK perhari misal 5% dari barang yang ada per harinya,
artinya 5% x Rp 5.000.000 = 250.000
- Jasa Print 100 lembar, Rp 1.500 x 100 = Rp 150.000
- Jasa Fotocopy 200 lembar, Rp 500 x 200 = Rp 100.000
- Jasa Jilid 10 penjilidan, Rp 3000 x 10 = Rp 30.000
Total pendapatan per hari = Rp 530.000
Total pendapatan per bulan = 26 x Rp 530.000 = Rp 13.780.000

33
Asumsi Laba

= Pendapatan – Biaya operasional


= Rp 13.780.000 – Rp 1.710.000
= Rp 12.070.000

BEP (Break Event Point)

= Modal awal / Keuntungan


= Rp 60.124.000 / Rp 12.070.00
= 4,98 Bulan dibulatkan menjadi 5 Bulan = 150 hari

2.6 Analisis Bisnis Koperasi dari Aspek Pengelolaan Sumber Daya Manusia

Dalam pengelolaan sebuah bisnis seperti koperasi, yang mana diperlukan


Sumber Daya Manusia (Human Resources) yang mana sumber daya manusia
adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari
sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan. SDM juga merupakan kunci
yang menentukan perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya, SDM berupa
manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak, pemikir dan
perencana untuk mencapai tujuan organisasi itu. Dengan demikian, dalam rangka
pengembangan sumber daya manusia, koperasi yang akan kita dirikan yaitu
koperasi “Lancar Jaya”, akan kami terapkan pendekatan secara struktural dan
kultural. Pendekatan struktural kami lakukan sebagai cara untuk mengembangkan
SDM koperasi yang mana nantinya akan diadakan pelatihan – pelatihan seefektif
mungkin. Selain pendekatan secara struktural, juga akan kami lakukan pendeketan
secara kultural yang akan lebih banyak menyoroti SDM koperasi dari sisi anggota,
masyarakat dan lingkungannya.

Peranan SDM Koperasi “Lancar Jaya” sangat menentukan terwujudnya


tujuan koperasi. Dan untuk memimpin unsur manusia ini tentu bukanlah hal yang

34
mudah. Sumber daya manusia selain dituntut untuk mampu, cakap, dan terampil
juga tidak kalah pentingnya jika mereka memiliki kemauan dan kesungguhan
untuk belajar secara efektif dan efisien. Namun perlu diketahui bahwa
kemampuan dan kecakapan kurang berarti jika tidak diikuti moral kerja dan
kedisiplinan karyawan dalam mewujudkan tujuan. Sumber daya manusia yang
terkait pada Koperasi “Lancar Jaya” antara lain:

a. Anggota Koperasi
Anggota koperasi “Lancar Jaya” yang akan kami dirikan berjumlah 20
orang, yang mana mereka adalah mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis yang
memiliki latar belakang yang berbeda-beda baik sosial, ekonomi, agama ,
maupun tanggung jawab keluarga. Anggota koperasi ini adalah mahasiswa
yang berumur sekitar 20 sampai dengan 24 tahun. Ada yang orang tuanya
kekurangan, ada yang orang tuanya berkecukupan, ada yang berasal dari
pelosok desa dan ada yang berasal dari kota. Ada yang beragama islam dan
adapula yang non islam. Dengan latar belakang sosial ekonomi yang berbeda
inilah yang dapat menimbulkan persoalan yang tidak ringan bagi pemimpin
organisasi koperasi. Pemimpin organisasi koperasi harus dapat membawa
anggota koperasinya ke satu tujuan yang sama dan dapat memotivasi anggota
agar dapat berpastisipasi secara optimal kepada koperasi “Lancar Jaya” ini.
Jika dengan anggota 20 orang ini dapat terus mengembangkan koperasi
“Lancar Jaya”, maka nantinya akan kita perbanyak lagi anggotanya. Mengingat
jika anggota koperasi itu lebih dari 20 orang, maka akan semakin besar pula
koperasi tersebut dan tidak mudah untuk mengkoordinasi dan mengorganisasi
anggota yang semakin banyak tersebut dikarenakan semakin beraneka
ragamnya tingkat kepentingan dan motivasi dari masing-masing anggota.
Dari gambaran tersebut, koperasi “Lancar Jaya” akan mulai melihat dan
memperlihatkan kualitas dari para anggotanya, bukan kuantitas atau jumlah
anggota. Dan prinsip keanggotaan koperasi sukarela juga akan mulai kami
terapkan dengan benar untuk memulai koperasi yang masih baru ini dengan
tujuan menciptakan anggota koperasi bermotivasi tinggi. Dan anggota koperasi

35
ini diharapkan untuk dapat dan lebih menyadari apabila diarahkan dan lebih
mudah untuk diajak berpartisipasi aktif dalam keorganisasian koperasi. Bagi
para anggota koperasi “Lancar Jaya” nantinya akan mendapatkan informasi
yang cukup jelas sehingga anggota dapat memahami koperasi ini beserta
kebijakan-kebijakannya. Dan nantinya para anggota, tindakannya diharapkan
untuk lebih setia kepada koperasi, memiliki kepentingan yang lebih besar
dengan koperasinya, lebih banyak mengajukan kritik dan saran yang
membangun, bertindak sebagai salesman dalam koperasinya, memenuhi semua
kewajiban dan melunasi segala pembayaran pada koperasi. Dengan anggota
yang berjumlah 20 orang ini, maka untuk mempermudah komunikasi dengan
para anggota yang mana akan lebih efektif bila dibentuk kelompok-kelompok
atau unit-unit aktivitas. Masing-masing kelompok dapat mengadakan
pertemuan rutin sambil melatih dan membiasakan mereka saling belajar serta
membantu kepentingan kelompoknya. Karena kekuatan koperasi berada di
tangan anggotanya, maka kesadaran akan disiplin dan fanatisme anggota sangat
penting guna meningkatkan pemahaman koperasi serta etos koperasi yang
perlu ditanamkan pada setiap anggota dengan demikian motivasi mereka dapat
ditingkatkan secara bersama-sama dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan
ekonominya.
b. Karyawan Koperasi
Karyawan Koperasi adalah orang yang bekerja pada perusahaan koperasi
dan yang melaksanakan usaha, melayani pelanggan, dan membantu pengurus
dalam membuat pertanggungjawaban kepada pemilik koperasi. Mengingat
koperasi “Lancar Jaya” masih baru, yang mana usaha koperasinya masih
tergolong kecil, maka karyawan yang diperlukan cukup 2 atau 3 orang. Jika
nanti kedepannya usaha koperasi ini semakin besar dan berkembang, maka
akan kami perbanyak lagi karyawannya dengan melakukan training karyawan
agar tetap dapat menjaga kualitas yang akan diberikan kepada masyarakat
nantinya. Di dalam koperasi “Lancar Jaya” juga diperlukan seorang ahli
manajemen personalia yang bertugas untuk.
1) Merencanakan pembagian tugas

36
Perencanaan dalam pembagian tugas penting untuk dilakukan, karena tanpa
adanya perencanaan dalam pembagian tugas, karyawan akan kesulitan untuk
mengetahui tugas apa yang memang seharusnya dilakukan dan dengan
adanya pembagian tugas ini, akan dapat memaksimalkan keefektifan kinerja
masing-masing karyawan koperasi “Lancar jaya”.
2) Melaksanakan pembagian tugas
Setelah perencanaan pembagian tugas sudah tersusun sedemikian rupa,
selanjutnya yaitu pelaksanaan pembagian tugas, karena tujuan dari
perencaanan pembagian tugas adalah terlaksananya tugas tersebut dengan
optimal.
3) Mengorganisasikan masing-masing unit aktivitas
Pengorganisasian dari masing-masing unit aktivitas juga merupakan suatu
aspek yang perlu diperhatikan agar unit aktivitas tersebut dapat terorganisir
dengan baik dan mengurangi timbulnya penyelewengan dari aktivitas yang
dilakukan.
4) Mengawasi semua kegiatan yang ada
Seorang ahli manajemen personalia akan mengawasi semua kegiatan yang
ada dengan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan
dan pengelolaan koperasi serta membuat laporan tertulis dari setiap hasil
pengawasan tersebut.

5) Menambah pengetahuan para karyawan


Untuk menambah pengetahuan para karyawan, seorang ahli manajemen
personalia akan memberikan pelatihan kerja dan motivasi dengan tujuan
untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja ketika di eksekusi dengan
baik.
6) Memikirkan kesejahteraan mereka secara memadai
Seorang ahli manajemen personalia juga bertugas untuk memikirkan
kesejahteraan para karyawan secara mewadai yang bertujuan untuk
mempertahankan karyawan agar tidak pindah ke koperasi lain,

37
meningkatkan motivasi dan semangat kerja, dan meningkatkan sikap
loyalitas karyawan terhadap koperasi “Lancar Jaya” ini.
Syarat penting untuk menjadi karyawan koperasi kami adalah orang yang
sesuai dengan keahliannya masing-masing yang dibutuhkan oleh pekerjaannya,
dengan tujuan agar tidak ada pemborosan dalam pemanfaatan SDM yang
bekerja di koperasi. Dalam mengadakan seleksi terhadap karyawan yang akan
kami terima harus di selaenggarakan secara sungguh-sungguh melalui langkah-
langkah yang benar dan baik, tidak begitu saja langsung menerima orang
misalnya keluarga pengurus yang langsung di tempatkan namun harus di
seleksi terlebih dahulu. Prosedur pemilihan tenaga kerja akan kami lakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a) Sediakan waktu yang cukup
b) Ikuti jadwal yang tersedia
c) Periksa semua surat lamaran
d) Ajukan pertanyaan pribadi
e) Ajukan pertanyaan singkat dengan jawaban yang sekiranya panjang
f) Sikap para calon dianalisis
g) Hormati minat para calon
h) Bertanya dan mendengarkan jawaban secara lengkap.
c. Manajer Koperasi
Manajer kopersi adalah orang yang memegang jabatan tertinggi dari
semua koperasi dimana dia bekerja sesuai dengan perjanjian yang telah
disepakati. Karena manajer adalah pemimpin dari semua karyawan, maka
nantinya manajer koperasi “Lancar Jaya” harus membuat:
1) kebijakan yang handal
2) menjadi koordinator yang baik bagi seluruh kegiatan koperasi
3) menjadi pengawas yang bijaksana
4) manajer juga harus bisa mempertanggungjawabkan keuangan koperasi
kepada pengurus meskipun ada kepala bagian keuangan
5) sebagai figur yang jujur dalam mengatur serta menggunakan dana yang ada
secara efisien dan produktif.

38
Ada beberapa bidang yang perlu ditangani oleh manajer sebagai
pengelolah usaha koperasi kami yaitu:
1) Bidang Personalia
a) Mengusulkan pengangkatan pegawai dan pencatatan pegawai yang
melanggar tata tertib
b) Membimbing, memotivasi dan mengawasi karyawan
c) Mengusulkan peningkatan pendidikan dan keterampilan pegawai
2) Bidang pengelolah usaha, manajer secara intensiv harus mencari informasi
pasar dan bertanggung jawab penuh terhadap omset penjualan. Ia nanti juga
harus mengusahakan agar mencapai ekonomi of scale atau penurunan biaya
dan mencapai efisiensi kerja.
3) Bidang administrasi, administrasi merupakan pendukung lancarnya koperasi
mencakup administrasi keuangan dan pembuatan laporan-laporan yang
menjadi tanggung jawabnya.
4) Bidang Perencanaan
a) Mengkoordinir penyusunan konsep rencana kerja, rencana pengeluaran
dan rencana pemasukan
b) Konsep perencanaan ini diajukan ke pengurus lalu diadakan penyesuaian
seperlunya sebelum diajukan rapat anggota
c) Mengikuti rapat yang berkaitan dengan bidang usaha.
5) Bidang pengawasan, manajer bertanggung jawab atas seluruh bidang
pengawasan yang mencakup:
a) Perencanaan persediaan yang meliputi bahan baku dan bahan jadi
b) Pengawasan investasi
c) Kerajinan dan kedisiplinan pegawai
d) Jumlah uang masuk dan uang keluar yang harus diberikan setiap saat.
d. Pengurus Koperasi
Pengurus koperasi adalah para anggota yang dipilih dalam rapat anggota
sebagai kelompok orang yang ditugasi untuk mengurus koperasi dalam periode
tertentu. Pemegang mandat dan pemilik koperasi disebut sebagai pengurus.
Mereka terdiri dari sekelompok orang yang tidak sama dalam pendidikan,

39
agama, sosial ekonomi, tujuan, dan motivasi individunya. Setiap kegiatan
usaha yang dilakukan dalam suatu perusahaan harus dikoordinasi dan di
sinkronisasikan. Dari segi pengurusan usaha, pengurus harus banyak
berhubungan dengan manajer dan bertanggung jawab langsung atas usahanya,
selain itu, pengurus juga harus mengetahui tentang aktivitas usaha yang ada.
Pengurus juga harus oranag yang benar-benar terseleksi pengabdiannya.
Pengurus mempunyai tanggung jawab yang besar atas jalannya koperasi
yang akan dilaporkan kepada para pemilik, pengawas dan gerakan koperasi.
Karena tugas para pengurus koperasi benar-benar berat maka ia harus dipilih
secara benar, demokratis dan memenuhi syarat yang telah ditetapkan. Dapat
disimpulkan baha ketua pengurus koperasi haruslah orang yang lebih pintar
dari pada manajer, sehingga tidak mudah di bohongi dan diatur oleh manajer.
Walaupun tugas pengurus koperasi benar-benar berat, namun dia tidak diberi
gaji sehingga sulit mencari orang yang benar-benar mampu dan mau
mengurusnya. Agar dapat mencegah penyalahgunaan wewenang dan
menghindarkan dari tindakan tercela maka sistem insentif untuk pengurus
harus benar-benar diperbaiki dan disesuaikan.
e. Pengawas
Pengawas bertugas melakukan pemeriksaan terhadap cara kerja pengurus
dalam menjalankan usaha koperasi. Pengawas harus terdiri dari orang-orang
yang menguasai administrasi keuangan dan mengetahui liku-liku
penyimpangan yang mungkin ada. Pengawas dituntut untuk berlaku jujur
karena mereka adalah pengawas yang operasional yang harus mencegah
tindakan kecurangan. Pengawas juga harus ahli dalam bidang manajemen
karena bidang manjemen koperasi itu termasuk objek yang penting. Harus
mengetahui seluk-beluk koperasi.

2.7 Menyusun Perhitungan Sisa Hasil Usaha (Laba Rugi) Performa Secara
Periodik Per Unit Usaha Maupun Total

40
41
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

1. Koperasi konsumsi adalah koperasi yang menyediakan barang-barang


keperluan yang dapat langsung digunakan “keperluan harian akan barang”,
misalnya; beras, gula, perkakas, dan alat-alat tulis (Setiawan, 2021). Tujuan
koperasi konsumsi untuk memakmurkan perekonomian, memberi peluang
untuk menerima barang-barang buatan sendiri, memperluas kerja dan usaha,
dan meningkatan pendapatan.
2. Untuk memenuhi kebutuhan pelajar dan pekerja di sekitar susah terjangkau.
Keperluan yang biasanya di butuhkan oleh para pelajar, pekerja, dan
masyarakat sekitar seperti bahan pokok sehari hari dan juga kebutuhan alat
tulis kantor serta percetakan. Maka dari itu, kami Mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember menyusun rencana bisnis dengan
mendirikan koperasi konsumsi (ATK dan Percetakan) di Jl. D.I.Panjaitan,
Sumbersari agar supaya mampu menerapkan ilmu yang kami dapatkan di
bangku perkuliahan dengan tujuan mengetahui potensi pasar ataupun peluang
yang sesuai untuk mendirikan sebuah koperasi yang mampu memenuhi
kebutuhan serta mensejahterakan masyarakat.

3.2 Saran

Adapun saran yang ingin disampaikan untuk Koperasi Lancar Jaya


sehingga dapat membantu untuk keberlangsungan koperasi kedepan adalah
sebagai berikut.

42
1. Koperasi Lancar Jaya diharapkan dapat melakukan semua strategi-strategi yang
sudah diterapkan dengan baik dan dijalankan dengan sesuai demi kesuksesan
koperasi konsumsi Lancar Jaya.
2. Koperasi Lancar Jaya diharapkan mampu menjalankan semua rencana yang
akan dilakukan kedepan dengan baik dan sesuai prosedur agar Koperasi
Konsumsi Lancar Jaya dapat selalu memenuhi target yang harus dicapai.
3. Dapat mensosialisasikan dan meningkatkan strategi ini kepada semua staf yang
bekerja sama di dalam Koperasi lancar Jaya agar koperasi semakin sukses
kedepannya.
4. Koperasi diharapkan mencari dan membuat terobosan baru dalam bentuk usaha
lainnya dalam rangka mengembangkan pendapatan perkoperasian.

43

Anda mungkin juga menyukai