Anda di halaman 1dari 23

PELUANG USAHA

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Kewirausahaan

Yang dibimbing oleh Bapak Agus Setyo Utomo, SST., M.Kes

Oleh Anggota

Figo Aqil Febriansyah (P17211227125)


Lailatul Azizah Aprili Syahrani (P17211227128)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “Bentuk Peluang
Usaha” dapat penyusun selesaikan dengan baik melalui beberapa sumber yakni melalui
tinjauan pustaka maupun melalui media internet. Penyusun berharap makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pemahaman pembaca tetang bentuk peluang usaha.

Pada kesempatan ini, penyusun ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada
seluruh rekan kelompok yang telah memberikan banyak dukungan serta kontribusi dan juga
dosen pengajar mata kuliah Kewirausahaan bapak Agus Setyo Utomo, SST., M.Kes.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu
penyusun berharap adanya kritik, saran, dan masukan demi perbaikan makalah untuk
menjadi lebih baik kedepannya. Demikian makalah ini penyusun buat, apabila ada
ketidaksesuaian materi yang dirujuk dan kesalahan penyusunan, penyusun mohon maaf
yang sebesar-besarnya. Kritik dan saran dari pembaca sangat kami nantikan demi perbaikan
dalam pembuatan karya makalah yang lebih baik kedepannya.

Malang, 22 Augustus 2023

Penulis

2
Daftar isi
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 2
BAB I .................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 4
1.1. Latar Belakang .................................................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................... 5
1.3. Tujuan ................................................................................................................. 5
BAB II................................................................................................................................. 6
TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................................... 6
2.1 Pengertian Kewirausahaan ........................................................................................ 6
2.2 Analisa SWOT .......................................................................................................... 6
2.3 Pengertian Peluang Usaha......................................................................................... 7
2.4 Faktor yang Mempengaruhi Peluang Usaha ............................................................. 8
2.5 Indikator Peluang Usaha ......................................................................................... 10
BAB III ............................................................................................................................. 12
STUDI KASUS ................................................................................................................. 12
3.1 Gambaran Kasus ..................................................................................................... 12
3.2 Pembahasan Kasus .................................................................................................. 14
BAB IV ............................................................................................................................. 16
PENUTUP ........................................................................................................................ 16
4.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 16
4.2 Saran ....................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 17

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam dunia yang terus berkembang ini, peluang usaha merupakan salah
satu aspek yang menarik perhatian banyak individu, baik mereka yang sedang
mencari karir alternatif, ingin menjadi wirausaha, atau yang ingin memahami
lebih dalam mengenai dinamika bisnis modern. Peluang usaha yang
menggambarkan potensi untuk menciptakan nilai, mencapai kemandirian
finansial, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Di era digital dan
global saat ini, peluang usaha dapat muncul dari berbagai sumber, mulai dari
inovasi teknologi hingga tren pasar yang berkembang pesat.

Melalui pemahaman yang lebih dalam tentang konsep peluang usaha,


diharapkan dapat meraih wawasan yang lebih luas mengenai dinamika bisnis
modern dan bagaimana kita dapat mengambil langkah-langkah praktis untuk
merancang, mengembangkan, dan menjalankan bisnis yang berhasil. Peluang
usaha bukan hanya tentang berani mengambil risiko, tetapi juga tentang
persiapan yang matang, analisis pasar yang cermat, dan kemampuan adaptasi
terhadap perubahan lingkungan bisnis yang terus berubah.

Peluang usaha bukan hanya tentang berani mengambil risiko, tetapi juga
tentang persiapan yang matang, analisis pasar yang cermat, dan kemampuan
adaptasi terhadap perubahan lingkungan bisnis yang terus berubah.

Demikian, mari bersama-sama merambah dunia peluang usaha yang penuh


potensi ini, sambil menggali pengetahuan yang diperlukan untuk menghadapi
tantangan dan mengambil keuntungan dari peluang yang ada.

4
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa itu kewirausahaan?
2. Bagaimana bentuk Analisa swot?
3. Apa yang di maksud dengan peluang usaha?
4. Apasaja factor yang mempengaruhi peluang usaha?
5. Apasjaa indicator peluang usaha?

1.3. Tujuan
Dari penjabaran rumusan masalah diatas dapat ditentukan tujuan dari dibuatnya
makalah ini yaitu meliputi :
1. Mampu memahami pengertin dari kewirausahaan
2. Mampu memahami bentuk Analisa swot
3. Memahami pengertian peluang usaha
4. Mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi peluang usaha
5. Memahami apasaja yang menjadi indicator peluang usaha

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kewirausahaan


Pada intinya, kewirausahaan adalah cara seseorang bersikap, berperilaku,
dan memiliki kemampuan dalam mengelola usaha atau aktivitas yang bertujuan
untuk mencari peluang, menciptakan inovasi, menerapkan metode kerja dan
teknologi baru, serta meningkatkan efisiensi untuk meraih keuntungan.

Bila dilihat dari asal-usul kata "wira" dan "usaha", frasa "wira" mengandung
arti "panutan" atau "contoh yang baik", sedangkan "usaha" merujuk pada "membuat
sesuatu yang memiliki manfaat". Oleh karena itu, seorang pengusaha dapat
dijelaskan seperti ini: "Individu yang memiliki keinginan untuk melakukan
tindakan yang memberikan manfaat dan dapat dijadikan contoh inspiratif dalam
kehidupan." Dengan kata lain, ini dapat disederhanakan menjadi "Seseorang yang
tekun dalam bidang bisnis dan dapat menjadi teladan dalam kehidupan." (Tarmudji
2006)

2.2 Analisa SWOT


Tidak diperlukan usaha yang ambisius. Hal yang sederhana tapi memiliki
potensi yang baik sudah cukup. Langkahnya adalah dengan mengevaluasi
lingkungan sekitar kita. Salah satu alat yang bisa digunakan oleh para pengusaha
untuk menilai kemungkinan dan batasan dalam usaha, serta memberikan informasi
penting, adalah melakukan analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities,
threats). Berikut adalah metode simpel yang bisa diikuti dalam menerapkan analisis
SWOT.

a. Strenghts
Menyimak potensi yang ada seperti posisi geografis, ketersediaan bahan
baku yang mudah diperoleh, keterjangkauan oleh konsumen, dan
keunggulan lain yang bisa dioptimalkan. Sebagai contoh, lokasi yang
berdekatan dengan kampus atau pusat perbelanjaan dapat diubah menjadi

6
peluang untuk mendirikan kos-kosan, usaha warnet, atau sewa perangkat
komputer, dan berbagai pilihan lainnya.
b. Weaknesses
Memerhatikan kelemahan yang ada membantu kita menghindari usaha yang
terlalu dipaksakan, terutama jika kita memiliki keterbatasan dalam hal
tertentu. Misalnya, sebaiknya kita tidak memulai usaha rental komputer jika
kita tidak memiliki pengetahuan atau keterampilan yang memadai dalam
mengoperasikan komputer.
c. Oppurtinities
Mengidentifikasi peluang yang bisa diambil dan menghasilkan manfaat.
Sebagai contoh, memulai bisnis fotokopi di sekitar area kampus atau
mendirikan usaha kantin di sekitar kawasan perkantoran, serta opsi-opsi
lainnya.
d. Threats
Mengamati potensi bahaya bagi bisnis yang memiliki risiko tinggi, memiliki
masa hidup yang singkat, dan sulit untuk dinilai. Terutama jika pesaing
memiliki keahlian yang lebih unggul. Sebagai contoh, berinvestasi di pasar
saham, di mana kita kurang memiliki pemahaman yang memadai, atau
terlibat dalam pasar yang penuh dengan pesaing yang sudah sangat banyak
(KEMENDIKBUD, 2019).

2.3 Pengertian Peluang Usaha


Asal-usul kata "peluang" berasal dari bahasa Inggris "opportunity", yang
mengacu pada satu atau beberapa kesempatan yang muncul akibat suatu peristiwa.
Peluang bisnis merupakan kesempatan yang terbuka bagi individu yang memiliki
sifat kreatif dalam dirinya untuk memulai suatu usaha. Peluang adalah arah yang
menggembirakan yang ada di sekitar perusahaan, dan jika perusahaan berhasil
menggunakan peluang ini, maka ada potensi bagi usaha tersebut untuk terus
menghasilkan keuntungan secara berkelanjutan (Solihin 2012). Dalam pandangan
Mariotti (2013:147), peluang bisnis merujuk pada potensi pasar yang bisa
memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen. Dia juga mengungkapkan bahwa
peluang usaha muncul saat seorang pengusaha mendapatkan gagasan bisnis,
mengevaluasi apakah gagasan tersebut memiliki potensi komersial, dan jika iya,

7
maka gagasan tersebut akan dikembangkan menjadi bagian dari bisnis yang
diharapkan menjadi tren di kalangan masyarakat.

Berdasarkan definisi peluang usaha yang diberikan oleh beberapa pakar,


dapat ditarik kesimpulan bahwa peluang usaha adalah konsepsi yang bermula dari
ide atau konsep bisnis, yang selanjutnya dikembangkan menjadi sebuah usaha
berdasarkan potensi yang dikenali dari para konsumen. Dengan kata lain, peluang
usaha dimulai dari gagasan bisnis yang menjanjikan untuk pelanggan, yang
kemudian dikembangkan menjadi entitas bisnis.

2.4 Faktor yang Mempengaruhi Peluang Usaha


Keberadaan peluang bisnis menjadi esensial bagi para pengusaha,
mengingat fluktuasi permintaan pasar yang terus berubah dan evolusi zaman yang
terus maju. Kondisi ini mewajibkan para wirausahawan untuk mengenali tren bisnis
yang sedang berlangsung, guna mencegah kejenuhan pelanggan. Karena itu,
pengusaha perlu memiliki pandangan jangka panjang untuk mempersiapkan inovasi
dan konsep menarik yang dapat menggugah minat masyarakat. Dengan demikian,
saat peluang bisnis muncul, para wirausahawan akan berusaha menciptakan produk
atau model kerja usaha yang menarik bagi pelanggan. Menurut penelitian Bygrave
dan Zacharakis (2011), terdapat lima elemen yang menjadi pemicu kemunculan
peluang bisnis, yakni:

1. Pelanggan

Peran paling mendasar dalam mengidentifikasi peluang bisnis adalah


pelanggan, karena sumber informasi paling sederhana untuk riset pasar
adalah interaksi langsung dengan pelanggan. Dalam upaya membangun
usaha, sangat penting bagi wirausahawan untuk memahami potensi dan
karakteristik kelompok pelanggan yang akan menjadi pendorong bagi
perkembangan usaha yang mereka jalankan.

2. Kompetitor
Sebagian besar pengusaha melihat kehadiran pesaing dalam bisnis sebagai
suatu potensi yang menimbulkan ancaman bagi usahanya. Jika pengusaha
mampu mengenali dan mengidentifikasi pesaing dalam lingkup bisnisnya,
ini bisa menjadi peluang untuk pengembangan. Untuk mengenali pesaing

8
secara menyeluruh, langkah pertama adalah melakukan penelitian yang
berfokus pada pelanggan, dengan mengamati bagaimana pengusaha
memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan. Selain itu, pengusaha perlu
mengenali pesaing yang berdampak langsung, pesaing yang berdampak
tidak langsung, serta bisnis pengganti yang mungkin muncul.
3. Pemasok dan distributor pemasaran
Dalam beroperasi dalam dunia usaha, keterlibatan pihak lain sangatlah
penting dalam menghasilkan peluang bisnis. Fungsi pemasok dalam
menciptakan peluang terletak pada pembangunan kemitraan bisnis, yang
melibatkan penyediaan sumber daya yang diperlukan oleh pengusaha. Di
sisi lain, peran perantara pemasaran dalam menciptakan peluang adalah
membantu dalam promosi, penjualan, dan penyebaran produk.
4. Politik Pemerintah
Konteks politik dalam suatu negara memiliki dampak signifikan terhadap
potensi bisnis karena produk yang dikembangkan perlu sejalan dengan
kerangka hukum negara tersebut. Sebagai contoh, dalam negara yang
menganut paham liberal seperti Amerika Serikat, pengusaha diberikan
kebebasan untuk mengembangkan berbagai jenis usaha secara bebas. Di
negara yang menganut paham komunis, seperti Cina dan Korea Utara,
kendala-kendala ditempatkan pada aktivitas wirausaha agar sejalan dengan
arahan pemerintah yang berideologi komunis.
5. Global
Pengaruh globalisasi merambah berbagai aspek, termasuk dalam ranah
bisnis. Bisnis juga harus beradaptasi dengan fenomena globalisasi, karena
terdapat situasi di mana aspek tertentu yang ada di satu negara tidak tersedia
di negara lain. Inilah mengapa peluang bisnis muncul, karena pengusaha
memiliki potensi untuk mengidentifikasi hal-hal semacam itu.

Setelah mengenali elemen-elemen yang memunculkan peluang bisnis,


pengusaha juga perlu menemukan sumber-sumber asal peluang tersebut. Menurut
pendapat Mariotti (2013), terdapat tiga metode untuk memperoleh peluang bisnis,
yaitu sebagai berikut:

1. Peluang Usaha Media

9
Peran media telah menjadi hal yang integral dalam kehidupan
masyarakat dan lingkungan saat ini. Media membantu individu untuk
mendapatkan informasi yang diinginkan oleh khalayak. Ini juga berlaku
ketika mencari peluang bisnis. Advokasi teknologi canggih telah
memperluas cakupan media, tidak lagi hanya terbatas pada media cetak,
radio, atau televisi, tetapi juga meliputi media internet yang bahkan telah
mengambil dominasi atas media lainnya. Mengingat potensi yang
sangat kuat di media internet, peluang bisnis bisa diidentifikasi dan
dimanfaatkan dengan lebih mudah.
2. Segmentasi pasar
Ragam jenis segmentasi pasar dapat memandu pengusaha dalam
menemukan peluang bisnis. Oleh karena itu, penting bagi pengusaha
untuk melakukan penelitian terhadap kondisi sosial masyarakat, untuk
memahami kebutuhan dan keinginan mereka. Dengan merujuk pada
data yang diperoleh, pengusaha dapat mengembangkan atau
memperbaiki bisnis sesuai dengan permintaan pasar yang ada.
3. Internet
Internet menjadi salah satu cara paling sederhana untuk menggali
peluang, dikarenakan aksesnya yang ekonomis dan mudah. Melalui
internet, semua individu memiliki peluang untuk melaksanakan
berbagai hal. Melalui sarana ini, pengusaha dapat menemukan peluang
bisnis yang unik dan belum pernah dipikirkan oleh pihak lain untuk
diwujudkan.

2.5 Indikator Peluang Usaha


Dalam riset ini, peneliti menerapkan konsep dari Mariotti (2013), yang
menyatakan bahwa "peluang usaha adalah potensi pasar untuk bisnis yang dapat
memenuhi kebutuhan atau keinginan pelanggan." Melalui penerapan teori ini dalam
penelitian, peneliti menemukan beberapa indikator yang dapat diambil sebagai
simpulan dari teori tersebut, di antaranya sebagai berikut:

1. Dorongan untuk Mengatasi Tantangan


Banyak bisnis yang sukses muncul karena mampu mengatasi tantangan
yang dihadapi oleh banyak individu, dan tantangan tersebut menjadi

10
peluang bisnis. Sebagai contoh, suatu wilayah mungkin kekurangan barang
yang diperlukan atau diinginkan. Tantangan ini bisa dialami oleh diri sendiri
atau juga oleh orang lain. Pengusaha dalam situasi ini akan belajar
bagaimana menangani tantangan tersebut, seperti cara memproduksi barang
yang sesuai dengan kebutuhan atau keinginan tersebut. Namun, yang lebih
penting lagi adalah apakah produk ini akan menghasilkan perubahan positif
dalam hidup mereka sendiri maupun orang lain.
2. Inovasi
Waktu kini terus mengalami transformasi yang signifikan. Perubahan ini
sering kali membawa peluang yang sebelumnya belum pernah terfikirkan.
Karena perubahan dalam zaman dan tren masyarakat yang senantiasa
berubah, inovasi menjadi suatu keharusan untuk menjaga kelangsungan
usaha.
3. Kreatifitas
Pengusaha juga memiliki kemampuan untuk menciptakan peluang bisnis
melalui kreativitas pribadinya, baik itu melalui hobi atau ide yang tidak
umum yang dapat diwujudkan menjadi produk yang diminati.

11
BAB III

STUDI KASUS

3.1 Gambaran Kasus


Dirly memberikan pengarahan kepada karyawan mengenai cara
membersihkan sepatu dan merawat sepatu. Pria kelahiran (04 Desember 1993) yang
bernama asli (Abdul Kadirly) atau biasa di kenal dengan sebutan Seventeen Dirly
kelahiran Indragiri Hilir Berdarah (Bugis Makassar) itu, Menjalankan bisnis
laundry sepatu sejak 21 Februari 2022.

Kembalinya kegiatan di luar rumah pasca Covid-19 membuat beberapa ide


bisnis kembali muncul. Jasa cuci sepatu, salah satunya. Laundry sepatu banyak
dicari lagi karena aktivitas di luar rumah normal. Pendidikan Dirly dengan jalur
usaha yang digelutinya tidak nyambung dengan statusnya sebagai Alumni Fakultas
ilmu sosial dan ilmu politik (Fisipol) Universitas islam riau (UIR) pada 2013 itu tak
menyangka kini menjadi pemilik jaringan jasa cuci sepatu di Pontianak dan
Pekanbaru Riau.

Namun, dia mengatakan bahwa mental yang didapat saat kuliah


membantunya membangun usaha. Pasalnya, banyak hal yang tak terduga saat
mencuci sepatu milik orang lain. Misalnya, melihat kotoran yang harus
disingkirkan dari sebuah alas kaki. Menurut Pria 29 tahun itu, berkuliah di UIR juga
membentuk mentalnya menghadapi berbagai macam konsumen. Semua
pengalaman ditambah dengan Entrepreneur membuatnya bisa berkembang dan
menambah relasi di lingkungan nya, di dunia jasa laundry sepatu selama dua tahun
belakangan ini.

Dirly mengungkapkan, pendorong utama dirinya menggeluti dunia usaha


adalah sang teman bernama Dimas M Syahputra. Dimas & Dirly memang senang
mencoba semua peluang usaha. Dan mengajak dirly untuk memulai usaha nya
bersama – sama.

12
“Selama kuliah saya juga akhirnya mencoba banyak melakukan pekerjaan
seperti Vidiographer, Model Vidio Clip , Bermain Musik Dan Jualan Online Barang
Second Brand.Tapi, saya mulai tertarik cuci sepatu karena saya salah satu pencinta
sepatu . Dan saya lihat beberapa laundry sepatu yang buka di Indonesia,” paparnya
kepada riaunet.com.

Awalnya pria asal (Inhil) itu hanya coba-coba. Dengan modal tak sampai
Rp 1 juta, dia membeli produk pembersih dan beberapa sikat. Dari ilmu yang
didapat dari dimas dia mulai berlatih membersihkan sepatunya sendiri. Dan mampu
menciptakan produk pembersih sepatu seperti :

-Sabun Sepatu
-Parfum Sepatu
-Balm Sepatu

Latihan itu berlanjut ke alas kaki saudara, teman sekampus, setelah yakin,
akhirnya pada 11 Oktober 2022 dia menambah cabang laundry sepatu di Pekanbaru
(Riau) setelah membuka laundry sepatu di Pontianak (Kalbar), ungkapnya.

Awalnya pendapatannya memang tidak pasti. Namun, ketekunannya


terbayar hanya dalam hitungan bulanan. Pada bulan ke empat ,Dirly menyebut
omzetnya sudah mencapai Rp 8-10 juta per bulan. Dengan margin yang tembus 50
persen, dia mulai menguatkan komitmen untuk menggeluti bisnis cuci sepatu.
Hingga tahun ini, Dirly sudah membangun Dua outlet. Dan Dirly juga ingin
berencana menambah Satu outlet di kota padang.

Satu cabang diakui bisa melayani 10-15 pasang sepatu untuk dicuci per hari.
“Kalau di Pontianak, satu outlet malah biasanya melayani 30-40 pasang, Itu hanya
bicara cuci sepatu, belum soal cat ulang atau pembelian parfum sepatu dan sabun
khusus sepatu” ucapnya.

Ketika ditanya tips, dia mengatakan, yang paling penting justru edukasi.
Sebab, banyak masyarakat yang masih awam soal sepatunya sendiri. Alhasil,
konsumen menyalahkan jasa cuci sepatu atas keadaan alas kaki setelah dicuci.

13
Karena itu, dia mewajibkan setiap pasang sepatu yang dicuci difoto dari berbagai
sisi terlebih dahulu. Dirly pun menerangkan bagaimana kondisi dan apa saja
risikonya saat harus dicuci.

“Memang tidak mungkin semua konsumen puas. Tapi, yang sudah tahu
tentang sepatu pasti bisa menerima apa yang saya katakan,” ujarnya.

Tips Memulai Jasa Cuci Sepatu


– Pilih lokasi padat penduduk
– Tempat usaha berada di pinggir jalan umum
– Terus perbanyak konten untuk tarik pelanggan
– Pelajari berbagai bahan sepatu dan cara membersihkannya
– Permudah pelanggan dari pembayaran digital sampai layanan antar jemput
– Konsisten buka operasional agar meningkatkan loyalitas & Memiliki koneksi
teman yang banyak.

Dan dirly juga mengatakan, “Tidak semua noda / kotoran di sepatu dapat
menghilang setelah di cuci. Tergantung pada tingkat kekotoran dan kondisi sepatu
juga, saat pengantaran ke outlet.” Tutupnya. (Rdk)

Riaunet.com. (2023, Februari 27). Peluang Usaha : Mengais Rezeki Dari Cuci Sepatu.
Riaunet.com. https://riaunet.com/peluang-usaha-mengais-rezeki-dari-cuci-sepatu/

3.2 Pembahasan Kasus


Dari kasus diatas dapat diambil kesimpulan bahwa siapapun bisa memulai
usaha karena melakukan bisnis tidak akan terhalang oleh usia, gender, pekerjaan,
Pendidikan, atau hal lainnya. Hal ini dibuktikan dengan narasumber yang sudah
lulus dari bangku perkuliahan namun sudah berhasil mendirikan suatu usaha yang
sesuai dengan minat beliau di dunia sepatu. Dimana narasumber bisa memanfaatkan
hobi yang dimilikinya menjadi ladang rupiah dari hanya sekedar coba-coba saja.

Kak Dirly mulai mendirikan usahanya setelah covid-19 mulai mereda.


Berasama temannya yaitu kak Dimas, kak Dirly mulai mencoba-coba beberapa
usaha semenjak dimasa kuliahnya dan salahsatu usaha yang saat ini digelutinya
adalah usaha Laundry sepatu. Pada saat ini banyak sekali orang yang mencari

14
laundry sepatu untuk meringankan tugas mencuci noda-noda yang ada di alas kaki
yang hamper setiap hari dipakai atau hanya sekedar ingin merawat sepatu yang ada.

Awalnya kak Dirly itu hanya coba-coba. Dengan modal yang tidak sampai
Rp 1 juta, dia mulai dengan membeli produk pembersih dan beberapa sikat. Dari
ilmu yang didapat dari kak Dimas dia mulai berlatih membersihkan sepatunya
sendiri. Lalu berlanjut ke sepatu milik teman-teman dan saudara. Hingga akhirnya
ia yakin untuk mendirikan sendiri usaha Laundry sepatu miliknya di Pontianak juga
sampai membuka cabag di Pekanbaru. Tidak hanya itu kak Dirly juga berinovasi
dengan melihat peluang yang ada, selain membukan usaha laundry ia juga
bereksperimen membuat sabun, balm, dan parfum untuk sepatu yang saat ini juga
sudah ia pasarkan bersamaan dengan laundry sepatu miliknya.

Dari yang awalnya hanya bermodalkan tidak sampai Rp. 1 juta saat ini kak
Dirly mampu menghasilkan omzet diangka Rp. 8-10 juta perbulan dengan rata-rata
harian setiap outlet mencuci 8-10 sepatu bahkan outlet di padang bisa mencuci 30-
40 sepatu setiap harinya. Pada awalnya memang tidak mudah namun berpegang
pada komitmen dan pengalaman. Selain memberikan service dalam mencuci
sepatu, mengecat, dan parfum sepatu, kak Dirly juga memberikan edukasi pada
setiap konsumennya mengenai perawatan sepatu.

Dari pemaparan kak Dirly bisa kita ketahui bahwa peluang usaha itu ada
banyak sekali disekitar kita. Dengan memanfaatkan hobbi isa menghasilkan rupiah.
Berikut pemaparan kak Dirly mengenai tips memulai jasa cuci sepatu agar kita bisa
mengikuti jejaknya menjadi pengusaha sukses di usia muda

Tips Memulai Jasa Cuci Sepatu


– Pilih lokasi padat penduduk
– Tempat usaha berada di pinggir jalan umum
– Terus perbanyak konten untuk tarik pelanggan
– Pelajari berbagai bahan sepatu dan cara membersihkannya
– Permudah pelanggan dari pembayaran digital sampai layanan antar jemput
– Konsisten buka operasional agar meningkatkan loyalitas & Memiliki koneksi
teman yang banyak.

15
Selain itu kak dirly juga memberikan beberapa tips mengenai jasa Laundry
sepatu miliknya dia mengatakan, yang paling penting justru edukasi. Karena masih
banyak konsumen yang masih awam soal sepatunya sendiri. Alhasil, konsumen
menyalahkan jasa cuci sepatu atas keadaan alas kaki setelah dicuci. Karena itu, dia
mewajibkan setiap pasang sepatu yang dicuci difoto dari berbagai sisi terlebih
dahulu. Kak Dirly pun menerangkan bagaimana kondisi dan apa saja risikonya saat
harus dicuci. Untuk penutup kak Dirly juga mengatakan, “Tidak semua noda /
kotoran di sepatu dapat menghilang setelah di cuci. Tergantung pada tingkat
kekotoran dan kondisi sepatu juga, saat pengantaran ke outlet.”

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kewirausahaan adalah kemampuan mengidentifikasi dan mengambil
peluang usaha dengan kreativitas dan inovasi. Dalam konteks ini, analisis SWOT
digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman suatu
usaha. Peluang usaha merujuk pada situasi yang menawarkan potensi profit,
dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti perubahan pasar, teknologi, dan kebijakan.
Faktor-faktor seperti pasar, kompetisi, teknologi, dan tren sosial mempengaruhi
kemunculan peluang usaha. Indikator peluang usaha mencakup perubahan
kebutuhan konsumen, celah di pasar, dan pergeseran teknologi, yang dapat menjadi
dasar bagi pengambilan keputusan dalam memulai atau mengembangkan usaha.

4.2 Saran
Bagi pembaca, disarankan untuk mendalamkan pemahaman tentang konsep
kewirausahaan, analisis SWOT, peluang usaha, serta faktor-faktor yang
memengaruhinya. Juga, pertimbangkan bagaimana indikator-indikator peluang
usaha dapat membantu dalam mengidentifikasi tren pasar yang relevan. Dan untuk
penulis lebih dapat menyajikan informasi yang lebih akurat dan mudah dipahami.

16
DAFTAR PUSTAKA

Tarmudji, Tarsis. 2006. Prinsip-prinsip Kewirausahaan. Yogyakarta: Liberti.

Solihin, Ismail. 2012 Manajemen Strategik. Jakarta: Erlangga

Mariotti, Steve. 2013. Entrepreneurship, Owning Your Future. USA: Pearson Education,
Inc.

Bygrave & Zacharakis. 2011. Entrepreneurship: Second Edition. USA: John Willey &
Sons.

Riaunet.com. (2023, Februari 27). Peluang Usaha : Mengais Rezeki Dari Cuci Sepatu.
Riaunet.com.

17
CONTOH SOAL MULTIPLE CHOICE MATERI BENTUK PELUANG
USAHA

1. Seorang wirausaha ingin membuka restoran di kota yang sudah memiliki banyak
restoran terkenal. Bagaimana dia dapat mengidentifikasi peluang unik dan
mengatasi persaingan?

a) Mengabaikan persaingan dan fokus pada konsep restoran yang ada.

b) Meniru menu dari restoran terkenal untuk menarik pelanggan.

c) Menambah dekotasi restoran agar menarik

d) Melakukan riset pasar untuk mengidentifikasi kekosongan dalam penawaran


restoran.

e) Mengandalkan branding dan promosi agresif untuk menutupi persaingan.

2. Seorang pengembang perangkat lunak memiliki ide untuk teknologi startup.


Bagaimana dia bisa mengevaluasi pasar, mengembangkan produknya, dan
menarik investor?

a) Melakukan survei pasar dan mengembangkan Minimum Viable Product (MVP).

b) Mengandalkan insting dan meluncurkan produk tanpa riset pasar.

c) Menunda pengembangan produk hingga investor tertarik.

d) Melakukan pengamatan di perusahaan teknologi start up

e) Mengandalkan presentasi visual yang menarik untuk menarik investor.

3. Seorang individu ingin memulai bisnis e-commerce. Bagaimana dia dapat


menentukan produk yang paling diminati di pasar dan mengembangkan strategi
pemasaran yang efektif?

a) Memilih produk yang paling disukai oleh teman dan keluarga.

b) Mengikuti tren produk saat ini tanpa pertimbangan pasar.

c) Mengandalkan strategi pemasaran tradisional seperti brosur dan spanduk.

18
d) Menganalisis data pasar dan melakukan riset kompetitor untuk menentukan
produk.

e) Mengandalkan strategi yang diberikan oleh orang terpercaya.

4. Sebuah perusahaan ingin memperluas lini produknya. Bagaimana mereka dapat


mengidentifikasi peluang baru dan memutuskan produk mana yang harus
mereka kembangkan?

a) Memilih produk yang paling mudah diproduksi.

b) Melakukan riset pasar untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan yang belum


terpenuhi.

c) Menyebarkan produk yang paling disukai oleh manajemen.

d) Mengandalkan pendapat individu dalam perusahaan tanpa kajian lebih lanjut.

e) Melakukan akuisisi produk dari perusahaan lain

5. Seseorang berpikir untuk berinvestasi dalam bisnis waralaba. Bagaimana dia


dapat menilai apakah sebuah franchise memiliki potensi keuntungan yang tinggi
atau tidak?

a) Memilih waralaba yang terlihat populer di luar negeri.

b) Mengevaluasi biaya awal waralaba sebagai faktor utama.

c) Melakukan analisis terhadap kinerja waralaba di berbagai lokasi.

d) Mengandalkan kesaksian pribadi dari pemilik waralaba yang lain.

e) Melakukan bisnis di lahan kosong di pinggir jalan

6. Bagaimana seseorang dapat memulai usaha di industri kesehatan dan kebugaran


yang sedang berkembang, seperti pusat kebugaran atau layanan pelatihan
pribadi?

a) Menyediakan layanan yang unik dan sesuai dengan tren kesehatan terkini.

b) Menyediakan layanan yang sama seperti yang sudah ada di pasar.

c) Mengabaikan tren kesehatan dan kebugaran dan fokus pada industri lain.

19
d) Hanya membeli beberapa alat fitness dan menyebarkan promo melalu media
massa

e) Mengandalkan promosi diskon untuk menarik pelanggan.

7. Suatu perusahaan yang ingin melakukan ekspansi internasional. Bagaimana


mereka dapat menentukan negara yang tepat untuk berinvestasi dan mengatasi
tantangan yang mungkin muncul di pasar internasional?

a) Memilih negara berdasarkan preferensi pribadi.

b) Mengabaikan tantangan dan fokus pada keuntungan potensial.

c) Menganalisis faktor-faktor ekonomi, sosial, dan hukum dalam negara tersebut.

d) Mengandalkan strategi yang sama seperti yang telah berhasil dilakukan di pasar
domestik.

e) Menjelajah negara tersebut dan melihat peluang yang ada.

8. Bagaimana seseorang dapat memanfaatkan tren makanan organik dan memulai


bisnis pengolahan makanan organik yang berkelanjutan?

a) Mengabaikan tren makanan organik dan fokus pada makanan biasa.

b) Melakukan riset pasar untuk memahami permintaan dan menyediakan makanan


organik berkualitas.

c) Menyediakan makanan organik tanpa memperhatikan sumber bahan baku.

d) Memberi label makanan tersebut organic tanpa melihat sumber untuk menarik
pelanggan.

e) Mengandalkan harga murah untuk menarik pelanggan.

9. Seorang individu memiliki visi untuk memulai startup yang memberikan


dampak positif pada masyarakat. Bagaimana dia dapat mengidentifikasi peluang
yang sesuai dengan visinya?

a) Mengikuti tren bisnis tanpa mempertimbangkan dampak sosial.

b) Memilih peluang yang paling menguntungkan secara finansial.

20
c) Mengandalkan arahan dari teman

d) Memahami masalah sosial yang ingin diatasi dan mencari solusi inovatif.

e) Mengandalkan pengalaman pribadi tanpa mempertimbangkan kepentingan


masyarakat.

10. Sebuah menghadapi berbagai risiko bisnis, termasuk perubahan regulasi dan
persaingan perusahaan yang semakin ketat. Bagaimana mereka dapat
mengidentifikasi peluang untuk mengelola dan mengurangi risiko risiko
tersebut?

a) Mengabaikan risiko bisnis dan fokus pada keuntungan.

b) Mengandalkan asuransi untuk menutupi semua risiko yang mungkin muncul.

c) Mencegah risiko-risiko potensial dan mengembangkan strategi penanggulangan.

d) Mengandalkan keberuntungan dalam menghadapi risiko bisnis.

e) Mempelajari resiko kegagalan dari cerita orang lain

11. Peluang usaha muncul ketika:


a) Pesaing menghilang
b) Permintaan pasar menurun
c) Ide usaha tidak relevan
d) Terdapat kebutuhan atau keinginan yang belum terpenuhi oleh pasar
e) Peraturan pemerintah menghambat bisnis
12. Faktor eksternal yang dapat memengaruhi peluang usaha meliputi:
a) Keahlian teknis pengusaha
b) Keadaan cuaca
c) Kecenderungan pribadi pengusaha
d) Kesulitan dalam mengelola keuangan
e) Motivasi karyawan
13. Bagaimana internet dapat berkontribusi terhadap peluang usaha?
a) Membatasi akses informasi
b) Menghambat komunikasi
c) Meningkatkan biaya promosi

21
d) Memberikan akses luas untuk pemasaran dan penjualan
e) Menghambat inovasi teknologi
14. Salah satu metode yang dapat membantu dalam mengidentifikasi peluang
usaha adalah:
a) Menghindari segmen pasar yang potensial
b) Menutup mata terhadap perkembangan tren
c) Meniru strategi pesaing
d) Mengamati kebutuhan atau keinginan pelanggan
e) Mengabaikan analisis SWOT
15. Kreativitas dalam usaha dapat memunculkan peluang baru karena:
a) Tidak ada yang memerlukan inovasi
b) Semua usaha sudah sempurna
c) Lingkungan bisnis stabil
d) Perubahan dan tantangan memerlukan solusi baru
e) Pengusaha harus selalu mengikuti tren lama
16. Keuntungan dari penggunaan segmentasi pasar dalam mencari peluang usaha
adalah:
a) Mengabaikan perbedaan antara konsumen
b) Mengurangi kepuasan pelanggan
c) Memaksimalkan biaya pemasaran
d) Memfokuskan upaya pada kelompok pelanggan yang tepat
e) Mengabaikan sifat unik setiap individu
17. Dalam menciptakan peluang usaha, mengatasi kelemahan yang dimiliki
merujuk pada:
a) Meningkatkan persaingan dengan pesaing
b) Mengabaikan perubahan pasar
c) Mengambil risiko tanpa pertimbangan
d) Memanfaatkan keahlian yang dimiliki
e) Menyerah pada tantangan
18. Perubahan dalam tren masyarakat dan kebutuhan pasar dapat menjadi peluang
karena:
a) Konsumen tidak pernah berubah

22
b) Pengusaha tidak perlu beradaptasi
c) Usaha harus tetap stagnan
d) Inovasi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan baru
e) Tidak ada perubahan yang perlu diperhatikan
19. Mengapa inovasi dianggap penting dalam menghadapi peluang usaha?
a) Karena semua ide sudah pernah dipikirkan sebelumnya
b) Karena tidak ada yang berubah dalam bisnis
c) Karena persaingan tidak perlu dihadapi
d) Karena perubahan dan perkembangan memerlukan pendekatan baru
e) Karena wirausahawan tidak perlu beradaptasi
20. Apa yang dapat membantu mengidentifikasi peluang usaha melalui analisis
SWOT?
a) Menutup mata terhadap kelemahan
b) Menghindari peluang baru
c) Mengabaikan ancaman pasar
d) Memahami posisi bisnis dalam lingkungan yang ada
e) Menilai hanya sisi positif bisnis

23

Anda mungkin juga menyukai